Anda di halaman 1dari 9

CITAKARA Jurnal Penciptaan dan Pengkajian Seni Murni,Volume 1, No.

2, November 2021
p 33–41
ISSN 2829-0879

Ekspresi Mental Illnes Sebagai Sumber Ide Penciptaan Seni Lukis


Karang Sweta Wahana¹, I Wayan Gunawan², I Wayan Kondra³

Program Studi Seni Murni, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Denpasar, Indonesia

Email: karang.sw@gmail.com¹, gunawanwayan483@gmail.com², wayankondra8@gmail.com³

Mental Illness merupakan penyakit gangguan pada mental yang mempengaruhi pikiran, perasaan, tingkah laku yang
bertentangan dengan norma sosial. Mental illness dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti faktor genetika, pengaruh
lingkungan serta disebabkan oleh pengaruh napza dan obat-obatan terlarang. Dalam pengaruh tersebut pula menimbulkan
berbagai efek yang dapat mempengaruhi karakter si penderita sepenuhnya dan menimbulkan stimulus yang berbeda beda
sesuai dengan penyakit mental yang diderita. Perbedaan ekspresi dari stimulus tersebut cinderung memiliki sifat yang
terkesan gelap dan juga memberikan suasana kesedihan yang menyelimuti, ekspresi yang berbeda-beda tersebut dipilih
penulis sebagai sumber ide dalam penciptaan seni lukis, dengan maksud agar nantinya hasil karya ini dapat ikut
mengungkapkan secara visual dari perspektif penderita gangguan mental sehingga mampu menambah wawasan bagi
masyarakat umum. Penciptaan ini dilakukan melalui tinjauan kepustakaan dan pengalaman estetik yang ditemukan setelah
melakukan observasi secara langsung. Dalam proses penciptaan ini dilakukan dengan pembuatan sketsa kasar sebagai
sebuah rancangan yang nantinya akan digunakan sebagai landasan awal penciptan ke dalam karya seni lukis.

Kata Kunci: Ekspresi, Mental Illness, Inspirasi, Seni Lukis.

Mental Illnes Expression As A Source Of Painting Art Creation Idea

Mental Illness is a mental disorder that affects thoughts, feelings, and behaviors that are contrary to social norms. Mental
illness can be caused by various factors such as genetics, environmental influences and caused by the influence of drugs
and illegal drugs. In this influence also causes various effects that can completely affect the character of the sufferer and
cause different stimuli according to the mental illness suffered. The different expressions of these stimuli tend to have a
dark impression and also give an atmosphere of sadness that surrounds them, these different expressions are chosen by
the author as a source of ideas in the creation of painting, with the intention that later this work can also express visually
from the sufferer's perspective. mental disorders so as to add insight to the general public. This creation is done through
a literature review and aesthetic experience found after direct observation. In the process of creation, this is done by
making a rough sketch as a design which will later be used as the initial basis for creation into a painting.

Keywords: Expression, Mental Illness, Inspiration, Painting.

