Anda di halaman 1dari 18

STEP 1

1. (Ismi) remaja: periode transisi dari masa anak ke dewasa dengan ditandai dengan adanya
percepatan pertumbuhan dan perkembangan secara fisik, mental, ataupun sosial. (diska)

STEP 2

1. Bagaimana pemenuhan gizi yang sesuai agar pertumbuhan dan perkembangan remaja
optimal (lea)
2. Perkembangan apa saja yang terjadi saat remaja dan bagaimana efeknya? (afa)
3. Apa saja perbedaan perkembangan fisik dan psikis pada anak laki-laki dan perempuan? (lia)
4. Apa saja problem yang sering ditemui remaja sehingga mempengaruhi perkembangan
psikis? (ilham)
5. Mengapa anak laki-laki pada scenario terlihat tetap kurus padahal porsi makan banyak?
(yuniza)
6. Berapa rentang usia remaja? (ismi)
7. Bagaimana pola asuh yang baik pada usia remaja? (asa)
8. Bagaimana pertumbuhan pada masa remaja? (silvy)

STEP 3

1. Berapa rentang usia remaja? (ismi)


Remaja meruparakan periode transisi
Periode awal (11- 14 tahun)
Laki-laki: organ reproduksi matang
Periode pertengahan (15-17 tahun)
Periode akhir (18-20 tahun) (ilham)

Menurut WHO (10-19 tahun)


Menurut badan kependudukan (10-24 tahun)
(yunisa)
2. Perkembangan apa saja yang terjadi saat remaja dan bagaimana efeknya? (afa)
Perkembangan
Psikologi: dimasa remaja merasa mandiri, ingin mencari identitas diri
Kognitif: mulai bisa memikirkan secara abstrak dan idealis
Sosial ekonomi: cenderung mempunyai kemandirian dan pergaluan yang luas. Ingin bergaul
secara bebas.
Sexual: laki laki (suara memberat, mimpi basah), perempuan (menstruasi pertama) (ismi)

Perkembangan sekunder
Laki laki: Tumbuhnya rambut pubis di usia remaja, kulit akan berpigmen, pembesaran dan
pemanjangan penis, pembesaran skrotum

Wanita: tumbuhnya rambut pubis ketiak dan payudara, berpigmen kulitnya, papilla
payudara menonjol, diameter areola akan bertambah, dan ukuran payudara akan
membesar.
Selain perubahan genitalia tumbuhnya jerawat, jakun untuk laki-laki dan keluar bulu di
bagian dada. Tumbuhnya rambut di beberapa bagian tubuh (betis, ketiak, paha)
Akan tumbuh tumbuh gigi taring. (diska)

Perkembangan emosional
Pada masa remaja terjadi perubahan emosi yang mudah. Di usia ini ingin melakukan yang
berisiko tinggi. Pada usia ini akan merubah kebiasaan sehari-hari seperti begadang (yunisa)

Laki-laki Perempuan
Perkembangan Merasa mandiri dan ingin mencari Merasa mandiri dan ingin mencari
psikologi identitas identitas
Terjadi perubahan emosi Terjadi perubahan emosi
Melakukan sesuatu yang berisiko tinggi Melakukan sesuatu yang berisiko
Merubah pola hidup seperti begadang tinggi
Merubah pola hidup seperti begadang
Perkembangan Mimpi basah Menstruasi pertama
sexual Tumbuhnya rambut pubis, ketiak, Tumbuhnya rambut pubis, ketiak,
paha, betis tangan, kaki
Pemanjangan penis Pembesaran pada payudara
Pembesaran skrotum Papilla payudara menonjol
Tumbuhnya jakun Diameter aerola bertambah
Perkembangan mulai bisa memikirkan secara abstrak mulai bisa memikirkan secara abstrak
kognitif dan idealis dan idealis

Perkembangan Ingin bergaul secara bebas tanpa Ingin bergaul secara bebas tanpa
sosial-ekonomi adanya tuntutan adanya tuntutan

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan?


