0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan2 halaman
Ikan Depik adalah ikan endemik Danau Laut Tawar di Takengon, Aceh Tengah. Ikan kecil ini hanya ada di danau tersebut dan memiliki rasa gurih. Olahan ikan depik yang paling populer adalah Depik Pengat, yang membuat rasa ikan depik dipadu dengan bumbu khas Gayo.
Ikan Depik adalah ikan endemik Danau Laut Tawar di Takengon, Aceh Tengah. Ikan kecil ini hanya ada di danau tersebut dan memiliki rasa gurih. Olahan ikan depik yang paling populer adalah Depik Pengat, yang membuat rasa ikan depik dipadu dengan bumbu khas Gayo.
Ikan Depik adalah ikan endemik Danau Laut Tawar di Takengon, Aceh Tengah. Ikan kecil ini hanya ada di danau tersebut dan memiliki rasa gurih. Olahan ikan depik yang paling populer adalah Depik Pengat, yang membuat rasa ikan depik dipadu dengan bumbu khas Gayo.
Instansi : SMP Negeri 1 Pintu Rime Gayo Kab. Bener Meriah Prov. Aceh
Ikan Depik (rasbora tawarensis) merupakan ikan endemik Danau Laut Tawar di
Takengon, Aceh Tengah, yang hanya ada di perairan danau kebanggaan masyarakat Gayo tersebut. Ikan kecil sejenis dengan Ikan Bilih di Danau Singkarak, Sumataera Barat, dengan ukuran panjang 7 – 8 Cm ini memiliki rasa gurih, tidak berbau anyir dan sewaktu akan dimasak/diolah, tidak perlu dibersihkan/dibelah bagian perutnya, karena perut ikan depik nyaris tidak ada kotorannya, lantaran makannya hanya berupa jenis hydrilla yang hidup di dasar danau. Ikan depik segar maupun kering, mudah dijumpai di pasar-pasar tradisional atau dijajakan di pinggir jalan di daerah-daerah yang dekat dengan Danau Laut Tawar. Seperti tidak ada habisnya, ikan depik ini biasa ditangkap oleh nelayan setempat menggunakan berbagai alat, seperti jaring, didisen (perangkap ikan depik tradisional di pinggir Danau laut Tawar), cangkol (jaring angkat yang dikaitkan dengan 4 bilah bambu) dan lain-lain. Ikan depik dapat diolah menjadi berbagai masakan seperti depik goreng telur, depik balado, depik tangkap, peyek depik, depik dedah, depik pepes dan sebagainya. Namun olahan masakan berbahan dasar ikan depik yang paling populer dan digemari oleh masyarakat Gayo maupun para pengunjung di daerah ini adalah Depik Pengat. Rasa gurih ikan depik dipadu dengan paduan bumbu dan rempah, membuat rasa Depik Pengat, menjadi spesifik dan tidak akan didapati di daerah lain. Cara membuatnya pun tidak terlalu sulit dan bumbu-bumbunya juga mudah didapatkan. Sayangnya, ikan depik dalam keadaan segar, agak sulit diperoleh di luar daerah Gayo (kecuali dipesan secara khusus), jadi untuk bisa menikmatinya, anda harus datang ke Dataran Tinggi Gayo. Tapi menikmati kuliner khas ini, anda akan mendapatkan ‘bonus’ menikmati berbagai keindahan alam pesona wisata Gayo yang merupakan salah satu destinasi wisata utama di Aceh, ibaratnya ‘sambil menyelam, minum air’. Berikut resep dan cara memasak Depik Pengat khas Dataran Tinggi Gayo. Bahan yang dibutuhkan: 250 gram ikan depik segar Bumbu halus : 10 buah cabe merah (jika ingin lebih pedas bisa menambahkan cabe rawit merah sesuai selera) 5 siung bawang merah 3 cm kunyit segar 2 buah asam sunti kering 2 buah jeruk sayur atau jeruk nipis 5 buah tomat cherry/tomat kecil 1 sendok buah Andaliman (di Takengon disebut Empan) Garam secukupnya Air 300 cc Cara memasaknya : 1. Cuci bersih ikan depik segar lalu tiriskan, kucuri dengan air jeruk sayur/jeruk nipis 1 buah. 2. Giling halus cabe, bawang merah, asam sunti, kunyit dan andaliman. 3. Susun ikan depik diatas wajan/belanga, kalau ada lebih bagus belanga tanah, tuangkan bumbu giling. 4. Tambahkan air jeruk dan tomat kecil (dibelah dua) dan garam, lalu tuangkan 300 cc air. 5. Masak dengan api sedang sampai airnya kering (tapi ikannya tidak gosong) 6. Siap disajikan. (Bumbu diatas dapat juga digunakan untuk memasak ikan bandeng, ikan jahir, ikan bawal, dsb). Profil Penulis : Penulis merupakan seorang guru di SMP Negeri 1 Pintu Rime Gayo Kab. Bener Meriah Provinsi Aceh. Penulis merupakan seorang yang selalu merasa tertantang untuk menulis walaupun terkadang tidak memiliki waktu yang cukup dalam menyalurkan bakat terpendam tersebut. Penulis memiliki 2 orang putri yang cantik. Saat ini penulis bertempat tinggal di Takengon Kab. Aceh Tengah Provinsi Aceh.