Proposal ini dibuat sebagai syarat untuk memenuhi tugas mandiri mata kuliah
Metedologi Penelitian
Dosen Pengampu :
Dr. Handoko S, M.Pd
Dr. Achyani, M.si
OLEH
VINA YULITA
NPM. 19320034
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2021
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas ini yang berjudul “Pengaruh
Dosis Pupuk Kompos Kandang Kambing dan Cahaya Matahari Terhadap Laju
Pertumbuhan Tanaman Kangkung Darat (Ipomea Reptans Poir )”. Shalawat serta
Salam disampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, semoga
mendapatkan syafa’at-Nya di hari akhir nanti.
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, dukungan, dan kerja
sama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih
kepada:
Penulis berharap semoga skripsi ini akan membawa manfaat yang sebesar-
besarnya khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
1. Bagi peneliti
a. Dapat menambah pengetahuan tentang pemanfaatan pupuk kandang
kambing.
b. Dapat mengetahui dosis pupuk kompos kandang kambing yang baik
untuk pertumbuhan tanaman.
c. Dapat mengembangkan pengetahuan masyarakat khususnya pada
bidang petani terutama tentang penggunaan pupuk kandang kambing
pada tanaman kangkung darat (Ipomea Reptans Poir ).
2. Bagi dunia pendidikan
Sebagai media informasi mengenai pengaruh penggunaan pupuk kandang
kambing terhadap tanaman kangkung darat (Ipomea Reptans Poir ).
E. Asumsi Penelitian
2
2. Variabel bebas (X) adalah variasi pengaruh dosis pupuk kompos kandang
kambing.
3. Variabel terikat (Y) adalah pertumbuhan tanaman kangkung darat meliputi
tinggi batang jumlah helai daun kangkung darat ( Ipomea Reptans Poir ).
4. Objek penelitian yaitu pengaruh penggunaan pupuk kompos kandang
kambing terhadap pertumbuhan tanaman kangkung darat ( Ipomea Reptans
Poir ).
5. Lokasi penelitian dilakukan di rumah peneliti tepatnya di kota Metro.
6. Waktu penelitian dilakukan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
4
penggunaan pukan cair dengan disiramkan ke tanah bagian perakaran tanaman
dengan takaran satu bagian pukan cair dicampur dengan satu atau dua bagian air.
Ampas dari pukan cair dimanfaatkan sebagai mulsa.
Berdasarkan pernyataan Handiuwito (2008) dan Dwicaksono (2013) dan
Matarirano (1994) diatas dapat disimpulkan bahwa pupuk kandang adalah bahan
yang ditambahkan untuk mengsuburkan tanaman karena terdapat banyak unsur.
5
Menurut Sunarti (2007) menyatakan bahwa pengertian tanaman pangan
menurutnya adalah berbagai jenis tumbuhan telah lama dimanfaatkan oleh
masyarakat sekitar hutan untuk kebutuhan pangan mereka.
6
dengan umur pendek yang akandiberikan sebagai pakan ternak dan sebagai
indikator pengaruh pupuk terhadaptanaman lain. Ipomea reptans memberikan
peluang yang menjanjikan dalam halmemenuhi kebutuhan ternak.
Berdasarkan pernyataan Selviningsih (2011) dan Perdana (2009) dan Intannita
(2013) diatas dapat disimpulkan bahwa kangkung darat (Ipomoea reptans Poir)
secara umum kangkung adalah tanaman sayuran yang relatif tahan kekeringan dan
memiliki daya adaptasi luas terhadap berbagai keadaan lingkungan tumbuhan,
mudah pemeliharaannya, dan memiliki masa panen yang pendek.
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Class : Magnoliophyta
Ordo : Solanales
Familia : Convolvulaceae
Genus : Ipomea
7
1. Morfologi Tanaman Kangkung Darat
a. Morfologi batang
Baik kangkung darat serta kangkung air memiliki morfologi batang yang
lumayan unik, ialah berongga. Tetapi, batang kangkung darat cenderung
bercorak putih kehijauan dan memiliki ruas yang lebih besar. Sedangkan itu,
kangkung darat memiliki batang bercorak lebih hijau dan dimensi batang
yang tidak sangat besar. Ruas- ruas yang dipunyai kangkung air pula tidak
sangat besar.
b. Morfologi daun
Karakteristik khas tumbuhan kangkung yang berikutnya merupakan wujud
daun yang panjang serta meruncing pada bagian ujungnya. Nampak pula
tulang- tulang daun yang tebal pada bagian tengah serta tulang halus pada
bagian tepi- tepinya. Kangkung darat memiliki daun yang sedikit lebih kecil
daripada kangkung air. Belum dikenal apakah dimensi daun dipengaruhi oleh
isi air yang diperoleh ataupun tidak. Tidak hanya itu, kangkung darat pula
memiliki corak daun hijau tua, sebaliknya kangkung air memiliki corak daun
yang nampak lebih pucat tetapi berdimensi besar.
c. Morfologi biji
Kangkung ialah tipe tumbuhan yang memproduksi bunga serta biji buat
tumbuh biak secara generatif. Biji kangkung bercorak coklat tua dengan
wujud menyamai seperempat bundaran. Buat budidaya, biji yang bermutu
hendak disemai setelah itu dipindah pada media yang sudah disiapkan.
Kangkung darat dikenal memiliki biji dengan dimensi yang lebih besar serta
lebih banyak daripada kangkung air. Walaupun kangkung air pula
menghasilkan biji, tetapi mayoritas petani tidak memakainya buat pembibitan.
Perihal inilah yang menimbulkan kangkung darat lebih gampang
dibudidayakan memakai biji, sedangkan kangkung air dibudidayakan dengan
metode stek batang.
d. Morfologi akar
Kangkung ialah tumbuhan dengan pangkal tunggang yang memiliki akar-
akar kecil disekitarnya. Pangkal tersebut sanggup berkembang sampai
kedalaman 100 centimeter di dasar tanah. Apalagi buat kangkung air,
perkembangan pangkal dapat menggapai 150 centimeter apalagi lebih.
e. Jenis Kangkung
Tumbuhan sayur ini bisa berkembang dimana saja, asalkan konsumsi airnya
lumayan. Dia ialah tumbuhan yang telah diketahui oleh banyak orang. Ada
pula jenis- jenis sayur ini ialah bagaikan berikut:
a) Kangkung darat
8
Tipe darat ataupun yang biasa diucap dengan kangkung cabut
ini cuma bisa berkembang di tempat yang kering.
b) Kangkung air
Semacam namanya, tipe air ini bisa berkembang di wilayah
yang basah semacam parit, kolam ataupun genangan sawah.
Batang dari tipe air ini besar, bercorak hijau dan lebih hitam.
Daunnya lebih besar serta agak keras, kala dimasak hendak
lebih lama layu. Bunganya bercorak putih kemerahan.
Kangkung air mempunyai nama latin Ipomea aquatic Forsk.
Tumbuhan ini bisa hidup di air sebab morfologi tipe air ini ada
jaringan yang berongga.Sehingga bisa menimbulkan dia bisa
terapung di air dengan terdapatnya jaringan parenkim
aerenkim.Tumbuhan tipe air ini mempunyai energi
menyesuaikan diri yang besar pada habitatnya.
c) Kangkung Merah
Salah satu dari sebagian tipe yang terdapat ialah tipe merah.
Tipe Rubra ataupun seyur yang daunnya bercorak ungu
kemerahan. Tumbuhan sayur tipe ini mempunyai karakteristik
daun dan bunga yang mempunyai corak semu merah serta
ungu. Daun dari tumbuhan ini berupa lebar namun adaptif
terhadap lahan kering.
9
sumber belajar berupa sarana pembelajaran yang dapat menyajikan pesan dan
dapat di dengar maupun yang dapat di lihat, seperti; radio, televise, dan perangkat
keras.
Menurut Nur (2012:68) Sumber belajar merupakan hal yang sangat penting
bagi seorang guru. Sumber belajar mencakup apa saja yang dapat digunakan untuk
membantu seorang guru dalam belajar, mengajar dan menampilkan kompetensinya.
Sumber belajar dapat berfungsi sebagai saluran komunikasi dan mampu berinteraksi
dengan siswa dalam suatu kegiatan pendidikan dan pembelajaran.
Menurut Jailani (2016:177) sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat
dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk
belajar seseorang. Dengan demikian segala sesuatu baik yang sengaja dirancang
(by design) maupun yang telah tersedia (by utilization) yang dapat dimanfaatkan
baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama untuk membuat atau membantu
peserta didik belajar disebut sumber belajar.
Berdasarkan pernyataan Karwono (2010:133) dan Suhirman (2018:159) dan
Nur (2012:68) dan Jailani (2016:177) diatas dapat disimpulkan bahwa sumber
belajar merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar kita yang dapat dimanfaatkan
oleh seorang guru dalam proses pembelajaran dan menampilkan kompetensinya.
Sumber belajar dapat berfungsi sebagai saluran komunikasi yang baik untuk
berinteraksi dengan siswa dalam suatu kegiatan pendidikan dan pembelajaran.
Kerangka Berfikir
10
pertumbuhan tanaman kangkung. Dengan demikian melalui penelitian pengaruh
penggunaan pupuk kompos kandang kambing ini, diharapkan mampu mengatasi
kekurangan unsur hara yang dialami tanaman kangkungt akhir-akhir ini.
Kurangnya pemanfaatan
pupuk kompos kandang
kambing
pupuk kompos
kandang kambing
Variasi dosis 100 gr,
mengandung nutrisi
150 gr,200 gr
yang cukup bagi
tanaman
Hipotesis
11
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Penelitian eksperimen
merupakan penelitian yang digunakan untuk menguji suatu hipotesis dalam
rangka mencari pengaruh, akibat yang timbul dari suatu perlakuan yang
dilakukan oleh peneliti. Desain penelitian yang akan dilakukan adalah semua
tanaman kangkung darat. Tanaman kangkung darat ini akan diberi pupuk
kompos kandang kambing sebagai media tanam untuk menguji
pertumbuhan pada suatu tanaman. Pemberian pupuk kompos andang
kambing sebagai pencampuran media tanam diberi dengan dosis berbeda-
beda pada setiap perlakuan .
Variasi dosis adalah takaran dari pupuk kandang kambing yang sudah
difermentasi selama 7 hari untuk diaplikasikan pada tanaman kangkung darat.
Variasi dosis yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0 gram sebagai kontrol,
100 gram sebagai perlakuan pertama, 150 sebagai perlakuan kedua, dan 200 gram
sebagai perlakuan ketiga. Variasi dosis ini diperoleh berdasarkan perhitungan
nitrogen kangkung darat. Penelitian ini membuat variasi dosis sebesar 0 gram, 100
gram, 150 gram dan 200 gram.
12
dilakukan setiap 5hari sekali sedangkan perhitungan jumlah daun kangkung darat
dilakukan setiap 10hari sekali. Pengukuran tinggi batang tanaman kangkung darat
dilakukan menggunakan alat ukur yaitu penggaris.
C. Instrumen Penelitian
1. Alat yang digunakan
a. Polybag/ pot
b. Timbangan
c. Skop/ cangkul
2. Bahan
a. Kotoran kambing
b. Tanah/pasir
c. Sekam
d. Bibit tanaman kangkung darat (Ipomea Reptans Poir)
1. Cara Kerja
a. Pengambilan Sampel
Sampel media tanam yang digunakan didapatkan dari kotoran kambing. Sampel
diambil sebanyak 100gr, 150gr, dan 200gr
.
b. Pengolahan Sampel
1) Menyiapkan kotoran kambing yang sudah dipermentasi, lalu
tambahkan tanah dan sekam.
2) Campur semua hingga merata.
c. Parameter Penelitian
1. Jumlah daun
Jumlah daun diamati dan dihitung jumlah pertumbuhannya setelah ditanam,
pengukuran berskala pada hari ke 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35 dan 40 Hari
Setelah tanam(HST).
2. Tinggi tanaman
13
Pertumbuhan tinggi keseruluhan tanaman tomat diukur setelah diberi
perlakuan, dengan pengukuran berskala yaitu pada hari ke 5, 10, 15, 20, 25,
30, 35 dan 40 Hari Setelah tanam(HST).
Perlakuan
Ulangan Dosis Dosis Dosis
Kontrol
100gr 150gr 200gr
Ulangan 1
Ulangan 2
Ulangan 3
Ulangan 4
Jumlah
Rata-rata
14
3. Uji prasyarat
a. Uji normalitas
Sudjana (2002 :466) menyatakan bahwa uji kenormalan data digunakan
dengan uji liliefors. Langkah-langkah uji liliefors adalah sebagai berikut:
1) Rumus Hipotesis
H 0 :sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H 1 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
2) Rumus statistik
Lo = F(Zi) - S(Zi) ...(1)
Lo = diambil dari harga yang paling besar diantara harga mutlak selisih dan sampel
Adapun kriteria uji normalitas adalah
4) Untuk tiap bilangan baku menggunakan daftar distribusi nilai baku, kmudian
menghitung peluang dengan rumus:
F( z i) = P (Z< z i ¿ ... (4)
5) Menghitung proporsi
Banyaknya z 1 … z n yang< z1
S( Zi ¿= ...(5)
n
6) Menghitung selisih kemudian menentukan harga mutlak
F( Zi ¿−¿S( Zi ¿ ...(6)
7) Mengambil harga mutlak yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih
tersebut. Hal tersebut disbut ( l 0 ¿
8) Menyusun hasil kedalam dafar sebagai berikut:
Tabel 4. Tabel Penyusunan Daftar Harga Mutlak
Sudjana, 2002
15
b. Uji homogenitas (Uji Barlett)
Menurut Sudjana (2002: 261) jika diketahui data yang diperoleh sudah
normal selanjutnya diuji dengan homogenitas. Uji yang digunakan adalah uji barlett.