Proses review: 1-20 Oktober 2021, dinyatakan lolos: 23 Oktober 2021

33
Volume 1, No. 2, November 2021 CITAKARA Jurnal Penciptaan dan Pengkajian Seni Murni

PENDAHULUAN Mental illness merupakan penyakit mental yang


mempengaruhi susana hati, pikiran, dan perilaku
Pengertian kesehatan mental merupakan suatu seseorang sehingga penyakit mental tersebut
kondisi, dimana seseorang sehat sepenuhnya dalam seringkali dapat membuat seseorang merasa
keadaan fisik, mental serta respon terhadap sosial sengsara dan dapat menyebabkan masalah dalam
yang baik. Secara konsep kesehatan telah kehidupan sehari hari. Mental illness juga
didefinisikan sebagai keadaan kesejahteraan merupaan bentuk gangguan dan kekacauan fungsi
dimana setiap individu mengenali kemampuan mental yang disebabkan oleh kegagalan
meraka masing-masing, mampu mengatasi setiap meraksinya mekanisme adaptasi dari fungsi-fungsi
tekanan hidup mereka, bekerja secara produktif, kejiwaan/mental seseorang terhadap stimulus
dan mampu berkontribusi dengan kehidupan sosial eksternal dan ketegangan-ketegangan sehingga
mereka. Maka dari itu menjaga kesehatan mental muncul gangguan pada struktur kejiwaan
harus menjadi perhatian setiap orang, bukan hanya (Mubasyaroh, 2013).
bagi mereka yang mengalami gangguan mental.
Masalah kesehatan mental sangat mempengaruhi Setiap individu yang tidak mampu melakukan
kualitas masyarakat secara keseluruhan, tidak penyesuaian terhadap stimulus tersebut melahirkan
hanya bagian kecil yang terdampak gangguan reaksi tindakan yang tidak sesuai dengan norma
tersebut tetapi semuanya, dikarenakan kualitas dan kebiasaan sosial. Dalam kebanyakan kasus
mental setiap individu merupakan tantangan utama bentuk perilaku gangguan fungsi mental tersebut
bagi pembangunan global. terbawa secara alami sejak lahir, yang kemudian
terpacu secara terus menerus dalam satu kondisi
Di kehidupan sehari-hari jika diperhatikan akan ketegangan dan tekanan batin terhadap lingkungan
terlihat berbagai macam ekspresi yang timbul dari sosial. Menurut Ashok Malla (2015:147) “Mental
pengaruh suasana hati setiap orang, ada yang selalu illness is like any other medical illness”: a critical
terlihat bahagia dan gembira meski apapun yang examination of the statement and its impact on
masalah yang menimpa padanya, disi lain ada patient care and society” menyebutkan bahwa
orang yang sering mengeluh dan bersedih hati faktor-faktor yang paling terlibat dalam
karena berbagai alasan. Seperti tidak cocok dengan peningkatan resiko gangguan mental adalah
orang lain dalam pekerjaan, tidak bersemangat endogen (genetika), lingkungan dan beberapa
serta tidak dapat memikul beban tanggung jawab gangguan medis, perampasan psikologis, trauma
yang dialami. Seperti yang kita ketahui, aktifitas dan isolasi sosial.
dan perilaku yang ada pada setiap individu itu tidak
timbul dengan sendirinya, tetapi merupakan akibat Menurut Isti Rahmadhani (2018) terdapat beberapa
dari stimulus yang diterima oleh individu tersebut jenis mental illness yang mana setiap bagian
yang bersangkutan baik dari internal maupun memunculkan kondisi yang berbeda-beda seperti
eksternal. Dari berbagai macam bentuk stimulus gangguan kecemasan, gangguan suasana hati,
yang diterima dari setiap individu tersebut gangguan psikotik, gangguan makan, kontrol
melahirkan berbagai refleksi dalam bentuk konsep implus dan gangguan kecanduan, gangguan
pemikiran yang kemudian di proses menjadi kepribadian, ketakutan yang berlebih, stress
bentuk perilaku atau sebuah tindakan, misalnya traumatic, dan beberapa banyak lainnya. Proses
reaksi kedipan mata bila terkena sinar yang kuat. pengiring gangguan mental pada seseorang
Disisi lain perilaku setiap individu juga dapat biasanya akan menimbulkan beberapa gejala awal
dipengaruhi oleh kondisi psikologis (kejiwaan) seperti halnya penyakit pada umumnya, tanda-
individu, yang terbentuk dari berbagai masalah- tanda yang sering timbul seperti: kecemasan,
masalah yang telah terjadi atau dialami dari ketakutan, pahit hati, dengki, apatis, cemburu, iri,
masalah kecil, masalah besar, masalah yang dapat marah secara eksplosif, anti sosial, ketegangan
diselesaikan dengan mudah ataupun masalah yang yang kronis, dan lain sebagainya (kartini Kartono,
tidak terselesaikan di masa lalu. Diantara semua 2001:229). Berbagai gejala awal yang timbul
kondisi tersebut ada beberapa individu yang tersebut akan berlanjut seiring perjalanan waktu
melahirkan suatu kondisi dimana memungkinkan dan akan berdampak sangat buruk terhadap kondisi
dirinya mendapatkan masalah gangguan mental psikis penderita mental illness.
atau yang kerap di sebut Mental Illness.