Faktor hormonal: terkait perkembangan organ genital. Hormone estrogen akan memicu
menstruasi pada perempuan. Hormone testosterone akan memproduksi sel
spermatozoa(ismi)
Faktor lingkungan: faktor lingkungan akan berpengaruh pada perkembangan karena jika
lingkungan yang tidak
Faktor keluarga: keharmonisan orang tua, kondisi sosial rumah, cara orang tua mendidik
anak. (asa)
Faktor nutrisi: jika tidak tercukupi akan mempengaruhi perkembangan. (lia)
Faktor genetic: jika ada kelainan genetic maka akan menghambat perkembangan pada anak
dan remaja. (afa)
3. pertumbuhan apa saja yang terjadi saat remaja dan bagaimana efeknya? (afa)

Laki-laki Perempuan
Pertumbuhan -kecepatan perubahan tinggi kecepatan perubahan tinggi
menjulang menjulang
-diameter jantung, paru paru akan diameter jantung, paru paru akan
membesar membesar
-jaringan limfe mengalami regresi jaringan limfe mengalami regresi
-pertumbuhan otot tumbuh saat - pertumbuhan otot tumbuh saat
pubertas terutama otot skeletal pubertas terutama otot skeletal
-otot bertumbuh volumenya dan otot bertumbuh volumenya dan
kekuatannya karena pengaruh kekuatannya karena pengaruh
androgen androgen
-pertumbuhan lemak terus bertambah pertumbuhan lemak terus
di batang tubuh yang relative konstan bertambah di batang tubuh yang
relative konstan
-pertumbuhan tulang lebih dulu karena
phv terjadi lebih dulu (bertambah -pertumbuhan tulang lebih dulu
7cm/tahun) karena phv terjadi lebih dulu
-kehilangan lemak pada bagian (bertambah 6cm/tahun)
ekstremitas kecuali dibagian abdomen -lebih banyak menimbun lemak
tetapi hanya sedikit terutama dibagian bawah
ektremitas (paha, betis, payudara)
- Lempeng epifisis memanjang saat
remaja - Lempeng epifisis memanjang saat
remaja

(attaravi, diska, ismi)

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan?


Faktor gizi: jika asupan gizi seimbang maka akan terjadi pertumbuhan yang optimal
Faktor hormone: hormone akan mempengaruhi penguatan otot
Faktor aktifitas fisik: jika anak yang sering melakukan kegiatan akan mempengaruhi fisik
terutama untuk peregangan pada tubuh
(attar)
Faktor keluarga: dilihat dari genetic pada keluarga atau orang tuanya.
Faktor jenis kelamin: laki-laki cenderung lebih tinggi daripada perempuan. Pertumbuhan
perempuan lebih cepat saat remaja.
Faktor sosial ekonomi: yang berasal dari ekonomi rendah biasanya terjadi perawakan yang
pendek
Faktor Kesehatan: anak-anak yang sehat atau jarang sakit tubuhnya bertumbuh secara
optimal
(lea)
Faktor lingkungan: berpengaruh pada proses pertumbuhan anak berdasarkan ekonmi,
keluarga, sosial
(yunisa)

Berat badan dan tinggi badan yang normal pada laki-laki usia 13-15 tahun?
158cm dan 46kg untuk usia laki laki
155cm dan 46kguntuk usia perempuan (diska)
4. Bagaimana pemenuhan gizi yang sesuai agar pertumbuhan dan perkembangan remaja
optimal (lea)

Nutrisi Laki-laki Wanita


Energi 2475 kkal 2125 kkal
Protein 72 gram 69 gram
Lemak 83 gram 71 gram
Karbohidrat 340 gram 292 gram
Serat 35 gram 30 gram
Air 2000ml (6-8 gelas) 2000ml (6-8 gelas)
Vitamin A 600mcg 600mcg
Vitamin D 15mcg 15mcg
Vitamin E 12mcg 15mcg
Vitamin B12 2,4mcg 2,4mcg
Vitamin C 75mcg 65mcg
Kalsium 1000-1200mcg 1000-1500mcg
Zat besi 13-19mcg 26mcg
Na 1200-1500mcg 1200-1500mcg

(lea, arzalia)
5. Mengapa anak laki-laki pada scenario terlihat tetap kurus padahal porsi makan banyak?
(yuniza)
 Ada faktor makan “asal banyak”, yaitu tidak memperhatikan nutrisi
 Faktor pilih-pilih makanan
 Masalah Kesehatan, seperti penyakit kronis pencernaan sehingga tidak menyerap
nutrisi dengan baik
 Terdapat alergi makanan
 Faktor lingkungan, seperti pola makan tidak teratur, perasaan marah atau stress
akan mempengaruhi nafsu makan (lea)

Kebutuhan kalori banyak pada masa remaja, dan pada masa ini terjadi pertumbuhan
yang pesat pada otot. terjadi penimbunan lemak yang sedikit pada laki-laki. (diska)

Terdapat penyakit yaitu cacingan. Semacam parasite yang ada di system tubuh yang
berasal dari makanan atau lingkungan yang kurang bersih. Organ pencernaan tidak akan
meresap nutrisi secara maksimal.

