Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH DOSIS PUPUK KOMPOS KANDANG KAMBING TERHADAP


PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG DARAT ( Ipomea Reptans Poir )
SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI

Proposal ini dibuat sebagai syarat untuk memenuhi tugas mandiri mata kuliah
Metedologi Penelitian

Dosen Pengampu :
Dr. Handoko S, M.Pd
Dr. Achyani, M.si

OLEH

VINA YULITA
NPM. 19320034

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2021

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas ini yang berjudul “Pengaruh
Dosis Pupuk Kompos Kandang Kambing dan Cahaya Matahari Terhadap Laju
Pertumbuhan Tanaman Kangkung Darat (Ipomea Reptans Poir )”. Shalawat serta
Salam disampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, semoga
mendapatkan syafa’at-Nya di hari akhir nanti.

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, dukungan, dan kerja
sama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih
kepada:

1. Bapak Drs. H. Jazim Ahmad, M.Pd. Rektor Universitas Muhammadiyah Metro.


2. Bapak Dr. Handoko S.,M.Pd. dan Dr. Achyani, M.Si. selaku Dosen Pengampu
Mata kuliah Metodelogi dan Penelitian yang telah memberikan arahan dan
bimbingan selama menyusun tugas ini.
3. Bapak dan Ibu dosen Pendidikan Biologi , yang telah memberikan bimbingan
dan ilmu kepada penulis menempuh pendidikan.
4. Seluruh rekan-rekan Pendidikan Biologi angkatan 2019 yang telah berjuang
bersama selama kuliah.
Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada semua pihak yang namanya tidak
dapat disebutkan satu persatu. Penulis hanya dapat memohon dan berdoa atas
segala bantuan, bimbingan, dukungan, semangat, masukan, dan do’a yang telah
diberikan menjadi pintu datangnya Ridho dan Kasih Sayang Allah SWT di dunia dan
akhirat. Aamiin ya Rabbal alamiin

Penulis berharap semoga skripsi ini akan membawa manfaat yang sebesar-
besarnya khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya.

Billahifisabillhaq Fastabiqul Khoirot.

Wassalamualaikum Wr. Wb Metro, 04 November 2021

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sayuran merupakan salah satu komoditas penting dalam mendukung


ketahanan pangannasional. Komoditas ini memiliki keragaman yang luas. Produksi
sayuran Indonesia meningkat setiap tahun dan konsumsinya tercatat
44kg/kapita/tahun sehingga permintaan sayuran akan terus meningkat seiring
dengan bertambahnya jumlah penduduk (Ohorella, 2012). Oleh karenaitu, sektor
pertanian terutama hortikultura khususnya sayuran mempunyai peluang yang besar
untuk memenuhi salah satu kebutuhan pangan sebagai sumber vitamin, mineral dan
serat yang diperlukan untuk kesehatan tubuh dan untukmeningkatkan kualitas
sumber daya manusia(Taufika,dkk.,2011) Kangkung darat (Ipomoea reptans
poir.)merupakan salah satu jenis tanaman sayuran yang tergolong dalam Famili
Convolvulaceae dan banyak digemari oleh seluruh lapisan masyarakat(Wijaya, dkk.,
2014). Sayuran ini memiliki rasa yang renyah dan kaya akan sumber gizi yakni
protein, lemak, karbohidrat, P, Fe, vitamin A, dan B yang penting bagi kesehatan
tubuh(Moerhasrianto,2011).

Meningkatnya permintaan masyarakat terhadap kangkung darat membuat


sayuran ini banyak beredar dipasar lokal dan harganya pun relative murah
dibandingkan jenis sayuran lain. Para petani melakukan upaya untuk memenuhi
kebutuhan konsumen, baik dalam segi kualitas maupun kuantitas (Fahrudin, 2009).
Salah satu upaya peningkatan hasil yang dapat dilakukan adalah melalui
pemupukan.Selama ini para petani masih menggunakan pupuk kimia dalam
membudidayakan kangkung darat (Ipomoea reptans poir). Hal ini dikarenakan pupuk
kimia relatif lebih mudah didapatkan dipasaran namun demikian harganya relatif
mahal dan kurang ramah lingkungan (Dewanto, dkk.,2013). Pupuk kandang ialah
pupuk yang berasal darikotoran hewan ternak seperti sapi, kuda, kambing, ayamdan
babi yang mempunyai fungsi antara lain: menambahunsur hara tanaman,
menambah kandungan humus danbahan organik tanah, memperbaiki struktur tanah
sertamemperbaiki jasad renik tanah (Sutejo, 2002).Selain cara penggunaan pupuk,
hal lain yangperlu diperhatikan adalah waktu aplikasi. Hal iniberkaitan efektivitas
penyerapan unsur hara oleh tanaman. Pemberian pupuk yang tidak tepat
merupakan pemborosan, sebab pupuk akan terbuang percuma karena tidak sesuai
dengan kebutuhan tanaman padasaat itu (Lingga dan Marsono, 2001).

