id
SKRIPSI
Oleh:
RIZKA MARTANIA
K 3204020
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Oleh:
RIZKA MARTANIA
K 3204020
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Seni Rupa
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Rizka Martania. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 BENDOSARI
SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi, Surakarta: Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010.
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
RIZKA MARTANIA. THE APLICATION OF CONTEXTUAL
TEACHING AND LEARNING MODEL FOR IMPROVING THE
STUDENT CAPIBILITY IN DECORATIVE DRAWING IN THE III
GRADERS OF SDN MULUR 04 BENDOSARI, SUKOHARJO IN THE
SCHOOL YEAR OF 2011/2012. THESIS, SURAKARTA: TEACHER
TRAINING AND EDUCATION FACULTY. SURAKARTA SEBELAS
MARET UNIVERSITY.2012
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas rahmat dan petunjuk-Nya skripsi ini dapat terselesaikan.
1. Bapak Prof. Dr. H. M. Furqon H. M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak Dr. Muh. Rohmadi,S.S.,M.Hum sebagai Ketua Jurusan Pendidikan
Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
3. Bapak Dr. Slamet Supriyadi,M.Pd selaku Ketua Program Pendidikan Seni
Rupa Fakultas Kegururuan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
4. Drs. H. Edy Tri Sulistyo,M.Pd sebagai pembimbing I yang dengan sabar
memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
5. Lili Hartono, S. Sn. M. Hum sebagai pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Segenap keluarga SDN Mulur 04 Sukoharjo yang telah Memberikan ijin dan
menerima saya dengan kooperatif untuk melaksanakan penelitian tindakan
kelas ini.
7. Suami dan kedua buah hatiku yang selalu memberikan semangat dan tetap
memberikanku kesempatan untuk menyelesaikan studiku.
8. Mama dan Papaku tersayang yang memberikan restu dan kepercayaan penuh
kepadaku
9. Keluarga Dra.Hj Maesaroh yang memberikan dukungan materiil dan spirituil
dari awal aku kuliah hingga akhir
10. Teman-teman yang banyak membantuku
Semoga kebaikan dari semua pihak tersebut mendapat imbalan dari
Tuhan Yang Maha Esa. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan, khususnya dunia seni rupa.
Penulis
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ........................................................ iv
HALAMAN ABSTRAK ................................................................................. v
HALAMNA ABSTRAK ................................................................................. vi
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix
DAFTAR ISI.................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL............................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv
DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Rerumusan Masalah........................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 6
D. Indikator Ketercapaian...................................................................... 7
E. Manfaat Penelitian ............................................................................. 8
1 Manfaat Teoritis ............................................................................ 8
2 Manfaat Praktis ............................................................................. 8
BAB II. LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka................................................................................ 9
1 Tinjauan Tentang Pembelajaran ................................................... 9
2 Tinjauan Tentang Pembelajaran Kontekstual (CTL) ................... 10
3 Tinjaun Tentang Seni Rupa........................................................... 13
4 Tinjauan Tentang Motif Dekoratif ............................................... 15
5 Tinjauan Tentang Periodesasi Perkembangan Seni Rupa Anak ... 16
B. Penelitian Yang Relevan.................................................................... 17
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V PENUTUP
A. Simpulan .......................................................................................... 62
B. Implikasi .......................................................................................... 63
C. Saran ................................................................................................ 63
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 64
LAMPIRAN ..................................................................................................... 67
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 1.
Tabel 6. Nilai Tes Karya Gambar Dekoratif Siswa Kelas III SDN
Tabel 10. Nilai Tes Karya Gambar Dekoratif Siswa Kelas III SDN
Tabel 12 Perbandingan Hasil antar Siklus pada Unit Penilaian Karya ... 54
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran seni budaya secara umum mempunyai tujuan yaitu
mengembangkan semua bentuk aktifitas cita rasa keindahan yang meliputi
kegiatan berekspresi, bereksplorasi, berkreasi dan apresiasi dalam bentuk bahasa,
rupa, bunyi, gerak, tutur dan peran. Sedangkan tujuan pendidikan seni menurut
Sujadmiko (2004: 26 ) adalah untuk mengembangkan sikap toleransi, demokratis,
beradab, dan hidup rukun dalam masyarakat yang majemuk, mengembangkan
keterampilan dan menerapkan teknologi dalam berkarya dan menampilkan karya
seni rupa, seni musik, tari dan peran, dan menanamkan pemahaman tentang dasar-
dasar dalam berkesenian. Tujuan akhir dalam proses pembelajaran seni budaya
khususnya seni rupa adalah mampu berapresiasi terhadap seni, mampu
berekspresi dan berkreasi. Banyak manfaat yang diperoleh jika siswa mampu
berkreasi, dan berekspresi yaitu kreativitas siswa akan semakin berkembang, nilai
estetika akan bertambah dan kematangan bersikap khususnya dalam melestarikan
seni budaya.
Seperti yang dikatakan oleh Muharam E dan Sundaryati (1991: 23)
Pendidikan seni rupa umumnya memiliki manfaat dapat membantu siswa dalam
menggunakan kecerdasannya dalam nilai seni, menyerap lingkungannya dan
mengekspresikan diri melalui keterampilan yang dimilikinya dan dapat
disumbangkan bagi kesejahteraan hidupnya. Selain itu pendidikan seni rupa juga
memiliki manfaat dapat merangsang anak didik menjadi lebih kreatif karena pada
mata pelajaran ini memberi fasilitas anak didik untuk melatih mengungkapkan apa
yang ia rasakan dan dapat dikeluarkan dalam bentuk karya dalam mengutarakan
isi hatinya sehingga dapat mengurangi tekanan jiwa akibat kegagalan dan ketidak
puasan sehari-hari. Namun pada hakikatnya pendidikan seni rupa belum mencapai
tujuan dari pendidikan seni rupa yang telah disebutkan di atas, output yang
dihasilkan masih sangat rendah sehingga tidak dirasakannya manfaat yang
terkandung dalam pendidikan seni rupa, sehingga anak (peserta didik) masih
cenderung kurang mengeksplorasi diri tentang berkesenian atau dapat dikatakan
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
anak belum dapat berapresiasi dan berkreasi dalam seni. Bertolak dari hal
tersebut di atas, pendidikan seni rupa dari segala jenjang pendidikan khususnya
pada pendidikan dasar hendaknya mendapatkan perhatian yang khusus dan dapat
dijalankan dengan sebaik-baiknya.
