Anda di halaman 1dari 53

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI

PADA PT FAST FOOD WARALABA KFC

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah


Perencanaan Strategis SI/TI

Disusun Oleh :
GUN GUN GUNTARA
NRP. 3314112

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI

BANDUNG

2017
ABSTRAK

GUN GUN GUNTARA, Perencanaan Strategis Sistem Informasi Pada PT Fast Food
Waralaba KFC.

PT Fastfood Indonesia Tbk. adalah pemilik tunggal waralaba KFC di Indonesia,


didirikan oleh Gelael Group pada tahun 1978 sebagai pihak pertama yang memperoleh
waralaba KFC untuk Indonesia. Perseroan mengawali operasi restoran pertamanya
pada bulan Oktober 1979 di Jalan Melawai, Jakarta, dan sukses outlet ini kemudian
diikuti dengan pembukaan outlet-outlet selanjutnya di Jakarta dan perluasan area
cakupan hingga ke kota-kota besar lain di Indonesia antara lain Bandung, Semarang,
Surabaya, Medan, Makassar, dan Manado. Keberhasilan yang terus diraih dalam
pengembangan merek menjadikan KFC sebagai bisnis waralaba cepat saji yang dikenal
luas dan dominan di Indonesia.

Dengan semakin berkembangnya para pengusaha makanan cepat saji maka diharuskan
untuk memiliki perencanaan strategis sitem informasi di kfc untuk dapat di perbaiki
dalam bentuk yang lebih ergonomic dan terpadu. Penggunaan sistem informasi yang
sesuai dengan kebutuhan organisasi diharapkan dapat meningkatkan koordinasi antara
beberapa cabang. Perancangan sistem informasi dan teknologi informasi ini juga
diharapkan dapat meningkatkan keunggulan persaiangan.

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah SISP (Strategic Information
System Planning) Ward dan Peppard. Sedangkan alat bantu yang digunakan adalah
analisis PEST, analisis SWOT, analisis Porter’s five forces model, analisis value chain,
analisis CSF. Penelitian ini menghasilkan sebuah manajemen sistem informasi, strategi
SI, bagi perusahaan.

Kata Kunci : Strategic Information System Planning, PEST, analisis SWOT, analisis
Porter’s five forces model, analisis value chain, analisis CSF.
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Persaingan bisnis makanan cepat saji yang semakin banyak menimbulkan
kebutuhan akan penyusunan strategi bisnis yang mampu bersaing. Menyusun
suatu strategi yang membuat perusahaan tersebut tidak hanya dapat bertahan,
namun memiliki keunggulan yang mencapai keinginnannya untuk memuncaki
persaingan. Tujuan dari perencanaan strategi ini adalah membuat keselarasan
bekerja dari top level manajemen hingga ke bagian bawah yaitu pelaksana.
Penjualan merupakan pembelian suatu barang atau jasa dari suatu pihak kepada
pihak lainnya dengan mendapatkan keuntungan dari pihak tersebut. Penjualan juga
merupakan suatu sumber pendapatan perusahaan, semakin besar penjualan maka
semakin besar pula pendapatan yang diperoleh perusahaan.
Kemampuan untuk mengakses dan menyediakan informasi secara cepat, tepat
dan akurat sudah menjadi suatu kebutuhan penting bagi suatu perusahaan. Untuk
menunjang hal tersebut maka perlu menerapkan sistem informasi yang
terkomputerisasi dan terintegrasi dengan baik. Salah satu informasi yang penting
untuk mendukung kelancaran aktifitas bisnis perusahaan adalah mengenai
penjualan sehingga dengan informasi ini diharapkan tujuan perusahaan dapat
tercapai dengan baik dan maksimal.
PT. Fast Food Indoenesia, Tbk ialah perusahaan instansi swasta yang bergerak
di bidang makanan cepat saji. Adapun dalam pengolahan data dan penjualan belum
memiliki informasi yang akurat dengan memili aspek ergonomic dan terpadu.
Waralaba KFC memerlukan sebuah informasi yang berkualitas dengan memiliki
keadaan ergonomic dan terpadu.
Oleh karena itu perusahaan PT Fast Food khususnya waralaba KFC harus dapat
merencanakan suatu ide perencanaan strategis informasi yang mampu menerapkan
SI baik terhadap penjualan bagi KFC yang mampu secara komprehensif, sehingga
keluaran memiliki strategi SI dari perspektif didalam perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
Atas dasar permasalahan yang di paparkan, maka rumusan masalah penelitian ini
adalah :
1. kentucky fried chicken belum mempunyai suatu perencanaan strategis bagi
perusahaan.
2. Belum memiliki aplikasi sistem informasi yang bersifat strategis untuk
mendukung dan menunjang proses bisnisnya.
3. SDM ( Sumber Daya Manusia ) yang masih terbatas serta struktur organisasi
SI yang belum lengkap.
Sejalan dengan permasalahan diatas maka, perumusan dalam penelitian diatas
adalah “Bagaimana cara merumuskan suatu perencanaan strategis sistem
informasi dengan menggunakan metode Ward dan Peppard?”

1.3 Batasan Masalah


Batasan masalah berdasarkan uraian yang dijabarkan dari perumusan masalah
tersebut di atas adalah:
1. Metodologi yang digunakan adalah SISP (Strategic Information System
Planning) Ward dan Peppard di mana hasil dari analisis ini berupa manajemen
sistem informasi dan teknologi informasi, strategi SI bisnis, serta strategi
teknologi informasi bagi perusahaan.
2. Alat bantu yang digunakan adalah analisis PEST, analisis SWOT, analisis
Porter’s five forces model, analisis value chain, analisis CSF, analisis Balance
Scorecard.
3. Perencanaan strategis sistem informasi ini tidak membahas roadmap
implementation future application portofolio.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

1. Waktu penelitian ini dilakukan selama pembelajaran mata kuliah perancangan


strategi sistem informas/teknologi informasi berlangsung.
2. Area yang digunakan untuk penelitian adalah semua area bisnis yang ada.
Tempat yang dipilih adalah kentucky fried chicken Metro Indah Mall.
1.5 Tujuan Penelitian
Di dalam penelitian ini terdapat dua jenis tujuan, yaitu tujuan khusus dan tujuan
umum.
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menghasilkan perencanaan strategis
sistem informasi kentucky fried chicken. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian
ini adalah untuk menghasilkan :
1. Analisis dengan menggunakan analisis PEST (Politic, Economic,
Sociocultural, Technology).
2. Analisis dengan menggunakan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses,
Opportunities, Threats ).
3. Analisis dengan menggunakan value chain.
4. Analisis dengan Porter’s five forces model.
5. Analisis CSF (Critical Success Factors).
6. Analisis BSC (Balance Scorecard).

1.6 Manfaat penelitian


Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang sudah disebutkan,
maka manfaat penelitian yang diharapkan adalah:
1. Memberikan gambaran tentang perencanaan strategis sistem informasi
kentucky fried chicken.
2. Memberikan sebuah perencanaan strategis pada kentucky fried chicken.
1.7 Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab dengan beberapa sub
pokok bahasan. Adapun sistematika penulisan dari skripsi ini adalah sebagai
berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisi uraian yaitu latar belakang masalah, rumusan
masalah, batasan masalah, ruang lingkup, tujuan, manfaat, dan
sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI


Pada bab ini akan dibahas mengenai dasar-dasar teori yang mendukung
perencanaan strategis sistem informasi.

BAB III METODOLOGI


Bab ini menjelaskan metode pengumpulan data dan metode analisis
yang digunakan. Penjelasan yang terkait merupakan tahap dan kegiatan
dalam penelitian.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN


Pada bab ini akan menguraikan sejarah singkat kentucky fried chicken
dan membahas hasil-hasil yang diperoleh dari hasil analisis
perencanaan strategis sistem informasi.

BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan penutup yang berisi simpulan yang berkenaan
dengan hasil pemecahan masalah ini serta beberapa saran untuk
pengembangan lebih lanjut.
II. Landasan Teori

2.1 Definisi Perencanaan Strategi Sistem Informasi


1. Definisi menurut para ahli
- Martin (1990, p467) : Perencanaan Strategi SI/TI merupakan periode pada
daur hidup system ketika sebuah arsitektur informasi , arsitektur system
bisnis, dan arsitektur teknikal pertama kali dibuat dan ketika sekumpulan
system bisnis yang konsisten dan terintegrasi akan dikembangkan.

Martin (1990, p102) : Perencanaan Strategi SI/TI merupakan salah satu


langkah dalam information engineering yang berhubungan dengan sasaran
dan target bisnis serta bagaimana teknologi dapat dihunakan untuk
menuciptakan kesempatan baru atau keuntungan kompetitif

- Ward and Griffiths (1996) : pendekatan sistematis untuk menentukan mana


yang paling efektif dan efisien berkaitan dengan kepuasan pemenuhan
kebutuhan informasi.

