Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

PEMBUATAN JUS BUAH NAGA MERAH DAERAH PELAIHARI


DAN TANAMAN LIDAH BUAYA GUNA PENURUNAN GLUKOSA
DARAH DIABETES MELITUS TIPE 2

BIDANG KEGIATAN:

PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh :

Ardhea Regita Cahyani 194101484010070 (Angkatan 2019)

Santi Novia Ramadhani 204101484010005 (Angkatan 2020)

Selly 204101484010029 (Angkatan 2020)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ISFI

BANJARMASIN

2020
Lembar Pengesahan

i
Daftar Isi

Lembar Pengesahan.........................................................................................i
Daftar Isi.........................................................................................................ii
Bab 1 Pendahuluan.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................2
1.4 Luaran yang Diharapkan.......................................................................2
1.5 Manfaat Penelitian................................................................................2
Bab 2 Tinjauan Pustaka..................................................................................3
2.1 Diabetes Melitus (DM) Tipe 2.........................................................3
2.2 Jus....................................................................................................3
2.3 Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus).....................................3
2.4 Lidah Buaya (Aloe vera L.)..............................................................4
2.5 Antioksidan......................................................................................4
Bab 3 Metode Penelitian.................................................................................6
3.1 Alat dan Bahan.................................................................................6
3.2 Persiapan Sampel.............................................................................6
3.3 Formulasi Produk Terpilih...............................................................6
3.4 Proses Pembuatan............................................................................6
3.5 Uji Karakteristik Sampel..................................................................6
3.5.1Uji Proksimat..............................................................................6
3.5.1.1Uji Kadar Air...........................................................................6
3.5.1.2Uji Kadar Abu.........................................................................7
3.5.1.3Uji Kadar Protein.....................................................................7
3.5.1.4Uji Kadar Lemak.....................................................................7
3.5.1.5Uji Kadar Karbohidrat.............................................................7
3.6 Uji Antioksidan................................................................................8

ii
3.6.1.1Uji Aktivias Antioksidan.........................................................8
3.6.1.2Uji Total Flavonoid.................................................................8
3.6.1.3Uji Saponin..............................................................................8
3.7 Uji Organoleptik..............................................................................8
Bab 4 Biaya dan Jadwal Kegiatan................................................................10
4.1 Anggaran Biaya..................................................................................10
4.2 Jadwal Kegiatan..................................................................................10
Daftar Pustaka...............................................................................................11

iii
iv
Bab 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Diabetes adalah penyakit kronis serius yang terjadi karena pankreas
tidak menghasilkan cukup insulin (hormon yang mengatur gula darah atau
glukosa) atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin
yang dihasilkannya. Diabetes adalah masalah kesehatan masyarakat yang
penting, menjadi salah satu dari empat penyakit tidak menular prioritas yang
menjadi target tindak lanjut oleh para pemimpin dunia. Jumlah kasus dan
prevalensi diabetes terus meningkat selama beberapa dekade terakhir.
(WHO Global Report, 2016)

Menurut International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2012


menyatakan bahwa penderita diabetes di seluruh dunia tahun 2012 mencapai
371 juta orang sedangkan pada tahun 2013 diperkirakan mencapai 382 juta
orang. Jika tidak ada tindakan yang dilakukan maka diperkirakan jumlahnya
akan meningkat pada tahun 2035 menjadi 592 juta. Pada tahun 2020,
dilaporkan bahwa ada 463 juta orang dewasa di dunia menyandang diabetes
dengan prevalensi global mencapai 9,3 persen. Namun, kondisi yang
membahayakan adalah 50,1 persen penyandang diabetes tidak terdiagnosis.
Ini menjadikan status diabetes sebagai silent killer masih menghantui dunia.
Jumlah diabetes ini diperkirakan meningkat 45 persen atau setara dengan
629 juta psien per tahun 2045. Bahkan, sebanyak 75 persen diabetes pad
atahun 2020 berusia 20-64 tahun.

Diabetes Melitus (DM) Tipe 2 merupakan penyakit yang ditandai


dengan hiperglikemia atau peningkatan glukosa darah karena kelainan
sekresi insulin, kerja insulin atau pun keduanya (ADA dalam Isdamayani,
2015). Hiperglikemia dalam pembentukan radikal bebas dapat
meningkatkan modifikasi molekul jaringan, sehingga antioksidan protektif
menjadi tidak seimbang dan jumlah radikal bebas meningkat. Hal tersebut
merupakan awal kerusakan oksidatif yang disebut stres oksidatif (Nuttal
dalam Setiawan dan Eko, 2005). Untuk meredam kerusakan oksidatif
tersebut diperlukan antioksidan. Salah satu senyawa yang memiliki aktivitas
antioksidan yaitu flavonoid. Flavonoid dapat terdapat pada sayur dan buah
(Cuppet, et al. dalam Redha, 2010).