34
Volume 1, No. 2, November 2021 CITAKARA Jurnal Penciptaan dan Pengkajian Seni Murni

Banyak orang yang mengalami masalah kesehatan informasi tersebut penulis ingin mengungkapkan
mental dari waktu ke waktu, namun kurangnya melalui karya seni lukis, berdasarkan pengamatan
kesadaran dan pengetahuan masyarakat terhadap dari berbagai sisi.
penyakit mental seringkali menimbulkan dampak
perilaku yang salah terhadap penderita penyakit Dalam mewujudkan kedalam karya seni, penulis
mental. Seperti contohnya terdapat pada fenomena memadukan unsur-unsur seni rupa dan juga
dalam buku novel karya Anta Samsara yang memperhitungkan prinsip-prinsip seni rupa itu
bercerita tentang perjalanan hidupnya menghadapi sendiri yang mana nantinya akan membantu dalam
gejolak di lingkungan sosial sebagai seorang perwujudan kedalam karya seni yang memiliki
penderita skizofrenia, dan juga dari hasil dialog nilai estetik.
digital (Podcast) dari seorang mahasiswi yang
mengalami tekanan sosial karena penyakit bipolar
yang dideritanya. Terdapat banyak lagi jenis TINJAUAN SUMBER
penyakit mental yang sering terjadi di masyarkat
selain down syndrome dan autisme yang sangat Pengertian Mental Illness
sulit untuk terdeteksi melalui penampilan luar dan Menurut dr. Nena Mawar Sari, S.Pi., Psikolog
bukan merupakan penyakit bawaan lahir seperti terkait dengan pemahaman terhadap Mental Illness
manic, depresi, paranoid, obsessive-compulsive yang merupakan kumpulan penyakit gangguan
disorder, dan lain sebagainya masih sering kali kejiwaan yang mempengaruhi pikiran, perasaan,
mendapat perlakuan yang tidak pantas di dan perilaku seseorang, dimana penyebab pasti dari
masyarakat, seperti dianggap gila, di olok-olok, penyakit ini dari berbagai faktor internal seperti
dan dijauhi lingkungannya karena dianggap genetik (namun hanya kecil), lingkungan sosial,
menyusahkan. Bahkan dalam beberapa kasus di napza, dan juga penyakit bawaan yang
masyarakat, muncul mitos bahwa penderita menimbulkan ketakutan berlebihan. Penyakit
penyakit mental merupakan ganggaun dari roh mental (Mental Illness) merupakan berbagai
jahat, akibat dari guna-guna, hingga ada yang kondisi yang memengaruhi suasana hati,
berpendapat bahwa itu merupakan kutukan atau pemikiran, dan perilaku seseorang yang ditunjukan
hukuman atas dosanya. Kurangnya pemahaman dengan berbagai gejala dan dampak yang berbeda-
dan pengetahuan masyarakat terhadap penyakit beda terhadap penderitanya yang disebutkan dalam
mental seringkali hanya akan memicu terjadinya beberapa teori yang mendukung pemahaman
perlakuan yang salah terhadap penderita penyakit tentang Mental Illness (Mubasyaroh, 2013).
mental, dan hal tersebut pula hanya akan Disebutkan pula Mental Illness merupakan pola
menimbulkan perasaan tidak sadar dan enggan psikologis atau perilaku yang pada umumnya
berkonsultasi dengan spesialis kejiwaan (Berry terkait dengan stres atau kelainan mental yang
Choresyo, 2014 : 382). tidak dianggap sebagai bagian dari perkembangan
normal manusia. Gangguan tersebut didefinisikan
Alasan penulis mengaambil tema dari Ekspresi sebagai kombinasi afektif, perilaku, komponen
Mental Illness adalah karena mental illness kognitif atau persepsi, yang berhubungan dengan
merupakan fenomena masyarakat yang sudah fungsi tertentu pada daerah otak atau sistem syaraf
terjadi sejak lama, namun masih kurangnya yang menjalankan fungsi sosial manusia, kerja dan
pemahaman masyarakat tentang penanganan awal fisik individu (Choresyo, Nulhaqim, Wibowo,
terhadap penderita Mental Illness. Dalam 2014). Dalam beberapa kasus tak sedikit orang
kesempatan penelitian ini penulis berusaha ikut yang mengalami masalah mental yang terjadi
berpartisipasi dalam menyuarakan konsep dasar seperti misalnya merasa stress, depresi takut,
Mental Illnes agar dapat dipahami dan diterima di maupun gelisah, semua kondisi tersebut dapat
masyarakat dalam pengemasan perspektif dikatakan sebagai gejala awal yang biasanya
penderita Mental Illness ke dalam karya seni lukis. terlihat dalam beberapa kasus penderita Mental
Illness, namun gejala-gejala tersebut baru akan
Dari berbagai penjelasan yang diawali dari tahap dikatakan sebagai gangguan mental apabila
ide atau gagasan hingga ke tahap perwujudan karya perasaan-perasaan tersebut sudah melewati batas
seni, tak terlepas dari hasil interaksi dan kewajaran sehingga mengganggu aktivitas sosial
pengamatan secara langsung maupun tidak dan juga mulai mempengaruhi kesehatan jasmani
langsung (online). Melalui hasil penggalian penderitanya, bentuk perilaku umum yang
35
Volume 1, No. 2, November 2021 CITAKARA Jurnal Penciptaan dan Pengkajian Seni Murni