- Ward and Peppard (2002) : Perencanaan strategis SI/TI merupakan proses


identifikasi portfolio aplikasi SI berbasis komputer yang akan mendukung
organisasi dalam pelaksanaan rencana bisnis dan merealisasikan tujuan
bisnisnya. Perencanaan strategis SI/TI mempelajari pengaruh SI/TI
terhadap kinerja bisnis dan kontribusi bagi organisasi dalam memilih
langkah-langkah strategis. Selain itu, perencanaan strategis SI/TI juga
menjelaskan berbagai alat, teknik, dan kerangka kerja bagi manajemen
untuk menyelaraskan strategi SI/TI dengan strategi bisnis, bahkan mencari
kesempatan baru melalui penerapan teknologi yang inovatif
- Definisi secara umum
Berdasarkan definisi – definisi yang ada, maka dapat disimpulkan definisi
dari perencanaan strategi sistem informasi dan teknologi informasi adalah
suatu proses analisis secara menyeluruh dan sistematis dalam merumuskan
tujuan dan sasaran perusahaan, serta menentukan strategi yang
memanfaatkan kelebihan dari sistem informasi dan dukungan teknologi
informasi dalam menunjang strategi bisnis dan memberikan keunggulan
kepada perusahaan dalam bersaing.

2.2 Alasan Penggunaan Perancangan Startegis Sistem Informasi


Ward dan Peppard (2002, p47) menyatakan beberapa alasan yang
menyebabkan perlunya bagi suatu perusahaan untuk memiliki suatu strategi
system informasi atau teknologi informasi :
1. Adanya investasi untuk pengadaan SI/TI yang tidak mendukung sasaran
bisnis suatu organisasi.
2. SI/TI yang ada tidak terkontrol
3. Sistem tidak teintegrasi sehingga data bersifat tersebar sehingga sangat
mungkin terjadi kerangkapan data dan hilangnya keterkaitan antar sumber
daya informasi.
4. Organisasi tidak memiliki skala prioritas dalam mengembangkan proyek
SI/TI, sehingga sangat sering terjadi perubahan dan tambal sulam yang
akhirnya menurunkan produktivitas organisasi.
5. Manajemen informasi yang buruk dan tidak akurat.
6. Strategi SI/TI tidak sejalan dengan strategi bisnis organisasi
7. Proyek SI/TI hanya dievaluasi untuk kepentingan keuangan semata.
2.3 Model Perencanaan Strategi Sistem Informasi

Model kerangka kerja dan perencanaan strategis system dan teknologi informas
dapat dilihat pada gambar diatas , dan lebih jelasnya adalah sebagai berikut :
- Input, sebagai masukan dalam perencanaan strategis system dan
teknologi informasi terdiri atas:
a) Lingkungan bisnis internal organisasi
Merupakan strategi bisnis yang digunakan pada masa sekarang, tujuan,
sumber daya, proses dan budaya organisasi serta nilai dari bisnis itu sendiri.
b) Lingkungan bisnis eksternal organisasi
Pada tahap ini dilakuakan analisis faktor-faktor di luar organisasi yang
mempengaruhi kinerja organisasi, yang mencakup aspek-aspek ekonomi,
industri, dan iklim bersaing perusahaan.
c) Lingkungan Internal SI/TI
Pada tahap ini akan dilakukan analisis yang mencakup kondisi SI/TI
organisasi dari perpektif bisnis saat ini bagaimana kematangannya (maturity),
bagaimana kontribusi terhadap bisnis, keterampilan sumber daya manusia,
sumber daya dan infrastruktur teknologi, termasuk juga bagaimana portofolio
dari SI/TI yang ada saat ini.
d) Lingkungan Eksternal SI/TI
Pada tahap ini dilakukan analisis kondisi teknologi SI/TI yang berkembang
saat ini yang mencakup tren teknologi dan peluang pemanfaatannya, serta
penggunaan SI/TI oleh kompetitor, pelanggan dan pemasok. Dari hasil ini
akan diperoleh peluang teknologi SI/TI yang dapat digunakan dalam
mendukung strategi organisasi.

Proses Perencanaan strategi SI/TI, proses dimana informasi yang


diperoleh, serta hasil analisis yang diperoleh dari inputs, akan diolah
untuk menghasilkan outputs.
- Outputs, merupakan hasil dari proses yang mencakup :
a) Strategi bisnis SI, yang mencakup bagaimana setiap unit/fungsi bisnis
organisasi akan memanfaatkan SI/TI untuk mencapai sasaran bisnisnya,
portofolio aplikasi dan gambaran arsitektur informasinya.
b) Strategi TI, yang mencakup kebijakan dan strategi bagi pengelolaan
teknologi dan sumber daya manusia SI/TI.
c) Strategi manajemen SI/TI, yang mencakup elemen-elemen umum yang
diterapkan melalui organisasi untuk memastikan konsistensi penerapan
kebijakan SI/TI yang dibutuhkan.
- Future Application Portfolio, rincian yang menjelaskan usulan aplikasi
yang akan digunakan perusahaan dalam waktu kedepan, untuk
mengintegrasikan setiap unit dari perusahaan dan menyesuaikan
perkembangan teknologi dengan perkembangan perusahaan.
- Current Application Portfolio, rincian mengenai aplikasi system
informasi yang diterapkan perusahaan saat ini, dengan melihat
keuntungan dan kekuatan yang diperoleh dengan menggunakan aplikasi
tersebut serta melihat dukungan aplikasi yang ada terhadap kegiatan
operasional dan perencanaan strategi sistem dan teknologi.

2.4 Teknik Analisis Perencanaan Strategis Sistem Informasi


Berdasarkan framework yang dikemukakan oleh Ward dan Peppard (2002) teknik
– teknik analisis yang digunakan dalam perencanaan strategi SI/TI diantaranya
adalah
1. Analisis Lingkungan Internal Bisnis
Analisis lingkungan internal bisnis dari sebuah perusahaan digunakan untuk
mengetahui strategi bisnis perusahaan pada saat ini, misi, dan visi perusahaan,
aktivitas dan proses bisnis perusahaan, sumber daya yang dimiliki dan
informasi yang dibutuhkan perusahaan. Adapun teknik – teknik analisis yang
digunakan dalam memahami kondisi situasi pada lingkungan internal bisnis
diantaranya adalah :
a. Analisis Value Chain
Analisis rantai nilai (value chain) adalah kegiatan menganalisis
kumpulan aktivitas yang dilakukan untuk merancang, memproduksi,
memasarkan, mengantarkan dan mendukung produk atau jasa, dibedakan
menjadi dua yaitu aktivitas utama (primary activities) pada perusahaan
yang pada akhirnya memberikan kepuasan pada pelanggan. Aktivitas-
aktivitas tersebut tidak hanya dilakukan dengan baik, tapi juga harus
saling berhubungan dengan efektif jika keseluruhan performa bisnis
hendak dioptimalkan.
Aktivitas utama (Primary Activities) terdiri dari logistik dalam,
operasi, logistik keluar, pemasaran, dan pelayanan. Kedua adalah
aktivitas pendukung (Support Activities) yang mendukung aktiviatas
utama yang terdiri dari berbagai fungsi, yaitu kelengkapan infrastruktur,
manajemen SDM, pengadaan barang, dan pengembangan teknologi.
b. Analisis SWOT
SWOT adalah singkatan yg diambil dari huruf depan kata
Strength, Weakness, Opportunity dan Threat, yg dalam bahasa
Indonesia mudahnya diartikan sebagai Kekuatan, Kelemahan,
Peluang dan Ancaman. Analisa SWOT berguna untuk menganalisa
faktor-faktor di dalam organisasi yang memberikan andil terhadap
kualitas pelayanan atau salah satu komponennya sambil
mempertimbangkan faktor-faktor eksternal.

Metode analisa SWOT bisa dianggap sebagai metode analisa


yang paling dasar, yang berguna untuk melihat suatu topik atau
permasalahan dari 4 sisi yang berbeda. Hasil analisa biasanya adalah
arahan atau rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan
menambah keuntungan dari peluang yang ada, sambil mengurangi
kekurangan dan menghindari ancaman. Analsis SWOT dapat
dibagikan dalam lima langkah:

 Menyiapkan sesi SWOT.


 Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan.
 Mengidentifikasi kesempatan dan ancaman.
 Melakukan ranking terhadap kekuatan dan kelemahan.
 Menganalisis kekuatan dan kelemahan.

c. Analisis Critical Succes Factor (CSF)

Analisa CSF merupakan suatu ketentuan dari organisasi dan


lingkungannya yang berpengaruh pada keberhasilan atau kegagalan.
CSF dapat ditentukan jika objektif organisasi telah diidentifikasi.
Tujuan dari CSF adalah menginterpretasikan objektif secara lebih
jelas untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi
apa yang dibutuhkan.
Peranan CSF dalam perencanaan strategis adalah sebagai
penghubung antara strategi bisnis organisasi dengan strategi SI-nya,
memfokuskan proses perencanaan strategis SI pada area yang
strategis, memprioritaskan usulan aplikasi SI dan mengevaluasi
strategi SI.

