Anda di halaman 1dari 15

MEDIA PEMBELAJARAN

7
ebelum membahas satu persatu tentang pengembangan media

S pembelajaran tersebut perlu dikemukakan prinsip-prinsip umum yang perlu


diperhatikan pada saat mencari dan menentukan jenis media yang akan
digunakan dalam proses belajar mengajar. Prinsip-prinsip itu disajikan
dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :
1. Sudahkah anda mengidentifikasi dan mengungkapkan dengan jelas
gagasan anda dan membatasi topik bahasan?
2. Apakah program yang dikembangkan memiliki tujuan untuk
menginformasikan, memotivasi, atau pembelajaran?
3. Apakah anda sudah merumuskan tujuan yang akan dicapai melalui
program ini?
4. Sudahkah anda mengevaluasi karakteristik siswa yang akan menggunakan
program ini?
5. Sudahkan anda siapkan kerangka (outline) isi pelajaran?
6. Sudahkah dipertimbangkan bahwa media apa saja yang paling sesuai
untuk mencapai tujuan?
7. Sudahkah anda membuat GBIM (Garis Besar Isi Media), jika diperlukan?
8. Sudahkah anda membuat JM (Jabaran Materi), jika diperlukan?
9. Sudahkah anda membuat storyboard untuk paket pelajaran ini, jika
diperlukan?
10. Apakah anda telah menyiapkan naskah untuk frame per frame untuk
dijadikan penuntun pada saat mengambil gambar?

112
11. Jika perlu, sudahkah Anda menentukan orang tertentu yang ahli di bidang
masing-masing untuk membantu anda dalam mempersiapkan materi
pelajaran?

A. MEDIA BERBASIS VISUAL____________________


Visualisasi pesan, informasi, atau konsep yang ingin disampaikan kepada
siswa dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk, seperti foto, gambar/ilustrasi,
sketsa/gambar garis. Menurut Sipahelut (1995) dan Sunaryo (2000), unsur media
grafis memiliki beberapa unsur, unsur tersebut meliputi:
1. Garis
Garis merupakan deretan titik sumber: http://ozhu73.blogspot.com

yang menyambung dengan kerapatan


tertentu, atau dpat pula berupa dua
buah titik yang dihubungkan. Garis
memiliki sifat memanjang dan
memiliki arah tertentu. Walaupun
memiliki unsur ketebalan, namun
sifat yang paling menonjol adalah
dimensi panjangnya. Dari bentuknya,
Gambar 7.1
garis dibedakan atas garis lurus, garis Macam-macam Garis

lengkung, dan garis patah (zig zag). Garis juga memiliki karakter tertentu
tergantung pada media, teknik, dan tempat membuatnya.

2. Bidang / Bentuk
Bidang merupakan unsur rupa yang memiliki dimensi panjang dan lebar,
sedangkan bentuk memiliki dimensi
panjang, lebar, dan tinggi. Atau
dengan kata lain bidang bersifat
pipih, sedangkan bentuk memiliki isi
atau volume. Dari bentuknya bidang

113
sumber: http://ozhu73.blogspot.com

Gambar 7.2
Macam-macam Bentuk
maupun bentuk terdiri dari beberapa macam, yakni; bidang geometris, bidang
biomorfis (organis), bidang bersudut, dan bidang tak beraturan. Bidang dapat
terbentuk karena kedua ujung garis yang bertemu, atau dapat pula terjadi karena
sapuan warna.

3. Tekstur
Tekstur merupakan sifat
permukaan sebuah benda. Sifat
permukaan dapat berkesan halus,
kasar, kusam, mengkilap, licin,
berpori dan sebagainya. Kesan-
kesan tersebut dapat dirasakan sumber: http://ozhu73.blogspot.com
melalui penglihatan dan rabaan.
Gambar 7.3
Oleh karena itu terdapat dua jenis Macam-macam Tekstur

tekstur, yaitu tekstur nyata, yaitu sifat permukaan yang menunjukkan kesan
sebenarnya antara penglihatan mata dan rabaan, dan tekstur semu (maya), yaitu
kesan permukaan benda yang antara penglihatan dan rabaan dapat berbeda
kesannya.