1
B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengaplikasian jenis pupuk kandang kambing berpengaruh terhadap


pertumbuhan tanaman kangkung darat ( Ipomea Reptans Poir )?
2. Dalam dosis manakah hasil yang lebih baik untuk pertumbuhan tanaman
kangkung darat ( Ipomea Reptans Poir )?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh aplikasi pupuk kandang kambing terhadap


pertumbuhan tanaman kangkung darat ( Ipomea Reptans Poir )
2. Untuk mengetahui dosis manakah yang lebih untuk pertumbuhan tanaman
kangkung darat (Ipomea Reptans Poir )

D. Kegunaan Penelitian

1. Bagi peneliti
a. Dapat menambah pengetahuan tentang pemanfaatan pupuk kandang
kambing.
b. Dapat mengetahui dosis pupuk kompos kandang kambing yang baik
untuk pertumbuhan tanaman.
c. Dapat mengembangkan pengetahuan masyarakat khususnya pada
bidang petani terutama tentang penggunaan pupuk kandang kambing
pada tanaman kangkung darat (Ipomea Reptans Poir ).
2. Bagi dunia pendidikan
Sebagai media informasi mengenai pengaruh penggunaan pupuk kandang
kambing terhadap tanaman kangkung darat (Ipomea Reptans Poir ).

E. Asumsi Penelitian

1. Pupuk kompos kandang kambing mengandung unsur yang dapat


dimanfaatkan sebagai pupuk yang menyuburkan tanaman.
2. Dengan menggunakan dosis yang sesuai dapat mempengaruhi pertumbuhan
tanaan kangkung.
3. Jumlah helai daun dihitung dan tinggi batang.

F. Ruang lingkup Penelitian

1. Jenis penelitian kuantitatif.

2
2. Variabel bebas (X) adalah variasi pengaruh dosis pupuk kompos kandang
kambing.
3. Variabel terikat (Y) adalah pertumbuhan tanaman kangkung darat meliputi
tinggi batang jumlah helai daun kangkung darat ( Ipomea Reptans Poir ).
4. Objek penelitian yaitu pengaruh penggunaan pupuk kompos kandang
kambing terhadap pertumbuhan tanaman kangkung darat ( Ipomea Reptans
Poir ).
5. Lokasi penelitian dilakukan di rumah peneliti tepatnya di kota Metro.
6. Waktu penelitian dilakukan sesuai dengan waktu yang ditentukan.

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2015:1045) menyatakan bahwa


pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut
membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang.‖ Pengaruh merupakan
suatu daya atau kekuatan yang timbul dari sesuatu, baik itu orang maupun benda
serta segala sesuatu yang ada di alam sehingga mempengaruhi apa-apa yang ada
disekitarnya.

Menurut Badudu Zain (1996: 1031) menyatakan bahwa pengaruh adalah


daya yang menyebabkan sesuatu terjadi, dalam arti sesuatu yang dapat membentuk
atau mengubah sesuatu yang lain dengan kata lain pengaruh merupakan penyebab
sesuatu terjadi atau dapat mengubah sesuatu ke bentuk yang kita inginkan.

Menurut Surakhmad (2012:1), menyatakan bahwa pengaruh adalah


kekuatan yang muncul dari sesuatu benda atau orang dan juga gejala dalam yang
dapat memberikan perubahan yang dapat membentuk kepercayaan atau
perubahan.

Berdasarkan pernyataan KBBI (2015:1045) dan Badudu Zain (1996:1031)


dan Surakhmad (2012:1) diatas dapat disimpulkan bahwa pengaruh adalah sesuatu
yang menyebabkan terjadinya perubahan suatu bentuk.

Menurut Handiuwito (2008) menyatakan bahwa pupuk adalah bahan yang


ditambahkan kedalam tanah untuk menyediakan unsur-unur esensial bagi
pertumbuhan tanaman. Tindakan mempertahankan dan meningkatkan kesuburan
tanah dengan penambahan dan penggembalian zat-zat hara secara buatan
diperlukan agar produki tanaman tetap normal atau meningkat. Tujuan penambahan
zat-zat hara tersebut memungkinkan tercapainya keseimbangan antara unsur-unsur
hara yang hilang baik yang terangkut oleh panen, erosi, dan pencucian lainnya.
Menurut Dwicaksono (2013) menyatakan bahwa Pupuk adalah kunci dari
kesuburan tanah karena berisi satu atau lebih unsur untuk menggantikan unsur yang
habis terisap tanaman. Jadi, memupuk berarti menambah unsur hara kedalam tanah
dan tanaman. Pupuk merupakan meterial yang ditambahkan pada media tanam atau
tanaman untuk mecukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga
mampu berproduksi dengan baik.
Menurut Matarirano (1994) menyatakan bahwa Pupuk kandang (pukan) yang
melarut siap digunakan bila air sudah berwarna coklat gelap dan tidak berbau. Cara

4
penggunaan pukan cair dengan disiramkan ke tanah bagian perakaran tanaman
dengan takaran satu bagian pukan cair dicampur dengan satu atau dua bagian air.
Ampas dari pukan cair dimanfaatkan sebagai mulsa.
Berdasarkan pernyataan Handiuwito (2008) dan Dwicaksono (2013) dan
Matarirano (1994) diatas dapat disimpulkan bahwa pupuk kandang adalah bahan
yang ditambahkan untuk mengsuburkan tanaman karena terdapat banyak unsur.

Menurut Soetjiningsih dan Ranuh (2015) menyatakan bahwa pertumbuhan adalah


perubahan yang bersifat kuantitatif, yaitu bertambahnya jumlah, ukuran, dimensi
pada tingkat sel, organ, maupun individu. Sebagai contoh, anak bertambah besar
bukan saja secara fisik, melainkan juga ukuran dan struktur organ-organ tubuh dan
otak. Otak anak semakin tumbuh terlihat dari kapasitasnya untuk belajar lebih besar,
mengingat, dan mempergunakan akalnya semakin meningkat. Anak tumbuh baik
secara fisik maupun mental.

Menurut Sobur (2013) menyatakan bahwa khusus dimaksudkan bagi


pertumbuhan dalam ukuran badan dan fungsi fisik dan murni. Pertumbuhan pada
umumnya dibatasi pada perubahan-perubahan struktural dan fisiologis dalam
pembentukan seseorang secara jasmaniah dari saat masih berbentuk janin melalui
periode-periode prenatal (dalam kandungan), dan postnatal (setelah lahir), sampai
pada kedewasaannya.

Menurut Kartono dalam Sobur (2013) menyatakan bahwa pertumbuhan


sebagai perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi
fisik, yang berlangsung secara normal pada diri anak yang sehat, dalam peredaran
waktu tertentu. Pertumbuhan sifatnya sementara, hanya terjadi sampai manusia
mencapai kematangan fisik. Artinya, individu tidak 10 akan bertambah tinggi atau
besar, jika batas pertumbuhan tubuhnya telah mencapai tingkat kematangan. Jadi,
yang dimaksud dengan pertumbuhan adalah berkembangnya ukuran fisik dan
struktur tubuh yang dapat diukur dengan satuan panjang ataupun satuan berat.

Berdasarkan pernyataan Soetjiningsih dan Ranuh (2015) dan Sobur (2013)


dan Kartono dalam Sobur (2013) diatas dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan
adalah perubahan dalam bentuk bertambahnya jumlah,ukuran, perubahan secara
fisiologis dan struktural.

Menurut Poerwadarminta (2013) menyatakan bahwa tanaman pangan adalah


sesuatu yang tumbuh, berdaun, berbatang, berakar dan dapat dimakan atau
dikonsumsi oleh manusia (apabila dikonsumsi oleh hewan disebut pakan). Bahan
pangan yang dapat diperoleh dari hasil hutan berupa buah-buahan, kacang-
kacangan, sayur-sayuran dan tumbuhan yang mengandung karbohidrat.

5
Menurut Sunarti (2007) menyatakan bahwa pengertian tanaman pangan
menurutnya adalah berbagai jenis tumbuhan telah lama dimanfaatkan oleh
masyarakat sekitar hutan untuk kebutuhan pangan mereka.

Menurut Moeljopawiro (1992) menyatakan bahwa Mereka mengelompokkan


tumbuhan pangan menjadi:

 Andopogon sorgum, Vigna sinensis, Cajanus cajan, Sesamum


orientale,Dioscorea alata dan Metroxylon sp, masuk kelompok Komoditas
 Oriza sativa, Zea mays, Glycine max, Arachis hipogaea, Phaseolus radiatus,
dan Manihot utilissima masuk ke dalam kelompok Komoditas Utama, dimana
ketersediaan komoditas ini amat penting.
 Edulis, Panicum viridae, Triticum sativum dan Dolichos lablab, masuk ke
dalam Komuditas Introduksi.

Berdasarkan pernyataan Poerwadarminta (2013) dan Sunarti (2007) dan


Moeljopawiro (1992) diatas dapat simpulkan bahwa tanaman pangan ialah sesuatu
yang tumbuh, berdaun, berbatang, berakar dan dapat dimakan atau dikonsumsi oleh
manusia.

Kangkung darat (Ipomoea reptans Poir) merupakan tanaman sayuran yang


relatif tahan kekeringan dan memiliki daya adaptasi luas terhadap berbagai keadaan
lingkungan tumbuhan, mudah pemeliharaannya, dan memiliki masa panen yang
pendek. kangkung darat hanya ditanam dilahan pekarangan dan sebagian kecil
yang ditanam secara intensif dilahan kering, sehingga optimalisasi produksi
kangkung masih kurang. Kangkung memiliki kandungan gizi yang lengkap,
diantaranya protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, fosfor, zat besi, natrium,
kalium, vitamin A, B, C, dan karoten.
Menurut Selviningsih (2011) menyatakan bahwa kangkung merupakan tanaman
menetap yang dapat tumbuh lebih dari satu bulan. Batang tanaman berbentuk bulat
panjang, berbuku-buku, banyak mengandung air (herbaceous) dan berlubang-lubang.
Batang tanaman kangkung tumbuh merambat atau menjalar dengan percabangan yang
banyak. Kangkung memiliki sistem perakaran tunggang dan cabang-cabang akarnya
menjalar keseluruh arah, dapat menembus tanah sampai kedalaman 60-100 cm serta
melebar secara mendatar pada radius 100-150 cm atau lebih, terutama pada jenis
kangkung air. Tangkai daun melekat pada buku-buku batang dan di ketiak daun terdapat
mata tunas yang dapat tumbuh menjadi percabangan baru. Bentuk daun umumnya
seperti jantung hati, ujung daunnya meruncing atau tumpul, permukaan daun sebelah
atas berwarna hijau tua dan permukaan daun bagian bawah berwarna hijau muda.
Menurut Perdana (2009) menyatakan bahwa Kangkung selain rasanya enak juga
memiliki kandungan gizi cukup tinggi, mengandung vitamin A, B dan vitamin C serta
bahan-bahan mineral terutama zat besi yang berguna bagi pertumbuhan badan dan
kesehatan.
Menurut Intannita (2013) menyatakan bahwa Kangkung (Ipomea reptans)
digunakan dalam penelitian inikarena kangkung merupakan tanaman hortikultura

6
dengan umur pendek yang akandiberikan sebagai pakan ternak dan sebagai
indikator pengaruh pupuk terhadaptanaman lain. Ipomea reptans memberikan
peluang yang menjanjikan dalam halmemenuhi kebutuhan ternak.
Berdasarkan pernyataan Selviningsih (2011) dan Perdana (2009) dan Intannita
(2013) diatas dapat disimpulkan bahwa kangkung darat (Ipomoea reptans Poir)
secara umum kangkung adalah tanaman sayuran yang relatif tahan kekeringan dan
memiliki daya adaptasi luas terhadap berbagai keadaan lingkungan tumbuhan,
mudah pemeliharaannya, dan memiliki masa panen yang pendek.

Gambar 1. Tanaman Kangkung Darat (Ipomea Reptans Poir)


Sumber: Klasifikasi Dan Morfologi Kangkung - Kumpulan Materi Pengetahuan Umum (teorieno.com)

Kingdom : Plantae

Divisio : Magnoliophyta

Sub divisio : Spermatophyta

Class : Magnoliophyta

Sub Class : Asteridae

Ordo : Solanales

Familia : Convolvulaceae

Genus : Ipomea

Spesies : Ipomea Reptans Poir

7
1. Morfologi Tanaman Kangkung Darat
a. Morfologi batang
Baik kangkung darat serta kangkung air memiliki morfologi batang yang
lumayan unik, ialah berongga. Tetapi, batang kangkung darat cenderung
bercorak putih kehijauan dan memiliki ruas yang lebih besar. Sedangkan itu,
kangkung darat memiliki batang bercorak lebih hijau dan dimensi batang
yang tidak sangat besar. Ruas- ruas yang dipunyai kangkung air pula tidak
sangat besar.
b. Morfologi daun
Karakteristik khas tumbuhan kangkung yang berikutnya merupakan wujud
daun yang panjang serta meruncing pada bagian ujungnya. Nampak pula
tulang- tulang daun yang tebal pada bagian tengah serta tulang halus pada
bagian tepi- tepinya. Kangkung darat memiliki daun yang sedikit lebih kecil
daripada kangkung air. Belum dikenal apakah dimensi daun dipengaruhi oleh
isi air yang diperoleh ataupun tidak. Tidak hanya itu, kangkung darat pula
memiliki corak daun hijau tua, sebaliknya kangkung air memiliki corak daun
yang nampak lebih pucat tetapi berdimensi besar.
c. Morfologi biji
Kangkung ialah tipe tumbuhan yang memproduksi bunga serta biji buat
tumbuh biak secara generatif. Biji kangkung bercorak coklat tua dengan
wujud menyamai seperempat bundaran. Buat budidaya, biji yang bermutu
hendak disemai setelah itu dipindah pada media yang sudah disiapkan.
Kangkung darat dikenal memiliki biji dengan dimensi yang lebih besar serta
lebih banyak daripada kangkung air. Walaupun kangkung air pula
menghasilkan biji, tetapi mayoritas petani tidak memakainya buat pembibitan.
Perihal inilah yang menimbulkan kangkung darat lebih gampang
dibudidayakan memakai biji, sedangkan kangkung air dibudidayakan dengan
metode stek batang.
d. Morfologi akar
Kangkung ialah tumbuhan dengan pangkal tunggang yang memiliki akar-
akar kecil disekitarnya. Pangkal tersebut sanggup berkembang sampai
kedalaman 100 centimeter di dasar tanah. Apalagi buat kangkung air,
perkembangan pangkal dapat menggapai 150 centimeter apalagi lebih.
e. Jenis Kangkung
Tumbuhan sayur ini bisa berkembang dimana saja, asalkan konsumsi airnya
lumayan. Dia ialah tumbuhan yang telah diketahui oleh banyak orang. Ada
pula jenis- jenis sayur ini ialah bagaikan berikut:
a) Kangkung darat

8
Tipe darat ataupun yang biasa diucap dengan kangkung cabut
ini cuma bisa berkembang di tempat yang kering.

b) Kangkung air
Semacam namanya, tipe air ini bisa berkembang di wilayah
yang basah semacam parit, kolam ataupun genangan sawah.
Batang dari tipe air ini besar, bercorak hijau dan lebih hitam.
Daunnya lebih besar serta agak keras, kala dimasak hendak
lebih lama layu. Bunganya bercorak putih kemerahan.
Kangkung air mempunyai nama latin Ipomea aquatic Forsk.
Tumbuhan ini bisa hidup di air sebab morfologi tipe air ini ada
jaringan yang berongga.Sehingga bisa menimbulkan dia bisa
terapung di air dengan terdapatnya jaringan parenkim
aerenkim.Tumbuhan tipe air ini mempunyai energi
menyesuaikan diri yang besar pada habitatnya.
c) Kangkung Merah
Salah satu dari sebagian tipe yang terdapat ialah tipe merah.
Tipe Rubra ataupun seyur yang daunnya bercorak ungu
kemerahan. Tumbuhan sayur tipe ini mempunyai karakteristik
daun dan bunga yang mempunyai corak semu merah serta
ungu. Daun dari tumbuhan ini berupa lebar namun adaptif
terhadap lahan kering.

Dalam suatu pembelajaran harus membutuhkan suatu sumber belajar yang


digunakan sebagai acuan materi yang diberikan agar proses belajar mengajar
berjalan dengan baik. Sumber belajar sangatlah bermanfaat bagi peserta didik
maupun tenaga pendidik untuk memberikan materi yang akan dipelajari oleh peserta
didiknya.

Karwono (2010:133) menyatakan bahwa sumber belajar adalah segala


sesuatu yang dimanfaatkan oleh seseorang mempelajari sesuatu. Sumber belajar
meliputi: pesan orang, bahan alat, teknik dan latar. Sumber belajar dapat dibedakan
menjadi sumber belajar yang di desain dan sumber belajar yang
dimanfaatkan.dalam pemanfaatan sumber belajar, guru mempunyai tanggung jawab
membantu peserta didik agar belajar lebih mudah, lebih lancar, dan lebih terarah.

Menurut Suhirman (2018:159) Sumber belajar merupakan sumber


pengetahuan yang memiliki berbagai dimensi, yaitu sumber belajar di tinjau dalam
artian yang sempit hingga pada pada pengertian yang luas. Sumber belajar dalam
artian yang sempit yaitu sumber belajar yang tercakup pada buku-buku atau bahan
bahan tercetak, seperti majalah, bulletin dan sebagainya. Dan dalam artian luas

9
sumber belajar berupa sarana pembelajaran yang dapat menyajikan pesan dan
dapat di dengar maupun yang dapat di lihat, seperti; radio, televise, dan perangkat
keras.
Menurut Nur (2012:68) Sumber belajar merupakan hal yang sangat penting
bagi seorang guru. Sumber belajar mencakup apa saja yang dapat digunakan untuk
membantu seorang guru dalam belajar, mengajar dan menampilkan kompetensinya.
Sumber belajar dapat berfungsi sebagai saluran komunikasi dan mampu berinteraksi
dengan siswa dalam suatu kegiatan pendidikan dan pembelajaran.
Menurut Jailani (2016:177) sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat
dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk
belajar seseorang. Dengan demikian segala sesuatu baik yang sengaja dirancang
(by design) maupun yang telah tersedia (by utilization) yang dapat dimanfaatkan
baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama untuk membuat atau membantu
peserta didik belajar disebut sumber belajar.
Berdasarkan pernyataan Karwono (2010:133) dan Suhirman (2018:159) dan
Nur (2012:68) dan Jailani (2016:177) diatas dapat disimpulkan bahwa sumber
belajar merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar kita yang dapat dimanfaatkan
oleh seorang guru dalam proses pembelajaran dan menampilkan kompetensinya.
Sumber belajar dapat berfungsi sebagai saluran komunikasi yang baik untuk
berinteraksi dengan siswa dalam suatu kegiatan pendidikan dan pembelajaran.

Kerangka Berfikir

Kangkung darat (Ipomoea reptans Poir) merupakan tanaman sayuran yang


relatif tahan kekeringan dan memiliki daya adaptasi luas terhadap berbagai keadaan
lingkungan tumbuhan, mudah pemeliharaannya, dan memiliki masa panen yang
pendek. kangkung darat hanya ditanam dilahan pekarangan dan sebagian kecil
yang ditanam secara intensif dilahan kering, sehingga optimalisasi produksi
kangkung masih kurang. Kangkung memiliki kandungan gizi yang lengkap,
diantaranya protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, fosfor, zat besi, natrium,
kalium, vitamin A, B, C, dan karoten.

kotoran kambing menjadi banyak manfaat terutama pada tanaman yang di


gunakan sebagai pupuk kompos organik tapi bukan itu saja manfaat dari kotoran
kambing masih banyak lainnya. kotoran kambing dapat diolah menjadi berbagai
macam kegunaan, salah satunya adalah pupuk organik. pupuk organik adalah
pupuk yang diolah tanpa menggunakan bahan-bahan kimia. Dengan hal tersebut
peneliti ingin bereksperimen untuk membuktikan bahwa pupuk kompos kandang
kambing tersebut mampu menghasilkan tanaman kangkung memiliki jumlah daun,
dan tinggi batang yang sesuai.

Dengan adanya kandungan nutrisi yang dimiliki , pupuk kompos kandang


kambing dapat dimanfaatkan sebagai media tanam yang mampu mendukung

10
pertumbuhan tanaman kangkung. Dengan demikian melalui penelitian pengaruh
penggunaan pupuk kompos kandang kambing ini, diharapkan mampu mengatasi
kekurangan unsur hara yang dialami tanaman kangkungt akhir-akhir ini.

Berikut ini adalah diagram kerangka berpikir dalam penelitian ini:

Kurangnya pemanfaatan
pupuk kompos kandang
kambing

pupuk kompos
kandang kambing
Variasi dosis 100 gr,
mengandung nutrisi
150 gr,200 gr
yang cukup bagi
tanaman

Mengukur tinggi Pemanfaatan pupuk


tanaman kangkung, kompos kandang
jumlah daun dan kambing sebagai
tinggi batang media tanam

Pengaruh Penggunaan Dosis Pupuk Kandang


Kambing Terhadap Pertumbuhan Tanaman
Kangkung Sebagai Sumber Belajar Biologi

Hipotesis

Berdasarkan kajian pustaka yang sudah di uraikan di atas, maka peneliti


mengajukan hipotesis sebagai berikut :
1. Pupuk kompos kandang kambing berpengaruh terhadap pertumbuhan
tanaman kangkung darat (Ipomea Reptans Poir ) .
2. Pupuk kompos kandang kambing dengan dosis tinggi paling baik dalam
meningkatkan pertumbuhan tanaman kangkung darat (Ipomea Reptans
Poir).

11
BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Penelitian eksperimen
merupakan penelitian yang digunakan untuk menguji suatu hipotesis dalam
rangka mencari pengaruh, akibat yang timbul dari suatu perlakuan yang
dilakukan oleh peneliti. Desain penelitian yang akan dilakukan adalah semua
tanaman kangkung darat. Tanaman kangkung darat ini akan diberi pupuk
kompos kandang kambing sebagai media tanam untuk menguji
pertumbuhan pada suatu tanaman. Pemberian pupuk kompos andang
kambing sebagai pencampuran media tanam diberi dengan dosis berbeda-
beda pada setiap perlakuan .

B. Definisi Istilah dan Definisi Operasional


Adapun definisi operasional variabel penelitian ini adalah:
1. Variasi Dosis Pupuk Kompos Kandang Kambing

Variasi dosis adalah takaran dari pupuk kandang kambing yang sudah
difermentasi selama 7 hari untuk diaplikasikan pada tanaman kangkung darat.
Variasi dosis yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0 gram sebagai kontrol,
100 gram sebagai perlakuan pertama, 150 sebagai perlakuan kedua, dan 200 gram
sebagai perlakuan ketiga. Variasi dosis ini diperoleh berdasarkan perhitungan
nitrogen kangkung darat. Penelitian ini membuat variasi dosis sebesar 0 gram, 100
gram, 150 gram dan 200 gram.

2. Pertumbuhan Tanaman Kangkung Darat (Ipomea Reptans Poir)

Pertumbuhan adalah suatu perubahan yang bersifat irreversibel artinya tidak


dapat kembali lagi ke bentuk semula. Pertumbuhan pada kangkung darat adalah
bertambahnya ukuran tinggi batang tanaman dan jumlah helai daun pada tanaman
kangkung darat. Pertumbuhan kangkung darat yang akan diamati yaitu hingga
kangkung darat mencapai 30 hari. Pengukuran tinggi tanaman kangkung darat

12
dilakukan setiap 5hari sekali sedangkan perhitungan jumlah daun kangkung darat
dilakukan setiap 10hari sekali. Pengukuran tinggi batang tanaman kangkung darat
dilakukan menggunakan alat ukur yaitu penggaris.

C. Instrumen Penelitian
1. Alat yang digunakan
a. Polybag/ pot
b. Timbangan
c. Skop/ cangkul
2. Bahan
a. Kotoran kambing
b. Tanah/pasir
c. Sekam
d. Bibit tanaman kangkung darat (Ipomea Reptans Poir)
1. Cara Kerja
a. Pengambilan Sampel
Sampel media tanam yang digunakan didapatkan dari kotoran kambing. Sampel
diambil sebanyak 100gr, 150gr, dan 200gr
.
b. Pengolahan Sampel
1) Menyiapkan kotoran kambing yang sudah dipermentasi, lalu
tambahkan tanah dan sekam.
2) Campur semua hingga merata.
c. Parameter Penelitian

Adapun paraeter yang diukur dalam penelitian ini adalah :

1. Jumlah daun
Jumlah daun diamati dan dihitung jumlah pertumbuhannya setelah ditanam,
pengukuran berskala pada hari ke 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35 dan 40 Hari
Setelah tanam(HST).

2. Tinggi tanaman

13
Pertumbuhan tinggi keseruluhan tanaman tomat diukur setelah diberi
perlakuan, dengan pengukuran berskala yaitu pada hari ke 5, 10, 15, 20, 25,
30, 35 dan 40 Hari Setelah tanam(HST).

D. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data diambil dari hasil pengujian
A. Tabel 2. Pengumpulan Data Tanaman Kangkung Darat (Ipomea Reptans
Poir) pada Jumlah Helai Daun
Perlakuan
Ulangan Dosis Dosis Dosis
Kontrol
100gr 150gr 200gr
Ulangan 1
Ulangan 2
Ulangan 3
Ulangan 4
Jumlah
Rata-rata

Tabel 3. Pengumpulan Data Tanaman Kangkung darat (Ipomea Reptans Poir)


pada Tinggi Batang

Perlakuan
Ulangan Dosis Dosis Dosis
Kontrol
100gr 150gr 200gr
Ulangan 1
Ulangan 2
Ulangan 3
Ulangan 4
Jumlah
Rata-rata

E. Teknik Analisis Data


Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan
acak lengkap (RAL) yaitu 1 kontrol, 3 perlakuan dan 6 kali ulangan. Penelitian ini
menggunakan Analisis Varians (ANAVA) satu arah. Uji ANAVA satu arah ini harus
melewati uji Normalitas, dan uji Homogenitas. Uji analisis varians (ANAVA) satu arah
dapat dilakukan jika data berdistribusi normal dan homogen dengan menggunakan
uji normalitas (Liliefors) dan homogenitas (Barlett), uji Hipotesis, Kemudian jika
terdapat pengaruh yang signifikan maka dilanjutkan uji Beda Nyata (BNJ) yaitu untuk
mengetahui perendaman .

14
3. Uji prasyarat
a. Uji normalitas
Sudjana (2002 :466) menyatakan bahwa uji kenormalan data digunakan
dengan uji liliefors. Langkah-langkah uji liliefors adalah sebagai berikut:
1) Rumus Hipotesis
H 0 :sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H 1 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
2) Rumus statistik
Lo = F(Zi) - S(Zi) ...(1)
Lo = diambil dari harga yang paling besar diantara harga mutlak selisih dan sampel
Adapun kriteria uji normalitas adalah

Tolak H 0 Lhit > Ldaftar tabel dengan α =0,05 ...(2)


3) Pengmatan
Pengamatan x 1 x 2 x 3 … . x n dijadikan angka baku z 1 z 2 z 3 … . zn
X i−x
Mengunakan rumus z n= ...(3)
s

4) Untuk tiap bilangan baku menggunakan daftar distribusi nilai baku, kmudian
menghitung peluang dengan rumus:
F( z i) = P (Z< z i ¿ ... (4)
5) Menghitung proporsi
Banyaknya z 1 … z n yang< z1
S( Zi ¿= ...(5)
n
6) Menghitung selisih kemudian menentukan harga mutlak
F( Zi ¿−¿S( Zi ¿ ...(6)
7) Mengambil harga mutlak yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih
tersebut. Hal tersebut disbut ( l 0 ¿
8) Menyusun hasil kedalam dafar sebagai berikut:
Tabel 4. Tabel Penyusunan Daftar Harga Mutlak

Xi Zi F(Zi) S(Zi F(Zi)-


) S(Zi)

Sudjana, 2002

15
b. Uji homogenitas (Uji Barlett)
Menurut Sudjana (2002: 261) jika diketahui data yang diperoleh sudah
normal selanjutnya diuji dengan homogenitas. Uji yang digunakan adalah uji barlett.
Langkah-langkah uji barlett ini adalah sebagai berikut:
1) Rumus Hipotesis
H 0 :variasi populasi homogen
H 1 : variasi populasi tidak homogen
2) Kriteria uji hipotesis adalah tolak hipotesis
2 2
H 0 jika X hit >X tabel ...(7)
3) Merumuskan harga dalam uji barlett sebagai berikut:
Tabel 5. Harga Uji Barlelt

Perlakua Dk 1 S2i log S2i (dk)log Si


2

n dk
n-1 1 2
Si log Si
2
(ni −1)log Si
2

(n−1)
Jumlah ∑(n-1) ∑ ∑ ¿)log S2i
1
(n−1)
(Sudjana, 2002)

4) Mencari varians gabungan dari semua sampel


2
2 ∑ ( n i−1 ) s i
S=
∑ ( ni −1 )
...(8)
5) Menentukan harga satuan B dengan rumus :
2
B = (log S ¿ ¿ ni−1 ni ∑ ...(9)
6) Statistik yang digunakan adalah statistik chi-kuadrat ( X 2 ) sebagai berikut:

2
( X 2 ) =(In10) (B-∑ ¿) (log S1 ¿ ¿ ...(10

dengan∈10=2,3026 disebut logaritma asli bilangan10 dengan taraf nyataα


2
Kriteria uji: Tolak H0 jika χ2hit ≥ χ2daf dimana x daf = x 2 {1 - (k – 1)} dengan α = 0,05
dari daftar distribusi chi kuadrat.

a. Uji Hipotesis

16
Menurut Sudjana (2002: 302) data yang berdistribusi normal dan memiliki
varians yang homogen dapat di uji dengan analisis varians satu arah dengan uji
hipotesis sebagai berikut:
1) Hipotesis
H 0=μ 1=μ2=μ3 ...(11)
H 1 paling sedikit satutanda sama dengantitik berlaku
Maka hipotesis yang diuji adalah:
Ho : µ1=µ2=µ3 (Tidak terdapat pengaruh pupuk kompos kandang kambing
terhadap pertumbuhan tanaman kangkung)
H1 : µ1≠µ2≠ µ3 (Terdapat pengaruh pupuk kompos kandang kambing terhadap
pertumbuhan tanaman kangkung)
Keterangan:

µk= Rata-rata media tanam tanpa perlakuan (kontrol)