cinderung menyimpang dan sangat jauh norma dalam kasus ini penderita cinderung tidak dapat
sosial tersebut hanya dapat terkonfirmasi setelah membedakan mana keadaan yang nyata dan fana.
mendapatkan diagnosa secara langsung dari ahli Lalu Obsessive-Compulsive Disorder merupakan
yang kompeten di bidang penanganan Mental pemikiran dengan ketakutan yang berlebih,
Illness. perasaan sering merasa tidak aman dan nyaman
terhadap sesuatu membuat penderita gagal
Penyebab Mental Illness menjalani kehidupan seolah manusia pada
Penyebab terjadinya penyakit mental belum umumnya. Selanjutnya Borderline Personality
ditemukan secara jelas dan sangat bervariasi. Disorder merupakan penyakit gangguan mental
Namun dalam penelusurannya, penyebab yang mengakibatkan penderitanya mengalami
utamanya kemungkinan di badan (somatogenik), banyak dorongan buruk secara tiba tiba melalui
dilingkungan sosial (sosiogenik) ataupun pada pikiran mereka sendiri, seperti dorongan untuk
psikologis (psikogenik). Biasanya tidak terdapat bunuh diri, dalam kebanyakan kasus penderitanya
penyebab tunggal, akan tetapi beberapa penyebab juga sering mengalami ketakutan sangat dalam
sekaligus dari berbagai unsur itu yang saling yang diakibatkan dari dorongan-dorongan buruk
mempengaruhi atau kebetulan terjadi bersamaan, yang masuk ke pikirannya. Kemudian penderita
lalu timbullah gangguan badan ataupun jiwa. Anxiety mengalami gejala yang cukup berbeda
Umpamanya seorang dengan depresi, karena dengan penyakit mental lainnya, dimana pada
kurang makan dan tidur daya tahan badaniah beberapa kasus penderita Anxiety sering
seorang berkurang sehingga mengalami mengalami rasa panik yang tidak dapat dikontrol,
keradangan tenggorokan atau seorang dengan serangan panik tersebut mengakibatkan berbagai
mania mendapat kecelakaan(Choresyo, Nulhaqim, kondisi seperti disable. Dan terakhir Discoactif
Wibowo, 383:2014). Penyakit gangguan mental Personality Disorder yang merupakan gangguan
juga dapat terjadi karena adanya faktor genetik mental yang mengakibatkan penderitanya
(keturunan) namun, lahirnya kondisi baru karena memiliki banyak kepribadian dalam berbagai
tekanan yang sangat berat juga memungkinkan karakter dan nama yang berbeda, hal ini
seseorang untuk mengalami gangguan mental menimbulkan lupa ingatan dan ilusi berupa suara-
meski tanpa adanya riwayat kepemilikan penyakit suara yang datang seolah olah sedang bercakap-
mental pada keluarga (Anta Samsara, 2012). Selain cakap disekitar kepalanya.
disebabkan oleh faktor keturunan, penyakit
gangguan mental juga dapat disebabkan oleh cacat Obsesive Compulsive Disorder
kongenital atau cacat yang diterima dari pengaruh Obsesive Compulsive Disorder adalah salah satu
perkembangan jiwa anak yang berat seperti gangguan mental yang menyerang perasaan cemas
misalnya retardasi terhadap perkembangan jiwa yang diterima oleh peneritanya, dimana pikiran
nya, hal tersebut dapat memicu terganggunya sering dipenuhi oleh gagasan yang menetap dan
fungsi biologik atau psikologik yang dapat tidak terkontrol, sehingga penderita akan
mempengaruhi daya tahan terhadap stress pada cinderung merasa terikat dan dipaksa untuk
anak. melakukan tindakan sesuai gagasan mereka. Orang
dengan Obsesive Compulsive Disorder sering
Menurut dr. Ni Nyoman Widhya Lestari Parwatha, terganggu oleh pikiran atau ketakutan yang terus-
SpKJ tentang jenis-jenis penyakit Mental Illness menerus yang menyebabkan mereka melakukan
yang umum terjadi di masyarakat dan juga gejala ritual atau rutinitas tertentu secara berulang-ulang.
yang ditimbulkan seperti Bipolar (gangguan Pikiran yang mengganggu tersebut disebut obsesi,
kecemasan dan mood) dimana gejala yang sering dan rutinitasnya disebut dengan kompulsi.
timbul berupa perubahan suasana hati yang cepat
dan fatal, mengalami dua fase yaitu fase depresif Salah satu faktor yang dianggap memiliki peran
yang panjang dimana dalam fase ini penderita penting dalam berkembangnya obsessive
cinderung mengalami depresi yang berlangsung compulsive disorder adalah keluarga, seperti
cukup lama hingga akhirnya berpindah pada fase konflik keluarga, perlakuan keluarga yang tidak
manic yang mengakibatkan sikap hyper active menyenangkan atau tidak pantas (Wang, et al.,
terhadap perilaku penderitanya. Kemudian 2012). Obsessive compulsive disorder juga
Skizofrenia sendiri mengakibatkan penderitanya dipengaruhi stress psikologis yang tinggi karena
mengalami masalah dengan kontak realita dimana dukungan sosial yang diterima tidak memadai.
36
Volume 1, No. 2, November 2021 CITAKARA Jurnal Penciptaan dan Pengkajian Seni Murni

