Anda di halaman 1dari 7

BAB III

ANALISIS SISTEM

3.1 Analisis Sistem


Analisis merupakan penelaahan atau penelitian yang lebih mendetail dengan
melakukan suatu percobaan yang menghasilkan kesimpulan dari penguraian suatu
sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi segala permasalahan yang timbul, hambatan
yang terjadi serta kesempatan dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat
diciptakan perbaikan-perbaikan yang dapat membangun sistem kerja alat yang
akan dibuat.

3.1.1 Analisis Masalah


Sistem keran wudhu secara umum masih dilakukan dengan cara manual
yaitu dengan berbagai macam cara memutar keran dengan tangan pengguna yaitu
diantaranya, ada keran yang cara pakainya diputar untuk mengeluarkan air, ada
yang diangkat tuasnya, ada juga yang di putar 90 derajat untuk pemakaiannya.
Keran wudhu yang terdapat dilingkungan sekitar memang kebanyakannya
masih manual. Kebanyakan penulis melihat yang sudah otomatis itu malah keran
cuci tangan otomatis. Oleh karena itu, penulis mencoba untuk membuat keran
wudhu otomatis. Keran juga terdapat beberapa jenis yang setiap keran tersebut
mempunyai identiknya masing-masing, mulai dari keran bola, keran angksa, keran
kran taman stainless sus 304 yang mungkin sering ditemukan di mesjid atau
musolla.
Beberapa jenis keran yang sering ditemukan disekitar kita diantaranya
sebagai berikut :
1. Keran Angsa Stainless sus 304
Keran jenis angsa ini kebanyakan digunakan untuk mencuci tangan. Cara
kerja keran ini cukup mudah hanya angkat saja tuasnya, lalu air itu akan
mengalir ke objek. Berikut gambar keran angsa:

26
27

Gambar 3.1 Keran Angsa Stainless 304

2. Keran Taman Stainless sus 304


Keran jenis bola ini kebanyakan digunakan untuk wudhu. Cara kerja keran ini
cukup mudah hanya putar tuasnya 90 derajat, lalu air itu akan mengalir ke
objek. Berikut gambar keran angsa:

Gambar 3.2 Keran Taman Stainless 304

3. Keran Putar Stainless sus 304


Keran jenis bola ini kebanyakan digunakan untuk wudhu. Cara kerja keran ini
cukup mudah hanya putar bagian atasnya, lalu air itu akan mengalir ke objek.
Berikut gambar keran angsa:
28

Gambar 3.3 Keran Putar Stainless 304

Berdasarkan hasil analisis dan penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka
cara kerja dari tiga jenis keran diatas semuanya masih secara manual dengan cara
pakainya diputar untuk mengeluarkan air, ada yang diangkat tuasnya, ada juga
yang di putar 90 derajat. Untuk cara pemakaiannya cukup putar tuasnya lalu
arahkan ke permukaan objek yang akan dibasuhi. Semuanya masih dengan cara
manual dan tidak ada keunikan sama sekali maupun adanya daya tarik kepada
setiap orang yang memakainya. Selain itu, sangat menyulitkan untuk pengguna
dimana mengantisifasi supaya tidak terjadi keran masih terbuka dan menjadi
pemborosan air.
Oleh karena itu, yang mendasari penulis akan pembuatan alat yang sifatnya
otomatis untuk sebuah keran wudhu, dan penulis bermaksud menciptakan sebuah
alat tersebut yaitu keran wudhu otomatis dengan menggunakan Arduino.

3.2 Analisis Masalah Penggunaan


Adapun proses keran wudhu secara manual adalah sebagai berikut :
1. Proses keran wudhu dilakukan oleh manusia dengan cara memutarkan
tuasnya.
2. Jika sudah memakai keran wudhu, maka untuk menghentikan proses air
mengalir. Pengguna harus mematikan air itu dengan memutar tuas secara
belawanan .
29

3.3 Analisis Keran Wudhu Manual


Dari Permasalahan diatas, penulis menyimpulkan bahwa keran wudhu masih
menggunakan tenaga manusia. Terkadang manusia atau pengguna sering lupa
untuk menutup kembali keran dan terjadi pemborosan air. Cara penggunaan keran
wudhu berbagai macam jenis. Ada yang diangkat tuasnya, ada yang diputar 90
derajar, dan ada juga yang diputar dengan 180 derajat. Disini penulis memberikan
contoh keran wudhu yang ada di mesjid. Bisa dilihat pada gambar 3.4.

Gambar 3.4 Analisis Keran Wudhu

3.4 Coding Arduino Keran Wudhu Otomatis


Disini penulis menyampaikan hasil dari coding program mikrokontroler
Arduino IDE. Penulis menggunakan Mikrokontroler Arduino, Motor Servo,
Sensor Ultrasonik, dan Lampu LED. Bisa dilihat dibawah untuk coding keran
wudhu otomatis.
// menambahkan lubrary Servo
#include <Servo.h>
// inialisasi variabel untuk servo
Servo myservo;
// inialisasi pin ultrasonic
const int pinTRIGGER = Ax;
const int pinECHO = Ax;
const int redLED = x;
// inialisasi variabel pembacaan sensor ultrasonic
// gunakan "float" untuk angka dengan koma
30

// atau gunakan "int" untuk angka tanpa koma


float durasi, jarak;
//============== program pengaturan awal ====================== //
void setup(x)
{// inialisasi baud rate serial monitor
Serial.begin(x);
// inialisasi pin servo
myservo.attach(x);
// menulis derajat awal servo (menutup)
myservo.write(x);
// inialisasi stauts I/O pin
pinMode(pinTRIGGER, OUTPUT);
pinMode(pinECHO, INPUT);
pinMode(redLED, OUTPUT);
delay();}
//================ program utama============================ //
void loop()
{//pembacaan sensor ulrasonic
//Mengaktifan pin Trigger selama x mikrodetik
//Lalu di non aktif
digitalWrite(pinTRIGGER, HIGH);
delayMicroseconds(x);
//digitalWrite(redLED, LOW);
//delay(x);
digitalWrite(pinTRIGGER, LOW);
//Mengaktifkan pin Echo yang menerima pantulan gelombang ultrasonik
//pulseIn = Lama durasi pin Echo menerima pantulan gelombang
//Menghitung rumus jarak(Lama durasi dibagi dua)
durasi = pulseIn(pinECHO, HIGH);
jarak = ((durasi * 0.034) / 2);
// menulis data pembacaan ultrasonic pada serial monitor
// jadi kita tahu jarak obejak yang terbaca
31

Serial.print("Jarak");
Serial.println(jarak);
// program buka tutup servo otomatis
// jika jarak objek terbaca <= x cm
// ubah dan sesuaikan jarak objek saat buka di sini, satuan cm
if (jarak <= x){
// servo membuka, menuju derajat 90
// ubah dan asesuaikan derajat buka di sini
digitalWrite(redLED, HIGH);
delay(x);
myservo.write(x);
// delay membuka servo
// di sini disetting x detik membukanya
// ubah durasi buka di sini
delay(x);
// servo menutup kembali, menuju derajat 0
// ubah dan sesuaikan derajat tutup di sini
//myservo.write(x);}
// jika jarak objek terbaca lebih dari pernyataan di atas
else{
// servo menutup, menuju derajat x
// ubah dan sesuaikan derajat tutup di sini
myservo.write(x);
delay (x);
digitalWrite(redLED, LOW);
delay(x);}
// delay program
delay(x);}
32

3.5 Flowchart Keran Wudhu Otomatos


Bisa dilihat pada gambar 3.5.

Gambar 3.5 Flowchart Keran Wudhu Otomatis.


Penjelasan Dari flowchat yang dibuat penulis, User mulai menggunakan alat keran
wudhu otomatis dengan cara menyiapkan alat atau Komponen kemudian
merangkai komponen / alat tersebut lalu membuat program keran air wudhu
otomatis menggunakan aplikasi arduino kemudian di upload ke alat arduino untuk
memasukan koding program tersebut. Kemudian ketika udah di upload, user
menguji alat keran wudhu otomatis. Jika alat tidak bekerja maka user harus
melakukan analisis kegagalan baik koding ataupun komponen rancangan dari
arduino itu sendiri sampai alat bekerja sebagaimana mestinya, Jika alat bekerja
maka alat membaca / bekerja sesuai dengan yang diperintahkan di koding. Alat
menganalisa, kemudian menyimpulkan alat, kalau sudah merasa tidak ada
kekurangan. User melakukan analisis kerja alat mengecek ulang dan
mempermanenkan alat tersebut. Maka program selasai atau jadi.

Anda mungkin juga menyukai