Manfaat dari analisis CSF menurut Ward dan Peppard (2002,


p209) adalah sebagai berikut :

 Analisis CSF merupakan teknik yang paling efektif dalam


melibatkan manajemen senior dalam mengembangkan strategi
sistem informasi. Karena CSF secara keseluruhan telah berakar
pada bisnis dan memberikan komitmen bagi manajemen puncak
dalam menggunakan sistem informasi.
 Analisis CSF menghubungkan proyek SI yang akan
diimplementasikan dengan tujuannya, dengan demikian sistem
informasi nantinya akan dapat direalisasikan agar sejalan dengan
strategi bisnis perusahaan.
 Dalam wawancara dengan manajemen senior, analisis CSF dapat
menjadi perantara yang baik dalam mengetahui informasi apa
yang diperlukan oleh setiap individu.
 Dengan menyediakan suatu hubungan antara dengan kebutuhan
informasi, analisis CSF memegang peranan penting dalam
memprioritaskan investasi modal yang potensial.
 Analisis CSF sangat berguna dalam perencanaan sistem
informasi pada saat strategi bisnis tidak berjalan sesuai dengan
tujuan perusahaan.
 Analisis CSF sangat berguna apabila digunakan sejalan dengan
analisis value chain dalam mengidentifikasi proses yang paling
kritis, serta memberikan fokus pada pencapaian tujuan melalui
kegiatan – kegiatan yang paling tepat untuk dilaksanakan.
d. Key Performance Indicator (KPI)
Menurut Tozer (1996, p141), Key Performace Indicator
merupakan sebuah komposisi yang diperoleh dari beberapa ukuran
dimana bersifat tidak tetap dan bisa berubah. KPI juga merupakan suatu
indikator yang membantu dalam menilai :
 Untuk kerja dari sebuah fungsi
 Tingkat keberhasilan dalam meraih sasaran atau tujuan.
 Perilaku CSF

Hal–hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan KPI antara lain :

 Mengeidentifikasi kebutuhan yang telah dibuat.


 Menyelidiki karakter lingkungan pengambilan keputusan.
 Menilai jangkauan informasi yang dibutuhkan.
 Menyelidiki proses pengambilan keputusan.
 Mengarahkan sensitifitas analisis akibat pengaruh dari
penundaan waktu.
 Mengembangkan format presentasi yang tepat.
 Mengerjakan seluruh lapisan dari proses informasi pendukung.

2. Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis

Analisis lingkungan eksternal bisnis dari sebuah perusahaan terdiri dari faktor
– faktor yang pada dasarnya di luar dan terlepas dari perusahaan. Faktor – factor
utama yang biasa diperhatikan adalah faktor Politik, Ekonomi, Sosial dan
Teknologi (PEST). Lingkungan eksternal bisnis ini dapat memberikan
kesempatan besar dari perusahaan untuk maju, sekaligus dapat menjadi
hambatan dan ancaman untuk maju. Adapun teknik-teknik analisis yang
digunakan untuk memahami kondisi situasi pada lingkungan eksternal bisnis
diantaranya adalah :
a. Analisis Lingkungan Politik, Ekonomi, Sosial dan Teknologi (PEST)
Menurut Ward dan Peppard (2002, p70-72) analisis PEST adalah analisis
terhadap faktor lingkungan eksternal bisnis yang meliputi bidang politik,
ekonomi, sosial dan teknologi.
 Faktor Politik
Faktor politik meliputi kebijakan pemerintah, masalah – masalah
hukum, serta mencakup aturan – aturan formal dan informal dari
lingkungan dimana perusahaan melakukan kegiatannya. Contoh :
• Kebijakan tentang pajak
• Peraturan ketenagakerjaan
• Peraturan daerah
• Peraturan perdagangan
• Stabilitas politik
 Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi meliputi semua faktor yang mempengaruhi daya beli
dari pelanggan dan mempengaruhi iklim berbisnis suatu perusahaan.
Contoh :
• Pertumbuhan ekonomi
• Tingkat suku bunga
• Standar nilai tukar
• Tingkat inflasi
• Harga-harga produk dan jasa
 Faktor Sosial
Faktor sosial meliputi semua faktor yang dapat mempengaruhi
kebutuhan dari pelanggan dan mempengaruhi ukuran dari besarnya
pangsa pasar yang ada. Contoh :
• Tingkat pendidikan masyarakat
• Tingkat pertumbuhan penduduk
• Kondisi lingkungan sosial
• Kondisi lingkungan kerja
• Keselamatan dan kesejahteraan sosial
 Faktor Teknologi
Faktor teknologi meliputi semua hal yang dapat membantu dalam
menghadapi tantangan bisnis dan mendukung efisiensi proses bisnis.
Contoh :
• Aktivitas penelitian dan pengembangan teknologi
• Automatisasi
• Kecepatan transfer teknologi
• Tingkat kadaluarsa teknologi

PEST digunakan untuk menilai pasar dari suatu unit bisnis atau
unit organisasi Arah analisis PEST adalah kerangka untuk menilai sebuah
situasi, dan menilai strategi atau posisi, arah perusahaan, rencana
pemasaran, atau ide. Dimana analisis ini cukup mempengaruhi
perusahaan, karena melalui analisis ini dapat diambil suatu peluang atau
ancaman baru bagi perusahaan.

b. Analisis Lima Model Persaingan Porter


Adapun teknik analisis Lima Model Persaingan Porter
digunakan untuk memahami kondisi situasi pada lingkungan eksternal
bisnis diantaranya adalah Analisis lima model persaingan Porter
meliputi :
 Analisis terhadap pendatang baru
 Analisis terhadap barang pengganti
 Analisis kekuatan tawar menawar terhadap pelanggan
 Analisis kekuatan tawar menawar dengan supplier
 Analisis terhadap persaingan industri sejenis
3. Analisis Lingkungan Internal SI/TI
Analisis ini akan menyediakan informasi yang menyeluruh tentang
lingkungan internal SI/TI perusahaan saat ini, yang dapat digunakan sebagai
salah satu bentuk masukan dalam proses strategi SI/TI (Ward dan Peppard,
2002, p198).
Analisis lingkungan internal SI/TI untuk mengetahui pandangan SI/TI
terhadap bisnis ada masa sekarang ini, pengalaman perusahaan dalam bisnis,
cakupan bisnis, dan kontribusinya terhadap pasar, kemampuan perusahaan,
sumber daya dalam perusahaan dan infrastruktur teknologi yang digunakan.
Aplikasi portfolio saat ini dari sistem yang berjalan dan sistem yang sedang
dalam pengembangan (Ward dan Peppard, 2002, p153).

a. Analisis Portfolio Aplikasi Mcfarlan (Portfolio Aplikasi)


Menurut Ward dan Peppard (2002, p299) Portofolio Aplikasi
Mcfarlan digunakan untuk menilai kontribusi SI/TI secara keseluruhan
dan efeknya terhadap kesuksesan bisnis.
Menurut Ward dan Peppard (2002, p299) portofolio aplikasi
adalah cara untuk membawa bersama sistem informasi yang telah ada,
yang direncanakan dan potensial untuk kemudian menilai kontribusi
bisnisnya, umumnya berupa matrik dua-kali-dua, yang merupakan
metode yang sangat popular untuk menjelaskan dampak dari variabel
yang tidak berkaitan, namun saling mempengaruhi.
Dalam portfolio aplikasi sebuah aplikasi dapat dikategorikan
sebagai strategic, high potential, key operational, atau support tergantung
dari peranannya dalam mendukung strategi bisnis perusahaan, baik pada
saat ini maupun di masa mendatang.
4. Analisis Lingkungan Eksternal SI/TI

Analisis ini digunakan untuk mendapatkan pemahaman tentang keadaan


dan perkembangan SI/TI diluar lingkungan perusahaan, yang memberikan
dampak dan pengaruh bagi perusahaan baik secara langsung maupun tidak
langsung. Tujuan utama dari analisis ini adalah untuk mendapatkan
pengetahuan tentang peluang – peluang baru dalam penggunaan SI/TI, dan ini
tidak terbatas hanya pada peluang untuk mengimplemetasikan teknologi yang
termutakhir namun juga dapat berupa peluang untuk menggunakan teknologi
yang sudah ada dengan cara yang lebih hemat dan tepat dalam penggunaannya
atau peluang untuk menggunakan teknologi dengan cara lain yang tidak
pernah terpikirkan sebelumnya.

