Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KHUSUS

MENGHITUNG GAS FLOW PRIMARY AIR FAN

Oleh:
Rida Sri Maulida NIM. 201411055
Yohana Tiosari BR Simanjuntak NIM. 201411030

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii


BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
I.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
I.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 1
I.3 Tujuan ................................................................................................... 1
I.4 Manfaat ................................................................................................. 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 2
II.1 Fan ........................................................................................................ 2
II.2 Burner ................................................................................................... 2
II.3 Pitot Tube.............................................................................................. 3
II.4 Pengaruh Laju Alir Udara terhadap Pembakaran ................................. 4
BAB III METODOLOGI ........................................................................................ 5
III.1 Tahap Keseluruhan ............................................................................... 5
III.2 Pengumpulan Data ................................................................................ 5
III.3 Pengolahan Data ................................................................................... 5
BAB IV PENGOLAHAN DATA ........................................................................... 7
IV.1 Tabel Data ............................................................................................. 7
IV.2 Pengolahan Data ................................................................................... 7
BAB V PEMBAHASAN ...................................................................................... 10
BAB VI PENUTUP .............................................................................................. 12
VI.1 Kesimpulan ......................................................................................... 12
VI.2 Saran ................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13

Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung


1

LAPORAN KERJA PRAKTEK


PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk.

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


PT. Indocement merupakan salah satu pabrik semen terbesar di Indonesia.
Salah satu komponen penting dalam proses produksi semen adalah sistem sirkulasi
udara yang menggunakan primary air fan. Primary air fan berfungsi untuk
mengatur aliran udara yang dibutuhkan dalam proses pembakaran dan pengeringan
bahan baku semen.

Pada industri semen ini, untuk memastikan proses produksi berjalan dengan
optimal dan efisien perlu dilakukan pengukuran dan pengendalian terhadap laju alir
udara yang dipompa oleh primary air fan. Laju alir udara yang tidak tepat dapat
mempengaruhi kualitas produk, meningkatkan konsumsi energi, dan bahkan dapat
mengakibatkan kerusakan pada peralatan.

Perhitungan laju alir udara pada primary air fan ini dapat menentukan
apakah sistem sirkulasi udara bekerja dengan optimal dan dapat melakukan
tindakan perbaikan atau penyesuaian jika diperlukan. Selain itu, pengukuran laju
alir udara juga dapat membantu dalam penghematan biaya energi dan
meningkatkan efisiensi produksi.

I.2 Rumusan Masalah


Berapa laju alir vomue udara dan laju alir massa yang dialirkan oleh fan menuju
main burner?

I.3 Tujuan
Tujuan dari tugas khusus ini yaitu untuk menghitung laju alir voume udara dan laju
alir massa yang dialirkan oleh fan ke burner menggunakan alat ukur pitot tube.

I.4 Manfaat
Mengetahui laju alir udara volume dan laju alir massa yang dialirkan oleh fan
menuju burner.

Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung


2

LAPORAN KERJA PRAKTEK


PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Fan
Fan merupakan alat yang berfungsi untuk menghasilkan flow atau aliran pada
suatu fluida, biasanya berupa gas. Ukuran fan bervariasi dari yang kecil digunakan
untuk pendinginan dekstop hingga yang besar digunakan untuk industri. Pada suatu
industri, fan biasanya digunakan untuk menghasilkan flow dari gas atau udara
dalam jumlah yang lebih besar sesuai dengan kebutuhan dari industri tersebut. Pada
intinya, kerja fan untuk kecepatan putar yang relatif rendah dan mampu
memindahkan volume gas yang besar.

Fan terbagi menjadi dua jenis, yaitu fan aksial dan fan sentrifugal. Kedua jenis
ini memiliki perbedaan pada cara kerjanya. Fan aksial cara kerjanya sama seperti
impeller pesawat terbang, blade fan menghasilkan pengangkatan aerodinamis yang
menekan udara menggerakkan aliran udara sepanjang sumbu fan (terpasang pada
poros berputar), sedangkan fan sentrifugal menggunakan impeller berputar untuk
menggerakkan aliran udara. Aliran udara akan semakin meningkat sampai ujung
blade hingga kemudian berubah menjadi tekanan. Fan jenis sentrifugal ini dapat
menghasilkan tekanan yang tinggi sehingga cocok untuk kondisi operasi yang kasar
seperti sistem dengan suhu yang tinggi.

