Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH PENYIRAMAN AIR TEH DAN AIR BIASA TERHADAP

LAJU PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir)

OLEH:
KELOMPOK 16

MUHAMMAD AZKAR FADLAN MA’RUF G11116503


AHMAD SETIAWAN G011181118
ANDITYA ERMULIA G011181509
NURHIKMAH JAYA G011201002
RIRI ASTRIANI G011201004
NUR ASYIMAH G011201007
JUANG FEBRIANUS GULO G011201020
NURFAIDAH NURDIN G011201023
ARIJATUL JANNA G011201076
STEVEN SAPAN TANDIRERUNG G011201078
MUFLIH GAZALI G011201079
AULIA ZAHWA AZIZAH RASYID G011201081
IDUL G011201106
NUR HILMIH DISYA PUTRI G011201109
SAHRUL RAMADHAN G011201115
MIFTAHUL JANNAH DAHLAN G011201117

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
Pengaruh Penyiraman Air Teh Dan Air Biasa Terhadap Laju Pertumbuhan
Tanaman Kangkung (Ipomoea reptans Poir)

The Effect of Watering Tea and Plain Water on the Growth Rate of Kangkung
(Ipomoea reptans Poir) Plants

Muhammad Azkar Fadlan Ma’ruf 1, Ahmad Setiawan2, Anditya Ermulia3,


Nurhikmah Jaya4, Riri Astriani5, Nur Asyimah6, Juang Febrianus Gulo7,
Nurfaidah Nurdin8, Arijatul Janna9, Steven Sapan Tandirerung10, Muflih
Gazali11, Aulia Zahwa Azizah Rasyid12, Idul13, Nur Hilmih Disya Putri14,
Sahrul Ramadhan15, Miftahul Jannah Dahlan16

Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin,


Makassar, Sulawesi Selatan
ABSTRAK
Tanaman kangkung (Ipomoea reptans Poir) merupakan salah satu tanaman yang
tidak asing bagi kita. Tanaman kangkung ini sangat mudah di jumpai dan di
budidayakan baik di daratan maupun di perairan. Dalam proses pertumbuhannya
setiap tanaman pasti membutuhkan kadar air yang cukup. Adapun penyiraman
menggunakan teh basi merupakan salah satu bentuk pemanfaatan limbah yang
dimana teh sebagian besar mengandung ikatan biokimia yang disebut
polyphenols, termasuk di dalamnya flavonoid. Prosedur kerja praktikum ini
dimulai dengan melakukan penyemaian benih kangkung, mengisi polybag dengan
tanah dan kangkung yang telah berkecambah lalu pindahkan ke tempat terkena
cahaya yang sebelumnya disimpan di tempat minim cahaya. Penyiraman dan
pengamatan dilakukan selama 3 hari dengan memberikan perlakuan air teh basi
dan air biasa. Rata-rata tanaman kangkung dengan penyiraman air teh basi yaitu
7,25 cm sedangkan rata-rata tinggi tanaman kangkung dengan penyiraman air
biasa yaitu 4,92 cm. Sedangkan penyiraman air teh selama 3 hari tersebut tidak
memiliki pengaruh terhadap perubahan jumlah daun pada tanaman kangkung.
Pemberian air teh basi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil
Tanaman Kangkung (Ipomoea reptans Poir) dengan menunjukkan adanya
pengaruh terhadap pertumbuhan tinggi batang.
Kata kunci: Air teh basi, Kangkung, Pertumbuhan.
ABSTRACT
Water spinach (Ipomoea reptans Poir) is a plant that is familiar to us. This kale
plant is very easy to find and cultivate both on land and in waters. In the process
of growth, every plant definitely needs sufficient water content. The watering
using stale tea is a form of waste utilization where tea mostly contains
biochemical bonds called polyphenols, including flavonoids. The working
procedure of this practicum begins with seeding kale seeds, filling polybags with
soil and sprouted kale and then moving them to a place exposed to light which
was previously stored in a low light place. Watering and observations were
carried out for 3 days by giving stale tea water and plain water treatment. The
average water spinach plant with stale tea water was 7.25 cm while the average
height of the water spinach plant with regular water was 4.92 cm. Meanwhile,
watering tea for 3 days had no effect on changes in the number of leaves on kale.
Provision of stale tea water has a significant effect on the yield of Kangkung
(Ipomeae aquatica) by showing an effect on the growth of stem height.
Keywords: Growth, Spinach, Stale tea water.
PENDAHULUAN pasti membutuhkan kadar air yang
Tanaman kangkung (Ipomoea cukup. Air sangat dibutuhkan oleh
reptans Poir) merupakan salah satu tanaman karena merupakan
tanaman yang tidak asing bagi kita. komponen utama dalam sel untuk
Tanaman kangkung ini sangat menyusun jaringan tanaman (70 %-
mudah di jumpai dan di 90 %), pelarut dan medium reaksi
budidayakan baik di daratan biokimia, medium transport
maupun di perairan. Tanaman senyawa, memberikan turgor pada
kangkung berasal dari Asia dan sel, bahan baku pembentuk klorofil
Afrika yang menyebar luas dan menjaga suhu tanaman agar tetap
keberbagai benua terutamanya konstan.
benua Asia yaitu Indonesia dan Secara anatomi tanaman
lainnya (Iskandar, 2018). kangkung memiliki akar serabut
Dalam proses yang tumbuh disetiap ruas batang,
pertumbuhannya setiap tanaman sehingga memiliki daya hisap yang
tinggi terhadap polutan yang ada di mengandung unsur mineral esensial
perairan. Struktur batang yang yaitu Zn, Se, Mo, Mg dan N yang
berongga berfungsi untuk sangat dibutuhkan tanaman. Apabila
mempercepat proses kapilaritas dari kekurangan salah satu unsur tersebut
batang. Akibatnya kemampuan untuk maka pertumbuhan akan terganggu
mengangkut air bisa terjadi dengan atau terjadi (defisiensi).
cepat (Anggraeni, 2018). Berdasarkan uraian diatas
Pada umumnya tanaman maka dilakukanlah percobaan
mempunyai pertumbuhan yang bagus mengenai pengaruh penyiraman air
pada kondisi kapasitas lapang. biasa dan air teh basi terhadap
Kapasitas lapang yang dimaksud pertumbuhan tanaman kangkung.
adalah keadaan dimana air hanya Tujuan dilakukannya penelitian ini
berada dalam pori-pori mikro tanah yaitu untuk mengetahui perbedaan
dan disebut sebagai air tersedia pertumbuhan kangkung yang
sedangkan pori-pori makro tanah disiriam menggunakan air biasa dan
ditempati oleh udara. Jumlah air air teh basi.
yang terlalu banyak dapat
METODE PENELITIAN
menimbulkan cekaman aerasi
Penelitian ini dilaksanakan di
sedangkan apabila terlalu sedikit
Ramsis, pada hari Jumat, 5-12
dapat menimbulkan kekeringan.
November 2021.
Adapun penyiraman
Percobaan penggunaan air teh
menggunakan teh basi merupakan
basi terhadap pertumbuhan tanaman
salah satu bentuk pemanfaatan
kangkung. Prosedur kerja praktikum
limbah yang dimana memiliki
ini dimulai dengan menyiapkan alat
kandungan baik untuk tanaman. Teh
dan bahan yang akan digunakan.
sebagian besar mengandung ikatan
Kemudian melakukan penyemaian
biokimia yang disebut polyphenols,
benih kangkung pada wadah yang
termasuk di dalamnya flavonoid.
telah disediakan selama kurang lebih
Flavonoid merupakan suatu
3 hari dan disimpan ditempat yang
