Anda di halaman 1dari 12

REKAYASA IDE

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


MENDORONG JIHAD FI SABILILLAH GENERASI MUDA
MELALUI PENAYANGAN KEMBALI FILM SEJARAH
ISLAM DI MADRASAH-MADRASAH
D
I
S
U
S
U
N

AHMAD RASYID RIDHO AGUS


DEVI ARISANTI LUBIS
DINA FITRIANI SARAGIH
FADILLA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kami
kesempatan untuk dapat membuat dan menyusun rekayasa ide tentang
Mendorong Jihad Fi Sabilillah Generasi Muda Melalui Penayangan Kembali
Film Sejarah Islam di Madrasah-madrasah ini sebagaimana mestinya, meskipun
masih terdapat banyak kekurangan di dalamnya. Kami membuat dan menyusun
rekayasa ide ini dikarenakan kami ingin menambah wawasan dan mencoba
menuangkan ide kami dalam membantu permasalahan generasi muda yang
sudah mulai mengebelakangkan jihad fi sabilillah sesuai dengan perannya.
Adapun tujuan kami membuat dan menyusun rekayasa ide ini adalah agar kami
bisa lebih cekatan dalam hal menemukan sebuah solusi untuk pemecahan
berbagai masalah di dalam masyarakat.
Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan Indonesia, sebagai
mahasiswa sekaligus generasi penerus bangsa, kami bertekad bahwa sanya kami
harus menjadi mahasiswa taat asas terhadap semua kewajiban yang diberikan.
Tujuannya adalah agar nantinya kami bisa berguna bagi bangsa dan negara
dalam mencapai masa depan yang lebih baik.

Medan, 7 Mei 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
1. 2. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1. 3. Tujuan Penulisan ...................................................................................... 2
1. 4. Manfaat Penulisan .................................................................................... 2
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN/GAMBARAN UMUM
2. 1. Uraian Permasalahan ................................................................................ 3
2. 2. Subyek Penelitian ..................................................................................... 4
2. 3. Gambaran Umum Ide ............................................................................... 5
BAB III PEMBAHASAN
3. 1. Analisa Pembahasan/Penyelesaian Masalah ............................................ 6
3. 2. Metode Pelaksanaan ................................................................................. 7
3. 3. Langkah Pelaksanaan ............................................................................... 8
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4. 1. Kesimpulan .............................................................................................. 9
4. 2. Saran ......................................................................................................... 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang Masalah
Tidak semua muslim dan muslimat yang ada di muka bumi ini mengerti
akan esensi dari kata Jihad Fi Sabilillah. Banyak orang yang hanya mengartikan
jihad fi sabilillah sebagai kegiatan berperang dan membunuh. Padahal jihad fi
sabilillah memiliki eksistensi yang luas jika kita kembali mengkaji makananya.
Jihad fi sabilillah mampu menumbuhkan semangat yang tinggi pada setiap
individu untuk terus berjuang sungguh-sungguh di dalam jalan Allah, baik jalan
dalam menuntut ilmu maupun jalan lain dengan tujuan utama mencari keridhaan
Allah SWT.
Imam Syahid Hasan Al-Banna berkata, “Yang saya maksud dengan jihad
adalah; suatu kewajiban sampai hari kiamat dan apa yang dikandung dari sabda
Rasulullah SAW,” Siapa yang mati, sedangkan ia tidak berjuang atau belum
berniat berjuang, maka ia mati dalam keadaan jahiliyah”. Adapun urutan yang
paling bawah dari jihad adalah ingkar hati, dan yang paling tinggi perang
mengangkat senjata di jalan Allah. Di antara itu ada jihad lisan, pena, tangan dan
berkata benar di hadapan penguasa tiran.
Bukan hanya berperang dan saling membunuh yang dikatakan jihad. Akan
tetapi, jihad juga termasuk dalam menempuh ilmu bersungguh-sungguh di jalan
Allah dengan tujuan untuk mendapatkan keridhaannya. Salah satu bentuk nyata
dari jihad ialah dakwah. Dakwah tidak akan hidup kecuali dengan jihad, seberapa
tinggi kedudukan dakwah dan cakupannya yang luas, maka jihad merupakan jalan
satu-satunya yang mengiringinya. Firman Allah,” Berjihadlah di jalan Allah
dengan sebenar-benarnya jihad” (QS Al-Hajj 78).
Akan tetapi sangat disayangkan, generasi muda muslim saat ini telah keliru
dalam memaknai kata jihad tersebut dan bahkan ada diantaranya yang tidak paham
sama sekali akan esensi dari jihad fi sabilillah. Oleh karena itu, untuk mendorong
dan mengembalikan semangat jihad fi sabilillah generasi muda, kami menawarkan
ide untuk mendongkraknya yaitu dengan cara melakukan penayangan kembali film
sejarah islam di madrasah-madrasah yang bergerak dibidang pendidikan baik yang
bernaung dibawah pemerintah maupun tidak.