Buah yang mengandung antioksidan yang tinggi diantaranya adalah


buah naga merah karena buah naga mengandung tiga jenis antioksidan,
salah satunya adalah flavonoid (Indriasari,2012) . Selain buah naga merah,
tanaman lidah buaya juga memiliki aktivitas antioksidan yaitu senyawa
saponin yang berfungsi menurunkan kadar gula darah dengan mekanisme
kerja sebagai antihiperglikemia dengan menstimulasi pelepasan insulin pada

1
sel β pankreas (Bhushan,dkk 2010). Flavonid dan saponin dapat dikonsumsi
secara bersamaan salah satunya dalam bentuk eskrim. Produk es krim dapat
dipilih karena proses panas pada pengolahan pangan mempengaruhi
kestabilan antioksidan (Tensiska, et al.2003).

1.2 Rumusan Masalah


1. Tingginya prevelensi penyakit Diabetes Melitus (DM) Tipe 2 yang
ditandai dengan hiperglikemia atau peningkatan glukosa darah yang
disebabkan kelainan sekresi insulin.
2. Dibutuhkan antioksidan yang bekerja sama dengan senyawa yang
bersifat oksidan.
3. Pemilihan produk pangan yang kaya akan antioksidan dengan cara
pengolahan formulasi yang tepat untuk penderita Diabetes Melitus
(DM) tipe 2.

1.3 Tujuan Penulisan


1. Menghasilkan produk untuk penderita Diabetes Melitus (DM) Tipe 2
yaitu jus buah naga merah yang dikombinasikan dengan lidah buaya
sebagai penurun glukosa darah.
2. Mengetahui formulasi yang tepat untuk produk yang akan di buat.
3. Mengetahui kadar antioksidan pada buah naga merah dan lidah
buaya.

1.4 Luaran yang Diharapkan


1. Terciptanya produk sebagai solusi untuk penurunan glukosa darah
Diabetes Melitus (DM) Tipe 2.
2. Artikel Ilmiah

1.5 Manfaat Penelitian


1. Inovasi produk pangan dengan formulasi yang tepat sebagai
penurunan glukosa darah untuk penderita Diabetes Melitus (DM)
Tipe 2.
2. Pengembangan industri kreatif masyarakat yang berbasis produk
sehat kaya akan antioksidan.

2
Bab 2 Tinjauan Pustaka

2.1 Diabetes Melitus (DM) Tipe 2


DM dapat diklasifikasikan menjadi DM tipe 1 yang disebut Insulin
Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) dan DM tipe 2 yang disebut Non-
Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) (Mansjoer, et al., 1999).
Pada penderita diabetes melitus tipe 2 dapat juga terjadi produksi glukosa
hepatik yang berlebihan namun tidak terjadi pengrusakan sel-sel β
langerhans. Sel tersebut menunjukkan gangguan pada sekresi insulin fase
pertama yang berarti insulin gagal mengkompensasi resistensi insulin dan
akan terjadi keruskan sel-sel β pankreas sehingga penderita memerlukan
insulin eksogen. Pada DM tipe 2 memang umumnya ditemuka kedua
faktor tersebut, yaitu resistensi insulin dan defisiensi insulin (Fatimah,
2015).
DM tipe 2 merupakan tipe DM yang umum, lebih banyak penderitanya
dibandingkan DM tipe 1. Munculnya penyakit ini pada saat usia dewasa
yang disebabkan beberapa faktor diantaranya obesitas dan keturunan. DM
tipe 2 dapat menyebabkan terjadinya komplikasi apabila tidak
dikendalikan (Bustan, 2007)

2.2 Jus
Jus adalah minuman sari buah segar jenis jajanan dengan bahan dasar
dari buah-buahan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat luas karena
kandungan gizi dan vitaminnya yang sangat baik bagi kesehatan. Buah
segar jenis jajanan yang diproduksi tanpa pengolahan
pemasakan/pemanasan, buah segar dibersihkan dengan air bersih (air
mengalir), dipotong-potong, diblender (dihaluskan) dengan menambahkan
air dan gula, proses ini rentan dengan pencemaran secara fisik, kimia,
biologi baik dalam pemilihan bahan baku sampai tahap penyajian.
(Situmorang, 2013)

2.3 Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus)


Buah naga merah biasa dikenal juga dengan buah pitaya. Buah naga
memiliki kandungan zat gizi makro dan mikro yang tercantum pada tabel
1.
Tabel 1. Komposisi gizi buah naga merah setiap 100 gram daging
buah.

Komponen Kadar
Air 82,5-83 gram
Protein 0,159-0,0229 gram
Lemak 0,21-0,61 gram

3
Serat 0,7-0,9 gram
Kalsium 6,3-8,8 mg
Fosfor 30,2-36,1 mg
Vitamin B1 0,28-0,43mg
Vitamin C 8-9 mg
Niasin 1,297-1,3 mg
Sumber : Mahattanatawee, et al. dalam Indriasari, 2012
Selain kandungan gizi tersebut, buah naga merah juga kaya akan
antioksidan antosianin yang merupakan salah satu jeni flavonoid dengan
kadar berkisar 8,8 mg setiap 100 gram. Antosianin memiliki efek anti-
inflamasi dengan menghambat sitokin seperti tumor necrosis factor α
(TNF-α). Penurunan TNF-α akan meningkatkan sensitivitas insulin
khususnya pada penderita DM tipe 2, meningkatkan oksidasi asam lemak
pada hepar dan menghambat sintesis kolesterol oleh sel hepar. (Karlsen, et
al. dalam Indriasari, 2012).

2.4 Lidah Buaya (Aloe vera L.)


Tanaman lidah buaya memiliki kandungan zat gizi makro dan mikro
yang tecantum pada tabel 2.
Tabel 2. Komposisi gizi lidah buaya setiap 100 gram daging buah.

Zat Gizi Kandungan


Air 98,7%
Karbohidrat 1,02%
Protein 0,08%
Lemak 0,05%
Mineral
Kalsium 24,2 mg
Natrium 4,55 mg
Magnesium 7,93 mg
Vitamin
Vit. A 2.000-4.600 IU
Vit. B1 0,003-0,004 mg
Vit. C 0,500-4.200 mg
Sumber : Nurtiyani dalam Anjani 2003
Daun dan akar lidah buaya mengandung saponin dan flavonoid (Duke
dalam Pradono, 2011). Identifikasi kandungan kimia ekstrak etanol daun
lidah buaya yang dapat menghambat aktivitas enzim α-glukosidase yang
dapat memecah karbohidrat kompleks menjadi gula sederhana (Andriani
dalan Aria, 2014). Daun lidah buaya mengandung senyawa flavonoid dan
saponin yang dapat menghambat enzim α-glukosidase (Aria, et al., 2014)

4
2.5 Antioksidan
Tanaman di Indonesia banyak digunakan untuk mengobati berbagai
penyakit, salah satunya adalah DM tipe 2. Berdasarkan sejumlah penelitian
pada tanaman obat dilaporkan bahwa banyak tenaman obat yang
mengandung antioksidan dalam jumlah besar. Efek antioksidan terutama
disebabkan karena adanya senyawa fenol seperti flavanoid dan asam
fenolat (Pratiwi dalam Neldawati dan Gusnedi,2013). Flavonoid adalah
senyawa fenol alam yang terdapat hampir semua tumbuhan (Markham
dalam Neldawati dan Gusnedi,2013)
Menurut penelitian menyatakan bahwa sejumlah tanaman obat yang
mengandung flavonoid telah dilaporkan memiliki aktivas antioksidan,
antibakteri, antivirus, antiradang, antialergi dan antikanker (Kurniasari
dalam Lumbessy, et al., 2013). Selain flavonoid, antioksidan juga
memiliki jenis lain, yaitu saponin yang merupakan salah satu jenis
glikosida dari sapogenin yang memiliki karakteristik berupa busa jika
dikocok dalam air (Kristanti, et al. dalam Liem, et al., 2013). Salah salah
satu fungsi dari senyawa saponin adalah menurunkan kadar gula darah
(Shabella dalam makalalag, 2013).

5
Bab 3 Metode Penelitian

3.1 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah pisau, Blender,
baskom, talenan, gelas plastik.
Bahan baku utama pada penelitian ini adalah 1 buah naga merah, 1
buah lidah buaya,5 kotak (250 gram per kotak) susu cair, 100ml air
mineral dan 4000 gram es batu. Bahan baku uji karakteristik kimia adalah
aquadest, larutan koksalat jenuh, larutan NaOH 0,1 N, indikator pp 1%,
larutan formaldehid 40%, kertas saring, kapas, kristal DPPH 0,004 gram,
etanol 80% dam AlCl3.

3.2 Persiapan Sampel


Buah naga merah daerah Pelaihari yang digunakan dengan berat 300-
400 gram yang dikupas kulitnya dan dihaluskan dengan Blender. Lidah
buaya yang digunakan dengan berat 60 gram yang dikupas kulitnya,
dicuci, ditiriskan agar getahnya larut dan dipotong kecil-kecil. Setelah
persiapan sampel selesai, kemudian menentukan formulasi yang tepat
terhadap produk terpilih.

3.3 Formulasi Produk Terpilih


Berikut ini merupakan tiga formulasi yang tiap sampel diambil 77
gram.
Tabel 3. Formulasi produk jus buah naga merah dan lidah buaya

Bahan F1 F2 F3
Buah Naga Merah 24 gram 17,5 gram 11 gram
Lidah Buaya 11 gram 17,5 gram 24 gram
Susu Cair 42 gram 42 gram 42 gram
Total 77 gram 77 gram 77 gram

3.4 Proses Pembuatan


Proses pembuatan dimulai dari mencuci buah lalu memotong buah.
Masukkan buah naga dan lidah buaya ke dalam blender lalu tambahkan es
batu, susu cair dan air mineral. Mixer bahan-bahan tersebut hingga halus
lalu tuangkan adonan ke dalam wadah. Masukkan adonan ke dalam gelas.

6
3.5 Uji Karakteristik Sampel

3.5.1 Uji Proksimat


Uji proksimat dilakukan dengan menguji kadar air, kadar abu,
kadar protein, kadar lemak dan kadar karbohidrat. (Hasanah, 2011)

3.5.1.1 Uji Kadar Air


Kadar air ditentukan dengan cara thermogravimetri yaitu
mengeringkan sampel di dalam oven dengan suhu diatas
100˚C sampai diperoleh berat konstan. Sampel yang sudah
kering dimasukkan kedalam eksikator selama 15 menit.

3.5.1.2 Uji Kadar Abu


Sampel 1-5 gram dimasukkan kedalam cawan porselen.
Sampel diarangkan diatas Bunsen, selanjutnya dimasukkan
ke dalam taur pada suhu 500-600˚C sampai menjadi abu
yang berwarna putih. Cawan yang berisi abu didinginkan
dalam desikator dan dilakukan penimbangan hingga
diperoleh bobot tetap.

3.5.1.3 Uji Kadar Protein


Analsis kadar protein pada sampel ditetapkan dengan
menggunakan metode mikro Kjeldahl. Sampel dihitung
sebanyak 0,5-3 gram lalu dimasukkan ke dalam labu
Kjeldahl dan didestruksi dengan menggunakan 20 ml
H2SO4 pekat dengan suatu katalisator sampai terjadi larutan
berwarna jernih. Larutan diencerkan dan didestilasi dengan
penambahan 10 ml NaOH 10%. Destilat ditampung dalam
25 ml larutan H3BO3 dititrasi denga larutan HCl yang
standar dengan menggunakan metil merah sebagai
indikator. ( Tillman dalam Hasanah, 2011)

3.5.1.4 Uji Kadar Lemak


Thimble dikeringkan dalam oven dan kemudian
didinginkan dalam desikator dan timbang hingga berat
tetap 5 gram bungkus sampel dengan kertas saring
kemudian tutup dengan kapas. Kertas saring termasuk
dimasukkan kedalam alat ekstraksi soxhlet kemudian
dipasang alat kondensor diatasnya labu tersebut dan lemak
di bawahnya. Tuang pelarut dietil eter dituangkan ke
dalam labu Lemak, kemudian refluks selama 5 jam sampai
pelarut yang turun kembali ke labu lemak berwarna jernih.
Pelarut yang ada di dalam labu lemak di destilasi dan
ditampung. Labu lemak yang berisi hasil ekstraksi

7
dipanaskan dalam oven dalam suhu 105˚C, selanjutnya
didinginkan dalam desikator dan dilakukan penimbangan
hingga diperoleh bobot tetap.

3.5.1.5 Uji Kadar Karbohidrat


Analsisis Karbohidrat dengan cara perhitungan metode
Carbohydrate by Difference yang dilakukan dengan
menghitung selisih dari jumlah kadar air, kadar abu, kadar
protein dan kadar lemak.

3.6 Uji Antioksidan

3.6.1.1 Uji Aktivias Antioksidan


Aktivitas antioksidan ditentukan dengan metode radikal
bebas DPPH (Santosa, et al., 1998 dalam Putri, et al.,
2015). Sebanyak 200 μl etanol dipiet kedalam kuvet
kemudian ditambahkan larutan DPPH sebanyak 3 ml, aduk
rata dengan pipet dan segera dibuat spektra sinar tampak
(400-600 nm). Pada menit kelima setelah pereaksian
dibaca absorban pada 497-517-537 nm dan dilakukan
kembali pada menit ke-60.

3.6.1.2 Uji Total Flavonoid


Sampel ditambahkan 1 ml AlCl3 yang telah dilarutkan
dengan etanol 80%, kemudian divortex selama 20 detik dan
dibaca pada panjang gelombang 415 nm . Penentuan
jumlah flavonoid todal ditentukan dengan metode
alumnium klorida dan metode 2,4 dinitrofenilhidrazin,
kemudian dijumlahkan kandungan flavonoid dari kedua
metode tersebut. (Lumbessy, et al., 2013)

3.6.1.3 Uji Saponin


Uji yang dilakukan dengan menguapkan sampel sampai
kering kemudian mencucinya dengan heksana sampai filtrat
jernih. Residu yang tertinggal ditambahkan kloroform,
diaduk 5 menit, kemudian ditambahkan Na2SO4 anhidrat
dan disaring. Filtrat dibagi menjadi dua bagian, A dan B.
Filtrat A sebagai blangko, filtrat B ditetesi anhidrat asetat,
diaduk perlahan kemudian ditambahkan H2SO4 pekat dan
diaduk kembali. Terbentuknya cicin merah sampai coklat
menunjukkan adanya saponin. (Marliana, et al., 2015)

8
3.7 Uji Organoleptik
Uji yang dilakukan untuk memilih formulasi produk terbaik
berdasarkan tingkat kesukaan panelis terhadap rasa, tekstur dan warna
produk makanan. Uji ini dilakukan pada 30 panelis untuk mengetahui daya
terima eskrim. Setiap panelis akan mendapat 3 formula sampel. Panelis
akan mengisi kuisioner organoleptik yang kemudian perhitungan hasil
organoleptik dianalisis menggunakan uji ANOVA. Skala hedonik yang
digunakan adalah 1 sampai dengan 7 dimana angka 1 sangat tidak suka, 2
berarti tidak suka, 3 berarti agak tidak suka, 4 berarti netral, 5 berarti agak
suka, 6 berarti suka dan 7 berarti sangat suka. (Rahayu, 2001)

9
Bab 4 Biaya dan Jadwal Kegiatan

4.1 Anggaran Biaya


Tabel 4. Rancangan biaya

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)


1. Peralatan Penunjang 1.500.000
2. Biaya Habis Pakai 2.800.000
3. Biaya Perjalanan 1.300.000
4. Biaya Habis Lain 1.120.000
Total Biaya 6.720.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 5. Jadwal Kegiatan

n Jadwal kegiatan Bulan


o

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Penyusunan Proposal PKM
2. Pengumpulan Bahan Baku
3. Percobaan
4. Penelitian
5. Hasil dan Pembuatan
Laporan

10
Daftar Pustaka
Anjani, Gemala. 2003. Perubahan Karakteristik Fisik dan Kimia Gel Aloe vera
Linn selama Penyimpanan Pasca Panen dan Pengaruh Penambahan Asam
Askorbat dan Asam Sitrat terhadap Aktivitas Enzim Poliphenol Oksidase
(PPO). Skripsi. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Aprini, Elsatri. 2015. Pengaruh Substitusi Ekstrak Kulit Buah Naga Merah
terhadap Kualitas
Aria, Mimi, et al. 2014. Uji Efek Antihiperglikemia Ekstrak Etanol Daun Lidah
Buaya (Aloe Vera (L.) Webb ) terhadap MencitPutih Jantan yang Diinduksi
Deksametason. Scientia. 4(2): 71.
Bhushan, RAO C., OJHA S., Vijayakumar M., and Verma., 2010, An analytical
review of plants for anti diebetic activity with thier,1,(1),29-46.