II.2 Burner
Burner merupakan alat untuk menghasilkan api untuk memanaskan benda
dengan menggunakan bahan bakar baik padat, cair, maupun gas. Agar dapat
menghasilkan pembakaran sempurna, maka burner membutuhkan udara untuk
dicampur dengan bahan bakar. Dalam burner yang harus diperhatikan adalah
bentuk dan distribusi dari nyala api harus memenuhi ruang pembakaran, termasuk
pegaruh stabilitas pembakaran, efisiensi, keselamatan, keandalan, dan emisi gas
buang. Dengan meningkatkan tekanan campuran akan meluaskan nya api, dan
penambahan udara primer akan memendekkan nyala api. Pencampuran yang cepat
mengakibatkan nyala api yang pendek, sedangkan pencampuran yang tertunda dan

Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung


3

LAPORAN KERJA PRAKTEK


PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk.

percepatan rendah mengakibatkan panjang nyala api yang langsing. Untuk dapat
memperoleh pembakaran yang cepat, pengabutan bahan bakar dilakukan dengan
nozzle.

II.3 Pitot Tube


Pitot tube adalah alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur kelajuan
udara. Pitot tube dilengkapi dengan manometer. Udara mengalir melalui lubang
bagian atas. Lubang ini sejajar dengan arah aliran gas sehingga kelajuan lubang
tersebut sama dengan aliran arus di luar lubang dan tekanan di kaki kiri manometer
pitot tube sama dengan tekanan aliran udara. Lubang kaki kanan manometer tegak
lurus terhadap aliran, sehingga kelajuan udara dititik atas sama dengan nol.
Kelajuan udara sama dengan nol berarti berada dalam keadaan diam, dan tekanan
di kaki kanan manometer sama dengan tekanan di bagian atas.
Pitot tube mempunyai berbagai jenis type, diantaranya yaitu: pitot tube type-L,
pitot tube type-E, pitot tube type-S, dan lain sebagainya. Pitot tube yang kami
gunakan adalah pitot tube type-S. Pitot tube type-S dibuat dengan mengelas dua
tabung logam berongga dengan bentuk yang sama menjadi satu. Kedua tabung
logam berongga harus memiliki bentuk yang sama dan diperlukan untuk membuka
lubang dalam dua arah, dan penampang bukaan harus sejajar. Struktur pitot tube
type-S dapat dillihat sebagai berikut:

Gambar II.1 Pitot tube type-S


Pada pengukuran kecepatan aliran udara, lubang yang menghadap ke arah
datangnya cerobong udara sebagai tekanan dinamis, dan lubang yang kembali ke
arah cerobong udara sebagai tekanan statik. Pada pitot tube type ini terdiri dari dua
tabung logam, yaitu:

Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung


4

LAPORAN KERJA PRAKTEK


PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk.

a. Static tube
Static tube digunakan untuk mengukur tekanan statis. Tabung logam ini
membuka secara tegak lurus sampai ke aliran sehingga dapat diketahui tekanan
statisnya. Tekanan statis (fluida diam) ditinjau ketika fluida yang sedang diam
atau berada dalam keadaan setimbang.
b. Dinamic tube
Dinamic tube digunakan untuk mengukur tekanan dinamis. Tekanan dinamis
adalah fluida yang mengalami gerakan membentuk suatu aliran yang memiliki
kecepatan tertentu.

