Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

S DENGAN FRAKTUR FREMUR DEXTRA


DI RUANG ANGGREK RSUD TUGUREJO SEMARANG

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Medikal Bedah

OLEH:

WIDYA MILLENIA

NIM: 1803104

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KARYA HUSADA

SEMARANG

2022
ASUHAN KEPERAWATAN

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN


Nama Mahasiswa : Widya Millenia
NIM : 1803104
Tempat Praktek : Ruang Anggrek RSUD Tugurejo
Tanggal : 24 Januari 2022

A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada hari senin 24 januari 2022 di ruang Anggrek RSUD
Tugurejo Semarang secara alloanamnea atau autoanamnesa.
1. IDENTITAS
a. Identitas Pasien
Nama : Ny.S
Umur : 47 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Indonesia
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan Terakhir : SLTA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Sendangsari RT 04 /XI , Tambakaji,
Kota Semarang
No. RM : 06-47-60
Tanggal Masuk RS : 21 Januari 2022 Jam : 20.40

b. Identitas Penanggung jawab

Nama : Tn.M
Umur : 26 Tahun
Jenis Kelamin : Laki- laki
Pendidikan Terakhir : SLTA
Pekerjaan : Swasta
Alamat ; Sendangsari RT 04 /XI , Tambakaji,
Kota Semarang
Hubungan dengan Pasien : Anak
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Kaki kanan terasa nyeri dan sulit untuk digerakan
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada tanggal 21 Januari jam 20.40 Pasien datang ke IGD RSUD
Tugurejo dengan keluhan nyeri pada kaki sebelah kanan dan sulit
digerakan akibat kecelakaan lalulintas . Saat dilakukan pengkajian
pasien selesai melakukan operasi orif pada kaki kanan -P:Pasien
mengatakan nyeri ,Q:Pasien mengatakn nyeri seperti tertusuk-tusuk
, R:Pasien mengatakan nyeri pada kaki sebelah kananya, S:Skala
nyeri 8, T: nyeri hilang timbul
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan sebelumnya belum pernah sakit sampai seperti
ini
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan tidak memiliki penyakit menurun seperti
hipertensi.
e. Genogram

Keterangan :
: Perempuan
: Laki – laki
: Pasien
: Tinggal satu rumah
3. REVIEW OF SISTEM (ROS)
Keadaan Umum : Sedang
Kesadaran : Composmentis
Skala koma Glasgow : E4M6V5
TB/BB : 153/45
Tanda-tanda vital :

- TD: 130/72 mmHg


- N : 94 x/menit
- S : 36,5oC
- SPO2 : 97 x/menit
- RR : 22 x/ menit

a) Sistem Pernafasan
Gejala (subyektif)
1) Dispnea : Tidak ada
2) Riwayat penyakit pernafasan : Tidak ada
3) Pemajanan udara bahaya : Tidak
4) Kebiasaan merokok : Tidak pernah merokok
5) Batuk : Tidak ada
6) Sputum : Tidaka ada
7) Penggunaan alat bantu : Tidak ada

Tanda (Obyektif):

1) Inpeksi
- Kelainan tulang belakang :Tidak ada
kelainan tulang belakang
- Warna kulit :Warna kulit
sawo matang
- Lesi pada dinding dada :Tidak ada lesi
pada diding dada
- Terdapat luka post operasi :Tidak terdapat
luka post op
- Terpasang WSD :Tidak
terpasang WSD
- Clubbing finger :Tidak ada
- Dada :Dada tampak
simetris
- Pergerakan dada :Pergerakan
dada simetris
- Frekuensi dan irama pernafasan :Frekuensi
pernafasan 22 x/menit dengan irama pernafasan
paten
2) Palpasi
- Taktil fremitus : Normal
- Nyeri tekan : Tidak ada
- Masa abnormall : Tidak ada
- Ekspansi paru : Teraba simetris
3) Perkusi : Sonor
4) Auskultasi :
- Suara nafas : vasikuler
- Friction rub ( peradangan ) : tidak ada
b) Sistem Kardiovaskuler
1) Palpasi : Terdapat nyeri pada
dada
2) Nyeri dada : Tidak nyeri pada dada
3) Riwayat Penyakit obat jantung : Pasien mengatakan
memiliki riwayat Hipertensi.
Tanda (obyektif)
1) Inpeksi
- Sklera : Tidak Ikterik
- Konjungtiva : Anemis
- Ictus Cordis : Tidak tampak
- Pulsasi katup : Tidak tampak
2) Palpasi
- Heart Rate
Frekuensi : 94 kali/menit
Ciri denyutan : Teratur
Irama : Reguler
Isi nadi : Kuat
- Arteri karotis : Teraba
- Ictus cordis : Tidak teraba
- Ekstremitas : Tidak edema
- Kulit : Teraba hangat
- Capillary refill : 3 detik
3) Perkusi
- Bunyi perkusi jantung : Lup dup
- Batas jantung : Normal
4) Auskultasi
- Bunyi jantung I,II : Teratur
- Gallop : Tidak ada
- Murmur/ bising jantung : Tidak ada