4. Warna
Secara teori
warna dapat dipelajari
melalui dua pendekatan,
yaitu teori warna
berdasarkan cahaya
(dipelopori Isac
Newton), dan teori warna
berdasarkan pigmen
sumber: http://ozhu73.blogspot.com
warna (Goethe) Teori
Gambar 7.4
warna berdasarkan cahaya Macam-macam Warna

114
dapat dilihat melalui tujuh spectrum warna dalam ilmu Fisika seperti halnya
warna pelangi. Untuk kepentingan pembelajaran media grafis , artikel ini
membahas teori warna berdasarkan pigmen, yakni butiran halus pada warna.
Beberapa istilah yang perlu diketahui dalam teori warna pigmen diantaranya; 1)
.Warna Primer, yakni warna dasar atau warna pokok yang tidak dapat diperoleh
dari campuran warna lain. Warna primer terdiri dari merah, kuning, dan biru, 2).
Warna Sekunder, yaitu warna yang diperoleh dari campuran kedua warna primer,
misalnya warna ungu, oranye (jingga) , dan hijau, 3). Warna Tersier, yakni warna
yang merupakan hasil percampuran kedua warna sekunder, 4). Warna analogus,
yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam lingkaran warna,
misalnya deretan dari warna ungu menuju warna merah, deretan warna hijau
menuju warna kuning, dan lain-lain, 5). Warna komplementer, yakni warna
kontras yang letaknya berseberangan dalam lingkaran warna, misalnya, kuning
dengan ungu, merah dengan hijau, dan lain-lain.

5. Gelap Terang
Dalam visualisasi pesan media dua dimensi,
gelap terang dapat berfungsi untuk beberapa hal,
antara lain: menggambarkan benda menjadi berkesan
tiga dimensi, menyatakan kesan ruang atau kedalaman,
dan memberi perbedaan (kontras). Gelap terang dalam
media grafis dapat terjadi karena intensitas (daya
pancar) warna, dapat pula terjadi karena percampuran
warna hitam dan putih. sumber: http://ozhu73.blogspot.com

Gambar 7.5
Ilustrasi Gelap Terang

115
6. Ruang (kedalaman)
Ruang dalam media tiga dimensi dapat dirasakan
langsung oleh pengamat seperti halnya ruangan dalam rumah,
ruang kelas, dan sebaginya. Dalam karya dua dimensi ruang
dapat mengacu pada luas bidang gambar. Unsur ruang atau
kedalaman pada karya dua dimensi bersifat semu (maya)
karena diperoleh melalui kesan penggambaran yang pipih,
datar, menjorok, cembung, jauh dekat dan sebagainya. Oleh
karena itu dalam karya dua dimensi kesan ruang atau
sumber: http://ozhu73.blogspot.com
kedalaman dapat ditempuh melelui beberapa cara,

diantaranya: 1). Melalui penggambaran gempal, 2). Gambar 7.6


Penggunaan perspektif, 3). Peralihan warna, gelap terang, dan Ilustrasi Kedalaman

tekstur, 4). Pergantian ukuran, 5). Penggambaran bidang bertindih, 6). Pergantian
tampak bidang, 7). Pelengkungan atau pembelokan bidang, dan 8). Penambahan
bayang-bayang.

7. Komposisi
Komposisi pada dasarnya sama dengan Prinsip visual. Di dalamnya
membahas tentang bagaimana mengatur, menata, atau mengorganisasikan unsur-
unsur visual agar karya seni yang dibuat menjadi enak dipandang. Komposisi
ialah susunan unsur-unsur yang dapat memancarkan kesan kesatupaduan, irama,
dan keseimbangan dalam suatu media grafis sehingga karya itu terasa utuh, jelas,
dan memikat. Paduan unsur-unsur yang berdampingan akan menimbulkan kesan
selaras atau pertentangan. Apabila kita perhatikan paduan unsur yang
berdampingan dari satu ke yang lain, maka kesan selaras dan bertentangan itu
akan silih berganti dan bervariasi sehingga menimbulkan kesan rangkaian gerak.
Keselarasan paduan unsur yang berdampingan disebut harmoni, sedang kesan
pertentangan paduan unsur disebut kontras. Rangkaian harmoni dan kontras dalam
komposisi disebut irama atau ritme.

116
Komposisi sama halnya dengan suatu masakan, dapat terasa hambar, enak, atau
sedap. Komposisi akan terasa hambar kalau iramanya tidak menentu. Komposisi
akan terasa enak jika iramanya jelas, dan mempunyai pusat perhatian (fokus).
Komposisi akan terasa sedap kalau iramanya bervariasi dan mempunyai
keseimbangan yang dinamis, sehingga tidak membosankan. Komposisi yang
demikian akan terasa lebih hidup.
Pola komposisi ada beberapa macam, yaitu: simetri, asimetri, dan bebas/informal.

