Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN KASUS PADA KLIEN DENGAN HIV/AIDS

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah HIV AIDS

Disusun oleh :
Kelompok 3

Aditya Sri Lestari AK 118004


Ellsa Nadila AK 118053
Eneng Deti Sri R AK 118057
Ica Nur Agustina AK 118076
Iseu Rahmawati AK 118084
Ripa Hanipah AK 118150
Rosa Oktaviani AK 118156
Safira Salsa Nabila AK 118160
Shofia Marwah P AK 118170
Siti Rhona Mariam AK 118177

FAKULTAS KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI SARJAN KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T atas Rahmat dan Karunia-nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah yang berjudul

“Manajemen kasus pada hiv aids”


Dalam penulisan makalah ini, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu penulisan makalah ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

Kami sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal itu dikarenakan
keterbataan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran, yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita.
Akhir kata kita meminta maaf, apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan yang
mungkin dapat kita maklumi bersama.

Bandung , 23 Desember 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...............................................................................................

Daftar Isi..........................................................................................................

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang..........................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................4

1.3 Tujuan Penulisan .....................................................................................4

BAB II Pembahasan

2.1 Definisi Manajemen kasus ......................................................................5

2.2 Tujuan Manajemen kasus........................................................................5

2.3 Manfaat Manajemen Kasus.....................................................................5

2.4 Proses manajemen kasus hiv aids terhadap ODHA..............................6

2.5 Pengaruh manajemen kasus hiv aids terhadap ODHA .......................7

2.6 Jurnal Manajemen Kasus pada HIV/AIDS …………………………...7

BAB III Penutup

3.1 Kesimpulan ...............................................................................................12

3.2 Saran..........................................................................................................12

Daftar Pustaka................................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem
kekebalan tubuh manusia sehingga menyebabkan sistem pertahanan tubuh manusia
tersebut menjadi melemah. Pertahanan tubuh yang menurun akan menyebabkan tubuh
manusia tidak mampu melawan infeksi dan penyakit, sehingga muncul infeksi
oportunistik. Infeksi HIV dapat berlanjut menjadi AIDS. Acquired Immunodeficiency
Syndrome (AIDS) adalah suatu kumpulan gejala dan tanda akibat sistem pertahanan
tubuh yang menurun dan dapat mengancam jiwa sehingga sampai saat ini menjadi
perhatian yang serius.
1 Sampai saat ini penyakit HIV/AIDS masih merupakan salah satu penyakit
yang menjadi masalah kesehatan global dan menjadi salah satu perhatian khusus
dalam program Milenium Development Goals (MDGs) 2010 point ke 6 yaitu
pengendalian HIV/AIDS, malaria dan infeksi lainnya. Berdasarkan data terakhir yang
dikeluarkan oleh World Health Organization (WHO) dan United Nation on
HIV/AIDS (UNAIDS) 2013 jumlah penderita HIV di dunia mencapai 34 juta jiwa.
2 Sedangkan di Indonesia, Menurut data yang dikeluarkan setiap tiga bulan
oleh Direktorat Jenderal Pengendalian 2 Penyakit (Ditjen PP) dan Penyehatan
Lingkungan (PL) Kementrian Kesehatan RI melaporkan pada triwulan pertama dan
kedua tahun 2014 ( Januari sampai Juni) terdapat terdapat 15.534 penderita HIV dan
1.700 penderita AIDS. Pada triwulan ketiga (Juli sampai September) menambahkan
angka yang besar yaitu 7.335 jiwa penderita HIV dan 176 jiwa penderita AIDS, total
dari 1 Januari - 30 September 2014 terdapat 22.869 penderita HIV dan 1.876
penderita AIDS.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan manajemen kasus ?
2. Apa saja tujuan manajemen kasus ?
3. Apa manfaat manajemen kasus pada pasien ODHA ?
4. Bagaimana proses manajemen kasus hiv aids ?
5. Bagaimana pengaruh manajemen kasus hiv aids terhadap ODHA ?
6. Bagaiman menganalisis jurnal dengan metode PICO ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui manajemen kasus
2. Mengetahui tujuan manajemen kasus
3. Mengetahui manfaat manajemen kasus pada pasien ODHA
4. Mengetahui proses manajemen kasus hiv aids
5. Mengetahui pengaruh manajemen kasus hiv aids terhadap ODHA
6. Mengetahui analisis jurnal dengan metode PICO

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Manajemen Kasus

Manajemen kasus merupakan pelayanan keperawatan yang berkrsinambungan yang


dilakukan oleh perawat bekerja sama dengan bidang lain diantaranya
dokter,psikolog,LSM,pejabat pemerintah,keluarga dan masyarakat untuk membantu dan
mendukung orang dengan HIV/AIDS dalam memenuhi kebutuhan biopsikososial dan
pelayanan yang di perlukan,rujukan yang sesuai,serta perencanaan yang lebih mendukung
kualitas hidup ODHA. Pelayanan manajemen kasus yang bersifat komprehensif dan
berkesinambungan yang melibatkan suatu jaringan kerja diantara semua sumber daya yang
ada akan memberikan pelayanan dan perawatan yang kholistic,komprehensif dan dukungan
yang luas bagi orang dengan status HIV/AIDS. Hal tersebut dapat meningkatkan kualitas
hidup pasien HIV/AIDS.

2.2Tujuan Manajemen Kasus

Fokus MK Klinis,koordinasi pelayanan(psikososial komorehensif):

1. meningkatkan kualitas pelayanan bagi klien

2. mengendalikan biaya pelayanan

3. yang mencakup bantuan berbasis masyarakat

4. memungkinkan orang-orang yang mempunyai masalah untuk menjalani kehidupan secara


normal dalam lingkungan alamiah.

2.3 Manfaat manajemen kasus pada pasien ODHA


1.) Asesmen kebutuhan, kekuatan dan sistem dukungan personal,
2.) Pengembangan rencana pelayanan individu, pasangan dan keluarga secara
komprehensif dan mutual,
3.) Koordinasi didalam dan antar lembaga pelayanan yang diperlukan untuk
mengimplementasikan rencana pelayanan,
4.) Memonitor perkembangan untuk menilai efektivitas rencana intervensi kepada klien,
5.) Reevaluasi secara periodik terhadap rencana dan revisi rencana sebagai kebutuhan
dan perubahan situasi dari waktu ke waktu
6.) Pemeliharaan Kebutuhan Dasar
7.) Dukungan Perawatan dan Pemeliharaan Kesehatan
8.) Pembinaan Fisik, Psikis, Spiritual, Sosial dan Keterampilan
9.) Resosialisasi
10.)Konseling.

5
2.4 Proses manajemen kasus HIV/AIDS terhadap ODHA

Setiap anggota komunitas yang rentan terhadap penularan HIV AIDS belum tentu
positif terjangkit virus tersebut. Jika tes menunjukkan hasil positif, maka tentu saja pasien
harus mendapatkan langkah pengobatan lebih lanjut. Alur pelayanan apabila pasien terbukti
positif HIV adalah sebagai berikut :

a. Pengobatan lebih lanjut dapat dilakukan di puskesmas PDP (Perawatan Dukungan dan
Pengobatan). Kota Yogyakarta memiliki empat puskesmas PDP, yakni puskesmas
Gedong Tengen, Umbulharjo 1, Mantrijeron, dan juga Tegal Rejo
b. Pasien yang berada di puskesmas PDP harus memenuhi syarat-syarat untuk dapat
mengakses pengobatan ARV. Misal harus sudah melakukan tes rontgen, fungsi hati,
dan fungsi ginjal. Hal ini penting dilakukan karena pengobatan ARV memiliki dosis
tinggi dengan intensitas diminum sehari 2x setiap 12 jam dan dilakukan seumur
hidup. Pengobatan gratis (KTP luar DIY dikenakan biaya Rp. 22.000,00)
c. Jika sudah dapat diberikan pengobatan secara intensif, maka pasien dapat dirujuk
kembali ke LSM. Berbeda dengan LSM sebelumnya (LSM Vesta khusus
penjangkauan, promosi, dan edukasi).
d. Pasien HIV positif dirujuk ke LSM Victoryplus. LSM Victoryplus sebagai mitra KPA
Kota Yogyakarta memiliki tugas untuk mendampingi pasienpasien yang sudah HIV
positif. Dalam LSM tersebut terdapat kelompok dukungan sebaya, yakni anggota
kelompok yang sama-sama terinfeksi HIV. Harapannya, setelah berkumpul dan
berdiskusi dengan orang yang terinfeksi HIV maka akan mendapatkan dukungan
moril dan solusi yang lebih realistis. Pelayanan di LSM Victoryplus juga mencakup
akomodasi jaminan kesehatan. Jika pasien merupakan penduduk DIY, termasuk
dalam golongan tidak mampu dan tidak ikut kesertaan dalam BPJS kesehatan, maka
LSM Victoryplus akan mencarikan jaminan kesehatan sosial. Jaminan kesehatan ini
meliputi perawatan rawat jalan dan rawat inap
e. Hal ini terus dilakukan sampai pasien tersebut dapat berdaya kembali baik secara
kesehatan, sosial maupun ekonomi meskipun menyandang status HIV positif.
Jika ternyata kondisi pasien HIV positif semakin memburuk maka pihak LSM
Victoryplus kemudian dapat mencarikan dukungan bagi pasien. Pihak LSM dapat
berkoordinasi dengan KPA maupun Dinas terkait untuk mencarikan solusi bersama. Alur
pelayanan tersebut dilakukan apabila pasien positif mengidap virus HIV.

Namun jika hasil tes menunjukkan hasil negatif, maka pasien dapat kembali
kemasyarakat namun tetap diberikan edukasi dan tetap dihimbau melakukan perilaku yang
sehat. Dalam hal ini terdapat permasalahan yang cukup kompleks, dimana baik KPA Kota
Yogyakarta maupun LSM tidak bisa serta merta melarang pasien yang hasil tesnya negatif
untuk menjauhi perilaku yang menyebabkan kerentanan penyebaran virus HIV AIDS.

Misalnya, apabila profesinya merupakan pekerja sex komersial, KPA dan LSM tidak
mungkin melarang mereka untuk meninggalkan pekerjaannya tanpa bisa memberikan solusi

6
pekerjaan pengganti yang lebih layak karena hal ini juga sangat terkait dengan
keberlangsungan ekonomi mereka beserta keluarganya. Dalam posisi ini, LSM hanya sebatas
mengedukasi bahwa pekerjaannya mengandung tingkat resiko yang tinggi sehingga
pelakunya harus mampu menjaga kesehatan dan melakukan pekerjaannya secara aman (misal
dengan penggunaan kondom secara konsisten).

