Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

JIHAD

Ustad Pembimbing
Sholehuddin, S.Pd.I

Disusun Oleh:
Linda Puspita

MADRASAH ALIYAH ZAINUL HASAN 2

MOJOLEGI GADING PROBOLINGGO

TAHUN 2021 / 2022


KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Puja dan Puji hanya layak tercurah kan kepada Allah SWT. Karena
atas limpahan karunia-Nya. Manusia istimewa yang seluruh perilakunya layak untuk
diteladani,yang seluruh ucapannya adalah kebenaran, yang seluruh getar hatinya
kebaikan.Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya.
Kami menyusun Makalah Jihad Banyak kesulitan dan hambatan yang kami hadapi
dalam membuat tugas kelompok ini tapi dengan semangat dan kegigihan serta arahan,
bimbingan dari ibu dosen sehingga kami mampu menyelesaikan tugas ini dengan baik, oleh
karena itu pada kesempatan ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Ustad yang
telah membingbing kami.
Kami menyimpulkan bahwa tugas ini masih belum sempurna, oleh karena itu kami
menerima saran dan kritik, guna kesempurnaan tugas ini dan bermanfaat bagi kami dan
pembaca pada umumnya.

Mojolegi 20 Desember 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................


DAFTAR ISI ....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................
A. Latar Belakang .........................................................................................
B. Rumusan Masalah ...................................................................................
C. Tujuan .......................................................................................................
D. Manfaat Penulisan………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Jihad………………………………………………………...
B. Tutuan Jihad…………………………………………………………….
C. Jihad dan terorisme……………………………………………………..

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN.........................................................................................
B. SARAN......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................

 
BAB I
PENDAHULUAN

A.                Latar Belakang

Disebabkan karena kurangnya pengetahuan atau pemahaman tentang Islam di antara


kaum muslimin dan adanya propaganda-propaganda Barat untuk menyerang Islam, kedua hal
tersebut menjadikan kaum muslimin dan orang-orang non muslim saat ini salah memahami
konsep Jihad. Jihad yang ditampilkan saat ini diidentikkan dengan orang yang haus darah
(blood thirsty people) untuk menyebarkan Islam dengan pedang atau berarti usaha untuk
penegakan agama Islam atau sebaliknya jihad adalah suatu konsep untuk membuat suatu
bentuk masyarakat yang di dalamnya terdapat bermacam masyarakat. Sayangnya tidak
seorang pun dan dari sekian ide-ide tersebut yang benar dalam realitas jihad secara Islam.
Jihad adalah salah satu syi’ar Islam yang terpenting dan merupakan puncak
keagungannya. Kedudukan jihad dalam agama sangat penting dan senantiasa tetap terjaga.
Jihad fii sabiilillaah tetap ada sampai hari Kiamat.
Islam tidak hanya memerintahkan umat Islam untuk menyembah Allah dengan
mendirikan shalat, puasa, membaca doa, meyisihkan sebagian hartanya melaliu zakat, dan
menyantuni kaum dhuafa.Itu semua belum cukup unutk umat Islam jika banyak kebenaran
ditutupi oleh kebatilan. Orang islam diwajibkan beribadah yang dengan ibadah itu dia ikut
andil dalam menanggulangi kejahatan sebagaimana andilnya ibadah zakat dalam berbuat
kebaikan. Demikian itulah yang dinamakan ibadah jihad fi sabilillah.

B. Rumusan Masalah

Tujuan penulisan makalah ini yaitu :


a.  Untuk mengetahui pengertian tentang Jihad terutama dalam pandangan Islam.
b.  Untuk mengetahui Cara & Hukum Jihad.
c.  Untuk mengetahui Macam-macam Jihad
BAB II
PEMBAHASAN