c) Sistem Gastrointestinal
Gejala (Subyektif) :
1) Diit biasa (tipe) : Diet nasi jumlah makan 3 kali
/hari
2) Pola diit :Sehari habis hampir 3 porsi
3) Nafsu / selera makan :Pasien mengatakan tida
mengalami penurunan nafsu makan
4) Nyeri ulu hati :Tidak ada nyeri pada ulu hati
5) Alergi makanan :Tidak terdapat alergi
6) Masalah mengunyah / menelan : Tidak ada masalah
menelan/mengunyah
7) Pola BAB : Klien BAB 2x/hari
8) Kesulitan BAB :
Konstipasi : tidak
Diare : tidak
9) BAB terakhir : pasien belum BAB
10) Riwayat perdarahan : Tidak ada riwayat perdarahan
11) Riwayat inkontinensia :Tidak ada riwayat
inkontinensia
12) Riwayat hemoroid : Tidak ada riwayat hemoroid

Tanda (obyektif)

1) Kondisi mulut
gigi : sedikit kotor
Mukosa mulut : bersih,
Lidah : tidak ada kelainan
2) Antropometri

BB : 63 kg

TB : 153 cm

3) Biochemical (hasil pemeriksaan lab penunjang nutrisi)

Hb : 10.30

4) Diet (gangguan /kebiasaan pola makan) :Nafsu makan


tidak terganggu.
5) Inspeksi: Tidak ada nyeri dan lesi pada abdomen
6) Auskultasi
- Bising usus : 15 kali/mnt
- Pengkajian peristaltik : normal
7) Palpasi: Tidak ada nyeri tekan pada perut
8) Perkusi : Thympani
d) Sistem Perkemihan
Gejala (Subyektif)
1) Riwayat penyakit ginjal / kandung kemih : Tidak ada
riwayat penyakit ginjal
2) Riwayat penggunaan diuretik : Tidak ada
3) Rasa nyeri/ rasa terbakar saat kencing : Tidak terasa
nyeri saat kencing
4) Kesulitan BAK : Tidak ada
Tanda (Obyektif)

1) Pola BAK : Tidak ada gangguan


2) Perubahan kandung kemih: Tidak ada distensi kandung
kemih
3) Karakteristik urine
Warna :kuning
jumlah : 1000 cc
bau : khas
warna : kuning
e) Sistem Persyarafan
Gejala (Subyektif) :
1) Rasa ingin pingsan/pusing : Tidak ada
2) Sakit kepala : Pasien mengatakan tidak merasakan
sakit kepala
3) Kesemutan : Tidak Kesemutan
4) Kesulitan menelan: Tidak ada gangguan
5) Gejala sisa stroke : Tidak ada
6) Kejang : Tidak ada

Tanda (Obyektif) :

