Anda di halaman 1dari 2

Lagi dan lagi, Isu Terorisme Meluruh. Umat Jangan Terpengaruh!

Oleh : Nurhidayah Gani

Tak ada angin tak ada hujan, isu terosime lagi lagi mencuat. Melansir dari (cnnindonesia.com
30/1/22), BNPT mengabarkan 198 pesantren terafiliasi dengan jaringan teroris. Direktur
Pencegahan BNPT Brigjen Pol. R. Ahmad Nurwakhid menegaskan bahwa data tersebut
bukanlah bentuk Islamophobia. Data data tersebut merupakan hasil kerja pemetaan dan
monitoring BNPT dalam rangka pencegahan terorisme. Baginya, data itu bisa meningkatkan
kewaspadaan bagi semua stakeholder.

Tentu ini menimbulkan keresahan ditengah masyarakat. Pesantren yang notabene pencetak
generasi rabbani diduga terjangkit terorisme. Belum lagi, ditengah peliknya ruang hidup negeri
ini, dipenuhi sesak oleh kekisruhan yang tak berkesudahan, benarkah radikalisme dan terorisme
ialah persoalan utama?

Pengalihan Isu, Pemulusan kebijakan

Sudah menjadi barang lama, pengalihan isu digencarkan demi pemulusan kegiatan sang
pemangku kebijakan. Rakyat akan dibutakan oleh permasalahan yang tak begitu genting, justru
mengabaikan persoalan penting.

Salah satunya Isu terorisme, tak lain hanyalah tuduhan bagi Islam dan upaya menebarkan virus
Islamofobia ditengah umat. Sangkalan bahwa data tersebut bukanlah bentuk Islamophobia
tidaklah berdasar, sebab sampai saat ini pun belum diketahui nama nama pesantren yang
dimaksud tersebut. . Radikalisme dan Terorisme acapkali disematkan kepada mereka yang
berjuang menerapkan Islam Kaffah, Sementata teroris sesungguhnya tak tersentuh sedikitpun.

Ada begitu banyak persoalan yang harus diselesaikan. Aksi KKB yang meresahkan, Drama
minyak goreng yang tak berkesudahan, virus omicron yang semakin merebak, belum lagi mega
proyek IKN yang tengah dijalankan dan rentetan persoalan lainnya.

Umat harus melek, memasang kembali kacamata Islam

Umat harus fokus pada sekelumit persoalan pelik di negeri ini. Tidak terpengaruh oleh isu yang
sepertinya sengaja digiring untuk menutupi persoalan yang jauh lebih urgen. Bahwa
kesemuamya hadir akibat aturan yang lahir dari sistem kapitalistik yang hanya menguntungkan
beberapa pihak. Umat harus menyadari bahwa hanya ada satu solusi untuk seluruh persoalan,
yaitu penerapan Islam Kaffah. Memahami bahwa Islam bukanlah agama ritual belaka, namun
juga sebagai panduan dalam berkehidupan.
Sudah saatnya kita kembali, menapaki jalan terang benderang, hidup tentram dibawah naungan
Daulah Islam

ْ َ ‫ض َو ٰل ِك ْن ك ََّذبُوْ ا فَا‬
َ‫خَذ ٰنهُ ْم بِ َما كَانُوْ ا َي ْك ِسبُوْ ن‬ ۤ ٍ ‫َولَوْ اَ َّن اَ ْه َل ْالقُ ٰ ٓرى ٰا َمنُوْ ا َواتَّقَوْ ا لَفَتَحْ نَا َعلَ ْي ِه ْم َب َر ٰك‬
ِ ْ‫ت ِّمنَ ال َّس َما ِء َوااْل َر‬

Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada
mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka
Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan ( Q.S Al A'raf :96 ) .

Wallahu a'lam bishawab

Anda mungkin juga menyukai