Jika kita cermati uraian di atas, maka terdapat beberapa Prinsip Visual yang dapat
kita tarik satu persatu, diantaranya adalah:

1. Kesatuan (Unity)
Kesatuan merupakan paduan unsur-unsur
visual yang antara unsur satu dengan yang lain saling
menunjukkan adanya hubungan atau keterkaitan,
dengan kata lain tidak terpisah-pisah atau berdiri
sendiri. Agar sebuah
karya seni menjadi enak dipandang maka syarat
utamanya adalah memiliki kesatuan. Dalam prinsip
sumber: http://wawasanvisual.blogspot.com

kesatuan inilah sebenarnya memuat pula prinsip- Gambar 7.7


prinsip yang lain. Kesatuan akan terwujud jika di Ilustrasi Kesatuan

dalamnya terdapat keserasian, keseimbangan, irama,


dan fokus perhatian.

2. Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan merupakan prinsip pengaturan unsur visual dengan
memperhatikan bobot visual yang tidak berat sebelah atau timpang. Pengaturan
unsur yang timpang mengakibatkan perasaan tidak nyaman bagi orang yang
melihatnya. Terdapat dua macam keseimbangan, yaitu simetris dan asimetris.
Keseimbangan simetris adalah pengaturan unsur yang sama bentuk dan

117
jumlahnya. Sedangkan keseimbangan asimetris adalah pengaturan unsur yang
antar bagiannya tidak sama bentuk dan jumlahnya tetapi menunjukkan kesan
bobot visual yang sama.

3. Keserasian (Harmony)
Keserasian merupakan perpaduan unsur visual yang selaras atau hubungan
yang tidak bertentangan antara bagian satu dengan bagian lainnya. Keserasian
dapat terbentuk karena pengaturan unsur yang memiliki kedekatan bentuk
(kemiripan), perpaduan warna, maupun unsur peran (fungsi).

sumber: http://wawasanvisual.blogspot.com

4. Irama (Rhytm)
Pengulangan unsur-unsur visual dalam sebuah
tatanan akan menimbulkan kesan gerak bagi orang
yang melihatnya. Kesan gerak inilah yang disebut
irama. Terdapat beberapa jenis irama, diantaranya;
irama repetitif, yaitu kesan gerak yang
ditimbulkan dari pengaturan unsur yang monoton
(sama) baik ukuran, warna maupun jaraknya.
Iramaalternatif merupakan kesan gerak yang
sumber: http://wawasanvisual.blogspot.com
muncul karena pengaturan unsur yang berselang

seling baik bentuk, ukuran, maupun warnanya.


Gambar 7.8
Irama yang lain adalah irama progresif, yakni Ilustrasi Irama

kesan gerak yang menunjukkan adanya perubahan dari unsur-unsurnya, misalnya


perubahan dari besar menuju kecil, pendek menuju ke panjang, tebal ke tipis, atau
bisa juga perubahan dari satu warna ke warna lain.

5. Kesebandingan (Proportion)
Kesebandingan atau lebih dikenal dengan sebutan proporsi adalah
perbandingan ukuran unsur-unsurnya, baik perbandingan antar bagian maupun
antara bagian terhadap keseluruhan. Pengaturan besar kecilnya bagian merupakan

118
sumber: http://wawasanvisual.blogspot.com

prinsip yang erat kaitannya dengan


keseimbangan. Orang-orang pada zaman
Yunani meyakini sebuah pendekatan
menggunakan proporsi yang dianggap ideal
dan memiliki keindahan yang agung, yang
dikenal sebagai Golden Ratio atau Golden
section.

6. Fokus Perhatian (Centre of interest)


Fokus perhatian sering disebut pula Gambar 7.9
Ilustrasi Kesebandingan
dengan dominasi. Dalam tatanan sebuah
karya media grafis selalu diupayakan
terdapat satu bagian yang lebih menonjol
dari bagian lainnya artinya terdapat satu
bagian yang mencuri perhatian pengamat.
Fungsinya adalah agar pesan utama sebuah
media grafis menjadi jelas terlihat. Fokus
perhatian dapat dibuat dengan berbagai
cara, misalnya membuat aksentuasi
(pengecualian) atas bentuk yang seragam, sumber: http://wawasanvisual.blogspot.com

perbedaan ukuran, perbedaan warna, dan Gambar 7.10


Ilustrasi Fokus Perhatian
lain sebagainya.

