Anda di halaman 1dari 4

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Nama : Rusni Samsia


No UKG : 201800230553

No Masalah yang telah Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi


. diidentifikasi masalah penyebab masalah

1. 1. Terdapat anak yg Hasil Kajian Literatur; Setelah dianalisis terhadap


sulit untuk 1. Menurut Hurlock (2013) hasil kajian literatur, dan
berbicara atau apabila kemampuan wawancara dengan
menggunakan berbicara anak tidak sama guru/teman sejawat, dan
bahasa dengan atau tidak sesuai dengan kepala sekolah, serta
baik dan benar. anak-anak seusianya atau dikonfirmasi melalui
sebayanya, maka dapat pengamatan dapat
dikatakan bahwa anak diketahui bahwa penyebab
tersebut mengalami masalah adalah
keterlambatan berbicara. 1. Guru kurang
Adanya hambatan menstimulasi anak
berbicara yang dialami terkait kemampuan
anak akan berpengaruh bahasa/berbicara
dalam kehidupannya 2. Minim interaksi anak
sehari-hari, terutama di dengan guru di sekolah,
lingkungan sekolahnya. dan orang tua di rumah
3. Kebiasaan orang tua
2. (Perry dkk, 2018). Apabila yang masih memakai
pada usia ini anak tidak bahasa ibu di rumah
diberikan stimulus yang
mencukupi dan
lingkungan yg mendukung,
maka akan berdampak
pada kemampuan
berbicara yang dimiliki
anak. Ketika orang tua
memberikan banyak kosa
kata kepada anak, maka
hal tersebut dapat
mendorong anak untuk
aktif di dalam suatu
percakapan, sehingga
kemampuan berbicara
anak pun akan terasah.
Dalam hal ini juga
mencakup kejelasan anak
dalam mengucapkan suatu
kata, penyusunan kalimat,
dan juga bertambahnya
kosa kata anak

Hasil Wawancara guru;


Ibu Fatma Yakub, S.Pd
1. Anak sulit berkomunikasi
2. Guru kurang paham apa
yang disampaikan oleh
anak
Hasil wawancara kepala
sekolah;
Ibu Kausar Ibrahim, S.Pd
1. Guru kurang berinteraksi
dengan siswa
2. Kurangnya pengetahuan
guru.

Hasil wawancara dengan


pakar;
1.

2. 1.Kurangnya Hasil Kajian Literatur; Setelah dianalisis terhadap


kemampuan anak 1. Menurut Mayasari hasil kajian dan
dalam mengenal huruf (2018:56) Pembelajaran wawabcara, serta
vokal a..i..u..e..o.., dan bahasa tidak lepas dari dikonfirmasi melalui
mengenal angka 1-10. empat keterampilan dasar pengamatan dapat di
berbahasa yaitu menyimak, ketahui bahwa penyebab
berbicara, membaca dan masalah adalah;
menulis. 1. Guru hanya
2. Menurut Salwanur dkk memberikan LK saja
(2018:1566) Kemampuan 2. Siswa kurang
mengenal huruf adalah memperhatikan guru
kemampuan anak dalam saat pembelajaran
mengetahui atau mengenal berlangsung
dan memahami tanda- 3. Kurangnya motivasi
tanda aksara dalam tata guru di sekolah dan
tulis yang merupakan orangtua di rumah
huruf-huruf abjad dalam 4. Minimnya alat peraga
melambangkan bunyi yang digunakan.
bahasa. 5. Kurangnya motivasi
3. Lembaga Pendidikan anak untuk mengembangkan
usia dini baik jalur formal diri.
dan nonformal sudah
sering dilaksanakan.
Istilah–istilah yg dikenal
diantaranya pengembangan
kognitif, daya piker atau
ada juga yg menyebutnya
sebagai pengembangan
kecerdasan logis
matematika dan ingatan
anak untuk mengenal
angka 1 – 10.

Hasil Wawancara dgn guru;


Ibu Ratna R. Bakar, Ama.Pd
1. Kurangnya perhatian
siswa saat pembelajaran
sedang berlangsung.
2. Guru hanya memberikan
LK saja
Hasil wawancara dengan
kepala sekolah;
Ibu Kausar Ibrahim, S.Pd
1. Minimnya alat peraga yang
digunakan guru saat
pembelajaran.
2. Guru kurang mempelajari
hal-hal baru, misal; nonton
youtube tentang
pembelajaran, dsb

Hasil wawancara dengan


pakar;
1.

1. Kurangnya minat Hasil Kajian Literatur; Setelah dianalisis terhadap


baca anak dalam 1. Tarigan (Dalman, 2017) hasil kajian dan
pemanfaatan menyatakan bahwa minat wawabcara, serta
sudut baca membaca merupakan dikonfirmasi melalui
kemampuan seseorang pengamatan dapat di
berkomunikasi dengan diri ketahui bahwa penyebab
sendiri untuk menangkap masalah adalah;
makna yang terkandung 1. Anak lebih senang
dalam tulisan sehingga bermain di luar kelas
memberikan pengalaman 2. Guru kurang memotivasi
emosi akibat dari bentuk anak untuk membaca
perhatian yang mendalam 3. Waktu di sekolah yang
terhadap makna bacaan terbatas
2. Rahim (Dalman, 2017) 4. Tidak adanya kerja sama
menyatakan bahwa minat antara pihak sekolah
membaca merupakan dengan perpustakaan
keinginan yang kuat daerah setempat.
disertai usaha-usaha
seseorang untuk membaca.
Individu yang mempunyai
minat membaca yang kuat
akan diwujudkannya
dalam kesediaannya untuk
mendapat bahan bacaan
dan kemudian
membacanya atas
kesadarannya sendiri.
3. Menurut Mansyur (2018)
minat baca adalah
tingkat kesenangan yang
kuat karena adanya
dorongan yang timbul
pada diri seseorang
dalam melakukan segala
sesuatu yang berkaitan
dengan kegiatan membaca
untuk memperoleh
informasi, serta
menimbulkan kesenangan
dan manfaat bagi dirinya.
Pada dasarnya, minat baca
tumbuh karena adanya
dorongan dari diri masing-
masing. Namun demikian,
lingkungan juga menjadi
faktor utama tumbuhnya
minat baca seseorang,
sehingga untuk
meningkatkannya perlu
kesadaran setiap individu
serta lingkungan yang
mendukung.

Hasil wawancara dengan


guru; Ibu Fatma Yakub, S.Pd
1. Kurangnya motivasi
intrinsik dan ekstrinsik
dari anak itu sendiri.
2. Anak lebih tertarik
bermain daripada
membaca buku

Hasil wawancara dengan


kepala sekolah;
1. Guru kurang memotivasi
anak membaca buku
2. Waktu di sekolh yang
terbatas

Hasil wawancara dengan


pengawas;
Ibu Rinita Laanda, S,Pd
1. Kurangnya pengadaan
buku-buku bacaan untuk
sekolah
2. Tidak adanya kerja sama
sekolah dgn perpustakaan
daerah daerah setempat.

Anda mungkin juga menyukai