II.4 Pengaruh Laju Alir Udara terhadap Pembakaran


Laju alir udara pembakaran memainkan peran penting dalam proses
pemabakaran karena udara diperlukan untuk menyediakan oksigen yang diperlukan
untuk mempertahankan proses pembakaran. Proses pembakaran dipengaruhi oleh
segitiga api dimana salah satunya adalah oksigen. Dalam hal ini oksigen disuplai
dari udara yang disuplai dari fan, karena jika oksigen terbatas maka dapat memutus
rantai api sehingga pembakaran menjadi lambat. Semakin besar nilai laju alir udara
pembakaran makan akan semakin cepat laju pemakaian batubara saat proses
gasifikasi berlangsung, hal ini dikarenakan semakin meningkatnya volume laju alir
udara akan mempercepat proses pembakaran batubara.
Jumlah udara yang masuk ke dalam mesin dapat mempengaruhi seberapa
banyak oksigen yang tersedia untuk membakar bahan bakar. Jika laju alir udara
terlalu rendah, maka jumlah oksigen yang tersedia akan terbatas dan menyebabkan
terjadinya pembakaran tidak sempurna. Sebaliknya, jika laju aliran udara terlalu
tinggi, maka jumlah bahan bakar yang dibakar mungkin tidak cukup untuk
mencapai pembakaran sempurna. Sehingga pentingnya menjaga keseimbangan
antara laju aliran udara dan jumlah bahan bakar agar pembakaran dapat berjalan
dengan baik.

Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung


5

LAPORAN KERJA PRAKTEK


PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk.

BAB III
METODOLOGI

III.1 Tahap Keseluruhan


Tahap-tahap pengerjaan tugas khusus secara keseluruhan adalah sebagai berikut:

1. Pembelajaran dan pemahaman teori proses


2. Pemahaman flow sheet proses produksi semen
3. Observasi langsung ke lapangan
4. Pengumpulan data
5. Pengolahan data
6. Evaluasi hasil ke pembimbing lapangan

III.2 Pengumpulan Data


Data-data yang digunakan untuk perhitungan laju alir udara dari fan diperoleh
melalui tiga cara, yaitu dengan memperoleh dari pengukuran langsung di
lapangan, pembimbing lapangan, dan pustaka

1. Data pengukuran di lapangan


• Pressure static
• Pressure dinamic
2. Data dari pembimbing
• Temperatur udara
• Diameter pipa
• Koefisien pitot tube
• Spesifikasi Fan
3. Data dari daftar pustaka
Data-data yang diperoleh dari pustaka yaitu rumus-rumus

III.3 Pengolahan Data


Data-data yang diperoleh digunakan untuk menghitung laju alir udara dari fan.

1. Perhitungan specific gravity static dan dynamic (𝜌𝑠 dan 𝜌𝑑 )


2. Perhitungan kecepatan aliran udara (v)

Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung


6

LAPORAN KERJA PRAKTEK


PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk.

3. Perhitungan laju alir volume udara (Q)


4. Perhitungan laju alir massa udara (m)

Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung


7

LAPORAN KERJA PRAKTEK


PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk.

BAB IV
PENGOLAHAN DATA

IV.1 Tabel Data


Pressure static = 190,49 mbar = 2048,9 mmH2O
Pressure dynamic = 8,915 mbar = 95,89 mmH2O
Temperatur udara = 60℃
Diameter fan = 0,49 m
Konstanta pitot tube = 0,845

IV.2 Pengolahan Data


• Menghitung specific grafity dinamic (𝝆𝒅 )
Diketahui:
Kondisi 1: T = 0C, P = 10336 mmH2O, 𝜌 = 1,3 kg/m3
Kondisi 2: T = T, P = P, 𝜌 = 𝜌2

Penurunan rumus dari persamaan gas ideal:


P.V = n.R.T
𝑚
PV = 𝐵𝑀 . R . T
𝑚 𝑅 .𝑇
BM = .
𝑉 𝑃
𝜌.𝑅 .𝑇
BM = 𝑃

BM1 = BM2
𝜌1.𝑅 .𝑇1 𝜌2.𝑅 .𝑇2
=
𝑃1 𝑃2
𝜌1 .𝑇1 𝑃2
𝜌2 = x 𝑇2
𝑃1
𝑇1 𝑃2
𝜌2 = 𝜌1 x 𝑇2 x 𝑃1
𝑘𝑔 273 𝐾 (10336+𝑃)𝑚𝑚𝐻2𝑂
𝜌2 = 1,3 𝑚3 x (273+𝑇)𝐾 x 10336 𝑚𝑚𝐻2𝑂

Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung


8

LAPORAN KERJA PRAKTEK


PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk.

