1978-0176-2011-352 Blower Cebtrifugal
1978-0176-2011-352 Blower Cebtrifugal
Jurusan Teknofisika Nuklir STTN-BATAN, JI.Babarasari Kotak pos 6101 YKBB 55281
telp 0274-484085, 489716 Fax 0274-489715, email www.ac.id
ABSTRAK
ABSTRACT
DESIGN OF CENTRIFUGAL BLOWER FOR AIR CIRCULATOR.A design of centrifitgal blower as air
circulator was carried out and analyzed because it is the most usefitl mechanical rotodynamic machine in
fluid works which widely used for ventilation and industrial process requirements,so that has been designed
a centrifugal blower as for air circulator. A design also was carried out because the blower machine of the
acid cabinet on STTN Chemical laboratory has broken and this is also for learning by doing how to design of
blower machine. On maximum rotation of 2890 rpm the volume flow rate 80 m3/menit , pressure head 150
m . The design include calculation the working capability, the determination of dimension and measurement
of the impeller and the volute, choosing of materials, components assembling, testing and discussion of the
result. The result of design is the blower machine with outside impeller diameter 350 mm, inlet/suction and
outlet/ discharge diamter duct 200 mm. After the result was tested the blower by revolution-speed of 1456
rpm, it get sucking capacity of 74.4 m3/second that achieved at and head of:::: 0, and mean noice level
108,47 dB without connect to duct and reducer. Tests with 2890 rpm rotation was not done intentionally
because they spin 1470 rpm with just aflow rate and the noice level is quite high despite the low head.
Sfl + Sh Va 4
=12500 kN/m2 = 0,02756 m2
dan diameter diameter mulut isapnya,
Beban puntir yang bakal terjadi pada paros ini
adalah beban dengan kejutan ringan dan fluida yang = _O_
dipindahkan merupakan fluida gas, maka dianggap ~A ff
tidak terjadi tumbukan, sehingga faktor koreksi = 187 mm=diambil 190 mm.
beban puntir untuk bahan dapat diambil = I, dan Agartidak terjadi aliran turbulensi yang berlebihan,
faktor beban lenturnya= 2, maka diameter poros diameter ujung sudu sisi masuk Dldibuat =Do, atau
didapatkan dengan (Church, A), bisa juga dibuat sedikit lebih besar, yaitu
Dldirencanakan 200 mm.
Dengan mengganggap bahwa kecepatan pada sisi
-;;; KtCbT
D.I,,= [5.1 fJ masuk pada arah radialadalah VI = Vrl, maka
Vldibuat lebih besar dari pad a Va. Dimana nilai
= 0,0204 m = 20,4 mm
Vaadalah 50 m/detik maka untuk VI ditentukan 53
m/detik, sedangkan debit aliran udara yang tiap 1
Dengan memperhatikan pengaruh momen puntir
detik dianggap tetap yaitu 1,333 m3, maka dengan
sebenarnyaukuran poroscukup20,4 mm, tetapi
menggunakan persamaan (Church, A) luasan sisi
berhubung poros juga harus dapat menahan momen
masuk impeler AI adalah :
bengkok yang terjadi. maka diameter poros yang
diproleh dari hasil perhitungan perlu sedikit
VI 4 Vr2 4
= 0,05655 m2 = 0,1194 m2
Karena diemeter sisi isap DIdan luasan sisi masuk Jika dengan mengambil faktor ketebalan sudu untuk
impeler Altelah diketahui maka dengan mengambil sisi keluar <=2= 0,95 maka lebar sudu sisi keluar
faktor ketebalan sudu pada sisi masuk €I= 0,85 maka juga dapat ditentukan yaitu,
lebar sudu pada sisi masuk hi dapat dihitung yaitu, A2
Al lTD2 E 2
7TD1 E 1 Gambar 3.Bentuk dan dimensi impeler (dalam m
= 0,106 m
dan akan diambil 110 mm. = 0,114 m
diambil 110 mm.