1
1. 2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat saya rumuskan berdasarkan latar
belakang masalah di atas adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pandangan masyarakat tentang jihad fi sabilillah?
2. Bagaimanakah penerapan jihad fi sabillah dalam kehidupan sehari-hari?
3. Bagaimanakah cara mendorong jihad fi sabiillah generasi muda?
4. Apakah tujuan dari diterapkannya jihad fi sabilillah dalam diri generasi
muda?

1. 3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan dan penyusunan
rekayasa ide ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dan memahami pandangan masyarakat tentang jihad fi
sabilillah;
2. Untuk mengetahui dan memahami penerapan jihad fi sabillah dalam
kehidupan sehari-hari;
3. Untuk mengetahui dan memahami serta menerapkan cara yang efektif
dalam mendorong jihad fi sabiillah generasi muda;
4. Untuk mengetahui dan memahami tujuan dari diterapkannya jihad fi
sabilillah dalam diri generasi muda.

1. 4. Manfaat Penulisan
Dari uraian tujuan di atas maka dapat diketahui manfaat dari penyusunan
rekayasa ide ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai acuan dasar bagi para mahasiswa dalam usaha meningkatkan
keterampilan berfikirnya;
2. Meningkatkan kualitas generasi muda dalam memehami dan
mengimplementasikan jihad fi sabilillah dalam mengembangkan potensi
yang ada dalam dirinya;
3. Sebagai alat bantu untuk mendorong jihad fi sabilillah generasi muda yang
mulai luntur dan memudar;
4. Sebagai fasilitator yang dapat menampung aspirasi generasi muda dalam
berjihad fi sabilillah.

2
BAB II

KERANGKA PEMIKIRAN/GAMBARAN UMUM


2. 1. Uraian Permasalahan
Sebelum melanjutkan tarikh Nabi Muhammad SAW dengan riwayat
peperangan-peperangan antara Nabi SAW dan kaum muslimin di satu pihak
dengan kaum musyrikin dan kafirin di lain pihak, lebih dahulu kami ketengahkan
tentang Jihad fi Sabilillah, agar supaya riwayat kehidupan Nabi SAW dan
pengikut-pengikut beliau yakni kaum muslimin serta riwayat tersiarnya Islam di
muka bumi ini tidak menimbulkan prasangka yang tidak baik yang tidak sesuai
dengan kenyataan yang sebenarnya, dan supaya tidak menjadi suatu senjata yang
dapat digunakan oleh musuh-musuh Islam untuk mencela dan mencerca Islam dan
Nabinya, dan agar jangan pula menjadi cerita-cerita yang meragukan bagi ummat
Islam sendiri yang belum mengerti.
Adapun perkataan Jihad itu berasal dari bahasa Arab, dan menurut bahasa
ialah: bersungguh-sungguh, berjuang, berperang, dan sebagainya. Dan perkatan
jihad itu berasal dari perkataan jahd yang artinya usaha dengan sungguh-sungguh,
atau juhd artinya kekuatan. Dan menurut syari'at jihad ialah: Bersungguh-sungguh
mencurahkan segenap kekuatannya untuk melawan orang-orang kafir atau musuh
Islam, dan termasuk pula berjihad ialah berjihad terhadap nafsu, terhadap syaithan
dan terhadap orang-orang pendurhaka.
Akan tetapi tidak demikian dengan zaman sekarang ini yang semakin
berkembang mengikuti peradaban barat yang menganut sistem kebebesan. Dalam
dunia barat, homoseksualitas dianggap wajar, kejujuran dianggap tak bermoral
dan islam dianggap sebagai malapetaka. Dunia seolah berkembang dengan hanya
mengandalkan jerih payah mereka, bahkan sumbangsih islam turut diklaim
penjiplakan.
Generasi muda saat ini dalam keadaan lalai akan tugasnya sebagai
generasi yang berbudi pekerti sesuai dengan ajaran islam. Mereka asyik mengikuti
perubahan zaman yang semakin menggila. Oleh karena demikian, diperlukan
adanya suatu kiat yang dapat mendorong semangat juang generasi muda kita
dalam berjihad fi sabilillah sesuai dengan perannya masing-masing, sebagaimana
yang telah dijelaskan diatas.

