Anda di halaman 1dari 10

Nama : Devy Harsanti

NIM : 195221128
Prodi : Akuntansi Syariah
Kelas : 3D
RMK BAB 5
MEMBANGUN WIRAUSAHA ISLAMI
Wirausaha ialah suatu tindakan yang di ambil oleh seseorang untuk
menciptakan suatu pekerjaan berupa bisnis tanpa memikirkan berbagai resiko
yang akan di hadapi dalam kehidupan. Seorang wirausahawan harunya
mempunya tekad dan keyakinan yang bulat akan keputusan yang di ambilnya
untuk menjalankan suatu bisnis yang mana nantinya akan dikembangakn
secara lebih luas dan akan berkelangsungan guna menyambung hidup dan
menambah harta kekayaan wirausahawan tersebut tanpa melupakan syariat
islam yang ada bahwa setaip hal yang ada di dunia hendaklah dilakukan
dengan teliti serta matang Karena di alam akhirat nantinya juga akan terdapat
hari pertanggungjawaban mengenai apa yang telah dilakukannya di muka
bumi. La qaula wala quwata illa billah. Semoga kita semua selalu dalam
lindungan Allah SWT.
A. Pengertian Dasar Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai,
kemampuan, dari perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup
untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin
dihadapinya. Yang mana tak lain tak bukan hakikat kewirausahaan adalah
ilmu, seni maupun perilaku, sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki
kemampuan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara
kreatif (create new & different). Berpikir sesuatu yang baru (kreativitas) dan
bertindak melakukan sesuatu yang baru (keinovasian) guna menciptakan nilai
tambah (valueadded) agar mampu bersaing dengan tujuan menciptakan
kemakmuran individu dan masyarakat. Karya dari wirausaha dibangun

Selesai Pada : Jum’at, 25 September 2020, 21:20


berkelanjutan, dilembagakan agar kelak dapat tetap berjalan dengan efektif di
tangan orang lain.
B. Perilaku Bisnis Wirausaha Islami
Bisnis seringkali dinilai sebagai profesi yang tidak baik karena banyak
penipuan dan hal-hal yang melanggar etika dilakukan untuk mendapatkan
keuntungan dengan cepat dan lebih besar dalam menjalankan bisnis. Perilaku
seorang muslim dalam berbisnis sangat diperlukan sebagai investasi yang
dapat menguntungkan dan menjamin kehidupannya di dunia dan akhirat.
Perilaku bisnis seorang wirausaha muslim dapat dilihat dari ketaqwaannya,
sikap amanah yang dia miliki, kebaikannya, cara mereka melayani pembeli
atau pelanggannya dengan ramah, serta semua kegiaan bisnisnya hanya
dilakukan untuk ibadah semata.
1. Taqwa
Semua kegiatan bisnis tidak boleh menghalangi seseorang
untuk beribadah dan ingat kepada Allah Swt dengan tetap menjaga
sholat lima waktu, berdzikr, dan menjalankan semua perintah Allah
SWT.
2. Amanah
Perilaku amanah yang dilakukan dengan baik maka seorang
wirausaha muslim akan dapat menjaga hubungannya dengan sesama
manusia dengan cara menjaga kepercayaan orang lain yakni pembeli.
3. Rendah Hati
Wirausahawan muslim hendaknya memiliki perilaku yang
sederhana, rendah hati, lemah lembut, dan santun atau disebut juga
aqshid. Yang mana akan membuat konsumen nyaman dan senang.
4. Bermurah Hati Dan Membangun Hubungan Yang Baik
Sikap ini dapat dimulai dari saling menolong antar sesama
dengan bermurah hati kepada orang lain dapat dilakukan dengan
bertutur kata sopan dan santun saat melakukan transaksi. Bermurah