Selanjutnya untuk menghitung sudut sudu pada sisi Pada perancangan impeler pada sebuah blower sudut
masuk fJI, kecepatan tangensial pada sisi masuk sisi keluar sudu fJ2berkisar antara 45° dan 90°.
impeler III dihitung terlebih dahulu. Dengan Dengan sudut sudu pada sisi masuk fJI = 61°, maka
diketahuin = 2890 rpm dan diameter sisi isap DI= untuk mengurangi beban tekanan udara yang lebih
0,2 , maka dengan persamaan (Dietze1.F). besar pada volute, penentuan sudut sudu pada sisi
lTDln keluar /32 harus dibuat </31, Untuk itu sudut sudu
pada sisi keluar /32akan diambil sebesar 55°. Besar
60
sudut sudu masuk dan keluar bila digambarkan akan
= 30,240 m/detik seperti
sehingga tangen sudut fJlpada sisi masuk adalah,
-1 VI
= tan
ul
= tan -11,752
Harga ini dibuat 3% lebih besar untuk mengimbangi
kontraksi aliran pada sisi mas uk,
fJJ = tan -11,752 x 1,03
= 61,01°
akan diambil fJI ~ 61 0.
Selanjutnya untuk menghitung diameter luar impeler Gambar 2.
D2 dapat dicari dengan menentukan kecepatan
Gambar 2. Sudut sudu sisi hisap dan sisi keluar
tangensial lI2 pada sisi keluarnya dengan persamaan
(Dietze1.F)
lI2 = ~2gH
= 54,22 mJdetik
Selanjutnya jumlah sudu z ditentukan berdasar
sehingga, diameter sisi isapDI= 0,2 m, dan diameter luar
60u2 impeler D2= 0,35 m, . Dengan persamaan (Church,
Jm
A) jumlah sudu impeler z dapat dihitung
= 0,358 m + DI + fJI
dan akan diambil D2= 350 mm.
z =6,5---sm-
D2 fJ2
D2 - Dl 2
Dengan kemungkinan ada kebocoran-kebocoran
= 20,03::::diambil 20 sudu.
maka laju aliran udara pada sisi keluar impeler
Kemudian dengan faktor ketebalan sudu dan sudut
Q2<QI, yaitu menjadi ± 70 m3/menit atau = 1,166
sudu pada sisi keluar yaitu [;2 = 0,95 dan /32= 55°
m3/detik. Adanya kebocoran-kebocoran juga
makadengan persamaan (CHURCH, A) tebal sudu
berpengaruh terhadap komponen radial Vr2pada sisi
(,dapat dihitung,
keluar impeler, dimana nilai Vr2 akan menjadi lebih
kecil dari kecepatan absolut sisi masuk Vlyaitu ±
sebesar 50 mJdetik, sehingga dalam hal ini luas
luasan penampang sisi keluar dapat ditentukan yaitu,
1fD2
I., = 0,002 m= 2 mm.