Bagian dari analisis ini juga meliputi pengetahuan tentang SI/TI yang
digunakan oleh pihak eksternal seperti pesaing, pemasok, atau perusahaan –
perusahaan lain yang memiliki hubungan dan mempengaruhi bisnis
perusahaan. Salah satu aspek dari analisis ini adalah untuk dapat
mengkategorikan elemen – elemen yang potensial dan berharga dari teknologi
untuk dapat dievaluasi dan dimanfaatkan oleh perusahaan. Inti dari analisis
ini adalah untuk dapat menyediakan informasi yang menyeluruh tentang
lingkungan eksternal SI/TI untuk digunakan sebagai salah satu bentuk
masukan dalam proses perencanaan strategi SI/TI (Ward dan Peppard, 2002,
p203-204).

2.5 Internal Factors Analysis Summary (IFAS)


Setelah faktor-faktor strategis internal suatu perusahaan diidentifikasi suatu
tabel IFAS (Internal Strategic Analysis Summary) disusun untuk merumuskan
faktor-faktor strategis internal tersebut 18. Dalam rangka Strength dan Weakness
perusahaan (Rangkuti, 2006). Tahapannya adalah sebagai berikut:
1. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan
dalam kolom.
2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala dari 1,0 (paling penting)
sampai 0,0 (tidak paling) berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap
posisi strategis perusahaan (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh
melebihi skor total 1,00).
3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)
berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang
bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk
kategori kekuatan) diberi nilai dari +1 sampai dengan + 4 (sangat baik) dengan
membandingkan rata-rata industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan
variabel yang bersifat negatif kebalikannya. Contohnya, jika kelemahan
perusahaan besar sekali dibandingkan dengan rata-rata industri, nilainya adalah
1, sedangkan jika kelemahan perusahaan di bawah rata-rata industri nilainya
adalah 4.
4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh
faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk
masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding)
sampai 1,0 (poor).
5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor
tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.
6. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4) untuk memperoleh total skor
pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan
bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor- faktor stretgis
internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini
dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama. (RASCHANIA,
2011)
2.6 External Factors Analysis Summary (EFAS)
Sebelum membuat matriks faktor strategi eksternal, perlu diketahui terlebih
dahulu faktor strategi eksternal EFAS (External Factors Analysis Summary). Berikut
ini adalah cara-cara penentuan faktor strategi eksternal.

a. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai 10 peluang dan ancaman).


b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala nilai dari 1,0 (paling
penting) samapai 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan
dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis.
c. Hitung rating (dalam kolom) untuk masing-masing faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1(poor)
berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang
bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif
(peluang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil rating
+1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya.
d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh
faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk
masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding)
samapi 1,0 (poor).
e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa fakor
tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.
f. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4) untuk memperoleh total skor
pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini
menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-
faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk
membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok
industri yang sama.
Setelah didapat hasil tabel bobot skor dari masing-masing IFAS dan EFAS, langkah
selanjutnya adalah memasukkan angka total bobot tersebut ke dalam diagram analisis
SWOT berikut ini:

Keterangan:
1. Kuadran 1: Merupakan situasi menguntungkan, perusahaan tersebut memiliki
peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada, strategi
yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan
pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).
2. Kuadran 2: Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih
memiliki kekuatan segi internal, strategi yang harus diterapakan adalah
menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan
cara strategi diversifikasi (produk atau pasar).
3. Kuadaran 3: Perusahaan mengahadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi
dilain pihak perusahaan menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal.
Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal
perusahaan, sehingga perusahaan dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.
4. Kuadran 4: Merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan
tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
III. Metode penelitian

Pada bab ni akan dibahas mengenai metode penelitian untuk perencanaan strategis
sistem informasi dengan menggunakan metode Ward dan Peppard. Penyusunan
laporan ini, memerlukan data-data informasi yang relatif lengkap sebagai bahan yang
dapat mendukung kebenaran materi uraian pembahasan. Oleh karena itu, sebelum
menyusun laporan ini, dalam persiapannya terlebih dahulu dilakukan penelitian untuk
mendapatkan data-data atau bahan yang diperlukan.

3.1 Data Yang Dibutuhkan


Di dalam penelitian ini, dibutuhkan data-data yang berhubungan dengan
perencangan strategis sistem informasi, data-data tersebut adalah sebagai berikut :
a. Data Sekunder
Data yang diperoleh dari sumber lain dalam bentuk laporan. Laporan yang
didapat berupa hasil laporan yang telah dilakukan. Karena pada penelitian ini tidak
dilakukan wawancara dan kuisioner langsung ke tempat maka data yang digunakan
untuk penelitian menggunakan data sekunder.

3.2 Metode Pengumpulan Data


Metode yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian ini menggunakan 2
metode yaitu metode pengumpulan data dan metode analisis. Metode
pengumpulan data dibagi menjadi dua yaitu studi literatur dan studi lapangan.

1. Studi Literatur
Studi Literatur atau pustaka adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti
untuk menghimpun informasi yang relavan dengan topic atau masalah yang akan
atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan
penlitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan,
ketetapan-ketetapan, buku tahunan, dan informasi-informasi baik yang tercetak
secara tulis ataupun elektronik. Membaca dan mempelajari dokumen perusahaan,
penting agar diketahui apa saja yang menjadi tujuan-tujuan kentucky fried chicken.
Tujuan perusahaan digunakan untuk menganalisis CSF pada kentucky fried
chicken sehingga diketahui kebutuhan informasi apa saja yang diperlukan dan
tindakan apa yang harus dilakukan oleh kentucky fried chicken untuk mencapai
tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.

2. Studi Lapangan
Studi lapangan pada dasarnya merupakan metode untuk menemukan data dan
informasi secara spesifik dan realis tentang apa yang sedang terjadi pada suatu data
tempat atau area tertentu yang akan diteliti. Ada beberapa cara untuk melakukan
studi lapangan, namun pada penelitian ini hanya menggunakan :
1. Observasi
Melakukan pengamatan langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data
tentang hal-hal yang berkaitan dengan penelitian yang sedang diteliti.
Observasi meliputi mencoba aplikasi yang sudah ada pada KFC dan
menganalisis aplikasi tersebut, mengamati proses bisnis yang berjalan.

3.3 metode Analisis


Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Ward and Peppard.
3.3.1 Alat Alat Yang Digunakan
Alat-alat yang digunakan terdiri dari analisis PEST, analisis Porter’s Five Forse
Model, analisis CSF, analisis Balance Scorecard, analisis SWOT, analisis Value
Chain.

1. Analisis PEST yang dilakukan adalah menganalisa pengaruh politik,


ekonomi, sosial, dan teknologi terhadap proses bisnis internal di kentucky
fried chicken.
2. Analisis Poter’s Five force Dengan Porter’s five forse dapat menganalisis
kentucky fried chicken dengan pendatang baru, persaingan diantara
sekolah yang sejenis, konsumen, pemasok, dan produk pengganti.
3. Analisis CSF yang dilakukan adalah mempertimbangkan beberapa hal
yang kritis di kentucky fried chicken untuk mendefinisikan faktor-faktor
apa saja yang mempengaruhi kesuseksasan dengan melihat tujuan setiap
divisi.
4. Analisis BSC yang dilakukan adalah memetakan visi, misi, dan tujuan
kentucky fried chicken ke dalam 4 perspektif diantaranya financial
(keungangan), customer (pelanggan), process business (proses bisnis
internal), learning and grow (pembelajaran dan pengembangan).
5. Analisis SWOT yang dilakukan adalah menganalisa kentucky fried
chicken berdasarkan dari sumber daya internal yaitu kekuatan dan
kelemahan (strength and weakness) dan sumber eksternal yaitu peluang
dan ancaman (opportunity and threats).
6. Analisis value chain yang dilakukan adalah menganalisa kumpulan
aktivitas yang dilakukan kentucky fried chicken diantaranya aktivitas
utama dan aktivitas pendukung.