Pada dasarnya keberhasilan dalam pencapaian tujuan pembelajaran
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: (1) Mencakup materi yang diajarkan
sesuai dengan kapasitas kemampuan anak didik, (2) Metode yang di pergunakan
guru sesuai atau tidak dengan materi yang akan diajarkan kepada peserta didik, (3)
Ketersediaannya sarana dan prasarana pembelajaran, (4) Evaluasi yang dilakukan
oleh guru. Selain itu interaksi yang dibangun oleh guru dengan siswa sangat
berpengaruh pula pada ketersampaiannya satu pembelajaran kepada siswa dan
begitu pula interaksi antara siswa dengan guru sehingga interaksi dalam kelas
tidak hanya satu arah dari guru saja melainkan dari kedua belah pihak sehingga
kelas menjadi produktif.
Begitu juga pada pembelajaran seni rupa di kelas III SDN Mulur 04
Sukoharjo pada pokok bahasan gambar dekoratif, mata pelajaran seni budaya dan
keterampilan yang sejauh ini masih perlu adanya perbaikan. Berdasar Observasi
dilapangan pelajaran seni budaya dan keterampilan seni rupa diampu oleh guru
yang mempunyai latar belakang pendidikan Matematika sehingga pengampu atau
guru seni rupa ini kurang menguasai materi kesenirupaan sehingga apa yang
disampaikan kepada peserta didik hanya apa yang ada pada buku panduan saja,
selain itu metode yang digunakan oleh guru masih menggunakan model
pembelajaran konvensional yaitu model pembelajaran yang segala aktivitas
pembelajaran berpusat pada guru, siswa atau anak didik tidak berperan aktif
melainkan hanya pasif saja menerima apa yang disampaikan oleh guru dan
menunggu perintah dari guru, pada pembelajaran konvensional ini banyak
disampaikan teori-teori. Penggunaan model konvensional ini lebih tepatnya
diterapkan pada mata pelajaran yang sifatnya sosial atau pada mata pelajaran yang
sifatnya menghafal. Pada mata pelajaran seni khususnya pada seni rupa jika
diterapkan metode konvensioal kurang tepat, karena jika diterapkan metode
konvensional maka pemahaman siswa terhadap materi sangat rendah, oleh
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3
karena itu pada mata pelajaran kesenirupaan banyak ditekankan pada praktek
daripada sekedar teori saja.
Dari observasi di kelas pembelajaran seni rupa kurang tersampaikan
dengan baik, terbukti siswa kesulitan dalam menuangkan ide atau gagasan
sehingga karya yang dihasilkan kurang kreatif dan variatif. Akibatnya karya
tersebut kurang maksimal sehingga hasil belajar mereka rendah, karena pada
pembelajaran seni rupa yang menjadi evaluasi adalah karya yang dihasilkan oleh
siswa.
Berdasarkan kondisi di atas pembelajaran seni rupa di SDN Mulur 04
perlu adanya perbaikan, dalam hal ini dapat dilakukan perbaikan dengan
menerapkan model pembelajaran yang kiranya sesuai dengan kondisi di atas yaitu
dengan model pembelajaran inovatif, pembelajaran inovatif adalah model
pembelajaran yang menciptakan situasi belajar yang aktif, kreatif dan
menyenangkan, sehingga hasil dari pembelajaran dapat maksimal. Model
pembelajaran inovatif ini terdiri dari lima model pembelajaran yaitu (1)
pembelajaran kontekstual, (2) pembelajaran kooperatif, (3) pembelajaran
kuantum, (4) pembelajaran berbasis masalah, dan (5) pembelajaran terpadu.
Untuk melakukan perbaikan pada masalah yang telah disebutkan di atas
lebih tepatnya menerapkan model pembelajaran kontekstual, karena pada model
pembelajaran ini adalah mencakup seluruh komponen-komponen model
pembelajaran yang lain yaitu: (1) kontruktivisme yaitu proses membangun
pengetahuan yang bukan hanya sekedar menghafal melainkan siwa mendapat
pengetahuan baru dengan cara siswa mengalami bukan hanya memahami,
sehingga pengetahuan baru yang di peroleh dapat tertanam lama dalam ingatan
siswa. (2) Inquiri yaitu proses pembelajaran berdasar atas proses berpikir
sistematis yaitu dengan cara pencarian masalah hingga proses pemecahan
masalah. (3) Questioning atau bertanya, maksudnya adalah apabila siswa itu
sudah terangsang untuk mengetahui sesuatu ia pasti ingin bertanya tentang sesuatu
yang ingin ia ketahui karena inti belajar adalah menemukan pengetahuan. (4)
Masyarakat belajar artinya dalam menemukan sesuatu seorang individu pasti
menemukan kesulitan-kesulitan oleh karena itu ia pasti membutuhkan orang lain
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,
maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian tindakan
kelas ini adalah untuk:
menerapkan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas III SDN Mulur 04
Sukoharjo pada pokok bahasan gambar dekoratif pada tahun pembelajaran
2011/2012 dapat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis pada penelitian ini adalah dapat menambah wawasan
tentang pelaksanaan model pembelajaran kontekstual dan sebagai referensi
penelitian yang lain yang akan meneliti permasalahan yang berhubungan dengan
model pembelajaran kontekstual.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis penelitian ini adalah untuk memperbaiki kualitas
pendidikan dan pembelajaran di antaranya:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. TINJAUAN PUSTAKA
9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
tersebut maka seorang instruktur atau guru dapat memilih pembelajaran yang
inovatif untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, efektif dan menyenangkan
sehingga hasil dari pembelajaran dapat maksimal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
Kontekstual Tradisisonal
1. Menyandarkan pada pemahan 1. Menyandarkan pada hafalan
makna
6. Cenderung mengintegrasikan
beberapa bidang 6. Cenderung terfokus pada satu
bidang disiplin tertentu
7. Siswa menggunakan waktu belajar
untuk menemukan, 7. Waktu belajar siswa sebagian besar
menggali,berdiskusi, berpikir kritis, diisi dengan mengerjakan buku
mengerjakan proyek dan tugas, mendengar ceramah.