1. Ascaris lumbricoides
Di Indonesia dikenal sebagai cacing gelang, parasit ini tersebar di seluruh dunia terutama daerah
tropik dan erat hubungannya dengan hygiene dan sanitasi. Di Indonesia frekuensinya tinggi berkisaran
antara 20–90% yang banyak ditemukan pada anak – anak (Safar, 2010).

Hospes definitifnya hanya manusia, jadi manusia pada infeksi cacing ini sebagai hospes obligat.
Cacing dewasa hidup di rongga usus halus. Panjang cacing betina 20–40 cm dan cacing jantan 15–31
cm. cacing betina dapat bertelur sampai 200.000 butir sehari, yang dapat berlangsung selama
hidupnya yaitu kira–kira satu tahun. Telur ini tidak menetas dalam tubuh manusia, melainkan
dikeluarkan bersama tinja hospes. Telur yang dibuahi ketika keluar bersama tinja manusia tidak
infektif. Di tanah waktu 2–3 minggu menjadi matang yang disebut telur infektif dan di dalam telur ini
sudah terdapat larva. Telur infektif ini dapat hidup lama dan tahan terhadap pengaruh buruk (Safar,
2010).

Penularan cacing ini dapat terjadi melalui beberapa jalan yaitu masuknya telur infektif kedalam mulut
bersama makanan atau minuman yang tercemar, atau tertelan melalui tangan yang kotor. Telur akan
menetas pada usus halus kemudian larva akan menembus dinding usus masuk ke dalam kapiler darah,
kemudian melalui hati, jantung kanan, paru – paru, bronkus, trakea, laring, dan tertelan ke esofagus,
rongga usus halus dan tumbuh menjadi dewasa (Safar, 2010).
2. Trichuris trichiura

Trichuris trichiura termasuk nematoda usus yang biasa dinamakan cacing cemeti atau cambuk, karena
tubuhnya menyerupai cemeti dengan bagian depan yang tipis dan bagian belakangnya yang jauh lebih
tebal. Cacing ini pada umumnya hidup di sekum manusia, sebagai penyebab Trichuriasis dan tersebar
secara cosmopolitan. Trichuris trichiura adalah cacing yang relatif sering ditemukan pada manusia,
tapi umumnya tidak begitu berbahaya (Irianto, 2009).

Hospes definitif yaitu manusia dan menyebabkan penyakit yang disebut trichuriasis, trichocephaliasis
atau infeksi cacing cambuk. Cacing ini pernah ditemukan pada babi dan kera. Cacing dewasa
berhabitat di usus besar seperti Colon dan Caecum (Safar, 2010).

Cacing betina berukuran 3,5–5,0 cm dan jantan berukuran 3,0–4,5 cm. Seekor cacing betina dalam
satu hari dapat bertelur 3000–4000 butir. Telur cacing ini berbentuk tempayan dengan semacam tutup
yang jernih dan menonjol pada kedua kutub, besarnya 50 mikron. Telur ini ditanah dengan suhu
optimum dalam waktu 3–6 minggu menjadi matang (infektif) (Safar, 2010).
3. Ancylostoma duodenale dan Necator americanus

Cacing ini terdapat hampir di seluruh daerah khatulistiwa, terutama di daerah pertambangan.
Frekuensi cacing ini di Indonesia masih tinggi kira – kira 60–70%, terutama di daerah pertanian dan
pinggir pantai. Cacing ini berhabitat di usus halus manusia (Safar, 2010)

Ancylostoma duodenale ukurannya lebih besar dari Necator americanus.Cacing betina berukuran 10–
13 mm x 0,6 mm, cacing jantan 8–11 mm x 0,5 mm, bentuknya menyerupai huruf C. Necator
americanus berbentuk huruf S dimana cacing betina berukuran 9–11 mm x 0,4 mm, cacing jantan 7–9
mm x 0,3 mm. Ancylostoma duodenale betina dalam satu hari bertelur 10.000

butir sedangkan Necator americanus 9.000 butir. Telur dari kedua spesies ini tidak dapat dibedakan,
ukurannya 40–60 mikron, bentuk lonjong dengan dinding tipis dan jernih. Telur ini di tanah dalam
hidup dalam beberapa hari sedangkan pada suhu dalam waktu 24–48 jam telur akan menetas dan
keluar larva rhabditiform yang memakan bahan sisa organik yang ada di sekitarnya. Karena kedua
spesies cacing menghisap darah hospes, maka infeksi berat yang menahun dapat menimbulkan
anemia. Infeksi ringan tanpa gejala, bila sudah menahun akan menurunkan daya/presisi kerja (Safar,
2010)

