Anda di halaman 1dari 10

Nama : Devy Harsanti

Prodi : Akuntansi Syariah

Kelas : 3D

RMK BAB 1

PENGERTIAN DAN PERKEMBANGAN BISNIS

A. Pengertian Bisnis
Bisnis merupakan usaha yang dilakukan oleh perorangan ataupun kelompok
untuk menjalankan aktivitas baik produksi dan penjualan barang atau jasa yang di
butuhkan dan diinginkan oleh konsumen untuk memperoleh profit.
Pandangan lain menyatakan bahwa bisnis ialah sejumlah total usaha yang
meliputi pertanian, produksi, konstruksi, distribusi, transportasi, komunikasi, usaha
jasa, dan pemerintahan, yang bergerak dalam bidang membuat dan memasarkan
barang dan jasa ke konsumen. Adapun pendapat dari Brown dan Petrello (1976)
menyatakan bahwa “Business is an institution which produces goods and services
demanded by people”. Yang artinya bisnis ialah suatu lembaga yang menghasilkan
barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. 1
Sedangkan Bisnis Islam yaitu segala aktivitas bisnis baik barang ataupun jasa
yang dijalankan sesuai dengan Syariah Islam.
Maka dalam berbagai penjelasan tersebut dapat dibagi menjadi pelaku dalam
bisnis yaitu meliputi :
1. Perseorangan (usaha kecil-kecilan dalam bidang jasa dan barang)
2. Persekutuan atau Perusahaan (sektor besar seperti pabrik, transport,
perusahaan surat kabar, hotel dan sebagainya)
3. Pemerintahan (usaha dalam bidang struktur ekonomi suatu bangsa)
B. Tujuan Bisnis
Tujuan sangat diperlukan bagi setiap bisnis agar tetap beroperasi dan memiliki
kelangsungan hidup. Ada beberapa tujuan bisnis, di antaranya adalah: (Skinner,1992).
1. mencari keuntungan/profit

1
Prof. DR. H. Buchari Alma, Pengantar BISNIS edisi revisi, (Bandung: ALFABETA, 2017), hal.21.

Kamis, 3 September 2020, 20:05


2. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan,
3. pertumbuhan perusahaan, dan
4. tanggungjawab social.

Tujuan keuntungan memegang peranan penting dalam bisnis, keuntungan bisnis


merupakan selisih antara pendapatan(penghasilan) dengan pengeluaran(biaya-biaya).
Bisnis dapat menghasilkan keuntungan jika ia mengambil risiko memasuki pasar
baru atau dengan menghadapi persaingan dengan bisnis lain, karena untuk
menghasilkan keuntungan dalam bisnis terkandung faktor risiko. Oleh karena itu,
faktor risiko perlu diperhitungkan dengan matang dalam menjalankan suatu bisnis.2

Tujuan Bisnis dapat dibagi menjadi 7 , yaitu :


1. Menghasilkan barang dan jasa yang secara efisien mampu memenuhi kepuasan
konsumen
2. Menciptakan kinerja yang menguntungkan bagi perusahaan melalui kativitas yang
dapat menciptakan nilai bagi perusahaan
3. Melindungi kesehatan guna menyambung kehidupan dan kesejahteraan karyawan
4. Melatih menjadi warga masyarakat yang baik dalam berbagai hal yang berkaitan
dengan masyarakat dalam bertetangga.
5. Mendukung pelaksanaan hukum dan pemerintahan.
6. Menyediakan pertumbuhan sehat bagi perusahaan dan memperoleh keuntungan
yang sehat
7. Menjaga kualitas lingkungan melalui operasi perusahaan dan program
kemasyarakatan.
C. Ruang Lingkup Bisnis
Ada enam unsur-unsur penting kegiatan perekonomian, meliputi:
1. Manusia
2. Modal
3. Material
4. Metode
5. Manajerial
2
Pandji Anoraga, S.E., M.M, Pengantar Bisnis: Pengelolaan Bisnis dalam Era Globalisasi, (Jakarta: Rineka Cipta,
2007), hal.12.