Dukungan sosial juga berkorelasi pada tingkat yang bisa disatukan dalam ruang imaji yang
keparahan obsessive compulsive disorder, kemudian dituangkan dalam satu kesatuan ide dan
sehingga muncul rekomendasi intervensi yang gagasan. Dalam penciptaan karya, ide dan gagasan
efektif berupa pendekatan integrasi psikososial akan menjadi pondasi utama yang mengikat
berbasis keluarga dengan memaksimalkan peran keseluruhan karya seni yang diciptakan. Pada tahap
dukungan sosial yang menjadi peran sentral dalam ini seorang kreator seni dihadapkan pada ber- bagai
pembentukan identitas (Wang, et al., 2012). macam pilihan ide, tetapi pasti ada sesuatu yang
paling menyentuh yang menggerakkan hati untuk
Permasalahan sosial yang sangat pelik tentang dijadikan objek kajian untuk diciptakan dalam
pemahaman masyarakat terhadap penderita karya seni. Ide atau inspirasi bisa datang darimana
gangguan kejiwaan dan mental tersebut disebabkan saja termasuk dari dunia kehidupan subjek seniman
oleh perubahan struktur sosial, perubahan (Syamsiar, 2014)
organisasi sosial dan juga perubahan hubungan
sosial. Dengan itu upaya dalam menghasilkan Terkait dengan tema penciptaan ini, pada awalnya
langkah preverentif dalam penanggulangan didasari atas ketertarikan saya terhadap sebuah
pemahaman masyarakat dengan dukungan secara novel karya Anta Samsara yang berjudul
emosional dianggap efektif dalam Gelombang Lautan Jiwa, dimana karakter utama
mengidentifikasi, menerima dan mengelola emosi dalam novel tersebut (Anta) yang bercerita tentang
serta perasaan negatif yang dialami oleh penderita perjalanan hidupnya yang kelam sebagai seorang
Mental Dissoreder. penderita Mental Illness: Schizoprenia.. Novel
tersebut membawa perasaan saya sebagai pencipta
karya ikut menggambarkan betapa pahitnya hidup
METODE sebagai seseorang yang dianggap berbeda dengan
norma-norma sosial masyarkat. Melalui
Dalam penciptaaan karya seni lukis tentu saja pengalaman tersebut saya mendapatkan ide dan
memerlukan beberapa proses yang mengiringi, mencoba menggali beberapa sumber terkait
beberapa proses tersebut dimulai dalam beberapa tentang Mental Illness tersebut melalui berbagai
metode penciptaan meliputi beberapa tahapan sumber seperti misalnya observasi langsung ke RS.
yaitu: proses penjajakan (observasi), proses Wangaya dan bertemu dengan psikolog dr. Ni
percobaan (eksperimen), proses pembentukan Nyoman Widhya Lestari Parwatha, SpKJ, beliau
(forming), proses penyelesaian (finishing). Secara menjelaskan berbagai hal tentang Mental Illness,
singkatnya rangkaian proses kreatif sebenarnya dimana diungkapkan bahwa penyakit Mental
merupakan pengolahan ide-ide yang pada awalnya Illness tidak dapat disembuhkan sepenuhnya hanya
masih abstrak menjadi sebuah karya seni yang dapat ditekan intensitasnya. Selain itu pencarian
berwujud nyata dan dapat dirasakan oleh indra informasi saya juga berlanjut ke media sosial dan
manusia. Adapun beberapa uraian rinci mengenai sempat berkonsultasi dengan dr. Nena Mawar Sari,
metode penciptaan dalam karya seni lukis saya, S.Pi, dimana beliau bersedia mendengar
adalah : pertanyaan-pertanyaan saya terkait dengan Mental
Illness.
Penjajakan
Penjajakan merupakan proses awal yang dilakukan Melalui penggalian tersebut saya dapat
sebagai bahan pertimbangan awal terkait dengan menyimpulkan berbagai hal seperti misalnya
tema penelitian. penjajakan diperlukan kehidupan seseorang yang telah di diagnosa
pengamatan yang mendalam secara langsung memiliki penyakit gangguan mental akan
maupun tidak langsung terhadap kejadian atau sepenuhnya berubah seketika, perlakuan tidak
fenomena terkait dengan tema yang diangkat menyenangkan dan stereotip masyarakat terhadap
sehingga, mampu mendorong timbulnya suatu orang dengan gangguan mental yang cinderung
gagasan mupun ide yang nantinya dapat dijadikan buruk menimbulkan efek negatif juga terhadap
batu loncatan dalam penciptaan karya seni lukis. penderita Mental Illness itu sendiri, hal lain yang
saya dapat adalah Mental Illness terdiri dari banyak
Sebuah ide tidak akan pernah datang tanpa sebab, jenis gangguan psikologis yang menimbulkan
pengalaman dan perjalanan dalam realita gejala yang berbeda-beda dari setiap ganguan
kehidupan seringkali memberikan banyak refleksi, mental itu sendiri, dan menimbulkan stimulusyang
37
Volume 1, No. 2, November 2021 CITAKARA Jurnal Penciptaan dan Pengkajian Seni Murni

berbeda pula terhadap perilaku penderita Mental diatasnya, dengan penyesuaian-penyesuaian


Illness. komposisi dan proporsi diharapkan nantinya akan
Selain itu pencarian informasi juga dilakukan lebih mudah ketika akan di implementasikan diatas
dengan melakukan studi kepustakaan, yaitu permukaan kanvas.
melihat buku-buku referensi yang tersebar luas di
masyarkat, dan juga media internet. Mendapatkan
berbagai informasi tambahan melalui video
dokumenter yang ada di sosial media tentang
Mental Illness. Pengalaman tersebut pula
memupuk rasa simpati saya terhadap perlakuan
orang dengan gangguan mental yang masih sangat
buruk di masyarakat.

Melalui perjalanan tersebut, saya mendapatkan ide


untuk mengimplementasikan perspektif dari
penderita Mental Illness menjadi sebuah karya seni
lukis yang divisualisasikan dengan gaya
surealisme.