Selesai Pada : Jum’at, 25 September 2020, 21:20


hati pada pembeli juga dapat dilakukan dengan memberikan hak
khiyar.
5. Bekerja sebagai ibadah
Bekerja dengan cara yang baik dan sesuai dengan tuntunan
syariah yang ada. Sebab semua yang kita lakukan didunia akan
dimintai pertanggung jawaban di hari akhir nanti.
C. Orientasi Bisnis Wirausaha Muslim
Islam sangat menghargai kerja keras seseorang, kerja keras yang
dilakukan akan mendapat pahala dari Allah SWT. Seorang muslim yang
menjalankan bisnis diharapkan membawa keseimbangan dalam hidupnya,
imbang dalam hal dunia dan akhirat. Melalui Rasulullah, Islam mengajarkan
bagaimana bisnis seharusnya dilakukan. Mulai dari etika berbisnis sampai
penggunaan harta yang diperoleh. Dengan berpegang pada syariat Islam,
bisnis mempunyai tujuan dalam empat hal, yaitu:
1. Profit
Profit berupa materi dan benefit berupa nonmateri. Profit
berupa materi diperoleh dengan melakukan bisnis dengan cara yang
halal dengan dengan tidak menghalalkan segala cara. Tujuan profit
berupa nonmateri yang dimaksud adalah: a. Qimah insaniyah
Manfaat dari seorang pengelola bisnis kepada orang lain
dalam bentuk sedekah, kesempatan kerja, dan lain-lain.
b. Qimah khuluqiyah
Setiap perbuatan atau perilaku seorang wirausaha muslim
haruslah memiliki akhlak yang baik.
c. Qimah ruhiyah
Seseorang harus selalu melibatkan Allah Swt dalam setiap
kegiatannya untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.
2. Pertumbuhan

Selesai Pada : Jum’at, 25 September 2020, 21:20


Pertumbuhan yang berjalan harus sesuai dengan syariat agama
Islam yang sudah ada. Untuk menjaga agar bisnis tumbuh dari tahun
ke tahun maka pelaku bisnis harus meningkatkan kualitas produksi
dan pelayanan agar konsumen tetap senang membeli atau memakai
jasa yang disediakan oleh produsen.
3. Keberlangsungan
Untuk menjaga keberlangsungan usaha harus dibuat suatu
perencanaan dan tidak lupa dengan tetap berlandaskan syariat Islam.
4. Ridha Allah SWT.
Semua yang dilakukan oleh seorang muslim harus memiliki
tujuan akhir keberkahan dari Allah Swt. Keberkahan yang diperoleh
dari ridha Allah diperoleh dengan menjalankan semua syariat Islam
dan menjalankan semua kegiatan bisnisnya dengan ikhlas. Firman
Allah dalam surat Adz- Zariyaat ayat 19:
ِ ‫ق لِلسَّاِئ ِل َو ْال َمحْ ر‬
‫ُوم‬ ٌّ ‫َوفِي َأ ْم َوالِ ِه ْم َح‬
Artinya: “Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang
miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian”.
Bersyukur dengan cara beramal, membantu orang lain yang
membutuhkan, berinfak, sadaqah dan mengeluarkan zakat setiap
tahunnya.
D. Unsur Penting Seorang Muslim dalam Berwirausaha
Menurut Soesarsono (1996) dikutip berwirausaha ada beberapa unsur-
unsur penting yang harus dimiliki seorang dalam berwirausaha yaitu:
1. Unsur Daya Pikir (Kognitif)
Unsur daya pikir merupakan yang berkaitan dengan pengetahuan,
kepandaian, intelektual, daya nalar yang harus dimiliki oleh seorang
pembisnis.
2. Unsur Keterampilan (Psikomotorik)

