Anda di halaman 1dari 7

BERJIHAD DI ERA MODERN

Disusun dalam rangka Memperingati

Tahun Baru Islam Tahun 1444 H

Disusun oleh :

1. .11.A6-02

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 BOJONEGORO

JL.MONGINSIDI NO.160 PROVINSI JAWA TIMUR

TELP (0353) 891 375

2022
PERNYATAAN KEASLIAN ESSAY

Saya yang bertandatangan dibawah ini:

Nama : 11.A6-02

Dengan ini menyatakan bahwa Essay dengan judul :

Berjihad di era Modern adalah merupakan hasil karya penulis

sendiri yang belum pernah di publikasikan baik secara keseluruhan maupun sebagian, dalam
bentuk jurnal, working paper atau bentuk lain yang dapat dipublikasikan secara umum. Essay
ini sepenuhnya merupakan karya intelektual penulis dan seluruh sumber yang menjadi
rujukan dalam Essay ini telah penulis sebutkan sesuai kaidah akademik yang berklaku umum,
termasuk para pihak yang telah memberikan kontribusi pemikiran pada isi, kecuali yang
menyangkut ekspesi kalimat dan desain penulisan .

Demikian surat pernyataan ini penulis nyatakan secara benar dengan penuh tanggung jawab
dan integritas.

Bojonegoro, 8 Agustus 2022

Yang Menyatakan

Materai

Rp 10.000

11.A6-02
perbedaan jihad pada masa Rasulullah dan masa kini.

Tanya

Apa perbedaan jihad pada masa Rasulullah SAW dan masa sekarang?

Jawab

Assalamualaikum Wr. Wb.

Apa perbedaan jihad pada masa Rasulullah SAW dan di masa kini? Tentu ada
perbedaan mendasar, tapi sebelum lebih lanjut, kita ketahui dulu makna jihad.

Jihad hakikatnya adalah upaya yang bersungguh-sungguh di jalan Allah SWT dalam
menjalankan berbagai ragam kebajikan dalam rangka mewujudkan kemaslahatan
bersama.

Namun, pengertian ini berkembang dalam makna yang beragam. Jihad tidak hanya
identik dengan perang. Orang yang sedang menuntut ilmu, dia juga sedang berjihad.
Orang yang bekerja, mengupayakan nafkah untuk keluarga, dia sedang berjihad.

Di masa Rasul, jihad itu adalah upaya bersungguh-sungguh mempertahankan diri


dari serangan musuh.

Kita tahu pada masa Rasul banyak kelompok, komunitas, suku dsb yang tidak senang
dengan kehadiran Rasul, dengan ajaran yang beliau sebarkan, sehingga Rasul hidup
dalam keadaan tertekan bahkan diperangi, dipersulit dalam banyak hal sisi
kehidupannya

Maka dalam rangka upaya menjaga mempertahankan diri, kemudian banyak ayat-
ayat Al-Qur'an yang memperbolehkan kita untuk melawan musuh-musuh kita.
Namun, itu sama sekali berbeda dengan kehidupan masa kini. Kita hidup di tengah
kedamaian, maka tidak bisa dibenarkan ketika menggunakan cara-cara kekerasan
dalam menghadapi musuh kita.

Kita tidak dalam keadaan perang, tapi musuh yang kita maknai dalam konteks
kekinian adalah musuh yang selama ini ada di sekitar, yang memasung kita untuk
bisa berkembang, yang bisa menebarkan kemaslahatan, manfaat bagi sesamanya.

Itulah musuh-musuh kebodohan, kemiskinan, dan keterbelakangan dan hal-hala lain


yang menyulitkan upaya peningkatan kualitas peradaban.

Islam memang menjadi tudingan penyebab aksi radikalisme dan terorisme dewasa
ini. Semua itu tak pelak karena sebagian orang menggunakan kata jihad untuk
melegitimasi tujuan politik mereka. Akibatnya makna jihad kian menyempit, makna
jihad kian kabur.

Kecarut marutan ini dapat kita cegah dengan memaknai islam seutuhnya. Karena
dengan memaknai jihad sebenarnya, agama pun jadi mudah dikerjakan. Rahimi
bertutur secara utuh menuturkan jihad dari A sampai Z. Bahkan membuka pikiran
kita tentang esensi jihad sesungguhnya. Tidak seperti kebanyakan orang
membayangkan jihad itu menyeramkan seperti pelaku teror dan bom bunuh diri.
Jihad sebenarnya adalah sesuatu yang dekat di kehidupan kita. Seorang siswa
bersungguh-sungguh belajar untuk masa depannya pun bisa dikategorikan jihad. Jadi,
dalam Islam siapa saja, kapan saja, dimana saja wajib berjihad karena jihad itu
mudah dikerjakan.

Rahimi juga bicara tentang kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan telah melanda


umat berkepanjangan. Fenomena ini semakin diperparah oleh oleh perpecahan di
kalangan umat, arogansi elit politik Islam, dan munculnya segelintir golongan yang
melancarkan aksi-aksi kekerasan yang mengatasnamakan jihad. Akibatnya, umat
Islam bukan semakin membaik, malah semakin sakit, terpuruk, dan tertinggal oleh
kemajuan dunia global saat ini.
Untuk mengatasi ketertinggalan dan membangun umat, haruslah ada semangat jihad
fisabililah secara benar. Kita harus menolak pemikiran tentang jihad yang identik
dengan merebut atau merampas kekuasaan politik dengan cara kekerasan. Karena,
hal itu telah menyempitkan makna jihad dan tidak memiliki strategi dakwah jangka
panjang. Jihad harus dipahami secara universal, strategis, dan benar sehingga
memberikan solusi dari kesemerawutan yang nyaris tak ada ujung.