:-1
....~" ~-'''--.'- valuteC"dapat dihitung (DietzeI.F) yaitu,
c.. = Kcv~2gH
=14,639 m/detik
~.;w-~
Setelah Cv diketahui, luas valuteA,. untuk sembarang
\_--.J::""'~
~ sudut sentral merupakan fungsi jari-jari A,. = fir)
dapat dicari. Agar kecepatan rerata konstan maka
luas valuteA" = fir) harus sarna dengan luasan
tertentu yang merupakan fungsi sudut sentral. Jika
2.1.4. Perhitungan gaya radial di poros debit aliran udara yang melewati
valutQjdianggap=I,333 m3/detik, maka luas volute
Akibat adanya distribusi tekanan yang tidak Av yang harus dipenuhi adalah,
merata di sekeliling vaillte maka akan timbul gaya
Q3
radial, sehingga mengakibatkan detleksi tambahan A"
pada poros. Bila kecepatan spesifik ns= 77,84 rpm Cv
pada kondisi Q = Qn maka koefisien gaya = 0,796 m2
radialdapat ditentukan Kr = 0,03. Dengan kondisi Kemudian jari-jari leher vol lite r,didapat,
blower yang bekerja pada tekanan p = 2000
N/m2dandengan diameter luar impeler D2= 0,35 m,
lebar sudu pada sisi keluar b2 = 0,11 m maka besar =f:
gaya radial dapat dihitung dengan, = 0,15 m = 150 mm dan berarti
Tr = K,pD2b2= 2,31 N. diameter leher voillte= 300 mm. Diameter volute
Sedangkan pada kecepetan spesifik sarna pada Djsendiribiasa dibuat 1,5-1,8 kali diameter luar
kondisi Q = 0,5Qn diperoleh nilai Kr = 0,15dan impeler D2. Pada perancangan ini di ambil 1,7
didapat,Tr = KrP D2b2= 11,55 N. sebagai faktor pengalinya, sehingga didapat,
Dj = 1,7xD2
2.1.5. Perhitungan gaya berat pada poros = I, 7x350 = 595 mm.
Lebar valllleb 3 biasa dibuat lebih besar I,4-1 ,8kalib2.
Gaya berat W yang membebani poros bergantung Hal itu dimaksudkan agar voillte dapat digunakan
pada massa jenis bahanpb ,volume bahan v (impeler bagi impeler dengan tebal dan Iebar yang berbeda-
dan poros) serta gravitasi bumi g, yang dihitung beda dan juga untuk mengantisipasi ketidaktelitian
dengan mengunakan persamaan :
dalam pembuatan cetakan. Sehingga lebarvalutebj
W = Ph g v dibuat maksimalyaitu,
Bahan yang digunakan untuk poros adalah baja as b3 = (1,8)b2
yang memiliki massa jenis Ph = 7,86 gr/cm3 = 7860 = 1,8 x 110 = 198 mm.
kgim3, dengan gaya gravitasi g= 9,8 m/detik2,
Ukuran lain yang harus diperhatikan adalah jarak
setelah dikalkulasirincian gaya berat poros dengan
antara impeler dan lidah volute. Karena jika
memperhatikan volume bahan seperti disajikan pada
Tabell. jaraknya terlalu kecil maka blower akan berisik dan
efisiensirendah dan jika terlalu besar, efisiensi juga
akan turlln dan akan diblltllhkanenergi tambahan,
Tabel I. Volume serta gaya berat pada poros dan karena adanya sirkulasi pad a celah. Untuk itu jarak
impeler tersebutdapat dibuat 10% lebih besar dari jari-jari
Volume Gaya Berat
Bagian impeler R2• Diameter luar impeler D2 = 350 mm,
(mm3) (N) brarti jari-jari impelerR2= 175 mm, maka jarak
Impeler 817887 63
tersebut dapat dibuat,
Poros, bagian 1 31890 2,456 S = I, I X R2
Poros, bagian2 28260 2,176 = 192,5 mm
Poros, bagian3 17168 1,322 Bentuk dan ukuran Volute adalah seperti Gambar 4.
Total 895205 68,954
(w/4)x(l/2)
a,=
S
dengan beban w = 539,55 newton, 1= 700 mm, dan
Gambar 5. Susunan sudu-sudu pada
S = 1,58 x 103 mm3, diperoleh nilai a 1= 29,88
N/mm2. piringan impeller
Hal ini berarti nilai a,yang didapat masih dibawah a
ijin, yaitu 100 N/mm2•
4.2. Pembuatan piringan impeler
4. PEMBUATAN
•...