A.                Pengertian Jihad
            Jihad adalah berjuang dengan sungguh-sungguh menurut syariat Islam. Jihad
dilaksanakan untuk menjalankan misi utama manusia yaitu menegakkan agama Allah atau
menjaga agama tetap tegak, dengan cara-cara yang sesuai dengan garis perjuangan para Rasul
dan Al-Quran. Jihad yang dilaksanakan Rasul adalah berdakwah agar manusia meninggalkan
kemusyrikan dan kembali kepada aturan Allah, menyucikan qalbu, memberikan pengajaran
kepada ummat dan mendidik manusia agar sesuai dengan tujuan penciptaan mereka yaitu
menjadi khalifah Allah di bumi.
            Arti kata Jihad sering di salahpahami oleh orang yang tidak mengenal prinsip-prinsip
agama Islam sebagai 'perang suci' (holy war); istilah untuk perang adalah Qital, bukan Jihad.
Jihad dalam bentuk perang dilaksanakan jika terjadi fitnah yang membahayakan eksistensi
ummat (antara lain berupa serangan-serangan dari luar).
Pada dasar kata arti jihad adalah "berjuang" atau "ber-usaha dengan keras" , namun bukan
harus berarti "perang dalam makna "fisik". Jika sekarang jihad lebih sering diartikan sebagai
"perjuangan untuk agama", itu tidak harus berarti perjuangan fisik. Jika mengartikan jihad
hanya sebagai peperangan fisik dan extern, untuk membela agama, akan sangat ber-bahaya,
sebab akan mudah di-manfaat-kan dan rentan terhadap fitnah.

Jihad di jalan Allah SWTadalah mengerahkan segala kemampuan dan tenaga untuk
memerangi orang-orang kafir dengan tujuan mengharap ridha Allah SWT dan meninggikan
kalimat-Nya.
Yang terpenting jihad adalah amal kebaikan yang Allah syari’atkan dan menjadi
sebab kokoh dan kemuliaan umat islam. Sebaliknya (mendapatkan kehinaan) bila umat Islam
meninggalkan jihad di jalan Allah.

a. Jihad  Menurut pandangan Islam


Dalam Kamus Besar Bahasa  Indonesia,  jihad diartikan sebagai 1. Usaha dengan
segala upaya untuk mencapai kebaikan;  2. Usaha sungguh- sungguh membela agama Islam
dengan mengorbankan harta benda, jiwa, dan raga; 3. Perang suci melawan orang kafir untuk
mempertahankan agama Islam. Berjihad berarti berperang di jalan Allah.
 Kata  jihad di dalam bahasa  Arab, adalah mashdar dari kata: jâhada, yujâhidu,
jihâd . Artinya adalah saling mencurahkan usaha. Yang merupakan turunan dari
kata  jihadyang berarti kesulitan atau kelelahan karena melakukan perlawanan yang optimal
terhadap musuh . Jadi makna jihad menurut bahasa (lughawi) adalah kemampuan yang
dicurahkan semaksimal mungkin; kadang-kadang berupa aktivitas fisik, baik menggunakan
senjata atau tidak; kadang-kadang dengan menggunakan harta benda dan kata-kata; kadang-
kadang berupa dorongan sekuat tenaga untuk meraih target tertentu; dan sejenisnya. Makna
jihad secara bahasa ini bersifat umum, yaitu kerja keras.

B.                 Tujuan Jihad

Tujuan utama dari Jihad di dalam Islam adalah menghilangkan kekafiran dan


kesyirikan, mengeluarkan manusia dari gelapnya kebodohan, membawa mereka kepada
cahaya iman dan ilmu, menumpas orang-orang yang memusuhi Islam, menghilangkan fitnah,
meninggikan kalimat Allah SWT, menyebarkan agamaNya, serta menyingkirkan setiap
orang yang menghalangi tersebarnya dakwah Islam. Jika tujuan ini dapat dicapai dengan
tanpa peperangan, maka tidak diperlukan peperangan. Tidak boleh memerangi orang yang
belum pernah mendengar dakwah kecuali setelah mendakwah mereka kepada Islam. (Namun
jika dakwah telah disampaikan) dan mereka menolak maka pemimpin Islam harus
memerintahkan mereka untuk membayar jizyah, dan jika mereka tetap menolak, maka
barulah memerangi mereka dengan memohon pertolongan Allah SWT.
Jika sebelumnya dakwah Islam telah sampai kaum tersebut (dan mereka tetap
menolaknya) maka boleh memerangi mereka dari sejak semula, karena Allah SWT
menciptakan manusia untuk beribadah kepadaNya. Tidak diizinkan memerangi mereka
kecuali bagi mereka yang bersikeras mempertahankan kekafiran, atau berbuat zalim,
memusuhi Islam, serta menghalangi manusia untuk memeluk agama ini atau bagi mereka
yang menyakiti kaum muslimin. Rasulullah SAW tidak pernah memerangi satu kaumpun
kecuali setelah mengajak mereka kepada agama Islam.
a. Macam-macam Jihad