2.5 Pengaruh Manajemen Kasus HIV/AIDS terhadap ODHA

Manajemen kasus adalah salah satu metode pelayanan yang biasa dipergunakan untuk
membantu ODHA. Pelayanan manajemen kasus menggunakan pendekatan pada individu
secara holistik dan terpadu yang mengkoordinasikan sistem – sistem sumber yang ada di
lingkungannya (lembaga pemerintah atau non pemerintah, keluarga dan sebagainya untuk
memenuhi kebutuhan dan pemecahan masalahnya.
Pendekatan manajemen kasus mempunyai tiga sisi utama yaitu bio, psiko dan sosial.
Manajemen kasus ini berkonsentrasi pada upaya meningkatkan kondisi kesehatan pasien
berdasarkan intervensi perawat yang spesifik, dalam kegiatannya manajemen kasus dilakukan
oleh seorang manajer kasus.
Manajemen kasus merupakan pelayanan terpadu dan berkesinambungan yang
diberikan kepada ODHA untuk dapat menghadapi permasalahan dalam hidupnya.
Manajemen kasus merupakan salah satu layanan untuk membantu dan mendukung serta
memberi pengaruh orang dengan HIV/AIDS untuk memenuhi kebutuhan biopsikososial dan
spiritual. Pelayanan yang diperlukan, rujukan yang sesuai serta perencanaan yang baik
mendukung kualitas hidup ODHA. Dengan pelayanan yang bersifat komprehensif dan
berkesinambungan yang melibatkan suatu jaringan kerja di antara semua sumber daya yang
ada dalam rangka memberikan pelayanan dan perawatan yang holistic, komprehensif dan
dukungan yang luas bagi ODHA.
Maanfaat manajemen kasus pada pasien ODH :
1.) Menjamin kontinuitas pelayanan (holistik,terpadu dan berkesinambungan)
Memperoleh akses pelayanan yang tepat sesuai Kebutuhan
2.) Memperoleh pengetahuan tentang HIV/AIDS sehingga mengurangi resiko HIV
(seperti munculnya infeksi oportunistik)
3.) Penyediaan pelayanan yang menekankan hubungan yang aman, konfidensial, dan
menghargai

2.6 Jurnal

Jurnal 1Analisis Jurnal Manajemen Kasus pada HIV/AIDS

a. Judul/tema : Pengaruh Manajeman Kasus HIV/AIDS Terhadap Kualitas Hidup Pasien


HIV/AIDS
b. Kata Kunci pencarian Jurnal : Management of HIV/AIDS cases, Quality of Life,
HIV/AIDS
c. Sumber Jurnal : Google Scholar
d. Analisa Jurnal

N Judul Tahu Penulis P I C O

7
o n
Pengaruh 2016 Dosen Pada Penelitian Tidak Pelaksanaan
Manajeme Sekolah penelitian ini ada manajemen
n Kasus Tinggi Ilmu yang merupaka jurnal kasus pada
HIV/AIDS Kesehatan dilakukan di n jenis pemb HIV/AIDS
Terhadap (STIKes) salah satu penelitian andin pada
Kualitas Elisbeth rumah sakit quasi g kelompok
Hidup Semarang, di Kota eksperime intervensi
Pasien Dosen Sorong n : pretest- sebelum
HIV/AIDs Jurusan dimana posttest pelatihan
Keperawata selama ini with dalam
n Fakultas ditemukan control kategori
Kedokteran beberapa group kurang yaitu
UNDIP hasil design. sebanyak 26
observasi Perlakuka responden
pada 25 n yang (78,5%)
status diberikan sedangkan
pendokumen dalam dalam
tasian penelitian kategori baik
keperawatan ini yaitu yaitu
pasien pelatihan sebanyak 7
HIV/AIDS, manajemn responden
didapatkan kasus (21,2%).
lembar HIV/AIDS Setelah
manajemen yang dilakukan
kasus pasien diberikan pelatihan,
HIV/AIDS kepad pelaksanaan
masih dalam perawat di manajemen
keadaan ruang kasus dalam
kosong, rawat inap kategori
minimnya selama 2 kurang yaitu
penulisan hari. sebanyak 6
data Sebelum responden
pengkajian, dilakukan (18,2%) dan
diagnosa pelatihan dalam
keperawatan, kepada kategori baik
perencanaan perawat, yaitu 27
dan tindakan terlebih responden
keperawatan dahulu (81,8%).
yang dilakukan Dengan
diberikan. pre test demikian
pengukura terjadi
n kualitas peningkatan
hidup pelaksanaan
pada manajemen
pasien kasus
HIV/AIDS HIV/AIDS
kelompok dengan rata-
intervensi rata
dan kenaikan