memecahkan masalah (kerja
kelompok)
10. Hadiah dari perilaku yang baik 10. Hadiah dari perilaku adalah pujian
adalah kepuasan diri yang bersifat dan buku rapot
subyektif
11. Siswa tidak melakuakn sesuatu
11. Siswa tidak melakukan hal yang yang buruk karena takut akan
buruk karena sadar hal tersebut hukuman
merugikan
12. Perilaku baik berdasar motivasi
12. Perbuatan baik berdasar motivasi interinsik
intrinsik
13. Pembelajaran terjadi hanya di
13. Pembelajaran terjadi diberbagai ruang kelas
tempat, konteks, dan setting
Seni rupa merupakan salah satu dari seni yang mengacu pada bentuk
visual atau sering disebut dengan bentuk perupaan yang merupakan susunan atau
komposisi dan unsur-unsur rupa yang mewarnai budaya manusia. Eddi Sukaryono
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
(1989: 9) seni rupa adalah ciptan yang dapat diindra dengan mata (kasat mata).
Menurut Edy Tri Sulistyo (2005: 100) seni rupa ditinjau dari ukurannya dapat di
golongkan menjadi dua yaitu karya seni rupa dwimatra dan karya seni rupa
trimatra. Adapun pejelasannya sebagai berikut:
1. Seni rupa dwi matra (dua dimensi) adalah seni rupa yang dapat dirasakan
atau dinikmati hanya dari satu arah saja yaitu dari depan. Karya seni rupa
dwi matra ini memiliki unsur-unsur garis, warna dan tekstur misalnya: seni
lukis, seni reklame, seni ilustrasi.
2. Seni rupa trimatra (tiga dimensi) adalah seni rupa yang dapat dinikmati
dari segala arah yaitu dari depan, samping maupun dari atas, karya seni
rupa tiga dimensi ini memilki unsur-unsur garis, warna, tekstur, ruang,
panjang, lebar, isi oleh karena itu seni tri matra ini dapat dinikmati dari
segala arah, misalnya: patung, guji, vas bunga.
Selain wujudnya, seni rupa memiliki prinsip yaitu seperti yang dikatakan
oleh Sukaryono (1989: 14) yaitu terdiri dari komposisi, unsur-unsur seni rupa dan
penggabungan unsur seni rupa. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
d. Gelap terang, kesan adanya warna gelap terang ini karena akibat
dari kesan cahaya yang jatuh pada benda
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17
b. Bentuk Stilasi atau motif stilasi adalah mengubah bentuk benda dengan
tujuan membuat bentuk itu sebagai hiasan dengan cara mengayakan,
maksud dari mengayakan adalah menyederhanakan atau memperindah
baik bentuk ataupun warnanya. Bentuk-bentuk stilasi ini dapat mengambil
dari bentuk tumbuh-tumbuhan, binatang, ataupun bentuk manusia.
Masa pra bagan usia anak pada tahap ini bisanya berada pada jenjang
pendidikan TK dan SD kelas awal. Kecenderungan umum pada tahap ini, objek
yang digambarkan anak biasanya berupa gambar kepala-berkaki. Sebuah
lingkaran yang menggambarkan kepala kemudian pada bagian bawahnya ada dua
garis sebagai pengganti kedua kaki. Ciri-ciri yang menarik lainnya pada tahap ini
yaitu telah menggunakan bentuk-bentuk dasar geometris untuk memberi kesan
objek dari dunia sekitarnya. Koordinasi tangan lebih berkembang. Aspek warna
belum ada hubungan tertentu dengan objek, orang bisa saja berwarna biru, merah,
coklat atau warna lain yang disenanginya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
Masa bagan, konsep bentuk mulai tampak lebih jelas. Anak cenderung
mengulang bentuk. Gambar masih tetap berkesan datar dan berputar atau rebah
(tampak pada penggambaran pohon di kiri kanan jalan yang dibuat tegak lurus
dengan badan jalan, bagian kiri rebah ke kiri, bagian kanan rebah ke kanan). Pada
perkembangan selanjutnya kesadaran ruang muncul dengan dibuatnya garis pijak.
pembelajaran, hal ini terbukti adanya peningkatan pada unit keaktifan siswa pada
tiap siklusnya, yaitu siswa yang aktif bertanya pada siklus I 27,3 %, pada siklus II
68, 2%, Pada Siklus III 86,4%. Siswa yang yang aktif menjawab pertanyaan pada
siklus I 13,6 %, pada siklus II 54,5%, pada siklus II 86,4I. Siswa yang aktif dalam
diskusi kelompok pada siklus I 50%, siklusII 77,3, siklus III 95,4%.
B. Kerangka Berpikir
yang terdapat pada siswa guru juga mengalami proses perbaikan yaitu guru
mendapat masukan tentang pembelajaran yang inovatif sehingga metode dan
model pembelajran yang diterapkan guru tidak monoton. Adapun gambar alur
kerangka berpikir dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23
C.HipotesisTindakan
dalam berkarya pada mata pelajaran seni budaya dan keterampilan pokok bahasan
gambar dekoratif pada kelas III Sekolah Dasar Negeri Mulur 04 Sukoharjo Tahun
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Subjek Penelitian.
