Anda di halaman 1dari 5

ANALISA JURNAL

TENTANG PENGARUH POSISI MIRING UNTUK MENGURANGI RESIKO


DEKUBITUS PADA PASIEN STROKE

Disusun Oleh :
Anggre dewifa
Priselia anita putri
Dwi novia
Sintia febriani
Habib el fatih
Willy sandika
Vira lorenza
Reda tullaza

DOSEN PEMBIMBING
Ns.Indri Ramadini, M.Kep

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YPAK PADANG


JURUSAN S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Pujisyukur kami panjatkankehadiratTuhan Yang MahaEsakarenadenganrahmat, karunia,


sertataufik dan hidayah-Nya kami dapatmenyelesaikan“Analisa Jurnal TENTANG
PENGARUH POSISI MIRING UNTUK MENGURANGI RESIKO DEKUBITUS
PADA PASIEN STROKE” dengan baik meskipun banya kekurangan didalamnya. Kami
sangat berharap AnalisaJurnal ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dan jauhdari kata sempurna.
Oleh sebabitu, kami berharapa danyakritik, saran dan usulan demi perbaikan analisa jurnal
yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.
Semoga analisa jurnal sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapa tberguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.

Padang,5 Januari 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LatarBelakang 1
1.2. TujuanPenulis 1

BAB II TINJAUAN TEORITIS


2.1. Definisi Dekubitus 3
2.2. Klasifikasi Dekubitus 3
2.3. Etiologi dekubitus 3
2.4. Patofisiolofi dekubitus 4
2.5. ManisfestasiKlinis 4
2.6. PenaralaksanaanMedis 5
2.7. PemeriksaanPenunjang 5
2.8. Perawatan Post operasi pada pasien dekubitus……………............................................6
BAB III ANALISA JURNAL
3.1. JudulPenelitian 10
3.2. Penelitijurnal 10
3.3. Tahunpenelitianjurnal 10
3.4. Metodepenelitian 10
3.5. Sampelpenelitian 10
3.6. Hasil dan Pembahasanpenelitian 10
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan 15
Daftar Pustaka 16
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dekubitus merupakan luka yang timbul karena tekanan terutama pada bagian tulang-tulang
yang menonjol akibat tirah baring yang lama di tempat tidur. Kasus dekubitus dapat terjadi pada
semua umur terutama pada lanjut usia dengan frekuensi kejadiannya sama pada pria dan wanita
(Siregar,2005).
Faktor risiko seseorang terkena dekubitus salah satunya adalah penyakit stroke. Menurut
Muttaqin (2008), stroke merupakan penyakit yang paling sering menyebabkan kecacatan
terutama kelumpuhan anggota gerak sebagai akibat gangguan fungsi otak. Data dari Depkes RI
(2009), insiden stroke di Indonesia sebesar 8,3 per 1000 penduduk. Sedangkan Data dari Dinas
Kesehatan pemerintah provinsi Jawa Tengah (2011), Prevalensi stroke hemoragik di Jawa Tengah
adalah 0,03%. Sedangkan untuk stroke non hemoragik prevalensinya sebesar 0,09%. Prevalensi
kejadian dekubitus pada pasien stroke berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Langhorne
dan kawan-kawan tahun 2010 di Inggris adalah dari 265 orang pasien stroke 56 orang (21%)
mengalami dekubitus.
Menurut Muttaqin (2008) dan Smeltzer&Bare (2005), pada fase akut serangan stroke timbul
keluhan kesulitan menelan, nafsu makan menurun, mual, dan muntah. Defisiensi nutrisi,
anemia, dan gangguan metabolik pada pasien stroke mendukung terjadinya luka dekubitus.
Sedangkan menurut Baumgarten (2006), dari hasil penelitian di rumah sakit Amerika ditemukan
terdapat hubungan antara kejadian dekubitus dengan status gizi buruk. Dan dari penelitian
wiryana (2007), 40% pasien dewasa mengalami malnutrisi saat tiba di rumah sakit dan 2/3
pasien mengalami perburukan status nutrisi selama di rawat.
Kecacatan akibat stroke berpengaruh terhadap lamanya pasien di rawat di rumah sakit dan
menurut Bain (2003), kemungkinan timbulnya dekubitus sebesar 67% pada pasien rawat inap
jangka pendek, sedangkan kemungkinan munculnya dekubitus pada perawatan jangka panjang
yaitu dalam waktu 3 bulan sebesar 92%.
Penelitian Setyawan (2008), menyatakan bahwa kejadian dekubitus pada pasien tirah baring
di RS Cakra Husada Klaten sebanyak 17,65%, dan hasil penelitian yang dilakukan oleh sabandar
(2008), mengatakan bahwa 1/3 dari pasien yang mengalami dekubitus selama perawatan di
rumah sakit dilaporkan meninggal dunia.
Data yang di dapat dari studi pendahuluan tanggal 19 Oktober 2012 di RSUD Dr. Moewardi
Surakarta yang merupakan salah satu rumah sakit yang memiliki bangsal neurologis jumlah
pasien dengan stroke yang tercatat pada rekam medis pada tahun 2011 adalah 606 orang dan
yang mengalami kelumpuhan sebanyak 80 orang, kelumpuhan akibat stroke berakibat pada
rendahnya kemampuan mobilitas pasien sehingga berisiko terjadinya dekubitus. Kejadian
dekubitus sendiri pada tahun 2011 sebanyak 42 orang.
Dari uraian permasalahan di atas , peneliti tertarik melakukan penelitian tentang
“PENGARUH POSISI MIRING UNTUK MENGURANGI RESIKO DEKUBITUS PADA PASIEN STROKE

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum penelitian
untuk mengidentifikasi efektifitas pemberian posisi miring dalam pencegahan luka tekan pada pasien stroke
yang mengalami kelemahan dan penurunan kesadaran di RSUD jend.ahmad yani metro
1.2.2Tujuan khusus penelitian
.

Anda mungkin juga menyukai