3.3.2 Hasil Analisis


Dari hasil analisis dengan menggunakan alat-alat seperti PEST, analisis
Porter’s five forces model, analisis CSF, analisis Balance Scorecard, analisis
SWOT, analisis value chain, akan menghasilkan :
1. Strategi Manajemen SI/TI
Strategi Manajemen SI/TI pada suatu perusahaan diperoleh dari hasil
analisis perencanaan strategis sistem informasi berupa kebijakan
organisasi dalam menerapkan strategi SI/TI sesuai kondisi manajemen
pada perusahaan tersebut.
2. Strategi Sistem Informasi Bisnis
Strategi sistem informasi bisnis yang dihasilkan dapat mendukung
bisnis perusahaaan. Strategi ini dihasilkan dari analisis dengan berbagai
alat.
IV. Analisa Dan Pembahasan

4.1 Gambaran Umum Objek penelitian


4.1.1. Sejarah kentucky fried chicken
Restoran KFC pertama kali berdiri pada tahun 1930 di Sanders
Court, Amerika oleh Harland Sanders. Tetapi mulai dikenal di Indonesia
pada Oktober 1979 dengan dibukanya restoran KFC pertama di Jalan
Melawai, Jakarta Selatan. Dari awal beroperasi, KFC memiliki daya saing
produk yang mampu menempatkan KFC sebagai restoran dengan hasil
olahan ayam goreng yang lezat.
Produk unggulannya yaitu Original Recipe Chicken dan Hot and
Crispy Chicken. Dalam menjalankan bisnisnya, PT. Fast Food Indonesia,
Tbk membidik segmen pasar yang luas, tidak terbatas oleh faktor gender
ataupun usia.
KFC merupakan salah satu makanan siap saji yang menjadi top
brand. Makanan siap saji ini diminati semua generasi baik muda maupun
tua. KFC menyediakan makanan dan minuman yang cepat saji, yang dapat
langsung dinikmati oleh para konsumennya. Restoran KFC ini mempunyai
icon tersendiri yaitu “jagonya ayam”, ini dikarenakan oleh menu utama
yang ditawarkan oleh KFC adalah ayam goreng empuk dan renyah.
Disamping itu KFC juga menyediakan menu lainnya selain ayam goreng
seperti burger, twister, spaghetti, kentang, dan lainnya. Selain itu KFC juga
menawarkan ragam menu 5000-an seperti sup, es krim, float, dan lain-lain.
4.1.2 Visi Dan Misi kentucky fried chicken
Visi

Mempertahankan kepemimpinan KFC dalam industry restoran depat saji


dan selalu menjadi brand nomor 1 di Indonesia.

Misi

- Memperkokoh citra brand KFC dengan strategi-strategi dan ide-ide yang


inovatif, meningkatkan suasana bersantap yang tak terlupakan dengan terus
memberikan produk, layanan, serta fasilitas restoran.
- Meningkatkan jumlah penjualan

4.1.3 Struktur Organisasi kentucky fried chicken


4.2 Analisis Lingkungan Bisnis Internal
Analisis lingkungan bisnis ini dilakukan dengan beberapa alat atau tool yang
sesuai dengan kondisi kentucky fried chicken. Alat yang digunakan dalam
menganalisis strategi bisnis organisasi adalah CSF. Untuk menganalisis proses
bisnis organisasi, dapat digunakan value chain. Sedangkan untuk mengidentifikasi
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan digunakan analisis
SWOT.
4.2.1 Analisis CSF ( Critical Succses Factor )
Berdasarkan dari peta misi Kentucky fried chicken yang akan memilki strategi-
strategi maka gambaran csf ( Critical Succes Factor ) ialah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Utama Dan CSF Kentucky fried chicken


Tujuan Utama CSF Measures
Memperkokoh citra Mengimplementasikan Manampung ide dan
brand KFC dengan ide baru dan solusi untuk inovasi yang kuat.
strategi-strategi dan ide- menciptakan strategi
ide yang inovatif, yang inovatif untuk
meningkatkan suasana bertahan dalam citra
bersantap yang tak kokoh KFC.
terlupakan dengan terus
memberikan produk,
layanan, serta fasilitas
restoran.

Meningkatkan Jumlah Peningkatkan volume 85% Jumlah pembelian


Penjualan pemasaran dari pelanggan

Tabel 4.2 CSF Divisi General Manager Marketing


Tujuan Utama CSF Measures
Meningkatkan jumlah Membuat persetujuan 79% Jumlah pendapatan
penjualan untuk untuk mempromosikan
mendapatkan produk melalui informasi
pendatapan sesuai target social media dan bekerja
sama.
Tabel 4.3 CSF Divisi HR & GA
Tujuan Utama CSF Measures
Mengambangkan SDM Menyesuaikan dengan Kualifikasi yang berlaku
dan menempatkan kualifikasi antara untuk menampatkan diri.
admistation kepada adminstation.
peran yang lebih
strategis

Tabel 4.4 CSF Divisi Manager Operation


Tujuan Utama CSF Measures
Mengkordinasikan Kordinasi setiap divisi Komunikasi dan
setiap divisi yang ada dan berkomunikasi memonitoring kegiatan.
dengan para tugas divisi
yang dilakukan oleh
seorang kordinator

Tabel 4.5 CSF Divisi Business Develpoment


Tujuan Utama CSF Measures
Mengembangkan Menjalin pengembangan Meningkatkan 72 %
peluang pertumbungan yang menghubungakan kualitas pertumbuhan
yang potensial marketing meninjau penjualan dengan
marketing dan sales potensi marketing dan sales

Tabel 4.6 CSF Divisi Finance & Administration


Tujuan Utama CSF Measures
Meningkatkan Meningkatkan 90 % ketersediaan dana
ketersediaan dana ketersediaan dana
dengan memberikan
pelatihan dll
4.2.2 Analisis SWOT
Analisis SWOT akan didapat dari hasil analisis lingkungan. Kekuatan
diidentifikasikan dengan tujuan untuk mengetahui apa saja kekuatan
perusahaan atau organisasi untuk dapat melanjutkan dan mempertahankan
kelangsungan bisnisnya. Dengan mengetahui kekuatan (strengh) yang
dimiliki, perusahaan atau organisasi dapat mempertahankan bahkan
meningkatkan kekuatan sebagai modal untuk dapat terus bersaing dengan
kompetitor lainnya. Mengidentifikasi kelemahan (weakness) bertujuan
untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang masih ada, dan dengan
mengetahui kelemahan tersebut, maka perusahaan atau organisasi dapat
berusaha untuk memperbaiki kelemahan yang ada agar menjadi lebih baik
lagi. Kelemahan yang tidak atau terlambat teridentifikasi akan merugikan
perusahaan atau organisasi. Oleh karena itu, semakin cepat mengetahui
kelemahan, maka perusahaan juga dapat sesegera mungkin mencari solusi
untuk dapat memperbaiki kelemahan tersebut. Dengan mengetahui peluang
(opportunity), baik peluang saat ini maupun peluang di masa yang akan
datang, maka perusahaan dapat mempersiapkan diri untuk dapat mencapai
peluang tersebut. Berbagai strategi dapat disiapkan lebih dini dan terencana
dengan lebih baik sehingga peluang yang telah diidentifikasi dapat terwujud.
Banyak cara untuk dapat mewujudkan peluang dan mempertahankan
kelangsungan bisnis perusahaan tentunya akan mengalami banyak ancaman.
Ancaman (threat) yang dapat teridentifikasi dapat dicari solusinya sehingga
perusahaan dapat meminimalkan ancaman tersebut.
Tabel 4.7 SWOT PT fast Food Indonesia KFC
FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL
Kekuatan (Strength) : Peluang (Opportunity):
1. Nama baik KFC dibidang makanan 1. Stabilitas perekonomian Indonesia
siap saji. dan tumbuhnya daya beli
2. Memiliki banyak gerai diseluruh masyarakat.
Indonesia dan berlokasi di tempat 2. Gaya hidup Masyarakat Indonesia
yang strategis. yang gemar jajan dan berkumpul.
3. Memiliki hubungan yang baik 3. Banyaknya daerah potensial yang
dengan pelanggan. belum atau masih sedikit terdapat
4. Mempunyai produk yang dikenal gerai KFC.
baik oleh masyarakat berupa ayam 4. Kebutuhan masyarakat akan
yang terkenal kelezatanya. pelayanan yang cepat.
5. Adanya quality control yang baik 5. Pengembangan jenis menu produk
sehingga produk yang disajikan baru yang disesuaikan dengan
keinginan masyarakat.
6. Perkembangan teknologi yang
mendukung proses bisnis
perusahaan sehingga lebih efektif
dan efisien.
Kelemahan (Weakness) : Ancaman (Threat) :
1. Karyawan belum terbiasa dengan 1. Tingkat persaingan yang tinggi di
sistem perusahaan yang baru bidang restoran cepat saji
diterapkan. 2. Munculnya produk pengganti.
2. Layanan pesan antar yang kurang 3. Makanan Jepang dan Korea
maksimal. yangmenjadi gaya hidup baru di
3. Mempunyai produk yang kurang masyarakat.
memperhatikan kandungan gizi dan 4. Tingginya tingkat inflasi sehingga
kesehatan yang populer dengan mempengaruhi tingkat daya beli
sebutan junkfood. masyarakat.
4. Terlalu banyaknya gerai yang
tersebar diseluruh Indonesia
menyebabkan sulitnya