kelompok antioksida yang dapat
minim cahaya. Setelah benih
memberikan perlindungan terhadap
berkecambah dilakukan pemindahan
adanya stress lingkungan. Teh juga
ke tempat yang terkena cahaya.
Kemudian mengisi polybag dengan Gambar 2. Grafik perbandingan
Rata-Rata Jumlah Daun Antara
tanah dan kecambah kangkung
Penyiraman Teh Basi dengan
pindahkan ke masing-masing Penyiraman
Polybag. Terakhir melakukan
Berdasarkan grafik diatas
penyiraman dan pengamatan setiap
dapat diketahui bahwa tinggi dan
hari selama 3 hari. Adapun
jumlah daun tanaman kangkung
penggunaan air teh basi itu diperoleh
menunjukkan hasil yang signifikan
dari mengumpulkan sisa-sisa air teh
dengan pemberian perlakuan dengan
yang dikumpulkan selama 6 hari
menyiram mennggunakan air teh
setelah itu air teh yang telah basi
basi dibanding menggunakan air
diaplikasikan ke tanaman kangkung
biasa. Setelah 3 hari dilakukannya
sebanyak 100 ml setiap kali
perlakuan, tingi rata-rata tanaman
penyiraman.
kangkung dengan penyiraman air teh
HASIL DAN PEMBAHASAN
basi yaitu 7,25 cm sedangkan rata-
Berdasarkan percobaan yang telah
rata tinggi tanaman kangkung
dilakukan, diperoleh hasil sebagai
dengan penyiraman air biasa yaitu
berikut:
4,92 cm, artinya perlakuan dengan
penyiraman air teh berpengaruh
terhadap tinggi tanaman kangkung
dibanding dengan perlakuan dengan
penyiraman air biasa. Sedangkan
penyiraman air teh selama 3 hari
Gambar 1. Grafik Perbandingan
tersebut tidak memiliki pengaruh
Tinggi Tanaman Antara Penyiraman
Air Teh Basi dengan Penyiraman Air terhadap perubahan jumlah daun
Biasa.
pada tanaman kangkung.
Hal tersebut dikarenakan teh
mengandung senyawa-senyawa
bermanfaat seperti poliefenol,
tehofilin, flavonoid, tanin, vitamin C
dan vitamin E serta sejumlah mineral
Zn, Se, Mo, Ge dan Mg. Kandungan
teh yang berupa mineral tersebut KESIMPULAN
merupakan unsur-unsur esensial Dari data yang didapat dan
yang sangat dibutuhkan oleh pembahasan dapat disimpulkan
tanaman. Sesuai dengan penelitian bahwa penyiraman air teh basi
Sudarsono Efendi Sofyan, Melya memberikan pengaruh yang
Riniarti (2017), pemberian air teh signifikan terhadap pertumbuhan
dapat menggantikan sebagian sumber Tanaman Kangkung (Ipomoea
nitrogen untuk proses pertumbuhan reptans Poir). Pemberian air teh basi
tanaman. Tanaman yang disiram memberikan pengaruh yang
dengan air teh, pertumbuhannya signifikan terhadap hasil Tanaman
lebih baik dibandingkan yang tidak Kangkung (Ipomoea reptans Poir)
diberi air teh. dengan menunjukkan adanya
Kebutuhan nutrisi tanaman pengaruh terhadap pertumbuhan
belum terpenuhi oleh air biasa, oleh tinggi batang dan jumlah daun.
karena itu pada air teh basi terdapat UCAPAN TERIMA KASIH
nutrisi yang tidak terpenuhi oleh air Penulis mengucapkan
biasa. Air teh basi yang selama ini terimakasih kepada Allah SWT
hanya dibuang ternyata bermanfaat karena atas berkat dan karunianya
bagi kesuburan tanaman. Hal ini penulis dapat menyelesaikan
didasari oleh pendapat Isnaini (2018) penelitian ini sampai penulisan
bahwa air teh basi dapat laporan Mini Project yang berjudul
menyuburkan tanaman. Pada Pengaruh Penyiraman Air Teh Dan
penelitian yang dilakuakn Air Biasa Terhadap Laju
Rahmadasyah (2016) juga Pertumbuhan Tanaman Kangkung
menyatakan bahwa tanaman yang (Ipomoea reptans Poir). Ucapan
disiram dengan air teh basi, terima kasih juga kami sampaikan
pertumbuhannya lebih baik untuk Kak Febry Zulqoidah selaku
dibandingkan dengan tanaman yang asisten pembimbing kami dalam
tidak diberi air teh basi. pengerjaan Mini Project ini. Terima
Kasih juga pada kami selaku penulis
dan tim yang hebat terima kasih telah Rahmadsyah. 2016. Pengaruh Air
bertahan. Leri, Air Teh Basi dan Air
DAFTAR PUSTAKA Kopi Sebagai Larutan Nutrisi
Anggraeni, W. E. 2018. Alternatif Terhadap Budidaya
Fitoremediasi Phospat Dengan Bayam Merah (Alternanthera
Pemanfaatan Tanaman amoena Voss) dengan metode
Kangkun Air (Ipomea NFT (Nutrient Film
Aquatica Forsk.) Ditinjau Dari Technique). Skripsi.
Jumlah Dan Waktu Tinggak Universitas Sriwijaya.
(Studi Kasus Pada Limbah Cair Sudarsono Efendi Sofyan, Melya
Industri Kecil Laundry). Riniarti, dan D. 2017.
Doctoral dissertation. Pemanfaatan limbah teh,
Universitas Muhammadiyah sekam padi, dan arang sekam
Semarang. sebagai media tumbuh bibit
Iskandar, A. 2018. Optimalisasi Trembesi (Samanea saman).
Sekam Padi Bekas Ayam Sylva Lestari. Vol. 2(2): 61-70.
Petelur Terhadap Produktivitas
Tanaman Kangkung Darat
(Ipomoea reptans Poir).
MIMBAR AGRIBISNIS:
Jurnal Pemikiran Masyarakat
Ilmiah Berwawasan Agribisnis.
Vol. 1(3): 245-252.
Isnaini, F., N. 2018. Pemanfaatan
Ampas Teh Seduh dan Kotoran
Ayam sebagai Kompos Untuk
pertumbuhan Tanaman Lidah
Mertua (Sanseviera trifasciata)
pada Media Tanah Lia. Jurnal
Agroteknologi. Vol. 2(5): 13-
20.
LAMPIRAN
Berisi foto hasil percobaan/alat, dokumentasi kegiatan, dan data hasil
pengamatan (jika ada)
Tabel 1. Perbandingan Tinggi Tanaman Antara Penyiraman Air Teh Basi dan
Penyiraman Air Teh Biasa
Penyiraman Air teh Basi Penyiraman Air Biasa
Hari Ke
T1 T T2 T T3 T T4 T T5 T T1 B T2 B T3 B T4 B T5 B
Sebelum
5 6 6.5 5 5 4.5 5.5 4 4 4
perlakuan
Hari 1 7 7 8 7 6 5 5.5 5 5 5
Hari 2 8 8 8.5 8 7 5 6 5 5 5
Hari 3 9 9.5 10 9.5 8.5 5.5 6 6 5.5 5