Selesai Pada : Jum’at, 25 September 2020, 21:20


Bagian dari tindakan raga dan badan untuk memulai
menyelesaikan pekerjaan agar dapat menghasilkan suatu karya, baik
berupa produk ataupun jasa. Secara normatif, terdapat banyak nash dalam
yang menganjurkan untuk mempelajari ilmu-ilmu pengetahuan umum dan
keterampilan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qashash:77: “Dan carilah
pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenimatan)
duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah
berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu bebuat kerusakan di (muka)
bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan”.
3. Unsur Sikap Mental Maju (Afektif)
Sikap mental dibutuhkan sebagai pola pikir untuk mendorong
produktivitas secara islami. Sikap mental maju di dorong oleh pola pikir
yang Islami, sigap, cekatan, langsung dikerjakan. Sikap mental merupakan
unsur penting sebagai dasar dan titik tolak mencapai hasil. Pembinaan
mental lebih menitik beratkan pada kejujuran, ketekunan, keuletan,
kemauan, dan tangggung jawab. Terdapat enam kekuatan untuk
membangun kepribadian yang kuat, yaitu:
a. Kemauan yang keras.
b. Keyakinan yang kuat atas kekuatan sendiri.
c. Kejujuran dan tanggung jawab.
d. Ketahanan fisik dan mental.
e. Ketekunan dan keuletan untuk bekerja keras.
f. Pemikiran yang konstruktif dan kreatif.
4. Unsur Kewaspadaan (Intuisi)
Intuisi (feeling) merupakan sesuatu yang abstrak, sulit
digambarkan namun sering kali menjadi kenyataan jika dirasakan serta
diyakini kebenarannya dan lalu di usahakan. Intuisi dapat dikembangkan

Selesai Pada : Jum’at, 25 September 2020, 21:20


dari sikap dan pemikiran yang islami serta dari ketekunan melakukan
pekerjaan sebagai manifestasi dari rasa syukur.

E. Modal dan Kerja Lebih


Modal sangat penting guna menjalankan sebuah usaha. Memiliki
fikiran yang kreatif adalah modal utama untuk memulai bisnis. Seorang
wirausahawan harus bisa menggali modal dari mana saja, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Kerja lebih merupakan pencarian nafkah untuk dirinya dan keluarga serta
menjadi tauladan dan panutan bagi orang lain terdapat beberapa acuan untuk
kerja lebih diantaranya:
1. Tim dan memulai kerja lebih awal
2. Kerja dengan bersemangat ddan bergairah
3. Bekerja dengan tertib, semangat dan cermat
4. Bekerja dengan cekatan dan cepat selesai
5. Waktu kerja lebih lama dan Hasil kerja lebih baik.
F. Kreativitas
1. Kreativitas dalam Usaha
Seorang wirausaha adalah seorang yang memiliki jiwa dan
kemampuan tertentu dalam berkreasi dan berinovasi. Kemampuan kreatif
dan inovatif tersebut secara riil tercermin dalam kemampuan dan kemauan
untuk memulai usaha (start up), kemampuan untuk mengerjakan sesuatu
yang baru (creative), kemampuan untuk mencari peluang (opportunity),
keberanian untuk menanggung risiko (risk bearing) dan kemampuan
untuk mengembangkan ide. Kemauan dan kemampuan - kemampuan
tersebut diperlukan terutama untuk:
a. Melakukan proses/teknik baru.
b. Menghasilkan produk atau jasa baru.

Selesai Pada : Jum’at, 25 September 2020, 21:20


c. Menghasilkan nilai tambah baru.
d. Merintis usaha baru yang mengacu pada pasar.
e. Mengembangkan organisasi baru.
ciri-ciri pemikiran kreatif yaitu:
a. Sensitif terhadap masalah-masalah
b. Mampu menghasilkan sejumlah ide besar
c. Fleksibel
d. Keaslian
e. Mau mendengarkan perasaan
f. Keterbukaan pada gejala bawah sadar
g. Mempunyai motivasi
h. Bebas dari rasa takut gagal
i. Mampu berkonsentrasi
2. Peranan Kreativitas dalam Wirausaha
Dalam wirausaha sangat diperlukan kreativitas dan inovasi untuk
mengembangkan ide-ide baru dalam menentukan cara-cara baru.
Kreativitas dan inovasi berbeda wilayah domain, tetapi memiliki batasan
yang tegas. Dengan memiliki kreativitas dalam berusaha, maka seorang
wirausaha selalu memiliki terobosan baru untuk usahanya dan memilki
peluang usaha untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.
Tahap dalam suatu kreativitas yaitu:
a. Persiapan (Preparation)
b. Penyelidikan (Investigation)
c. Transformasi (Transformation)
d. Penetasan (Incubation)
e. Penerangan (Illumination)
f. Pengujian (Verification)
g. Implementasi (Implementation)
G. Jenis-jenis Inovasi dalam Praktik

Selesai Pada : Jum’at, 25 September 2020, 21:20


1. Inovasi proses
Teknologi mengubah cara produk yang diproduksi dengan
memperkenalkan perubahan teknologi (fisik peralatan, teknik, sistem).

