Tugas Khusus KP Rida Yohana
Tugas Khusus KP Rida Yohana
Oleh:
Rida Sri Maulida NIM. 201411055
Yohana Tiosari BR Simanjuntak NIM. 201411030
BAB I
PENDAHULUAN
Pada industri semen ini, untuk memastikan proses produksi berjalan dengan
optimal dan efisien perlu dilakukan pengukuran dan pengendalian terhadap laju alir
udara yang dipompa oleh primary air fan. Laju alir udara yang tidak tepat dapat
mempengaruhi kualitas produk, meningkatkan konsumsi energi, dan bahkan dapat
mengakibatkan kerusakan pada peralatan.
Perhitungan laju alir udara pada primary air fan ini dapat menentukan
apakah sistem sirkulasi udara bekerja dengan optimal dan dapat melakukan
tindakan perbaikan atau penyesuaian jika diperlukan. Selain itu, pengukuran laju
alir udara juga dapat membantu dalam penghematan biaya energi dan
meningkatkan efisiensi produksi.
I.3 Tujuan
Tujuan dari tugas khusus ini yaitu untuk menghitung laju alir voume udara dan laju
alir massa yang dialirkan oleh fan ke burner menggunakan alat ukur pitot tube.
I.4 Manfaat
Mengetahui laju alir udara volume dan laju alir massa yang dialirkan oleh fan
menuju burner.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Fan
Fan merupakan alat yang berfungsi untuk menghasilkan flow atau aliran pada
suatu fluida, biasanya berupa gas. Ukuran fan bervariasi dari yang kecil digunakan
untuk pendinginan dekstop hingga yang besar digunakan untuk industri. Pada suatu
industri, fan biasanya digunakan untuk menghasilkan flow dari gas atau udara
dalam jumlah yang lebih besar sesuai dengan kebutuhan dari industri tersebut. Pada
intinya, kerja fan untuk kecepatan putar yang relatif rendah dan mampu
memindahkan volume gas yang besar.
Fan terbagi menjadi dua jenis, yaitu fan aksial dan fan sentrifugal. Kedua jenis
ini memiliki perbedaan pada cara kerjanya. Fan aksial cara kerjanya sama seperti
impeller pesawat terbang, blade fan menghasilkan pengangkatan aerodinamis yang
menekan udara menggerakkan aliran udara sepanjang sumbu fan (terpasang pada
poros berputar), sedangkan fan sentrifugal menggunakan impeller berputar untuk
menggerakkan aliran udara. Aliran udara akan semakin meningkat sampai ujung
blade hingga kemudian berubah menjadi tekanan. Fan jenis sentrifugal ini dapat
menghasilkan tekanan yang tinggi sehingga cocok untuk kondisi operasi yang kasar
seperti sistem dengan suhu yang tinggi.
II.2 Burner
Burner merupakan alat untuk menghasilkan api untuk memanaskan benda
dengan menggunakan bahan bakar baik padat, cair, maupun gas. Agar dapat
menghasilkan pembakaran sempurna, maka burner membutuhkan udara untuk
dicampur dengan bahan bakar. Dalam burner yang harus diperhatikan adalah
bentuk dan distribusi dari nyala api harus memenuhi ruang pembakaran, termasuk
pegaruh stabilitas pembakaran, efisiensi, keselamatan, keandalan, dan emisi gas
buang. Dengan meningkatkan tekanan campuran akan meluaskan nya api, dan
penambahan udara primer akan memendekkan nyala api. Pencampuran yang cepat
mengakibatkan nyala api yang pendek, sedangkan pencampuran yang tertunda dan
percepatan rendah mengakibatkan panjang nyala api yang langsing. Untuk dapat
memperoleh pembakaran yang cepat, pengabutan bahan bakar dilakukan dengan
nozzle.
a. Static tube
Static tube digunakan untuk mengukur tekanan statis. Tabung logam ini
membuka secara tegak lurus sampai ke aliran sehingga dapat diketahui tekanan
statisnya. Tekanan statis (fluida diam) ditinjau ketika fluida yang sedang diam
atau berada dalam keadaan setimbang.
b. Dinamic tube
Dinamic tube digunakan untuk mengukur tekanan dinamis. Tekanan dinamis
adalah fluida yang mengalami gerakan membentuk suatu aliran yang memiliki
kecepatan tertentu.