Kamis, 3 September 2020, 20:05


6. Mesin/peralatan

Berbeda dengan unsur-unsur dalam kegiatan bisnis islam atau bisnis syariah yaitu
meliputi 3 cakupan :

1. Akad-akad yang menyangkut Input, yaitu berbagai faktor produksi, misalnya


tentang pemodalan, bentuk badan usaha (organisasi bisnis)
2. Akad-akad yang menyangkut Proses, misalnya hukum syariah tentang
teknologi dan manajemen, tentang barang dan jasa yang di produksi,
pemasaran juga hukum syariah jual beli.
3. Akad-akad uang menyangkut output, yaitu profit(laba), misalnya hukum bagi
hasil, hukum tentang ijrah(gaji/upah).

Jadi bisa dikatakan bahwa perbedaan bisnis konven dengan bisnis islam atau
syariah hanya dalam cara mengelola aktivitas kegiatan bisnis tersebut.

D. Mengapa Bisnis Penting?


Semua manusia mempunyai kebutuhan yang serbaneka dan kebutuhan ini harus
dipenuhi, yaitu berupa kebutuhan sandang, pangan dan papan, mulai dari bentuk
sederhana, sampai ke bentuk yang mewah, canggih dan sangat mahal dngan segala
perlengkapanya. Semua kebutuhan ini dipenuhi melalui kagiatan bisnis. Jadi salah
satu tujuan utama dari bisnis ialah untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan (needs
and wants) manusia. Tujuan lain dari bisnis ialah memperoleh keuntungan sehingga
mereka berani memikul resiko menanam modal dalam kegiatan bisnis.3
Namun secara umum sebenarnya ada 5(lima) alasan penting untuk belajar tentang
bisnis, yaitu:4
1. Adanya saling ketergangtungan baik secara individual maupun sebagai suatu
negara.
2. Adanya peluang internasional,
3. Usaha untuk mempertahankan dan meningkatkan standar hidup,
4. Adanya perubahan,
5. Mencegah kesalahpahaman,
3
Prof. DR. H. Buchari Alma, Pengantar BISNIS edisi revisi, (Bandung: ALFABETA, 2017), hal.23.
4
Pandji Anoraga, S.E., M.M, Pengantar Bisnis: Pengelolaan Bisnis dalam Era Globalisasi, (Jakarta: Rineka Cipta,
2007), hal.5&6.

Kamis, 3 September 2020, 20:05


E. Sejarah Perkembangan Bisnis
Pada masa lalu, dalam kehidupan masyarakat yang primitive setiap orang
memenuhi kebutuhannya dengan caranya sendiri. Kemudian merasa kelebihan atas
barang dan jasa yang dibutuhkan, sehingga mulai terpikir untuk dapat menukarkan
kelebihan barang dan jasa yang dimiliki dengan yang dimiliki orang lain.
Pada saat itu belum terpikirkan oleh mereka untuk membuat usaha yang bersifat
komersial, dengan meminjam modal untuk produksi berskala besar. Kemudian
muncul Revolusi Industri yang membawa perubahan secara drastic dan sangat
penting. Adanya mesin uap yang menimpulkan perubahan dalam sektor pertanian
yang tradinya menggunakan bajak, tenaga sapi kini diganti dengan mesin traktor dan
bulldozer. Sekarang di era globalisasi dunia yang makin transparan kita lihat
bagaimana persaingan bisnis nasional, multinasional perang ekonomi lewat
perdagangan antar bangsa, yang berebut menguasai pasar dunia dalam bidang barang
dan jasa.5
F. Klasifikasi Bisnis
Klasifikasi bisnis berdasarkan Jenis Kegiatannya dibagi menjadi 5(lima) yaitu:
1. Ekstraktif : yaitu bisnis dalam bidang pertambangan,
2. Agraria : bisnis dalam bidang pertanian,
3. Manufraktur : bisnis dalam bidang industry,
4. Perdagangan : bisnis dalam pembelian barang untuk dijual lagi,
5. Jasa : bisnis yang bergerak dalam pemberian pelayanan.
Klasifikasi bisnis yang bergerak di bidang komersial ada 9 macam kegiatan
bisnis yaitu.
1. Usaha pertanian : perternakan, perkebunan, pertanian, sawah, sayuran,
perikanan, dan sebagainya.
2. Usaha produksi : kehutanan, pertambangan, usaha menghasilkan bahan
mentah ini sangat penting bagi industri lainya. Jika usaha ini tidak ada, maka
usaha industri akan mati, dan toko-toko akan sepi.
3. Pabrik/manufraktur : mengelola bahan mentah menjadi bahan baku sampai
menjadi hasil jadi.

