Anda di halaman 1dari 2

Nailla azkha Ramadhani

X agama
Resume Fikih
1 .Ushul Fikih ialah ilmu yang mengkaji tentang dalil fiqih berupa
kaidah untuk mengetahui cara pengguaannya, mengetahui keadaan
orang yang menggunakannya (muttahid) dengan tujuan mengeluarkan
hukum amali ( perbuatan) dari dalil dalil secara terperinci dan jelas .
2.      Objek pembahasannya mengkaji dalil yang masih bersifat
umum dilihat dari ketetapan hukum yang umum pula puncak tujuan
mempelajarinya adalah untuk memelihara agama Islam dari
penyimpangan dan penyalahgunaan dalil-dalil syara’, hingga
terhindar dari kecerobohan yang menyesatkan.
3.      Sejarah perkembangan ilmu Ushul Fikih terbagi kepada
dua periode:
Pertama: periode Ushul Fiqih sebelum dibukukan meliputi masa
sahabat, masa tabi’in, dan mujtahid sebelum imam Syafi’I, Sumber
hukum pada masa sahabat meliputi al-Qur’an dan Hadits tetapi di
tambah dengan ijtihad sahabat. Kemudian masa tabi’in, tabi’ al-tabi’in
serta imam-imam mujtahid (abad ke-2 dan ke-3 H). Pada masa ini,
istinbat sudah mengalami perluasan dikarenakan banyaknya kejadian
yang muncul akibat bertambah meluasnya wilayah kekuasaan Islam,
sumber hukum yang digunakan meliputi al-Qur’an, sunah Rasulullah,
fatwa sahabat, ijma’, qiyas, dan maslahah mursalah, masa sebelum
imam Syafi’I di kenal dua tokoh utama yaitu: pertama Imam Abu
Hanifah al-Nu’man (w. 150 H), dasar istinbatnya secara berurutan
menggunakan al-Qur’an sunah, fatwa sahabat dan pendapat yang
disepakati oleh para sahabat. Kedua, Imam Imam Malik bin Anas,
selain Al-Qur’an dan Hadits ia menggunakan praktik ahli Madinah.
Imam Malik seperti halnya Imam Abu Hanifah tidak meninggalkan
karyanya dalam bidang ushul fiqih. Kedua, periode pembukuan ushul
fiqih. Ilmu ushul fiqih tumbuh pada abad kedua hijrah yang
dilatarbelakangi oleh perdebatan sengit antara ahlul hadis dan ahlu al-
ra’yi. Penghujung abad kedua dan awal abad ketiga hijrah muncul
Muhammad bin Idris al-Syafi’I (150 H – 204 H), yang membukukan
ilmu ushul fiqih dengan karyanya yang bernama al-Risalah. Masa
pembukuan ini berbarengan dengan masa keemasan Islam yang
dimulai dari masa Harun al-Rasyid(145 H – 193 H ), Menurut Abdul
Wahab Khallaf, beliau menyimpulkan bahwa ilmu ushul
fiqih berkembang menjadi besar setelah mencapai perjalanan 200
tahun.
4.      Tiga aliran ilmu ushul fiqih:
a.      Jumhur ulama disebut juga aliran Syafi’iyah, mutakallimin,
Perintisnya adalah Imam Syafi’I. Metode pembahasannya didasarkan
oleh logika yang bersifat rasional dan pembuktiannya oleh kaidah-
kaidah yang ada. Fokusnya diarahkan kepada apa yang dianggap
rasional dan terdapat dalil baginya. Dengan demikian, dapat
disimpulkan pembahasan ushul fiqih aliran jumhur ini bersifat teoritis
tanpa disertai contoh dan bersifat murni karena tidak mengacu kepada
mazhab fiqih tertentu yang sudah ada.
b.      Hanafiyah (ahnaf) atau fuqaha.
Dicetuskan oleh Imam Abu Hanifah, disebut juga dengan aliran
fuqaha (ahli fiqih). Dalam merumuskan kaidah ushul fiqih, mereka
berpedoman kepada pendapat fiqih Abu Hanifah dan pendapat para
muridnya serta melengkapinya dengan contoh-contoh. Cara yang
digunakan dengan istiqra’(induksi) terhadap pendapat-pendapat imam
sebelumnya. 

Anda mungkin juga menyukai