3
2. 2. Subyek Penelitian
Adapun subyek penelitian dalam penulisan rekayasa ide ini ialah para
generasi muda yang memiliki pengetahuan islam ala kadarnya saja, mereka
enggan menggali islam secara mendalam dan kaffah. Oleh karena demikian, kami
mencoba untuk menciptakan sebuah kegiatan yang dapat mendorong jihad fi
sabilillah generasi muda melalui penayangan kembali film sejarah islam di
berbagai pusat kegiatan pendidikan, khususnya madrasah untuk mendukung dan
mendorong semangat juang tersebut dalam generasi muda kita. Dalam
merumuskan rekayasa ide ini, kami lebih mengutamakan sasaran kami pada
generasi muda yang memiliki pengetahuan agama yang kurang. Oleh karena itu,
perlu adanya usaha ataupun kegiatan yang mendorong dari segi psikologi missal:
kejiwaan dan emosional serta kognitifnya.
Buta agama dan rabun dunia, kedua-duanya akan berakhir dengan
kegagalan dunia akhirat. Generasi Islam yang membesar tanpa ilmu dan maklumat
agama yang sahih akan mudah dipengaruhi pemikiran yang bertentangan dengan
ajaran Islam. Lihatlah kebebasan bersuara di alam siber, mereka mempersoalkan
pengharaman arak, zina, judi, syirik dan sebagainya yang jelas dalilnya di dalam
al-Quran dan Sunnah. Boleh jadi selepas ini mereka akan mempersoalkan tidak
wajibnya sembahyang lima waktu atau puasa dan zakat.
Mereka lahir dari rahim wanita Islam yang memahami agama secara
tradisi, kemudian ia berkembang mengikut rangsangan persekitaran yang
membentuk pemikiran dan perasaan. Jika mereka disentuh dengan al-Quran dan
Sunnah yang sempurna maka tidaklah mudah pemikiran jahiliah yang
bertopengkan kebebasan akal mempengaruhi hati dan jiwa yang memang sehati
dengan agama. Tetapi, jika pendedahan agama terbatas, setakat belajar membaca
muqaddam dan sekali seumur hidup khatam al-Quran kemudian tidak dilanjutkan
dengan pencarian maklumat Islam sahih, akhirnya generasi Islam ini terpaksa
beradaptasi dengan persekitaran yang tidak Islamik. Persekitaran jahiliah modern
itu secara tidak langsung membentuk pemikiran baru yang mula menafikan
sentuhan Islam tradisi yang diajarkan orang tua mereka. Mereka inilah generasi
yang perlu segera diselamatkan dan dikeluarkan dari belenggu dunia yang
semakin menyesatkan.

4
2. 3. Gambaran Umum Ide
Ide merupakan sebuah gagasan yang muncul dari hasil fikiran seseorang.
Sedangkan sosial adalah hal-hal yang berkaitan dengan masyarakat atau orang
banyak. Ide yang memiliki bentuk sosial berarti sebuah ide yang memang bernilai
guna sosial. Bernilai guna sosial artinya memiliki manfaat serta berdampak
tehadap kehidupan masyarakat banyak, baik dampak positif maupun dampak
negatifnya.
Ide mengenai Mendorong Jihad Fi Sabilillah Generasi Muda Melalui
Penayangan Kembali Film Sejarah Islam di Madrasah-madrasah merupakan
sebuah ide yang kami ciptakan untuk mendorong dan mendukung rasa kepedulian
generasi muda islami terhadap agama Allah SWT. Berjihad di jalan Allah bukan
hanya memiliki esensi perang yang selama ini didengungkan oleh orang-orang.
Akan tetapi, jihad yang sesungguhnya ialah jihad yang disertai dengan usaha
sungguh-sungguh dan hanya diperuntukkan untuk mencari keridhaan Allah
semata.
Berjihad dalam hal yang paling kecil dan paling utama dapat dilakukan
dengan menuntut ilmu Allah secara bersungguh-sungguh dan mempergunakan
ilmu tersebut untuk kepentingan bagi kemaslahatan seluruh umat manusia.
Menuntut ilmu merupakan salah satu jihad yang harus dikembangkan dan dipupuk
oleh generasi muda saat ini, mengingat perkembangan zaman yang semakin
beresensi untuk memudarkan bahkan menghilangkan eksistensi islam sebagai
agama yang tidak hanya mengatur tentang hubungan manusia dengan tuhan tetapi
juga hubungan manusia dengan manusia. Islam bukanlah hanya sekedar agama
semata, tetapi islam adalah pedoman seluruh bidang dari aspek kehidupan.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa rekayasa ide yang
kami buat ini bertujuan untuk mendorong semangat jihad para generasi muda di
jalan Allah, untuk memperoleh keridhaannnya demi terlaksananya kehidupan
umat manusia yang sejahtera dan berkeadilan sosial seperti yang tercantum dalam
butir pancasila, yaitu sila kelima. Untuk mendorong semangat jihad para generasi
muda ini, kami menawarkan sebuah ide yang bertajuk penayangan kembali film
sejarah islam di madrasah-madrasah sebagai contoh perbandingan islam di masa
sekarang dengan islam di masa kejayaannya dahulu.