5
Prof. DR. H. Buchari Alma, Pengantar BISNIS edisi revisi, (Bandung: ALFABETA, 2017), hal.22.

Kamis, 3 September 2020, 20:05


4. Konstruksi : bergerak dalam usaha pembangunan, seperti pembangunan
jalan-jalan, bangunan rumah, pertokoan, bangunan rumah sakit, dan lain
sebagainya.
5. Usaha perdagangan besar dan kecil : kegiatan system distribusi yang
menghubungan produsen dengan konsumen.
6. Transportasi dan komunikasi : usaha yang sangat membantu akan kelancaran
bisnis , sebagai media perantara ataupun media pemasaran bisnis.
7. Usaha finansial, asuransi dan real estate : usaha yang memberikan fasilitas
perbankan kemudahan dalam menjalankan bisnis, tanpa perbankan bisnis
tidak akan berkembang, demikian pula asuransi membantu mengatasi risiko
yang mungkin dihadapi oleh bisnis. Real estate membantu membangun
perumahan dengan perencanaan pengaturan lingkungan yang sehat kepada
masyarakat.
8. Usaha jasa : banyak yang menyediakan layanan jasa seperti, guru, dosen,
pengacara, dokter, tukang jahit, tukang cukur dan lain sebaginya.
9. Usaha yang dilakukan oleh pemerintah : suatu bisnis yang sangat menyerap
banyak tenaga kerja.6
G. Sistem Perekonomian
1. Sistem Kapitalisme : ekonomi yang asset-aset dan faktor produksinya sebagian
besar dimiliki oleh sector individu atau swasta untuk mendapatkan laba yang
maksimal.
2. System Sosialisme : ekonomi yang berpandangan bahawa kemakmuran individu
hanya mungkin tercapai jika berlandaskan kemakmuran bersama, sehingga negara
mungkin tercapai jika berlandaskan kemakmuran bersama.
3. Sistem Islami : system ekonomi yang menjadikan akidah islam dan syariatnya
sebagai landasan ekonominya, yang memisahkan kepemilikan individu,
kepemilikan umum, dan kepemilikan negara yang menitikberatkan pada pola
distribusi kekayaan yang merata dan memberikan kesempatan yang sama kepada
masyarakat dalam berusaha untuk memenuhi kebutuhannya.

6
Pandji Anoraga, S.E., M.M, Pengantar Bisnis: Pengelolaan Bisnis dalam Era Globalisasi, (Jakarta: Rineka Cipta,
2007), hal.24-26.

Kamis, 3 September 2020, 20:05


Sistem ekonomi suatu negara mencerminkan tingkat kepemilikan dan campur
tangan pemerintahannya. Ada beberapa system ekonomi yang ada, yaitu :

1. Kapitalisme, seseorang bebas untuk memiliki kekayaan, memilih persahaan,


bersaing secara bebas dalam pasar dan membuat barang atau jasa.
2. Komunisme, pemerintah yang menentukan perekonomian.
3. Sosialisme, seseorang relative bebas untuk memilih usaha, tetapi pemerintah
tutur campur tangan dengan berusaha menyesuaikan kebutuhan individu
dengan kebutuhan masyarakat.
4. Fasisme, pemerintah memiliki semua insudtri.
5. Demokrasi : perekonomian disusun bedasar atas kekeluargaan, cabang-cabang
perusahaan penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak,
bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara
dan dipergunakan untuk kemakmuran rakyat.7
H. Perbandingan Konsep Kepemilikan

Indikator Kapitalisme Sosialsme Islami


Sifat Kepemilikan mutlak Kepemilikan mutlak Allah adalah pemilik
kepemilikan oleh manusia oleh manusia mutlak, sementara
manusia memiliki hak
kepemilikan terbatas
Hak Manusia bebas Manusia bebas Pemanfaatanya oleh
Pemanfaatan memanfaatkannya memanfaatkannya manusia mengikuti
Allah
Prioritas Hak milik individu Hak milik kolektif/ Hak milik individu
Kepemilikan dijunjung tinggi social dijunjung dan kolektif diatur
tinggi oleh agama
Peran Individu bebas Negara yang Terdapat kewajiban
Individu dan memanfaatkan mengatur individu, masyarakat,
Negara sumber daya pemanfaatan sumber dan negara secara

7
Pandji Anoraga, S.E., M.M, Pengantar Bisnis: Pengelolaan Bisnis dalam Era Globalisasi, (Jakarta: Rineka Cipta,
2007), hal.25&26.

Kamis, 3 September 2020, 20:05


daya proposional
Distribusi Bertumpu pada Bertumpu pada Sebagian diatur oleh
kepemilikan mekanisme pasar peran pemerintahan pasar, pemerintah,
dan langsung oleh Al-
Quran
Tanggung Pertanggungjawaba Pertanggungjawaban Pertanggungjawaban
Jawab n kepada diri sendiri kepada negara kepada diri sendiri,
pemanfaatan secara ekonomis- secara ekonomis- publik, negara, dan
teknis belaka teknis belaka Allah
I. Konsep Lingkungan Bisnis
Faktor-faktor tersebut meliputi lingkungan eksternal dan internal yang dibagi
dalam lingkungan jauh (makro) yaitu:
1. Politik,
2. Ekonomi,
3. Sosial Budaya,
4. Teknologi,
5. Lingkungan industri,
Sedangkan luingkungan internal meliputi:
1. Aspek-aspek dan,
2. Kebijakan internal di dalam lingkungan perusahaan

Ada beberapa lingkungan yang mengelilingi bisnis yaitu lingkungan ekonomi,


lingkungan industry, dan lingkungan global. (Thomas, 2001).

1. Lingkungan ekonomi,
2. Lingkungan industri,
3. Lingkungan Global.8
J. Bentuk-Bentuk Badan Usaha
1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
2. Perusahaan Perorangan

8
Pandji Anoraga, S.E., M.M, Pengantar Bisnis: Pengelolaan Bisnis dalam Era Globalisasi, (Jakarta: Rineka Cipta,
2007), hal.21.

Kamis, 3 September 2020, 20:05


Suatu bentuk usaha yang dimiliki, dikelola, dan dipimpin oleh seseorang yang
bertanggungjawab tidak terbatas terhadap semua risiko dan aktivitas perusahaan.
a. Kebaikan perusahaan perseorangan :
1) Seluruh laba menjadi miliknya,
2) Kebebasan dan flesibilitas,
3) Lebih mudah memperoleh kredit,
4) Sifat kerahasiaan yang terjamin.
b. Keburukan perusahaan perseorangan :
1) Tanggungjawab pemilik tidak terbatas
2) Sumber keuangannya terbatas
3) Kesulitan dalam manajemen
4) Kuragnya kesempatan karyawan untuk bergabung.
3. Persekutuan Firma (Fa)
Suatu persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih
dengan nama bersama, dan masing-masing sekutu atau anggota memiliki
tanggung jawab tidak terbatas terhadap perusahaan.
a. Kebaikan persekutuan firma
1) Jumlah modal relative lebih besar dibandingkan perseorangan
2) Lebih mudah memperoleh kredit
3) Kemampuan manajemen lebih baik
b. Keburukan persekutuan firma
1) Tanggung jawab pemilik tidak terbatas
2) Kelangsungan hidup tidak menentu
3) Kerugian yang disebabkan oleh seorang anggota harus ditanggung
bersama anggota lain.
4. Persekutuan Komanditer(CV)
Suatu persekutuan dua orang atau lebih untuk mendirikan usaha, sebagian
anggota(sekutu komplementer) bersedia memimpin, mengelola, dan
bertanggungjawab tidak terbatas dan sebagian anggota(sekutu komanditer) hanya
bersedia memberikan modal, tetapi tidak bersedia memimpin dan hanya
bertanggungjawab terbatas.

