Anda di halaman 1dari 17

Imunologi Gizi

Hubungan Status Gizi, Kebutuhan Gizi dengan Imunitas


GIZI DAN IMUNITAS
Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi tubuh
seseorang yang dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi
dan penggunaan zat-zat gizi di dalam tubuh. Status gizi
dibagi menjadi tiga kategori, yaitu status gizi kurang, gizi
normal, dan gizi lebih (Almatsier, 2005).

Keb. gizi
Kebutuhan gizi meningkat
Sistem imun
Kurang
Kebutuhan gizi Keb. gizi
Fungsi imun
Normal seimbang normal
seimbang
Lebih Kebutuhan gizi Gangguan
Keb. gizi sitokin pada
diseimbangkan diseimbangkan sistem imun
STATUS GIZI
Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi
tubuh seseorang yang dapat dilihat dari makanan
yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat gizi di
dalam tubuh. Status gizi dibagi menjadi tiga
kategori, yaitu status gizi kurang, gizi normal, dan
gizi lebih (Almatsier, 2005).
Status gizi normal merupakan suatu ukuran status gizi
dimana terdapat keseimbangan antara jumlah energi
yang masuk ke dalam tubuh dan energi yang
dikeluarkan dari luar tubuh sesuai dengan kebutuhan
individu. Energi yang masuk ke dalam tubuh dapat
berasal dari karbohidrat, protein, lemak dan zat gizi
lainnya (Nix, 2005). Status gizi normal merupakan
keadaan yang sangat diinginkan oleh semua orang
(Apriadji, 1986).
Status gizi kurang atau yang lebih sering disebut
undernutrition merupakan keadaan gizi seseorang
dimana jumlah energi yang masuk lebih sedikit
dari energy yang dikeluarkan. Hal ini dapat terjadi
karena jumlah energi yang masuk lebih sedikit dari
anjuran kebutuhan individu (Wardlaw, 2007).
Status gizi lebih (overnutrition) merupakan
keadaan gizi seseorang dimana jumlah energi
yang masuk ke dalam tubuh lebih besar dari
jumlah energi yang dikeluarkan (Nix, 2005). Hal ini
terjadi karena jumlah energi yang masuk melebihi
kecukupan energi yang dianjurkan untuk
seseorang, akhirnya kelebihan zat gizi disimpan
dalam bentuk lemak yang dapat mengakibatkan
seseorang menjadi gemuk (Apriadji, 1986).
Aspek imunologi obesitas
Ciri khas obesitas ditunjukkan dengan adanya
peningkatan massa jaringan lemak atau adiposa.
Diduga bahwa sekresi hormon atau zat aktif lain
seperti sitokin oleh jaringan adiposa menyebabkan
berbagai kelainan metabolisme seperti terganggunya
sensitivitas insulin, kelainan metabolisme lemak dan
fungsi-fungsi sel pada sistem kekebalan tubuh
(imunitas) seperti reaksi inflamasi Noviyanti, 2004).
Sel-sel lemak merupakan tempat sekresi sitokin yang
berperan dalam proses inflamasi (proinflammatory
cytokines). Pada obesitas dapat terjadi inflamasi
kronik akibat peningkatan kadar sitokin yang
dikeluarkan oleh jaringan lemak serta aktivasi
molekul-molekul signaling yang berperan pada
proses inflamasi.
Beberapa zat aktif seperti hormon dan sitokin telah
dibuktikan berhubungan dengan obesitas antara lain
tumor necrosis factor (TNF)-α, interleukin (IL)-6, IL-8,
IL-10, leptin dan adiponektin. IL-6 merupakan salah
satu sitokin proinflamasi yang disekresi monosit,
makrofag dan jaringan adiposa. Pada manusia, IL-6
dapat memacu reaksi inflamasi.
Peningkatan kadar IL-6 berhubungan dengan
resistensi insulin pada penderita obesitas dan
diabetes tipe-2. IL-6 dapat menginduksi produksi
TNF- α pada reaksi in vitro yang diperantarai oleh
TNF-α-induced adipose related protein. TNF- α
merupakan komponen sitokin yang berperan dalam
proses imunomodulator dan respon inflamasi.
Defisiensi gizi dengan system imun
Dalam keadaan gizi yang baik, tubuh mempunyai
cukup kemampuan untuk mempertahankan diri
terhadap penyakit infeksi. Jika keadaan gizi menjadi
buruk maka reaksi kekebalan tubuh akan menurun
sehingga kemampuan tubuh untuk mempertahankan
diri dari serangan infeksi akan menurun.
Respon imun thd defisiensi gizi
Orang yang kekurangan gizi lebih berisiko terhadap
penyakit infeksi karena tanggapan kekebalannya
tidak cukup.
Infeksi kemudian mengarah pada peradangan dan
keadaan gizi yang memburuk, yang memperburuk
sistem kekebalan.
Ini yang disebut ‘lingkaran setan.' Dampak dari
penyakit infeksi tertentu, termasuk HIV dan
tuberkulosis (TB), dapat menjadi lebih buruk apabila
orang yang terinfeksi kekurangan gizi.
Penelitian menunjukkan penurunan fungsi organ
sistem kekebalan (timus, limpa, kelenjar getah
bening) pada orang yang kekurangan gizi.
Cabang sistem kekebalan yang membuat antibodi
melemah pada kasus malanutrisi, terutama dengan
menurunnya jumlah sel-B yang beredar dan
tanggapan antibodi.
Terkait dengan cabang sistem kekebalan lain, orang
yang kekurangan gizi menunjukkan penurunan
jumlah sel CD4 dan CD8, dan sel ini kurang mampu
untuk menggandakan diri atau menanggapi
organisme yang menular seperti virus yang hidup
dalam diri mereka.
PENYAKIT INFEKSI STATUS GIZI KURANG

ISPA konsumsi zinc yg defisit


maka akan mempengaruhi
fungsi kecap seseorang
ISPA dapat dicegah dengan pola konsumsi yang akan menurunkan
yang sehat dan konsumsi zat gizi yang nafsu makannya dan akan
berakibat pada status gizi
dapat melindungi saluran pernapasan serta dan kekebalan tubuhnya
meningkatkan imunitas seperti vitamin A, (Budiyanto, 2002).

protein dan zinc


Tb PARu Prinsip diit yang
diberikan energi yang
Gizi kurang mempunyai resiko 3,7 tinggi (2500-3000
kal/hari) untuk
kali untuk menderita TB paru berat
mencapai berat
dibandingkan dengan orang yang badan ideal, protein
status gizinya cukup atau lebih tinggi (75-100
gram/hari) untuk
Penyakit infeksi dan kurangnya meng-gantikan sel-
sel yang rusak dan
makan tambahan pada umumnya mening-katkan kadar
mempunyai hubungan dengan serum, suplementasi
penyimpangan pertum-buhan dan vitamin yang tinggi
seperti vitamin C,
gizi salah. Penyakit TB paru vitamin E, vitamin B
merupakan penyakit infeksi yang kompleks dan
dapat memperburuk status gizi mineral yang cukup,
serta makanan yg
seseorang. mudah dicerna.
PNEUMONIA
Seseorang dengan status gizi buruk lebih
berpeluang mengalami infeksi pneumonia.
Hal ini juga dibuktikan dari pengamatan Scrims
haw (2003) pada anak-anak bahwa status gizi
kurang dan buruk berhubungan dengan
munculnya penyakit infeksi

Dapat dikatakan bahwa status gizi


buruk dan penyakit pneumonia
menunjukkan hubungan yang
sinergitis
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai