DISUSUN OLEH :
1. YUNI RISANA 12180407
2. INKA TIO ROMBE 12180371
3. TRI YUNIARTI PADJI KANA 12180333
4. EMA VERANITA BR BANGUN 12160100
5. MARGARETA FELNIMAN 12180331
1
DAFTAR ISI
Cakupan Audit...............................................................................................................3
Tanggung Jawab PT SUGUS.........................................................................................3
Tanggung Jawab Kristanti & Rekan..............................................................................3
Opini dan Rekomendasi................................................................................................3
1. RINGKASAN EKSEKUTIF..............................................................................5
A. INFORMASI UMUM PT SUGUS.................................................................5
B. STRUKTUR ORGANISASI..........................................................................5
C. SOP DAN KEBIJAKAN AKUNTANSI......................................................11
2. PROGRAM AUDIT.........................................................................................15
A. PROGRAM AUDIT SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL.................15
B. PROGRAM AUDIT PENJUALAN.............................................................17
C. PROGRAM AUDIT PERSEDIAAN...........................................................18
D. PROGRAM AUDIT UTANG.......................................................................21
E. PROGRAM AUDIT PIUTANG...................................................................23
LAMPIRAN................................................................................................................27
2
Jakarta, 12 Maret 2019
Kepada Yth:
PT Sugus
Jln. Danau No.89, Bekasi
Jawa Barat
Cakupan Audit
Berdasarkan surat perikatan Kristanti dan Rekan dengan PT Sugus, kami
melakukan audit atas laporan keuangan PT Sugus untuk periode yang berakhir pada
tahun 2018. Kami menyepakati bahwa audit laporan keuangan akan dilakukan atas
siklus penjualan, persediaan, siklus piutang, dan siklus pembayaran utang.
3
Hasil audit kami juga memberikan rekomendasi untuk perbaikan sistem
pengendalian internal PT Sugus saat ini. Diharapkan rekomendasi tersebut dapat
mencegah terjadinya kecurangan dan kesalahan di PT Sugus.
4
1. RINGKASAN EKSEKUTIF
A. INFORMASI UMUM PT SUGUS
PT SUGUS berlokasi di Jln Danau No. 89, Bekasi, Jawa Barat. PT SUGUS
didirikan tanggal 23 April 2011 dengan akta notaris James, SH Nomor 30372 di
Jakarta. Akte ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan Nomor C2-
11.462.HT.01.01.TH2011 tertanggal 28 April 2011. Juga telah didaftarkan di
Pengadilan Negeri Jakarta dengan Nomor 1882/2011 tanggal 5 Mei 2011 dan
diumumkan dalam Tambahan Nomor 32 pada Berita Negara Nomor 1001 tanggal
18 Mei 2011.
PT SUGUS bergerak di bidang industri farmasi. Perusahaan mulai
beroperasi secara komersial sejak tanggal 1 Oktober 2011. PT SUGUS memulai
usahanya dari skala kecil. Perusahaan ini baru mulai memproduksi dalam skala
besar pada tahun 2016
B. STRUKTUR ORGANISASI
5
- Mengambil keputusan yang sangat penting bagi perkembangan perusahaan
2. Dewan Komisaris
- Mengawasi pekerjaan direktur utama
- Memberikan pertimbangan dan nasihat kepada direktur utama dalam
mencapai tujuan perusahaan
3. Direktur Utama (Ibu Diestri)
- Menetapkan rencana kerja dan melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan rencana kerja secara keseluruhan.
- Mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab kepada masing-masing
bagian.
- Mengoordinasikan dan mempertanggungjawabkan kepada dewan
komisaris seluruh aktivitas perusahaan sesuai dengan rencana dan tujuan
serta kebijaksanaan yang digariskan oleh dewan komisaris.
- Menjaga kelancaran operasional untuk jangka panjang.
- Bertanggung jawab atas segala akibat dari pengambilan keputusan atau
kebijakan.
4. Manajer Pembelian dan Persediaan (Bapak Sugeng)
- Menerima permintaan pembelian barang-barang yang dibutuhkan dari
setiap bagian perusahaan.
- Mengatur agar barang yang dibeli dapat tiba pada waktunya dan mutunya
sesuai dengan yang diinginkan.
- Menggunakan anggaran investasi (rencana pembelian) atas asset tetap
sebagai alat pengendalian investasi atas asset tetap.
- Mengadakan hubungan koordinasi dengan manajer lainnya.
6
Untuk memperlancar tugasnya, Bapak Sugeng dibantu oleh :
a. Kepala Bagian Pembelian (Ibu Vivian), dibantu oleh administrasi
pembelian
- Membuat order pembelian
- Menandatangani dokumen-dokumen pembelian sebatas pada
wewenang yang diberikan.
- Mencatat jumlah pembelian
- Membuat laporan pembelian secara berkala untuk
dipertanggungjawabkan kepada Bapak Sugeng.
b. Kepala Bagian Gudang (Bapak Utomo)
- Melakukan pengawasan dan pemeriksaan secara keseluruhan terhadap
keadaan persediaan dalam hal penyimpanan, keadaan fisik, dan
kuantitasnya.
- Mencatat semua data permintaan dan pengeluaran barang dari gudang
serta barang yang baru diterima dari pemasok.
- Menerima barang yang dikirimkan dari pemasok dan mengecek
kualitas serta kuantitasnya.
5. Manajer Pemasaran (Bapak Wansen)
- Menentukan kebijaksanaan pokok dalam bidang pemasaran dan
memimpin pelaksanaannya.
- Menyusun dan menetapkan rencana strategi harga pemasaran yang
realistis dan terpadu atas distribusi produk dan promosi.
- Menyusun dan menetapkan rencana program dan anggaran pemasaran
berdasarkan kebijakan strategis yang telah ditetapkan.
- Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pemasaran, menganalisis
penyimpangan yang telah terjadi dan melakukan penyesuaian.
- Mewakili perusahaan dalam bidang pemasaran untuk mencapai sasaran
organisasi.
- Mengadakan hubungan koordinasi dengan manajer lainnya.
7
Untuk memperlancar tugas, Bapak Wansen dibantu oleh Kepala Bagian
Penjualan (Saudara Nehemia)
- Mencari pelanggan baru dan membina hubungan baik dengan pelanggan
lama.
- Mengawasi pendistribusian barang ke pelanggan.
- Memeriksa limit kredit.
Saudara Nehemia dibantu oleh
:
a. Administrasi Penjualan (Saudari Kezia)
- Membuat surat jalan
- Mencatat penjualan dalam buku penjualan.
- Menginformasikan kepada Saudari Patricia bahwa bon tagihan sudah
jatuh tempo
b. Salesman
- Melakukan penjualan.
- Mencari langgangan baru dan menjaga relasi dengan langganan yang
telah ada.
- Menangani protes dan keluhan dari langganan.
- Mengirim barang yang dipersan oleh pelanggan.
6. Manajer Produksi (Bapak Yadi)
- Melaksanakan kebijaksanaan pokok Ibu Diestri dalam hal produksi dan
memimpin pelaksanaannya.
- Menetapkan kebijaksanaan dan merencanakan, mengembangkan,
mengkoordinasikan dan menyetujui rencana program serta metode kerja
bidang produksi
- Memimpin, mengoordinasikan, dan menyampaikan laporan kerja berkala
dan laporan khusus bidang produksi.
- Melaksanakan usaha-usaha pengendalian agar kegiatan bidang produksi
sesuai dengan rencana.
- Mengadakan hubungan koordinasi dengan manajer lainnya.
8
Untuk memperlancar tugas, Bapak Yadi dibantu oleh Saudara Jeremiah,
Saudari Janet dan Saudara Hizkia.
a. Kepala Bagian Produksi (Saudara Jeremiah)
- Mengatur kelancaran jalannya kegiatan produksi.
- Mengawasi kegiatan produksi.
b. Kepala Bagian Production Planning on Inventory Control / PPIC (Saudari
Janet)
- Mengatur perencanaan kegiatan produksi dalam menghasilkan produk.
- Mengawasi kelancaran kegiatan produksi mulai dari perencanaan
sampai menjadi produk yang siap dijual.
c. Kepala Bagian Teknik (Saudara Hizkia), dibantu oleh bagian mesin dan
instalasi
- Melakukan pengawasan dan pemeriksaan secara keseluruhan terhadap
mesin-mesin yang digunakan dalam kegiatan produksi.
- Melakukan perbaikan atas mesin-mesin produksi yang rusak.
7. Manajer Personalia dan Umum (Ibu Chaterine)
- Merumuskan kebijaksanaan perusahaan di bidang personalia.
- Melaksanakan perencanaan serta seleksi karyawan sesuai dengan
kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan.
- Membuat peringatan, teguran dan penghargaan kepada karyawan yang
berprestasi ataupun tidak sesuai dengan catatan dan laporan prestasi
karyawan.
- Mangadakan hubungan koordinasi dengan manajer lainnya.
Untuk memperlancar tugasnya, Ibu Chaterine dibantu oleh Kepala Bagian
Personalia dan Umum (Saudari Clarisa).
- Mengatur pembagian kerja karyawan.
- Mengawasi kelancaran pekerjaan karyawan.
- Menghitung gaji karyawan.
9
8. Manajer Akuntansi dan Keuangan (Bapak Daniel)
- Menganalisis laporan keuangan yang dihasilkan oleh Saudari Olivia dan
Saudari Patricia secara periodik.
- Membuat laporan pertanggungjawaban kepada Ibu Destri.
- Mngadakan hubungan koordinasi dengan manajer
lainnya. Untuk memperlancar tugasnya Bapak Daniel dibantu
oleh :
a. Kepala Bagian Akuntansi (Saudari Olivia), dengan tugas yaitu mengatur
dan mengawasi pembukuan perusahaan serta mengerjakan tugas yang
berhubungan dengan perpajakan. Saudari Olivia dibantu oleh :
i. Staf akuntansi umum
Membuat rekonsiliasi bank.
Menyusun laporan keuangan.
Memeriksa penagihan pemasok yang masuk sbeelum dibayarkan.
ii. Staf akuntansi biaya
Mengoordinasikan dan mengawasi perhitungan harga pokok.
Menyusun laporan harga pokok penjualan.
b. Kepala Bagian Keuangan (Saudari Patricia) dibantu oleh :
i. IT (Saudara Iwan), berfungsi sebagai pendukung kelancaran fungsi
pada setiap bagian yang terkait dengan pemanfaatan teknologi
informasi.
ii. Kasir (Saudari Sabrina), dengan tugas mengatur penerimaan dan
pengeluaran tunai.
iii. Piutang (Saudari Monica), dengan tugas mengatur penerimaan atas
penjualan kredit dibantu oleh Saudari Kezia.
10
C. SOP DAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
Dasar Akuntansi
Laporan keuangan perusahaan disusun berdasarkan akrual, artinya setiap
transaksi dan kejadian keuangan yang terjadi dalam perusahaan akan dicatat
pada saat kejadian (bukan pada saat kas dan setara kas diterima atau dibayar)
dan dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan
pada periode yang bersangkutan. Komponen dalam laporan keuangan
perusahaan disusun berdasarkan konsep harga perolehan/nilai historis.
Laporan arus kas disusun berdasarkan konsep kas dengan metode langsung.
Prosedur Akuntansi
Posting pada buku besar dilakukan secara bulanan oleh pemegang buku
besar, berdasarkan bukti jurnal (journal voucher) yang dijurnal secara
komputerisasi setelah mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang.
Penerimaan Kas/Bank
Sumber penerimaan kas/bank terutama berasal dari hasil penjualan tunai
serta penagihan piutang dagang. Setiap penerimaan dengan cek/giro atas
nama PT SUGUS dan untuk pembayaran dari langganan luar kota melalui
transfer bank. Setiap penerimaan uang harus dibuatkan bukti penerimaan kas
(cash receipt voucher) dan apabila akan disetorkan harus dilengkapi dengan
slip setoran bank. Saudari Sabrina membuat laporan penerimaan kas harian
dan diperiksa oleh Saudari Patricia. Kas yang diterima dan yang tersisa,
setiap harinya harus disetorkan setiap pagi pada keesokan harinya. Tetapi
apabila hari libur maka disimpan dalam brankas yang terletak dalam
perusahaan. Cek/giro mundur dicatat dalam buku tersendiri oleh kasir dan
pada hari jatuh tempo diserahkan kepada Saudari Patricia untuk disetorkan
ke bank.
Pengeluaran Kas/Bank
Pengeluaran uang dari perusahaan harus dilakukan dengan kas kecil, kas
besar atau cek/giro dengan syarat yaitu:
11
Pengeluaran sampai dengan Rp 1.000.000 dapat dilakukan dengan
memakai kas kecil.
Pengeluaran di atas Rp 1.000.000 dapat dilakukan dengan memakai kas
besar atau dengan cek/giro atas nama perusahaan/perorangan yang
menerima.
Setiap pengeluaran uang dibuatkan bukti pengeluaran kas (cash
disbursement voucher) dan distempel “LUNAS” serta tanggal
pembayaran pada bukti pendukung tersebut untuk menghindari
pembayaran ganda.
Pembelian
Setiap pembelian harus memenuhi prosedur dan didukung bukti transaksi
pembelian sebagai berikut:
1. Prosedur Permintaan Pembelian (Ourchase Requirement)
2. Prosedur Permintaan Penawaran Harga (Price Quotation) dan Pemilihan
pemasok
3. Prosedur Pesanan Pembelian (Purchase Order)
4. Prosedur Penerimaan Bahan Baku (Receiving Report)
5. Prosedur Pencatatan Pembelian (Journal Voucher)
Transaksi pembelian oleh perusahaan dilakukan dengan syarat free on board
(FOB) destination point. Pengakuan pembelian dicatat berdasarkan penerimaan
bahan baku.
Penjualan
Setiap penjualan harus memenuhi prosedur dan didukung bukti transaksi
penjualan sebagai berikut:
1. Prosedur Pesanan Penjualan (Sales Order)
2. Prosedur Persetujuan Kredit Sales (Sales Order Approval)
3. Prosedur Pengiriman Barang (Delivery Note)
4. Prosedur Penagihan (Collection Note)
5. Prosedur Pencatatan Penjualan/Piutang dan Penerimaan Kas
(Invoice/Faktur, Bukti Bank Masuk/Bank Receipt Voucher)
12
Setiap penjualan kredit harus mendapatkan persetujuan kredit dari Bapak Daniel
dan pengiriman barang ke pelanggan harus tepat waktu serta dibuatkan surat
jalan dan faktur penjualan serta faktur pajak. Transaksi penjualan oleh
perusahaan dilakukan dengan syarat FOB Destination Point. Penjualan diakui
pada saat penyerahan barang kepada pelanggan.
Kas Kecil
Kas kecil (petty cash) menggunakan sistem berdasarkan sistem dana tetap
(imperest fund system) sebesar Rp 2.000.000 untuk pembayaran tunai
maksimum Rp 1.000.000. Pengeluaran melalui kas kecil harus mendapat
persetujuan dari Saudari Patricia. Kas kecil diisi kembali apabila saldo kas
sudah minim, yaitu sekitar Rp 500.000 sehingga membutuhkan pengisian
kembali dari kas besar (cash on hand).
Kas Besar
Voucher untuk pengeluaran di atas Rp 1.000.000 s.d. Rp 5.000.000 harus
disetujui oleh 2 orang yaitu Saudari Patricia dan kepala bagian yang
bersangkutan. Sedangkan pengeluaran Rp 5.000.000 s.d. Rp 20.000.000
harus mendapat persetujuan dari Saudari Patricia, kepala bagian yang
bersangkutan dan Bapak Daniel.
Bank
- Pembukuan dan penutupan rekening bank harus mendapat persetujuan
Dewan Komisaris
- Penandatanganan cek/giro yaitu Bapak Emil (Direktur PT SWAT) di-
countersigned oleh Mrs Melinda untuk jumlah yang tak terbatas,
sedangkan Bapak Daniel di-countersigned oleh Ibu Diestri untuk jumlah
sampai dengan Rp 20.000.000.
- Semua rekening bank dan cek yang dibatalkan distempel “BATAL” dan
dipegang oleh Bapak Daniel.
13
- Tiap bulan dibuat rekonsiliasi bank oleh bagian akuntansi dan diperiksa
oleh Saudari Patricia.
Piutang Usaha
Piutang usaha dihitung berdasarkan saldo terakhir dan perusahaan tidak
melakukan pencadangan piutang tak tertagih. Perusahaan menghapuskan
piutang usaha pada saat piutang tersebut benar-benar tidak dapat ditagih lagi
(metode penghapusan langsung).
Persediaan
Persediaan dinyatakan berdasarkan nilai perolehan yang ditentukan dengan
metode masuk pertama keluar pertama (first in first out – FIFO) dan dicatat
dengan sistem persediaan perpetual (perpetual inventory system).
Aset Tetap
Aset tetap (fixed assets) dicatat berdasarkan harga perolehannya dan
disajikan dengan akumulasi penyusutan sehingga didapatkan nilai bukunya.
Tanah memiliki masa manfaat yang tidak terbatas dan tidak dianggap sebagai
aset yang dapat disusutkan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan
metode garis lurus (straight line method) berdasarkan taksiran masa manfaat
ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Jenis Aset Tetap Masa Manfaat
Bangunan dan prasarana 20 tahun
Mesin dan peralatan 10 tahun
Kendaraan bermotor 5 tahun
Peralatan kantor 5 tahun
14
2. PROGRAM AUDIT
Berdasarkan surat perikatan KAP Kristanti dan Rekan dengan PT Sugus, kami
melakukan audit atas laporan keuangan PT Sugus untuk periode yang berakhir
pada tahun 2018. Adapun program audit yang kami lakukan adalah sebagai
berikut.
Temuan:
Kami telah melakukan pengamatan dan diskusi sebagai berikut:
1. Struktur organisasi milik PT Sugus tidak memiliki auditor
internal (Lampiran 1)
2. Struktur organisasi milik PT Sugus tidak memiliki komite audit
(Lampiran 1)
3. Informasi umum tidak disampaikan. (Lampiran 2)
15
Rekomendasi:
1. Perusahaan sebaiknya menunjuk Auditor yang bertugas untuk
bertanggung jawab langsung kepada Direktur utama
2. Perusahaan sebaiknya membentuk komite audit yang
akan berkoordinasi dengan Dewan komisaris dalam melakukan
tugasnya
3. Informasi umum sebaiknya disampaikan untuk mendukung fungsi
pengendalian internal
16
B. PROGRAM AUDIT PENJUALAN
Program audit Penjualan dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui penjualan yang tercatat merupakan milik
perusahaan
2) Untuk mengetahui semua hasil penjualan telah dicatat dengan akurat,
lengkap, dan tepat dalam pisah batas
3) Untuk mengetahui apakah hasil penjualan telah diklasifikasikan
dengan akun yang tepat dan pendapatan di luar udaha dicantumkan
secara terpisah sebagai pendapatan lain-lain pada laporan laba rugi
4) Untuk mengetahui metode pengakuan penjualan harus sesuai dengan
sifat kegiatan perusahaan tersebut dan prinsip akuntansi yang tepat
5) Untuk mengetahui hal-hal yang perlu diungkapkan harus dijelaskan
dalam laporan keuangan disertai dengan catatan yang memadai.
17
Temuan:
Kami telah melakukan pengamatan dan diskusi sebagai berikut:
1. Terjadi kesalahan pencatatan transaksi yang tercatat dua kali dari
pesanan PT Krakatau pada tanggal 28/12/2018 sebesar Rp
11.000.000 (Lampiran 3)
2. Terjadi kesalahan pencatatan dalam nominal di pesanan dari PT
USAHA LANCAR atas penjualan pada tanggal 22/12/2018
sebesar Rp 22.000.000 (Lampiran 4)
Rekomendasi:
1. Mencocokkan transaksi penjualan dengan buku besar
milik perusahaan secara rutin
2. Melakukan pengecekan kembali dalam transaksi penjualan
kepada pelanggan sebelum melakukan penagihan piutang.
18
8) Untuk mengetahui apakah semua persediaan yang dijadikan jaminan
telah diungkapkan dengan lengkap dalam laporan keuangan.
Temuan:
Kami telah melakukan pengamatan dan diskusi sebagai berikut:
1. Terdapat selisih sebanyak 90 kg pada bahan baku jenis Polyvinyl
karna bahan baku tersebut dicuri. (Lampiran 5)
2. Terdapat selisih sebanyak 500 kg pada bahan baku PS karena
faktur pajak belum diterima sehingga belum dibukukan sebesar Rp
8.800.000 (Lampiran 6)
3. Terdapat selisih sebanyak 10.000 pcs pada bahan pembantu Carton
Box karena terendam banjir. (Lampiran 7)
4. Terdapat selisih sebanyak 2.000 kg pada barang jadi Rucofin SP
500 karena dititipkan secara konsinyasi di PT Unicorn.
(Lampiran 8)
5. Telah diambil 1.000 kg Rucofin SP 100 pada tanggal 29 Desember
2018 untuk diberikan sebagai sampel promosi dan belum
dibukukan. (Lampiran 9)
6. Ditemukan kekurangan pembebanan upah buruh pabrik yang
belum dibayar dari tanggal 26 s.d 29 Desember 2019 berdasarkan
19
Rekomendasi:
1. Perusahaan sebaiknya rutin melakukan pemeriksaan pada
persediaan barang setiap hari/berkala minimal dilakukan per bulan
agar dapat meminimalisir tindak kecurangan.
2. Perusahaan dapat menerapkan system ERP yaitu pemrograman
dengan teknologi yang dapat membantu melancarkan pelaksanaan
manajemen perusahaan salah satunya dalam membantu menjaga
persediaan barang agar tetap sesuai dengan transaksi yang terjadi
(just in time).
3. Perusahaan dapat menggunakan pin barcode/memberikan kode
pada setiap barang yang terhubung dengan system computer
perusahaan agar setiap barang yang keluar/masuk dapat di input
secara otomatis dan tidak ada oknum yang mengambil keuntungan
dari keluar/masuknya persediaan (Pencurian)
20
D. PROGRAM AUDIT UTANG
Program audit Persediaan dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:
1) Semua kewajiban yang ada pada tanggal neraca/laporan posisi
keuangan telah dinyatakan laporan keuangan dengan benar dan
lengkap
2) Utang yang tercantum dalam laporan keuangan merupakan milik
perusahaan
3) Pisah batas telah dilakukan dengan tepat
4) Diklasifikasikan dengan benar
5) Dijelaskan secukupnya mengenai :
Jaminanya
Kewajiban gantung dan bersyarat
Kemungkinan membayar pajak atau misalnya adanya komitmen
penggantian atas kerusakan lingkungan hidup
Perjanjian yang penting sehubungan dengan pembelian aset
tetap, masa berlaku letter of credit (L/C) dan lain-lain.
Kewajiban yang besar dan tidak lazim yang timbul setelah
tanggal neraca/laporan posisi keuangan
Hal-hal penting lainnya
21
Temuan:
Kami telah melakukan pengamatan dan diskusi sebagai berikut:
1. Terjadi kesalahan pencatatan saldo utang sebesar Rp 990.000,
seharusnya saldo utang perusahaan kepada PT BERKAT adalah
Rp 51.567.000 (Lampiran 11)
2. Pada tanggal 31/12/2018 transaksi pembelian bahan baku PS
kepada PT DELTA belum dicatat oleh PT SUGUS sebesar Rp
8.800.000, sehingga saldo utang perusahaan kepada PT DELTA
adalah Rp 30.800.000 (Lampiran 12)
3. Terdapat kesalahan dalam transaksi perusahaan dengan PT
ELANG karena adanya giro yang sudah dibayarkan kepada PT
ELANG sebesar Rp 2.000.000 yang jatuh tempo pada tanggal
27/12/2018 belum dikliringkan oleh PT ELANG pada akhir tahun
2018, sehingga saldo utang perusahaan kepada PT ELANG adalah
sebesar Rp 35.000.000 (Lampiran 13)
Rekomendasi:
1. Mencocokkan transaksi pembelian kredit dengan buku besar
perusahaan secara rutin
2. Perusahaan sebaiknya melakukan pengecekan kembali dalam
transaksi pembelian kepada pemasok sebelum melakukan
pencatatan utang perusahaan
22
E. PROGRAM AUDIT PIUTANG
Program audit piutang dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:
1) Piutang usaha tercatat merupakan tagihan yang sah dan merupakan
milik perusahaan
2) Semua tagihan perusahaan telah dicatat dengan lengkap dan tepat
dalam pisah batas
3) Cadangan piutang tidak tertagih atau penghapusan piutang telah
dinilai dengan cukup memadai
4) Piutang yang dijadikan jaminan atau dihipotekkan telah diungkapkan
dalam laporan keuangan secara memadai
5) Piutang telah diklasifikasikan dengan tepat
Temuan:
Kami telah melakukan pengamatan dan diskusi sebagai berikut:
1. Terjadi selisih kerena giro yang diterima perusahaan sebagai
pelunasan piutang yang jatuh tempo pada tanggal 3/1/2019 dan
telah dianggap lunas oleh PT MERDEKA sebesar Rp 10.000.000
pada konfirmasi yang dikirimkan kepada PT MERDEKA yang
23
pada tanggal 21/01.2019, diketahui bahwa saldo yang dikonfirmasi
adalah Rp 93.960.000 (Lampiran 14)
2. Terjadi selisih sebesar Rp 11.000.000 karena adanya penagihan
faktur tanggal 1/12/2018 yang diterima oleh bagian keuangan pada
tanggal 28/12/2018 dengan giro Bank Mamon jatuh tempo tanggal
03/01/2019 telah dicatat sebagai pelunasan utang PT RIMBA pada
konfirmasi yang dikirimkan kepada PT RIMBA yang dijawab
tanggal 21/01/2019, diketahui bahwa saldo yang dikonfirmasi
sebesar Rp
16.500.000 (Lampiran 15)
3. Terjadi selisih sebesar Rp 1.500.000 karena adanya pelunasan
piutang dengan giro Bank BINI jatuh tempo pada tanggal
27/12/2018 yang sudah dibayar lunas namun setelah diselidiki
diketahui bahwa giro tersebut belum dikliringkan oleh kasir
perusahaan pada konfirmasi yang dikirimkan kepada PT WAHANA
yang dijawab tanggal 19/01/2019, diketahui bahwa saldo yang
dikonfirmasi sebesar Rp 150.000.000. (Lampiran 16)
4. Terjadi selisih dikarenakan adanya penjualan tanggal 28/12/2018
sebesar Rp 22.000.000 yang batal dikirmkan ke gudang langganan
sebab telah tutup dan barang tersebut dikirimkan lagi pada tanggal
3/01/2019 pada konfirmasi yang dikirimkan kepada PT
SEJAHTERA yang dijawab tanggal 21/01/2019, diketahui bahwa
saldo yang dikonfirmasi sebsar Rp 85.871.500 (Lampiran 17)
5. Terjadi selisih dikarenakan adanya kesalahan catat pada tanggal
27/12/2018 yang seharusnya merupakan pelunasan pada PT
LESTARI pada konfirmasi yang dikirimkan kepada PT ZEBRA
PRATAMA yang dijawab pada tanggal 24/01/2019, diketahui bahwa
saldo yang dikonfirmasi sebesar Rp 70.000.000 (Lampiran 18)
6. Konfirmasi PT ZEBRA PRTAMA yang dijawab pada tanggal
24/01/2019 terjadi kesalahan catat pada piutang PT ZEBRA yang
24
seharusnya menjadi pelunasan piutang PT LESTARI sebesar Rp
15.000.000 (Lampiran 19)
7. Terjadi selisih dikarenakan adanya pelunasan piutang dengan giro
BIIB yang jatuh tempo pada tanggal 28/12/2018, namun setelah
diselidiki giro tersebut belum dikliringkan oleh kasir sebesar Rp
400.000 pada konfirmasi yang dikirimkan kepada PT ZEIRA yang
dijawab pada tanggal 18/01/2019, diketahui bahwa saldo yang
dikonfirmasi sebesar Rp 158.600.000 (Lampiran 20)
8. Terjadi kegagalan pembayaran piutang sebesar Rp 11.000.000 pada
perusahaan PT ORIENTASI karena diketahui bahwa perusahaan
tersebut pailit dan pemiliknya kabur ke Swiss. (Lampiran 21)
9. Pada konfirmasi yang dikirimkan kepada PT TEMPO yang dijawab
pada tanggal 21/01/2019 diketahui bahwa PT TEMPO sudah tidak
memiliki utang ke PT SUGUS, setelah di selidiki hal tersebut terjadi
karena telah dibawa kabur oleh salesman (Lampiran 22)
10. Terjadi selisih kurs pada piutang FORBOX INC sebesar Rp
210.000.000 karena harga kurs berubah menjadi Rp 15.000/Dollar.
(Lampiran 23)
11. Terjadi selisih kurs pada piutang ROYAL INC sebesar Rp
418.000.000 karena harga kurs berubah menjadi Rp 15.000/Dollar
(Lampiran 24)
Rekomendasi:
1. Melakukan perbaikan atas selisih yang ditemukan pada saldo piutang.
2. Menghubungi perusahaan yang tidak menjawab konfirmasinya
mengenai piutang perusahaan.
3. Mencocokkan dan mengecek kembali pembelian secara kredit
dengan buku besar secara rutin.
25
Hormat kami,
UNI
Yuni Risana
Manajer
26
LAMPIRAN
Lampiran 1
Komite Audit
Audit Internal
27
Lampiran 2
28
Lampiran 3
29
Lampiran 4
30
Lampiran 5
31
Lampiran 6
32
Lampiran 7
33
Lampiran 8
34
Lampiran 9
35
Lampiran 10
36
Lampiran 11
37
Lampiran 12
38
Lampiran 13
39
Lampiran 14
40
Lampiran 15
41
Lampiran 16
42
Lampiran 17
43
Lampiran 18
44
Lampiran 19
45
Lampiran 20
46
Lampiran 21
47
Lampiran 22
48
Lampiran 23
49
Lampiran 24
50
51
52