1.   Fardlu 'Ain; yaitu berjuang melawan musuh yang menyerbu ke sebagian negara
kaum muslim seperti jihad melawan kaum Yahudi yang menduduki negara Palestina. Semua
orang muslim yang mampu berdosa sampai mereka dapat mengeluarkan orang-orang Yahudi
dari negeri tersebut.
2.   Fardlu Kifayah; yaitu jika sebagian telah memperjuangkannya, maka yang lain
sudah tidak berkewajiban untuk melakukan perjuangan tersebut, yaitu berjuang
menyebarkan dakwah Islam ke seluruh negara sehingga melaksanakan hukum Islam,
dan barangsiapa yang masuk Islam serta berjalan di jalan Islam kemudian terbunuh
sehingga tegak kalimat Allah, maka jihad ini berjalan terus sampai hari kiamat. Jika
orang-orang meninggalkan jihad dan tertarik oleh kehidupan dunia, pertanian dan
perdagangan maka ia akan tertimpa kehinaan.

3.  Jihad terhadap pemimpin Islam; yaitu dengan memberikan nasihat kepada mereka
dan pembantu mereka, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: "Agama adalah nasihat,
kami bertanya , untuk siapa wahai Rasulullah? Beliau menjawab: untuk Allah, kitab-
Nya, Rasul-Nya, pemimpin-pemimpin Islam dan orang-orang muslim awam" (HR.
Muslim). Dan beliau bersabda: "Jihad yang paling mulia adalah menyampaikan
kebenaran kepada pemimpin yang zalim" (HR. Abu Daud dan Tarmizi). Adapu cara
untuk menghindarkan diri dari penganiayaan pemimpin kita sendiri, yaitu agar orang-
orang Isilam bertaubat kepada Tuhan, meluruskan akidah mereka atas dasar ajaran-
ajaran Islam yang benar sebagai pelaksanaan dari firman Allah: "Sesungguhnya Allah
tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada
pada diri mereka sendiri" (QS Ar-'Ad : 11).  

4.  Berjihad melawan orang kafir, komunis dan penyerang dari kaum ahli kitab, baik
dengan harta benda, jiwa dan lisan sebagaimana sabda Rasulullah SAW: "Dan
berjihadlah menghadapi orang-orang musyrik dengan harta bendamu, jiwamu dan
lisanmu" (HR. Ahmad).

5.  Berjihad melawan orang-orang fasik dan pelaku maksiat dengan tangan dan hati,
sebagaimana sabda Rasulullah SAW: "Barangsiapa diantara kamu melihat
kemungkaran maka rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka dengan
lisannya, dan jika tidak mampu maka dengan hatinya, dan itulah selemah-lemah
iman" (HR. Muslim).

6.   Berjihad melawan setan; dengan selalu menentang segala kemauannya dan tidak
mengikuti godaannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya setan itu adalah musuh
bagimu, maka anggaplah sebagai musuhmu, karena sesungguhnya setan itu hanya
mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-
nyala" (QS Faatir : 6).