2. Inovasi organisasi
Inovasi dalam struktur organisasi, strategi, dan proses administrasi.
3. Inovasi inkrimental (incremental innovation)
Memanfaatkan potensi rancangan yang sudah ditetapkan, dan sering
memperkuat dominasi kemampanan suatu perusahaan.
4. Inovasi Semiradical atau generational atau inovasi teknologi generasi
mendatang
Inovasi inkremental yang mengarah pada penciptaan sistem baru tetapi
tidak berbeda secara radikal.
5. Inovasi Radical
Memperkenalkan konsep baru yang menyimpang secara signifikan dari
praktek-praktek masa lalu dan membantu menciptakan produk atau proses
didasarkan pada seperangkat teknik berbeda atau prinsip-prinsip ilmiah
dan sering membuka baru pasar, atau sebagai hasil produk atau jasa yang
dihasilkan dari cara/metode baru sama sekali.
Lalu apakah karakteristik inovasi? Rogers (1983) mengemukakan
lima karakteristik inovasi:
1. Keunggulan relative (relative advantage)
2. Kompatibilitas (compatibility)
3. Kerumitan (complexity)
4. Kemampuan diujicobakan (trialability)
5. Kemampuan untuk diamati (observability)
H. Jenis-jenis Inovasi
1. Penemuan
2. Pengembangan

Selesai Pada : Jum’at, 25 September 2020, 21:20


3. Duplikasi
4. Sintesis
Kemudian yang menjadi Prinsip-prinsip Inovasi:
a. Prinsip Keharusan
1) Keharusan menganalisis peluang
2) Keharusan memperluas wawasan
3) Keharusan untuk bertindak efektif
4) Keharusan untuk tidak berpikir muluk
b. Prinsip Larangan
1) Larangan untuk berlagak pintar
2) Larangan untuk rakus
3) Larangan untuk berpikir terlalu jauh kedepan
Selanjutnya Sifat Perubahan dalam Inovasi:
a. Penggantian (substitution)
b. Perubahan (alternation)
c. Penambahan (addition)
d. Penyusunan kembali (restructturing)
e. Penghapusan (elimination)
f. Penguatan (reinforcement)
I. Lima Kunci Sukses Bisnis
1. Reputasi
2. Tumbuh dari bawah
3. Konsentrasi dibidang yang disukai
4. Anti Kerumunan
4) Modal hanyalah pelengkap
J. Tantangan Bisnis Masa Mendatang
Perubahan pada lingkungan bisnis, yang mengindikasikan intensitas
persaingan yang meningkat, meliputi:
1. Kompetisi berskala internasional

Selesai Pada : Jum’at, 25 September 2020, 21:20


2. Regulasi
3. Pasar/Konsumen yang semakin dewasa
4. Perkembangan teknologi yang sangat cepat perubahan dalam
perusahaan, yang mengindikasikan kompleksitas perusahaan.
5. Pertumbuhan perusahaan
6. Diversifikasi produk
7. Ekspansi internasional
8. Meningkatnya penggunaan teknologi
Kesediaan perusahaan untuk berubah memang menjadi suatu
keharusan yang dapat diformulasikan dengan:
1. Perusahaan harus bersikap win-win terhadap konsumen
2. Konsumen dianggap sebagai mitra bisnis.
3. Pesaing yang semakin banyak
4. Perubahan yang menimbulkan kejutan-kejutan.
Semakin berkembangnya zaman, semakin tinggi juga persaingan bisnis.
Oleh karena itu, tiap-tiap perusahaan harus menyadari tantangan bisnis yang
akan dihadapi di masa depan. Di antaranya adalah seperti berikut:
a. Melakukan prediksi yang lebih cerdas
b. Mengurus keuangan dengan baik
c. Unggul dalam teknologi
d. Metode pemasaran yang efektif
e. Meningkatkan kualitas produk

Selesai Pada : Jum’at, 25 September 2020, 21:20

Anda mungkin juga menyukai