4. Strongyloides strecolaris

Penyakit yang disebabkan oleh cacing ini dinamakan strongiloidasis atau diare kokhin Cina.
Strongyloides strecolaris adalah parasite yang umumnya terdapat di daerah panas. Ciri khusus cacing
ini adalah adanya stadium yang hidup bebas untuk kelangsungan hidupnya serta memerlukan suhu
rata – rata 15Dalam siklus hidupnya ada dua macam kehidupan cacing, yaitu (1) hidup bebas di tanah
dan (2) hidup sebagai parasit. Hospesnya adalah manusia dan berhabitat di mukosa epitel usus halus
bagian proksimal. Telur cacing menetas pada usus, sehingga dalam tinja ditemukan larva rhabditiform
dan ditanah tumbuh menjadi larva filariform. Gejala yang ditimbulkan seperti rasa terbakar dan
menusuk – nusuk di daerah duodenum, dimana cacing betina bersarang. Pada infeksi berat atau kronis
dapat menimbulkan kematian.

Cara penyebaran penyakit

Penyebaran penyakit kecacingan dari tinja manusia dapat melalui salah satunya adalah tanah
(Soemirat, 2000). Berbagai akibat kurangnya dalam pengelolaan sampah sejak sampah dihasilkan
sampai pembuangan akhir sangat merugikan kesehatan masyarakat secara langsung salah satunya
adalah terjadinya pencemaran tanah oleh nematoda usus STH (Ascaris lumbricoides, Trichuris
trichuira, Ancylostoma duodenale, dan Strongyloides stercoralis) (Cahyo Wu, 2009).

Penyebaran penyakit cacingan dapat melalui terkontaminasinya tanah dengan tinja yang mengandung
telur Trichuris trichiura, telur tumbuh dalam tanah liat yang lembab dan tanah dengan suhu optimal ±
30◦C (Gandahusada S. , 2006).

Tanah liat dengan kelembaban tinggi dan suhu yang berkisar antara 25◦C- 30◦C sangat baik untuk
berkembangnya telur Ascaris lumbricoides sampai menjadi bentuk infektif (Gandahusada S. , 2006).

Sedangkan untuk pertumbuhan larva Necator americanus yaitu memerlukan suhu optimum 28◦C-
32◦C dan tanah gembur seperti pasir atau humus, dan untuk Ancylostoma duodenale lebih rendah
yaitu 23◦C- 25◦C tetapi umumnya lebih kuat (Gandahusada S. , 2006).

Kondisi tanah yang lembab dengan bertumpuknya banyak sampah merupakan habitat yang tepat
untuk nematoda hidup dan berkembang biak. Tesktur tanah yang sangat bervariasi yang terdiri dari
tanah pasir, debu dan liat sangat memungkinkan hidup dan berkembang biak telur-telur cacing hingga
menjadi cacing yang infektif menularkan penyakit kecacingan (Cahyo Wu, 2009).

Upaya kebersihan yang harus dilakukan untuk mewujudkan kondisi halaman rumah yang bersih
melalui pengelolaan sampah. Pengendalian dampak pembuangan sampah untuk mengurangi resiko
bagi kesehatan masarakat terutama untuk mengurangi terjadinya infeksi kecacingan (Cahyo Wu,
2009).

(attar)

Faktor hormone: hiperthiroidisme penyakit yang muncul pada getah bening yang
memproduksi hormone terlalu banyak. Oleh karna itu akan mempengaruhi nafsu
makanan dan juga seringnya buang air. (lia)

6. Bagaimana pola asuh yang baik pada usia remaja? (asa)


7. Bentuk-bentuk kenakalan remaja
8. Hubungan pola asuh dengan kenakalan remaja
9. Peran puskesmas dan sekolah pada tumbuh kembang remaja

STEP 4

STEP 5

1. Berapa rentang usia remaja? (ismi)


2. Perkembangan apa saja yang terjadi saat remaja dan bagaimana efeknya? (afa)
3. Pertumbuhan apa saja yang terjadi saat remaja dan bagaimana efeknya? (silvy)
4. Bagaimana pemenuhan gizi yang sesuai agar pertumbuhan dan perkembangan
remaja optimal (lea)
5. Mengapa anak laki-laki pada scenario terlihat tetap kurus padahal porsi makan
banyak? (yuniza)
6. Bagaimana pola asuh yang baik pada usia remaja? (asa)
7. Bagamaina bentuk-bentuk kenakalan remaja?
8. Bagaimana Hubungan pola asuh dengan kenakalan remaja?
9. Bagaimana Peran puskesmas dan sekolah pada tumbuh kembang remaja?
STEP 6
1. Berapa rentang usia remaja? (ismi)

Masa remaja = masa peralihan antara kehidupan anak-anak dan orang dewasa.
Harlock (1990) membagi fase remaja menjadi,
Usia awal remaja antara 13-17 tahun dan usia akhir remaja antara 17-18 tahun.