Dari analisis SWOT di atas, didapat analisis strategi. Analisis strategi tidak jauh
berbeda dengan analisis SWOT. Hanya saja, analisis strategi ini digunakan sebagai
dasar untuk merumuskan strategi pencapaian visi, misi dan tujuan perusahaan.
Dengan pemikiran yang tepat serta strategi yang jitu, diharapkan diperoleh
rumusan strategi pencapaian tujuan yang tepat dan realistis untuk dilaksanakan.
Empat kemungkinan alternatif strategis dihasilkan dari matriks SWOT. Analisis
strategi dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.7 Matriks SWOT


Matriks SWOT merupakan alat untuk menyusun faktorfaktor strategis
perusahaan. Sesuai dengan analisis SWOT pada sub bab diatas, maka matriks
SWOT PT. Fastfood Indonesia, Tbk dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

STRENGTH WEAKNESS
1. Nama baik KFC 1. Karyawan belum
dibidang makanan siap terbiasa dengan sistem
IFAS
saji. perusahaan yang baru
2. Memiliki banyak gerai diterapkan.
diseluruh Indonesia 2. Layanan pesan antar
dan berlokasi di yang kurang
tempat yang strategis. maksimal.
3. Memiliki hubungan 3. Mempunyai produk
yang baik dengan yang kurang
pelanggan. memperhatikan
4. Mempunyai produk kandungan gizi dan
yang dikenal baik oleh kesehatan yang
masyarakat berupa populer dengan
ayam yang terkenal sebutan junkfood.
kelezatanya. 4. Terlalu banyaknya
EFAS
5. Adanya quality control gerai yang tersebar
yang baik sehingga diseluruh Indonesia
produk yang disajikan. menyebabkan sulitnya
control dan menjaga
kualitas.
OPPORTUNITY SO WO
1. Stabilitas  (S1,O3)  (W2,O3)
PT. Fastfood Indonesia, Dengan pemanfaatan
perekonomian
Tbk membuka cabang teknologi infomasi
Indonesia dan
baru di daerah potensial dengan maksimal maka
tumbuhnya daya beli
untuk memudahkan diharapkan layanan
masyarakat.
pelanggan dalam pesan antar dapat
2. Gaya hidup Masyarakat
membeli produknya dan dilakukan dengan lebih
Indonesia yang gemar
meningkatkan efektif dan efisien.
jajan dan berkumpul.
3. Banyaknya daerah penjualan. (W2,O3)
potensial yang belum (S2,O4) Perusahaan harus
atau masih sedikit Karena PT. Fastfood melakukan pelatihan
terdapat gerai KFC. Indonesia, Tbk terhadap karyawan agar
4. Kebutuhan masyarakat memiliki lokasi yang dapat memanfaatkan
akan pelayanan yang strategis untuk teknologi yang baru
cepat. meningkatkan diimplementasikan oleh
5. Pengembangan jenis penjualan dan perusahaan.
menu produk baru yang pelanggan maka PT. (W3,O5)
disesuaikan dengan Fastfood Indonesia, Membuat menu baru
keinginan masyarakat. Tbk harus melihat yang lebih sehat dan
6. Perkembangan perkembangan memperhatikan
teknologi yang teknologi agar tetap kandungan gizi.
mendukung proses menjadi pemimpin (W3,O5)
bisnis perusahaan diantara pesaingnya. Membuat menu baru
sehingga lebih efektif (S2,O2) bagi pelanggan yang
dan efisien. Gerai KFC yang sudah vegetarian.
memiliki lokasi yang
strategis harus membuat
tempat yang nyaman
dan di lengkapi fasilitas
pendukung untuk
menarik minat
masyarakat Indonesia
yang senang
berkumpul.
(S3,O4)
Untuk menjalin
hubungan yang baik
dengan pelanggan
perusahaan harus
memanfaatkan secara
maksimal teknologi
yang sudah ada
termasuk internet.
THEREATS ST WT
1. Tingkat persaingan  (S1,T2)  (W2,T2)
Dengan merk dagang Menggunakan teknologi
yang tinggi di bidang
KFC yang sudah terkenal yang sudah ada sesuai
restoran cepat saji.
dan terjamin kualitasnya SOP agar layanan pesan
2. Munculnya produk
perusahaan harus bisa antar menjadi lebih
pengganti.
mempertahankan dan cepat dan tidak tersaingi
3. Makanan Jepang dan
menjaga nama baik oleh pesiang.
Korea yangmenjadi
gaya hidup baru di perusahaan sehingga (W3,T2)
pesaing baru akan sulit Membuat menu baru
masyarakat.
untuk bersaing dengan yang lebih sehat dan
4. Tingginya tingkat
KFC. memperhatikan
inflasi sehingga
mempengaruhi tingkat (S4,T1) kandungan gizi serta
daya beli masyarakat. Dengan produk yang meminimalisir
sudah digemari penggunaan bahan
masyarakat dan dengan kimia dalam
melakukan inovasi pengawetannya.
produk maka bisa (W1,T1)
meminimalisir ancaman Perusahaan melakukan
produk baru. pelatihan kepada
(S4,T3) karyawan dan dapat
Dengan memiliki memaksimalkan
produk yang sudah pemanfaatan sistem
dikenal dimasyarakat perusahaan yang baru
maka adanya gaya agar dapat terus bersaing.
hidup baru tidak terlalu
masalah karena produk
dari KFC sudah cocok
dengan lidah orang
Indonesia.
(S5,T2)
Mempunyai rasa ayam
yang khas dan original
dengan kualitas terbaik
serta menjaga selalu
kualitas pengolahan dan
penyajian

4.2.2.1 IFAS (Internal Factors Analysis Summary)


Setelah faktor-faktor strategis internal suatu perusahaan diidentifikasi suatu
tabel IFAS (Internal Strategic Analysis Summary) disusun untuk merumuskan
faktor-faktor strategis internal tersebut 18. Dalam rangka kekuatan dan kelemahan
perusahaan (Rangkuti, 2006). Tahapan Tabelnya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.8 Tabel IFAS (Internal Factors Analysis Summary)
Faktor Strategi BOBOT RATING BOBOT*RATING
Internal
Kekuatan :
Nama baik KFC 0,17 3 0,51
dibidang makanan
siap saji.

Memiliki banyak 0,13 3 0,39


gerai diseluruh
Indonesia dan
berlokasi di
tempat yang
strategis.
Memiliki 0,08 3 0,24
hubungan yang
baik dengan
pelanggan.
Mempunyai 0,19 4 0,76
produk yang
dikenal baik oleh
masyarakat
berupa ayam yang
terkenal
kelezatanya.
Adanya quality 0,10 3 0,30
control yang baik
sehingga produk
yang disajikan.
Total kekuatan : 0,67 16 2,20
Kelemahan :
Karyawan belum 0,08 2 0,16
terbiasa dengan
sistem perusahaan
yang baru
diterapkan.
Layanan pesan 0,1 3 0,30
antar yang kurang
maksimal.
Mempunyai 0,1 3 0,30
produk yang
kurang
memperhatikan
kandungan gizi
dan kesehatan
yang populer
dengan sebutan
junkfood.
Terlalu 0,05 1 0,05
banyaknya gerai
yang tersebar
diseluruh
Indonesia
menyebabkan
sulitnya control
dan menjaga
kualitas.
Total 0,33 9 0,81
Kelemahan :
Total IFAS : 1 25 3,01

4.2.2.1 EFAS (External Factors Analysis Summary)


Sebelum membuat matriks faktor strategi eksternal, perlu diketahui
terlebih dahulu faktor strategi eksternal EFAS (External Factors Analysis
Summary). Dalam rangka Peluang dan Ancaman Berikut ini adalah cara-cara
penentuan faktor strategi eksternal.
Tabel 4.9 Tabel EFAS (External Factors Analysis Summary)
Faktor Strategi BOBOT RATING BOBOT*RATING
Eksternal
Stabilitas 0,07 2 0,14
perekonomian
Indonesia dan
tumbuhnya daya
beli masyarakat.
Gaya hidup 0,14 3 0,42
Masyarakat
Indonesia yang
gemar jajan dan
berkumpul.
Banyaknya 0,07 2 0,14
daerah potensial
yang belum atau
masih sedikit
terdapat gerai
KFC.
Kebutuhan 0,16 4 0,64
masyarakat akan
pelayanan yang
cepat.
Pengembangan 0,12 4 0,48
jenis menu
produk baru yang
disesuaikan
dengan keinginan
masyarakat.
Perkembangan 0,09 3 0,27
teknologi yang
mendukung
proses bisnis
perusahaan
sehingga lebih
efektif dan
efisien.
Total Peluang : 0,65 18 2,09
Ancaman :
Tingkat 0,12 3 0,36
persaingan yang
tinggi di bidang
restoran cepat
saji.
Munculnya 0,08 2 0,16
produk pengganti.
Makanan Jepang 0,10 3 0,3
dan Korea
yangmenjadi gaya
hidup baru di
masyarakat.
Tingginya tingkat 0,05 1 0,05
inflasi sehingga
mempengaruhi
tingkat daya beli
masyarakat.
Total Ancaman : 0,35 9 0,87
Total EFAS : 1 27 2,96