Percobaan
Langkah percobaan ini merupakan proses
penggabungan endapan rasa dan kepekaan dengan
ide, konsep dan gagasan menjadi sebuah kesatuan. Gambar 1. Sketsa berjudul: Obsesive Compulsive Disorder,
Dalam tahap percobaan ini juga melakukan 2012, Kertas sketchbook a4, pena pada kertas
(Dokumen: Karang Sweta Wahana, 2021)
langkah-langkah eksplorasi visual, berupa
pembentukan goresan-goresan yang membentuk
sebuah keharmonisan dalam sketsa awal yang Pembentukan
mana akan diwujudkan menjadi karya seni lukis Pembentukan merupakan proses terakhir dari
nantinya. Dalam proses pembentukan sketsa juga keseluruhan proses, dimana dalam proses ini
dipadukan dengan nilai-nilai estetis dalam seni bertujuan untuk mentransformasikan sketsa yang
rupa, hinggah mampu menunjang terwujudnya sudah disiapkan sebelumnya hingga dapat benar-
karya seni lukis yang berkualitas. bener terwujud kedalam media kanvas. Untuk
mencapai tujuan agar nilai-nilai kualitas dapat
Pembentukan sketsa diawali dengan pencarian ide tersampaikan kepada orang lain, seniman harus
dan konsep yang disusun secara matang hingga menaklukkan kualitas yang dirasakannya dengan
terlahir objek-objek visual yang dapat mewakili media dan teknik yang dipilihnya sehingga terjadi
secara keseluruhan ide yang digarap, perwujudan seni lukis yang berarti. Perwujudan
menggunakan pendekatan-pendekatan analogi seni juga dapat disebut sebagai representasi (Jakob
secara visual. Eksplorasi dilakukan dengan Sumardjo, 2000:76). Pada proses penyelesaian
mengamati berbagai referensi yang berkaitan akhir dalam metode penciptaan, memerlukan
dengan konsep utama yang akan digarap, demi ketelitian dalam memperhatikan karya untuk
memperkaya wawasan dalam penciptaan bentuk- mencapai hasil yang maksimal, hingga karya
bentuk dalam penciptaan karya nantinya. benar-benar dapat dikatakan selesai secara penuh.
Dalam proses ini diperlukan beberapa proses yang
Pemaknaan simbol-simbol dari bentuk objek visual perlu dipertimbangkan yaitu: akumulasi teknik,
yang digambaran dengan penggabungan unsur- elemen visual, dan artistik karya yang di
unsur seni yang saling berkaitan dirangkai hingga satupadukan menjadi satu karya seni yang utuh.
membentuk satu kesatuan yang sempurna, dan juga
sebagai media interaksi yang memiliki makna agar Media penunjang terkait dalam penciptaan karya
dapat dipahami esensinya oleh masyrakat umum. seni lukis juga merupakan bagian inti, dimana hal
Dari hasil percobaan tersebut diperoleh beberapa tersebut disesuaikan dengan pengolahan hasil
hasil sketsa kasar diatas kertas yang lahir dalam eksplorasi ide konsep dan bentuk yang telah
berbagai bentuk visual yang tergambarkan
38
Volume 1, No. 2, November 2021 CITAKARA Jurnal Penciptaan dan Pengkajian Seni Murni

ditentukan sebelumnya. Dalam masa pembentukan plakat pada pengerjaan objek utama lukisan
sketsa awal telah disimpulkan dimana karya sketsa dengan pengerjaan yang dilakukan mulai dari
yang telah selesai akan diteruskan untuk dapat terang hingga ke warna yang gelap, sehingga hal
diwujudkan ke dalam media kanvas. Penggunaan itu dapat menimbulkan kesan volume dan
warna juga telah ditentukan dimana untuk pencahayaan pada lukisan yang dibuat.
memenuhi hasrat saya dalam penciptaan karya agar
dapat menghasilkan karya yang memuaskan, saya Pada proses penyelesaian akhir dalam metode
memutuskan untuk menggunakan bahan cat penciptaan, memerlukan ketelitian dalam
minyak sebagai media melukis, karena menurut memperhatikan karya untuk mencapai hasil yang
saya cat minyak memiliki karakter yang sempurna maksimal, hingga karya benar-benar dapat
dalam penggarapan karya seni lukis yang berjudul dikatakan selesai secara penuh. Dalam proses ini
Obsesive Compulsive Disorder ini karena karakter diperlukan beberapa proses yang perlu
cat minyak yang tidak cepat kering memungkinkan dipertimbangkan yaitu : akumulasi teknik, elemen
saya untuk dapat mengerjakan objek-objek dalam visual, dan artistik karya yang di satupadukan
lukisan lebih teliti dan berhati-hati, sehingga dapat menjadi satu karya seni yang utuh.
menghasilkan karya seni lukis yang dapat terlihat
indah dan sesuai dengan keinginan saya dalam
menciptakan karya seni lukis. HASIL DAN PEMBAHASAN