..•
1
~
4.8. Pemilihan Rantalan
5. PENGUJIAN 1.6
1,4
i
M 1
E
Pengujian secara manual adalah pengujian yang 0,8
Blower sentrifugal hasilrancang bangun diuji Pengujian ini untuk mengetahui tingkat kebisingan
cobadenganputaran bervariasi antara 1000 rpm, blower saat beroperasi.Pengujian pertama dilakukan
hingga ± 1500 rpm.Pada tiap putaran tertentudiamati dengan menempelkan alat ukur/desibel meter
dan didata, kecepatan udara, tekanan, tingkat padacassing blower ( jarak 0 m). Data yang
kebisingan, serta debit aliran yang dicapai. diperoleh adalah seperti disajikan pada Tabel3.
Tujuannya untuk mengetahui unjuk kerja blower
hasil rancang bangun. Tabel 3. Tingkat kebisingan blower pada jarak 0 m
No. 1470
1422
1380
1438blower
1446
1456
Putaran 109,6
112,5
110,5
110,2
111,7 kebisingan
111,3
blower(dB)
Tingkat
5.2.1. Pengujian 3. I.
5.
6.
Kemampuan
4.
2. Sirkulasi (rpm)
Udara
112
1D 110
:!!.
:i 108
'"
.
.~
:D
.;,t
106
104
102
99,5
99
iD
;
:!!. 98,5
go 98
'iij
:;; 97,5
..
""
97
96,5
96
o 200 400 BOO BOO 1000 1200 1400 1600
puta.an (rpm)
7. UCAPAN TERIMAKASIH
8. DAFTAR PUSTAKA
I,..
Suhu
1.756
1.109
1.163
I p.1.222
1.468
1.356
1.274
1.171
1.382
1.326
1.672
Kerapatan
kgfm~
1.1'35
matik
1.202
x IO-~
1.486,-
1.176
1.570
Kekentalan t.M
180
1.90
•1.79
10-~
1.73
Kekcntalan
168
m2/dtk kine-
1.95
1.57
mik JO-~dtkdina·
xJl Pa
1{}-~
~;;:;
;:;.
1:0<
tTJ_
1>0
::3 ;;:o-
N N
o
~
0-
~
00
~
(JQ
vJ
'"
vJ
1>0
::3
(JQ
1>0
::3
CJ
(J)
(/)
1>0
::r
"0
~
;>;-
a.
1>0
1>0
c ~
is"" 1>0
:::- ()
::j 1>0
3
~
~-. :3
1>0
()
~ 1>0
~ 3
c 1:0
c- 1>0
~-. ::r-
1>0
::3
:<: ----
:::: \/J
i:t
:::;.
o
:>?
0•••••
~
~ \D
:<: 00
.j::o
'--'
SEMINAR NASIONAL
SDM TEKNOLOGI NUKLIR VII
YOGYAKARTA, 16 NOVEMBER 2011
ISSN 1978-0176
Lampiran 3. Tabel 9. Profil Besi Siku dan Elastic Section Modulus (Ferdinand, F.B., 1988)
r
I sa•• nd
... ,-
Thldmon. mm =~g/m
... " ....• .....--..
" ..m~~",~
Area, , ~.. .•',~ ~: .~ ' .. x.::; .. ·z.;z'
;:;~:
L-IS x 15 x 8
G
,3
SERIKAT PERUSAHAAN
LEMB. KER. INSINJUR'
DAN PEROAGANGAN
••tNCI. •••• t.
~i •••,.'AAN~ HnW_ •••• C. 0 .t.",
(n)
.hn it'* 4¥I.IoM ,..."',' .• -.w ..•.•• t • ..,
t H'C,,,.C iihJMi ,.,..t».~~•".,n'll).
f~ "''''Cj,'\U .•~UII\ •.•• ,if, (U).
'C1h~,: (S) .~~ " .•nt ra), ••.•,ul~,., £ u·l .•j~
. BANT ALAN2.PEL'URU
BANT o\,LAN',PELURU TEKANAN·MELINT ANG
N 361
PER$AMBUNGAN I DAN 2 1.1.0: 621.821