Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

HUJAN ASAM

KELOMPOK
1. MOCH JAUHAR NUR ISLAMI (13)
2. M. AGUS FERDIANTO (18)

SMPN NEGERI 1 TANGGULANGIN


SIDOARJO
20202
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga masih diberi kesempatan dalam
menyelesaikan penyusunan tugas ini.

            Tugas ini untuk diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar
Pencemaran Udara dengan  judul “MAKALAH HUJAN ASAM”.

            Terima kasih tidak lupa penulis sampaikan kepada Ibu Ika Mutya
Anggraini, selaku Dosen mata kuliah pengantar pencemaran udara yang telah
sabar, membimbing dan memberikan materi demi lancarnya tugas ini, serta
teman- teman yang telah memberi motivasi sehingga tugas ini dapat menjadi
semestinya penulis paparkan.

            Demikian yang dapat penulis sampaikan semoga dapat bermanfaat bagi


semua pihak yang membaca makalah ini. Penulis sadar, bahwa penyusunan tugas
ini banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan agar
menjadi lebih baik. Sekian dan terima kasih.

pontianak, Desember 2019

Penulis,

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belekang Masalah..............................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................2
C. Tujuan Penelitian........................................................................2
D. Manfaat Penelitian......................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Hujan Asam...............................................................4
B. Sumber........................................................................................5
C. Proses Terjadi Hujan Asam........................................................6
D. Cara Pengukuran.........................................................................6
E. Dampak Hujan Asam..................................................................7
F. Cara Mencegah Hujan Asam......................................................8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan............................................................................................9
B. Saran.......................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dengan semakin meningkatnya ilmu pengetahun dan teknologi
(IPTEK), semakin tinggi pula aktivitas kegiatan ekonomi manusia, di
antaranya dengan semakin pesatnya perkembangan sektor industri dan
sistem transportasi. Sebagai konsekuensi logis, maka semakin dampaknya
akan meningkatkan pula zat-zat polutan yang dikeluarkan kegiatan industri
maupun transportasi tersebut. Keberadaan zat-zat polutan di udara ini tentu
akan berpengaruh terhadap proses-proses fisik dan kimia yang terjadi di
udara. Beberapa contoh efek negatif perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang menjadi isu-isu global antara lain efek rumah kaca,
pemanasan global, polusi, sampah, dan hujan asam.
Istilah hujan asam pertama kali digunakan Robert Angus Smith
pada tahun 1972. Ia menguraikan tentang keadaan di Manchester, sebuah
kawasan industri di bagian utara Inggris. Hujan asam ini pada dasarnya
merupakan bagian dari peristiwa terjadinya deposisi asam. Ia mengatakan
bahwa bahan pencemar di udara yang bercampur dengan air hujan
bersenyawa menjadi asam dan menyebabkan kerusakan bangunan dan
monumen bersejarah. Pada dasarnya, air hujan normal memang sudah
asam dengan kadar keasaman antara pH 5,6- 5,0. Keasaman ini dihasilkan
ketika karbondioksida dan materi asam alami lainnya terurai dalam uap air
yang bercampur di udara.
Masalah itu masih terjadi hingga kini dan kita tahu bahwa banyak
gas polutan yang menyebabkan pencemaran udara. Ini termasuk sulfur
dioksida yang umumnya dihasilkan oleh pembangkit tenaga listrik yang
menggunakan batubara, dan nitrogen oksida dari kendaraan bermotor serta
bahan bakar fosil yang digunakan oleh industri. Kedua unsur tersebut
bersenyawa di atmosfer dengan air, oksigen, dan oksidan dari senyawa-
senyawa asam lainnya. Persenyawaan ini membentuk semacam lapisan
gabungan antara asam sulfur dan asam nitrat. Cahaya matahari

1
mempercepat laju reaksi proses itu. Hujan asam menyebabkan peningkatan
kadar asam di tanah, danau-danau, sungai serta menyebabkan kematian
pohon. Selain itu asam juga merusak material gedung, patung-patung dan
peninggalan sejarah.
Mengingat begitu besar dampak yang ditimbulkan oleh hujan asam
terhadap kehidupan manusia dan lingkungan, maka pada makalah ini akan
dibahas mengenai bagaimana hujan asam terbentuk, dampak hujan asam
terhadap manusia dan lingkungan, serta usaha yang dapat kita lakukan
untuk mengurangi dan mencegah terjadinya hujan asam.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan hujan asam?
2. Bagaimanakah proses terbentuknya hujan asam?
3. Bagaimanakah dampak atau akibat yang ditimbulkan oleh hujan asam
terhadap kehidupan manusia dan lingkungan?
4. Upaya apasajakah yang dapat ditempuh untuk mengurangi dan
menegah terjadinya hujan asam?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan hujan asam.
2. Untukmengetahui proses terbentuknya hujan asam.
3. Untuk mengetahui dampak atau akibat yang ditimbulkan oleh hujan
asam terhadap kehidupan manusia dan lingkungan.
4. Untuk mengetahui upaya yang dapat ditempuh untuk mengurangi dan
menegah terjadinya hujan asam.