Dari analisis yang telah dilakukan, maka di peroleh total nilai dari Eksternal
Strategy Factor Analysis Summary (EFAS) dan internal Strategy Factor Analysis
Summary (IFAS) yang akan digunakan dalam pembuatan diagram analisis SWOT.
Berikut langkah-langkah dalam menyusun diagram analisis SWOT PT. Fastfood
Indonesia, Tbk :
 Jumlah dari hasil perkalian bobot dan rating pada kekuatan dan
kelemahan diselisihkan untuk mendapat titik x.
Kekuatan = 2,20
Kelemahan = 0,81
Titik X kekuatan – kelemahan =
2,20 – 0,81 = 1,39

 Jumlah dari hasil perkalian bobot dan rating pada kekuatan dan
kelemahan diselisihkan untuk mendapat titik x.
Peluang = 2,09
Ancaman = 0,87
Titik X peluang – ancaman =
2,09 – 0,87 = 1,22

Peluang
Kuadran III Kuadran I
Strategi Mendukung
mendukung strategi agresif
Turn Arround (1,39 , 1,22 )

Kelemahan Kekuatan

Kuadran I
Kuadran IV
Mendukung
mendukung
strategi
strategi
Diversifikasi
Defensif
Ancaman
Dengan begitu, dari hasil analisa diagram SWOT di atas dapat disimpulkan
bahwa PT. Fastfood Indonesia, Tbk berada pada kuadran I, yang berarti perusahaan
dapat menggunakan strategi SO ( Strength – Opportunity ). Strategi ini menjelaskan
bahwa PT. Fastfood Indonesia, Tbk dapat menggunakan kekuatan-kekuatan yang ada
dengan memanfaatkan peluang-peluang yang ada pada perusahaan. Agar dapat
memanfaatkan strategi SO dengan baik, kami mengusulkan agar PT. Fastfood
Indonesia, Tbk menambahkan fasilitas-fasilitas seperti wifi, playland, dan fasilitas
lainya untuk membuat pelanggan memilih KFC sebagai pilihannya, meningkatkan
layanan delivery service agar lebih cepat dalam pengiriman, serta melatih karyawan
agar terbiasa dengan sistem yang baru diterapkan.

4.2.3 Analisis Value Chain


4.3 Analisis Lingkungan Bisnis Eksternal
4.3.1 Analisis PEST
Model Relevansi Strategi
Politik Program swasembada Salah satu indikatornya ialah menganai
daging Ayam ketahanan pangan dengan berswasembada daging
berdasarkan RPJMN ayam ini. Adanya produk hukum tentang ini
tahap 2 tahun 2014- menjadi salah satu peluang bagi KFC untuk
2010 mengamankan persediaan bahan pokok ayam.
Dengan ini daging ayam akan menjamin stabilitas
harga daging.
Ekonomi Pertumbuhan ekonomi Pertumbuhan melonjaknya konsumsi , potensi
kelas menegah sebesar dan kalangan menengah ini kemudian mendorong
7 juta / tahun. KFC untuk mengambangkan usahanya dengan
membuka cabang. Penjualan di area area cabang
terbukti pesat tajam.
Sosial Pangsa pasar yang Generasi Muda. Anak muda sekitar usia SMU
belum banyak di garap biasanya sedang senang-senangnya bermusik
maksimal. ataupun menikmati musik. Biasanya, mereka
selalu updateterhadap perkembangan terbaru di
kancah musik Indonesia maupun dunia.
Target pasar inilah yang berusaha dirangkul
oleh KFC dengan melakukan strategi pemasaran
melalui musik.
Teknologi Social media dijadikan aplikasi-aplikasi utama untuk media sosial online
alat komunikasi seperti : Facebook, Twitter, dan You Tube
interaktif perusahaan untuk memperkuat merek KFC dan sebagai
dan pelanggan. media komunikasi untuk membangunhubungan
personal yang erat antara merek dan pelanggan.
4.3.2 Analisis Porte’s Five Porce

A. Dari hasil bagan diatas sebagai berikut :


Ancaman Pendatang baru. adapun ancaman bagi KFC yaitu
banyaknya muncul kegiatan makanan siap
saji terutama saingan terlama nya ialah mc
Donald dimana makanan siap saji ini
memilki ide yang sama tetapi bahan
produk dan hasil produk yang
memebedakan, dimana mc Donald
menang dengan makanan dessert nya dan
terkenal dengan junkfood lebih banyak,
dibanding dengan makanan siap saji
wendy’s munculnya sajian makanan saji
berupa ayam teapi nuansa café dimana
akan menjadi saingan kedua untuk kfc.
Kekuatan tawar menawar Ketika saingan berada di depan mata maka
pihak kfc tidak terlalu diam, bagaimana
cara nya untuk agar menang dalam
persaingan promosi di social media dan
menggunakan teknologi harus di
prioritaskan, karena konsumen rata”
makanan siap saji yang dihuni oleh kfc
ialah mahasiswa , siswa, remaja,
kekeluargaan. Kfc menjadikan makanan
siap saji terfavorit untuk “jagonya ayam”
dan tata letak KFC tidak jauh dari lahan
pendidikan atau sekolah” dan perguruan
tinggi.
Ancaman produk Makanan siap saji tidak hanya disajikan
oleh kfc, dan ayampun yang jadi slogan
“jagonya ayam” tidak hanya di produksi
oleh kfc, tetapi ada banyak hal yang
mengeluarkan produk sama. Adapun
produk yang merendah, menengah dan
teratas bagi masyarakat.
Kekuatan tawar menawar pemasok Sejalan dengan hal diatas maka pemasok
didalam KFC harus sejalan dengan bahan
produk dan pengiriman terhadap
pelaksana untuk mengolah bahan dan
mengeluarkan bahan untuk dijual dan di
produksi.
Model Pelaku Strategi
Persaingan Popaye menyempurnakan cita rasanya
Industry Wendy’s setiap saat untuk memberikan
A&W kepuasan kepada pelanggan atau
Mc Donald konsumennya. Cita rasa yang
Mor Store selalu disempurnakan tersebut
merupakan inovasi untuk tetap
menjadi yang terdepan dari
jajaran makanan cepat saji.
Ancaman Mc Donald Meningkatkan pemasaran yang
Pendatang Baru berkualitas dan memiliki nilai
kuntitas bagi produk kfc tersebut.
Kini kfc hanya unggul di dalam
siap makan bukan siap saji, jika
varian produk untuk siap saji
lebih unggul Mc Donald.

Kekuatan tawar PT. Fast Food Indonesia Mengembangkan sarana berupa


menawar pemasok Merupakan bahan baku dari SI/TI untuk
proses penyajian makanan mendapatkan informasi penting
berupa ayam, sayuran, mengenai data supplier dan
bumbu-bumbu. pemasok berbagai kebutuhan
jaringan rantai pasok.
Kekuatan tawar Siswa Menjaga hubungan dengan
menawar Mahasiswa pelanggan melalui sosial media
pelanggan Remaja yang sedang buming digunakan
dan informasi-informasi penting.
Ancaman produk Sabana Harus tetap menciptakan produk
subtitusi Fried chicken yang solutif dan inovatif sesuai
Ayam geprek bensu kebutuhan pelanggan dan visi
misi.

4.4 Hasil Analisis


4.4.1 Analisis Kebutuhan Informasi
Kebutuhan informasi setiap divisi yang ada di kentucky fried chicken didapat
dari hasil identifikasi CSF dari tujuan masing – masing divisi.
Tujuan CSF Measures Strategi Value Kebutuhan
Divisi SWOT Chain Informasi
Marketing
Meningkatka Membuat 79 % S2,S4, Marketi laporan
n jumlah persetujuan Jumlah ng and penjualan
ST1
penjualan untuk Pendapata sales yang di
untuk mempromosik n tunjang
mendapatkan an produk melalui
pendatapan melalui grafik
sesuai target informasi dengan
social media. konsep DSS

Tujuan Divisi CSF Measures Strategi Value Kebutuhan


HR & GA SWOT Chain Informasi
Mengambangka Menyesuiak Pencarian SO2,WT Human Informasi
n SDM dan an kualifikasi Resource melalui
3
menempatkan kualifikasi terbaik Managem kebutuhan
admistation dengan 45% ent staff dan
kepada peran adminitation tenaga
yang lebih pengajar
strategis informasi
bisnis.
Tujuan Divisi CSF Measures Strategi Value Kebutuhan
Operation SWOT Chain Informasi
Mengkordinasi Kordinasi Monitorin W1 Corporate Data
kan setiap divisi setiap divisi g kegiatan Insfrastru infomarsi
yang ada. dan 90% ktur tentang alur
berkomunik pekerjaan
asi dengan dan para job
para tugas desk
divisi yang masing-
dilakukan masing
oleh seorang
kordinator