1) Pemeriksaan sifat kranial

Klien nampak rongga hidung tidak tersumbat dan


cukup bersih

2) Pemeriksaan fungsi sensorik


Tidak ada keluhan pada panca indra
3) Pemeriksaan fungsi motorik
Klien susah beraktivitas karena terpasang bidai pada
kaki kanan.
4) Pemeriksaan refleks
Klien memberikan respon dengan baik saat dilakukan
pemeriksaan pada anggota gerak.
f) Sistem Immune
Gejala (Subyektif) :
Pasien mengatakan pasien sudah mendapatkan imunisasi BCG,
DPT, Polio. Tetapi belum melakukan imunisasi hepatitis A dan
B.
Tanda (obyektif) :
Tidak ada kelainan pada sistem imun
g) Sistem Reproduksi
Wanita
Gejala Subjektif
1) Usia Menarche : Pada saat SMP
2) Lamanya Siklus : 21 Hari
3) Durasi : 7 hari
4) Periode menstruasi terakhir : 7 hari
5) Menopouse : belum menopouse
6) Perdarahan : tidak pernah
7) Pelakukan pemeriksaan payudara sendiri : Tidak pernah
8) PAP Smear terakhir : tidak pernah
h) Sistem Muskuloskeletal
Gejala (Subyektif) :
1) Riwayat cidera kecelakaan
Klien mengatakan mengalami kecelakaan ditambrak truk
2) Fraktur
Klien mengatakan baru kali ini mengalami fraktur pada
kaki kanannya
3) Arthritis/sendi tidak stabil
Klien mengatakan tidak nyeri pada sendi
4) Masalah punggung
Klien mengatakan tidak mengalami sakit pada
punggungnya
5) Riwayat penggunaan kortikosteroid
Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat
kortikosteroid
Tanda (Obyektif) :
1) Massa /tonus otot : Tidak terjadi penyebaran
masa otot
2) Tremor : Klien tidak mengalami tremor
3) Bengkak :Klien mengalami bengkak
pada paha sebelah kanan
4) Kekakuan :Klien tidak mengalami
kekakuan
5) Infeksi
Klien tidak mengalami infeksi pada area sendi-sendinya
6) Posisi jalan pasien
Klien belum dapat berjalan dengan normal, rentang
gerak dibatasi karena pasien merasakan nyeri post
operasi pada kaki kanannya.
i) Sistem Endokrin
Gejala (Subyektif) :
1) Poliuria : Tidak ada
2) Polidipsia : Tidak ada
3) Polifagia : Tidak ada
4) Sering merasa lemah
Klien mengatakan sering merasa lemah
5) Mudah Lelah
Klien mengatakan saat beraktivitas mudah lelah
6) Emosi labil
Klien mengatakan sering emosi saat susah tidur.
7) Gangguan penglihatan
Klien mengatakan tidak memiliki masalah penglihatan
8) Sering luka: Tidak ada
9) Riwayat penyakit keturunan dalam keluarga
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat hipertensi,
tidak memiliki penyakit keturunan seperti DM, asma dll.
10) Riwayat trauma kepala
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat jatuh dan
terbentur di kepalanya
11) Riwayat pengangkatan kelenjar tyroid
Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat operasi
kelenjar tyroid.
Gejala (Obyektif) :
1) Keterlambatan pubertas
Klien nampak tidak mengalami keterlambatan pubertas
2) Tubuh sangat pandek
Klien tinggi badannya normal dengan BB :63, TB :163
3) Luka sulit sembuh
Klien tidak mengalami kesulitan dalam penyembuhan
luka
4) Penurunan Berat badan
Klien tidak mengalami penurunan berat badan.
5) Edema
Klien mengalami edema pada paha sebelah kanan
j) Sistem Integumen
Gejala (subyektif)
1) Riwayat gangguan kulit
Klien mengatakan tidak mempunyai alergi pada makanan
maupun obat
2) Keluhan klien
Klien mengatakan terkadang kulitnya kering.
Gejala (Obyektif)
1) Abnormalitas Kuku :Kuku klien nampak normal
2) Abnormalitas rambut :Rambut klien tidak bercabang
3) Kualitas Rambut :Rambut lembab
4) Luka bakar : Tidak ada
5) Ruam kulit Primer
- Makula : tidak ada
- Eritema : tidak ada
- Papula : tidak ada
- Nodula : tidak ada
- Vesikula : tidak ada
- Bula : tidak ada
- Pustula : tidak ada
- Urtika : tidak ada
6) Kulit sekunder
- Skuama : tidak ada
- Krusta : tidak ada
- Erosi : tidak ada
- Ekskoriasi : tidak ada
- Ulkus : tidak ada
- Rhagaden : tidak ada
- Parut : tidak ada
- Keloid : tidak ada
- Abses : tidak ada
- Likenifikasi : tidak ada
- Guma : tidak ada
- Hiperpigmentasi : tidak ada
k) Sistem Sensori
Gejala(Subyektif) : Klien mengatakan tidak memiliki gangguan
sensori.
l) Sistem Hematologi
Gejala (subyektif)
1) Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga
yang menderita penyakit seperti yang diderita klien saat
ini, keluarga klien juga mengatakan memliki riwayat
hipertensi, tidak ada yang memiliki penyakit keturunan,
seperti DM, asma dll.
2) Riwayat kesehatan klien
Pasien tidak memiliki riwayat Hipertensi, tidak memiliki
riwayat asma, DM dll.
Tanda ( obyektif)
1) Jenis golongan darah : B+
2) Perdarahan : Tidak ada
3) Warna kulit : Sawo matang
4. DATA PENUNJANG
a. Pemeriksaan Laboratorium