Langkah-langkah uji barlett ini adalah sebagai berikut:
1) Rumus Hipotesis
H 0 :variasi populasi homogen
H 1 : variasi populasi tidak homogen
2) Kriteria uji hipotesis adalah tolak hipotesis
2 2
H 0 jika X hit >X tabel ...(7)
3) Merumuskan harga dalam uji barlett sebagai berikut:
Tabel 5. Harga Uji Barlelt
n dk
n-1 1 2
Si log Si
2
(ni −1)log Si
2
(n−1)
Jumlah ∑(n-1) ∑ ∑ ¿)log S2i
1
(n−1)
(Sudjana, 2002)
2
( X 2 ) =(In10) (B-∑ ¿) (log S1 ¿ ¿ ...(10
a. Uji Hipotesis
16
Menurut Sudjana (2002: 302) data yang berdistribusi normal dan memiliki
varians yang homogen dapat di uji dengan analisis varians satu arah dengan uji
hipotesis sebagai berikut:
1) Hipotesis
H 0=μ 1=μ2=μ3 ...(11)
H 1 paling sedikit satutanda sama dengantitik berlaku
Maka hipotesis yang diuji adalah:
Ho : µ1=µ2=µ3 (Tidak terdapat pengaruh pupuk kompos kandang kambing
terhadap pertumbuhan tanaman kangkung)
H1 : µ1≠µ2≠ µ3 (Terdapat pengaruh pupuk kompos kandang kambing terhadap
pertumbuhan tanaman kangkung)
Keterangan:
Dari populasi ke
1 2 3 4 5
Y11 Y21 Y31 Y41 Y51
Y12 Y22 Y32 Y42 Y52
Data Hasil Y13 Y23 Y33 Y43 Y53
Pengamatan Y14 Y24 Y34 Y44 Y54
Jumlah (J) J1 J2 J3 J4 J5
J= Y11+... Y14
Rata-Rata Y1 Y2 Y3 Y4 Y5
(Sudjana, 2002)
17
Rumus: Ry = ¿ ¿ ...(12)
j1 2 j2 2 j3 2 j4 2 j5 2
Ay = + + + + ...(13)
n1 n2 n3 n4 n5
3) Memasukkan analisis dengan uji lanjutan yaitu uji Beda nyata Jujur (BNJ), uji
BNJ sering disebut uji tukey. Menurut susilawati (2015: 43) uji BNJ digunakan
untuk membandingkan seluruh perlakukan rata-rata setelah dilakukan uji
analisis. langkah-langkah dalam ujinbeda nyata jujur (BNJ) sebagai berikut:
a) Rumus Beda nyata uji jujur
BNJ = Q x S y ...(16)
18
a) Mencari nilai Q yang didapat dari daftar, lalu dilihat banyanya perlakuan dan
derajat bebas galat (perlakuan arah kanan dan derajat kebebasan bawah)
a)
S y=
√ K T galat
Ulangan
...(17)
Mencari nilai rata-rata setiap perlakuan mulai dari terkecil sampai terbesar
a) Nilai rata-rata perlakuan dikurangi degan nilai BNJ
a) Mencari huruf yang tidak sama dimuka nilai rata-rata yang dinyatakan berada
baik pada huruf 0,05 sedangkan perlakuanyang diberikan hasil sama diberikan
huruf yang sama.
BNJ
Rata-Rata
0,05 0,01
D 0=¿
D1=¿
D 2=¿
D3=¿
Keterangan: Huruf yang tidak sama dimuka nilai rata-rata menunjukkan
perbedaan perlakuan yang nyata atau huruf yang sama dimuka nilai rata-rata
menunjukan tidak ada perbedaan perlakuan.
19
DAFTAR LITERATUR
Ohorella, Z. (2012). Pengaruh Dosis Pupuk Organik Cair (POC) Kotoran Sapi
Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi Hijau (Brassica
sinensis l.).Jurnal Agroforestri. 8(1).h. 43-48.
Taufika, R., Chaniago, I. & Ardi. (2011). Pengujian Beberapa Dosis Pupuk Organik
Cair Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Wortel (daucus carota l.).
Jurnal Tanaman Hortikultura. 4(3).h. 175-184.
20