Judul : Askep Penatalaksanaan Pasien dengan Pemberian ARV dan Peran Perawat dalam Meningkatkan
Adherence pada Pasien dengan Pemberian ARV
Dosen Pembimbing :
Nama Mahasiswa :
1. Sugiarto (21.14201.125)
2. Puti Dwi Regina Sjahdan (21.14201.115)
3. Yogi Wibowo (21.14201.118)
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allat SWT. yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Kperawatan HIV/AIDS, dengan judul: “Askep
Penatalaksanaan Pasien dengan Pemberian ARV dan Peran Perawat dalam Meningkatkan
Adherence pada Pasien dengan Pemberian ARV”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki, oleh karena itu kami mengharapkan
segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya
kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia
pendidikan.
penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Infeksi HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang
disebut AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). AIDS adalah stadium akhir dari
infeksi virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang
sepenuhnya.
Sampai saat ini belum ada obat untuk menangani HIV dan AIDS. Akan tetapi, ada obat untuk
memperlambat perkembangan penyakit tersebut, dan dapat meningkatkan harapan hidup
penderita HIV.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, selama tahun 2016 terdapat lebih dari 40 ribu
kasus infeksi HIV di Indonesia. Dari jumlah tersebut, HIV paling sering terjadi pada pria
dan wanita, diikuti lelaki seks lelaki (LSL), dan pengguna NAPZA suntik (penasun). Di
tahun yang sama, lebih dari 7000 orang menderita AIDS, dengan jumlah kematian lebih dari
800 orang.
Data terakhir Kemenkes RI menunjukkan, pada rentang Januari hingga Maret 2017 saja
sudah tercatat lebih dari 10.000 laporan infeksi HIV, dan tidak kurang dari 650 kasus AIDS
di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Antiretroviral (ARV) bisa diberikan pada pasien untuk menghentikan aktivitas virus,
memulihkan sitem imun dan mengurangi terjadinya infeksi oportunistik, memperbaiki
kualitas hidup, dan menurunkan kecacatan.
3. ARV tidak menyembuhkan pasien HIV, namun bisa memperbaiki kualitas hidup dan
memperpanjang usia harapan hidup penderita HIV/AIDS.
4. Obat ARV terdiri atas golongan seperti nukleoside reverse transcripetase inhibitor, non-
nucleotide reverse transciptase inhibitor dan protease.
a. Nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NRTI) Obat ini dikenal sebagai analog
nukleosida yang menghambat proses perubahan RNA virus menjadi DNA (proses ini
dikenal oleh virus HIV agar bisa bereplikasi.