Tabel 2. Perbandingan Rata-Rata Tinggi Tanaman Antara Penyiraman Air Teh


Basi dan Penyiraman Air Teh Biasa
Sebelum pengamatan Hari 1 Hari 2 Hari 3
Air biasa 4.4 5.1 5.2 5.6
Air teh 5.5 7 7.9 9.3

Tabel 3. Perbandingan Jumlah Daun Antara Penyiraman Teh Basi dengan


Penyiraman Air Biasa
Penyiraman Air teh Basi Penyiraman Air Biasa
Hari Ke T1 T2 T3 T4
T1 T T2 T T3 T T4 T T5 T T5 B
B B B B
Sebelum
7 7 7 7 6 7 7 7 7 7
perlakuan
Hari 1 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
Hari 2 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
Hari 3 9 9 8 8 9 8 8 8 9 8

Tabel 4. Perbandingan Rata-Rata Jumlah Daun Antara Penyiraman Teh Basi


dengan Penyiraman Air Biasa
Sebelum pengamatan Hari 1 Hari 2 Hari 3
Air biasa 7 8 8 8.2
Air teh 6.8 8 8 8.6
LAMPIRAN

Gambar 1. Dokumentasi pada saat dilakukan penyemaian benih kangkung.

Gambar 2. Dokumentasi pada saat dilakukan pemindahan kecambah kangkung


ke polybag.

Gambar 3. Dokumentasi tanaman kangkung dengan pemberian perlakuan


penyiraman air teh basi.
Gambar 4. Dokumentasi tanaman kangkung dengan pemberian perlakuan
penyiraman air biasa.

Gambar 5. Dokumentasi anggota kelompok 16 praktikum Fisiologi Tumbuhan


2021.

Anda mungkin juga menyukai