8
kelompok sebesar
kontrol, 12,48%.
kemudian Untuk
dua membuktika
minggu n adanya
setelah peningkatan
pelatihan yang
manajeme signifikan
n kasus pada
HIV/AIDS pelaksanaan
dilakukan manajemen
post test kasus
pada HIV/AIDS
kelompok setelah
intervensi dilakukan
dan intervensi
kelompok dilakukan uji
kontrol. komparasi
Pengambil menggunaka
an sampel n paired t-
mengguna test. Hasil
kan paired t-test
metode diperoleh
total nilai P value
sampling sebesar
dengan 0,001 yang
jumlah berarti
responden bahwa ada
pada peningkatan
kelompok nilai
intervensi pelaksanaan
sebanyak manajemen
33 kasus yang
responden signifikan
dan pada setelah
kelompok dilakukan
kontrol intervensi.
sebanyak Hasil
33 tabulasi
responden. pelaksanaan
Manajemen
kasus
HIV/AIDS
sebelum
dilakukan
pelatihan
adalah 26%
responden
(78,8%)
dalam

9
keadaan
kurang dan
setelah
dilakukan
pelatihan
diperoleh 27
responden
(81,8%)
dalam
kategori
baik. Hal ini
berarti ada
peningkatan
kualitas
pelaksanaan
Manajemen
kasus
HIV/AIDS
di Rumah
Sakit setelah
dilaksanakan
kegiatan
pelatihan
manajeman
kasus
HIV/AIDS
bagi perawat
dengan rata-
rata
kenaikan
sebesar
12,48%.

Jurnal 2 Analisis Jurnal Manajemen Kasus pada HIV/AIDS

i. Judul/tema : Manajemen Kasus dalam Menangani Orang dengan HIV/AIDS oleh Pekerja
Sosial pada Yayasan Pelayanan Anak dan Keluarga (LAYAK) di Citayam 3 Depok
ii. Kata Kunci Pencarian Jurnal: Metode manajemen kasus, Peran pekerja sosial
sebagai manajer kasus, Orang dengan HIV/AIDS (ODHA)

iii. Sumber Jurnal yang digunakan: Goggle Cendekia


iv. Analisa Jurnal
c. Judul Tahun Penulis P I C O

1 Manajeme 2017 Dina Mendeskri Penelitian Tidak Hasil dari


n Kasus Kurniya psikan dan ini ada penelitian

10
dalam wati menganali menggunak pemban ini
Menangan sa an jenis ding menunjuk
i Orang bagaimana penelitian kan
dengan seorang kualitatif keberhasil
HIV/AIDS pekerja dengan an dari
oleh sosial di pendekatan metode
Pekerja Yayasan deskriptif. manajeme
Sosial LAYAK n kasus
pada mengguna Teknik yang
Yayasan kan yang digunakan
Pelayanan tahapan digunakan pekerja
Anak dan manajeme untuk sosial
Keluarga n kasus pemilihan Yayasan
(LAYAK) dan informan LAYAK,
di Citayam menjalank adalah yaitu
3 Depok an teknik banyak
perannya purposive dari klien
sebagai sampling yang
manajer dimana menjadi
kasus informan berdaya
dalam dipilih dan patuh
menangani berdasarkan meminum
Orang pertimbanga obat.
dengan n tertentu
HIV/AIDS dan
(ODHA). dianggap
sebagai
orang-orang
yang tepat
dalam
memberikan
informasi
yang sesuai
kebutuhan.

Informan
terdiri dari
anggota
dewan
pembina,
pekerja
sosial dalam
menangani
ODHA dan
klien
ODHA.

Program
manajemen
kasus

11
HIV/AIDS
yang
dilakukan
yaitu
pemberian
obat ARV.

Jurnal 3
a. Judul/tema : Pengaruh Manajeman Kasus HIV/AIDS Terhadap Kualitas Hidup Pasien
HIV/AIDS di RS Sele Be Solu Kota Sorong.
b. Kata Kunci pencarian Jurnal : Manajemen kasus, ODHA, pekerja social, RPS phala
martha.
c. Sumber Jurnal : google scholar
d. Analisa Jurnal