7.   Berjihad melawan hawa nafsu; dengan menghindari hawa nafsu, membawanya
kepada ketaatan kepada Allah dengan menghindari kemaksiatan-kemaksiatannya.
Allah berfirman melalui mulut Zulaihah yang mengakui telah membujuk Yusuf untuk
berbuat dosa: "Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena
sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, Sesungguhnya Tuhanku
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (QS Yusuf : 53). 
Jihad diwajibkan atas :
1.         Setiap muslim.
2.         Baligh.
3.         Berakal.
4.         Merdeka.
5.         Laki-laki.
6.         Mempunyai kemampuan untuk berperang.
7.         Mempunyai harta yang cukup baginya dan keluarganya selama kepergiannya
dalam berjihad.
B. Syarat Jihad
Menurut Syaikh Abu Syujak syarat-syarat jihat ada tujuh antar lain:
1. Islam
2. Baligh
3. Berakal
4. Merdeka
5. Laki-laki
6. Sehat
7. Kuat berperrang
C. Rukun Jihad
Menurut Syaikh Abu Syujak rukun jihad antar lain:
1. Tegas dan siap mati ketika menghadapi serangan musuh, karena Allah Ta’ala
mengharamkan Mujahid mundur dari serangan musuh.
2. Dzikir kepada Allah Ta’ala dengan hati dan lisan dalam rangka meminta
kekuatan Allah Ta’ala dengan ingat janji, ancaman, dukungan serta
pertolongan-Nya kepada wali-wali-Nya. Dengan dzikir seperti itu, hati
menjadi tegar dan semangat perang menjadi kuat.
3. Ta’at kepada Allah Ta’ala dan Rasul-Nya dengan tidak melanggar perintah
keduanya dan meninggalkan larangan keduanya.
4. Tidak menimbulkan konflik ketika memasuki kancah perang, namun dengan
satu barisan yang tidak ada celah kosong didalamnya, hati yang menyatu, dan
badan-badan yang rapat seperti bangunan kokoh.
5. Sabar dan tetap dalam kesabaran, dan siap mati ketika memasuki kancah
perang hingga pertahanan musuh terbongkar dan barisan mereka terkalahkan,
sebagaimana firman Allah Ta’ala.
D. Hukum Jihad

Berjihad di jalan Allah hukumnya fardu kifayah. Jika sebagian kaum muslimin telah
melakukannya maka gugurlah kewajiban itu bagi sebagian yang lain.
 Jihad diwajibkan kepada setiap orang yang mampu berperang dalam beberapa
keadaan seperti:
a.         Apabila dirinya telah masuk dalam barisan peperangan.
b.         Jika pemimpin memobilisasi masyarakat secara umum.
c.         Jika suatu negeri/ daerah telah dikepung oleh musuh.
d.        Jika dirinya adalah orang yang sangat dibutuhkan dalam peperangan, seperti
dokter, pilot, dan yang semisalnya.
  
            Jihad di jalan Allah SWT adakalanya wajib dengan jiwa dan harta sekaligus, yaitu
bagi setiap orang yang mampu dari segi harta dan jiwa, terkadang jihad itu wajib dengan jiwa
semata (hal ini berlaku) bagi orang yang tidak mempunyai harta dan adakalanya wajib
hanya  dengan harta tidak dengan jiwanya, yaitu bagi orang yang tidak mampu untuk berjihad
dengan badannya namun dia termasuk orang yang mempunyai harta.

Bagi kaum wanita tidak ada jihad, jihad mereka adalah haji dan ‘umrah. Hal ini
berdasarkan hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha,
ketika beliau bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Wahai Rasulullah, apakah kaum wanita wajib berjihad? Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam menjawab: ‘Ya, kaum wanita wajib berjihad (meskipun) tidak ada
peperangan di dalamnya, yaitu (ibadah) haji dan ‘umrah.’”
E. Adab dalam Berjihad
1. Termasuk adab dalam berjihad adalah : tidak berbuat khianat, tidak membunuh
wanita dan anak kecil, orang tua, para pendeta dan rahib (ahli ibadah ) yang tidak ikut
berperang, akan tetapi jika mereka ikut berperang atau mereka ikut menyusun siasat perang
maka mereka boleh dibunuh.
-          Termasuk di antara adab berjihad adalah bersih dari sifat ujub atau takabur, sombong dan
riya' serta tidak mengharapkan bertemu dengan musuh dan tidak boleh (menyiksa dengan)
membakar manusia atau hewan.
-          Diantaranya juga, mendakwahkan Islam kepada musuh sebelum berperang, jika mereka
tidak bersedia, maka mereka disuruh membayar jizyah atau upeti, namun jika menolak maka
mereka boleh diperangi.
-          Diantara adab jihad adalah berlaku sabar dan ikhlas serta menjauhi kemaksiatan, banyak
berdo'a untuk memperoleh kemenangan dan pertolongan Allah
F. Kewajiban Seorang Pemimpin Dalam Berjihad
                        Seorang Imam atau yang mewakilinya berkewajiban meneliti pasukan dan
perlengkapan senjata mereka saat akan menuju medan perang, menolak orang yang hendak
mengacau atau mereka yang tidak layak untuk ikut berjihad, dan tidak boleh meminta
bantuan kepada orang kafir dalam berjihad kecuali dalam keadaan darurat. Dia juga
berkewajiban menyediakan bekal dan berjalan dengan tenang, mencari tempat bersinggah
yang bagus untuk pasukannya dan melarang mereka dari perbuatan kerusakan dan maksiat
sebagaimana dianjurkan baginya untuk selalu memberikan nasehat guna menguatkan jiwa
para pasukan dan mengingatkan mereka akan keutamaan mati syahid.
Menyuruh mereka untuk bersabar dan mengharapkan pahala dalam berjihad, membagi
tugas antara pasukan, menugaskan orang untuk berjaga, menyebarkan mata-mata guna
mengintai musuh, dan memberikan tambahan dari rampasan perang kepada sebagian pasukan
(yang dianggap lebih berjasa) seperti menambah seperempat bagian ketika berangkat dan
sepertiga ketika pulang selain seperlima gonimah (yang merupakan bagian Allah dan
RasulNya), serta bermusyawarah dengan para ulama dan cendekiawan dalam masalah ini.
G Kewajiban Pasukan                                                                                     
Semua pasukan wajib menaati peminpinnya atau yang mewakilinya selagi tidak
memerintahkan untuk berbuat kemaksiatan kepada Allah, wajib bersabar bersama mereka
dan tidak menyerang musuh kecuali dengan perintah pinpinan, tetapi jika musuh menyerang
dengan tiba-tiba maka mereka boleh membela diri. Jika salah seorang dari pasukan musuh
mengajak duel satu lawan satu, maka bagi orang yang merasa mampu dan berani
disunnahkan atau dianjurkan untuk menerima tantangannya setelah meminta izin kepada
pemimpin pasukan. Dan siapa saja yang keluar untuk berjihad di jalan Allah dengan
membawa senjata miliknya sendiri kemudian meninggal maka dia mendapatkan dengannya
dua pahala.
H. Keutamaan mati syahid di jalan Allah:
"Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati ;
bahkan mereka itu hidupdi sisi Tuhannya dengan mendapat rezki." (QS. Ali Imran: 169)
 Dari Anas r.a dari Nabi SAW :  beliau bersabda, "Tiada seorangpun yang telah masuk
surga lalu ingin kembali ke dunia untuk memperoleh sesuatu yang ada di dalamnya
kecuali orang yang mati syahid (syuhada). Dia berharap untuk kembali ke dunia
sehingga terbunuh kembali (sebagai syahid) sebanyak sepuluh kali, karena apa yang
didapakannya dari kemuliaan (bagi para syuhada)." (Muttafaq 'alaihi)
Arwahnya para syuhada berada di dalam tembolok-tembolok burung berwarna hijau di
dalam sangkar-sangkar yang tergantung di atas Arsy, mereka berterbangan di dalam surga
kea rah mana saja mereka inginkan, dan para syuhada diberikan enam kemuliaan
sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Rasulullah , "Sesungguhnya para syuhada
mendapatkan enam kemuliaan di sisi Allah: Allah akan mengampuninya pada waktu
darahnya keluar pertama kali dari tubuhnya, diperlihatkan untuknya tempat duduknya di
surga, diberi hiasan dengan perhiasan iman, dinikahkan dengan tujupuluh dua orang bidadari