Esensi jihad sebenarnya

Makna jihad sebenarnya sangat luas dan universal. Jihad sendiri berasal dari kata
arab artinya bersungguh-sungguh melakukan sesuatu dalam rangka beribadah
mencari ridho Alloh. Tulisan Rahimi yang segar dengan pelan-pelan membuka hati
anda bahwa sebenarnya anda juga bisa berjihad. Seorang bapak mencari nafkah
secara halal demi keluarga itu juga termasuk jihad. Generasi muda mencari ilmu
demi masa depannya dikategorikan jihad juga. Seorang pedagang yang jujur tidak
mengurangi timbangan juga jihad. Jadi jihad itu banyak macamnya bukan dengan
terror dan aksi bom bunuh diri karena itu makin mengotori wajah Islam dimata
dunia.Jihad harus disesuaikan dengan persoalan umat dan fenomena kehidupan yang
dihadapi. Adalah solusi paling jitu untuk mengatasi persoalan umat bila kita
memaknai esensi jihad yang benar. Rahimi pun mengelompokan jihad, dari mulai
jihad ilmu, jihad ekonomi, jihad ibadah sampai ke jihad mengatasi pengangguran
dikupas tuntas di buku ini

Jihad yang benar memang akan membawa pencerahan bagi umat dan jihad yang
salah kaprah ujung-ujung membawa dampak yang buruk. Mengutip Rahimi (hal 33)
penyerangan terhadap Gedung WTC yang dimaksudkan untuk meruntuhkan
dominasi ekonomi AS ternyata tidak tercapai. Malah, ekonomi AS makin kuat
setelah terjadinya serangan tersebut. Dari sisi korban, hampir 1000 orang dari 4000
orang korban adalah warga muslim yang bekerja di gedung tersebut. Jadi jangan
takut dengan jihad, jika anda membaca buku ini temukan esensi jihad seutuhnya
sehingga anda merasa ringan melakukannya.
Jihad di dunia modern

Membela Islam dan upaya mencapai kemuliaan umat bukanlah dengan cara-cara
jihad dalam pengertian radikal. Esensi jihad harus diperluas dan cocok dengan
persoalan umat sekarang. Adalah jihad bila kita mengupayakan pendidikan
berkualitas juga bebas dari cengkraman kemiskinan. Akhirnya membuahkan hasil
bahwa sosok umat Islam akan menjadi alat dakwah yang memikat. Bagi Rahimin
yang lebih utama di era modern ini adalah jihad perdamaian karena hal urgent bagi
umat untuk melakukan jihad yang lainnya. Terbayangkah bila suasana mencekam
oleh pertikaian, apakah kita akan mampu menunaikan ibadah , mencari nafkah,
menuntut ilmu? Tentu tidak kan, maka rahimi bertutur usaha mencapai perdamaian,
menjalin silaturahmi, menciptakan hubungan baik dengan manusia itu pun termasuk
jihad.

Pertama, jihad pendidikan. Keselamatan dan kejayaan suatu umat dimulai dengan
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Wahyu pertama diturunkan oleh Alloh
adalah tentang ilmu. Pembangunan pendidikan adalah tiang utama terhadap kejayaan
umat dan bangsa ini.

Kedua, jihad ekonomi. Bagaimanaupaya setiap umat dan pemerintah dalam


membebaskan diridari kemiskinan dan kelaparan. Ironis memang, Indonesia yang
berpenduduk 210 juta jiwa dengan pendapatan perkapita hanya 700 dolar AS.
Sedang Singapura yang berpenduduk 4 juta jiwa dengan pendapatan perkapitanya
24.000 dolar AS. Tingkat kemakmuran Singapura 34 kali lipat lebih baik
dibandingkan Indonesia dalam ukuran rata-rata. Indonesia mayoritas muslim,
harusnya kita malu mengapa kita tidak lebih baik dari mereka. Bahkan Rahimi
menyorot jihad menciptakan lapangan kerja adalah lebih penting dewasa ini.

Ketiga, jihad ibadah dan perbaikan moral. Jihad ini sangat besar sekaligus sangat
berat. Moral dalam berukhuwah dan bernegara semakin pudar sehingga tak jarang
para politisi dan memerintah hanya untuk kepentingan mereka pribadi termasuk
korupsi. Butuh usaha yang keras mengaplikasikannya demi perubahan negara kita.
Demikian juga dengan jihad-jihad yang lain di bidang hokum, seni, dan kehidupan
masyarakat yang lainnya harus diaplikasikan demi kemajuan umat.
Oleh karenanya, jihad di masa sekarang adalah upaya bersungguh-sungguh di jalan
Allah agar hal-hal yang merendahkan harkat, derajat dan martabat kemanusiaan bisa
kita hilangkan, sehingga kualitas kehidupan peradaban terus meningkat dan
membaik.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/fitranty/5500dd63a33311376f512668/memaknai-
jihad-ala-modern

https://www.google.com/amp/s/www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/
20210504171929-284-638494/perbedaan-jihad-pada-masa-rasulullah-saw-dan-masa-
sekarang/amp?espv=1

Anda mungkin juga menyukai