HUJAN ASAM
KELOMPOK
1. MOCH JAUHAR NUR ISLAMI (13)
2. M. AGUS FERDIANTO (18)
Tugas ini untuk diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar
Pencemaran Udara dengan judul “MAKALAH HUJAN ASAM”.
Terima kasih tidak lupa penulis sampaikan kepada Ibu Ika Mutya
Anggraini, selaku Dosen mata kuliah pengantar pencemaran udara yang telah
sabar, membimbing dan memberikan materi demi lancarnya tugas ini, serta
teman- teman yang telah memberi motivasi sehingga tugas ini dapat menjadi
semestinya penulis paparkan.
Penulis,
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belekang Masalah..............................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................2
C. Tujuan Penelitian........................................................................2
D. Manfaat Penelitian......................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Hujan Asam...............................................................4
B. Sumber........................................................................................5
C. Proses Terjadi Hujan Asam........................................................6
D. Cara Pengukuran.........................................................................6
E. Dampak Hujan Asam..................................................................7
F. Cara Mencegah Hujan Asam......................................................8
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10
2
BAB I
PENDAHULUAN
1
mempercepat laju reaksi proses itu. Hujan asam menyebabkan peningkatan
kadar asam di tanah, danau-danau, sungai serta menyebabkan kematian
pohon. Selain itu asam juga merusak material gedung, patung-patung dan
peninggalan sejarah.
Mengingat begitu besar dampak yang ditimbulkan oleh hujan asam
terhadap kehidupan manusia dan lingkungan, maka pada makalah ini akan
dibahas mengenai bagaimana hujan asam terbentuk, dampak hujan asam
terhadap manusia dan lingkungan, serta usaha yang dapat kita lakukan
untuk mengurangi dan mencegah terjadinya hujan asam.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan hujan asam?
2. Bagaimanakah proses terbentuknya hujan asam?
3. Bagaimanakah dampak atau akibat yang ditimbulkan oleh hujan asam
terhadap kehidupan manusia dan lingkungan?
4. Upaya apasajakah yang dapat ditempuh untuk mengurangi dan
menegah terjadinya hujan asam?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan hujan asam.
2. Untukmengetahui proses terbentuknya hujan asam.
3. Untuk mengetahui dampak atau akibat yang ditimbulkan oleh hujan
asam terhadap kehidupan manusia dan lingkungan.
4. Untuk mengetahui upaya yang dapat ditempuh untuk mengurangi dan
menegah terjadinya hujan asam.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah
memberikan kita pengentahuan dan wawasan mengenai apa yang
dimaksud dengan hujan asam, mengetahui tentang proses terjadinya hujan
asam, dampak yang ditimbulkan oleh hujan asam terhadap kehidupan
manusia dan lingkungan, dan usaha yang dapat kita lakukan untuk
2
mengurangi dan mencegah dampak buruk yang ditimbulkan oleh hujan
asam. Pengetahuan ini diharapkan semoga mampu meningkatkan
kesadaran kita untuk menjaga lingkungan serta mengubah pola hidup
untuk mendukung pelestarian lingkungan hidup.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
karbondioksida (CO2) di udara yang larut dengan air hujan memiliki
bentuk sebagai asam lemah.
B. Sumber
Ada 3 jenis polutan utama yang menyebabkan terjadinya hujan
asam yaitu sulfur dioksida(SO2), nitrogen oksida (NOx) dan volatile
organic compounds (VOCs) atau zat-zat organic yang mudah menguap.
Sumber dari kandungan sulfur alami diudara sebagian besar sekitar 25
sampai 30% berasal dari letusan gunungapi seperti di El Chichon tahun
1982 atau Gunung Pinatubo pada tahun 1991.
Hidrokarbon juga dapat menyebabkan hujan asam, asam
karboksilik, HCOO, dan asam metilkarboksilik, CH3CO, merupakan hasil
dari oksidasi emisi biota laut maupun darat. Selain secara alami gas sulfur
juga berasal dari pembakaran batubara dan berasal dari emisi industri. .
Pada tahun 1983 United Nations Environment Programme
memperkirakan besarnya sulfur yang dilepaskan antara 80-288 juta ton
tiap tahunnya dan sekitar 69 juta ton diantaranya berasal dari aktivitas
manusia.