Teknik untuk mewujudkan karya, antara lain dalam Ide dan Konsep Penciptaan
bentuk pengolahan bahan dengan cara-cara khusus, Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa
seperti teknik dusel dan teknik arsir untuk gambar, kanak-kanak ke masa dewasa, dimana pada masa
teknik kuas kasar, teknik palet, teknik transparan ini perubahan yang signifikan akan terlihat dari
dan teknik pointilis untuk seni lukis dan teknik- berbagai aspek kehidupan setiap individu
teknik lainnya (Nooryan Bahari, 2008:24). Teknik diantaranya perubahan fisik, mental, dan juga
untuk mewujudkan karya, antara lain dalam bentuk pemikiran. Diantara perubahan tersebut tidak
pengolahan bahan dengan cara-cara khusus, seperti sedikit terdapat beberapa individu yang gagal
teknik dusel dan teknik arsir untuk gambar, teknik menerima masa peralihan tersebut dan berubah
kuas kasar, teknik palet, teknik transparan dan menjadi terobsesi dan merasa kurang akan sesuatu
teknik pointilis untuk seni lukis dan teknik-teknik yang terjadi terhadap dirinya sendiri, yang mana
lainnya (Nooryan Bahari, 2008:24). Dalam proses ketidaknormalan pola pikir tersebut bukanlah
penentuan tehnik saya menggunakan dua tehnik sesuatu yang bisa dikatakan perspektif yang wajar,
dalam menampilkan karya, yaitu: tehnik basah tidak sedikir dari kegagalan tersebut merupakan
yang mana merupakan suatu tehnik melukis salah satu dampak yang timbul dari reaksi mental
dengan air atau minyak sebagai pelarut yang lebih yang melakukan penolakan terhadap pola pikir
banyak dari penggunaan normalmya, sehingga normal.
hasil visual yang ditimbulkan akan menjadi ringan,
dan terkesan transparan. Pada pengerjaan karya ini Pada beberapa kasus kecemasan yang ditunjukan
saya menggunakan tekhnik basah pada pembuatan dengan pikiran obsesif dan perilaku kompulsif bisa
latar belakang yang dibuat dengan menggabungkan dikatakan sebagai sebuah pertanda seseorang
berbagai warna. Selain pada pembuatan latar mengalami gejala awal Obsesive Compulsive
belakang tehnik basah juga digunakan dalam Disorder, seringkali juga dapat menimbulkan
pembuatan warna dasar objek utama, hal itu obsesi berupa keasyikan dan kompulsi yang
dilakukan karena warna yang telah dialpisi berulang-ulang dan tidak ada habisnya. Kondisi
sebelumnya sudah menutup rata semua permukaan dari perspektif yang tak terarah tersebut akan
warna dasar kanvas sehingga memudahkan dalam menumpuk terus-menerus dari yang awalnya
melakukan proses penumpukan warna selanjutnya. hanya mengalami hal-hal ringan berubah menjadi
Selanjutnya adalah tehnik plakat, dimana tehnik suatu ketakutan yang terus berulang-ulang namun
plakat merupakan tehnik melukis dengan tetap dilakukan, hal tersebut disebabkan oleh
penerapan wama-wama tebal dengan sedikit beberapa faktor dimana peranan keluarga menjadi
campuran air atau minyak, sehingga dapat salah satu faktor utamanya, selain itu dukungan
menimbulkan warna yang pekat dan padat. Dalam sosial individu yang kurang juga memiliki korelasi
proses penciptaan karya, saya menerapkan teknik
39
Volume 1, No. 2, November 2021 CITAKARA Jurnal Penciptaan dan Pengkajian Seni Murni

terhadap keparahan dampak dari Obsesive sebagai satu tentakel gurita sedang menggapai
Compulsive Disorder tersebut. genanagan air terbalik yang gelap dan tidak
Melihat dari persoalan tersebut saya mendapatkan berdasar berada diatasnya, tidak ada perubahan
ide yang telah saya pecah kedalam beberapa objek yang terjadi terhadap tentakel gurita tersebut,
visual diantaranya objek utama seorang lelaki yang masih tetap sama seperti yang lainnya, mengikat
memiliki wajah terpecah menjadi beberapa bagian, dirinya dengan kuat.
yang mana setiap bagiaan wajah tersebut tidak
berada pada posisi semestinya. Penggambaran Warna coklat dan dominan gelap merupakan
tersebut saya analogikan sebagai contoh bahwa penggambaran dari keseluruhan perasaan dan
setiap orang dapat terdiagnosa sebagai seseorang perspektif dari seseorang yang mengalami
yang memiliki penyakit gangguan mental bahkan Obsesive Compulsive Disorder sangatlah
seseorang lelaki yang pada dasarnya dianggap mencekam dan kelam, kebanyakan penderitaan
memiliki citra individu yang tahan akan guncangan dalam kegelapan yang dialami dapat dirasakan
kehidupan. didalam warna coklat gelap dan cinderung hitam
tersebut.
Perasaan menjadi sesorang yang terdiagnosa
sebagai penderita Obsesive Compulsive Disorder
sering kali merasakan perasaan terjebak di satu
lingkaran ketakutan yang terus berulang-ulang dan
tak ada habisnya, pikiran takut akan sesuatu
tersebut mengikat logika berfikir normal dan
menarik untuk terus terbawa akan ketakutan itu
lagi. Fenomena tersebut saya gambarkan dengan
tentakel gurita yang memiliki banyak ukuran yang
berbeda beda sedang mengikat dirinya sendiri, tak
akan pernah memiliki kesempatan untuk terlepas
dari ikatannya, warna merah pada tentakel gurita
tersebut sebagai tanda kekuatan bahwa kelainan
yang mengikat pikiran seseorang yang menderita
Obsesive Compulsive Disorder sangatlah kuat.