Perhitungan Densitas Dynamic (kg/m3)


𝑘𝑔 273 𝐾 (10336+𝑃)𝑚𝑚𝐻2𝑂
𝜌 = 1,3 𝑚3 x (273+𝑇)𝐾 x 10336 𝑚𝑚𝐻2𝑂
𝑘𝑔 273 𝐾 (10336+2048,9)𝑚𝑚𝐻2𝑂
𝜌𝑑 = 1,3 𝑚3 x (273+60)𝐾 x 10336 𝑚𝑚𝐻2𝑂

𝜌𝑑 = 1,076 kg/m3

• Menghitung kecepatan laju aliran udara (v)


penurunan rumus persamaan Bernaouli
1 1
P1 + 𝜌.g.h1 + 2. 𝜌.v12 = P2 + 𝜌.g.h2 + 2. 𝜌.v22
1 1
Ps + 𝜌𝑠.g.h + 2. 𝜌𝑑.v12 = Pt + 𝜌s.g.h + 2. 𝜌𝑑.(0)2
1
Ps + 2. 𝜌𝑑.v12 = Pt
1
. 𝜌𝑑.v12 = (Ps+Pd) - Ps
2
1
. 𝜌𝑑.v12 = Pd
2

2 × 𝑃𝑑
𝑣=√ 𝜌𝑑

2 × 𝑃𝑑 (𝑃𝑎)
𝑣=√ 𝜌𝑑

2 × 𝑔 × 𝑃𝑑(𝑚𝑚𝐻2𝑂)
𝑣=√ 𝜌𝑑

Perhitungan kecepatan Aliran Udara (m/s)


𝑘 ×2 ×𝑔 × 𝑃𝑑 (𝑚𝑚𝐻2𝑂)
𝑣=√ 𝜌𝑑

0,845 ×2 ×9,81 𝑚/𝑠2 × 95,89 𝑚𝑚𝐻2𝑂


𝑣=√ 1,076 𝑘𝑔/𝑚3

𝑣 = 38,444 m/s

Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung


9

LAPORAN KERJA PRAKTEK


PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk.

• Menghitung laju alir volume udara (Q)

Q=A×v
𝜋
Q = 4 × d2 × v

3,14
Q= × (0,49 m)2 × 38,444 m/s
4

Q = 7,246 m3/s

𝑚3 3600 𝑠
Q = 7,246 ×
𝑠 1ℎ

Q = 26085 m3/h

• Menghitung laju alir massa udara (m)


m = Q × 𝜌𝑑
m = 26085 m3/h × 1,076 kg/m3
m = 28058,495 kg/h
• Gas Flowrate Primary Fan (Nm3/h)
P = 891,5 Pa
T = 60˚C
V = 26085,077 m3/h
𝑚3 891,5 𝑃𝑎 273 𝐾
Q = 26085,077 x 101325 𝑃𝑎 x (273+60)𝐾

Q = 188,155 Nm3/h

Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung


10

LAPORAN KERJA PRAKTEK


PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk.

BAB V
PEMBAHASAN

Gas untuk pemanasan material berasal dari gas panas yang dihasilkan dari
Kiln. Proses pembakaran di Rotary kiln menggunakan bahan bakar batubara.
Batubara mengalami perlakuan awal berupa penggilingan dan pengeringan di
vertical mill. Batubara yang telah mengalami pengecilan ukuran dan pengeringan
selanjutnya ditimbang dengan menggunakan weighing feeder, agar sesuai dengan
kebutuhan burner. Dari weighing feeder batu bara masuk ke burner dengan bantuan
blower. Batubara dibakar dengan menggunakan bantuan udara primer (primary air)
yang dihembuskan oleh primary fan dan udara sekunder (secondary air) yang
berasal dari cooler. Batu baru akan masuk melalui celah lingkaran terluar kiln
burner sedangkan udara bertekanan dari fan akan masuk melalui celah lingkaran
terluar kedua kiln burner. Ketika batu bara bertemu dengan udara bertekanan tinggi
dari fan maka batubara akan terbakar dan menghasilkan panas. Panas dari
pembakaran tersebut digunakan untuk membakar kiln feed menjadi semen setengah
jadi (clinker).

Pada proses pembakaran dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti


partikel/size batubara masih besar yang mengakibatkan reaksi berlangsung lama
dan supplay udara yang kurang untuk memberikan gesekan pada partikel besar
hingga menjadi habis. Laju alir dari fan sangat mempengaruhi proses pembakaran
yang terjadi. Pengaturan udara pada coal flow harus sebanding dengan tekanan
udara primer. Penyesuaian ini bertujuan untuk mendapatkan momentum yang tepat
agar terjadi proses pembakaran sempurna. Laju alir dari primary air fan ini
memepengaruhi bentuk api yang dihasilkan. Bentuk api dari hasil pembakaran ini
menentukan kualitas dari clincker, sehingga hal ini sangat penting untuk dijaga
kondisinya.

Pada kali ini dilakukan perhitungan laju alir udara yang dikeluarkan oleh
fan. Data yang dibutuhkan dalam perhitungan didapat dari data primer dan data
sekunder. Data primer yakni tekanan statis dan tekanan dinamis, yang diperoleh

Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung


11

LAPORAN KERJA PRAKTEK


PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk.

dari pengukuran langsung pada alat dengan menggunakan pitot tube. Data sekunder
yakni temperature udara, diameter pipa, dan koefisien pitot tube yang diberikan
oleh pembimbing lapangan. Dari data tersebut dapat dilakukan perhitungan laju alir
udara dan juga massanya. Dari hasil perhitungan didapat laju alir udara sebesar
26085 m3/h atau dalam Normal meter kubik sebesar 188,155 Nm3/h. Berdasarkan
spesifikasi fan laju alir udara menurut design sebesar 9364 Nm3/h dan pada kondisi
normal biasanya saat operasi sebesar 7478 Nm3/h. Perbedaan nilai laju alir ini dapat
disebabkan karena jumlah coal yang digunakan berbeda. Semakin banyak coal
yang akan dibakar semakin besar juga gasflow primary air yang dialirkan untuk
mempertahankan suhu yang dinginkan dalam kiln sehingga material baku dapat
terdekomposisi dan bereaksi dengan sempurna. Selain itu, gasflow primary air fan
juga membantu dalam menyeimbangkan proses pembakaran dengan mengatur rasio
antara coal dan udara primer yang dibutuhkan untuk mencapai efisiensi
pembakaran yang optimal. Dengan mengontrol jumlah udara primer yang masuk
ke kiln, gasflow primary air fan dapat mencegah terjadinya pembakaran yang tidak
sempurna atau kekurangan oksigen.

Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung


12

LAPORAN KERJA PRAKTEK


PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk.

BAB VI
PENUTUP

VI.1 Kesimpulan
Dalam keseluruhan proses pembuatan semen, proses pembuatan semen, gasflow
primary air fan sangatlah penting untuk menjaga kondisi kiln yang stabil dan
efisien, serta menghasilkan produk semen yang berkualitas tinggi. Nilai laju alir
udara volume yang dialirkan oleh fan ke burner yang diukur menggunakan alat ukur
pitot tube yakni Q = 26085,077 m3/h atau Q = 188,155 Nm3/h dan laju alir massa
sebesar m = 28058,495 kg/h

VI.2 Saran
Pemilihan dan penggunaan gasflow primary air fan yang tepat menjadi salah satu
kunci untuk mencapai hasil produksi semen yang optimal.

Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung


13

LAPORAN KERJA PRAKTEK


PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk.

DAFTAR PUSTAKA

Alfiansyah, B dan Okdiansyah A. 2021. Laporan Kerja Praktik di PT Semen


Baturaja (persero) Tbk. Universitas Palembang.
Anwar Hendri A. Fan System Design. Esa Ungul
IOP Conf. 2018. Research on field flowrate measuring technology of stack gas for
stationary emission source. Series: Earth and Environmental science 170.
Sarjono, S. 2021. Kaji Eksperimen Terhadap penggunaan Bahan Bakar Emulsi
Pada Burner. Jurnal Teknik Mesin, 14 (1), 47-52.
SM Yahya. 2011. Turbines Compressors and Fans. New Delhi: Tata McGraw-Hill
Education Private Limited.

Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung

Anda mungkin juga menyukai