Nama Hasil Nilai Normal


Leukosit H 16.93 10^3 IU 3.6-11
/mL
Eritrosit 3.87 10^6 /uL 3.8 – 5.2
Hemoglobin L 10.30 g/dL 11.7 – 15.5
Hematokrit L 31.60 % 35 – 47
MCV 81.70 fL 80 - 100
MCH 26.60 pg 26 – 34
MCHC 32.60 g/dL 32 -36
Trombosit 177 10^3 IU /mL 150 – 440
RDW H 15.80 % 11.5 – 14.5
MPV 12.5 fL
PLRC 45.5 %
Diff count
Eosinofil Absolute 0.15 10^3 IU /mL 0.045 – 0.44
Basofil Absolute 0.05 10^3 IU /mL 0 – 0.2
Netrofil Absolute H 14.92 10^3 IU 1.5 – 5
/mL
Limfosit Absolute L 0.83 10^3 IU /mL 0.9 -5.2
Monosit Absolute 0.98 10^3 IU /mL 0.16 – 1
Eosinofil L 0.90 % 2–4
Basophil 0.30 % 0 -1
Netrofil H 88.10 % 50 – 70
Limfosit L 4.90 % 25 - 40
Monosit 3.80 % 2–8
Netrofil Limfosit H 17.98 < 3.13
Ratio
KIMIA KLINIK
(SERUM) B
Glukosa Sewaktu 78 mg/dL < 125
SGOT 30 U/L 0 - 35
SGPT 23 U/L 0 – 35
Ureum 41.0 mg/dL 10.0 - 50.0

Creatinin 0.86 mg/dL 0.70 – 1.10


Albumin L 3.0 g/dL 3.2 -5.2

b. Pemeriksaan rontgen thorax

Mulai : 21 -01-2022 17:14:21


Selesai : 21 -01-2022 18:12:38
Dosis Radiasi : mGy
Akumulasi : mGy
TS Yth.dr.Yania
X Foto Kiri P/Lat ( ICD_9_88,2)
Klinis : Closed fracture collum fremur
- Tampak fraktur segmental pada batang tulang fremur
kanan,aposisi dan alignment tak baik
- Tak tampak lesi litik dan sklerotik
- Sela sendi koksae baik
- Jaringan lunak tampak membengkak
KESAN :
Fraktur segmental pada batang tulang fremur kanan, aposisi dan
alignment tak baik

c. Terapi yang diberikan

24 Januari 2022
Injeksi

- Ketorolac 30 mg inj 2 x sehari 1


amp

- Bactesyn 1,5 gr Inj 2 x sehari 1


amp

Infus

- Ringer Laktat 20 tpm

25 Januari 2022
Injeksi

- Ketorolac 30 mg inj 2 x sehari 1


amp

- Bactesyn 1,5 gr Inj 2 x sehari 1


amp

Infus
- Ringer Laktat 20 tpm
- Paracetamol 3x1
26 Januari 2022 Injeksi
- Ketorolac 30 mg inj 2 x sehari 1
amp
- Bactesyn 1,5 gr Inj 2 x sehari 1
amp
Infus
- Ringer Laktat 20 tpm

5. ANALISA DATA

NO SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM


1 DS : Agen pencedera Nyeri akut
- Pasien Fisik (fraktur)
mengatakan
nyeri pada
luka post op
- P:Pasien
mengatakan
nyeri
- Q:Pasien
mengatakn
nyeri seperti
tertusuk-
tusuk
- R:Pasien
mengatakan
nyeri pada
kaki sebelah
kananya
- S:Skala nyeri
8
- T: nyeri
hilang timbul

DO :
- Pasien
terlihat
menahan
nyeri
- TD:
130/72
mmHg
- N : 94
x/menit
- S : 36,5oC
- SPO2 : 97
x/menit
- RR : 22 x/
menit