Nitrogen oksida (NOr = NO + NO2) selain berasal dari letusan
gunungapi, sumber dari zat ini adalah dari emisi tanah, kilat, pertukaran
gas stratosfer-troposfer, dan pembakaran biomassa. NO merupakan hasil
pembakaran bahan bakar hidrokarbon, baik bahan bakar fosil maupun dari
biomassa. besarnya oksida nitrogen yang dilepaskan antara 20-90 juta ton
tiap tahunnya dari alam dan sekitar 24 juta ton diantaranya berasal dari
aktivitas manusia. Amoniak dihasilkan dari emisi pupuk. Sumber-sumber
pencemar ini berasar dari pembuangan asap mesin (kendaraan bermotor
dan stasiun pembangkit energy) dan pembakaran biomassa. Produksi N2O
(termasuk CO2, HNO3, dan CH4) dapat menyebabkan dampak lain yaitu
efek rumah kaca dimana N2O memiliki masa tinggal lebih dari 150 tahun
di atmosfer sebelum terurai.Adapun beberapa penyebab terjadinya hujan
asam secara umum:
1. Penyebab alami
5
Hujan asam secara alami bisa disebabkan oleh semburan dari
sebuah gunung berapi, serta proses biologis yang bisa terjadi di tanah
rawa atau lautan. Hujan asam secara alami cukup jarang terjadi.
2. Penyebab manusia
Hujan asam yang disebabkan oleh manusia merupakan
permasalahan lingkungan yang cukup serius. Aktivitas industri
biasanya merupakan kontributor utama terjadinya hujan asam.
Beberapa industri yang cukup sering memberikan dampak hujan asam
diantaranya adalah industri kendaraan bermotor, industri pembangkit
listrik, industri pertanian (amonia). Unsur sulfur dan nitrogen dari
proses industri dibawa terbang ke atmosfer, selanjutnya bereaksi
dengan oksigen di udara menyebabkan sulfur dioksida dan nitrogen
oksida yang akan larut dalam air hujan dan selanjutnya terdeposit ke
tanah
D. Cara Pengukuran
Hujan asam diukur menggunakan skala pH, air murni memiliki pH
sekitar 7 sedangkan hujan yang normal bersifat agak asam karena adanya
kandungan karbon dioksida yang terlarut didalamnya sehingga pH-nya
sekitar 5,5. Pengukuran hujan asam dapat menggunakan botol, kemudian
air hujan ditampung dalam botol tersebut. Dengan menggunakan indicator
pH maka tingkat kebasaan maupun keasaman hujan dapat diketahui. Jika
6
ingin mengetahui pengaruh hujan asam pada batuan sesuatu yang dapat
dilakukan adalah menampung air hujan pada botol dengan corong terbalik,
kemudian air yang tertampung diteteskan pada batuan yang diuji.
Pengujian dapat dilakukaan pada batuan beku dan batuan sedimen.
Sebagai contoh batuan beku yang diambil untuk sampel adalah batu
andesit sedangkan batu sedimen berupa batu gamping. Sifat batu granit
yang sudah asam maka ketika terkena tetes air hujan yang asam, batu
tersebut tidak ikut terlarut. Sebaliknya, pada batu gamping yang memiliki
sifat basa, maka batu gamping akan terlarut dan air yang melarutkan batu
tersebut menjadi keruh.
7
8. Menyebabkan pH air turun di bawah normal sehingga ekosistem air
terganggu.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
Harjanto, N.T., 2008. Dampak Lingkungan Pusat Listrik Tenaga Fosil Dan Prospek Pltn Sebagai
Sumber Energi Listrik Nasional. Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir, BATAN. Diperoleh
dari: http://www.batan.go.id/ptbn/php/pdf-publikasi /PIN/ pin-pdf/ 06Anto.pdf. Diakses pada: 06
Desember 2019.
Nandika, Dodi.,2004. Hujan Asam Suatu Fenomena yang Mengancam Kelestarian Hutan. Sataf
Pengajar Jurusan Teknologi Hasil Hutan-IPB. Diperoleh
dari:http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/ 123456789/ 23543/Dodi% 20Nandika_RK.pdf?
sequence=1. Diakses pada: 07 Desember 2019.
10
Sumahamijaya,I., 2009. Hujan Asam Menghancurkan Bumi. Diperoleh
darihttp://majarimagazine.com/2009/03/ hujan – asam – mencegah – global – warming-
menghancurkan- bumi/. Diakses pada 07 Desember 2019.
11