Anda di halaman 1dari 4

Nama : Kadek Gustini

Nim : E1C022171
Prodi : Bahasa dan Sastra Indonesia
Sejarah Keberadaan Keluarga
Saya dan keluarga tinggal di gang karya, dusun Sukamaju, desa Sukamaju, Kecamatan
Lunyuk, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Keluarga saya terutama dari pihak
bapak aslinya dari Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali. Namun pada
saat itu ada program transmigrasi atau perpindahan penduduk ke daerah yang lebih subur.
Karena pada saat itu daerah Nusa Penida susah untuk bercocok tanam, tekstur tananhnya yang
kering dan banyak bebatuan. Selain itu, letaknya juga diatas perbukitan serta jauh dari sumber
mata air sehingga tidak memungkinkan untuk bercocok tanam. Oleh karena itu, banyak
penduduk memutuskan untuk transmigrasi ke daerah yang memiliki tanah yang lebih subur dan
dekat dengan sumber mata air sehingga memudahkan aktivitas dalam bercocok tanam.
Setelah itu banyak penduduk yang memutuskan untuk pindah ke daerah Jembrana tepatnya
di Kecamatan Melaya. Saat pindah ke Melaya pun yang didapatkan adalah tanah di tengah hutan.
Tanah tersebut merupakan bagian tanah dari pemerintah. Keluarga saya pun sempat menetap di
sana cukup lama, tepat di dusun senja. Dusun senja ini tananhnya cukup subur dan dekat dengan
sumber mata air sehingga bisa ditanami cukup banyak sumber kehidupan seperti Ubi, sayuran,
jagung, padi dan tanaman lainnya yang dapat dijadikan sumber penghasilan. Namun pada saat
itu, pemerintah mengambil alih tanah tempat tinggal warga sekitar karena lahan tersebut dapat
dikatakan masih illegal karena kurang lengkapnya surat-surat bukti kepemilikan. Hal ini yang
membuat banyak penduduk yang meninggalkan tempat tersebut dan lebih memilih untuk
merantau ke daerah lain yang lebih aman dan mempunyai surat bukti kepemilikan tanah yang
jelas.
Selain tanahnya yang bermasalah dan terlalu dekat dengan sumber mata air sehingga
Kecamatan Melaya rawan terjadinya bencana alam seperti banjir. Alasan lainnya yaitu walaupun
di kecamatan Melaya tepatnya di dusun Senja yang memiliki tanah yang subur dan dekat dengan
sumber mata air sehingga memudahkan aktivitas dalam bercocok tanam. Namun, penghasilan
yang di peroleh belum cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sehingga sebagaian
penduduk memutuskan untuk meninggalkan dusun tersebut dan memilih merantau ke daerah lain
yang lebih aman dan mempunyai pekerjaan yang layak sehingga berpenghasilan yang lebih dari
sebelumnya sehingga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Karena alasan tersebut sebagian penduduk khususnya keluarga saya memutuskan untuk
merantau ke daerah Lunyuk. Lunyuk merupakan kecamatan dari kabupaten Sumbawa, provinsi
Nusa Tenggara Barat dan juga merupakan bekas dari jajahan Jepang. Bukti peninggalannya yaitu
GOA Jepang yang terdapat di pantai Kuang Dingin yang mempunyai tiga lubang sebagai tempat
tinggal dan persembunyian Jepang. Lunyuk mempunyai kualitas tanah yang lebih subur dan
banyak lowongan pekerjaan yang lebih layak. Banyak penduduk yang mencoba membuka lahan
pertanian disana seperti ladang dan sawah. Di ladang seringkali petani menanam jagung dan
kacang-kacangan karena di dataran tinggi seperti perbukitan dan hanya mengandalkan air hujan
saja sedangkan di sawah petani cenderung lebih menanami padi karena letaknya di dataran
rendah yang dekat dengan sumber mata air. Karena tanahnya yang subur, dan perawatan yang
dilakukan oleh petani seperti menyemprotkan pestisida, memberi pupuk, dan membersihkan
lahan seperti membersihkan rumput yang ada di sekitar tanaman yang dapat menghambat
pertumbuhan dari tanaman tersebut dan membuahkan hasil panen memuaskan dan melimpah.
Seiring berjalannya waktu lowongan pekerjaan pun semakin banyak dan daerah Lunyuk
semakin berkembang baik dari segi Pendidikan, Kesehatan dan teknologi. Dari segi Pendidikan
banyak didirikan sekolah Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah
Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) yang
memunculkan generasi yang berpendidikan, kreatif dan berprestasi sehingga memunculkan pola
piker yang lebih maju sehingga dapat berpikir dengan kritis dan memunculkan banyak inovasi
yang bertujuan untuk memajukan kecamatan Lunyuk. Dari segi Kesehatan banyak di bangun
fasilitas Kesehatan seperti puskesmas pembantu (POSTU) di setiap dusun yang merupakan
jaringan yang memberikan pelayanan Kesehatan secara permanen, seperti imunisasi, penyuluhan
Kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan lain-lain. Selain Postu fasilitas Kesehatan lainnya
yaitu Puskesmas Keliling (PUSLING) yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan Kesehatan
terutama yang berhubungan dengan promotif dan preventif selain itu juga membantu bagi
masyarakat yang tidak mempunyai fasilitas kendaraan yang memungkinkan mereka untuk
mendatangi Postu secara langsung. Dan dari segi teknologi sudah banyak muncul alat-alat yang
lebih memadai khususnya di alat transportasi seperti sepeda, motor, traktor untuk membajak
sawah, dan sudah ditemukan alat untuk memudahkan proses panen alat tersebut yaitu mesin
penggiling padi, dan seiring waktu muncul alat panen yang lebih canggih sehingga tidak susah
payah menggunakan tenaga manusia lagi. Selain itu adanya handphone yang dapat memudahkan
komunikasi antar keluarga khususnya jarak jauh.
Karena perkembangan zaman yang membuat kondisi perekonomian penduduk semakin
meningkat dan semakin bagus hal inilah yang membuat keluarga saya pun memutuskan untuk
menetap secara permanen di kecamatan Lunyuk tepatnya di desa Sukamaju sehingga kakek saya
membeli tanah lagi untuk memperluas lahan untuk pertanian dan perumahan untuk anak-
anaknya. Selain membeli lahan pertanian dan perumahan kakek saya juga membeli lahan untuk
tempat ibadah khususnya untuk keluarga inti saya yang dinamakan dengan Kemulan, tak lama
kemudian lahan tersebut di bangunlah tempat ibadah atau tempat persembahyangan keluarga
yang dibangun oleh keluarga saya sendiri. Proses pembangunan pelinggih tersebut memerlukan
waktu yang cukup lama sekitar satu tahun lebih. Setelah pelinggih tersebut telah dibangun kami
sekeluarga sepakat mengambil hari baik untuk melaksanakan persembahyangan di Kemulan
tersebut yaitu tepatnya Bude Cemeng Menail dan sembahyang rutin yang dilaksankan oleh
keluarga setiap 15 hari sekali tepatnya di Rahina Purnama dan Tilem. Karena fasilitas sudah
dibangun seperti rumah, tempat ibadah di masing-masing rumah keluarga saya (Sanggah), dan
adanya sumber penhasilan yang dapat dikatakan sudah memenuhi kebutuhan sehari-hari yang
membuat keluarga saya sampai sekarang menetap di desa Sukamaju, Kecamatan Lunyuk,
Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Anda mungkin juga menyukai