5
BAB III
PEMBAHASAN

3. 1. Analisa Pembahasan/Penyelesaian Masalah


Penayangan kembali film sejarah islam dimaksudkan agar para generasi
muda islam mengetahu dan memahami bagaimana esensi islam dalam
penentukan kemajuan dunia di zaman peradababnnya. Dengan penayangan
kembali film sejarah islam ini diharapkan para generasi bangsa dapat mencontoh
islam pada saat itu. Pada masa itu, islam menempati puncak kejayaannya karena
diorong oleh semangat para generasi muda dan para ilmuan yang selalu
mengutamakan Allah dalam setiap perbuatan dan langkahnya. Semua mereka
lakukan hanya semata-mata demi mencari keridhaan Allah SWT.
Kata jihad bila didengar banyak orang maka konotasinya adalah jihad
memerangi orang kafir. Padahal hal ini hanyalah salah satu dari bentuk dan jenis
jihad karena pengertian jihad lebih umum dan lebih luas dari hal tersebut. Oleh
karena itu, Imam Ibnul Qayyim menjelaskan jenis jihad ditinjau dari obyeknya
dengan menyatakan: Jihad memiliki empat martabat, yaitu jihad memerangi
nafsu, jihad memerangi syetan, jihad memerangi orang kafir dan jihad
memerangi orang munafik. Namun dalam keterangan selanjutnya Ibnu Al
Qoyyim menambah dengan jihad melawan pelaku kezaliman, bid’ah dan
kemungkaran. Kemudian beliau menjelaskan 13 martabat bagi jenis-jenis jihad
diatas dengan menyatakan: Lalu jihad memerangi nafsu memiliki empat
tingkatan:
1. Jihad memeranginya untuk belajar petunjuk ilahi dan agama yang lurus
yang menjadi sumber keberuntungan dan kebahagian dalam kehidupan
dunia dan akhiratnya;
2. Jihad memeranginya untuk mengamalkannya setelah mengetahuinya.
Kalau tidak demikian, maka sekadar hanya mengilmuinya tanpa amal, jika
tidak membahayakannya, maka tidak akan memberi manfaat;
3. Jihad memeranginya untuk berdakwah dan mengajarkan ilmu tersebut
kepada yang tidak mengetahuinya;
4. Jihad memeranginya untuk tabah menghadapi kesulitan dakwah, gangguan
orang dan sabar memanggulnya karena Allah.

6
Adapun jihad memerangi syetan memiliki dua martabat:
1. Memeranginya untuk menolak syubhat dan keraguan yang merusak iman
yang syetan tembakkan kepada hamba;
2. Memeranginya untuk menolak keingininan buruk dan syahwat yang syetan
lemparkan kepadanya;
Jihad yang pertama dilakukan dengan yakin dan kedua dengan kesabaran,
Allah berfirman: ‫صبَ ُروا لَ َّما بِأ َ ْم ِرنَا يَ ْهدُونَْ أَئِ َّمةْ ِم ْن ُه ْمْ َو َجعَ ْلنَا‬
َْ ‫يُوقِنُونَْ بِآَيَاتِنَا َوكَانُوا‬
Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang
memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar.Dan adalah
mereka meyakini ayat-ayat Kami. (QS. As-Sajdah: 24).

Oleh karena demikian, perlu ada usaha nyata dari kita sebagai
pembimbing dan penggerak generasi muda untuk tetap menjaga dan
menumbuhkan semangat juang mereka yang hanya ditujukan semata-mata untuk
mengharapkan keridhaan Allah. Berjihad dalam jalan Allah bukanlah hal yang
susah untuk dilakukan, hanya saja kita sebagai generasi islam harus dapat
memahami makna dan esensi dari kata jihad tersebut. Jadi, untuk mendorong
semangat juang inilah, kami mencoba untuk memberikan sebuah ide baru, yaitu
mendorong Jihad Fi Sabilillah Generasai Muda Melalui Penayangan Kembali
Film Sejarah Islam di Madrasah-madrasah.