Menurut Neil J Salkind (2006) :


- Awal masa remaja/early : usia 10-14 tahun
Lonjakan pertumbuhan fisik dan pematangan seksual
o Krisis identitas
o Jiwa masih labil
o Berkurangnya rasa hormat terhadap orang tua
o Dapat terpengaruh teman sebaya
o Mencari orang lain yang disayangi selain orang tua dan keluarga

- Masa remaja tengah/middle/madya : 14-17 tahun


Pembangunan fisik ketrampilan motoric kasar, massa otot, kekuatan dan daya tahan
cardiopulmonary.
o Sangat memperhatikan penampilan
o Berusaha mendapat teman baru
o Moody
o Kurang menghargai pendapat orang tua
o Mengeluh orangtua terlalu ikut campur dalam kehidupannya
o Selektif dan kompetitif dalam pertemanan

- Masa akhir remaja/late : 17-21 tahun


Dominasi perkembangan auditory, motoric dan visual.

2. Perkembangan apa saja yang terjadi saat remaja dan bagaimana efeknya? (afa)
Faktor yang mempengaruhi perkembangan remaja :
Faktor hormone
- Hormone testosterone = hormone yang berkaitan dengan perkembangan alat
kelamin, pertambahan tinggi dan perubahan suara pd laki-laki.
- Hormone estradiol = berkaitan dengan perkembangan buah dada, Rahim dan
kerangka anak perempuan
Faktor Kesehatan = anak yang sakit pertumbuhan fisiknya akan terhambat
Faktor nutrisi = kekurangan gizi menghambat pertumbuhan
Faktor lingkungan = anak yang tumbuh karena seringnya dilatih akan meningkat
lebih cepat
Faktor genetic = turunan yang diwariskan dari orang tua

Psikis :
Early  Berpikir konkret
 Mulai mengembangkan konsep moral &
kesadaran identitas gender mereka
 Mulai berpikir ttg body image
 Mulai membangkang
 Pengaruh teman sebaya yg kuat
 Ingin mengambil keputusan sendiri tp masih
membutuhkan keamanan dari orang tua
Middle  Mulai berpikir abstrak
 Peningkatan dlm pola pikir, ketangkasan verbal
(pendapat)
 Mulai percaya dengan keputusan diri (makan)
 Mulai comfort dengan postur tubuhnya dan
tidak terlalu memikirkan body image
 Egosentrism berkurang
Late  Berpikir abstrak secara kompleks
 Future orientation
 Berpikir tentang finance
 Bedakan hukum dan moral
 Pengembangan lebih lanjut dari identitas
pribadi

3. Pertumbuhan apa saja yang terjadi saat remaja dan bagaimana efeknya? (silvy)
- Perubahan tinggi dan berat badan
12 tahun = rata-rata ( 59-60ninci -+150 cm)
18 tahun = 69 inci lk dan pr 64 inci
Pr = tertinggi pd usia 11-12 th
Dalam setahun nambah 3 inci
Laki-laki = 13-14 tahun
Dalam setahun 4 inci
- Perubahan proporsi tubuh
Pertumbuhan otot seiring bertambahnya tinggi badan, perubahan otot lebih
cepat karna lebih banyak jaringan otot.
Fisik :
Perempua Tinggi badan  bertambah > 9cm/ tahun ; 2 tahun lebih cepat dari laki-laki Puncak
n terjadi pada usia 12tahun & pertumbuhan akan berakhir pada 16
tahun
Berat badan  peningkatan massa lemak, perubahan komposisi tubuh terjadi kerena
pengaruh hormone steroid seks
Tanda awal pubertas  a. timbulnya brest budding/ tunas payudara pada usia 10
tahun, secara bertahap payudara berkembang menjadi
payudara dewasa pada usia 13-14tahun
b. rambut pubis mulai tumbuh pada usia 11-12 tahun &
mencapai pertumuhan pada usia 14 tahun
c. menarke : terjadi pada fase akhir perkembangan pubertas
yaitu sekitar 12,5tahun. Massa lemak pada perempuan
meningkat pada tahap akhir pubertas