BAB III
METODOLOGI
BAB IV
PENGOLAHAN DATA
BM1 = BM2
𝜌1.𝑅 .𝑇1 𝜌2.𝑅 .𝑇2
=
𝑃1 𝑃2
𝜌1 .𝑇1 𝑃2
𝜌2 = x 𝑇2
𝑃1
𝑇1 𝑃2
𝜌2 = 𝜌1 x 𝑇2 x 𝑃1
𝑘𝑔 273 𝐾 (10336+𝑃)𝑚𝑚𝐻2𝑂
𝜌2 = 1,3 𝑚3 x (273+𝑇)𝐾 x 10336 𝑚𝑚𝐻2𝑂
𝜌𝑑 = 1,076 kg/m3
2 × 𝑃𝑑
𝑣=√ 𝜌𝑑
2 × 𝑃𝑑 (𝑃𝑎)
𝑣=√ 𝜌𝑑
2 × 𝑔 × 𝑃𝑑(𝑚𝑚𝐻2𝑂)
𝑣=√ 𝜌𝑑
𝑣 = 38,444 m/s
Q=A×v
𝜋
Q = 4 × d2 × v
3,14
Q= × (0,49 m)2 × 38,444 m/s
4
Q = 7,246 m3/s
𝑚3 3600 𝑠
Q = 7,246 ×
𝑠 1ℎ
Q = 26085 m3/h
Q = 188,155 Nm3/h
BAB V
PEMBAHASAN
Gas untuk pemanasan material berasal dari gas panas yang dihasilkan dari
Kiln. Proses pembakaran di Rotary kiln menggunakan bahan bakar batubara.
Batubara mengalami perlakuan awal berupa penggilingan dan pengeringan di
vertical mill. Batubara yang telah mengalami pengecilan ukuran dan pengeringan
selanjutnya ditimbang dengan menggunakan weighing feeder, agar sesuai dengan
kebutuhan burner. Dari weighing feeder batu bara masuk ke burner dengan bantuan
blower. Batubara dibakar dengan menggunakan bantuan udara primer (primary air)
yang dihembuskan oleh primary fan dan udara sekunder (secondary air) yang
berasal dari cooler. Batu baru akan masuk melalui celah lingkaran terluar kiln
burner sedangkan udara bertekanan dari fan akan masuk melalui celah lingkaran
terluar kedua kiln burner. Ketika batu bara bertemu dengan udara bertekanan tinggi
dari fan maka batubara akan terbakar dan menghasilkan panas. Panas dari
pembakaran tersebut digunakan untuk membakar kiln feed menjadi semen setengah
jadi (clinker).
Pada kali ini dilakukan perhitungan laju alir udara yang dikeluarkan oleh
fan. Data yang dibutuhkan dalam perhitungan didapat dari data primer dan data
sekunder. Data primer yakni tekanan statis dan tekanan dinamis, yang diperoleh
dari pengukuran langsung pada alat dengan menggunakan pitot tube. Data sekunder
yakni temperature udara, diameter pipa, dan koefisien pitot tube yang diberikan
oleh pembimbing lapangan. Dari data tersebut dapat dilakukan perhitungan laju alir
udara dan juga massanya. Dari hasil perhitungan didapat laju alir udara sebesar
26085 m3/h atau dalam Normal meter kubik sebesar 188,155 Nm3/h. Berdasarkan
spesifikasi fan laju alir udara menurut design sebesar 9364 Nm3/h dan pada kondisi
normal biasanya saat operasi sebesar 7478 Nm3/h. Perbedaan nilai laju alir ini dapat
disebabkan karena jumlah coal yang digunakan berbeda. Semakin banyak coal
yang akan dibakar semakin besar juga gasflow primary air yang dialirkan untuk
mempertahankan suhu yang dinginkan dalam kiln sehingga material baku dapat
terdekomposisi dan bereaksi dengan sempurna. Selain itu, gasflow primary air fan
juga membantu dalam menyeimbangkan proses pembakaran dengan mengatur rasio
antara coal dan udara primer yang dibutuhkan untuk mencapai efisiensi
pembakaran yang optimal. Dengan mengontrol jumlah udara primer yang masuk
ke kiln, gasflow primary air fan dapat mencegah terjadinya pembakaran yang tidak
sempurna atau kekurangan oksigen.
BAB VI
PENUTUP
VI.1 Kesimpulan
Dalam keseluruhan proses pembuatan semen, proses pembuatan semen, gasflow
primary air fan sangatlah penting untuk menjaga kondisi kiln yang stabil dan
efisien, serta menghasilkan produk semen yang berkualitas tinggi. Nilai laju alir
udara volume yang dialirkan oleh fan ke burner yang diukur menggunakan alat ukur
pitot tube yakni Q = 26085,077 m3/h atau Q = 188,155 Nm3/h dan laju alir massa
sebesar m = 28058,495 kg/h
VI.2 Saran
Pemilihan dan penggunaan gasflow primary air fan yang tepat menjadi salah satu
kunci untuk mencapai hasil produksi semen yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA