• Patofisiologi :
perkembangan embrio selama masa gestasi di minggu ke-3
hingga ke-12
terdapat kegagalan dalam proses pembentukan lipatan dari
pleuroperitoneal dan migrasi dari otot-otot diafragma.
Hernia Diafragmatika Kongenital
• Etiologi:
Kelianan kromosom
Isolated (berdiri sendiri)
Disertai anomali kromosom
Hernia Diafragmatika Akuisata
• Patofisiologi akuisata :
Trauma
Iatrogenik
Hernia Diafragmatika
• Diagnosis :
Pemeriksaan fisik :
- Perut tampak cekung
- Bising usus di rongga dada
Penunjang :
- Xray, USG, CT san, MRI
Hernia Diafragmatika
• Tatalaksana :
Operasi
• Prognosis :
Adanya anomali atau kelainan kongenital lain
Lokasi herniasi
Lung to head ratio
Hernia Diafragmatika
• Komplikasi :
Respiratory distress
Hernia inkaserara /strangulata
Cardiac tamponade
Kematian
Atresia Duodeni
Atresia Duodeni
• Gejala klinis :
a. Muntah kehijauan pada hari pertama kehidupan
b. Dapat terjadi keterlambatan pengeluaran mekonium
c. Konstipasi
d. Distended abdomen daerah epigastrium
Atresia Duodeni
• Diagnosis :
Foto polos abdomen : double bubble sign (dilatasi lambung
dan duodenum), tidak ada udara pada distal duodenum
USG : double bubble sign
Atresia Duodeni
• Tatalaksana :
Manajemen perioperatif :
a. Dekompresi nasogasrtrik
b. Rehidrasi intravena
Operatif
Meningokel &
Ensefalokel
Meningokel
• Lokasi :
Midline bagian depan kepala
Antara dahi danhidung
Bagian belakang kepala
• Prognosis dipengaruhi oleh lokasi :
Bagian depan : 100% survival rate
Belakang : 55%
Ensefalokel
• Gejala :
Hidrosefalus
Quadriplegia spastik
Mikrosefal
Ataxia (gangguan kordinasi)
Kejang
Gangguan perkembangan dan pertumbuhan
Hidrosefalus
Hidrosefalus
• Patofisiologi :
Ketidakseimbangan produksi dan absorbsi
Mekanisme terjadinya :
a. Obstruktif (non communicating) : obstruksi sistem ventrikel sehingga
cairan tidak dapat mengalir ke sinus sagitalis superior dan villi arachnoid
tidak dapat mengabsorbsi
b. Non obstruktif
Hidrosefalus
• Insidens :
Bayi dan anak : 77%
Dewasa : 10%
Lansia : 13%
• Insidens : 3-4 per 1000 kelahiran hidup
Hidrosefalus
• Diagnosis :
Lingkar kepala occipitofrontal di atas 2SD (kurva Nelhause)
Sunset eyes phenomenon
Muntah
Kejang
Hidrosefalus
• Tatalaksana :
Shunting
Obat
Operatif
• Prognosis :
Komorbid
Etiologi
Fimosis
Fimosis
• Insidens :
13 x lebih sering yang memiliki
orangtua dan saudara hipospadia
Hipospadia distal : 50-80% kasus
• Prevalensi : 0,6-0,69 per 10.000
kelahiran hidup (asia)
Hipospadia
• Diagnosis :
Anamnesis : riwayat keluarga, pancaran urin tidak dari ujung penis, aliran
tidak normal, kesulitan BAK pada posisi berdiri
Pemeriksaan fisik :
1. Muara meatus eksterna di ventral
2. Penis menekuk ke arah ventral (chordae)
3. Preputium berlebihan di bagian dorsal
Hipospadia
• Tatalaksana : pembedahan
• Komplikasi :
stres psikologis (koreksi terlambat)
fistuls urethrocutaneous
Striktur uretra
Disfungsi seksual
Thank you!
Do you have any questions?