Pria Tinggi badan  bertambah 10cm/tahun , puncaknya pada usia 14 tahun &
pertumbuhan akhir pada usia 18 tahun
Berat badan  terjadi akibat meningkatnya massa otot , perubahan komposisi tubuh
terjadi karena pengaruh hormone steroid seks
Tanda awal pubertas  a. meningkatnya volume testis, ukuran testis menjadi lebih
dari 3 ml, pembesaran testis pada usia 9 tahun, kemudian
diikuti pembesaran penis
b. ukuran penis dewasa dicapai pada usia 16-17tahun
c. rambut aksila tumbuh setelah rambut pubis, sdangkan kumis
& janggut baru tumbuh belakangan
d. perubahan suara terjadi karena bertambah panjangnya pita
suara akibat pertumbuhan laring & pengaruh testosterone
terhadap pita suara. Mimpi basah terjadi sekitar usia 13-
17tahun

Selain itu, perubahan fisiologis dapat dipengaruhi oleh dua komponen yaitu
adrenarche dan gonadarche. Adrenarche berupa maturasi dari kelenjar adrenal yang
ditandai dengan peningkatan sekresi androgen adrenal yaitu
dehydroepiandrosterone (DHEA), dehydroepiandrosterone sulfat (DHEAS) dan
androstenedione sebelum perubahan fisik eksternal (pengembangan rambut
kemaluan). Gonadarche berupa reaktivasi hipotalamus-hipofisis gonadotropin-
gonadal yang berakibat pada kematangan perkembangan primer dan sekunder.

4. Bagaimana pemenuhan gizi yang sesuai agar pertumbuhan dan perkembangan remaja optimal (lea)

Nutrisi Anak-anak Remaja


Makronutrient
Energi 1 th  800 kcal/days Laki-laki  2400 – 2800 kcal
6 th  1600 kcal/days Perempuan  2000 – 2200 kcal
10 th  2000 kcal/days
Karbohidrat 45 – 65% 50 – 60%
Laki-laki  1200 – 1680 kcal
Perempuan  1000 – 1320 kcal
Protein 5 – 20 % 14 – 16%
Laki-laki  66 – 72 gr/days
Perempuan  59 – 69 gr/days
Lemak 1-3 th  30 – 40% 20 – 25%
4-10 th  25 – 35%
Mikronutrient
Kalsium 1-3 th  500mg/days Laki-laki 1000 – 1200 mg/days
4-8 th  800mg/days Perempuan  1000 – 1500 mg/days
9-10 th  1000 – 1300 mg/days
Zat Besi 7 – 10 mg/days Laki-laki  13–19 mg/days
Perempuan  26 mg/days
Natrium 1000 – 1200 mg/days 1200 – 1500 mg/days
Vitamin A 300 – 400 mcg/days 600 mcg/days
Vitamin B6 0.5 – 0.6 mg/days 2 – 2.2 mg/days
Vitamin B9 1500 – 200 mcgdays 400 mcg/days
Vitamin B12 0.9 – 1.2 mcg/days 1.8 – 2.4 mcg/days
Vitamin C 15 – 45 mg/days 60 – 75 mg/days
Vitamin D 2.5 mcg/days 15 mcg/days
Vitamin E 6 – 7 mg/days 11 – 15 mg/days
5. Mengapa anak laki-laki pada scenario terlihat tetap kurus padahal porsi makan
banyak? (yuniza)

Adanya perubahan perilaku makan baik atau tidak baik pada remaja menyebabkan
remaja ini mengalami perbedaan baik dalam masa pertumbuhan maupun
perkembangannya. Adapun factor internal berupa fisik dan psikologis, serta factor
eksternal seperti budaya, ekonomi, norma sosial, dan pengetahuan. Factor psikologis
yang mempengaruhi perilaku makan pada remaja adalah bentuk ketidakpuasan
harga diri dan bisa menjadi salah perubahan perilaku hidup modern seperti tinggi
kalori, tinggi garam, rendah serat yang justru bisa membahayakan tubuh dalam
jangka waktu yang panjang. Ketidakseimbangan antara asupan dan keluaran energi
akan mengakibatkan perubahan berat badan sehingga terjadi perubahan bentuk
tubuh yang awalnya kurus menjadi gemuk ataupun sebaliknya. Asupan energi yang
kurang karena perilaku makan yang tidak baik dari kebutuhan akan berppotensi
terjadinya penuruna status gizi.

6. Bagaimana pola asuh yang baik pada usia remaja? (asa)

 Terima remaja sebagai manusia biasa.