D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah
memberikan kita pengentahuan dan wawasan mengenai apa yang
dimaksud dengan hujan asam, mengetahui tentang proses terjadinya hujan
asam, dampak yang ditimbulkan oleh hujan asam terhadap kehidupan
manusia dan lingkungan, dan usaha yang dapat kita lakukan untuk

2
mengurangi dan mencegah dampak buruk yang ditimbulkan oleh hujan
asam. Pengetahuan ini diharapkan  semoga mampu meningkatkan
kesadaran kita untuk menjaga lingkungan serta mengubah pola hidup
untuk mendukung pelestarian lingkungan hidup.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hujan Asam


Hujan asam adalah suatu masalah lingkungan yang serius yang
harus benar-benar difikirkan oleh umat manusia. Hujan asam merupakan
istilah umum untuk menggambarkan turunnya asam dari atmosfir ke bumi.
Sebenarnya turunnya asam dari atmosfir ke bumi bukan hanya dalam
kondisi “basah” Tetapi juga “kering”. Sehingga dikenal pula dengan istilah
deposisi ( penurunan / pengendapan ) basah dan deposisi kering. Hujan
asam dapat terjadi ketika ada reaksi antara air, oksigen dan zat-zat asam
lainnya di atmosfer. Sinar matahari akan mempercepat terjadinya reaksi
antar zat-zat tersebut.
Deposisi basah mengacu pada hujan asam , kabut dan salju. Ketika
hujan asam ini  mengenai tanah, ia dapat berdampak buruk bagi tumbuhan
dan hewan , tergantung dari konsentrasi asamnya, kandungan kimia tanah ,
buffering capacity ( kemampuan air atau tanah  untuk menahan perubahan
pH ), dan jenis tumbuhan/hewan yang terkena. Deposisi kering mengacu
pada gas dan partikel yang mengandung asam. Sekitar 50% keasaman di
atmosfir jatuh kembali ke bumi melalui deposisi kering. Kemudian angin
membawa gas dan partikel asam tersebut mengenai bangunan, mobil,
rumah dan pohon. Ketika hujan turun, partikel asam yang menempel di
bangunan atau pohon tersebut akan terbilas, menghasilkan air permukaan
(runoff) yang asam. Angin dapat membawa material asam pada deposisi
kering dan basah melintasi batas kota dan Negara sampai ratusan
kilometer. Untuk mengukur keasaman hujan asam  igunakan pH meter.
Hujan dikatakan hujan asam jika telah memiliki pH dibawah 5,0 ( Air
murni mempunyai pH 7 ). Makin rendah pH air hujan tersebut , makin
berat dampaknya bagi mahluk hidup.
Beberapa pengertian hujan asam yabg lainnya seperti segala
macam hujan dengan pH di bawah 5,6 yang bersifat basa karena

4
karbondioksida (CO2) di udara yang larut dengan air hujan memiliki
bentuk sebagai asam lemah.

B. Sumber
Ada 3 jenis polutan utama yang menyebabkan terjadinya hujan
asam yaitu sulfur dioksida(SO2), nitrogen oksida (NOx)  dan volatile
organic compounds (VOCs) atau zat-zat organic yang mudah menguap.
Sumber dari kandungan sulfur alami diudara sebagian besar sekitar 25
sampai 30% berasal dari letusan gunungapi seperti di El Chichon tahun
1982 atau Gunung Pinatubo pada tahun 1991. 
Hidrokarbon juga dapat menyebabkan hujan asam, asam
karboksilik, HCOO, dan asam metilkarboksilik, CH3CO, merupakan hasil
dari oksidasi emisi biota laut maupun darat. Selain secara alami gas sulfur
juga berasal dari pembakaran batubara dan berasal dari emisi industri. .
Pada tahun 1983  United Nations Environment Programme
memperkirakan besarnya sulfur yang dilepaskan antara 80-288  juta ton
tiap tahunnya dan sekitar 69 juta ton diantaranya berasal dari aktivitas
manusia.
Nitrogen oksida (NOr = NO + NO2) selain berasal dari letusan
gunungapi, sumber dari zat ini adalah dari emisi tanah, kilat, pertukaran
gas stratosfer-troposfer, dan pembakaran biomassa. NO  merupakan hasil
pembakaran bahan bakar hidrokarbon, baik bahan bakar fosil maupun dari
biomassa. besarnya oksida nitrogen yang dilepaskan antara 20-90  juta ton
tiap tahunnya dari alam dan sekitar 24 juta ton diantaranya berasal dari
aktivitas manusia. Amoniak dihasilkan dari emisi pupuk. Sumber-sumber
pencemar ini berasar dari pembuangan asap mesin (kendaraan bermotor
dan stasiun pembangkit energy) dan pembakaran biomassa. Produksi N2O
(termasuk CO2, HNO3, dan CH4) dapat menyebabkan dampak lain yaitu
efek rumah kaca dimana N2O memiliki masa tinggal lebih dari 150 tahun
di atmosfer sebelum terurai.Adapun beberapa penyebab terjadinya hujan
asam secara umum:
1. Penyebab alami

5
Hujan asam secara alami bisa disebabkan oleh semburan dari
sebuah gunung berapi, serta proses biologis yang bisa terjadi di tanah
rawa atau lautan. Hujan asam secara alami cukup jarang terjadi.
2. Penyebab manusia
Hujan asam yang disebabkan oleh manusia merupakan
permasalahan lingkungan yang cukup serius. Aktivitas industri
biasanya merupakan kontributor utama terjadinya hujan asam.
Beberapa industri yang cukup sering memberikan dampak hujan asam
diantaranya adalah industri kendaraan bermotor, industri pembangkit
listrik, industri pertanian (amonia). Unsur sulfur dan nitrogen dari
proses industri dibawa terbang ke atmosfer, selanjutnya bereaksi
dengan oksigen di udara menyebabkan sulfur dioksida dan nitrogen
oksida yang akan larut dalam air hujan dan selanjutnya terdeposit ke
tanah

C. Proses Terjadi Hujan Asam


Hujan asam terjadi melalui skema berikut ini :
1. Udara tercemar gas Sulfur Oksida dan Nitrogen Oksida. Gas-gas ini
didominasi oleh asap pabrik, asap kendaraan, kebakaran hutan, dan
lain-lain.
2. Gas Sulfur Oksida dan gas Nitrogen Oksida bereaksi dengan uap air
membentuk Asam Sulfat dan Asam Nitrat.
3. Asam sulfat dan Asam Nitrat bercampur dengan air hujan membentuk
hujan asam.

D. Cara Pengukuran
Hujan asam diukur menggunakan skala pH, air murni memiliki pH
sekitar 7 sedangkan hujan yang normal bersifat agak asam karena adanya
kandungan karbon dioksida yang terlarut didalamnya sehingga pH-nya
sekitar 5,5. Pengukuran hujan asam dapat menggunakan botol, kemudian
air hujan ditampung dalam botol tersebut. Dengan menggunakan indicator
pH maka tingkat kebasaan maupun keasaman hujan dapat diketahui. Jika

6
ingin mengetahui pengaruh hujan asam pada batuan sesuatu yang dapat
dilakukan adalah menampung air hujan pada botol dengan corong terbalik,
kemudian air yang tertampung diteteskan pada batuan yang diuji.
Pengujian dapat dilakukaan pada batuan beku dan batuan sedimen.
Sebagai contoh batuan beku yang diambil untuk sampel adalah batu
andesit sedangkan batu sedimen berupa batu gamping. Sifat batu granit
yang sudah asam maka ketika terkena tetes air hujan yang asam, batu
tersebut tidak ikut terlarut. Sebaliknya, pada batu gamping yang memiliki
sifat basa, maka batu gamping akan terlarut dan air yang melarutkan batu
tersebut menjadi keruh.               

E. Dampak Hujan Asam


Semakin tinggi tingkat keasaman dari sebuah hujan asam, maka
akan semakin buruk dampaknya bagi lingkungan, diantaranya adalah
semakin tingginya konsentrasi logam-logam tertentu pada daerah yang
mengalami hujan asam, karena keasaman akan mempengaruhi tingkat
kelarutan logam-logam yang tersedia. Organisme sulit untuk tumbuh,
seperti sebuah sungai yang memiliki tingkat keasaman yang tinggi, maka
bisa dipastikan hewan seperti ikan tak akan bisa hidup dengan kondisi pH
yang sangat rendah.
Hujan asam juga berdampak pada terjadinya korosi yang lebih
meningkat. Beberapa material logam yang terpapar dengan hujan asam
secara langsung akan lebih cepat mengalami korosi atau pengkaratan.
Dampak lain yang mungkin terjadi karena hujan asam antara lain :
1. Mempengaruhi kualitas air bagi biota yang hidup di dalamnya.
2. Merusak tanaman.
3. Melarutkan logam-logam berat yang terdapat di dalam tanah.
4. Bersifat korosif.
5. Menyebabkan penyakit pernapasan.
6. Dapat menyebabkan kelahiran bayi prematur bahkan kematian.
7. Melarutkan kalsium, potasium dan nutrien lain yang berada dalam
tanah. Akibatnya tanah menjadi kurang subur dan tanaman mati.

7
8. Menyebabkan pH air turun di bawah normal sehingga ekosistem air
terganggu.

F. Cara Mencegah Hujan Asam


Hujan asam sebagai salah satu permasalahan serius terhadap
lingkungan perlu diatasi secara terpadu. Beberapa cara yang telah
dilakukan di negara-negara maju adalah dengan membuat formula
peralatan industri yang mampu menetralisir polutan sebelum sampai ke
udara dan bereaksi dengan oksigen di udara. Penggunaan Flue gas
desulfurization (FGD) yang mampu menetralisir belerang sebelum sampai
ke udara merupakan salah satu cara yang cukup populer dilakukan saat ini,
di negera-negara maju seperti Amerika Serikat.
Cara lain yang juga dapat digunakan untuk mengurangi hujan asam
1. penghematan energi yang menggunakan hasil olahan batu bara dan
minyak bumi.
2. pengontrolan pembakaran batu bara dan minyak bumi.
3. bila telah tanah telah menjadi asam, tambahkan kapur untuk
menetralkan kembali pH tanah tersebut.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Hujan asam didefinisikan sebagai segala macam hujan dengan pH di


bawah 5,6. Hujan secara alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6)
karena karbondioksida di udara yang larut dengan air hujan memiliki
bentuk sebagai asam lemah.
2. Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan
pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi
dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-
zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk
asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama
air hujan.
3. Adapun beberapa dampak yang ditimbulkan oleh hujan asam antara
lain Kelebihan zat asam pada danau akan mengakibatkan sedikitnya
species yang bertahan, hujan asam yang larut bersama nutrisi didalam
tanah akan menyapu kandungan tersebut sebelum pohon-pohon dapat
menggunakannya untuk tumbuh, korosi dan menyebabkan
terganggunya kesehatan manusia.

B. Saran

Agar pemerintah dan masyarakat baik dari kalangan industri


maupun umum, untuk  bekerja sama dalam menjalankan peraturan yang
berkaitan dengan upaya penurunan polusi udara agar dapat terlaksana dan
diterapkan dengan baik dan seksama. Dengan penurunan polusi udara,
diharapkan akan mampu mencegah terjadinya hujan asam yang membawa
akibat buruk tidak hanya erhadap lingkungan namun terhadap
kelangsungan hidup manusia.

9
DAFTAR PUSTAKA

Anonim . 2009. Cause and Effects of Acid Rain. Diperoleh dari: http://www.buzzle.com/ articles/


causes – and – effects – of – acid –rain.html. Diakses pada: 06 Desember 2019.

Harjanto, N.T., 2008. Dampak Lingkungan Pusat Listrik Tenaga Fosil Dan Prospek Pltn Sebagai
Sumber Energi Listrik Nasional. Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir, BATAN. Diperoleh
dari: http://www.batan.go.id/ptbn/php/pdf-publikasi /PIN/ pin-pdf/ 06Anto.pdf. Diakses pada: 06
Desember 2019.

Howard, Rhonda. 2010. Acid Rain and Heart Disease. Diperoleh


pada:http://www.ehow.co.uk/about_5640136_ acid- rain- heart- disease .html. Diakses pada: 07
Desember 2019.

Likens, Gene . 2010. Acid Rain. Diperoleh dari: http://www.eoearth.org/article/ Acid_rain?topic.


Diakses pada 07 Desember 2019.

Nandika, Dodi.,2004. Hujan Asam Suatu Fenomena yang Mengancam Kelestarian Hutan. Sataf
Pengajar Jurusan Teknologi Hasil Hutan-IPB. Diperoleh
dari:http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/ 123456789/ 23543/Dodi% 20Nandika_RK.pdf?
sequence=1. Diakses pada: 07 Desember 2019.

Ophardt, C.O., 2003. Acid Rain. Diperoleh dari:http://www.elmhurst.edu/~chm/vchembook.


Diakses pada 07 Desember 2019.

Rahardiman, Arya. 2009. Hujan Asam. Diperoleh dari:http://keslingbanget.blogspot.com/2009/03/


hujan -asam. html. Diakses pada: 5 Mei 2011.
Rahmawaty, 2002. Dampak Pencemaran Udara Terhadap Tumbuhan. Fakultas Pertanian Program
Ilmu Kehutanan Universitas Sumatera Utara. Diperoleh dari:http://repository.usu.ac.id/bitstream
/123456789/857/1/ hutan-rahmawaty2.pdf. Diakses pada 07 Desemberi 2019.

10
Sumahamijaya,I., 2009.  Hujan Asam Menghancurkan Bumi. Diperoleh
darihttp://majarimagazine.com/2009/03/ hujan – asam – mencegah – global – warming-
menghancurkan- bumi/. Diakses pada 07 Desember 2019.
 

11

Anda mungkin juga menyukai