µ1= Rata-rata media tanam 100gr pupuk kompos kandang kambing

µ2 = Rata-rata media tanam 150gr pupuk kompos kandang kambing

µ3 =Rata-rata media tanam 200gr pupuk kompos kandang kambing

Kriteria uji tolak H0jika Fhitung≥Ftabel

2) Langkah-langkah uji hipotesis:


a) Menghitung rata-rata sampel untuk menguji H0 melawan H1

Tabel 6. Data Sampel Populasi Berdistribusi Normal

Dari populasi ke
1 2 3 4 5
Y11 Y21 Y31 Y41 Y51
Y12 Y22 Y32 Y42 Y52
Data Hasil Y13 Y23 Y33 Y43 Y53
Pengamatan Y14 Y24 Y34 Y44 Y54
Jumlah (J) J1 J2 J3 J4 J5
J= Y11+... Y14
Rata-Rata Y1 Y2 Y3 Y4 Y5
(Sudjana, 2002)

b) Menentukan nilai Ry, Ay, ∑ Y 2 dan Ey

17
Rumus: Ry = ¿ ¿ ...(12)
j1 2 j2 2 j3 2 j4 2 j5 2

Ay = + + + + ...(13)
n1 n2 n3 n4 n5

∑ Y 2=¿semua jumlah kuadrat (JK) dari semua nilai pengamatan


D = ∑ Y 2- R - A
y y y ...(14)

Menyusun data hasil R A D dan∑ Y dalam tabel daftar analisis varians


2
c) y, y, y

Tabel 7. Daftar Analisis Varians


Sumber dK JK KT F
variasi
Rata-rata 1 Ry Ry
R=
1 Ay
Antar k-1 Ay Ay Dy
A=
kelompok ∑ (n1 ¿−1)¿ Ey k−1
Dalam D=
kelompok Dy
∑ (¿−1)
Total ∑ n1 ∑Y2
(Sudjana, 2002)
d) Mencari harga F
Ay
Rumus : Fhitung= ...(15)
Dy
e) Mencari Ftabel = (k-1)(∑ (n−1)¿ , ¿ α ¿atau 0,01)
f) Membandingkan Fhitung dengan Ftabel
g) Membuat kesimpulan

3) Memasukkan analisis dengan uji lanjutan yaitu uji Beda nyata Jujur (BNJ), uji
BNJ sering disebut uji tukey. Menurut susilawati (2015: 43) uji BNJ digunakan
untuk membandingkan seluruh perlakukan rata-rata setelah dilakukan uji
analisis. langkah-langkah dalam ujinbeda nyata jujur (BNJ) sebagai berikut:
a) Rumus Beda nyata uji jujur
BNJ = Q x S y ...(16)

18
a) Mencari nilai Q yang didapat dari daftar, lalu dilihat banyanya perlakuan dan
derajat bebas galat (perlakuan arah kanan dan derajat kebebasan bawah)

a) Mencari nilai simpangan baku S y

a)
S y=
√ K T galat
Ulangan
...(17)

Mencari nilai rata-rata setiap perlakuan mulai dari terkecil sampai terbesar
a) Nilai rata-rata perlakuan dikurangi degan nilai BNJ
a) Mencari huruf yang tidak sama dimuka nilai rata-rata yang dinyatakan berada
baik pada huruf 0,05 sedangkan perlakuanyang diberikan hasil sama diberikan
huruf yang sama.

Tabel 8. Rata-rata Nilai Perlakuan.

BNJ
Rata-Rata
0,05 0,01
D 0=¿
D1=¿
D 2=¿
D3=¿
Keterangan: Huruf yang tidak sama dimuka nilai rata-rata menunjukkan
perbedaan perlakuan yang nyata atau huruf yang sama dimuka nilai rata-rata
menunjukan tidak ada perbedaan perlakuan.

19
DAFTAR LITERATUR

Dewanto, F. G., Londok, J. J. M. R., Tuturoong, R. A. V. & Kaunang, W. B. (2013).


Pengaruh pemupukan anorganik dan organik terhadap produksi tanaman
jangung sebagai sumber pakan. Jurnal Zootek. 32(5).h. 1-8.

Jailani, M. S., dan Hamid, A. 2016. Pengembangan Sumber Belajar Berbasis


Karakter Peserta Didik (Ikhtiar optimalisasi Proses Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam (PAI). Jurnal Pendidikan Islam, 10(2), h. 177-190.

Karwono, dan Mularsin, H. 2010. Belajar Dan Pembelajaran Serta Pemanfaatan


Sumber Belajar. Cerdas Jaya.

Nur, F. M. 2012. Pemanfaatan Sumber Belajar Dalam Pembelajaran Sains Kelas V


Sd Pada Pokok Bahasan Makhluk Hidup Dan Proses Kehidupan. Jurnal
Penelitian Pendidikan. 13 (1). h. 68-78.

Ohorella, Z. (2012). Pengaruh Dosis Pupuk Organik Cair (POC) Kotoran Sapi
Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi Hijau (Brassica
sinensis l.).Jurnal Agroforestri. 8(1).h. 43-48.

Taufika, R., Chaniago, I. & Ardi. (2011). Pengujian Beberapa Dosis Pupuk Organik
Cair Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Wortel (daucus carota l.).
Jurnal Tanaman Hortikultura. 4(3).h. 175-184.

Wijaya, T. A., Djauhari, S. & Cholil, A. (2014). Keanekaragaman Jamur Filoplarn


Kangkung Darat (ipomoea reptans poir.) Pada lahan Pertanian Organik dan
Konvensional. Jurnal Hama Penyakit Tumbuhan. 2(1).h. 29-36.

20

Anda mungkin juga menyukai