 Hargai ide-ide remaja, termasuk kesukaan dan ketidaksukaan serta harapan.
 Biarkan remaja mempelajari sesuatu dengan melakukan, meskipun pilihan dan
metodenya berbeda dari orang dewasa.
 Berikan pada remaja batasan-batasan yang jelas dan masuk akal.
 Perjelas aturan rumah dan konsekuensinya untuk pelanggaran.
 Gunakan pertemuan keluarga untuk merundingkan aturan rumah.
 Bersikaplah selalu ada tetapi hindari penekanan terlalu jauh terhadap remaja
 Hargai privasi remaja.
 Cobalah untuk berbagi perasan remaja tentang senang dan sedih.
 Dengarkan dan cobalah untuk terbuka pada pandangan-pandangan remaja,
bahkan ketika mereka tidak setuju dengan pandangan-pandangan orang tua.
 Cobalah untuk memperjelas komunikasi.
 Bantu remaja dalam memilih tujuan karir yang tepat dan menyiapkan untuk peran
orang dewasa.
 Berikan kasih sayang tanpa menuntut.

Yang perlu diingat : remaja sensitive, pertemanan hal yang sangat penting bagi
remaja, remaja memandang segala sesuatu sebagai baik dan buruk. (540-1340-1-SM,
n.d.; Jannah, 2016)
7. Bagamaina bentuk-bentuk kenakalan remaja?

Kenakalan biasa = suka kluyuran, suka berkelahi, membolos sekolah, pergi dari
rumah tanpa pamit dan sebagainya.

Kenakalan yang menjurus pada pelanggaran hukum = meminjam barang tidak


dikembalikan, berpakaian melanggar norma kesopanan, mengambil barang orang
tua tanpa ijin dan sebagainya.

Kenakalan khusus = penyalahgunaan narkotika, minum-minuman keras, hubungan


sex di luar perkawinan, ikut organisasi terlarang dan sebagainya.

Kartono, (2013) menyebutkan ada 11 jenis dari perilaku delinquency sebagai berikut:

o Kebut-kebut di jalan yang mengganggu keamanan lalu lintas, dan


membahayakan jiwa sendiri serta orang lain.
o Perilaku ugal-ugalan, brandalan, urakan yang mengacaukan ketentraman
lingkungan sekitarnya. Tingkah laku ini bersumber pada kelebihan energI dan
dorongan primitif yang tidak terkendali.
o Perkelahian antara gang, antara kelompok, antara sekolah, antara suku
(tawuran), sehingga kadang-kadang membawa korban jiwa.
o Membolos sekolah lalu bergelandangan sepanjang jalan atau bersembunyi di
tempat-tempat kecil sambil melakukan eksperimen bermacam-macam
kedurjanaan dan tidak asusila.
o Berpesta pora, sambil mabuk-mabukan, melakukan hubungan seks bebas
atau orgi yang menganggu lingkungan sekitar.
o Kecanduan atau ketagihan bahan narkotika yang erat bergandengan dengan
tindakan kejahatan.
o Perjudian dan bentuk-permainan lain dengan taruhan, sehingga
mengakibatkan ekses kriminalitas.
o Komersialisasi seks, penguguran janin oleh gadis-gadis delinquency dan
pembunuhan bayi oleh ibu-ibu yang tidak kawin.
o Tindakan radikal dan ekstrim dengan cara kekerasan, penculik dan
pembunuhan yang dilakukan oleh anak-anak remaja. (MPd Kons, n.d.)

Penyebab :
Kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tua
Anak yang kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua akan
sibuk mengurusi permasalahan serta konflik batin sendiri. Kebutuhan fisik dan psikis
tidak terpenuhi, keinginan dan harapan remaja tidak tersalur, tidak mendapatkan
pelatihan fisik dan mental yang diperlukan untuk memenuhi kehidupan normal.
Perhatian dan kasih sayang dari orang tua ini memengaruhi kejiwaan remaja dalam
membentuk kepribadian dan sikap remaja sehari-hari.
Minimnya pemahaman tentang keagamaan
Dalam pembinaan moral, agama mempunyai peranan penting karena nilai dari
agama ini tidak akan berubah karena perubahan waktu dan tempat. Permbinaan
moral bagi remaja sebenarnya perlu dididik sejak kecil sesuai umur karena setiap
anak bisa diajarkan mana yang benar mana salah. Pembinaan moral ini harus diawali
dengan teladan dari orang tua untuk mencontohkan hal-hal yang positif.
Pengaruh dari lingkungan sekitar
Pengaruh dari ingkungan sekitar benar benar bisa mempengaruhi perilaku dan watak
remaja baik itu baik maupun buruk. Remaja ini umumnya sangat senang dengan
gaya hidup yang baru tanpa melihat factor negatifnya karena anggapan ketinggalan
zaman jika tidak mengikutinya.
Tempat pendidikan