Tujuan Divisi CSF Measures Strategi Value Kebutuhan


Business SWOT Chain Informasi
Develpoment
Mengembangka Menjalin Meningka S2,S4,S Technolo Data
n peluang pengembang tkan gy perkembang
T1
pertumbungan an yang pertumbu Develpom an informasi
yang potensial menghubung nhan ent melalui
marketing dan akan penjualan monitoring
sales marketing 72% pendapatan.
meninjau
potensi

Tujuan Divisi CSF Measures Strategi Value Kebutuhan


Finance & SWOT Chain Informasi
Administration
Meningkatkan Meningkatk 90 % O6,A1 Procurem Informasi
ketersediaan an Ketersedi ent keuangan
dana ketersediaan aan dana Saling
dana terintegrasi.
dengan
memberikan
pelatihan dll
Infrastruktur SI monitoring pengolahan bahan dan para pegawai, SI
Pendukung keuangan saling terintegrasi.
Human SI realisasi kebutuhan staff dan penilaian karyawan.
Resource
Management
Technology SI monitoring seluruh pekerjaan cabang KFC website. SI
Development website keseluruhan SI.
Procurement SI keuangan, SI kehadiran, SI cek gudang, SI pemesanan
dan antrian.
Sistem SI kebutuhan SI SI mobile SI mobile
informasi para divisi, monitoring pemesanan tolak ukur
pemsanan via pekerjaan dan promosi antrian,
mobile dan SI cabang setiap di
tolak ukur monitoring KFC. aplikasi SI digital
waktu antrian. kinerja mobile. pembayaran.
pegawai.
Inbound Operasional Outbound Marketing Pelayanan
Logistic Logistic and sales ( Service )

4.4.2 Identifikasi Solusi SI Berdasarkan PEST


Faktor PEST Kebutuhan Informasi Solusi SI
Politik Informasi daging ayam AI Stabilitas daging
dan undang undang ayam sesuai undang
ayam swasembada. undang.
Ekonomi Informasi pemilihan SI financial masyarakat
harga sesuai keinginan melalui perhitungan
masyarakat algoritma priori
Sosial Informasi atau riset SI menentukan
keinginan masyarakat keinganan masyarakat
dengan teknologi.
Teknologi Pemakaian SI Delivery SI delivery
SI Antrian tolak ukur
SI pemesanan Online
4.4.3 Identifikasi Solusi SI Berdasarkan Posters Five Force
Unit Misi CSF-SWOT Value Chain PEST Posters Five Trend Kebutuhan Solusi SI /
Kerja Force SI/TI Informasi TI
Marketing Meningkatkan SO Marketing Ekono SI Website laporan SI mobile
jumlah  (S1,O3) and sales mi menentukan & penjualan pemesana
penjualan untuk PT. Fastfood keinganan Mobile yang di n dan
mendapatkan Indonesia, Technology masyarakat Applicati tunjang promosi
pendatapan Tbk membuka dengan on melalui setiap di
sesuai target cabang Infrastruktur teknologi grafik aplikasi
baru di daerah pendukung dengan mobile.
potensial konsep
untuk Inbound DSS
memudahkan Logistic
pelanggan
dalam
membeli
produknya
dan
meningkatkan
penjualan.
(S2,O4)
Karena PT.
Fastfood
Indonesia,
Tbk
memiliki
lokasi yang
strategis untuk
meningkatkan
penjualan dan
pelanggan
maka PT.
Fastfood
Indonesia,
Tbk harus
melihat
perkembangan
teknologi agar
tetap
menjadi
pemimpin
diantara
pesaingnya.

HR Dan Mengambangka SO Operational Sosial SI Website Informasi SI


GA n SDM dan (S2,O2) menentukan Aplicatio melalui kebutuhan
menempatkan Gerai KFC keinganan n kebutuhan para
admistation yang sudah masyarakat Dekstop staff dan divisi,
kepada peran memiliki dengan tenaga
yang lebih lokasi yang teknologi. pengajar SI
strategis strategis harus informasi monitorin
membuat SI penilian bisnis. g kinerja
tempat yang kinerja pegawai
nyaman pegawai.
dan di
lengkapi SI kebutuhan
fasilitas para divisi.
pendukung
untuk
menarik minat
masyarakat
Indonesia
yang senang
berkumpul.
Operation Mengkordinasi W1 , W2 Operasional Ekono SI Website laporan SI
kan setiap mi menentukan penjualan kebutuhan
divisi yang ada. 1. Karyawan Outbound keinganan yang di para
Kordinasi belum Logistic Sosial masyarakat tunjang divisi,
setiap divisi terbiasa dengan melalui
dan dengan Tekno teknologi grafik SI
berkomunikasi sistem logi dengan monitorin
dengan para perusahaan SI konsep g kinerja
tugas divisi yang baru menentukan DSS pegawai
yang dilakukan diterapkan. keinganan
oleh seorang 2. Layanan masyarakat Informasi SI mobile
kordinator pesan antar dengan melalui pemesana
yang teknologi. kebutuhan n dan
kurang staff dan promosi
maksimal. SI penilian tenaga setiap di
kinerja pengajar aplikasi
pegawai. informasi mobile.
bisnis.
SI kebutuhan
para divisi.
Business Mengembangka S2, S4, ST1 Marketing Ekono SI financial Website Data SI CRM
Develpom n peluang and Sales mi masyarakat & perkemban
ent pertumbungan 1. Memiliki melalui Aplicatio gan SI
yang potensial hubungan Service Sosial perhitungan n informasi menentuk
marketing dan yang baik algoritma Dekstop melalui an
sales dengan Teknl priori monitoring keinganan
pelanggan. ogi pendapatan. masyaraka
2. Mempunyai SI t dengan
produk menentukan teknologi.
yang keinganan
dikenal masyarakat SI
baik oleh dengan delivery
masyarakat teknologi. SI Antrian
berupa tolak ukur
ayam yang SI
terkenal pemesana
kelezatanya n Online.

ST1
 (S1,T2)
Dengan merk
dagang
KFC yang
sudah terkenal
dan terjamin
kualitasnya
perusahaan
harus bisa
mempertahan
kan dan
menjaga nama
baik
perusahaan
sehingga
pesaing baru
akan sulit
untuk
bersaing
dengan
KFC.
Finance Meningkatkan O6, T1 Operasional Tekno SI delivery Website Informasi SI
& ketersediaan Perkembanga logi SI Antrian keuangan keuangan,
Administr dana. n teknologi Inbound tolak ukur Saling SI
ation. Meningkatkan yang Logistic Social SI terintegrasi. kehadiran,
ketersediaan mendukung pemesanan SI cek
dana dengan proses bisnis Online gudang, SI
memberikan perusahaan pemesana
pelatihan dll sehingga lebih SI n dan
efektif dan menentukan antrian.
efisien. keinganan
Tingkat masyarakat
persaingan dengan
yang tinggi di teknologi.
bidang
restoran cepat
saji.
4.5 Relationship Business Activity to Strategy Goal (McFarlan)
Strategy Goal Hight Potential
SI delivery SI keuangan, SI kehadiran, SI cek
SI Antrian tolak ukur gudang, SI pemesanan dan antrian.
SI pemesanan Online
SI CRM
SI menentukan keinganan masyarakat
dengan teknologi. AI Stabilitas daging ayam sesuai undang
undang.
SI mobile pemesanan dan promosi SI keuangan, SI kehadiran, SI cek
setiap di aplikasi mobile. gudang, SI pemesanan dan antrian.

SI delivery SI menentukan keinganan masyarakat


SI Antrian tolak ukur dengan teknologi.
SI pemesanan Online
SI kebutuhan para divisi,

SI monitoring kinerja pegawai

Key Operasional Support


IV. Kesimpulan

Sejalan dengan hasil pembahasan yang telah dilakukan di atas maka dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Dengan menggunakan beberapa tools diatas yang menggunakan metode ward
and peppared, dapat menghasilkan suatu perancangan strategis untuk kemajuan
perusahaan PT, Fast Food Tbk Waralaba KFC dimasa yang akan datang.
2. Dari pembahasan diatas demi menunjangnya proses kegiatan yang berjalan
maka disarankan dengan menambahkan beberapa sistem informasi yang dapat
membantu dalam kesehariannya, yang mana sistem infomasi tersebut sebagai
berikut :
1. Sistem informasi pemberian lembar umpan balik terhadap perusahaan.
2. Membuat sistem informasi pemesanan order langsung via online langsung
ke outlet.
3. Minimalisir waktu antrian dengan aplikasi pemesanan mobile.
4. Sistem informasi penilian kinerja karyawan melalui grafik dan nilai kontrak
pegawai.
5. Sistem informasi perusahaan yang terintegrasi dengan beberapa outlet.

Anda mungkin juga menyukai