Bustan, M,N., 2017. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta : Rineka


Cipta. CDC. 2011

Fatimah, Restyana Noor. 2015. Diabetes Melitus Tipe 2. J Majority.4(5): 93.

Fatimah, Restyana Noor. 2015. Diabetes Melitus Tipe 2. J Majority.4(5): 95.

Hasanah, Aisiyah Uswatun. 2011. Kandungan Gizi dan Serat pada Pembuatan Es
Krim Kacang Merah. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri
Yogyakarta, Yogyakarta.
Isdamayani, Linda dan Binar Panunggal. 2015. Kandungan Flavonoid, Total
Fenol, dan Antioksidan Snack Bar Sorgum sebagai Alternatif Makanan
Selingan Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2. Jurnal of Nutrition
College4(2): 342-343.
Indriasari, Ira. 2012. Ekstrak Ethanol Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus)
Memperbaiki Profil Lipid pada Tikus Wistar Jantan (Rattus Norveigicus)
Dislipidemia. Tesis. Program Studi Ilmu Biomedik Universitas Udayana,
Denpasar.
Liem, Alowisya F., et al. 2013. Isolasi Senyawa Saponin dari Mangrove Tanjang
(Bruguiera gymnorrhiza) dan Pemanfaatannya sebagai Pestisida Nabati
pada Larva Nyamuk. Jurnal Biologi Papua. 5(1): 30.

11
Lumbessy, Mirna, et al. 2013. Uji Total Flavonoid pada Beberapa Tanaman Obat
Tradisional di Desa Waitina Kecamatan Mangoli Timur Kabupaten
Kepulauan Sula Provinsi Maluku Utara. Jurnal MIPA UNSRAT. 2(1): 51.
Lumbessy, Mirna, et al. 2013. Uji Total Flavonoid pada Beberapa Tanaman Obat
Tradisonal di Desa Waitina Kecamatan Mangoli Timur Kabupaten
Kepulauan Sula Provinsi Maluku. Jurnal MIPA UNSRAT. 2(1): 52.
Makalalag, Indri Wirasuasty, et al. 2013. Uji Ekstrak Daun Binahong (Anredera
cordifolia Steen.) terhadap Kadar Gula Darah pada Tikus Putih Jantan
Galur Wistar (Rattus norvegicus) yang Diinduksi Sukrosa. Pharmacon
Jurnal Ilmiah Farmasi. 2(1): 33.
Mansjoer, Arif, et al. 1999. Kapita Selekta, Jilid I. Edisi III. Jakarta: Media
Aesculapius FK UI.
Marliana, Soerya Dewim, et al. 2005. Skrining Fitokimia dan Analisis
Kromatografi Lapis Tipis Kompor Kimia Buah Labu Siam (Sechium
eduleJacq.Swartz.) dalam Ekstrak Etanol. Jurnal Biofarmasi. 3 (1): 27.
Neldawati, Ratnawulan dan Gusnedi.2013. Analisis Nilai Absorbansi dalam
Penentuan Kadar Flavonoid untuk Berbagai Jenis Daun Tanaman Obat.
Pillar Of Physics. 2: 77.
Pradono, Arisyi Sunu. 2011. Pengaruh Pemberian Decocta Daun Lidah Buaya
(Aloe Vera L.) terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Wistar
yang Diberi Beban Glukosa. Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang.
Rahayu, W. P. 2001. Penuntun Praktikum Penilaian Organoleptik. Bogor:
Departemen Teknologi Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor.
Redha, Abdi. 2010. Flavonoid: Struktur, Sifat Antioksidatif dan Peranannya
dalam Sistem Biologis. Jurnal Belian. 9(2): 197.
Setiawan, B. Dan Eko Suhartono. 2005. Stres Oksidatif dan Peran Antioksidan
Diabetes Melitus. Majalah Kedokteran Indonesia. 55 (2): 87.
Tensiska, et al. 2003.Aktivitas Antioksidan Ekstrak Buah Andaliman
(Zanthoxylum acanthopodium DC) dalam Beberapa Sistem Pangan dan
Kestabilan Aktivitasnya terhadap Kondisi Suhu dan pH. Jurnal, Teknol,
dan Industri Pangan, Indusri Pangan. 14(1): 29.

12

Anda mungkin juga menyukai