B. MEDIA BERBASIS AUDIO VISUAL_____________


Media audio dan audio visual merupakan bentuk media pembelajaran yang
murah dan terjangkau. Sekali kita membeli tape dan peralatan seperti tape
recorder, hampir tidak diperlukan lagi biaya tambahan karena tape dapat dihapus
setelah digunakan dan pesan baru dapat direkam kembali.
Di samping menarik dan memotivasi siswa untuk mempelajari materi
lebih banyak, materi audio dapat digunakan untuk :

119
1. mengembangkan keterampilan mendengar dan mengevaluasi apa yang
telah didengar
2. mengatur dan mempersiapkan diskusi atau debat dengan mengungkapkan
pendapat-pendapat para ahli yang berada jauh dari lokasi
3. menjadikan model yang akan ditiru oleh siswa
4. menyiapkan variasi yang menarik dan perubahan tingkat kecepatan belajar
mengenai suatu pokok bahasan atau sesuatu masalah

1. Radio dan Tape


Mempersiapkan diri. Guru merencanakan dan meyiapkan diri sebelum
penyajian materi. Salah satu cara mempersiapkan diri sebelumnya adalah dengan
memeriksa dan mencoba materi itu, membuat catatan tentang hal-hal penting yang
tercakup dalam materi audio itu, dan menentukan apa yang akan digunakan untuk
membangkitkan minat, perhatian, dan motivasi siswa, bagian mana yang akan
menjadi bahan utama diskusi dan yang mana yang dijadikan penilaian
pemahaman siswa.

Gambar 7.11
Ilustrasi Alat Penyampai Media Audio

Membangkitkan kesiapan siswa. Siswa dituntun agar memiliki kesiapan


untuk mendengar, misalnya dengan cara memberikan komentar awal dan

120
pertanyaan-pertanyaan. Variasi lain dalam mempersiapkan murid untuk
mendengar adalah (1) mengidentifikasi materi – judul, peserta, atau keadaan yang
terjadi pada saat produksi, (2) memberikan informasi latar belakang yang menarik
tentang program itu, (3) membahas secara singkat bersama siswa mengenai topik
dan memunculkan beberapa pertanyaan kunci di mana jawabannya diharapkan
dapat diperoleh dari materi audio itu, (4) membuat di papan tulis daftar kata-kata
kunci atau frase kunci yang terkandung dalam bahasan audio itu, (5) menjelaskan
mengapa siswa harus mendengarkan materi audio itu.
Mendengarkan materi audio. Tuntun siswa untuk menjalani pengalaman
mendengar dengan waktu yang tepat atau dengan sedikit penundaan antara
pengantar dan mulainya proses mendengar. Dorong siswa untuk mendengarkan
dengan tenang, pusatkan perhatian kepada materi audio, mendengarkan dengan
pikiran terbuka dan dengan kemauan, dan dengan sadar menghubungkan apa yang
didengar dengan pertanyaan-pertanyaan yang dibahas sebelum program ini
dimulai.
Diskusi (membahas) materi program itu. Sebaiknya setelah selesai
mendengar program itu, diskusi dimulai secara informal dengan mengajukan
pertanyaan yang bersifat umum seperti “Bagian mana (gagasan mana) yang paling
berkesan/menonjol dari program itu?”. Setelah itu barulah berpindah ke
pertanyaan-pertanyaan yang dipersiapkan.
Menindaklanjuti program. Pada umumnya, diskusi dan evaluasi. Setelah
mendengarkan program mengakhiri kegiatan mendengar.
Untuk mengukur dan mengevalusi sejauh mana perkembangan
kemampuan siswa mendengar, memahami, dan menghargai materi audio perlu
diberikan beberapa contoh sebagai berikut :
1. Mengukur kemampuan siswa memperoleh informasi dan pemahaman
melalui materi audio dengan memberikan tugas untuk mendengarkan
rekaman kuliah atau pidato. Ajukan pertanyaan yang menyangkut fakta
atau interpretasi berdasarkan apa yang didengar.
2. Perdengarkan satu bagian dari rekaman pidato atau drama yang siswa
belum kenal. Tugaskan siswa untuk mengidentifikasi berbagai unsur,

