Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang berupa pengetahuan, sikap, dan
keterampilan. Agar proses pembelajaran dapat lebih maksimal, maka proses belajar harus
bermakna, artinya dalam proses pembelajaran, guru dapat membantu murid untuk
mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur
kognitifnya. Hal ini menjadi penting, karena setidaknya ada tiga manfaat penting dalam
menerapkan pembelajaran bermakna bagi siswa, yaitu: pertama, informasi yang dipelajari
secara bermakna lebih lama dapat diingat; kedua, informasi-informasi baru yang dibangun
siswa akan memudahkan proses belajar berikutnya untuk materi belajar berkelanjutan;
dan, ketiga, informasi yang dilupakan sesudah terbangun struktur pengetahuan baru akan
mempermudah proses belajar hal-hal yang mirip walaupun telah terlupakan.
Fluida statis merupakan salah satu topik dalam pembelajaran Fisika yang cukup
mendasar, karena fenomena-fenomena atau hukum-hukum pada fluida statis dapat ditemui
sehari-hari. Namun masih saja terdapat miskonsepsi yang dialami oleh siswa mengenai
materi ini, misalnya konsep tekanan hidrostatis.
Berdasarkan teori dari berbagai literatur, dipahami bahwa tekanan hidrostatis adalah
tekanan di dalam zat cair. Tekanan hidrostatis akan semakin besar jika suatu titik semakin
dalam atau semakin jauh dari permukaan zat cair. Secara matematis, besar tekanan hidrostatis
dapat ditentukan dengan persamaan:
Ph= ρgh
dimana:
Ph = Tekanan hidrostatis (Pa)
ρ = massa jenis air (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (g = 9,8 m/s2)
h = kedalaman (m)
Sekilas, konsep ini terlihat sederhana, namun dari hasil observasi dan pertanyaan
singkat ke beberapa siswa, ternyata masih banyak saya temui miskonsepsi pada konsep
tekanan hidrostatis ini. Ketika saya melaksanakan pembelajaran daring, saya mencoba untuk
memberikan pemahaman bermakna kepada murid tentang penerapan konsep tekanan
hidrostatis pada kehidupan sehari-hari, salah satu yang paling umum adalah penerapan
konsep tekanan hidrostatis pada bendungan.
Gambar 1. Penyampaian materi tentang penerapan konsep tekanan hidrostatis pada bendungan.
Saya memanfaatkan laboratorium virtual dari phet untuk membantu murid agar dapat lebih
mudah untuk memahami konsep tekanan hidrostatis ini. Saya coba menanyakan desain
bendungan mana yang mengalami tekanan hidrostatis lebih kecil di dasar bendungannya,
seperti yang terlihat pada Gambar 2 berikut.