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas tiga SDN Mulur
04 Sukoharjo yang berjumlah 15 siswa, dengan rincian siswa putra berjumlah
10orang dan siswa putri berjumlah 5 orang. Subjek penelitian ini semua adalah
siswa baru. Dengan asumsi mereka semua bukan peserta didik yang tinggal kelas.
C. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari tiga pokok kegiatan
yaitu persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan. Adapun persiapan terdiri
dari beberapa kegiatan diantaranya adalah penyusunan proposl sebagai rencana
pokok pelaksanaan penelitian, koordinasi dengan kepala sekolah guna melakukan
kesepakatan dengan pihak sekolah terkait penelitian yang akan dilaksanakan, dan
commit to user
25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
b) Pemodelan (3 menit).
(1) Guru memperlihatkan beberapa contoh karya gambar
dekorasi dengan berbagai motif geometri dan
pengayaannya
(2) Guru mendemonstrasikan cara membuat motif-motif
geometri
(3) Guru mendemonstrasikan cara mencampur warna primer
menjadi warna sekunder.
c) Observasi (7 menit).
Guru meminta siswa untuk mengobservasi karya yang menjadi
referensi dan melaporkan hasilnya:
(1) Guru menjelaskan prosedur dalam mengobservasi yaitu,
observasi dilakukan bersama anggota kelompok masing-
masing, hasil observasi mengenai bentuk atau motif-motif
geometri, teknik pewarnaan, dan yang ditulis dalam
bentuk tulisan tangan dan dikumpulkan sesuai dengan
batas waktu yang telah ditetapkan.
(2) Guru membagikan contoh gambar dekoratif pada masing-
masing kelompok. Setiap kelompok mengobservasi dua
contoh gambar dekoratif. Antara kelompok satu dengan
kelompok yang lain mengobservasi contoh gambar
dekoratif yang berbeda.
(3) Guru meminta siswa mendiskusikan hasil observasi
mereka, yaitu mengenai bentuk atau motif-motif
geometri, dan teknik pewarnaan gambar dekoratif
tersebut. Diskusi dilakukan sesuai dengan anggota
kelompok mereka masing-masing.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
3) Kegiatan Akhir
a) Penugasan (45 menit).
(1) Guru meminta siswa untuk mengobservasi kembali contoh-
contoh gambar dekoratif yang telah disediakan sebagai
bahan referensi siswa dalam membuat motif geometri
dengan keanekaragaman ide yang mereka punya sekaligus
dijadikan sebagai pengalaman belajar dan hasil pengamatan
mereka secara langsung:
(2) Guru menempatkan dua atau lebih contoh-contoh gambar
dekoratif motif geometri dengan teknik pewarnaan yang
berbeda
(3) Observasi dilakukan dengan anggota kelompok mereka
masing-masing.
(4) Siswa menggambar dekoratif dengan teknik basah yaitu
menggunakan cat akrilik.
(5) Sembari siswa mengerjakan tugas, guru memantau kegiatan
setiap kelompok. Memberikan motivasi kepada siswa agar
hasilnya maksimal, serta memberikan bimbingan
seperlunya kepada kelompok yang mengalami masalah
dalam pembuatan karya.
b) Apresiasi (7 menit).
Guru bersama siswa memberikan apresiasi karya yang paling
bagus, sedang, dan yang kurang:
(1) guru menempatkan siswa untuk membuat lingkaran.
(2) guru menata hasil karya gambar dekorasi siswa ditengah-
tengah lingkaran tersebut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
2. Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dilakukan dengan menggunakan pembelajaran
yang pada tiap siklusnya ada 2 kali tatap muka yang masing tatap muka 2
x 35 menit, sesuai dengan sekenario atau RP, pada siklus 1 pembelajaran
dilakukan oleh guru yaitu peneliti sendiri, sedangkan kolaboratornya
adalah guru kelas III SDN Mulur 04 Bendosari Sukoharjo.
Pertemuan diawali dengan pemberian apresepsi mengenai
pembelajaran yang terkait yaitu gambar dekoratif dengan tema motif
geometri, melalui kegiatan dialog dengan siswa misalnya memberikan
gambaran-gambaran tentang manfaat dari gambar dekoratif, memberikan
pengetahuan tentang motif- motif dekoratif. Setelah itu, guru membagi
sisiwa menjadi kelompok-kelompok yang masing-masing kelompok terdiri
dari 5 orang siswa berdasar jenis kelamin dan tingkat kecerdasan siswa.
Masing-masing kelompok diberikan contoh karya dekoratif motif geometri
sebagai referensi mereka untuk membuat karya oleh karena itu siswa
diminta untuk mengamati dan mengobservasi karya yang telah di berikan
pada masing-masing kelompok tersebut.
Adapun ketentuan dari tugas menggambar dekoratif tersebut adalah:
menggunakan teknik basah yaitu siswa akan diberikan pewarna cair oleh
guru, media kertas gambar A4 dibagi 2, karya siswa merupakan pengayaan
bentuk motif segi tiga, lingkaran dan persegi. Selama peserta didik
melakasanakan tugasnya guru memantau dan membimbing siswa yang
mengalami kesulitan. Selanjutnya guru bersama siswa memberikan
apresiasi karya mana yang paling bagus, sedang, dan karya yang kurang
bagus. Akhir pembelajaran guru memberikan motivasi kepada siswa agar
lebih serius sehingga karya yang dihasilkan akan lebih bagu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30
3. Tahap Observasi
Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran
aktivitas guru dan siswa. Observasi diarahkan pada poin-poin dalam
pedoman yang telah disiapkan, yaitu instrumen penelitian lembar
observasi. Selain itu untuk mendapat data yang akurat, peneliti
mengadakan wawancara dengan guru dan siswa mengenai poin-poin yang
dirasa perlu untuk ditanyakan agar mendapat data yang lebih lengkap.
4. Tahap Analisis dan Refleksi
Tahap analisis dan refleksi dilakukan dengan cara menganalisis hasil
pekerjaan siswa, hasil observasi, dan hasil wawancara. Berdasar hasil
tersebut maka dapat menyimpulkan bagaimana tahapan selanjutnya yang
harus diperbaiki dan disempurnakan sehingga memenuhi target yaitu
meningkatnya kemampuan siswa dalam menggambar dekoratif.
b. Rancangan Siklus II
Pada siklus II direncanakan tindakan yang terkait dengan refleksi yang
telah dicapai pada siklus sebelumnya atau pada siklus I sebagai upaya
perbaikan atau penyempurnaan dari siklus tersebut, sehingga pada silkus II ini
adalah revisi dari siklus I yang dianggap belum dapat memenuhi target
pembelajaran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31
RENCANA
TINDAKAN
REFLEKSI
OBSERVASI PELAKSANAAN
TINDAKAN
RENCANA
TINDAKAN
REFLEKSI
OBSERVASI PELAKSANAAN
TINDAKAN
RENCANA
TINDAKAN
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33
E. Validitas Data
Validitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara triangulasi
data yaitu teknik pemeriksaan validitas data dengan memanfaatkan sarana di luar
data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding data itu. Selain itu,
menggunakan teknik informan review, yaitu pemeriksaan keabsahan data dengan
cara data yang telah terkumpul kemudian diajukan kembali kepada informan yang
bersangkutan yaitu guru kesenian SDN Mulur 04 Sukoharjo, sehingga jika terjadi
kesalahan dapat dibenarkan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Data
yang telah diperoleh dari informan melalui informan melalui proses analisis
diperlihatkan kembali kepada guru dan siswa agar diketahui bahwa data yang
telah diperoleh tersebut sesuai dengan keadaan sesungguhnya atau ada data yang
masih perlu dilengkapi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
commit to user
34
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38
Dari diskripsi survei awal di atas dapat diperoleh data sebagai berikut
a. Keaktifan siswa rendah. Terbukti dari lembar observasi survei awal yang
menunjukan bahwa siswa yang aktif bertanya hanya 2 orang siswa atau sekitar
13,3 % siswa sedangkan siswa yang dapat menjawab pertanyaan tidak ada. Pada
pekan pertemuan ini guru tidak memberikan tes tertulis hanya pertanyaan
pertanyaan lisan saja, dan pada pekan ini siswa tidak aktif berdiskusi dengan
kelompok karena tidak diterapkan.
b. Hasil belajar pada mata pelajaran gambar dekoratif masih rendah, terbukti pada
nilai tes menggambar atau produk yang menunjukan sekitar 40 % siswa atau 6
orang siswa yang memenuhi standar nilai ketuntasan minimal yaitu 7.5 atau lebih.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39
06 13 Wahyu Kurniawan
07 Putri Indah S D 14 Zulfa Hesti A
15 Ferawati Fajri A
1. Siklus I
Menerapkan model pembelajaran CTL dalam pembelajaran gambar
dekoratif yang diterapkan di kelas III SDN Mulur 04 Bendosari Sukoharjo, pada
siklus pertama ini, motif yang dipilih adalah pengayaan bentuk dari segi tiga
lingkaran dan persegi dengan menggunakan teknik basah. Dengan melakukan
tahapan-tahapan yang mencakup kegiatan:
1. Perencanaan
Peneliti dan guru membuat dan merancang sekenario pembelajaran
gambar dekoratif, adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: (1) Guru
memberikan apresepsi melalui kegiatan dialog dengan menggali pengalaman
siswa mengenai materi pelajaran yang terkait. (2) Pembagian kelompok, yaitu
guru menempatkan siswa kedalam kelompok-kelompok. (3) Pemodelan, yaitu
guru mendemonstrasikan dan memperlihatkan beberapa contoh karya
dekoratif dan bagaimana cara pewarnaannya. (4) Observasi, yaitu guru
meminta siswa untuk mengamati contoh gambar dekoratif yang telah
dibagikan pada masing-masing kelompok agar siswa dapat memahami
bagaimana teknik pewarnaannya dan pengayaan warna yang dihasilkan. (5)
Penugasan, yaitu siswa diminta guru untuk membuat karya gambar dekoratif
motif geometris dengan teknik basah, yaitu siswa diminta menbuat warna
sekunder dari warna sekunder yang telah dibagikan oleh guru. (6) Apresiasi,
yaitu guru bersama siswa memberikan penilaian karya mana yang paling
bagus, sedang dan karya yang masih kurang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
2. Pelaksanaan
Kegiatan pelaksanaan pada siklus pertama ini dilakukan dua kali tatap
muka, pelaksanaan siklus I dilakukan pada tanggal 16 September 2011 dan
tanggal 22 September 2011. Adapun deskripsi dari pelaksanaan tersebut
adalah
1) Apersepsi
Diawali dengan guru memberikan salam kepada seluruh siswa,
kemudian mempresensi siswa dilanjudkan pembacaan tujuan pembelajaran
gambar dekoratif dengan motif geometri, guru memberi kesempatan
kepada siswa untuk menanyakan kriteria dalam penilaian dan tujuan dari
gambar dekoratif, setelah itu guru melanjutkan pembelajaran dengan
apresepsi melalui kegiatan menjelaskan dan berdialog tentang maksud atau
arti dan manfaat dari gambar dekoratif, serta sedikit mencatatkan teori
tentang warna dan cara mencampur warna menjadi warna sekunder.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41
2) Pengelompokan
Setelah kegiatan dialog dengan siswa selesai, guru menempatkan
siswa dalam kelompok-kelompok secara heterogen dengan beberapa
tingkat kecerdasan. Kelompok tersebut terbagi menjadi tiga kelompok
yang tiap kelompok terdiri dari 5 orang anggota. Kelompok pertama
beranggotakan Alfian Ade Novit, Wahyu Kurniawan, Bilawa Aji Kolaka,
Tatag Wahyu KJ, Ricki Yogaswara. Kelompok dua beranggotakan Damar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42
4) Observasi
Guru menempel contoh gambar dekoratif yang sudah disiapkan di
papan tulis, tujuannya agar seluruh siswa dapat melihat dan mengamati
dan mengobservasi contoh tersebut baik dari segi pewarnaan atau dari segi
bentuk yang disajikan pada contoh.
5) Penugasan
Pada kegiatan penugasan ini guru memberikan tugas kepada
peserta didik dalam bentuk tugas karya. Guru memberikan tugas produk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43
6) Apresiasi
Pada akhir pembelajaran, guru bersama siswa memberikan
apresiasi karya mana yang paling bagus sedang dan karya yang kurang
bagus, teknisnya siswa tetap pada tempat duduknya secara berkelompok
dan diminta untuk menghadap ke depan kelas agar dapat melihat hasil
karya mereka. Dari kriteria yang telah ditentukan karya yang paling bagus
adalah karya dari Zulfa yaitu karya Zulfa lebih banyak menggunakan
permainan warna, bentuk yang dihasilkan jelas atau sesuai dengan bentuk
yang diinginkan misalnya jika dia membentuk persegi atau lingkaran maka
tampak bahwa itu persegi atau lingkaran, cara penguasan warna lebih
merata.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44
3. Observasi
Berdasar hasil observasi yang dilakukan terhadap pelaksanaan
tindakan dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut:
1) Pelaksanaan pembelajaran model kontekstual (CTL) pada siklus I, belum
secara maksimal mampu meningkatkan keaktifan siswa, yaitu siswa belum
aktif bertanya, menjawab pertanyaan, serta siswa belum menunjukan
keaktifan dalam bekerja kelompok, hal ini terbukti pada lembar observasi
pada siklus I di bawah ini.
Total 8
Persentase Siswa Aktif 53,3 %
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45
Keterangan:
a. (v) = Ya, dan (-) = Tidak
b. 1 Kehadiran siswa
2 Memperhatikan pelajaran
3 Bertanya & Menjawab pertanyaan yang
diajukan
4 Berdiskusi dengan kelompok
5 Mengerjakan dan mengumpulkan tugas
Tabel 6. Hasil Tes Produk Gambar Dekoratif Siswa Kelas III SDN Mulur
04 Bendosari Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011/2012
No Nama Aspek Yang Dinilai Jml ket
Aspek Aspek Psikomotorik Nilai
Afektif Proses Bentuk Warna Original
1 2 2 3 2
01 Alfian Ade Novid 10 16 16 23 12 77 v
02 Bilawa aji Kolaka 10 14 12 15 14 65 -
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46
03 Damar Robbani 10 15 15 21 14 75 v
04 Elvira Cindy Fatika 10 16 16 21 13 76 v
05 Harlian M Fadrik 10 15 15 21 14 75 v
06 10 15 15 21 14 75 v
07 Putri Indah S D 10 14 12 15 14 65 -
08 Queen Radea 10 16 15 21 14 76 v
09 Rahmad Abdul Azis 10 14 12 15 14 65 -
10 Ricky Yogaswara 10 14 12- 15 14 65 -
11 Tatag Wahyu K J 10 16 16 21 14 76 v
12 Taufik Hidayat 10 14 12 15 13 64 -
13 Wahyu Kurniawan 10 14 12 15 14 65 -
14 Zulfa Hesti A 10 16 16 24 14 80 v
15 Ferawati Ajri A 10 16 16 22 14 78 v
Jml Siswa Tuntas 10 16 16 23 12 77 9
Persentase 10 14 12 15 14 65 60 %
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
49
Hasil di atas yang ditunjukkan pada tabel 7 terdapat kenaikan pada unit
keaktifan siswa yaitu siswa yang aktif bertanya naik 2 kali lipat dari
sebelumnya yaitu dari dua orang siswa atau dari 13,3 % menjadi 4 orang siswa
atau sekitar 26,6 % dari jumlah keseluruhan siswa, sedangkan siswa yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50
yang aktif berdiskusi dari 0 menjadi 9 orang siswa atau 60 %, karena pada pra
siklus I guru tidak mengadakan kegiatan berdiskusi dengan kelompok, dan
pada unit pengumpulan tugas seluruh siswa yang hadir berusaha untuk
mengumpulkan tugas meski tugas yang mereka kerjakan kurang memenuhi
KKM sehingga tidak ada kenaikan masih tetap 73,3%
b. Perbandingan antara siklus I dengan pra siklus pada materi gambar dekoratif
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Jml siswa %
01 Pra Siklus 6 40
02 Siklus I 9 60
warna menjadi warna yang akan mereka inginkan, karena ini adalah kali
pertama peserta didik menggunakan media cat air.
d. Peserta didik kurang percaya diri dengan apa yang telah mereka hasilkan.