8. Bagaimana Hubungan pola asuh dengan kenakalan remaja?

Kenakalan remaja dipengaruhi oleh pengasuhan orang tua, yang mempengaruhi


emosional remaja, orang tua juga harus menyesuaikan Tindakan dan pola asuh yang
baik agar perkembangan emsionalnya makin optimal. ( Fitri & Sasmita, 2019)
Beberapa pola asuh orangtua antara lain :
a. Pola asuh otoriter
Pola asuh ini cenderung seperti orang tua menetapkan aturan, perilaku anak
ditentukan dan anak tidak boleh mempertanyakan bahkan membantah. Pola
asuh ini dapat membuat anak menjadi menarik diri, kurang terbuka terhadap
orang tua, penakut, tidak memiliki inisiatif, dan bisa jadi penentang norma.
b. Pola asuh demokratis/otoratif
Pola asuh ini cenderung memberikan kebebasan memilih pada anak tetapi masih
di bawah pengawasan dari orang tua. Pola asuh ini merupakan pola asuh paling
relevan yang dapat diterapkan pada remaja karena bisa menemukan titik tengah
antara kemauan orang tua dan kemauan anak.
c. Pola asuh permisif
Pola asuh ini sangat membebaskan anak tanpa menerapkan kedisiplinan atau
aturan tertentu di bawah pengawasan orang tua. Anak dapat menghendaki
apapun yang dia mau tanpa ada larangan. Pola asuh ini bisa menyebabkan anak
menjadi lebih egois karena terbiasa mengambil keputusan sendiri dan terbiasa
untuk melakukan pelanggaran terhadap norma sosial karena tidak pernah dikasih
arahan/bimbingan.1
(purwanto, 2017) Click or tap here to enter text.
9. Bagaimana Peran puskesmas dan sekolah pada tumbuh kembang remaja?
-Program usaha Kesehatan sekolah (UKS) = Upaya pembinaan Kesehatan anak usia
sekolah dan remaja.
Program penjaringan (skrining) utk mendeteksi secara dini kelainan yang
mengganggu proses reproduksi
- Puskesmas Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
Pelayanan disesuaikan dengan kebutuhan remaja dengan peningkatan kualitas
konseling tenaga Kesehatan dan pemberdayaan remaja sbg konselor sebaya.
Materi Kesehatan yang menjadi prioritas : HIV dann AIDS , infeksi menular
seksual (IMS)/ infeksi menular reproduksi (ISR), pengenalan konsep gender,
Pendidikan Kesehatan hidup sehat (PKHS), penyalahgunaan napza dan cara
belajar partisipatis dan Teknik konseling.
Cara yang digunakan :
- Teknik berkomunikasi secara terbuka
- menghargai kontrol remaja terhadap dirinya sendiri; dan
- menjaga privasi
bila cara pendekatan yang diberikan dapat membangun rasa percaya anak
remaja, kesehatan reproduksi tidak lagi dianggap sebagai suatu hal yang tabu
untuk dibicarakanClick or tap here to enter text. (Pertumbuhan Perkembangan
Remaja dan Implikasinya Terhadap Masalah Kesehatan Dan Keperawatannya Ade
Wulandari & Wulandari Program studi DIII Keperawatan Bima, n.d.)
Click or tap here to enter text.

1
Daftar pustaka
Ulfa Kesuma, Khikmatul Istiqomah, 2019. Perkembangan Fisik dan Karakteristiknya, serta
Perkembangan Otak AUPD. Vol 9 No 2
Ade Wulandari. 2014 KARAKTERISTIK PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN REMAJA DAN
IMPLIKASINYA TERHADAP MASALAH KESEHATAN DAN KEPERAWATANNYA. Vol 2 No 1

540-1340-1-SM. (n.d.).

Jannah, M. (2016). REMAJA DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGANNYA DALAM ISLAM. In Jurnal


Psikoislamedia (Vol. 1, Issue 1).

MPd Kons, H. (n.d.). Perkembangan Fisik Dan Body Image Remaja. STAIN CURUP.

Pertumbuhan Perkembangan Remaja dan Implikasinya Terhadap Masalah Kesehatan Dan


Keperawatannya Ade Wulandari, K., & Wulandari Program studi DIII Keperawatan Bima, A. (n.d.).
KARAKTERISTIK PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN REMAJA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP
MASALAH KESEHATAN DAN KEPERAWATANNYA.

Sri Pangesti, D., & Agus Tianingrum, N. (n.d.). Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Kenakalan Remaja
Sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Baru.

 
STEP 7

Anda mungkin juga menyukai