No. Dokumen :
No. Revisi :
KLINIK PRATAMA MEDISA
SOP Tanggal Terbit
Halaman
:
:
B. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Petugas memakai APD
2. Hentikan pemberian obat atau alergen penyebab
3. Menilai CAB (Circulation, Airway, Breathing) secara cepat
Airway: bebaskan jalan nafas
Breathing: memberikan bantuan nafas dan oksigen
Circulation: mengembalikan fungsi jantung dan peredaran darah
4. Baringkan pasien dengan posisi kaki lebih tinggi daripada kepala (Posisi
Trendelenburg)
5. Berikan Adrenalin inj. 0,3-0,5 cc dari larutan 1:1000 (anak 0,01ml/kgBB) se-
cara intramuskular pada mid-anterolateral paha.
6. Petugas mengobservasi pasien selama 5-10 menit. Bila perlu, dapat diulang
kembali pemberian Adrenalin inj secara intramuskular.
7. Berikan oksigen 6-8 lpm
8. Jika tidak merespon, diberikan Adrenalin inj 0,1-0,2 ml dilarutkan dalam 10
ml larutan NaCl fisiologis diberikan secara IV perlahan-lahan.
9. Jaga sistem pernapasan dan sistem kardiovaskular agar berjalan baik
10. Bila tekanan darah belum stabil dan masih terjadi syok, pasang infus den-
gan Ringer Laktat (RL) atau NaCl fisiologis sebagai cairan pengganti sam-
pai tekanan darah kembali optimal dan stabil.
11. Bila perlu, berikan Kortikosteroid (Hidrokortison/deksametason secara intra-
vena. Dosis Hidrokortison 125-250mg, dosis deksametason 5-10 mg IV
12. Setiap tindakan disertai dengan pemantauan tanda-tanda vital (tekanan
darah, nadi, laju pernapasan, dan suhu serta saturasi oksigen)
13. Resusitasi Jantung Paru (RJP) apabila terjadi henti jantung (cardiac arrest).
14. Segera rujuk pasien ke RS terdekat untuk evaluasi lebih lanjut
2. Diagram Alir