1. Perbedaan pengertian antara jihad dan qital (harb) dalam Islam
a. Jihad → Usaha semaksimal mungkin untuk mencapai cita – cita, membela agama Islam. Qital (Harb) → Bagian dari usaha dalam menegakkan kalimat Allah b. Jihad → Berartikan berjuang. Qital (Harb) → Berartikan perang. c. Jihad → Perjuangan yang dilakukan oleh individu muslim maupun kelompok Islam dalam menyiarkan agama Islam, dengan perjuangan – perjuangan lain yang lebih luas. Qital (Harb) → Perang dalam rangka mempertahankan diri dari gangguan dan penganiayaan dari pihak luar Islam (musuh – musuh Islam), tidak melampaui batas dan bertujuan untuk menghindari fitnah.
2. Ragam hukum jihad dalam Islam
Menurut Zainuddin bin Abdul ‘Aziz al – Malibari, Imam Malik, Imam Nawawi, dan al – Syafi’i hukum jihad ada 2 diantaranya : a. Fardhu kifayah artinya jika jihad telah dilakukan oleh orang yang memenuhi persyaratan, maka gugurlah kewajiban orang yang menunaikan dan segenap muslimin lainnya. b. Fardhu ‘ain artinya jika pemimpin umat Islam telah memaklumkan mobilisasi umum bagi kaum musliminyang memiliki kemampuan untuk melaksanakan jihad dengan segenap kekuatan yang dimilikinya.
3. Pelaksanaan jihad secara kontekstual di zaman modern
Jihad secara kontekstual di zaman modern : a. Jihad bidang ekonomi → Ditandai dengan tingkat kemakmuran suatu negara. Sebab Islam bukan identik dengan agama orang miskin dan kaum papa. Karenanya membebaskan diri dari kemiskinan merupakan jihad ekonomi. b. Jihad bidang sosial → Mengentaskan kemiskinan dan keterlantaran, menghilangkan kebodohan, pemberantasan narkoba dan korupsi, mencegah disintegrasi dan penyelesaian masalah sosial lainnya adalah tugas mulia. Semua aktivitas tersebut bisa menjadi jihad, asalkan dalam rangka fi sabilillah. c. Jihad bidang ilmu pengetahuan → Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sejalan dengan jihat untuk kemajuan dan kejayaan suatu bangsa, termasuk juga berjihad dalam mengatasi pengangguran.
4. Perbedaan jihad secara universal dan jihad secara kontekstual
Jihad universal merupakan jihad yang mencakup seluruh ragam jihad yang bersifat lahir dan batin. Sedangkan jihad kontekstual menurut al – Raghib dalam al – Banna (2006), ada 3 macam yaitu berjuang melawan musuh yang kelihatan, berjuang melawan setan, dan berjuang melawan hawa nafsu.
5. Upaya – upaya untuk menghilangkan radikalisme umat beragama, agar menjadi
umat yang moderat Upaya – upaya yang dapat dilakukan diantaranya : Mengurangi dan menghapuskan kesenjangan sosial, ekonomi, politik, pendidikan dan kebudayaan di tingkat nasional, regional, dan internasional. Pemahaman agama yang kontekstual, fleksibel, dan terbuka. Melakukan modernisasi kehidupan umat secara selektif, dengan mengakomodir sisi positifnya dan mengelimir sisi negatifnya. Menanamkan kesadaran “ setuju untuk tidak setuju “ dalam menyikapi pluralisme sosial, budaya dan agama yang berkembang di tengah – tengah masyarakat. Menanamkan kesadaran umat beragama di era globalisasi untuk dapat bersatu di tengah tenah masyarakat, bangsa dan negara meski tidak harus melebur menjadi satu.