2 DS : Nyeri (akibat Gangguan


- Pasien fraktur fremur mobilisasi fisik
mengatakan dextra)
sulit
menggerakan
kakinya
akibat nyeri
post operasi
DO:
- Pasien
terlihat
lemas dan
tidak bisa
berjalan
- Pasien
terlihat
meringis
kesakitan
- Aktifitaas
pasien
dibantu oleh
keluarganya

6. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a) Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedara fisik
b) Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan Nyeri (akibat fraktur
fremur dextra)
7. RENCANA KEPERAWATAN

NO TUJUAN & INTERVENSI TTD


DP KRITERIA
HASIL
1 Setelah dilakukan Manajemen Nyeri I.08238
tindakan Observasi
keperawatan 1. Identifikasi lokasi,
selama 3 x 5 jam karakteristik, durasi,
diharapkan nyeri frekuensi, kualitas,
akut dapat intensitas nyeri
berkurang dengan 2. Reaksi verbal dan
kriteria hasil : nonverbal
1. Keluhan 3. Identifikasi skala nyeri
nyeri Terapeutik
menurun 1. Berikan teknik
2. Meringis nonfarmakologis untuk
menurun mengurangi rasa nyeri
3. Berfokus 2. Pertimbangkan jenis
pada diri dan sumber nyeri
sendiri dalam pemeliharaan
menurun strategi meredakan
4. Gelisah nyeri
menurun Edukasi
1. Ajarkan teknik
5. Frekuensi
nonfarmakologis untuk
nadi mengurangi rasa nyeri
membaik Kolaborasi
1. Kolaborasi
6. Tekanan
Pemberian analgetik
darah
membaik

2 Setelah dilakukan Dukungan Mobilisasin


tindakan I.05173
keperawatan Observasi
1. Identifikasi adanya
selama 3 x 5 jam
nyeri atau keluhan
diharapkan
fisik lainnya
Gangguan
mobilitas fisik 2. Identifikasi toleransi
dapat berkurang fisik melakukan
dengan kriteria
ambulasi
hasil :
1. Keluhan 3. monitor kondisi
nyeri umum selama
menurun
melakukan ambulasi
2. Pergerakan
4. anjurkan melakukan
ekstremitas
ambulasi dini
meningkat
5. ajarkan ambulasi
3.
sederhana yang
harus dilakukan
Terapeutik :
1. Libatkan keluarga
untuk membantu
pasien dalam
meningkatkan
pergerakan

8. CATATAN KEPERAWATAN

No Hari&T Implementasi Respon Ttd


DP gl
Pukul
I 24 mengidentifikasi lokasi, Ds :
Januari karakteristik,durasi, Pasien mengatakan nyeri pada
2022 frekuensi, kualitas, intensitas luka post op
17.00 nyeri. P : pasien mengatakan nyeri,
Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk,
R: nyeri pada kaki kanan, S :
skala nyeri 8, T: hilang timbul.
Do:
- Tanda-tanda vital TD:
130/72 mmHg ,N : 94
x/menit, S : 36,5oC,
SPO2 : 97 x/menit,RR
: 22 x/ menit

I 18.00
memberikan teknik Ds: pasien mengatakan bersedia
nonfarmakologi untuk untuk diajarkan teknik
mengurangi rasa nyeri nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri
Do; pasien tampak kooperatif
I 18.30
mengkolaborasi pemberian Ds; pasien mengatakan bersedia
analgetik yaitu ketorolac untuk minum obat
Do: pasien tampak kooperatif
II 19.00
mengidentifikasi adanya nyeri Ds; pasien mengatakan masih
atau keluhan fisik lainnya merasakan nyeri pada kaki kanan
Do; pasien tampak meringis
kesakitan
II 21.00
mengidentifikasi toleransi Ds; pasien mengatakan tekadang
fisik melakukan ambulasi terganggu jika akan bangun dari
tempat tidur karena kesusuhan
tangan kirinya

I 25 Mengajarkan teknik Ds; pasien mengatakan bersedia


Januari nonfarmakologi untuk untuk diajarkan teknik
2022 mengurangi rasa nyeri. nonfarmakologi
07.00 Do; pasien tampak kooperatif

II 09.00 memonitor kondisi umum Ds; -


selama melakukan ambulasi Do; ku composmentis
II 10.00 menganjurkan melakukan Ds; pasien mengatakan bersedia
ambulasi dini untuk melakukan ambulasi
Do; pasien tampak kooperatif

II 11.00 mengajarkan ambulasi


sederhana yang harus
dilakukan
ds; pasien mengatakan masih
I 11.45 merasakan nyeri pada kaki
Mengidentifikasi lokasi, kanannya dari skala 8 turun ke 6
karakteristik,durasi, do; pasien masih susah untuk
frekuensi, kualitas, intensitas melakukan kegiatan karena nyeri
nyeri.