N Judul Tahu Nama P I C O


o Jurnal n Peneliti
1. Pengaruh 2015 Maria Pelaksana Metode Tidak ada Adanya
manajeme Kalorin manajeme penelitan pembandin pengaruh
n kasus a n kasus quasy g manajemen
HIV- Selano HIV- experimen kasus HIV-
AIDS AIDS t with AIDS
terhadap dengan pretest- terhadap
kualitas kualitas posttest kualitas
hidup pelayanan control hidup pasien
pasien yang tidak grup HIV-AIDS.
HIV- efektif design. Dimana
AIDS di akan Populasi setiap
RS Sele berdampa adalah kenaikan
Be Solu k pada pasien nilai
Kota kualitas HIV- manajemen
Sorong hidup AIDS kasus
pasien yang mampu
HIV- menjalani meningkatka
AIDS perawatan n kualitas
di RSUD hidup pasien
Sele Be sebesar

12
Solu Kota 0,259
Sorong.
Sampel
penelitian
66
responden

BAB III

Kesimpulan

Pelayanan manajemen kasus yang bersifat komprehensif dan berkesinambungan yang


melibatkan suatu jaringan kerja diantara semua sumber daya yang ada akan memberikan
pelayanan dan perawatan yang kholistic,komprehensif dan dukungan yang luas bagi orang
dengan status HIV/AIDS. Hal tersebut dapat meningkatkan kualitas hidup pasien HIV/AIDS.

Manajemen kasus merupakan pelayanan terpadu dan berkesinambungan yang


diberikan kepada ODHA untuk dapat menghadapi permasalahan dalam hidupnya.
Manajemen kasus merupakan salah satu layanan untuk membantu dan mendukung serta
memberi pengaruh orang dengan HIV/AIDS untuk memenuhi kebutuhan biopsikososial dan
spiritual. Pelayanan yang diperlukan, rujukan yang sesuai serta perencanaan yang baik
mendukung kualitas hidup ODHA. Dengan pelayanan yang bersifat komprehensif dan
berkesinambungan yang melibatkan suatu jaringan kerja di antara semua sumber daya yang
ada dalam rangka memberikan pelayanan dan perawatan yang holistic, komprehensif dan
dukungan yang luas bagi ODHA.

Saran

Pengembangan rencana pelayanan individu, pasangan dan keluarga secara


komprehensif dan mutual, koordinasi didalam dan antar lembaga pelayanan yang diperlukan
untuk mengimplementasikan rencana pelayanan, memonitor perkembangan untuk menilai
efektivitas rencana intervensi kepada klien, reevaluasi secara periodik terhadap rencana dan
revisi rencana sebagai kebutuhan dan perubahan situasi dari waktu ke waktu.

DAFTAR PUSTAKA

Brooks, D. M. 2010. HIV-Related Case Management. In C. C. Poindexter (Ed.), Handbook of


HIV and social work: Principles, practice and populations. New Jersey: John Wiley and Sons
Inc.

13
IJPA-The Indonesian Journal of Public Administration Volume 4 | Nomor 1 | Juni 2018 14
Available online at website :http://journal.uta45jakarta.ac.id/index.php/admpublik/index
Copyright © 2018|IJPA|E-ISSN:2460-0369

https://www.google.com/search?
q=pengaruh+manajemen+kasus+HIV+AIDS+terhadap+odha&safe=strict&sxsrf=ALeKk01u
diDUVChCYAfTMqf7ggdiFD-

https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=manajemen+kasus+pada+hiv&oq=#d=gs_qabs&u=%23p
%3DykzOj5U9B9AJ

Kurniyawati, Dewi. 2017. Manajemen Kasus dalam Menangani Orang dengan HIV/AIDS
(ODHA) oleh Pekerja Sosial pada Yayasan Pelayanan Anak dan Keluarga (LAYAK) di
Citayam 3 Depok. Jakarta : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

http://eprints.undip.ac.id/47139/1/Theis_hal_Depan_-Bab.3.pdf

14

Anda mungkin juga menyukai