Kamis, 3 September 2020, 20:05


a. Kebaikan persekutuan komanditer
1) Jumlah modal relative lebih besar dan lebih mudah
2) Lebih mudah memperoleh kredit
3) Kemampuan manajemen lebih baik dibanding firma
b. Keburukan persekutuan komanditer
1) Tanggungjawab sekutu tidak sama
2) Kelangsungan hidup perusahaan tidak menentu
3) Sekutu komplemeter kesulitan untuk menarik kembali modal yang
disetor.
5. Perseroan Terbatas (PT)
Suatu badan hukum untuk menjalankan usaha yang memperoleh modal dari
saham-sahamnya yang dibeli oleh para pesero(pemegang saham), sehingga pesero
hanya bertanggung jawab terbatas pada saham yang dimiliki.
a. Kebaikan perseroan terbatas
1) Tanggung jawab persero terbatas
2) Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin
3) Mudah dalam pemindahan hak milik
4) Manajemen yang baik
b. Keburukan perseroan terbatas
1) Biaya yang ditanggung relative besar,
2) Rahasia perusahaan kurang terjamin, Karen segala aktivitas
perusahaan harus dilaporkan kepada pihak lain.
6. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
7. Perusahaan Jawatan (Perjan)
Suatu perusahaan negara yang modalnya ditetapkan setiap tahun dalam
APBN dan menjadi hak bagi departemen yang bersangkutan. Perusahaan ini
bertujuan untuk melayani kepentingan masyarakat. Perusahaan ini juga
mempunyai dan memperoleh fasilitas negara , sehingga kerugian perusahaan
ditanggung oleh negara. Mulai pada tahun 2003, semua perusahaan jawatan harus
berubah menjadi perusahaan umum(Perum).
8. Perusahaan Umum (Perum)

Kamis, 3 September 2020, 20:05


Suatu perusahaan negara yang seluruh modalnya dimiliki oleh negara dan
tidak dalam bentuk saham. Perusahaan ini bertujuan untuk melayani kepentingan
masyarakat dan sekaligus mencari keuntungan. Perusahaan umum mempunyai
kekayaan yang terpisah dengan kekayaan negara, sehingga Perusahaan Umum
berstatus badan hukum.
9. Perseroan Terbatas Negara (PT Persero)
Suatu perusahaan negara yang modalnya terdiri dari saham-saham yang
seluruhnya atau paling sedikit 51% dimiliki oleh negara dan 49% sahamnya
dimiliki oleh swasta. Tujuannya untuk mencari keuntungan. Perseroan ini
mempunyai kekayaan yang terpisah dengan kekayaan negara, sehingga Perseroan
terbatas negara berstatus badan hukum.
10. Perusahaan Daerah (PD)
Suatu perusahaan yang kekayaan seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh
pemerintah daerah dalam bentuk saham maupun selain saham yang bertujuan
mencari keuntungan. Perusahaan ini mempunyai kekayaan yang terpisah dengan
kekayaan negara, sehingga perusahaan daerah berstatus badan hukum.
11. Koperasi
Badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi
yang kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi dan sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat berdasarkan atas asas kekeluargaan. Prinsip koperasi :
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
b. Pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa
usaha masing masing anggota.
c. Pemberian balas jasa yang terbatas pada modal.

Kamis, 3 September 2020, 20:05

Anda mungkin juga menyukai