Anda di halaman 1dari 7

GUNUNG LEWOTOLOK / ILE APE

BANGUN DAN AKTIF LAGI

Penulis:

SITI SHOLIHA, S.Pd. AUD


KATA PENGANTAR

Di tengah maraknya teknologi yang semakin canggih, buku cerita masih menjadi Sarana dan prasarana
yang baik buat seorang anak dan orang tuanya.

alangkah senangnya jika anak dengan mata indahnya menatap kita saat membaca buku ceita dan
merdu suaranya terdengar begitu anak dengan antusias menayakan banyak hal rasa keingin
tahuannnya .dengan buku cerita ini orang tua akan tebantu menjalin komunikasih dan memberikan
edukasi pada anak.

mata pencarian sehari-hari para pemerintah sudah memfasilitasi dengan di bangunnya gedung –
gedung pelayanan umum, pelebaran jalan yang bagus dan beraspal, membuat kami semakin nyaman.

Penulis
GUNUNG ILE APE
BANGUN DAN AKTIF LAGI
Lembata adalah nama pulau kecil yang berada di Nusa Tenggara Timur. Kehidupan Masyarakatnya
sangat baik dan saling toleransi meskipun banyak penduduknya yang berasal dari berbagai macam
suku.

Pusat kota kabupaten letaknya tidak jauh dari pelabuhan dan bandara kecil. Pulau Lembata di kelilingi
laut yang menjadi sumber mata pencaharian sehari-hari para penduduk. Pemerintah sudah
memfasilitasi dengan dibangunnya gedung-gedung pelayanan umum, pelabuhan jalan yang bagus
dan beraspal, membuat kami semakin nyaman.
Di suatu pagi yang cerah saat membuka pintu rumah , kami dikejutkan dengan kerumunan tetangga
yang sedang menyaksikan gumpalan awan hitam yang sangat tebal keluar dari mulut gunung Ile Ape,
semua memandang kearah gunung yang letaknya bisa dilihat dengan jelas dari tempat tinggal kami.
Kepanikan mulai terlihat dari sikap dan kesibukan orang-orang yang berada di lingkungan kami.
Gumpalan awan hitam semakin membesar disertai suara gemuruh dari Gunung.

Kami semua sangat Cemas dan takut apabila gunung meletus dan Materialnya mengalir kelaut,
sehingga air laut naik, tiba-tiba meluap kerumah – rumah kami di sepanjang pantai. Warga dikampung
tempat kami tinggal mengajak saya dan anak-anak agar segerah berkemas dan bersiap diri untuk
menunggalkan rumah.
Melihat beberapa orang sudah pergi meninggalkan rumah sayapun berkemas menyiapkan bekal dan
pakaian seperlunya bergegas pergi menuju kerumah teman yang lokasinya agak jauh dari laut.
Akhir bulan November 2020 begitu mencekam suara sirine mobil Polisi, lalu lalang kendaraan
membawa para pengungsi dari Wilayah yang dekat dari gunung Ile Ape sangat ramai sekali.
Malam itu tepat pada bulan purnama, tetapi awan hitam dari gunung yang sedang erupsi mengeluarkan
Lahar berwarna Merah dan Percikan-percikan api serta gumpalan awan hitam menutupi ke indahan
bulan purnama tersebut.
Suara Gemuruh dari gunung Ile Ape sangat jelas terdengar meskipun kami berada jauh dari lokasi
bencana alam.Beberapa desa di kecamatan Ile Ape yang berdekatan langsung dengan gunung sudah di
amankan dilokasi penampungan, dan sebagian memilih tinggal sementara di rumah Kerabat atau
keluarga yang berada di Kota Lewoleba. Polisi dan tentara digerahkan untuk mengamankan seluruh
penduduk dan masyarakat yang berada dilokasi bencana.bahkan Bapak Kapolres Lembata Turun
Langsung dalam Proses Evakuasi Warga. Pemandangan yang mengharukan disaat kami dalam
musibah seluruh masyarakat dan aparat pemerintah bergegas dan sikap membantu masyarakat

.
Suasana kota Lembata jadi begitu sunyi, rumah dan pertokoan tutup semua.dimana-mana debu
Vulkanik tebal menutupi seluruh permukaan jalan dan atap rumah. Warga yang mengungsi sudah
aman di penampungan gedung-gedung yang telah disiapkan pemerintahan setempat bahkan sekolah
yang belum aktih karena masih masa Pandemi dari Wabah Virus Kovit -19 digunakan sebagai tempat
penampungan sementara.
Semua Warga Masyarakat masih di liputi kecemasan dan rasa takut akan terjadi Letusan
susulah.situasi masih mencekam dan Kota Lewoleba sunyi hanya ada beberapa motor yang melintas
membawa barang – barang Masyarakat.
Gunung Ile Ape masih terus mengeluarkan lahar Panas dan material batu, sesekali masih terdengar
keras suara gemuruh dari gunung Ile Ape.
Hari berganti kamipun mulai lagi aktif menjalani kegiatan sehari-hari.

Para pengungsi masih berada di tempat penampungan bahkan ada juga yang tidak mau ikut turun
kekota Lewoleba karena takun akan Virus Korona, jadi mereka lebih memilih tinggal dikebun dan
membuat Pondok seadanya.
Saat malam tiba dari arah gunung Ile Ape sangat terlihat Jelas Aktivitas gunung yang masih
mengeluarkan Pijar api seperti Obor di malam hari.

kami tetap Waspada dan melakukan semua aktivitas seperti biasa.


Musibah bencana alam dari Gunung Lewotolok/Ile Ape adalah pembelajaran juga buat kita semua,
agar senantiasa menjaga kelestarian alam dan selalu waspada terhadap bencana alam yang bisa
sewaktu waktu terjadi menimpa kita, semoga tuhan melindungi kita semuanya.
Penutup

Bencana alam Gunung Ile Ape yang Erupsi pada tanggal, 23 November 2020 menyebabkan
rumah Warga di kaki gunung mengalami Kerusakan, atap rumah yang tebuat dari seng berlobang
disebabkan oleh hujan batu krikil dan hujan abu Vulkani, Erupsi gunung Ile Ape sampai hingga ke
Kota Lewoleba akan tetapi gunung tersebut tidak terditeksi akan meletus besar, sampai saat ini erupsi
gunung Ile Ape masih saja mengeluarkan pijar api dan abu Vulkanik dan suara Gemuruh yang besar.
Semoga Lewotanah selalu menjaga dan melindungi Masyarakat di Pulau Lembata ini. .
BIODATA PENULIS

Nama : Siti Sholiha, S.Pd. AUD


Tempat tanggal lahir : Malang, 31 Agustus 1974
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jl. Trans Lembata, Kel. Lewoleba Tenggah,Kec. Nubatukan,
Kab. Lembata – NTT
Handphone : 082299341974
Status : Kawin
Email : Sitisholisa425@gmail.com
Facebook : Sitisholiha
Pendidikan : S1 PAUD
Pekerjaan : Guru PAUD /TK Kemala Bhayangkari 10 Lewoleba-Lembata-NTT

Anda mungkin juga menyukai