dari surga, diselamatkan dari siksa kubur, mendapatkan keamanan dari ketakutan yang sangat
besar (kegoncangan di padang mahsyar), dipakaikan baginya mahkota kerendahan hati yang
sebutir mutiaranya lebih baik dari dunia seisinya, dan diperbolehkan baginya untuk
memberikan syafaat bagi tujuhpuluh orang kerabatnya." (HR. Sa'id bin Mansur dan Baihaqi
dalam Su'ab al Iman–lihat pula Silsilah Hadits Shohihah No.3213-).
Orang yang terluka dalam berjihad di jalan Allah akan datang pada hari kiamat dengan
lukanya yang mengeluarkan darah, namun baunya seharum misk, dan mati syahid di jalan
Allah bisa menghapuskan semua dosa-dosa kecuali hutang.
Barangsiapa yang khawatir ditawan oleh musuh karena tidak mampu menghadapi
mereka, maka dia boleh menyerahkan diri atau melawan hingga mati atau menang.
Barangsiapa yang memasuki negeri musuh atau menyerang pasukan kafir dengan
tujuan menghancurkan mereka dan menimbulkan ketakutan pada hati-hati musuh, terutama
orang-orang Yahudi yang melampaui batas, kemudian terbunuh maka ia telah memperoleh
pahala para syuhada dan orang-orang yang bersabar dalam berjihad di jalan Allah.
C.                Jihad dan Terorisme
Terorisme tidak bisa dikategorikan sebagai Jihad. Jihad dalam bentuk perang harus
jelas pihak-pihak mana saja yang terlibat dalam peperangan, seperti halnya perang yang
dilakukan Nabi Muhammad SAW yang mewakili Madinah melawan Makkah dan sekutu-
sekutunya. Alasan perang tersebut terutama dipicu oleh kezaliman kaum Quraisy yang
melanggar hak hidup kaum Muslimin yang berada di Makkah (termasuk perampasan harta
kekayaan kaum Muslimin serta pengusiran).
Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah
baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa: "Ya Tuhan kami,
keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami
pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau !".(QS 4:75)
Perang yang mengatasnamakan penegakan Islam namun tidak
mengikuti Sunnah Rasul tidak bisa disebut Jihad. Sunnah Rasul untuk penegakkan Islam
bermula dari dakwah tanpa kekerasan, hijrah ke wilayah yang aman dan menerima dakwah
Rasul, kemudian mengaktualisasikan suatu masyarakat Islami (Ummah) yang bertujuan
menegakkan Kekuasaan Allah di muka bumi.
Penentangan teror melalui bunuh diri sudah tergambar dalam sebuah ayat didalam Al-
Qur'an dan hadist. Firman Allah dalam surah An-Nisaa, “Dan janganlah kalian membunuh
diri kalian, sesungguhnya Allah Maha menyayangi kalian.” (QS. An-Nisaa’: 29) dan hadits
shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, Muhammad bersabda,
“Barangsiapa yang bunuh diri dengan menggunakan suatu alat/cara di dunia, maka dia akan
disiksa dengan cara itu pada hari kiamat.” (HR. Bukhari dan Muslim).
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Jihad berasal dari kata jâhada, yujâhidu, jihâd. Artinya adalah saling mencurahkan
usaha. Makna jihad menurut bahasa (lughawi) adalah kemampuan yang dicurahkan
semaksimal mungkin; kadang-kadang berupa aktivitas fisik, baik menggunakan senjata atau
tidak; kadang-kadang dengan menggunakan harta benda dan kata-kata; kadang-kadang
berupa dorongan sekuat tenaga untuk meraih target tertentu; dan sejenisnya. Makna jihad
secara bahasa ini bersifat umum, yaitu kerja keras.
Al-Quran telah mengarahkan makna jihad pada arti yang lebih spesifik, yaitu:
Mencurahkan segenap tenaga untuk berperang di jalan Allah, baik langsung maupun dengan
cara mengeluarkan harta benda, pendapat, memperbanyak logistik, dan lain-lain. Dengan
demikian, makna jihad yang lebih tepat diambil oleh kaum Muslim adalah berperang di jalan
Allah melawan orang-orang kafir dalam rangka meninggikan kalimat Allah.

B.     Saran
            Kaum Muslim harus lebih berhati-hati dalam menyikapi provokasi, ajakan, maupun
seruan-seruan jihad yang disalahgunakan oleh banyak pihak yang didasarkan pada
kepentingan politik tertentu. Alih-alih mengharapkan mati syahid, yang diperoleh ternyata
mati konyol.Sebagai Kaum Muslim kita wajib mengamalkan jihad dengan sebaik mungkin,
dan tetap berdasarkan rambu-rambu Islam yang benar.
DAFTAR PUSTAKA

http://artesiana.wordpress.com/2010/01/03/bom-bunuh-diri-jihad-kah/
http://era-ambonia.blogspot.com/2009/03/jihad-dan-hukum-perang-dalam-islam.html
http://muslimstory.wordpress.com/2009/03/23/konsep-jihad-dalam-islam/
Diposkan oleh Arjuna Supriyadi di 10.07.00
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Label: agama, jihad, makalah jihad, pendidikan, penyebaran, tugas
Lokasi: Jalan Salemba Raya, Jakarta Capital Region, 10320

Anda mungkin juga menyukai