121
seperti membaca, jenis kesempatan, waktu, kesiapan siswa atau
sesudahnya, dan signifikasi gagasan-gagasan yang diungkapkan
3. Perdengarkan seluruh atau sebagian drama, pidato atau kuliah kemudian
mintalah siswa secara kritis mengevaluasi apa yang telah didengarnya
dengan memperhatikan pendapat dan gagasan yang diungkapkan, kualitas
drama, pengucapan pembicara, penekanan dan ekspresi, panjang
pidato/kuliah, dan aspek lainnya
4. Dengarkan sebagian dari sajian ceritera-masalah, tetapi hentikan sebelum
akhir ceritera, kemudian mintalah siswa memberikan akhir cerita menurut
versi mereka berdasarkan prinsip-prinsip dan informasi yang berkaitan
5. Perdengarkan bagian akhir yang dramatis saja dari cerita yang terkenal.
Mintalah siswa mengembangkan secara kreatif unsur-unsur dasar peristiwa
yang mungkin diungkapkan sebelum akhir ceritera yang telah didengar.
2. Kombinasi Slide dan Suara
Keefektivan penyajian pelajaran melalui multi-media seperti ini
memerlukan perhatian khusus kepada faktor-faktor seperti berikut ini :
a. Sajikan konsep-konsep dan gagasan-gagasan satu persatu. Pesan yang
lebih dari satu, baik melalui visual maupun verbal, akan membagi
perhatian siswa sehingga kedua pesan itu akhirnya tidak terserap oleh
siswa
b. Gunakan bidang penayangan di layar untuk tujuan-tujuan tertentu untuk
menyampaikan pesan materi pelajaran. Satu gambar yang ditayangkan di
layar mungkin perlu tetap diproyeksikan ke layar selama diperlukan atau
ingin visual itu mendapat penekanan, dan siswa dapat memahami pesan
yang terkandung dalam visual itu
c. Susunlah unsur-unsur gambar itu dan aturlah hubungan antara unsur-unsur
itu, dengan pertimbangan bahwa pesan utama diletakkan di tengah-tengah
layar dan informasi lainnya pada ruang di sisi ruangan
d. Pilihlah slide yang berkualitas baik menurut teknis dan estetis
e. Pilihlah musik yang dapat menyentuh perasaan untuk penyajian, tetapi
perhatikan jangan sampai musik mengatasi narasi

122
f. Gunakan efek suara asli untuk memberikan bayangan realisme dalam
penyajian
g. Jangan terlalu banyak narasi, biarkanlah gambar-gambar yang menyajikan
informasi atau pesan-pesan
h. Dalam beberapa hal, penggunaan lebih dari satu suara dalam narasi akan
membuat penyajian lebih dinamis

C. MEDIA BERBASIS KOMPUTER____________


Di samping digunakan untuk keperluan administrasi dan pengembangan
usaha pada perusahaan besar dan kecil, komputer pun mendapat tempat di
sekolah-sekolah. Di negara maju, misalnya Amerika Serikat, komputer sudah
digunakan di sekolah-sekolah dasar sejak tahun 1980-an dan kini di setiap sekolah
komputer sudah merupakan barang yang lumrah.
Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, penggunaan komputer
sebagai media pembelajaran dikenal dengan nama pembelajaran dengan bantuan
komputer (Computer assisted Instruction) – CAI, atau Computer assisted
Learning CAL). Dilihat dari situasi belajar di mana komputer digunakan untuk
tujuan menyajikan isi pelajaran, CAI bisa berbentuk tutorial, drills and practice,
simulasi, dan permainan.
Meskipun definisi multimedia masih belum jelas, secara sederhana ia
diartikan sebagai lebih dari satu media. Ia bisa berupa kombinasi antara teks,
grafik, animasi, suara, dan video. Definisi sederhana ini telah mencakup pula
salah satu jenis kombinasi yang diuraikan pada bagian terdahulu, misalnya
kombinasi slide dan tape audio. Namun pada bagian ini perpaduan dan kombinasi
dua atau lebih jenis media ditekankan kepada kendali komputer sebagai
penggerak keseluruhan gabungan media itu. Dengan demikian, arti multimedia
yang umumnya dikenal dewasa ini adalah berbagai macam kombinasi grafik, teks,
suara, video, dan animasi. Penggabungan ini merupakan suatu kesatuan yang
secara bersama-sama menampilkan informasi, pesan, atau isi pelajaran.
Konsep penggabungan itu dengan sendirinya memerlukan beberapa jenis
peralatan perangkat keras yang masing-masing tetap menjalankan fungsi

123
utamanya sebagaimana biasanya, dan komputer merupakan pengendali seluruh
peralatan itu. Jenis peralatan itu adalah komputer, video, kamera, video cassette
recorder (VCR), overhead projectors, multivision, CD player, compact disc.CD
player, yang sebelumnya merupakan peralatan tambahan (external peripheral)
komputer, sekarang sudah menjadi bagian unit komputer tertentu. Kesemua
peralatan itu haruslah kompak dan bekerjasama dalam menyampaikan informasi
kepada pemakainya.