2. Siklus II
1. Perencanaan
Pada siklus II ini adalah proses perbaikan dari siklus sebelumnya yaitu
siklus I. Pada siklus I siswa yang mampu memenuhi KKM pada tes produk yaitu
berjumlah 9 orang siswa atau sekitar 60 %, dan pada unit keaktifan baru
mengalami kenaikan menjadi 53,3 % yaitu sekitar 8 orang anak
Dari hasil tersebut di atas maka belum dapat mencapai Indikator
ketercapain sehingga harus adanya perbaikan. Tindakan pada siklus II ini masih
tetap menggunakan model pembelajaran kontekstual (CTL)
Tahapan pada siklus II ini sama halnya seperti perencanaan pada siklus-
siklus sebelumnya, namun pada penerapannya akan disesuaikan pada refleksi
pada siklus I yaitu (1) Pada kegitan dialog guru berusaha tidak terlalu cepat dan
terburu-buru sehingga siswa mudah memahami apa yang disampaikan oleh guru,
selain itu guru berusaha membuat suasana kelas lebih nyaman dengan sedikit
adanya gurauan-gurauan sehingga siswa tidak merasa bosan (2) Menempel media
gambar yang akan digunakan sebagai alat peraga di papan tulis, selain itu guru
akan membagikan 1 contoh gambar dekoratif kepada tiap kelompok. Hal ini
bertujuan agar peserta didik yang lain ikut mengekspresikan dan memberikan
tanggapan ataupun saran terhadap media gambar tersebut. (3) Memberikan
pengarahan dan penjelasan memgenai prinsip-prinsip desain kepada peserta didik,
termasuk dalam hal pewarnaan banyak siswa yang belum mampu menggoreskan
kuas dengan rapi dan bersih, maka harapannya setelah diberikan pengarahan dan
penjelasan mengenai teknik pewarnaan maka peserta didik akan lebih hati-hati
dalam menggoreskan warna dan menyelesaikan secara keseluruhan. (4)
Memberikan penegasan kepada peserta didik bahwa karya yang mereka hasilkan
tidak salah dan tidak jelek, selain itu menanamkan prinsip bahwa mereka dapat
membuat karya yang baik sehingga siswa termotivasi. (5) Meningkatkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
52
pengawasan dan bimbingan kepada peserta didik yang masih mengalami kesulitan
atau kebingungan untuk membuat motif dan menggunakan alat pewarna ataupun
cara meramu warna menjadi warna yang akan mereka inginkan, selain itu
pengawasan akan diintensifkan pada peserta didik yang belum menunjukan
keaktifan dalam proses pembelajaran. Hal ini diharap akan meningkatkan
konsentrasi peserta didik dalam mengambar motif-motif dekoratif secara
maksimal. (6) Memberikan nilai minimal 8.0 kepada peserta didik yang gambar
motif dekoratifnya terpilih menjadi karya terbaik, harapannya dengan pemberian
nilia ini mampu memotivasi siswa untuk belajar lebih optimal.
2. Pelaksanaan
Kegiatan pelaksanaan pada siklus II ini dilaksanakan 2 kali tatap muka
yaitu masing masing pertemuan 60 menit. Pelaksanaan siklus II ini dilaksanakan
pada tanggal 23 September 2011 dan tanggal 07 Oktober 2011. Adapun
diskripsinya sebagai berikut
1) Apersepsi
Seperti biasa yaitu diawali dengan guru memberikan salam kepada
seluruh siswa, kemudian mempresensi siswa dilanjudkan pembacaan
tujuan dari pembelajaran beserta penilaian tugas gambar dekoratif oleh
guru, dan kemudian dilakukan apresepsi oleh guru mengenai pembelajaran
gambar dekoratif motif geometri dan bagaimana membuat warna yang
baik. Dialog berkisar warna-warna apa saja yang diketahui oleh siswa,
warna-warna tersebut pernah dilihat dimana, dan pertanyaan-pertanyaan
yang lain yang dapat menggali daya imajinasi mereka, sebagai contoh apa
saja warna-warna yang terdapat pada pelangi?
2) Pengelompokan
Setelah kegiatan dialog, guru memberi perintah kepada siswa untuk
bergabung sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk pada pertemuan
sebelumnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53
3) Pemodelan
Setelah kelas terkondisikan dengan pembetukan kelompok, ruru
mulai mendemonstrasikan cara pencampuran warna dan pembuatan
warna-warna sekunder dengan berbagai tingkatannya, guru
mendemonstrasikan pada masing-masing kelompok bergantian sehingga
siswa akan lebih paham dan lebih jelas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
54
4) Observasi
Dengan keragaman contoh yang guru berikan kepada siswa dan
siswa dapat mengobservasi karya-karya tersebut maka diharap hasil karya
siswa akan semakin kaya akan warna dan sehingga karya-karya yang
mereka hasilkan semakin bervariatif, Karena pada siklus sebelumnya guru
hanya menempel satu gambar dekoratif didepan kelas sehingga daya
imajinasi siswa kurang tereksplorasi.
5) Penugasan
Guru menugaskan kepada siswa untuk membuat gambar dekoratif
dengan motif geometri dengan permainan warna pokok yang telah mereka
terima dari guru dengan teknik pewarnaan dengan teknik basah,
menggunakan kertas A4 dibagi 2 karya memang tidak terlalu besar agar
siswa bisa mengoptimalkan karyanya. Selama siswa membuat karya guru
memantau kegiatan tersebut dan memberi semangat dan motivasi kepada
siswa.
6) Apresiasi
Pada akhir pembelajaran guru bersama siswa memberi memberikan
apresiasi kepada siswa yaitu karya mana yang terbaik sedang dan karya yang
masih kurang baik, seperti siklus sebelumnya yaitu 5 karya terbaik akan di
pajang di dinding kelas dan nilai 8,0 ke atas bagi karya terbaik, dan karya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
55
terbaik tersebut adalah diraih oleh Queen Radea, Pedrik, Zulfa, Elvira.
Adapun karyanya adalah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
56
3. Observasi
Berdasar hasil observasi yang dilakukan terhadap pelaksanaan tindakan
dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut
1) Pelaksanaan model pembelajaran kontekstual (CTL) dengan metode
ekspresi bebas sudah mampu meningkatkan keaktifan siswa, yaitu siswa
lebih aktif bertanya dan menjawab pertanyaan, siswa lebih aktif dalam
berdiskusi kelompok, dan dapat menyelesaikan tugas hingga tepat waktu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
57
dan menghasilkan karya yang maksimal kondisi ini dapat dilihat melalui
tabel berikut ini
Keterangan:
a. (v) = Ya, dan (-) = Tidak
b. 1 Kehadiran siswa
2 Memperhatikan pelajaran
3 Bertanya & Menjawab pertanyaan yang diajukan
4 Berdiskusi dengan kelompok
5 Mengerjakan dan mengumpulkan tugas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
58
Gambar 23. Peserta didik bertanya tentang materi yang disampaikan oleh guru
(Dokumentasi Ragil AM : 2011)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
59
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
60
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
61
a. Perbandingan antara pra siklus, siklus I, dan siklus II pada unit analisis
keaktifan dapat dinilai pada tabel di bawah ini
Tabel 11. Perbandingan Hasil Antar Siklus
Pada Unit Analisis Keaktifan
No Tahapan Aspek Yang Dinilai Total
Bertanya dan Berdiskusi Menyelesaikan keaktifan
menjawab kelompok tugas tepat Seluruh
waktu Aspek
Jml % Jml % Jml % Jml %
01 Pra 2 13,3 0 0 11 73,3 2 13,3
Siklus
02 Siklus I 4 26,6 9 60,0 11 73,3 8 53,3
03 Siklus II 9 60,0 11 73,3 15 100 11 73,3
Dari tabel 11 dapat dilihat bahwa pada siklus ke dua ini keaktifan siswa
dalam belajar mengalami kenaikan dari 8 orang siswa atau sekitar 53.3% dari
keseluruhan siswa menjadi 11 orang siswa atau sekitar 73,3% hal ini telah
menunjukan bahwa pada siklus II ini pembelajaran kontektual (CTL) telah
memenuhi standar ketercapaian indikator yaitu sekitar 70%.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
62
Dari tabel 12 dapat dilihat bahwa pada siklus ke dua ini hasil karya siswa
dalam belajar mengalami kenaikan dari 9 orang siswa atau sekitar 60 % dari
keseluruhan siswa menjadi 11 orang siswa atau sekitar 73,3% hal ini telah
menunjukan bahwa pada siklus II ini pembelajaran kontektual (CTL) telah
memenuhi standar ketercapaian indikator yaitu sekitar 70%.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
63
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
64
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis
kemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan, penerapan model
contextual and learning metode yang menekankan pada kegiatan inkuiri mampu
meningkatkan keaktifan peserta didik selama mengikuti pembelajaran gambar
dekorasi Kegiatan inkuiri tersebut bermula dari melakukan observasi, tanya
jawab, pengajuan hipotesis, pengumpulan data, analisis data hingga kesimpulan.
Keseluruhan kegiatan di atas dilakukan dengan cara diskusi kelompok. Adapun
capaian persentase peningkatan tersebut sebesar 73.3 % dari rata-rata aspek diri
yang dinilai pada unit analisis keaktifan.
Penerapan model contextual teaching and learning pada asas masyarakat
belajar yang diterapkan melalui belajar kelompok, mampu meningkatkan
pemahaman peserta didik terhadap materi menggambar ilustrasi. Belajar
kelompok direalisasikan melalui kegiatan sharring yang dilakukan bersama
anggota kelompok mereka (peserta didik) masing-masing. Adapun capaian
persentase peningkatan tersebut sebesar 80% dari unit analisis pemahaman peserta
didik terhadap materi menggambar dekorasi
Ketiga, penerapan model contextual teaching and learning mampu
meningkatkan hasil belajar menggambar dekorasi siswa kelas III SDN Mulur 04
Bendosari Sukoharjo tahun ajaran 1011/2012. Kegiatan yang dilakukan adalah
observasi dan membandingkan dua obyek/gambar. Kegiatan tanya jawab, diskusi
kelompok, pemberian contoh gambar dan mendemonstrasikan suatu kinerja terkait
dengan materi menggambar dekorasi, serta melakukan apresiasi bersama
mengenai hasil karya peserta didik. Adapun capaian persentase terakhir hasil
belajar menggambar ilustrasi siswa adalah sebesar 73.3%.
commit to user
65
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
66
B. Implikasi
Penerapan model CTL merupakan model pembelajaran yang melibatkan
para siswa dalam aktivitas penting yang membantu mereka mengaitkan pelajaran
akademis dengan konteks kehidupan nyata yang mereka hadapi. Sehingga peserta
didik belajar tidak hanya sekedar menghafal tetapi juga mengalami. Selain itu
model pembelajaran ini mempermudah siswa dalam mengekspresikan dan
menuangkan ide-ide atau gagasan mereka. Karena, model pembelajaran ini
merangsang lahirnya konsep dalam berkarya
Adapun implikasi dari penerapan model CTL pada pembelajaran gambar
dekorasi di SDN Mulur 04 Sukoharjo berdasarkan hasil penelitian ini yaitu
meningkatkan keaktifan siswa yaitu siswa aktif bertanya dan menjawab
pertanyaan baik dari guru maupun dari siswa yang lain, siswa aktif bekerja sama
dalam diskusi kelompok, dan kemampuan dalam menggambar dekoratif.
Peningkatan tersebut dapat terjadi dikarenakan peserta didik melakukan
kegiatan inkuiri, komponen model CTL ini mengharuskan peserta didik secara
penuh terlibat dalam kegiatan pembelajaran gambar dekorasi. Bermula dari
merumuskan masalah, pengajuan hipotesis, pengumpulan data, analisis data
hingga membuat kesimpulan merupakan bentuk keikutsertaan siswa yang harus
dilakukan dalam kegiatan inkuiri tersebut. Aktivitas ini berpengaruh terhadap
peningkatan keaktifan siswa. Sehingga siswa terdorong untuk melakukan aktivitas
berpikir, berbuat, dan menguji sesuatu yang ingin mereka ketahui sehingga hal
tersebut mampu memotivasi siswa lebih giat belajar.
C. Saran
Berkaitan dengan hasil penelitian yang dicapai dari penelitian tindakan
kelas ini, peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi siswa kelas III SDN Mulur 04 Bendosari Sukoharjo tahun pelajaran
2011/2012 hendaknya dapat berkarya secara bebas, sehingga dapat
mengekslorasi kemampuan yang mereka miliki tanpa harus terpaku pada satu
alat atau media.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
67
2. Bagi guru kelas III SDN Mulur 04 Bendosari Sukoharjo tahun pelajaran
2011/2012, diharap menerapkan model pembelajaran kontekstual dengan
metode bebas terarah dalam proses pembelajaran gambar dekoratif
3. Bagi sekolah SDN Mulur 04 Bendosari Sukoharjo, Hendaknya member
perhatian pada ketersediaannya sarana dan prasarana untuk menunjang
perbaikan gambar dekoratif sehingga ketercapaian tujuan pembelajaran dapat
tercapai secara optimal.
commit to user