26 Mengidentifikasi lokasi, ds; pasien mengatakan masih


Januari karakteristik,durasi, merasakan nyeri pada kaki
I 2022 frekuensi, kualitas, intensitas kanannya dari skala 6 turun ke 4
07.00 nyeri. do; pasien masih susah untuk
melakukan kegiatan karena nyeri

II 08.00 mengidentifikasi toleransi ds; pasien masih kesusahan


fisik melakukan ambulasi untuk bangun duduk, harus
dibantu dengan side rail atau
keluarga
do; pasien tampak kooperatif

II 09.45 menganjurkan melakukan Ds; pasien mengatakan bersedia


ambulasi dini diajarkan ambulasi
Do; pasien tampak kooperatif
Libatkan keluarga untuk Ds : Pasien mengatakan
membantu pasien dalam ,keluarga yang membantu
II 11.20 meningkatkan pergerakan mendudukan
Do : Keluarga tampak
membantu pasien untuk
meningkatkan pergerakananya

9. CATATAN PERKEMBANGAN

DP Hari/tgl, waktu Respon perkembangan TTD


I 24 Januari 2022 S:
17.00 Pasien mengatakan nyeri pada luka post op
skala 8
O;
Pasien tampak meringis kesakitan,
Tanda-tanda vital TD: 130/72 mmHg ,N
: 94 x/menit, S : 36,5oC, SPO2 : 97
x/menit,RR : 22 x/ menit

A; masalah nyeri akut belum terasi


P: lanjutkan intervensi SIKI; Manajemen
nyeri (I.08238)

II 17.00 S:
Pasien mengatakan aktivitas terbatas akibat
nyeri post op
O:
Pasien tampak berbaring ditempat tidur
Pasien tampak aktivitas dibantu oleh
keluarga dan perawat
Terpasang infus RL pada tangan kiri
A: masalah gangguan mobilitas fisik
belum teratasi
P; lanjutkan intervensi SIKI: Dukungan
ambulasi (I.06171)

I 25 Januari 2022 S:
07.00 Pasien mengatakan nyeri pada luka post op
turun dari skla 8 menjadi 6
O;
Tanda-tanda vital TD: 140/93 mmHgRR:
20 x/menit, N: 75 x/menit, S: 36,5oC, spO2:
99%.
A; masalah nyeri akut belum terasi
P: lanjutkan intervensi SIKI; Manajemen
nyeri (I.08238)

II 07.00 S:
Pasien mengatakan bersedia untuk latihan
ambulasi namun masih dalam pengawasan.
Pasien belum dapat bangun jika tidak
menggunakan side rail
O:
Pasien tampak berbaring ditempat tidur,
Pasien tampak aktivitas dibantu oleh
keluarga danperawat, Terpasang infus RL
pada tangan kiri
A: masalah gangguan mobilitas fisik
belum teratasi
P; lanjutkan intervensi SIKI: Dukungan
ambulasi (I.06171)
I 26 Januari 2022 S:
07.00 Pasien mengatakan nyeri pada luka post op
turun dari skla 6 menjadi 4
O;
Pasien bersedia untuk diajarkan teknik non
farmakologi napas dalam. Tanda-tanda vital
TD: 130/80 mmHg, RR: 20 x/menit, N: 80
x/menit, S: 36oC, spO2: 99%.
A; masalah nyeri akut belum terasi
P: lanjutkan intervensi SIKI; Manajemen
nyeri (I.08238)

II 07.00 S:
Pasien mengatakanmasih berusaha untuk
ambulasi dengan bantuan side rail.
O:
Pasien tampak melakukan aktivitas
mandiri. Terpasang infus RL pada tangan
kiri
A: masalah gangguan mobilitas fisik
teratasi
P; hentikan intervensi SIKI: Dukungan
ambulasi (I.06171)

Anda mungkin juga menyukai