3. 2. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan metode belajar sambil
menonton/memperagakan atau yang selama ini lebih dikenal dengan metode
belajar sambil berbuat. Belajar sambil berbuat yang dimaksud disini bukanlah
belajar sambil melakukan hal tersebut kepada sianak, tetapi belajar sambil
melakukan lebih diajukan kepada para pendidik. Jadi, saat pendidik mengajarkan
pelajaran kepada anak-anak didiknya maka pendidik tersebut sudah lebih
mengerti dan memahaminya terlebih dahulu sebelum mengajarkan hal tersebut
melalui film dan sipendidik haruslah memperagakan/mencontohkannya dalam
bentuk nyata yang lebih mudah dipahami dan akhirnya mengambil kesimpulan.
Dengan menggunakan cara ini, kita dapat menganalisis secara jelas
mengenai hasil pembelajaran yang menjadi target capaian kita. Jika target
capaian kita sesuai maka hal itu akan terlihat dari reaksi sianak terhadap

7
kegiatan yang telah kita lakukan. Jika respon mereka baik, tentu saja artinya
mereka memahami apa yang telah kita ajarkan. Dan begitu juga sebaliknya, jika
respon mereka tidak baik, maka kita harus melakukan pengulangan pada
pembalajaran di hari berikutnya dalam suasana yang baru dan contoh nyata yang
baru.

3. 3. Langkah Pelaksanaan
Adapun langkah-langkah pelaksanaan yang akan dilakukan dalam
merealisasikan ide mengenai Penayangan Kembali Film sejarah Islam adalah
sebagai berikut:
1. Kita harus menyiapkan alat dan perlengkapan yang dibutuhkan dalam
melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan materi pembahasan;
2. Setelah itu, kita menjelaskan materi tersebut dengan teori dan bercerita
sambil menunjukkan dan membandingkan hal-hal yang dimaksud;
3. Setelah menjelaskan tentang materi pembelajara, kita menyuruh siswa-
siwi untuk menyimpulkan kembali isi dari dan maksud dari film yang
telah ditayangkan;
4. Setelah itu, masing-masing siswa diberikan kesempatan untuk
menceritakan mengenai hikmah apa yang bisa mereka ambil dari film
tersebut sehinggan mereka dapat menerapkan hal tersebut dalam
kehidupan sehari-hari;
5. Setalah itu, kita amati dengan baik dan benar bagaimana ekspresi mereka
saat menjelaskan hal tesebut, lalu kita lakukan evaluasi sebagai langkah
akhirnya.

8
BAB IV
PENUTUP
4. 1. Kesimpulan
Penayang kembali film sejarah islam di madrasah bermaksud untuk
mendorong semangat para generasi muda kita agar lebih mencintai agamanya.
Selain itu melalui kegiatan ini, diharapkan para generasi muda pemimpin bangsa
bisa memahami esensi dari kata jihad yang selama ini pernah mereka dengan
namun tidak mereka pahami. Melalui kegiatan ini pula, diharapkan kepada
seluruh muslim dan muslimah agar lebih bisa memposisikan dirinya sesuai
dengan tempatnya.
Sasaran utama dari kegiatan ini ialah para generasi muda muslim yang
akan menjadi kunci/tonggak dari berkembang atau tidaknya islam dimasa yang
akan datang. Sasaran mayoritasnya adalah para pelajar di madrasah-madrasah
yang ada di seluruh negeri. Melalui kegiatan ini diharapakan agar ukhwah
islamiyah kita dapat terjaga dengan baik dan kedepannya kita bisa lebih bisa
bekerja sama dengan baik.
Meskipun demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa setiap hal yang kita
lakukan tentulah memiliki kekurangan. Akan tetapi, setidaknya hal ini telah
membelajarkan kita bahwa sebagai manusia kita harus bisa menciptakan
terobosan-terobosan baru dalam pembelajaran, agar pembelajaran yang kita
lakukan menjadi lebih baik dan lebih mudah dipahami oleh peserta didik
sehingga pembelajaran yang selama ini kita lakukan tidak sia-sia dan bermanfaat
bagi mereka sebagai generasi penerus bangsa sesudah kita.

4. 2. Saran
Dalam pembuatan dan penyusunan rekayasa ide ini, terdapat banyak
kekurangan dan kesalahan, baik dari segi penulisan maupun dari segi
penyusunan kalimatnya serta pengapresiasian idenya. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kepada para pembaca tulisan ini agar dapat memberikan kritikan
dan masukan yang bersifat membangun.

Anda mungkin juga menyukai