BAB II
TINJAUAN UMUM
Dinamakan group karena ada beberapa perusahaan dengan berbagai bidang usaha
yang menggunakan nama Mirota dan semuanya di bawah naungan Mirota Group.
Mirota adalah singkatan dari minuman, roti dan tart. Perusahan dirintis oleh
Hendro Sutikno pada tahun 1950, yang lokasinya berada di Jl. Farindan M. Noto
Kotabaru Yogyakarta. Usaha yang dijalankan pertama kali adalah berupa kantin
yang menjual roti basah, kue kering, tart dan minuman (dawet) yang dikelola oleh
istrinya.
usahanya dengan membuka Toko P & D ( Privision & Drunken), yang terletak di
Jl. Jendral Ahmad Yani 75. Perkembangan perusahaan semakin cepat dengan
bertambahnya jenis usaha baru yaitu produksi susu bubuk untuk bayi merk
Lactona tahun 1973. Sejak itu perusaaan diberi badan hukum CV. Mirota KSM
Inc. Pada tanggal 25 November 1973 diubah badan usahanya menjadi PT. Mirota
perluasan maka PT. Mirota KSM Inc, lokasinya dipindah ke Desa Sambilegi
dikembangakan dan dikelola oleh putra – putri Hendro Sutikno. Pada tahun 1980
berdiri Rumah Makan dengan nama Mirota di Desa Nayan, Ndewan, Jl. Solo KM
6
telah didirikan PT. Mirota Kampus dengan ditandatangani oleh Bpk. Siswanto
H.S. sebagai Direktur Utama dan Bpk. Nico Sukandar sebagai General Manager.
Pada tanggal 13 Mei 1985 PT. Mirota Kampus membuka cabang baru
disambut baik oleh masyarakat sekitar. Mirota Kampus saat ini berkembang
berkualitas, harga yang murah dan fasilitas yang nyaman dan aman,
mungkin.
kerja.
8
dipikirkan prospek usaha perusahaan dikemudian hari, baik dalam jangka panjang
maupun jangka pendek, sehingga haruslah tepat pemilihan lokasi tersebut karena
Departement Store memilih lokasi yaitu di Jl. C. Simanjuntak No. 70. Adapun
1. Faktor Transportasi
kesulitan
mendapatkannya.
3. Faktor Pasar
Lokasi yang terletak tidak jauh dari beberapa perguruan tinggi dan
anak-anak kost.
Dalam hal ini lokasi yang dipilih tersebut sudah ada fasilitas listrik
dari PT. PLN. Jaringan telepon dari PT. Telkom dan jaringan air
yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu
organisasi fungsional dan staf. Mirota Kampus merupakan cabang tersendiri atau
cabang bersama Mirota Babarsari dibawah PT. Mirota Kampus. Dalam kegiatan
usahanya, divisi atau cabang yang ada hanya berfungsi menjalankan usaha
pemasaran, personalia, akuntansi dan keuangan dikelola langsung oleh staf PT.
Mirota Kampus. Jadi divisi atau cabang dalam hal pengelolaan lebih bersifat
operasional.
dengan PT. Mirota Kampus sebagai induk organisasinya. Untuk Tugas dan
1. Direktur Utama
2. Sekretaris Direktur
3. Konsultan Tetap
4. General Manager
bagian
5. Finance Manager
1. Bagian Akuntansi
2. Bagian Pembayaran
6. Purchase Manager
2. bagian gudang
1. Bagian Personalia
kepegawaian .
pengunjung.
Pemotong PPh pasal 21 adalah setiap orang pribadi atau badan yang
telah diubah terakhir dengan UU No. 17 Tahun 2000 untuk memotong PPh pasal
Pemberi kerja yang terdiri dari orang pribadi dan badan termasuk
dengan kegiatan, jasa, termasuk jasa tenaga ahli dengan status Wajib
untuk dan atas namanya sendiri, bukan untuk dan atas nama
persekutuannya.
dan pemagangan.
16
kegiatan.
yang terjadi karena jumlah PPh pasal 21 yang terutang dalam satu
tahun takwin lebih kecil daripada jumlah PPh pasal 21 yang telah
pasal 21 yang terutang atas gaji untuk bulan pada waktu dilakukan
penghasilan Pasal 21, terlebih dahulu mengisikan data karyawan yang terdiri dari
nomor induk karyawan (NIK), nomor pokok wajib pajak (NPWP) dari karyawan,
nama karyawan, alamat karyawan, jenis kelamin, status karyawan disini dapat
dipisah menjadi dua yaitu kontrak atau tidak tetap dan tetap., tanggal masuk
karyawan dan kode pendapatan tidak kena pajak (KDPTKP) yang dapat
mengurangi jumlah pendapatan kena pajak karyawan yang terdiri dari beberapa
kriteria yakni:
17
1. AK/- yaitu dimana seorang karyawati yang sudah menikah dan suaminya
2. K/- yaitu kode pendapatan tidak kena pajak yang bearti seorang karyawan
Untuk kode ini, pendapatan tidak kena pajak yang dikenakan yaitu untuk
diri wajib pajak sendiri sebesar Rp. 2.880.000.00 setahun dan tambahan
setahun.
3. K/1 yaitu kode pendapatan tidak kena pajak untuk seorang karyawan yang
anak. Untuk kode ini, Pendapatan tidak kena pajak yang dikenakan yaitu
pendapatan tidak kena pajak untuk diri wajib pajak sebesar 2.880.000.00
1.440.000.00 setahun.
4. K/2 yaitu kode pendapatan tidak kena pajak bagi seorang karyawan yang
Pendapatan tidak kena pajak yang dikenakan, yaitu pendapatan tidak kena
pajak untuk diri wajib pajak sebesar Rp. 2.880.000.00 setahun, tambahan
setahun dan pendapatan tidak kena pajak untuk tanggungan 2 orang anak
5. K/3 yaitu kode pendapatan tidak kena pajak untuk karyawan yang
anak. Pendapatan tidak kena pajak yang dikenakan yaitu untuk diri wajib
6. TK/- yaitu kode pendapatan tidak kena pajak yang diberikan untuk diri
7. Tk/1 yaitu kode pendapatan tidak kena pajak yang diberikan kepada
sebanyak 1 orang.
8. TK/2 yaitu kode pendapatan tidak kena pajak dengan status belum
9. Dan TK/3 yaitu kode pendapatan tidak kena pajak dengan status karyawan
mengisi data pada input gaji bruto. Sebelum mengisi data pada input gaji bruto
terlebih dahulu harus mengubah tanggal, bulan dan tahun karyawan menerima gaji
selama 12 bulan atau satu tahun pajak. Dilanjutkan pengisian data pada input
PPh.
Pada input Pajak penghasilan (PPh) cara mengetahui berapa besar Gaji
Tidak Kena Pajak, Penghasilan kena Pajak Setahun, PPh pasal 21 setahun, PPh
pasal 21 terutang dan PPh pasal 21 sebulan. Untuk lebih jelasnya dapat diambil
KASUS
Sari seorang pegawai tetap PT. Mirota Kampus dengan status sudah
Pengurangan :
2. Biaya jabatan
(-)
3. PTKP Setahun :
Rp. 8.640.000.00
(-)
Penghasilan Kena Pajak Setahun Rp. 14.160.000.00
5% * Rp 14.160.000.00 = Rp 708.000.00
1. Formulir 1721
pegawai tetap dan penerima pensiun atau tunjangan hari tua atau tabungan
hari tua (THT) atau jaminan hari tua dan pegawai tidak tetap atau
yang dikenakan PPh pasal 21 bersifat final atau pegawai dengan status
wajib pajak luar negeri. Serta selisih antara PPh yang sudah disetor
dengan PPh yang harus disetor. Pada formulir 1721 penghasilan bruto 1
21
karyawan tidak tetap. Sedangkan PPh yang terutang didapat dari PPh 1
tahun seluruh karyawan tetap dan karyawan tidak tetap atau kontrak.
2. Formulir 1721-A
Pada formulir 1721-A ini berisi daftar pegawai tetap dan penerima pensiun
atau tunjangan hari tua atau tabungan hari tua (THT) atau jaminan hari
tua (JHT). Selain itu diketahui jumlah semua karyawan, jumlah karyawan
yang punya nomor pokok wajib pajak atau NPWP, yang tidak mempunyai
3. Formulir 1721-A1
Formulir ini berisi biodata setiap karyawan dan detail penghitungan Pajak
a. Penghasilan Bruto
Penghasilan bruto ini terdiri dari 9 poin, poin 1 berisi gaji pokok
atau pensiun atau tunjangan hari tua atau tabungan hari tua atau
b. Pengurangan
Pada pengurangan ini terdiri atas 4 poin yaitu poin 10 berisi biaya
tunjangan hari tua atau jaminan hari tua. Poin 13 berisi Biaya
satu tahun. Poin 18 berisi penghasilan kena pajak dalam waktu satu
17. Poin 19 PPh Pasal 21 atas penghasilan kena pajak setahun atau
poin 22. Poin 24 berisi tentang PPh Pasal 21 dan PPh Pasal 21
poin 24 dan berisi jumlah PPh Pasal 21 yang lebih dipotong yang
4. Formulir 1721-B
untuk
kegiatan .
lainnya.
Mantan pegawai.
menjadi
hati tua atau tabungan hari tua atau jaminan hari tua yang
dibayarkan sekaligus.
dan pensiunan.
25
terdiri atas pegawai atau pemberi jasa dengan status wajib pajak luar
5. Formulir 1721-C
kepada pengurus, dewan komisaris, dewan pengawas dan tenaga ahli. Pada