Pada bagian atas tentakel gurita saya


menggambarkan objek bunga bangkai yang
didalamnya terdapat mata berbinar warna hijau dan
dikelilingi dengan hiasan rumit yang tak berbentuk
namun melingkari bagian mata, dimana hal
tersebut adalah analogi dari persepektif penderita
Obsesive Compulsive Disorder yang melihat
dirinya sendiri sebagai wujud yang bau, dan Gambar 1. Lukisan Karya Karang Sweta Wahana yang
kehidupan yang rumit senantiasa mengikat berjudul “Obsesive Compulsive Disorder”, 2012, 140 x 100,
cat minyak pada kanvas
perjalanan hidup yang akan dilihatnya.
(Dokumen: Karang Sweta Wahana, 2021)

Pada dasarnya rasa takut yang dialami seorang


penderita Obsesive Compulsive Disorder adalah KESIMPULAN
berasal dari pikirannya sendiri, semua berada
dalam pikirannya, pandangannya, perjalanannya Ekspresi dari perspektif seseorang yang mengalami
namun tidak pernah dapat dikendalikannya. gangguan Mental Illness dalam karya seni saya ini
Terlepas dari efek dari gangguan mental yang diungkapkan dengan pendekatan-pendekatan objek
dirasakannya selalu ada usaha dari seorang visual secara analogi, dimana setiap objek yang
penderita Obsesive Compulsive Disorder untuk digambarkan pada karya dimaksudkan untuk dapat
bangkit dan tersadar namun tidak ada yang menyampaikan pesan secara visual. Objek
berubah, dirinya tetaplah dirinya. Dimana hal ini ditampilkan dengan bentuk yang nyata
saya gambarkan pada bagian atas objek utama
40
Volume 1, No. 2, November 2021 CITAKARA Jurnal Penciptaan dan Pengkajian Seni Murni

tergambarkan dan dibuat berhubungan dengan Wang, X., Cui, D., Wang, Z., Fan, Q., Xu, H., Qiu,
objek lainnya, selain itu pemanfaatkan unsur-unsur J., . . . Xiao, Z. (2012). Cross-sectional comparison
seni rupa seperti warna, bidang, bentuk, dan ruang of the clinical characteristics of adults with early-
serta garis di padukan menjadi satu keselarasan. onset and late-onset obsessive compulsive
Pengungkapan perspektif dari sebuah perasaan disorder. Journal of Affective Disoerder.
terkekang dan bingung digambarkan menjadi objek
utama dalam karya, pengungkapan perasaan yang
kelam dalam suasana yang gelap juga digambarkan
sebagai latar suasana karya seni lukis saya.

DAFTAR RUJUKAN

Ashok Malla, MBBS, MRCPsych; Ridha Joober,


MD, PhD; Amparo Garcia, MA, MPPPA. (2015).
Mental illness is like any other medical illness: a
critical examination of the statement and its impact
on patient care and society. Canada : McGill
University.

Bahari, Nooryan. (2008). Kritik Seni Wacana


Apresiasi dan Kreasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Dwi Marian

Choresyo, Berry dan Soni Akhmad Nulhaqim dan


Hery Wibowo. (2014). Kesadaran Masyarakat
Terhadap Penyakit Mental. Bandung : Universitas
Padjadjaran.

Kartono, Kartini. (2001). Patologi Sosial. Jilid I.


Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Mubasyaroh. (2013). Pengenalan Sejak Dini


Penderita Mental Disorder. Jawa Tengah : Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri Kudus.

Rahmadhani, Isti. (2018). MENTAL ILLNESS :


Definisi, Gangguan Umum, Tanda-Tanda Awal,
dan Cara Menanganinya. Yogyakarta : Universitas
Negeri Yogyakarta.

Samsara, Anta. (2012). Gelombang Lautan Jiwa.


Denpasar : Elex Media Komputindo.

Sumardjo, Jakob. (2000). Filsafat Seni. Bandung :


Institut Teknologi Bandung

Syamsiar. (2014). Kontemplasi Diri Dalam


Lukisan. Jawa Tengah : Institut Seni Indonesia
Surakarta.

41

Anda mungkin juga menyukai