Gambar 7.12
Ilustrasi Compact Disk

Kemampuan teknologi elektronika semakin besar. Bentuk informasi


grafis, video, animasi, diagram, suara, dan lain-lain. Dengan mudah dapat
dihasilkan dengan mutu yang cukup baik. Multimedia berbasis komputer ini
sangat menjanjikan untuk penggunaannya dalam bidang pendidikan. Meskipun
saat ini penggunaan media ini masih dianggap mahal, dalam beberapa tahun
mendatang biaya itu akan semakin rendah dan dapat terjangkau sehingga dapat
digunakan secara meluas di berbahai jenjang sekolah.

124
Latihan
Untuk memperdalam pemahaman anda mengenai materi di atas,
berdasarkan konsep yang telah anda pelajari silahkan anda mengerjakan latihan
berikut ini!
1. Sebutkan unsur-unsur visual yang anda ketahui?
2. Sebutkan kelebihan media audio dibanding media lainnya?
3. Tahun berapakan perkembangan media mulai berkembang untuk dunia
pendidikan?
4. Penggunaan komputer sebagai media pembelajaran dikenal dengan nama?
5. CAI (Computer assisted Instruction) terbagi menjadi apa saja, sebutkan!

Ringkasan

1. Visualisasi pesan, informasi, atau konsep yang ingin disampaikan kepada


siswa dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk, seperti foto,
gambar/ilustrasi, sketsa/gambar garis. Grafik, bagan, chart, dan gabungan
dari dua bentuk atau lebih. Unsur-unsur visual yang harus
dipertimbangkan adalah bentuk, garis, ruang, tekstur, dan warna.
2. Media audio dan audio visual merupakan bentuk media pembelajaran yang
murah dan terjangkau. Sekali kita membeli tape dan peralatan seperti tape
recorder, hampir tidak diperlukan lagi biaya tambahan karena tape dapat
dihapus setelah digunakan dan pesan baru dapat direkam kembali.
3. Di samping menarik dan memotivasi siswa untuk mempelajari materi
lebih banyak, materi audio dapat digunakan untuk :
mengembangkan keterampilan mendengar dan mengevaluasi apa yang
telah didengar
mengatur dan mempersiapkan diskusi atau debat dengan
mengungkapkan pendapat-pendapat para ahli yang berada jauh dari
lokasi
menjadikan model yang akan ditiru oleh siswa

125
menyiapkan variasi yang menarik dan perubahan tingkat kecepatan
belajar mengenai suatu pokok bahasan atau sesuatu masalah
4. Di samping digunakan untuk keperluan administrasi dan pengembangan
usaha pada perusahaan besar dan kecil, komputer pun mendapat tempat di
sekolah-sekolah. Di negara maju, misalnya Amerika Serikat, komputer
sudah digunakan di sekolah-sekolah dasar sejak tahun 1980-an dan kini di
setiap sekolah komputer sudah merupakan barang yang lumrah.
5. Penggunaan komputer sebagai media pembelajaran dikenal dengan nama
pembelajaran dengan bantuan komputer (Computer assisted Instruction) –
CAI, atau Computer assisted Learning CAL).
6. Dilihat dari situasi belajar di mana komputer digunakan untuk tujuan
menyajikan isi pelajaran, CAI bisa berbentuk tutorial, drills and practice,
simulasi, dan permainan.

Sumber Belajar Lain

Heinich, R., Molenda, M., & Russel, J.D. (1989). Instructional media and
technologies for learning. New York: Mc.Millan.
http://damanjohan.wordpress.com/2011/04/14/Pengembangan-cd-multimedia-
interaktif-untuk-pembelajaran-berbasis-teknologi-informasi-
komunikasi-tik/ diakses 16-11-2012 jam 19.00
Ishak Abdulhak, Wina S.( 1995). Media Pendidikan Suatu Pengantar. P3MP
IKIP Bandung.
Morgan, A. (1993). Improving your1 students learning: reflections on the
experience of study. Open and Distance Learning Series. London:
Kogan Page.
Pannen, P. (2001). Mengajar di Perguruan Tinggi, buku 2.08. Penulisan bahan
ajar. Jakarta: PAU-PPAJ, Universitas Terbuka.

126

Anda mungkin juga menyukai