Berbicara tentang kondisi perekonomian suatu negara, maka tentu saja terdapat beberapa hal yang
relevan untuk didiskusikan. Dalam konteks perekonomian Indonesia, kondisi perekonomian dapat
dilihat dalam sebuah fakta yang bersumber atas kondisi yang terjadi.
Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki ciri-ciri spesifik, yang berbeda dengan negara-negara
lain di dunia, sehingga perekonomiannya tentu saja memiliki karakteristik tersendiri, yang berbeda
pula dengan negara-negara lain/negara tetangga ASEAN.
1) Faktor Geografi
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, terdiri dari 13.667 pulau besar/kecil yang
terbentang dari 60⁰LU sampai 110⁰LS sepanjang kurang lebih 61.146 km. Luas wilayah Indonesia
adalah 5.193.250 km2, 70 persennnya terdiri dari lautan. Letaknya strategis, karena berada pada
posisi silang (antara Benua Asia dan Benua Australia), dan menjadi jalur lalu lintas dunia (antara laut
Atlantik dan Laut Pasifik). Indonesia dalam sektor ekonomi terjadi perbedaan potensi ekonomi
karena perbedaan sumber daya alam (SDA), sumber daya manusia (SDM), kesuburan tanah, dan
curah hujan.
2) Faktor Demografi
Penyebaran penduduk tidak merata (2/3nya tinggal di Pulau Jawa). Sebagian besar hidup di
pedesaan (pertanian), bermata pencaharian sebagai petani kecil dan buruh tani dengan upah sangat
rendah. Dengan jumlah penduduk yang demikian besar, maka Indonesia membutuhkan berbagai
barang, jasa dan fasilitas hidup. Namum kemampuan untuk memenuhi kebutuhan tersebut tidak
sebanding dengan kemampuan berproduksi. Hal ini memicu munculnya kondisi rawan kemiskinan.
Aspek sosial ditunjukkan bahwa bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku dengan keragaman adat,
budaya, dan tradisi. Hal ini tentu saja membuka potensi perbedaan dalam persepsi terhadap
persoalan yang ada, yang berpotensi menimbulkan konflik suku, agama, ras dan antar golongan
(SARA). Aspek budaya ditunjukkan adanya pengaruh feodalisme dan pengaruh kolonialisme yang
masih ada hingga sekarang ini. Hal ini terasa pada perpolitikkan di Indonesia. Perilaku yang kurang
demokrasi dari para elit politik dan para penguasa, menghambat kelancaran proses demokratisasi
politik di Indonesia. Dalam bidang politik, warisan kehidupan kerajaan yang membentuk feodalisme
masih kental dalam kehidupan bangsa Indonesia, mulai dari tataran pusat hingga daerah.
Kesemuanya itu akhirnya menghambat terciptanya demokrasi ekonomi.
Berbasis karakteristik di atas, maka tentu saja kondisi perekonomian Indonesia masih membutuhkan
perhatian dari penyelenggara negara. Kondisi perekonomian suatu negara menjadi target bagi
kondisi secara umum suatu negara pula. Negara yang secara formalnya dijalankan oleh kekuasaan
melalui sistem birokrasinya, tentu mengharapkan kondisi perekonomian yang dapat memberikan
Kegagalan negara dalam manajemen tata penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan, setidak-
tidaknya telah dicermati oleh beberapa ahli, diantarnya: Kruger (1990), Weimer dan Vining (1992),
Malpas dan Wickam (1996), Mangkusubroto (1999).
Weimer dan Vining (1992) menyebutkan bahwa kegagalan pemerintah merupakan persoalan yang
inheren dalam empat sosok sistem politik, yaitu: demokrasi langsung, keterwakilan pemerintahan,
penawaran birokrasi, dan desentralisasi pemerintahan. Malpas dan Wickam (1996) berpendapat
bahwa kegagalan pemerintah dapat disebabkan tindakan kurang pengetahuan tentang gabungan
kausal yang mempengaruhi objek pemerintahan, kemungkinan keterlibatan masalah dalam
pembelajaran stategis, masalah koordinasi interpersonal-interoganisasional-intersistemic, masalah
kestabilan harapan antara berbagai actor yang terlibat dalam pemerintahan dan metagovernenance
sebagai landasan tindakan bersama.
Menurut Mangkusubroto (1990), kegagalan pemerintah disebabkan oleh empat hal, yaitu: 1)
Informasi yang terbatas, 2) Pengawasan yang terbatas atas reaksi publik swasta, 3) Pengawasan yang
terbatas atas perilaku birokrat, 4) Hambatan dalam proses politik.
Pendapat keempat ahli di atas, jelas menegaskan bahwa tata kelola penyelenggaraan pemerintahan
bukan sekedar menjadi ajang bagi birokrasi melakukan ekperimen dalam menyelengarakan praktik
manajemen pemerintahan. Namun yang lebih penting adalah bagaimana pemerintahan berjalan
optimal dengan berbagai dukungan sistem yang ada, untuk mencapai hasil optimal berupa output
bagi kesejahteraan penduduk dan kemakmuran negara.
Kemakmuran, kata yang selalu didengungkan oleh perencanaan pembangunan sebagai tujuan dari
proses pembangunan yang dilakukan. Untuk mencapai kemakmuran bukan pekerjaan yang mudah.
Terdapat kondisi yang harus dihadapi oleh perencana pembangunan untuk mewujudkan
kemakmuran. Kondisi tersebut dikenal dengan sebutan lingkaran setan kemiskinan, berupa pusaran
yang tak berujung pangkal, terkait dengan keterbelakangam, kekurangan modal, rendahnya
produktivitas, rendahnya pendapatan, rendahnya tabungan, dan rendahnya investasi (Nurkse,
1953).
Ada sebuah dalil kuno yang diungkapkan Nurkse dalam “Problems of Capital Formation in
underdeveloped countries” bahwa suatu negara miskin karena ia miskin. Lingkaran setan kemiskinan
ini bila dilihat dari sisi permintaan Nampak pada aliran lingkaran kemiskinan bergaris merah.
Negara yang dikatakan miskin tentunya karena memiliki pendapatan yang rendah. Implikasi dari
rendahnya pendapatan yang dimiliki ini mengarah pada permintaan yang rendah. Bagi investor
kondisi permintaan yang rendah tidaklah menguntungkan bila investasi dilakukan besar-besaran.
Selanjutnya yang terjadi tentu investasi yang ada menjadi rendah.
Nilai investasi yang rendah berarti ada hambatan atau kesulitan untuk melakukan produksi. Investasi
yang rendah berarti modal yang tersedia untuk produksi rendah. Padahal modal adalah salah satu
faktor penting untuk produksi. Dengan produksi rendah berarti kondisi perekonomian memiliki
RUANG LINGKUP PEREKONOMIAN INDONESIA
Page 3
produktivitas rendah. Tidak banyak barang atau jasa yang dapat dihasilkan. Implikasi dari
produktivitas yang rendah adalah pendapatan yang dimiliki menjadi rendah. Kondisi pendapatan
rendah berarti suatu negara menjadi miskin.
Pendapatan negara yang rendah menandakan pendapatan masyarakatnya secara umum rendah.
Pada kondisi miskin dengan pendapatan rendah, orang-orang akan cenderung menghabiskan
sebagian besar pendapatannya untuk kebutuhan konsumsi. Pendapatan yang rendah membuat
masyarakat harus mempunyai prioritas penggunaan pendapatan yang dimiliki. Pilihan logisnya tentu
mengutamakan memenuhi kebutuhan primernya berupa makanan. Dengan pendapatan yang
mayoritas digunakan untuk konsumsi sehingga sisa pendapatan yang dapat digunakan untuk
tabungan menjadi rendah.
Tabungan masyarakat sangat menentukan besarnya investasi. Uang yang tidak digunakan untuk
konsumsi akan digunakan oleh masyarakat untuk menabung pada perbankan. Tabungan inilah yang
dapat digunakan untuk sebagai pinjaman kepada para pengusaha. Sehingga dengan kecilnya jumlah
tabungan akan menyebabkan investasi yang dapat dilakukan menjadi rendah juga.
Investasi rendah menjadikan modal yang tersedia dalam perekonomian rendah. Harus ada investasi
untuk dapat digunakan sebagai modal untuk produksi. Dengan modal rendah menjadikan
produktivitas menjadi rendah pula. Produktivitas rendah sama artinya dengan pendapatan yang
akan diperoleh juga rendah. Hingga disini kita kembali pada kondisi awal yaitu pada kondisi
kemiskinan. Pendapatan rendah berarti negara dalam keadaan miskin. Lingkaran setan kemiskinan
terus berjalan demikian.
Penduduk miskin tidak memiliki akses untuk melakukan berbagai macam hal dengan kondisi
terbatasnya pendapatan mereka. Kemiskinan menjadikan masyarakat kesulitan mendapatkan
makanan yang bergizi, serta akses pendidikan dan kesehatan yang terbatas. Kekurangan pada hal-hal
tersebut membuat orang yang berasal dari kondisi ekonomi miskin menjadi sulit meningkatkan
kualitas sumber daya manusianya (SDM rendah).
Kualitas sumber daya manusia rendah diantara akibatnya yaitu adanya buta huruf, langka
keterampilan teknis, pengetahuan rendah, dan kemampuan kewirausahaan kurang. Dengan kata lain
bahwa kualitas sumber daya manusia (SDM) yang rendah akan mengakibatkan produktivitas rendah.
Kualitas sumber daya manusia dan produktivitas yang rendah mengakibatkan masyarakat kurang
mampu untuk mengolah hasil sumber daya alam (SDA) secara optimal. Kemampuan sumber daya
manusia yang terbatas tentu akan menghasilkan keterbatas kemampuan mengolah sunebr daya
alam yang ada. Tidak banyak yang dapat dihasilkan dari alam dan berimplikasi pada rendahnya
pendapatan yang dapat dihasilkan. Pendapatan yang rendah menajdikan masyarakat terperangkap
dalam lingkaran kemiskinan juga.
Kemiskinan bukan sesuatu yang tidak dapat diatasi. Buktinya banyak negara yang dulunya miskin
telah bertransformasi menjadi negara kaya seperti Amerika, China, Jepang dan Korea Selatan. Bila
tidak ada upaya serius untuk memutus rantai lingkaran kemiskinan, negara tersebut akan terus
terjerat. Bila negara mengerahkan upaya serius mengentaskan kemiskinan, pasti negara dapat
terbebas dan bertransformasi menjadi negara maju.
Upaya pengentasan kemiskinan ini sejatinya membutuhkan serangkaian kebijakan yang kompleks
dan membutuhkan riset mendalam. Karena rangkaian lingkaran kemiskinan ini begitu banyak,
sehingga kita membutuhkan banyak kebijakan juga untuk mengatasinya. Satu kebijakan saja untuk
mengatasi semua permasalahan kemiskinan tidak akan cukup. Permasalahan kemiskinan ini cukup
kompleks dan memiliki banyak dimensi yang harus diperbaiki.
Namun bila kita membuat percontohan solusi kita dapat membuat beberapa upaya pengentasan
kemiskinan. Kita mencoba mengambil pengalaman dari upaya yang pernah dilakukan oleh
pemerintah Indonesia.
Misalkan pada bagian sumber daya manusia yang rendah, dapat dilakukan upaya seperti pendidikan
gratis dengan wajib belajar 9 tahun, dana bantuan operasional sekolah, kartu Indonesia pintar,
beasiswa bidik misi bahkan beasiswa LPDP. Hal-hal tersebut adalah upaya pemerintah untuk
meningkatkan tingkat pendidikan masyarakat, utamanya membantu masyarakat miskin agar dapat
menikmati akses pendidikan. Bahkan ada program kartu Indonesia sehat untuk membatu akses pada
bidang kesehatan. Ini semua guna mendorong perbaikan kualitas sumber daya manusia.
Contoh lainnya yaitu pada permasalahan permintaan rendah. Pemerintah Indonesia pernah
memberikan bantuan langsung tunai (BLT). BLT ini berupa uang yang dapat dipergunakan
masyarakat miskin untuk belanja. Hal tersebut dilakukan guna mendorong terjadinya kenaikan
permintaan oleh masyarakat.
Kemakmuran negara dan kesejahteraan penduduk jelas menjadi representasi dari kondisi
perekonomian suatu negara. Oleh karena itu, kondisi perekonomian suatu negara sudah selayaknya
menjadi bagian yang harus diperhatikan dan dicermati penyelenggara negara.
Kondisi perekonomian Indonesia dalam perkembangan sampai dengan saat ini merupakan
gambaran dari suatu proses panjang yang mencerminkan indikator efektivitas kinerja pemerintahan
dibawah nahkoda presiden beserta kabinetnya. Paling tidak terdapat aspek pertumbuhan dan
pemerataan pendapatan, perbankan, produk domestik bruto, rasio utang, inflasi, lapangan kerja dan
pengangguran.
Menurut Kuncoro (2007), pertumbuhan ekonomi Indonesia bercirikan consumtion driven growth
dibandingkan investment led growth. Pertumbuhan ekonomi diharapkan dapat mendorong
peningkatan pendapatan per perkapita dan distribusi pendapatan, dibandingkan hasil dari manfaat
pembangunan dan keberhasilan pertumbuhan ekonomi khususnya pada sektor-sektor lain yang
masih rendah, serta pembangunan seperti pada Kawasan timur Indonesia yang masih tertinggal.
Peran pemerintah dalam perekonomian tercermin dari kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah.
Terdapat dua jenis kebijakan yang dapat diambil pemerintah yang dapat mempengaruhi kondisi
perekonomian yaitu kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.
Kebijakan fiskal terkait dengan pengaturan pajak dan pengeluaran pemerintah. Sedangkan kebijakan
moneter terkait dengan pengaturan jumlah uang beredar yang mana pada ujungnya juga dapat
mempengaruhi tingkat suku yang berlaku. Kedua kebijakan inilah yang dipergunakan oleh
pemerinah untuk mempengaruhi kondisi perekonomian negara.
Kebijakan fiskal pemerintah pada dasarnya akan mempengaruhi kondisi perekonomian. Pada teori
pertumbuhan ekonomi Keynes dimana pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh pengeluaran
pemerintah.
Sebagaimana dijelaskan dalam berbagai literatur sejarah, bahwa wilayah nusantara sebelum
kedatangan bangsa Eropa terdiri dari beberapa kerajaan. Sejarah juga mencatat terdapat dua
kerajaan besar yang pernah menyatukan wilayah Nusantara, yaitu Sriwijayadan Majapahit. Kedua
negara tersebut menjadi maju karena bisa memadukan potensi mereka yaitu, hasil bumi yang
melimpah, difasilitasi dengan pelabuhan-pelabuhan sebagai pusat perdagangan dan adanya
angkatan perang yang kuat. Demikian pula pada masa masuknya agama Islam ke Nusantara,
perdagangan menjadi semakin ramai.
Namun pada masa setelah runtuhnya Majapahit, wilayah Nusantara menjadi wilayah-wilayah yang
terdiri dari beberapa kerajaan dengan masing-masing memiliki aturan tersendiri. Kondisi yang
terkotak-kotak ini yang nantinya memudahkan VOC untuk memonopoli perdagangan di wilayah
Nusantara. Tidak ada kekuasaan politik tunggal yang menguasai kawasan Nusantara membuat para
pedagang luar mudah untuk masuk danmelakukan hubungan dagang. Pada awalnya pedagang dari
Cina Arab dan Eropa adalah untuk berdagang. Namun bangsa Eropa dengan keunggulan dalam
organisasi, teknologi dan akses informasi pasar mulai menguasai jalur-jalur perdagangan.
Sektor agrikultur (pertanian) menjadi pondasi ekonomi yang dimiliki nusantara, jauh sebelum orang-
orang asing masuk ke Indonesia. Faktor alam yang sangat mendukung, membuat kerajaan-kerajaan
di Indonesia memiliki absolute advantage dalam bidang agrikultur dibandingkan dengan wilayah di
luar nusantara. Karena letaknya yang strategis, wilayah nusantara menjadi salah satu jalur niaga
besar pada masanya.
Pada masa masa itu, spesialisasi perdagangan sudah terbentuk dan masing-masing pihak
memperoleh keuntungan dari spesialisasi tersebut. Misalnya daerah Jawa menghasilkan kapas, kain,
bahan pangan pokok, diangkut ke pelabuhan Sunda dan Sumatra untuk ditukar dengan lada.
Pedagang Cina dan India membawa sutera, kaun katun dan porselen ke Jawa.Lalu membeli beras,
yang sebagian dibawa ke Maluku untuk ditukar dengan cengkih,paladan rempah-rempah lainnya.
Ada pula daerah Nusa tenggara yang menghaslkan cendana.Pada masa itu sudah ada alat tukar
berupa uang logam tetapi tidak ada standarnya.
Kedatangan Bangsa Eropa ke nusantara salah satu penyebabnya adalah ingin mendapatkan hasil
bumi terutama rempah-rempah mengingat harganya yang mahal dipasar Eropa. Kedatangan Bangsa
Eropa dimulai dengan kedatangan bangsa Portugis ke Malaka dan ke wilayah Maluku. Selanjutnya
pada tahun 1596, Belanda mulai mengakses wilayah nusantara lewat tim ekspedisi lautnya yang
dipimpin oleh Cornelis de Houtman. Kedatangan Belanda disebabkan oleh akses mendapatkan
rempah-rempah dari Portugis ditutup karena Spanyol dikuasai Portugis. Pada waktu itu Spanyol
bermusuhan dengan Belanda. Dengan demikian mau tidak mau Belanda harus mencari rempah-
rempah langsung dari sumbernya yaitu di wilayah Nusantara.
VOC dalam menerapkan kebijakan dagangnya mendapat dukungan dari Pemerintah Belanda dengan
adanya hak oktroi. Hak Oktroi adalah hak VOC yang meliputi:
Adanya desakan dari kaum Humanis Belanda yang menginginkan perubahan nasib warga pribumi ke
arah yang lebih baik, mendorong pemerintah Hindia Belanda untuk mengubah kebijakan
ekonominya. Dibuatlah peraturan-peraturan agraria yang baru, yang antara lain mengatur tentang
penyewaan tanah pada pihak swasta untuk jangka 75 tahun, dan aturan tentang tanah yang boleh
disewakan dan yang tidak boleh. Hal ini nampaknya juga masih tak lepas dari teori-teori mazhab
klasik, antara lain terlihat pada.
a) Keberadaan pemerintah Hindia Belanda sebagai tuan tanah, pihak swasta yang mengelola
perkebunan swasta sebagai golongan kapitalis, dan masyarakat pribumi sebagai buruh
penggarap tanah.
b) Prinsip keuntungan absolut : Bila di suatu tempat harga barang berada diatas ongkos tenaga
kerja yang dibutuhkan, maka pengusaha memperoleh laba yang besar dan mendorong
mengalirnya faktor produksi ke tempat tersebut.
c) Laissez faire laissez passer, perekonomian diserahkan pada pihak swasta, walau jelas,
pemerintah Belanda masih memegang peran yang besar sebagai penjajah yang sesungguhnya.
Jadi secara struktural, masyarakat pribumi memang didesain untuk tidak menguasai sektor
perekonomian. Pengecualiannya adalah beberapa saudagar niaga pribumi di beberapa tempat saja.
Pada masa pendudukan Jepang tidak terdapat banyak kemajuan ataupun peristiwa terkait ekonomi,
karena segala sumber daya, baik alam maupun manusia dikerahkan untuk menghadapi Sekutu. Salah
satu contoh dari sektor pertanian adalah ditanamnya pohon jarak, dimana minyak dari pohon
tersebut bisa digunakan sebagai pelumas persenjataan
Pada bulan Agustus 1945, Sekutu menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki yang
membuat Jepang menyerah kepada Sekutu, sekaligus mengakhiri perang Asia Pasifik dan berakhir
pula perang Dunia II. Di Indonesia terjadi kekosongan kekuasaan, sehingga Indonesia menyatakan
kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Dimulailah babak baru kehidupan perekonomian
Indonesia setelah selama beratus-ratus tahun dikuasai oleh bangsa asing.
Setelah ditandatanganinya Konferensi Meja Bundar (KMB) tahun 1949, akhirnya Belanda mengakui
kemerdekaan Indonesia. Dan sejak itu pemerintahan mulai berjalan untuk membangun negara
Indonesia yang bisa dikatakan hancur akibat peperangan mempertahankan kemerdekaan maupun
penjajahan Belanda sebelumnya.
Pada masa awal kemerdekaan, keadaan ekonomi Indonesia sangat buruk, yang antara lain
disebabkan oleh:
a) Inflasi yang sangat tinggi, hal ini disebabkan karena beredarnya lebih dari satu mata uang secara
tidak terkendali. Pada waktu itu, untuk sementara waktu pemerintah RI menyatakan tiga mata
uang yang berlaku di wilayah RI, yaitu mata uang De Javashe Bank, mata uang pemerintah Hindia
Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang. Pada tanggal 6 Maret 1946. Panglima AFNEI (Allied
Force for Netherlands East Indies /pasukan sekutu) mengumumkan berlakunya uang NICA di
daerah-daerah yang dikuasai sekutu. Pada bulan Oktober 1946(, pemerintah RI juga
mengeluarkan uang kertas baru, yaitu ORI (Oeang Republik Indonesia) sebagai pengganti uang
Pada masa demokrasi parlementer, diwarnai dengan adanya pergantian kabinet yang terlalu sering.
Umur kabinet terlalu pendek sehingga tidak bisa menjalankan program-programnya dengan baik.
Hal ini adalah salah satu dampak negatif dari adanya demokrasi yang terlalu banyak terjadi
perbedaan pendapat dan kepentingan. Selain itu, kondisi politik juga berjalan tidak stabil. Hal ini
ditandai dengan terjadinya beberapa pemberontakan, misalnya DI/TII,PRRI/Permesta, RMS dll.
Selain membangun ekonomi kabinet harus berpikir bagaimana kondisi politik harus stabil dan
memadamkan beberapa pemberontakan.
Tercatat terdapat 8 kabinet yang pernah menjalankan pemerintahan di masa demokrasi parlementer
yang hanya 10 tahun usianya. Hal ini sangat tidak ideal, karena kabinet itu dikatakan ideal bisa
menjalankan programnya selama 5 tahun.
Kabinet yang umurnya pendek menyebabkan tidak fokus dalam membangun dan ditambah dengan
kondisi politik yang tidak stabil membuat Presiden Soekarno mengumumkan Dekrit Presiden yang
intinya kembali ke Pancasila dan UUD 1945, kabinet tidak lagi bertanggungjawab pada parlemen,
tetapi bertanggungjawab pada Presiden.
Mengapa disebut demokrasi terpimpin? Karena pada waktu itu semua dikendalikan langsung
Presiden Soekarno. Awalnya kabinet bertanggungjawab pada Presiden tetapi akhirnya semua aspek,
baik politik maupun ekonomi dikendalikan oleh Presiden, sehingga muncul istilah ekonomi
terpimpin. Pada awalnya Presiden Soekarno ingin agar pembangunan bisa berjalan dengan baik
melalui satu komando karena belajar dari pengalaman sebelumnya bahwa demokrasi parlementer
terlalu banyak pemikiran sehingga tidak fokus.
Pada masa demokrasi terpimpin, Indonesia cenderung anti Barat. Segala yang terkait dengan
Amerika dan Eropa Barat dikaitkan dengan kolonialisme. Haluan politik yang semula netral tidak
memihak blok barat maupun blok timur, perlahan mulai merapat ke blok timur yang berhaluan
sosialis. Ekonomi Indonesia pun cenderung mengarah ke ekonomi sosialis. Arus investasi dari
negara-negara barat sangat dibatasi, dan lebih banyak mendapat bantuan dari Uni Soviet dan
Republik Rakyat Cina.
Pada masa itu, dilakukan politik mercusuar, yaitu politik dengan membangun proyek-proyek besar
yang membuat Indonesia dikagumi di luar negeri. Di antaranya adalah pembangunan Tugu Monas
dan pembangunan Stadion Gelora Bunga Karno. Namun Politik mercusuar tersebut membuat
pembangunan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat menjadi terlupakan. Pada masa
itu timbul inflasi karena pemerintah terus mencetak uang untuk menjalankan politik mercusuar
tanpa memperhatikan keseimbangan jumlah uang dan barang di pasar.
Selama satu setengah dasawarsa (1951-1966), perekonomian Indonesia tumbuh relatif lamban.
Prestasi ekonomi (diukur dengan pendapatan nasional bruto atau produk domestik bruto) per kapita
hanya tumbuh setingkat 2,7% rata-rata pertahun. Dalam masa sewindu antara 1959 dan 1966
pertumbuhan prestasi ekonomi per kapita bahkan negatif, rata-rata -0,45 persen per tahun. Tanda-
tanda kehancuran perekonomian semakin tampak nyata.
Perekonomian Indonesia terdiri dari beberapa sektor, misalnya sektor pertanian, industri
perdagangan dll. Masing-masing sektor menyumbang andil dalam perekonomian. Sektor pertanian
merupakan penyumbang terbesar dengan andil lebih dari 50%. Sektor perdagangan menduduki
peringkat kedua dengan persentase sekitar 15 % disusul sektor industri dengan persentase sekitar
5%. Tidak terjadi perubahan struktural yang berarti dalam perekonomian Indonesia selama masa itu.
Persentase sektor industri justru menurun, sementara persentase sektor pertanian cenderung
meningkat.
Sektor pertanian bukan saja merupakan penyumbang terbesar dalam pembentukan produk nasional
maupun produk domestik, tetapi juga pemberi lapangan kerja yang utama bagi penduduk. Pada
tahun 1961, dari penduduk berusia 10 tahun atau lebih yang bekerja, 72% diantaranya diserap dari
sektor pertanian. Sektor jasa menyerap 9,5%. Sektor perdagangan serta sektor keuangan dan
perbankan secara bersama-sama menyerap 6,7% angkatan kerja. Sedangkan sektor industri
menyerap 5,7%.
Dari uraian sejarah perekonomian masa sebelum kemerdekaan dan masa Orde Lama dapat
disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Kebijakan Perekonomian suatu negara sangat dipengaruhi kebijakan politik di negara tersebut.
Kebijakan politik sangat dipengaruhi oleh siapa yang berkuasa, apa tujuan berkuasa dan
bagaimana kondisi di dunia internasional.
2. Sektor Pertanian masih menjadi sektor yang dominan dalam perekonomian Indonesia baik masa
penjajahan maupun masa Orde Lama.
3. Pada masa sebelum penjajahan, spesialisasi perdagangan sudah terbentuk dan sudah ada alat
tukar namun belum standar.
4. Tidak adanya kekuatan politik tunggal, dan keunggulan organisasi, teknologi, informasidan akses
pasar membuat VOC bisa menguasai perdagangan dan bisa dikatakan menguasai perekonomian
wilayah nusantara khususnya hasil pertanian.
5. Kedatangan bangsa Eropa membuat rakyat tertindas, tetapi ada beberapa dampak positif,
misalnya rakyat mulai mengenal uang dan mengenal teknik bercocok tanam.
6. Kebijakan VOC dengan penggolongan strata sosial membuat permasalahan ketimpangan
ekonomi yang masih terasa bahkan sampai sekarang.
Di awal kekuasaannya, Pemerintah Orde Baru mewarisi kemerosotan ekonomi yang ditinggalkan
oleh pemerintahan sebelumnya. Kemerosotan ekonomi ini ditandai oleh rendahnya pendapatan
perkapita penduduk Indonesia yang hanya mencapai 70 dollar AS, tingginya inflasi yang mencapai
65%, serta hancurnya sarana-sarana ekonomi akibat konflik yang terjadi di akhir pemerintahan
Soekarno.
Untuk mengatasi kemerosotan ini, pemerintah Orde Baru membuat program jangka pendek
berdasarkan Tap. MPRS No. XXII/MPRS/1966 yang diarahkan kepada pengendalian inflasi dan usaha
rehabilitasi sarana ekonomi, peningkatan kegiatan ekonomi, dan pencukupan kebutuhan sandang.
Program jangka pendek ini diambil dengan pertimbangan apabila inflasi dapat dikendalikan dan
stabilitas tercapai, kegiatan ekonomi akan pulih dan produksi akan meningkat.
Pemerintahan orde baru memiliki slogan yang menunjukkan fokus utama mereka dalam
memberlakukan kebijakan ekonomi, yaitu Trilogi Pembangunan.
Trilogi Pembangunan
Beberapa kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pada masa orde baru adalah:
Pada April 1969, pemerintah menyusun Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) yang
bertujuan untuk meningkatkan sarana ekonomi, kegiatan ekonomi serta kebutuhan sandang dan
pangan. Repelita ini akan dievaluasi selama lima tahun sekali.
Sasaran utama yang hendak dicapai adalah pangan, sandang, papan, perluasan lapangan kerja, dan
kesejahteraan rohani. Pertumbuhan ekonomi berhasil naik 3 sampai 5,7% sedangkan tingkat inflasi
menurun menjadi 47,8%.
Menitikberatkan pada sektor pertanian dan industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan
jadi.
Selain produksi di berbagai sektor industri, di masa Repelita II ini, pemerintah menjalankan program
transmigrasi, atau pemindahan penduduk ke berbagai pelosok wilayah. Supaya, pemerataan
pembangunan yang pengen dicapai Orde Baru benar-benar tercapai sampai ke pelosok Indonesia.
Banyak pembangunan sekolah, pengangkatan guru, bahkan penyediaan buku dan peningkatan mutu
pendidikan, makanya pada masa ini ada program wajib belajar 9 tahun.
Menekankan pada Trilogi Pembangunan dengan penekanan pada 8 azas pemerataan, yaitu:
Menitikberatkan pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industri
yang dapat menghasilkan mesin-mesin sendiri.
Pembangunan berfokus pada sektor ekonomi, industri, pertanian dan peningkatan sumber daya
manusia.
Namun, program ini terganggu oleh krisis moneter (krismon) tahun 1998, sehingga program ini tidak
bisa berlanjut. Krismon juga berbarengan dengan berakhirnya masa Orde Baru.
2. Revolusi Hijau
a. Intensifikasi
Yaitu penelitian, pengembangan, dan penerapan teknologi pertanian untuk memanfaatkan lahan
yang ada guna memperoleh hasil yang optimal; Perubahan ini dilakukan melalui program Panca
Usaha Tani yang terdiri dari:
b. Ekstentifikasi
Yaitu perluasan lahan pertanian untuk memperoleh hasil pertanian yang lebih optimal.
d. Rehabilitasi (pemulihan daya produktivitas sumber daya pertanian yang sudah kritis).
Pemasaran hasil- hasil produksi mereka diberikan kepastian melalui kebijakan harga dasar dan
kebijakan stok beras oleh pemerintah (Badan Urusan Logistik atau Bulog). Strategi yang
mendahulukan pembangunan pertanian tadi telah berhasil mengantarkan Bangsa Indonesia
berswasembada beras, menyebarkan pembangunan secara luas kepada rakyat, dan mengurangi
kemiskinan di Indonesia.
Gerakan Reformasi juga dipicu oleh krisis moneter yang melanda Thailand pada awal Juli 1997. Krisis
moneter itu mengguncang nilai tukar mata uang negara-negara di Asia, seperti Malaysia, Filipina,
Korea, dan Indonesia. Rupiah yang berada pada posisi nilai tukar Rp.2.500/US$ menjadi sekitar
Rp.17.000/ US$ pada bulan Januari 1998.
Keadaan krisis tersebut kemudian diperparah dengan terkuaknya praktik korupsi, kolusi, nepotisme
(KKN) di kalangan para pejabat pemerintah Indonesia.
Pada awal masa reformasi, Indonesia masih dilanda krisis ekonomi. Upaya-upaya untuk pemulihan
ekonomi pun akhirnya terus dilakukan pada beberapa periode kepemimpinan masa reformasi.
Upaya-upaya tersebut adalah sebagai berikut:
Pemerintahan B.J Habibie menetapkan kebijakan pokok di bidang ekonomi. Beberapa kebijakan
tersebut ditujukan untuk penanggulangan krisis ekonomi dengan sasaran terkendalinya nilai rupiah
dan tersedianya kebutuhan bahan pokok dan obat-obatan dengan harga terjangkau serta
berputarnya roda perekonomian nasional, dan pelaksanaan reformasi ekonomi.
1. Menjalin kerja sama dengan International Moneter Fund-IMF (Dana Moneter Internasional)
untuk membantu dalam proses pemulihan ekonomi.
2. Menerapkan independensi Bank Indonesia agar lebih fokus mengurusi perekonomian.
3. Melikuidasi beberapa bank yang bermasalah.
4. Menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika hingga di bawah Rp10.000,00.
5. Membentuk lembaga pemantau dan penyelesaian masalah utang luar negeri.
Upaya-upaya menyelesaikan krisis keuangan dan perbaikan ekonomi yang dilakukan berhasil
menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika, mecapai Rp 6.700 per dolar Amerika pada
bulan Juni 1999. Sayangnya, rupiah kembali melemah mencapai Rp 8.000 per dolar Amerika pada
akhir masa jabatan Habibie.
ABDURRAHMAN Wahid alias Gus Dur meneruskan perjuangan Habibie mendongkrak pertumbuhan
ekonomi pasca krisis 1998. Secara perlahan, ekonomi Indonesia tumbuh 4,92 persen pada 2000.
Pada masa ini, kondisi ekonomi Indonesia mulai menunjukkan adanya perbaikan. Kondisi keuangan
negara juga sudah mulai stabil. Namun, pada bulan April 2001, nilai tukar rupiah terhadap dolar
Amerika kembali melemah hingga mencapai Rp12.000,00. Melemahnya nilai tukar rupiah tersebut
berdampak negatif terhadap perekonomian nasional dan menghambat usaha pemulihan ekonomi.
Gus Dur menerapkan kebijakan desentralisasi fiskal dan otonomi daerah. Pemerintah membagi dana
secara berimbang antara pusat dan daerah. Kemudian, pemerintah juga menerapkan pajak dan
retribusi daerah. Meski demikian, ekonomi Indonesia pada 2001 tumbuh melambat menjadi 3,64
persen.
Pada masa ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika berhasil distabilkan dan berdampak pada
terkendalinya harga-harga barang. Selain itu tingkat pertumbuhan inflasi relatif lebih rendah dan
cadangan devisa Negara cukup stabil.
Perekonomian Indonesia mengalami perkembangan yang cukup baik pada masa kepemimpinan
Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono. Hal ini terlihat dari rata-rata pertumbuhan ekonomi yang
berkisar pada 5% sampai 6% per tahun serta kemampuan ekonomi Indonesia yang bertahan dari
pengaruh krisis ekonomi dan finansial yang terjadi di zona Eropa sepanjang tahun 2008 hingga 2009.
Melonjaknya harga minyak dunia menimbulkan kekhawatiran terbebaninya APBN Negara (Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara). Oleh karena itu, ditetapkan kebijakan pengurangan subsidi BBM
dan menimbulkan kenaikan harga BBM. Anggaran subsidi tersebut dialihkan ke sektor pendidikan,
kesehatan, dan bidang-bidang lain yang mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Program BLT diselenggarakan sebagai respons kenaikan BBM. Program ini bertujuan untuk
membantu masyarakat miskin agar tetap dapat memenuhi kebutuhan dasarnya dan mencegah
penurunan taraf kesejahteraan masyarakat miskin akibat kesulitan ekonomi.
Dalam rangka mengurangi utang luar negeri, pada tahan 2006, pemerintah Indonesia melunasi sisa
utang ke IMF sebesar 3,1 miliar dolar Amerika. Dengan pelunasan utang ini, Indonesia sudah tidak
lagi berkewajiban mengikuti syarat-syarat IMF yang dapat memengaruhi kebijakan ekonomi
nasional.
Mendorong daya saing industri dalam negeri dengan cara deregulasi, debirokratisasi, serta
penegakan hukum dan kepastian usaha.
1. Untuk memulihkan dan meningkatkan kegiatan industri, menghapus distorsi industri yang
konsumen rasakan, beban regulasi dan birokrasi dihapus.
2. Untuk menghilangkan gap daya saing industri yang berupa adanya sistem upah, penurunan
harga gas, adanya BBG untuk para nelayan, percepatan izin investasi angkutan listrik, trade
financing, dan logistic center.
3. Untuk mempertahankan industri dalam negeri di pasar domestik (dalam negeri), kemudian
dapat berkembang dan memperluas ke pasar dunia (ekspor)
Debirokratisasi dilakukan untuk mengoptimalkan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) sehingga
mampu memperbaiki dan mempermudah dalam perizinan. Sedangkan penegakan hukum dan
kepastian usaha difokuskan pada sanksi yang tegas untuk setiap pelanggaran, seperti
pelanggaran berupa pungutan liar.
Mempercepat proyek dalam negeri yang bersifat strategis.
Meningkatkan berbagai instrumen investasi, khususnya di sektor properti.
Kebijakan ekonomi ini didorong dengan usaha-usaha yang berkaitan dengan pembangunan
perumahan. Kebijakan ini lebih ditujukan untuk masyarakat yang berpenghasilan rendah.
Mengembangkan ekonomi makro.
Kebijakan ekonomi ini memperhatikan stabilitas fiskal dan moneter, percepatan belanja, dan
penguatan neraca pembayaran yang ditujukan untuk penciptaan kondisi ekonomi yang kondusif.
PENGERTIAN
Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur kondisi perekonomian suatu negara sesuai
dengan kondisi kenegaraan dari negara itu sendiri. Setiap negara memiliki sistem perekonomian
yang berbeda-beda. Hal itu disebabkan setiap negara memiliki ideologi, kondisi masyarakat, kondisi
perekonomian, serta kondisi SDA yang berbeda-beda. Sistem ekonomi dapat diartikan sebagai
kegiatan produksi, konsumsi dan distribusi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah
bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya.
Suatu sistem perekonomian harus berlandaskan prinsip tertentu guna mencapai kesejahteraan dan
kemakmuran masyarakat secara umum. Masing-masing negara memiliki sistem perekonomian yang
berbeda, tergantung situasi dan kondisi pada negara tersebut. Sistem perekonomian terbaik di suatu
negara belum tentu akan memberikan hasil yang sama bila diterapkan di negara lain.
Sebagian besar para ahli ekonomi di dunia mengklaim bahwa penilaian para ahli ekonomi klasik yang
dipimpin oleh Adam Smith adalah dasar dari suatu sistem ekonomi kapitalis. Adam Smith dalam
bukunya yang berjudul “An Inquiry the nature and Cause of the wealth of nation” menambahkan
bahwa setiap orang dikehendaki atas kebebasannya dalam bekerja dan berusaha dalam persaingan
yang sempurna dengan tanpa campur tangan pihak pemerintah.
Subandi (2005) mengatakan bahwa campur tangan maupun intervensi pemerintah sangatlah minim
dalam hal pengertian ekonomi kapitalis.
Karl Marx mengungkapkan bahwa kapitalisme adalah sistem ekonomi yang bebas, yaitu bebas dari
pembatasan oleh penguasa dan bebas dari pembatasan produksi.
Sistem ekonomi kapitalis bersifat bebas dan terbuka. Sistem ekonomi ini memberikan kesempatan
bagi para pelaku perekonomian untuk sebebas mungkin berkreasi dalam hal penjualan produk
berupa barang atau jasa.
Sistem ekonomi ini memberikan keleluasaan kepada para pelaku usaha untuk masuk dan
berkecimpung di dalam pasar. Sistem ini menjadi platform yang tepat bagi para pemilik usaha untuk
mengembangkan usahanya dan bersaing dengan kompetitor lain di satu bidang usaha maupun yang
lainnya. Seperti yang diketahui, dalam suatu mekanisme pasar, pasti akan ada 1 atau 2 bisnis yang
bergerak di bidang sama. Karenanya, akan terjadi persaingan antar pedagang.
Mengingat sistem ekonomi ini menganut sistem ekonomi pasar bebas, maka seluruh komponen
harga bakal terbentuk atau ditentukan di pasar bebas. Di mana salah satu faktor penentu harga
pasar yang paling krusial adalah kompetitor.
Intervensi pemerintah untuk urusan perekonomian bisnis yang terjadi di dalam pasar sangatlah
terbatas. Segala keputusan ekonomi berada di tangan tiap-tiap pemilik usaha. Pemerintah hadir
hanya untuk melindungi hak-hak warga negara dan penegakan kepemilikan pribadi. Mereka
menjaga lingkungan yang tertib yang memfasilitasi berfungsinya pasar.
Untuk mengoptimalkan hasil kegiatan usahanya, para pemilik usaha akan memerlukan alat produksi
yang sesuai. Di sini, pemerintah tidak mempunyai hak untuk melarang pelaku usaha dalam
pengadaan alat produksi yang bisa digunakan untuk mengembangkan usahanya.
Semua pelaku ekonomi bebas melaksanakan kegiatan usaha di bidang apa saja, dengan syarat
berorientasi pada imbal hasil.
Dalam ketentuan sistem ekonomi ini, para pelaku pasar tidak akan memproduksi suatu barang jika
barang tersebut tidak diminta oleh konsumen. Segala produk yang dipasarkan akan disesuaikan
dengan kebutuhan masyarakat.
Karena persaingan yang kuat, para produsen akan berlomba-lomba meningkatkan kualitas
produknya agar masyarakat tertarik untuk membelinya.
Kreativitas yang inovatif bakal dituangkan dalam pembuatan produk. Semakin inovatif produk yang
ditawarkan, semakin besar pula nilai tambah produk tersebut di mata masyarakat.
Akibat tingginya persaingan dagang dalam pasar, efisiensi produktivitas pelaku usaha akan semakin
tinggi. Jelas, pelaku usaha melakukan hal tersebut agar tidak tertinggal oleh produsen-produsen
lainnya.
Karena terbatasnya campur tangan pemerintah, seluruh hak kepemilikan pribadi bisa diakui oleh
masing-masing pelaku usaha.
Salah satu kerugian dari sistem kapitalisme adalah akses modal yang hanya dimiliki kalangan
tertentu. Hal tersebut rentan menyebabkan persaingan tidak sempurna dalam pasar bebas, bahkan
bisa mengarah pada monopoli.
2. Upah rendah
Sistem kapitalisme hanya terfokus pada keuntungan semata sehingga masalah upah dan
kesejahteraan pekerja seringkali terabaikan.
3. Ketidaksetaraan
Seringkali pelaku kapitalisme dianggap gagal menciptakan kesetaraan. Karena semua bersifat
pribadi, para pelaku kapitalisme bisa mewariskan bisnisnya kepada generasi selanjutnya.
4. Eksploitasi alam
Sistem ekonomi sosialis merupakan salah satu sistem ekonomi yang menjadikan pemerintah sebagai
pihak yang berperan penting dalam mengendalikan dan mengatur semua kegiatan ekonomi. Di
dalam sistem ini, pemerintah memiliki kekuasaan penuh dalam merencanakan, mengambil
keputusan ekonomi, dan mengatur semua kebijakan yang bertujuan untuk pemerataan
Jika pemerintah terlibat dalam setiap kegiatan ekonomi, maka akan lebih mudah dalam mengawasi
dan juga mengatur jalannya sistem ekonomi yang ada. Selain itu, pemerintah juga bisa
menghindarkan segala bentuk persaingan yang tidak sehat dan berdampak pada kesenjangan sosial.
Terbentuknya sistem ekonomi sosialis tidak terlepas dari pemikiran Karl Marx dan juga Frederic
Engles. Kedua orang tersebut mulai mengenalkan sistem ekonomi ini melalui bukunya yang berjudul
The Communist Manifesto. Karl Marx mengatakan bahwa apabila hak milik pribadi dihapuskan, maka
tidak akan memunculkan masyarakat yang terpisah menjadi beberapa golongan, mulai dari berkelas
tinggi hingga rendah. Menurutnya, kapitalisme tidak layak ditempatkan di dunia ini.
Jika suatu negara menerapkan sistem ekonomi sosialis, maka akan tampak peran pemerintah yang
mengatur dan mengendalikan semua kegiatan ekonomi serta kepemilikan sumber daya. Hal ini
berarti bahwa pihak pemerintah adalah satu-satunya pelaku ekonomi dan pusat dari kekuatan yang
memiliki peran penting.
1. Pemerintah mengatur semua sumber daya produksi dan pihak individu ataupun swasta tidak
mempunyai hak wewenang serta kebebasan dalam memiliki sumber daya yang ada.
2. Adanya anggapan kesamaan status sosial, antara golongan miskin dan kaya sama-sama berhak
untuk mendapatkan keuntungan dalam berusaha.
3. Di dalam sistem ekonomi ini, pemerintah merupakan satu-satunya pihak yang berkuasa dalam
merencanakan dan memutuskan suatu hal yang berkaitan dengan ekonomi.
4. Tidak ada persaingan bebas sehingga membuat eksistensi pengusaha menjadi lebih sedikit di
negara tersebut.
7. Jumlah produksi menjadi terbatas, sebab semuanya berhubungan dengan kemampuan produksi
dan juga kebutuhan pasar.
1. Terdapat fasilitas kesehatan dan juga pendidikan bagi semua lapisan masyarakat dengan biaya
yang lebih terjangkau.
2. Adanya kesetaraan sosial bagi semua individu, mulai dari yang kaya hingga yang miskin.
3. Terhapusnya praktik monopoli yang ada di pasar.
4. Terciptanya pemerataan pendapatan.
5. Inflasi lebih mudah ditangani karena dikendalikan langsung oleh pemerintah.
6. Pemerintah memiliki peran penting dalam melakukan dan mengawasi setiap kegiatan ekonomi.
1. Pertumbuhan ekonomi jadi terhambat, sebab di dalam sistem ekonomi ini hanya pemerintah
yang menjadi satu-satunya pelaku pasar.
2. Jumlah kewirausahaan menjadi semakin sedikit karena terbatasnya akses dalam memiliki
sumber daya.
3. Semangat berinovasi dan kreativitas pelaku usaha menjadi berkurang. Hal tersebut terjadi
karena tidak adanya imbalan atas kreativitas mereka.
4. Adanya pajak yang cukup tinggi
5. Setiap individu tidak diberikan kebebasan dalam memiliki sumber daya yang ada
6. Ketersediaan produk dan jasa menjadi sangat terbatas.
Di suatu badan ekonomi, di dalamnya akan ada suatu sistem pasar yang berasal dari alokasi sumber
daya. Selain itu, di dalam badan ekonomi juga pasti ada sistem perdagangan pasar bebas yang
bersandingan langsung dengan campur tangan pemerintah.
Implikasi dari hal tersebut adalah sistem ekonomi campuran akan timbul ketika pemerintah
melakukan intervensi mekanisme di pasar bebas. Intervensi yang dilakukan pemerintah antara lain,
menciptakan BUMN, subsidi, pajak, peraturan, serta tarif tertentu.
Adapun pengertian sistem ekonomi campuran lainnya yaitu sebuah sistem yang mencampurkan
karakteristik pasar, kebijakan serta ekonomi tradisional yang ada di tempat tersebut.
Sistem ekonomi campuran mempunyai beberapa karakteristik terkait kebijakan ekonomi yang
berada di bidang tertentu dan dinilai strategis. Hal tersebut dilakukan supaya pemerintah bisa
melindungi masyarakat serta mekanisme pasar yang ada di dalamnya. Sistem ekonomi campuran
mempunyai beberapa komponen yang teralokasi di dalam lembaga publik, swasta, legislatif,
eksekutif, yudikatif, serta beberapa kebijakan. Namun perlu kita ketahui bahwa tidak ada
seperangkat komponen ekonomi yang ideal, khas, ataupun standar.
1. Pemerintah serta pihak swasta dituntut untuk selalu aktif dan juga terus melakukan kerjasama
untuk menjalankan segala bentuk kegiatan yang berkaitan dengan ekonomi
2. Nantinya pemerintah akan memberikan kebebasan kepada pihak swasta dalam melakukan
segala bentuk kegiatan ekonomi. Akan tetapi, pemerintah akan memberikan suatu batasan
apabila ada hal mendesak dan dibutuhkan.
3. Kemudian pemerintah juga akan melaksanakan perencanaan, peraturan, serta kebijakan yang
berkaitan dengan sistem perekonomian tersebut.
4. Persaingan yang terjadi di pasar tetap akan terjadi, akan tetapi masih dalam batasan wajar dan
bersih
5. Di dalam sistem ekonomi campuran, mekanisme pasar bisa menentukan berbagai jenis produk,
jumlah barang produksi, hingga harga jual produk-produk yang beredar.
1. Pihak pemerintah akan cenderung melakukan pengawasan dan pengendalian atas berbagai
tindakan ekonomi bisnis masyarakatnya. Sehingga hal tersebut dapat menghasilkan kestabilan
ekonomi yang lebih terjamin Dimana dengan adanya hal tersebut kita jadi bisa lebih fokus
kepada peningkatan keberhasilan UKM.
2. Di dalam sistem ekonomi ini, pemerintah akan memberikan jaminan sosial serta pemerataan
pendapatan kepada masyarakatnya. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar masyarakat lebih
mampu mendapatkan kestabilan ekonomi dengan lebih merata.
3. Tujuan lain dari sistem ekonomi campuran yaitu untuk menghindari monopoli. Sebab,
pemerintah akan melakukan pengendalian dan juga pengawasan atas penetapan harga. Meski
di dalamnya pihak pemerintah melakukan kajian terkait mekanisme pasar.
4. Selain itu, sistem ekonomi campuran juga bertujuan untuk memberikan kebebasan bagi setiap
pelaku usaha untuk lebih kreatif dan inovatif lagi dalam berbisnis. Dengan begitu, nantinya akan
ada banyak inovasi bisnis yang hadir di dalam pasar bebas. Akan tetapi masih dalam kontrol
pemerintah.
5. Pihak pemerintah memiliki wewenang untuk menciptakan peraturan atau UU. Serta kebijakan
fiskal maupun moneter demi keberlangsungan perekonomian yang maju dan berkembang. Hal
tersebut bertujuan agar menghindari masalah ekonomi seperti pengangguran dan hal lain yang
dapat mengakibatkan inflasi lebih tinggi.
1. Pendistribusian barang dan jasa akan diberikan ke tempat-tempat yang paling membutuhkan.
Sehingga hal tersebut mampu mempengaruhi harga serta tingkat penawaran dan juga
permintaan pasar.
2. Sistem ekonomi campuran dapat memberikan keuntungan kepada pihak penghasil produk atau
produsen yang mampu menciptakan efisiensi di dalam bisnisnya. Hal tersebut berarti konsumen
dapat mendapatkan nilai ataupun pelayanan yang baik di setiap uang yang telah mereka
habiskan.
3. Selain itu, sistem ekonomi campuran juga dapat mendorong terjadinya sebuah inovasi untuk
memenuhi kebutuhan konsumen secara lebih efisien, kreatif, dan terjangkau.
4. Dengan sistem ini, para produsen yang paling inovatif dan kreatif akan mendapatkan banyak
alokasi modal.
5. Kemudian sistem ekonomi campuran juga mampu meminimalisir adanya kerugian yang berasal
dari mekanisme ekonomi pasar. Sebab, ekonomi pasar dapat mengabaikan bidang-bidang lain
seperti pertahanan, teknologi, hingga kedirgantaraan. Dalam hal ini, pemerintah sangat
berperan penting dan memungkinkan terjadinya mobilisasi yang cepat ke daerah yang telah
diprioritaskan.
1. Apabila tingkat kebebasan yang terjadi di dalam mekanisme pasar terlalu besar. Maka
kemungkinan hal tersebut akan membuat produse yang kurang inovatif akan tertinggal tanpa
dukungan pemerintah.
2. Di dalam sistem ekonomi campuran, pemerintah mempunyai tanggung jawab lebih dalam
mengatur segala kegiatan ekonomi dibandingkan dengan pihak swasta.
3. Adanya perencanaan industri terpusat yang diciptakan oleh pemerintah juga dapat
menimbulkan masalah. Contohnya, industri yang bergerang di bidang pertahanan, dimana
industri tersebut memiliki sifat yang monopolistik. Sehingga dikhawatirkan akan meningkatkan
utang pemerintah serta memperlambat laju perekonomian dalam kurun waktu yang cukup
panjang.
4. Dengan diterapkannya sistem ekonomi ini, maka pihak swasta tidak bisa memaksimalkan
keuntungannya. Sebab, terdapat intervensi yang berasal dari pihak pemerintah.
5. Meskipun pemerintah berperan aktif dalam sistem ekonomi ini, akan tetapi masalah
perekonomian seperti inflasi hingga pengangguran tidak dapat dihindarkan.
6. Sistem ekonomi campuran cenderung memiliki pertumbuhan laju ekonomi yang lambat
dibandingkan dengan sistem ekonomi liberal.
7. Adanya sistem pembatasan sumber produksi yang dimiliki oleh pihak pemerintah dan swasta
akan sulit untuk ditentukan.
Sistem perekonomian yang diterapkan oleh negeri Indonesia merupakan Sistem perekonomian
Pancasila. Ini maksudnya sistem perekonomian yang dijalankan di Indonesia wajib berpedoman pada
Pancasila. Sehingga secara normatif Pancasila serta UUD 1945 merupakan landasaan idiil sistem
perekonomian di Indonesia. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi
ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
Sistem ekonomi Pancasila yang dimiliki Indonesia kadang disebut juga sebagai demokrasi ekonomi.
Terlepas dari kelebihan dan kekurangan sistem ekonomi Pancasila, sistem perekonomian Indonesia
termasuk salah satu sistem ekonomi yang mungkin saat ini sedang berkembang khususnya bagi yang
Koperasi
Adanya koperasi merupakan salah satu wujud penerapan ekonomi pancasila yang dapat memajukan
perekonomian dilihat dari institusinya. Koperasi merupakan usaha kolektif berasaskan kekeluargaan.
Pengelolaan dan distribusi kekayaannya dikuasai oleh para anggota sehingga tidak adanya
kesenjangan ekonomi antar individu. Namun, popularitas koperasi kian tenggelam, hal ini terlihat
dari banyaknya koperasi di Indonesia yang tinggal papan namanya saja.
BUMN
Adanya BUMN menunjukkan eksistensi peran negara dalam mengelola perekonomian di berbagai
bidang. Jika BUMN mengalami privatisasi, maka bisa dilihat sebagai Indikasi berkurangnya peran
negara dalam pengelolaan perekonomian negara.
Serikat buruh
Serikat buruh merupakan bentuk gerakan kolektif kelas pekerja. Relasi antara pekerja dan pemodal
yang rentan eksploitasi bisa diantisipasi atau dikurangi dengan adanya serikat buruh.
Serikat buruh yang kuat mempunyai posisi tawar yang kuat di mata pemilik modal atau investor.
Kesenjangan pendapatan antara buruh dan pengusaha termasuk tim manajerial perusahaan bisa
dikurangi apabila serikat buruh memiliki posisi tawar yang kuat. Ekonomi pancasila mengutamakan
kemakmuran bersama, bukan kemakmuran segelintir elit.
Diharapkan dengan adanya sistem ekonomi Pancasila menjadi salah satu fondasi yang kuat bagi para
pebisnis millennial di Indonesia yang ingin membentangkan sayapnya di dunia bisnis.
Ekonomi dan politik merupakan dua aspek atau sektor terpenting dalam sebuah negara. Dalam
berbisnis sangatlah penting mempertimbangkan risiko politik dan pengaruhnya terhadap organisasi.
Hal ini patut dipertimbangkan karena perubahan dalam suatu tindakan maupun kebijakan politik di
suatu negara dapat menimbulkan dampak besar pada sektor keuangan dan perekonomian negara
Setiap tindakan dalam organisasi bisnis adalah politik, kecuali organisasi charity atau sosial. Faktor-
faktor tersebut menentukan kelancaran berlangsungnya suatu bisnis. Oleh karena itu, jika situasi
politik mendukung, maka bisnis secara umum akan berjalan dengan lancar. Dari segi pasar saham,
situasi politik yang kondusif akan membuat harga saham naik. Sebaliknya, jika situasi politik tidak
menentu, maka akan menimbulkan unsur ketidakpastian dalam bisnis.
Dalam masa era globalisasi ini, melakukan suatu hubungan luar negeri sangatlah penting untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara. Seperti kita ketahui dengan adanya campur tangan
antara dunia politik di pemerintahan akan menghasilkan suatu perjanjian atau kerjasama dengan
Dunia Internasional.
Contohnya; Perjanjian perdagangan bebas antar negara-negara ASEAN dan China ini mulai berlaku
tanggal 1 Januari 2010. Perjanjian tersebut sebenarnya telah ditandatangani pada tahun 2002,
Pemerintah tetap memberlakukan perjanjian ACFTA tersebut dan akan tetap berkomitmen terhadap
perjanjian tersebut.
ASEAN-Cina Free Trade Agreement (ACFTA) merupakan kesepakatan antara negara-negara anggota
ASEAN dengan China untuk mewujudkan kawasan perdagangan bebas dengan menghilangkan atau
mengurangi hambatan-hambatan perdagangan barang baik tarif ataupun non tarif, peningkatan
akses pasar jasa, peraturan dan ketentuan investasi, sekaligus peningkatan aspek kerjasama
ekonomi untuk mendorong hubungan perekonomian para pihak ACFTA dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat ASEAN dan Cina.
ACFTA diberlakukan dengan latar belakang untuk memajukan perekonomian melalui kegiatan
perdagangan di negara ASEAN dan China diharapkan tercapai peningkatan kerjasama antara pelaku
bisnis di negara-negara ASEAN dan juga China melalui pembentukan “aliansi strategis”,
meningkatnya kepastian bagi produk unggulan Indonesia dalam memanfaatkan peluang pasar China,
dan terbukanya transfer teknologi antara pelaku bisnis di kedua negara.
Pendapatan nasional adalah suatu bentuk tolak ukur yang dipakai untuk memperhitungkan suatu
perekonomian negara untuk memperolah gambaran tentang perekonomian yang sudah dicapai dan
nilai pengeluaran yang diproduksi. Singkatnya, pendapatan nasional adalah suatu alat ukur untuk
menentukan tingkat perekonomian suatu negara.
Dengan bahasa yang lebih sederhana, pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima
oleh masyarakat suatu Negara dalam kurun waktu tertentu yang biasanya satu tahun.
Melalui pendapatan nasional, pemerintah dapat memperhitungkan besaran pajak yang diperoleh
dari masyarakatnya. Selain itu pendapatan nasional dipengaruhi bermacam-macam hal dalam makro
ekonomi, contohnya perusahaan, keluarga, administrasi negara serta faktor-faktor lainnya.
Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu
perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving)
adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Antara konsumsi,
pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya.
2. Investasi
Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.
Investasi adalah aktivitas menempatkan modal baik berupa uang atau aset berharga lainnya ke
dalam suatu benda, lembaga, atau suatu pihak dengan harapan pemodal atau investor kelak akan
mendapatkan keuntungan setelah kurun waktu tertentu.
Konsumsi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional Jika terjadi
perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan menimbulkan
perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi
secara keseluruhan.
Adanya kenaikan pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan
output nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran.
Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan menurunkan
output nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah
balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat
diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak
yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll. Berikut
rumus dari NNI:
Pendapatan perseorangan (Personal Income) adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap
orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun.
Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment).
Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun
ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana
pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan
sebagainya.
Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba
perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi
(sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya
keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga
kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut
tidak lagi bekerja). Berikut rumus untuk menghitung PI:
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk
dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang
DI = PI – Pajak langsung
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah nilai produk berupa barang dan
jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama
satu tahun.
Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang
dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah
yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor. Pendapatan nasional merupakan salah satu
ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara. Rumus dari GDP adalah sebagai berikut:
GDP = Pendapatan masyarakat (WNI) dalam negeri (DN) + Pendapatan Asing (WNA) dalam negeri
(DN)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan
jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil
produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak
termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut. Rumus dari
GNP adalah sebagai berikut:
GNP = Pendapatan WNI DN + Pendapatan WNI luar negeri (LN) – Pendapatan asing DN
GNP = GDP + Pendapatan WNI Luar Negeri – Pendapatan WNA Dalam Negeri
Penyusutan yang dimaksud di atas merupakan penggantian barang modal bagi peralatan produksi
yang dipakai dalam proses produksi. Umumnya, penyusutan bersifat taksiran sehingga dapat
menimbulkan kekeliruan walaupun relative kecil.
1. Pendekatan pendapatan
2. Pendekatan produksi
Pendekatan produksi adalah cara menghitung pendapatan nasional dengan cara menjumlahkan nilai
seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga
selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan
barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi). Di Indonesia, sektor produktif terdiri
atas sembilan lapangan usaha. Sektor tersebut adalah:
1. Pertanian (agriculture)
2. Pertambangan dan penggalian (minning and quarrying)
3. Industri pengolahan (manufacturing industries)
4. Listrik, gas, dan air bersih (electric, gas, and water supply)
5. Bangunan (construction)
6. Perdagangan, restoran, dan hotel (trade, restaurant, and hotel)
7. Pengangkutan dan komunikasi (transportation and communication)
8. Keuangan, persewaan bangunan dan jasa perusahaan (finnace, rent of building and bussines
service)
9. Jasa-jasa (services).
Cara perhitungannya:
Nilai Tambah (NT) = Nilai Output (NO) – Nilai Input Antara (NI)
3. Pendekatan pengeluaran
Yaitu dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang
diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu.
Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh
empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah
(Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor.
Hasil perhitungan dengan menggunakan metode pengeluaran dinamakan sebagai produk nasional
bruto (GNP). Pada dasarnya metode pengeluaran memiliki beberapa kelemahan, di antaranya
adanya faktor pengeluaran ganda yang tidak dinilai.
Misalnya, tidak semua pengeluaran konsumsi adalah rumah tangga. Bisa juga pengeluaran tersebut
tidak untuk menghabiskan kegunaan nilai, tetapi bertujuan untuk investasi.
Menurut ekonom Paul Krugman, secara umum ekonom dan investor lebih memperhatikan GDP
daripada GNP karena dianggap memberikan gambaran lebih akurat tentang aktivitas ekonomi dalam
suatu batasan geografis negara.
Sederhananya, GDP menghitung total pendapatan negara dari lingkup batas wilayah, sedangkan
GNP menghitung total pendapatan negara dari lingkup warga negara. GDP tidak memperhitungkan
pendapatan dari warga negaranya yang tinggal atau berdomisili di luar negeri, tetapi dari warga
negara asing yang tinggal di dalam negeri. Sebaliknya, GNP memperhitungkan total pendapatan yang
diperoleh hanya dari warga negaranya saja baik yang tinggal di dalam maupun di luar negeri, dan
tidak memperhitungkan pendapatan warga negara asing yang tinggal di dalam negeri.
Apabila Pendapatan Neto dari luar negeri < 0, maka GDP > GNP
Apabila Pendapatan Neto dari luar negeri > 0, maka GDP < GNP
Pendapatan Neto dari luar negeri = pendapatan dari warga negara yang bekerja di luar negeri
dikurangi pendapatan dari warga negara asing yang bekerja di dalam negeri.
Jika GDP > GNP, artinya pendapatan warga negara yang bekerja di luar negeri lebih rendah
dibandingkan dengan pendapatan warga negara asing yang bekerja di dalam negeri.
Sebaliknya, apabila GDP < GNP, artinya pendapatan warga negara yang bekerja di luar negeri lebih
tinggi dibandingkan dengan pendapatan warga negara asing yang bekerja di dalam negeri.
Contohnya Indonesia GDP nya lebih besar daripada GNP nya, maka pendapatan neto dari luar negeri
bernilai negatif. Atau dengan kata lain pendapatan dari warga negara yang bekerja di luar negeri
lebih besar daripada pendapatan dari warga negara asing yang bekerja di dalam negeri.
PERTUMBUHAN EKONOMI
Pertumbuhan ekonomi juga dapat diartikan sebagai proses perubahan yang secara
berkesinambungan menuju kondisi yang lebih baik dalam kondisi perekonomian suatu negara.
Ekonomi suatu negara sendiri dapat dikatakan bertumbuh jika kegiatan ekonomi masyarakatnya
berdampak langsung kepada kenaikan produksi barang dan jasanya. Aktivitas ini juga turut menjadi
faktor naiknya pendapatan nasional.
Dalam perkembangannya, ada sejumlah teori pertumbuhan ekonomi yang dicetuskan para ahli.
Teori-teori tersebut muncul untuk menjelaskan siklus pertumbuhan sekaligus faktor yang
berpengaruh langsung terhadap peningkatan perekonomian nasional.
Sebagai salah satu teori ekonomi populer, teori historis dikembangkan oleh sejumlah ahli ekonomi
yang memiliki pandangan berbeda-beda, tetapi sama-sama berpusat pada kegiatan ekonomi
masyarakat. Beberapa ahli yang terkenal sebagai pengembang teori pertumbuhan ekonomi ini
adalah Karl Bucher, Werner Sombart, dan Frederich List.
Karl Bucher mencetuskan teorinya bahwa pertumbuhan ekonomi nasional dipengaruhi oleh
hubungan antara produsen dan konsumen melalui tingkatan rumah tangga tertutup, kota,
kemasyarakatan, hingga dunia. Tak jauh berbeda dari teori Bucher, Werner Sombart juga
mengelompokkan peran masyarakat dalam pertumbuhan ekonomi, dari tahapan perekonomian
tertutup, tahapan pertumbuhan industri, hingga tahapan kapitalis.
Teori Klasik
Salah satu teori pertumbuhan ekonomi tertua yang telah ada sejak abad ke-18 adalah teori klasik.
Adam Smith, tokoh terkemuka yang kerap dikaitkan dengan teori ini memiliki anggapan bahwa
perekonomian penduduk dalam suatu negara akan dapat meraih titik tertinggi melalui sistem liberal.
Sistem tersebut terdiri dari dua unsur utama, yakni pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan
output.
Meski demikian, konsep awal teori ini mendapatkan tentangan dari tokoh lainnya, David Ricardo. Ia
beranggapan bahwa pertumbuhan penduduk sebenarnya tidak memberikan pengaruh positif
terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Sebaliknya, hal itu hanya akan membuat tenaga kerja
produktif bertambah banyak sehingga dapat berdampak pada penurunan upah pekerja.
Teori Neoklasik
Teori pertumbuhan ekonomi ini sebenarnya merupakan perkembangan dari teori klasik yang telah
lebih dulu diperkenalkan oleh Adam Smith. Tokoh yang mengemukakannya adalah dua ekonom
senior bernama Robert Solow dan T. W. Swan. Oleh karena itu, teori ini dikenal pula sebagai model
pertumbuhan ekonomi Solow-Swan.
Aliran Neoklasik memusatkan teorinya pada tiga faktor yang berpengaruh pada pertumbuhan
ekonomi, yakni modal, tenaga kerja, dan perkembangan teknologi. Teori ini meyakini bahwa
peningkatan jumlah tenaga kerja dapat meningkatkan pendapatan per kapita. Namun, tanpa adanya
teknologi modern yang berkembang, peningkatan tersebut tidak akan dapat memberikan hasil
positif terhadap pertumbuhan ekonomi secara nasional.
Teori Neokeynes
Dicetuskan oleh ahli ekonomi Roy F. Harrod serta Evsey D. Domar, teori Neokeynes berpendapat jika
pertumbuhan ekonomi nasional dipengaruhi oleh modal, permintaan, dan investasi. Ketiganya
berperan penting dalam peningkatan produksi nasional suatu negara yang akan berpengaruh pula
pada peningkatan ekonomi di negara tersebut. Hal ini dapat berlangsung dalam jangka waktu
pendek maupun menengah.
Dikenal pula dengan istilah model pertumbuhan endogen, teori pertumbuhan Ekonomi Baru
dikembangkan oleh Robert Lucas dan Paul Romer. Teori ini memusatkan siklusnya pada sumber daya
manusia yang menjadi modal utama peningkatan produksi dan ekonomi nasional.
Menurut Lucas dan Romer, tenaga kerja yang memiliki wawasan luas, pendidikan tinggi, dan
pelatihan profesional bisa mempercepat perkembangan industri dan teknologi. Sebagai hasilnya,
kegiatan produksi nasional pun dapat ditingkatkan dengan lebih cepat.
Kelima teori di atas memang memiliki pandangan yang berbeda satu sama lain. Meski demikian,
teori-teori tersebut tetap dapat dijadikan salah satu referensi untuk memahami pergerakan dan
pertumbuhan ekonomi di suatu negara.
3. Akumulasi Modal
5. Teknologi
STRUKTUR EKONOMI
Struktur ekonomi (economic structure) mengacu pada karakteristik dasar sebuah perekonomian
yang dikaitkan dengan sektor pembentuknya. Istilah ini digunakan untuk menunjukkan
keseimbangan kegiatan ekonomi, biasanya diukur dalam hal nilai total output, nilai tambah atau
penyerapan lapangan kerja.
Struktur perekonomian sebuah negara beragam. Di negara berkembang seperti Indonesia, pertanian
dan industri manufaktur mendominasi, tercermin dari porsinya terhadap Produk Domestik Bruto
(PDB). Sementara di negara maju, seperti Amerika Serikat, sektor jasa umumnya mendominasi.
Struktur perekonomian sebuah negara juga terus berkembang dan berubah. Sebuah negara maju
biasanya berkembang dari pertanian, lalu masuk ke manufaktur berbasis pertanian. Selanjutnya,
industrialisasi berkembang pesat dan tidak hanya mencakup berbasis pertanian saja. Sektor jasa
kemudian berkembang dan mulai menggeser peran manufaktur.
Struktur ekonomi sebuah negara biasanya diklasifikasikan menjadi empat kelompok umum, yakni:
Sektor primer, yang terdiri dari pertanian, perikanan dan kegiatan seperti pertambangan dan
ekstraksi minyak. Pengolahan sumber daya alam adalah yang utama di sektor ini.
Sektor tersier mencakup sektor jasa seperti perdagangan, restoran, transportasi, logistik,
perbankan, asuransi, dan pendidikan.
Sektor kuarter. Kelompok ini relatif baru dan digunakan untuk membedakan sektor jasa yang
berbasis pengetahuan dan yang tidak. Sektor ini mencakup bagian ekonomi yang berbasis
pengetahuan, terutama penyediaan informasi. Contohnya adalah penelitian ilmiah dan
pengembangan produk, komputasi dan teknologi informasi dan komunikasi.
Contoh soal:
GDP = 910.000.000,00
GNP = 920.000.000,00
PN = 255.000.000,00
NNP = 905.000.000,00
NNI= 895.000.000,00
PI = 787.000.000,00 + 40.000.000,00
PI = 827.000.000,00
DI = 827.000.000,00 – 16.000.000,00
DI = 811.000.000,00
2. Diketahui data harga barang dan jumlah yang diproduksi pada negara A pada tahun 2018 sebagai
berikut:
Y = 16.750.000.000
No Sektor Produksi Nilai Output (Rp) Nilai Input (Rp) Nilai Tambah (Rp)
1 Pertanian (kapas) 300.000.000,00 0 300.000.000,00
2 Pabrik benang 400.000.000,00 300.000.000,00 100.000.000,00
3 Pabrik tekstil 600.000.000,00 400.000.000,00 200.000.000,00
4 Industri garmen 800.000.000,00 600.000.000,00 200.000.000,00
5 Perdagangan (pakaian jadi) 1.000.000.000,00 800.000.000,00 200.000.000,00
Jumlah Nilai Tambah 1.000.000.000,00
Masalah besar yang dihadapi negara sedang berkembang adalah disparitas (ketimpangan) distribusi
pendapatan dan tingkat kemiskinan. Tidak meratanya distribusi pendapatan memicu terjadinya
ketimpangan pendapatan yang merupakan awal dari munculnya masalah kemiskinan. Membiarkan
kedua masalah tersebut berlarut-larut akan semakin memperparah keadaan, dan tidak jarang dapat
menimbulkan konsekuensi negatif terhadap kondisi sosial dan politik. Kesenjangan pendapatan dan
kemiskinan tidak hanya dihadapi oleh negara sedang berkembang, namun negara maju sekalipun
tidak terlepas dari permasalahan ini.
Perbedaannya terletak pada proporsi atau besar kecilnya tingkat kesenjangan dan angka kemiskinan
yang terjadi, serta tingkat kesulitan mengatasinya yang dipengaruhi oleh luas wilayah dan jumlah
penduduk suatu negara. Semakin besar angka kemiskinan, semakin tinggi pula tingkat kesulitan
mengatasinya. Negara maju menunjukkan tingkat kesenjangan pendapatan dan angka kemiskinan
yang relative kecil dibanding negara sedang berkembang, dan untuk mengatasinya tidak terlalu sulit
mengingat GDP dan GNP mereka relative tinggi. Walaupun demikian, masalah ini bukan hanya
menjadi masalah internal suatu negara, namun telah menjadi permasalahan bagi dunia
internasional.
1) Meningkatkan taraf hidup masyarakat menjadi lebih baik. Masyarakat bisa membangun
kesejahteraan umum.
2) Memberikan hak dan keadilan bagi setiap warga negara. Setiap orang dapat menikmati fasilitas
yang sama dan setara.
3) Menghindarkan dari resiko kriminalitas khususnya perampokan, penipuan maupun pencucian
uang. Setiap orang mampu memenuhi kebutuhannya sehingga tindak kejahatan bisa dihindari.
4) Menumbuhkan rasa solidaritas dan sosial yang tinggi antar lapisan masyarakat. Sebagai contoh
berupa penyaluran zakat kepada yang membutuhkan.
1) Pemerataan pembangunan di setiap wilayah juga berdampak pada distribusi ini. Infrastruktur
nyatanya menjadi bagian dari transportasi, teknologi industri dan sistem pendidikan suatu
wilayah
2) Pertumbuhan penduduk juga ikut berpengaruh karea semakin tinggi pertumbuhan penduduk
yang tidak diselingi dengan kenaikan pendapatan nasional akan membuat pendapatan per kapita
lebih kecil.
3) Nilai tukar mata uang mempengaruhi distribusi ini khususnya atas penyelesaian pekerjaan.
Industri kecil yang membantu perekonomian negara kesulitan dalam melakukan produksi karena
pengadaan barang impor diikuti dengan nilai tukar mata uang asing yang tinggi pula.
4) Investasi juga bagian dari pendapatan. Investasi yang terlalu banyak pada proyek padat modal
akan menghambat pendistribusian pendapatan kepada pekerja. Pengangguranpun bertambah
dan kesenjangan ekonomi juga ikut meningkat.
5) Kebijakan pemerintah seperti sistem ekonomi pancasila mempengaruhi pendistribusian
pendapatan. Misalnya saja kebijakan subsidi pajak untuk jenis usaha UMKM untuk
• Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar
seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan.
• Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya
akses terhadap pendidikan dan pekerjaan.
• Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang
lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.
• Besarnya kemiskinan dapat diukur dengan atau tanpa mengacu kepada garis kemiskinan.
• sedangkan konsep yang pengukurannya tidak didasarkan pada garis kemiskinan disebut
kemiskinan absolut.
Kemiskian relatif adalah suatu ukuran mengenai kesenjangan di dalam distribusi pendapatan, yang
biasanya dapat didefinisikan di dalam kaitannya dengan tingkat rata-rata dari distribusi yang
dimaksud.
Kemiskinan absolut adalah derajat dari kemiskinan di bawah, dimana kebutuhan minimum untuk
bertahan hidup tidak terpenuhi.
KURVA LORENZ
Dalam Kurva Lorenz terdapat dua sumbu yaitu Sumbu Horizontal dan Sumbu Vertikal. Sumbu
Horizontal menunjukkan bagian kumulatif penduduk dari 0 sampai 100% (diurutkan berdasarkan
pendapatan). Sumbu Vertikal bagian kumulatif kekayaan atau pendapatan dari paling miskin sampai
paling kaya. Semakin dekat kurva dengan garis diagonal, semakin kecil tingkat ketidakmerataan atau
makin sempurna pembagian pendapatannya.
Koefisien Gini adalah suatu metode penghitungan terkait distribusi pendapatan kekayaan seluruh
populasi sebuah negara. Cara ini pertama kali dicetuskan oleh Corrado Gini, seorang pakar ilmu
statistik asal Italia pada tahun 1912 lalu. Koefisien Gini biasanya digunakan untuk mengukur
ketidakmerataan perekonomian negara.
Indeks ini biasanya berkisar dari angka 0 atau 0% hingga angka 1 atau 100%. Nilai 0 (nol)
merepresentasikan sebuah persamaan sempurna sementara nilai 1 (satu) mewakili suatu
pertidaksamaan yang sempurna. Di atas nilai satu secara teoritis mewakili penghasilan atau
kekayaan yang negatif. Semakin tinggi Indeks Gini, semakin besar pula ketimpangan yang
ditunjukkan. Ini artinya, penduduk dengan income tinggi akan menerima angka persentase yang jauh
lebih tinggi pula dari total income seluruh penduduk.
Tabel berikut ini menunjukkan contoh dari nilai Koefisien Gini terhadap suatu pendapatan negara:
Koefisien Gini meskipun telah diterapkan oleh berbagai negara, tidak berarti cara ini benar-benar
menunjukkan hasil yang akurat. Banyak faktor-faktor lainnya yang dapat menentukan seberapa kaya
atau miskinnya suatu populasi seperti program-program kesejahteraan dari pemerintah bagi
rakyatnya.
Bank Dunia mengukur ketimpangan distribusi pendapatan suatu negara dengan melihat besarnya
kontribusi dari 40% kelompok penduduk termiskin terhadap total pengeluarannya. Dalam hal ini,
Kemiskinan merupakan salah satu permasalahan sosial yang selalu hadir di negara-negara
berkembang seperti Indonesia. Kemiskinan dianggap sebagai salah satu permasalahan sosial yang
sulit untuk diuraikan, apabila tidak diatasi dengan segera dan menemukan akar permasalahan dari
penyebab kemiskinan.
Kemiskinan secara umum merupakan kondisi ketidakmampuan seseorang secara ekonomi untuk
dapat memenuhi standar hidup rata-rata masyarakat di suatu daerah. Kondisi ketidakmampuan
untuk memenuhi kebutuhan tersebut ditandai oleh rendahnya kemampuan pendapatan seseorang
untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok seperti sandang, pangan dan papan.
Angka kelahiran yang tinggi di suatu daerah dapat mengakibatkan laju pertumbuhan penduduk
suatu negara menjadi lebih besar. Sehingga, dapat menyebabkan lapangan pekerjaan yang tersedia
menjadi terbatas untuk dapat merekrut masyarakat yang membutuhkan pekerjaan demi
mendapatkan gaji agar dapat membeli kebutuhan pokoknya.
Selain itu, apabila laju pertumbuhan penduduk tinggi tetapi tidak sebanding dengan laju
pertumbuhan ekonomi. Maka akan mengakibatkan angka kemiskinan semakin meningkat.
Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi dapat menyebabkan lapangan kerja yang ada di suatu
negara menjadi terbatas. Sehingga, angka pengangguran di daerah tersebut akan meningkat.
Semakin banyak masyarakat yang pengangguran, maka angka kemiskinan pun akan meningkat.
Individu yang memiliki pendidikan yang rendah, cenderung tidak memiliki keterampilan, wawasan
maupun pengetahuan yang memadai untuk mendapatkan pekerjaan. Sehingga, masyarakat yang
berpendidikan rendah tidak dapat bersaing dengan masyarakat yang memiliki pendidikan tinggi di
Bencana alam dapat menjadi faktor penyebab terjadinya kemiskinan yang tidak dapat dihindari.
Bencana alam seperti banjir, tanah longsor maupun tsunami dapat menimbulkan kerusakan pada
infrastruktur serta kerusakan psikologis masyarakat yang tertimpa bencana.
Selain itu, bencana alam dapat menjadi penyebab kemiskinan, karena masyarakat yang terdampak
bencana tersebut akan kehilangan harta bendanya.
Distribusi pendapatan yang tidak merata dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan pada pola
kepemilikan sumber daya. Umumnya, masyarakat yang memiliki sumber daya terbatas serta rendah
umumnya berada di bawah garis kemiskinan.
Selain lima faktor penyebab kemiskinan tersebut, beberapa ahli berpendapat bahwa kemiskinan
dapat disebabkan oleh kepemilikan pribadi maupun eksploitasi kaum pekerja. Beberapa ahli seperti
Henry George, Karl Marx berpendapat mengenai penyebab kemiskinan.
Menurut Henry George, penyebab utama dari kemiskinan adalah kepemilikan pribadi serta monopoli
yang dilakukan oleh individu atas tanah. Pandangan George ini muncul, ketika kepemilikan tanah
telah menjadi alat ukur untuk melihat kekayaan pribadi seorang individu.
Karl Marx berpendapat bahwa penyebab kemiskinan adalah eksploitasi yang terjadi kepada para
kaum pekerja yang dilakukan oleh kaum kapitalisme.
Sedangkan Robert Malthus mengatakan bahwa penyebab kemiskinan adalah karena jumlah
penduduk yang cenderung lebih meningkat menurut deret ukur, namun produksi bahan makanan
hanya meningkat menurut deret hitung.
Jenis-jenis Kemiskinan
1. Kemiskinan Absolut
Kemiskinan absolut merupakan kemiskinan yang menjadikan suatu kondisi di mana pendapatan
seorang individu atau sekelompok orang berada dibawah garis kemiskinan. Sehingga individu atau
kelompok orang tersebut akan kesulitan untuk mencukupi serta memenuhi kebutuhan standarnya
seperti sandang, pangan dan papan yang diperlukan untuk dapat meningkatkan kualitas hidupnya.
Garis kemiskinan yang dimaksud dalam pengertian kemiskinan absolut adalah pengeluaran rata-rata
atau konsumsi rata-rata seorang individu untuk memenuhi kebutuhan pokok yang berkaitan dengan
pemenuhan standar kesejahteraan individu tersebut. Jenis kemiskinan absolut, merupakan jenis
kemiskinan yang paling banyak dipakai sebagai sebuah konsep untuk menentukan maupun
mendefinisikan kriteria seorang individu maupun kelompok orang miskin atau tidak.
2. Kemiskinan Relatif
3. Kemiskinan Kultural
Kemiskinan kultural merupakan bentuk kemiskinan yang dapat terjadi, karena akibat dari adanya
sikap serta kebiasaan seorang individu maupun masyarakat yang umumnya berasal dari budaya dan
adat istiadat yang umumnya relatif tidak ingin memperbaiki taraf hidupnya dengan cara-cara
modern. Kebiasan-kebiasan yang disebutkan dapat berupa kebiasaan bersikap malas, kurang kreatif,
pemborosan dan sikap relatif yang bergantung pada pihak lain.
4. Kemiskinan Struktural
Berbeda dengan kemiskinan kultural, kemiskinan struktural merupakan bentuk dari kemiskinan yang
disebabkan oleh rendahnya akses masyarakat terhadap sumber daya yang umumnya terjadi pada
suatu tatanan sosial dan budaya maupun sosial politik yang kurang mendukung pembebasan
kemiskinan masyarakat di suatu negara. Umumnya, kemiskinan struktural terkadang memiliki unsur
diskriminatif.
Dampak Kemiskinan
Kemiskinan sebagai mana permasalahan sosial dapat memberikan dampak pada individu tersebut
serta masyarakat luas. Kemiskinan juga dapat memberikan dampak-dampak lain, berikut
penjelasannya.
Kemiskinan dapat menjadi salah penyebab terjadinya kriminalitas. Hal ini dikarenakan masyarakat
miskin akan cenderung ingin memenuhi kebutuhan pokoknya dengan menggunakan cara apa pun,
termasuk dengan kriminalitas. Beberapa bentuk kriminalitas yang dapat dilakukan oleh seorang
individu adalah penipuan, pencurian, perampokan serta pembunuhan.
Masyarakat miskin yang tidak mampu memenuhi kebutuhan pokoknya akan kesulitan untuk
mendapatkan akses kesehatan yang memadai untuk dirinya dan keluarganya. Akses kesehatan yang
sulit tersebut dapat menyebabkan angka kematian suatu penduduk menjadi meningkat, terutama
angka kematian masyarakat miskin.
Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, biaya pendidikan yang harus dibayarkan oleh
seorang individu cukup tinggi, sehingga hal tersebut akan menutup akses masyarakat miskin untuk
mendapatkan pendidikan.
Masyarakat yang miskin akan kesulitan untuk mendapatkan akses pendidikan yang layak. Sehingga,
masyarakat akan kesulitan dalam bersaing untuk mendapatkan pekerjaan, hal tersebutlah yang
dapat memicu peningkatan angka pengangguran.
Masyarakat miskin umumnya akan mendapatkan perlakuan yang berbeda dari masyarakat kaya.
Contohnya seperti mendapatkan akses ke beberapa fasilitas tertentu. Kesenjangan yang terjadi di
masyarakat tersebut akan memicu terjadinya konflik di kehidupan bermasyarakat karena
kecemburuan sosial yang muncul.
Pemerintah dapat melakukan pembaharuan data penduduk, terutama melengkapi data penduduk
miskin serta rentan miskin yang kemudian dikategorikan untuk pantas mendapatkan bantuan sosial
dari pemerintah. Sehingga, dana anggaran pemerintah yang telah dialokasikan untuk untuk bantuan
sosial dapat disalurkan kepada warga yang tepat dan benar membutuhkan dana bantuan sosial
tersebut. Selain itu usai melakukan pembaharuan data, pemerintah dapat meningkatkan anggaran
bantuan sosial serta memperluas jumlah penerima bantuan kepada para warga yang telah jatuh
miskin karena faktor-faktor yang memengaruhi, contohnya seperti pandemi Covid-19.
Di berbagai tempat, ada bermacam-macam bentuk bantuan sosial yang berbeda dengan jenis serta
jumlah yang telah diukur oleh pemerintah. Namun, perbedaan tersebut, ternyata justru
menimbulkan ketegangan sosial di beberapa daerah.
Ketegangan sosial tersebut kemudian semakin parah, karena adanya basis data bantuan sosial,
khususnya Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang digunakan oleh pemerintah daerah dan
belum mencakup masyarakat yang sebelumnya tidak terdata. Namun, kondisi ekonomi masyarakat
yang belum terdata tersebut telah memburuk karena beberapa faktor.
Integrasi penyaluran dana bantuan sosial dapat mempermudah proses pembagian, serta penerima
bantuan tidak akan tumpang tindih.
Salah satu cara untuk menangani kemiskinan adalah dengan mengurangi beban pengeluaran kepada
masyarakat, khususnya masyarakat miskin serta hampir miskin. Terutama mengurangi biaya yang
dikontrol oleh pemerintah atau administered prices. Ada empat biaya yang dikontrol pemerintah
Pemerintah dapat menangani kemiskinan dengan cara meningkatkan insentif bagi petani, peternak
serta nelayan melalui skema pembelian produk yang dilakukan oleh pemerintah. Selain itu,
pemerintah juga dapat memperbaiki jalur logistic untuk hasil pertanian, peternakan maupun
perikanan. Sehingga para warga yang bekerja di bidang tersebut, dapat meningkatkan produksinya
dan menghadapi minimnya serapan pasar.
Dengan memberikan insentif pada tiga bidang tersebut, maka pemerintah akan membantu untuk
mengamankan ketersediaan stok pangan nasional, khususnya selama berlangsungnya masa-masa
yang akan membuat stok pangan menipis dan sulit ditemukan.
Melalui mengamankan ketersediaan stok, kenaikan harga pokok dapat ditekan. Sehingga masyarakat
yang hampir miskin, masih dapat memenuhi kebutuhan pokoknya. Maka, tingkat kemiskinan pun
dapat ditekan.
Pemerintah perlu mengelola APBN negaranya dengan cermat, agar dapat meningkatkan anggaran
untuk bantuan sosial yang akan diberikan kepada masyarakat miskin serta hampir miskin. Dengan
mengelola APBN lebih cermat, pemerintah dapat mengalokasikan dana khusus untuk masyarakat
miskin dan hampir miskin agar dapat memenuhi kebutuhan pokoknya.
Kemiskinan Subjektif : Terjadi karena pemikiran sendiri dengan anggapan bahwa kebutuhan
individu tersebut tidak dapat dipenuhi dengan cukup. Walaupun sebenarnya individu tersebut
sebenarnya tidak miskin. Contoh : pengemis musiman.
Kemiskinan Absolut : Terjadi pada keluarga atau individu yang tidak memiliki penghasilan.
Contoh : keluarga kurang mampu.
Kemiskinan Relatif : Terjadi karena pengaruh pembangunan yang tidak merata di masyarakat.
Contoh : masyarakat pengangguran karena kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia.
Kemiskinan Alamiah : Terjadi karena langkanya sumber daya alam. Contoh: penduduk yang
berada di wilayah benua Afrika.
Kemiskinan Kultural : Terjadi karena individu tersebut tidak ingin memperbaiki taraf hidupnya.
Contoh : masyarakat di pedalaman yang masih memegang teguh adat istiadat dan tidak
membuka peluang pada modernitas.
Kemiskinan Struktural : Terjadi karena struktur sosial. Contoh : Masyarakat Papua yang kurang
mendapatkan manfaat dari Freeport.
KEPENDUDUKAN
Adalah suatu hal yang berkaitan dengan jumlah, struktur, umur, jenis kelamin, agama, kelahiran,
perkawinan, kehamilan, kematian, persebaran, mobilitas dan kualitas serta ketahanannya yang
menyangkut politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
Dinamika Penduduk adalah perubahan / pertumbuhan jumlah penduduk dari waktu ke waktu, hal
ini disebabkan karena adanya peristiwa kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk. ( ketiga hal
tersebut dikenal dengan istilah unsur-unsur dinamika penduduk.) Pertumbuhan penduduk secara
umum dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu pertumbuhan alami, pertumbuhan migrasi, dan
pertumbuhan penduduk total.
Pertumbuhan Penduduk Alami adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari selisih
kelahiran dan kematian. Pertumbuhan alami dapat dihitung dengan menggunakan rumus
berikut ini : Pa = L – M ( Pa = Pertumbuhan penduduk alami L = Jumlah kelahiran M = Jumlah
kematian )
Pertumbuhan Penduduk Migrasi adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari selisih
migrasi masuk dan migrasi keluar. Pertumbuhan penduduk migrasi dapat dihitung dengan
menggunakan rumus berikut ini : Pm = I – E ( Pm= Pertumbuhan penduduk migrasi I = Jumlah
imigrasi E = Jumlah emigrasi )
Pertumbuhan Penduduk Total adalah pertumbuhan penduduk yang disebabkan oleh faktor
kelahiran, kematian, dan migrasi. Pertumbuhan penduduk migrasi dapat dihitung dengan rumus
berikut ini : P = (L – M) + (I – E) ( P = Pertumbuhan penduduk total L = Jumlah kelahiran M =
Jumlah kematian I = Jumlah imigrasi E = Jumlah emigrasi )
Pola penyebaran penduduk antara daerah pedesaan dan perkotaan pun bisa menimbulkan
persoalan yang rumit hampir semua propinsi di Indonesia tanpa adanya peningkatan arus
perpindahan penduduk dari desa ke kota. Hal ini menyebabkan pertumbuhan penduduk daerah
perkotaan lebih cepat dari pada daerah pedesaan.
I. ANGKA KELAHIRAN
Migrasi sebenarnya merupakan suatu proses memilih yang mempengaruhi individu dengan
karakteristik-karakteristik ekonomi, sosial, pendidikan, dan demografis tertentu.
Migrasi keluar adalah keluarnya penduduk dari suatu wilayah menuju wilayah lain dan bertujuan
untuk menetap di wilayah yang di datangi.
Migrasi masuk adalah masuknya penduduk dari wilayah lain ke suatu wilayah dengan tujuan
menetap di wilayah tujuan.
Jenis-jenis Migrasi:
Imigrasi adalah masuknya penduduk asing yang menetap ke dalam sebuah negara.
Emigrasi adalah pindahnya penduduk keluar negeri untuk menetap di sana.
Remigrasi adalah pemulangan kembali penduduk asing ke negara asalnya.
Jumlah penduduk yang besar berdampak langsung terhadap pembangunan berupa tersedianya
tenaga kerja yang sangat diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan. Akan tetapi kuantitas
penduduk tersebut juga memicu munculnya permasalahan yang berdampak terhadap
pembangunan.
Keadaan penduduk di negara-negara yang sedang berkembang tingkat pendidikannya relatif lebih
rendah dibandingkan penduduk di negara-negara maju, demikian juga dengan tingkat pendidikan
penduduk Indonesia. Dampak yang ditimbulkan dari rendahnya tingkat pendidikan terhadap
pembangunan adalah:
1) Rendahnya penguasaan teknologi maju, sehingga harus mendatangkan tenaga ahli dari negara
maju. Keadaan ini sungguh ironis, di mana keadaan jumlah penduduk Indonesia besar, tetapi
tidak mampu mencukupi kebutuhan tenaga ahli yang sangat diperlukan dalam pembangunan.
2) Rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan sulitnya masyarakat menerima hal-hal yang baru.
Hal ini nampak dengan ketidakmampuan masyarakat merawat hasil pembangunan secara benar,
sehingga banyak fasilitas umum yang rusak karena ketidakmampuan masyarakat
memperlakukan secara tepat.
b. Masalah kesehatan
Tingkat kesehatan suatu negara umumnya dilihat dari besar kecilnya angka kematian, karena
kematian erat kaitannya dengan kualitas kesehatan. Dampak rendahnya tingkat kesehatan terhadap
pembangunan adalah terhambatnya pembangunan fisik karena perhatian tercurah pada perbaikan
kesehatan yang lebih utama karena menyangkut jiwa manusia. Selain itu, jika tingkat kesehatan
manusia sebagai objek dan subjek pembangunan rendah, maka dalam melakukan apa pun
khususnya pada saat bekerja, hasilnya pun akan tidak optimal.
Tingkat penghasilan/pendapatan suatu negara biasanya diukur dari pendapatan per kapita, yaitu
jumlah pendapatan rata-rata penduduk dalam suatu negara. Adapun dampak rendahnya tingkat
pendapatan penduduk terhadap pembangunan adalah:
Dalam model dasarnya, Malthus menggambarkan suatu konsep tentang pertambahan hasil yang
semakin berkurang (diminishing returns). Menurut Malthus, pertumbuhan penduduk adalah akibat
dari proses pembangunan. Namun pertambahan penduduk tidak bisa terjadi tanpa peningkatan
kesejahteraan yang sebanding. Jika tingkat akumulasi modal meningkat, permintaan atas tenaga
kerja juga meningkat. Kondisi demikian mendorong pertumbuhan penduduk.
Robert Malthus dalam teorinya menyebutkan 2 hal yaitu Preventive checks dan Possitive Checks, dua
hal tersebut merupakan faktor pencegah terjadinya ketidakseimbangan penduduk dengan cara
menekan jumlah penduduk agar tidak terjadi ketimpangan antara bahan pokok makanan dengan
laju jumlah penduduk.
Preventive Checks
Positive Checks
Positive Cheks menekan laju pertambahan penduduk dengan cara menyebabkan meningkatnya
jumlah angka kematian.
Namun teori tersebut mendapatkan beberbagai kritikan, karena Malthus dianggap tidak
memperhitungkan beberapa hal yang dapat terjadi seperti kemajuan bidang transportasi yg dapat
menghubungkan satu wilayah dengan wilayah lain sebagai akibatnya distribusi bahan pokok
makanan bisa berjalan, kemajuan bidang teknologi, terutama bidang pertanian, usaha pembatasan
kelahiran bagi pasangan yg telah menikah, fertilitas akan menurun jika perbaikan ekonomi & standar
hidup penduduk dinaikkan.
KETENAGAKERJAAN
Adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan sesudah
masa kerja. Ketenagakerjaan berhubungan langsung dengan tenaga kerja. Menurut UU No. 13 tahun
2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu
melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun untuk masyarakat.
Dengan meningkatnya penduduk menyebabkan kebutuhan akan lapangan kerja meningkat. Apabila
meningkatnya penduduk tidak diimbangi dengan meningkatnya lapangan kerja menyebabkan
timbulnya pengangguran yang menciptakan kemiskinan.
Kesempatan kerja (demand for labor) adalah suatu keadaan yang menggambarkan ketersediaan
pekerjaan (lapangan kerja) untuk diisi oleh pencari kerja.
1. Pertumbuhan Penduduk
Merupakan kesempatan kerja yang memungkinkan orang yang bekerja secara terus menerus sampai
pensiun atau sampai tidak lagi mampu untuk bekerja, misalnya seperti seseorang yang bekerja di
instansi pemerintahan atau di instansi swasta yang dimana memiliki jaminan sosial hingga tua.
Merupakan kesempatan kerja yang memungkinkan orang yang bekerja dalam waktu yang singkat,
lalu menganggur dan mencari pekerjaan yang baru lagi. Contohnya seperti: pegawai swasta yang
dimana pekerjaannya tergantung pesanan atau pegawai pabrik yang terikat oleh kontrak dengan
jangka waktu tertentu untuk bekerja.
Adalah semua orang yang sudah mencapai usia tertentu dan memiliki kemampuan untuk bekerja,
termasuk orang yang sudah aktif bekerja maupun yang saat ini masih sedang dalam pencarian
pekerjaan itu sendiri.
Semua orang yang sedang dalam masa produktif (usia kerja) akan dikategorikan sebagai angkatan
kerja. Di Indonesia, yang dimaksud dengan usia produktif ini merupakan tingkatan usia penduduk
yang pada dasarnya sudah mampu bekerja dan mendapatkan penghasilan sendiri. Berdasarkan
ketentuan dari pemerintah, kategori usia produktif ini berada pada rentang usia antara 15 sampai 65
tahun.
Sedangkan bagi penduduk yang berada pada rentang usia produktif tersebut, namun tidak bekerja
atau memilih untuk menganggur akan disebut dengan istilah bukan angkatan kerja. Kelompok ini
merupakan usia produktif yang tidak bekerja dan tidak ingin mendapatkan pekerjaan juga (tidak
sedang mencari pekerjaan).
1. Pekerja Penuh
2. Setengah Menganggur
Yang dimaksud dengan angkatan kerja setengah menganggur adalah orang yang memiliki pekerjaan,
namun pekerjaannya tidak bisa dilihat dari tingkat produktivitas, waktu kerja maupun
penghasilannya. Pada umumnya kelompok ini merupakan orang-orang yang tidak memiliki
pekerjaan tetap, sebagaimana bekerja pada perusahaan.
3. Pengangguran
Yang dimaksud dengan angkatan kerja pengangguran adalah orang yang sedang berada pada
rentang usia produktif, namun tidak memiliki pekerjaan atau sedang dalam upaya mencari
pekerjaan. Kelompok ini bisa saja segera berubah menjadi angkatan kerja, jika yang bersangkutan
sudah mendapatkan pekerjaan.
PENGANGGURAN
Salah satu permasalahan yang di hadapi oleh negara-negara berkembang termasuk Indonesia adalah
masalah pengangguran. Masalah pengangguran merupakan salah satu masalah makro ekonomi yang
menjadi penghambat pembangunan daerah karena akan menimbulkan masalah-masalah sosial
lainya (Yehosua,dkk, 2019). Menurut Yanuar (2009) pengangguran adalah keadaan di mana angkatan
kerja yang ingin memperoleh pekerjaan tapi belum mendapatkannya.
Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah yang diberikan kepada orang yang tidak bekerja
sama sekali atau orang yang sedang mencari pekerjaan.
Pengangguran dapat berdampak negatif pada orang itu sendiri serta kepada masyarakat atau
lingkungan sekitar. Hal tersebut dikarenakan berkurangnya kesempatan kerja yang dapat disebabkan
kelesuan ekonomi, turunnya potensi diri, menghilangnya keterampilan kerja, menurunnya pajak
penghasilan serta tingkat kesejahteraan masyarakat yang menurun.
Pengangguran terbuka merupakan sebuah situasi di mana orang tersebut sama sekali tidak bekerja
serta tidak berusaha mencari pekerjaan. Pengangguran terbuka sendiri dapat disebabkan karena
tidak adanya ketersediaan lapangan kerja di negara tersebut maupun negara tersebut tidak
membuka kerja sama dengan negara asing untuk dapat mengirimkan tenaga kerja.
Selain itu pengangguran terbuka juga disebabkan oleh ketidakcocokan yang terjadi antara
kesempatan kerja dengan latar belakang pendidikan pelamar. Pengangguran terbuka juga dapat
disebabkan karena orang tersebut tidak memiliki keinginan untuk bekerja.
Pengangguran setengah menganggur merupakan situasi ketika seseorang bekerja namun tenaga
tidak dimanfaatkan maupun diukur dari jam kerja yang ia lakukan. Setengah menganggur dapat
dikatakan pula bahwa orang tersebut bekerja, namun ia tidak bekerja secara produktif dan
pekerjaan tersebut dihitung dari penghasilan yang diperoleh.
Contohnya seperti tenaga kerja lepas atau yang lebih dikenal sebagai freelance, seorang tenaga kerja
lepas umumnya tidak mematok kapan ia akan bekerja dan tidak ada kepastian untuk mengerjakan
pekerjaan tersebut pada waktu-waktu tertentu.
Pengangguran terselubung merupakan pengangguran yang terjadi karena tenaga kerja tidak bekerja
secara optimal atau maksimal. Kondisi pengangguran terselubung ini disebabkan oleh adanya
ketidaksesuaian antara pekerja dengan bakar serta kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja
tersebut.
Ketidakcocokan tersebut dapat berdampak pada produktivitas kerja, sehingga membuat penghasilan
menjadi lebih rendah. Contohnya, ada seorang lulusan D3 jurusan keperawatan yang bekerja sebagai
seorang sekretaris di suatu perusahaan. Lulusan D3 keperawatan tersebut kemudian tidak dapat
menjalankan fungsi kesekretariatan yang seharusnya dipahami oleh seorang sekretaris, sehingga
menghambat proses kerja yang ada.
Maka, dapat disimpulkan pula bahwa penyebab dari pengangguran terselubung adalah
ketidakcocokan keterampilan tenaga kerja yang seharusnya dikuasai untuk mengambil pekerjaan
tersebut. Oleh karena itu, perusahaan selalu menerapkan syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi
oleh pelamar kerja.
Penyebab Pengangguran
Banyaknya warga yang siap kerja tersebut harus bersaing ketat, karena lapangan kerja yang tersedia
di negara tersebut tidak banyak. Sehingga menyebabkan terjadinya pengangguran.
2. Masyarakat atau warga negara tidak memiliki keterampilan tinggi serta tingkat pendidikan yang
rendah
Ketika melamar sebuah pekerjaan untuk posisi tertentu, tentu perusahaan akan menyertakan
persyaratan yang harus dipenuhi oleh pelamar pekerjaan. Oleh karena itu, apabila pelamar kerja
tidak memiliki keterampilan khusus maupun tidak memenuhi persyaratan yang diajukan oleh
perusahaan maka pelamar tersebut tentu akan tereliminasi dari posisi tersebut.
Dalam beberapa hal kemajuan teknologi tentu berdampak baik untuk manusia, kemajuan teknologi
bertujuan untuk mempermudah manusia, namun ternyata kemajuan teknologi juga dapat
berdampak buruk, dimana peran manusia digantikan oleh mesin sehingga kesempatan kerja
semakin kecil.
4. Tenaga kerja yang ada di daerah dengan di kota tidak dimanfaatkan dengan seimbang.
Karena perusahaan yang berada tentu memiliki persyaratan dan standar yang cukup tinggi ketika
merekrut karyawan, sehingga warga yang tinggal di kota pun menyesuaikan hal tersebut dengan
menambah keterampilan serta memiliki pendidikan yang tinggi.
Berbeda dengan tenaga kerja di desa, warga desa terkadang tidak terlalu diperhatikan dan lapangan
kerja yang ada di desa pun sedikit. Kebanyakan warga di desa memilih menjadi petani atau
menggarap lahan orang lain, namun tenaga kerja seperti petani dan lainnya tidak dimanfaatkan lebih
baik. Sehingga menyebabkan terjadinya pengangguran.
5. Pemerintah memberhentikan kebijakan mengirimkan tenaga kerja atau TKI ke luar negeri
Warga negara Indonesia banyak menjadi tenaga kerja Indonesia di negara asing. Selain itu dengan
membuka kerja sama untuk mengirimkan tenaga kerja Indonesia ke negara asing maka dapat
membuka peluang baru dan lapangan kerja yang lebih luas untuk warga yang pengangguran. Oleh
karena itu, apabila pemerintah memutuskan untuk memberhentikan kebijakan mengirimkan tenaga
kerja ke negara asing tersebut akan menyebabkan terjadinya pengangguran.
Selain tidak memiliki keterampilan serta tingkat pendidikan yang rendah, perusahaan terkadang
mematok persyaratan yang terlalu sulit dan mengharapkan tenaga kerja untuk memiliki
keterampilan yang tinggi. Tinggi harapan perusahaan kepada tenaga kerja tersebut membuat
pengangguran meningkat dan menyebabkan terjadinya pengangguran.
7. PHK
Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK umumnya diberlakukan oleh suatu perusahaan untuk
menstabilkan kondisi perusahaan yang saat itu dinilai sedang goyah atau terancam bangkrut.
Perusahaan asing banyak mendirikan perusahaanya di Indonesia, hal tersebut tentu dapat membuka
lapangan pekerjaan baru. Sayangnya kebanyakan perusahaan asing yang berdiri di Indonesia lebih
memilih merekrut tenaga kerja dari asing pula. Sehingga persaingan global yang terjadi di negara
sendiri semakin ketat dan mempersempit peluang warga negara untuk mendapatkan pekerjaan
serta menyebabkan terjadinya pengangguran.
Umumnya perusahaan akan membangun kantornya berada di kota, di mana penduduk kota
biasanya memiliki keterampilan tinggi untuk dapat memajukan perusahaan tersebut serta tingkat
pendidikan yang tinggi pula. Oleh karena itu, penduduk kota lebih besar mendapatkan peluang
pekerjaan dibandingkan dengan warga yang tinggal di desa.
10. Kemiskinan
Dampak Pengangguran
Proses pembangunan yang dilakukan oleh setiap negara hendaknya mencakup seluruh aspek,
termasuk pembangunan manusia. Pembangunan manusia penting untuk dilakukan demi mencapai
kemakmuran penduduk suatu negara. Indikator keberhasilan suatu negara dalam proses
pembangunan manusia dapat dilihat melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Selain itu, IPM juga digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara tergolong dalam
negara maju, negara berkembang, atau negara terbelakang.
PENGERTIAN IPM
IPM adalah angka yang mewakili kondisi penduduk dalam mengakses hasil
pembangunan,memperoleh pendapatan, mengakses kesehatan, pendidikan, dan sejumlah aspek
lain.
IPM diperkenalkan oleh United Nations Development Programme (UNDP) pada tahun 1990 dan
dipublikasikan secara berkala dalam laporan tahunan Human Development Report (HDR).
2. Pengetahuan
IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun
kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).
Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran kinerja Pemerintah,
IPM juga digunakan sebagai salah satu alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU).
PERTAMA
Beberapa indikator sudah tidak tepat untuk digunakan dalam penghitungan IPM. Angka melek
huruf sudah tidak relevan dalam mengukur pendidikan secara utuh karena tidak dapat
menggambarkan kualitas pendidikan. Selain itu, karena angka melek huruf di sebagian besar
daerah sudah tinggi, sehingga tidak dapat membedakan tingkat pendidikan antardaerah dengan
baik.
PDB per kapita tidak dapat menggambarkan pendapatan masyarakat pada suatu wilayah.
KEDUA
Indikator
Angka Melek Huruf pada metode lama diganti dengan Angka Harapan Lama Sekolah .
Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita diganti dengan Produk Nasional Bruto (PNB) per kapita.
Menggunakan indikator yang lebih tepat dan dapat membedakan dengan baik (diskriminatif).
Sejak tahun 2014, angka IPM di Indonesia disajikan secara tahunan. IPM pun menjadi salah satu
patokan keberhasilan pemerintah dalam melakukan pembangunan di berbagai sektor. IPM sendiri
disajikan dalam skor, 0-100. Penyajiannya pun tanpa satuan. Karenanya, terkadang masyarakat
kebingungan bagaimana menilai kualitas IPM.
BPS merilis panduan mengenai pengelompokan status pencapaian IPM. Ada 4 kelompok:
Angka Harapan Hidup (AHH) adalah perkiraan rata-rata tambahan umur seseorang yang diharapkan
dapat terus hidup.
Angka harapan hidup adalah sebuah data statistik yang menggambarkan rata-rata lama waktu hidup
seseorang dalam suatu populasi. Semakin tinggi angka harapan suatu wilayah maupun negara,
menandakan semakin baik pula derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di dalamnya.
Angka harapan hidup bisa berbeda dari masa ke masa, bahkan juga berbeda pada tiap daerah
maupun negara. Perbedaan angka harapan hidup ini dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari
lingkungan, status kesehatan, hingga status ekonomi.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, angka harapan hidup (AHH) penduduk Indonesia tercatat
sebesar 73,5 tahun pada 2021. Angka tersebut meningkat 0,1 tahun dibandingkan pada tahun
sebelumnya yang sebesar 73,4 tahun 2020.
“Cara untuk menentukan usia harapan hidup ialah dengan menunjukkan dan meratakan semua
umur dari seluruh kematian pada waktu tertentu”. Contohnya jika disuatu daerah diketahui bahwa
terdapat 50 orang yang meninggal umur masing-masing yang meninggal berbeda-beda ada yang 2
tahun ada yang 40 tahun, bahkan ada yang 95 tahun.
Umur masing-masing yang meninggal dijumlahkan semuanya dan kemudian dibagi dengan jumlah
orang yang meninggal pada tahun itu, yakni sebanyak 50 orang. Misalnya ketika dijumlahkan semua
orang yang meninggal diperoleh sebesar 2.500 maka usia harapan hidup dapat dihitung sebagai
berikut:
TINGKAT PENDIDIKAN
Pendidikan yang berkualitas menjadi penyokong kemajuan suatu bangsa. Negeri mana pun,
termasuk Indonesia, pasti menginginkan pendidikan terbaik untuk mencetak sumber daya manusia
yang andal. Oleh karena itu, diperlukan sistem pendidikan sebagai pedoman pelaksanaan proses
edukasi yang efektif dan efisien.
Pendidikan adalah salah satu hal yang sangat penting bagi kehidupan seseorang, tidak hanya itu
pendidikan juga berperan besar bagi kemajuan dan perkembangan sebuah bangsa. Sebuah bangsa
yang maju dan besar tentu ditunjang dengan kualitas pendidikan yang memadai bagi warganya.
Rendahnya tingkat kualitas pendidikan dan kesehatan di Indonesia merupakan akibat dari
persebaran penduduk yang tidak merata atau adanya pemusatan penduduk dalam suatu wilayah
tertentu.
Hal-hal yang memengaruhi rendahnya tingkat pendidikan di negara Indonesia, antara lain meliputi
hal-hal berikut ini:
1) Kurangnya kesadaran penduduk akan pentingnya pendidikan, sehingga mereka tidak perlu
sekolah terlalu tinggi (khususnya untuk anak perempuan).
2) Rendahnya penerimaan pendapatan perkapita, sehingga orang tua tidak mampu menyekolahkan
anaknya lebih lanjut atau bahkan tidak disekolahkan sama sekali.
3) Kurang memadainya sarana dan prasarana pendidikan, khususnya di pedesaan dan daerah-daerah
terpencil.
Penduduk yang berpendidikan tinggi akan lebih mudah memahami dan beradaptasi dalam
menghadapi perkembangan zaman, sehingga mereka akan lebih produktif dan inovatif.
Jumlah penduduk Indonesia mencapai 272,23 juta jiwa pada Juni 2021. Berdasarkan jenjang
pendidikannya:
Sebanyak 59,19 ribu jiwa atau hanya 0,02% penduduk Indonesia yang berpendidikan hingga
jenjang S3.
Kemudian, sebanyak 822,47 ribu jiwa atau 0,03% penduduk yang berpendidikan hingga S2. Lalu,
penduduk yang berpendidikan hingga S1 sebanyak 11,58 juta (4,25%).
Selanjutnya, penduduk yang menempuh pendidikan jenjang D3 sebanyak 3,46 juta jiwa (1,27%),
serta berpendidikan D1 dan D2 mencapai 1,15 juta jiwa (0,42%). Total, sebanyak 17,08 juta jiwa
(16,7%) penduduk Indonesia yang berpendidikan hingga ke perguruan tinggi.
Sementara itu, total penduduk yang berpendidikan hingga sekolah lanjutan pertama dan atas
sebanyak 95,82 juta jiwa (35,2%). Secara rinci, penduduk yang berpendidikan hingga Sekolah
Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) mencapai 56,15 juta jiwa (20,63%) dan yang berpendidikan Sekolah
Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) sebanya 39,67 juta jiwa (14,57%).
Sedangkan yang tamat Sekolah Dasar (SD) sebanyak 64,84 juta jiwa (23,82%). Sebanyak 31 juta
jiwa (11,39%) penduduk yang belum tamat SD, serta 63,49 juta jiwa (23,32%) yang tdak/belum
sekolah.
Untuk mengukur dimensi kesehatan (umur panjang dan hidup sehat), digunakan indikator Angka
Harapan Hidup saat lahir (AHH) atau Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH), yaitu jumlah tahun yang
diharapkan dapat dicapai oleh bayi yang baru lahir untuk bertahan hidup, dengan asumsi bahwa
pola angka kematian menurut umur pada saat kelahiran sama sepanjang usia bayi.
Untuk mengukur dimensi pengetahuan digunakan gabungan indikator Harapan Lama Sekolah (HLS)
dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS). Harapan Lama Sekolah (HLS) didefinisikan sebagai lamanya
(tahun) sekolah formal yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu (7 tahun) di
masa mendatang. Sedangkan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) adalah rata-rata lamanya (tahun)
penduduk usia 25 tahun ke atas yang telah atau sedang menjalani pendidikan formal.
Adapun untuk mengukur dimensi standar hidup layak digunakan indikator pengeluaran per kapita
yang disesuaikan, yang ditentukan dari nilai pengeluaran per kapita dan paritas daya beli (purchasing
power parity).
• Produktivitas
Penduduk harus dimampukan untuk meningkatkan produktivitas dan berpartisipasi penuh dalam
proses penciptaan pendapatan dan nafkah. Pembangunan ekonomi, dengan demikian merupakan
himpunan bagian dari model pembangunan manusia.
• Pemerataan
Penduduk harus memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan akses terhadap semua
sumber daya ekonomi dan sosial. Semua hambatan yang memperkecil kesempatan untuk
memperoleh akses tersebut harus dihapus, sehingga mereka dapat mengambil menfaat dan
berpartisipasi dalam kegiatan produktif yang dapat meningkatkan kualitas hidup.
• Kesinambungan
Akses terhadap sumber daya ekonomi dan sosial harus dipastikan tidak hanya untuk generasi saat
ini, tetapi juga generasi yang akan datang. Semua sumber daya fisik, manusia, dan lingkungan harus
selalu diperbaharui.
• Pemberdayaan
Penduduk harus berpartisipasi penuh dalam keputusan dan proses yang akan menentukan
(bentuk/arah) kehidupan mereka, serta untuk berpartisipasi dan mengambil manfaat dari proses
pembangunan.
2. Indeks Pendidikan
3. Indeks Pengeluaran
4. Menghitung IPM
Seperti terlihat pada Gambar, tampak bahwa pada 2021, nilai IPM cenderung tinggi di bagian Barat
Indonesia dan kategori IPM sedang cenderung di bagian Timur Indonesia.
Untuk mengukur kecepatan perkembangan IPM dalam suatu kurun waktu digunakan ukuran
pertumbuhan IPM per tahun.
Pertumbuhan IPM menunjukkan perbandingan antara capaian yang telah ditempuh dengan
capaian sebelumnya.
Semakin tinggi nilai pertumbuhan, semakin cepat IPM suatu wilayah untuk mencapai nilai
maksimalnya.
PENGERTIAN INVESTASI
Investasi adalah salah satu faktor strategis dalam kegiatan perekonomian. Investasi juga biasa
disebut dengan penanaman modal.
Investasi adalah aktivitas penanaman uang atau modal (aset berharga) untuk tujuan memperoleh
keuntungan. Pihak atau orang yang melakukan investasi disebut dengan investor. Investor
digolongkan menjadi dua, yaitu investor individual dan investor institusional yang biasanya terdiri
dari badan, perusahaan, maupun lembaga.
Menurut OJK, Investasi adalah penanaman modal yang biasanya dilakukan dalam jangka panjang,
untuk pengadaan pembelian saham-saham dan surat berharga lain untuk memperoleh keuntungan.
Investasi menjadi penting bagi pertumbuhan ekonomi terkait dengan kontribusi yang diberikannya.
Kontribusi investasi terhadap pertumbuhan ekonomi bisa dilihat dari sisi permintaan dan
penawaran. Dari sisi permintaan, peningkatan investasi akan menstimulasi pertumbuhan ekonomi
dengan menciptakan permintaan yang efektif. Sedangkan dari sisi penawaran, peningkatan investasi
akan merangsang pertumbuhan ekonomi dengan menciptakan lebih banyak cadangan modal yang
kemudian berkembang dalam bentuk peningkatan kapasitas produksi.
JENIS INVESTASI
Produk atau instrumen Investasi ada banyak, berikut adalah jenis investasi paling populer dan umum
dibeli di Indonesia:
1. Investasi Properti
Investasi properti adalah investasi berbentuk fisik. Secara umum, Investasi properti bisa sangat
menguntungkan, karena harganya akan terus meningkat setiap tahun. Contoh investasi properti
adalah membeli tanah, rumah, ruku,kos-kosan, dan apartemen yang kemudian bisa dijual kembali
atau disewakan.
2. Investasi Emas
Emas adalah bentuk investasi termudah yang paling klasik. Investasi emas bisa berupa logam mulia,
perhiasaan, emas batangan dan voucher emas (emas digital).
Investasi reksa dana diartikan sebagai wadah yang digunakan untuk menghimpun dana bersama
para pemodal untuk diinvestasikan dalam portofolio oleh manajer investasi. Dilihat dari
portofolionya, reksa dana terbagi menjadi: reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap,
reksadana saham, dan reksa dana campuran.
Investasi deposito digunakan jika uang yang ada ingin disimpan dalam jangka waktu cukup panjang.
Jangka waktu deposito antara 3 sampai 12 bulan. Jenis Deposito yang biasa dipilih generasi milenial
INVESTASI Page 1
adalah deposito berjangka, sertifikat deposito, dan deposito on call. Deposito adalah produk
investasi dari perusahaan perbankan dengan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dibandingkan
tabungan biasa.
5. Investasi Saham
Saham adalah tanda kepemilikan dalam suatu perusahaan. Semakin tinngi risiko suatu saham, maka
semakin tinggi pula keuntungan yang akan didapatkan, sehingga diperlukan kemampuan analisa
ketepatan untuk penempatan modal untuk investasi. Keuntungan saham diperoleh melalui capital
gain (selisih antara harga jual dan beli) dan dividen (pembagian keuntungan).
6. Investasi Obligasi
Obligasi adalah surat utang jangka menengah atau panjang yang dapat diperjualbelikan. Obligasi
berisi perjanjian dari pihak yang menerbitkan obligasi untuk membayar bunga dan pokok utang
sesuai waktu yang telah ditentukan, kepada pembeli obligasi. Kamu bisa membeli obligasi korporasi
(surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan swasta nasional, BUMD, atau BUMN) atau obligasi
pemerintah.
7. Investasi Cryptocurrency
Cryptocurrency atau mata uang kripto adalah mata uang digital yang dijamin dengan kriptografi.
Istilah kripto semakin populer belakangan ini. Kripto membuat investasi uang digital semakin
meningkat. Salah satu jenis cryptocurrency yang paling populer adalah Bitcoin.
8. Asuransi
Asuransi berbasis investasi ini merupakan gabungan dari dua produk, yakni asuransi dan perwalian
investasi serta dana investasi lainnya. Asuransi dapat dibagi menjadi dua jenis: pembayaran premi
dan investasi.
MANFAAT INVESTASI
1. Melawan Inflasi
Inflasi terjadi setiap tahun dan nilai mata uang menurun. Tanpa investasi, nilai uang akan tergerus
setiap tahun. Oleh karena itu, penting untuk mencari investasi yang memiliki return lebih tinggi dari
inflasi.
Jika bisa menabung hanya 1 juta rupiah per bulan, itu akan memakan waktu lebih dari 8 tahun.
Namun, jika berinvestasi dengan pengembalian tahunan rata-rata 12%, dapat mencapai tujuan itu
dalam waktu 6 tahun.
INVESTASI Page 2
Hal ini dapat diterapkan pada investasi real estate, tanah, apartemen dan pembelian rumah, yang
akan meningkatkan harga di masa depan. Namun, perolehan nilai tidak dapat dicapai dalam waktu
singkat dan membutuhkan banyak waktu dan kesabaran.
Dengan banyaknya kebutuhan tak terduga di masa depan, sangat cocok untuk investasi guna
memenuhi kebutuhan yang menunjang masa depan. Berinvestasi di masa sekarang bertujuan untuk
mendukung dan mempertahankan kehidupan masa depan seiring dengan meningkatnya nilai.
Investasi adalah salah satu strategi yang bisa digunakan untuk merencanakan keuangan di masa
depan, itulah sebabnya butuh cara- cara tertentu agar investasi itu bisa menghasilkan keuntungan:
Mengapa tujuan begitu penting dalam investasi? Hal ini karena sulit untuk menentukan langkah
selanjutnya yang harus diambil tanpa tujuan yang jelas. Sasaran menentukan jenis investasi apa yang
harus dilakukan, mulai dari kerangka waktu hingga jenis investasi dan tujuan.
Tahap ini menjelaskan uang atau aset yang dimiliki saat ini. Modal juga mempengaruhi jenis investasi
seperti emas, saham dan real estate.
3. Memahami Resiko Pada Diri Sebagai Investor dan Jenis Investasi Yang Diambil
Segala sesuatu yang berhubungan dengan perputaran uang tidak lepas dari faktor untung rugi.
Risiko untuk diri sendiri berarti kinerja keuangan.
Setelah mengetahui jenis dan produk investasi yang dibutuhkan, pada saat membeli produk
investasi perlu ditentukan apakah agen penjual atau penyedia telah memperoleh izin usaha yang
sesuai dengan kegiatan usaha.
Pastikan mengetahui siapa otoritas pengawas yang mengawasi perusahaan yang menjual dan
menyediakan produk investasi. Ini diperlukan jika sesuatu terjadi di masa depan.
Aturan produk harus dibaca dengan cermat. Hal ini untuk memastikan bahwa konsumen memahami
sepenuhnya hak dan kewajiban, manfaat, biaya, dan risiko yang terkait dengan produk.
Investasi sekarang bisa dilakukan dengan mudah, bahkan bisa dilakukan secara online melalui
platform digital. Ada banyak platform digital untuk investasi yang ada di Indonesia, pastikan memilih
platform yang sudah terdaftar dan berizin OJK.
INVESTASI Page 3
8. Diversifikasi investasi
Diversifikasi adalah membagi modal investasi ke dalam beberapa aset atau instrumen investasi. Jadi
tidak hanya fokus ke satu instrumen saja, tapi bisa ke beberapa sekaligus. Misalnya, investasi emas,
reksa dana, dan saham.
Tujuan dari diversifikasi adalah untuk memperoleh keuntungan investasi yang maksimal. Misalnya,
satu instrumen mengalami kegagalan, masih punya instrumen lain yang bisa mendatangkan
keuntungan.
Menabung adalah menyimpan uang untuk kebutuhan nanti di masa depan, dengan wadah bisa di
celengan atau di rekening bank. Namun, menabung tidak selamanya membuat kita kaya karena ada
faktor inflasi yang membayangi. Inflasi adalah peningkatan harga barang-barang dalam periode
tertentu, sehingga nilai uang pun tergerus.
Investasi adalah menaruh sejumlah uang atau modal dalam aset investasi, contohnya di reksadana.
Untuk membandingkannya, menggunakan simulasi dengan modal awal Rp1 juta di reksadana dan di
tabungan bank. Kemudian, menyimpannya selama satu tahun dengan potensi 2 persen di reksadana
dan 2 persen untuk bunga bank per tahun. Potensi imbal hasil reksadana pasar uang ini sudah
bersih, karena tidak dikenakan pajak lagi dan tidak ada biaya administrasi bulanan. Berbeda dengan
tabungan bank yang terkena pajak bunga 20 persen dan ada biaya admin sekitar Rp10.000 per
bulan.
Investasi reksadana bisa memberikan hasil akhir Rp 1.020.000 atau tumbuh Rp 20.000. Sementara
itu, di tabungan bank, nilai uang kita jadi tinggal Rp 896.000, atau berkurang Rp 104.000.
Menabung biasanya digunakan untuk alokasi dana cadangan, yakni untuk berjaga-jaga mencukupi
kebutuhan sehari-hari. Dana tabungan biasanya disimpan di media yang mudah diakses oleh
pemiliknya ketika mereka membutuhkannya. Sedangkan, investasi adalah kegiatan menanamkan
modal pada instrumen tertentu yang dilakukan dalam jangka panjang yang maksudnya adalah
meraih keuntungan di masa nanti.
INVESTASI Page 4
Perbedaan menabung vs investasi tentunya tabungan memiliki risiko yang lebih kecil daripada
berinvestasi. Untuk menabung paling aman dilakukan di bank karena bank memiliki keamanan yang
sudah teruji bagus. Bahkan apabila bank tempat di mana menyimpan uang mengalami pencurian,
kita tak perlu risau karena Bank tersebut pasti akan mengganti uang kita secara bertanggung jawab.
Sedangkan investasi risikonya lebih tinggi karena sewaktu-waktu bisa kehilangan uang karena alasan
tertentu. Untuk itulah tidak boleh sembarangan berinvestasi. Harus berinvestasi di tempat yang
terpercaya.
Risiko yang lebih tinggi tersebut tidak lepas dari hasil bunga atau potensi imbalan yang lebih besar
pula dalam berinvestasi. Dalam berinvestasi, uang yang diinvestasikan memiliki kemungkinan
bertambah sehingga keuntungan atau hasil yang didapatkan pun kemungkinan juga lebih besar.
Sedangkan tabungan keuntungannya tidak ada, hanya akan bertambah ketika menabung secara
rutin, bunga keuntungannya pun termasuk kecil.
Dalam melakukan kegiatan menabung umumnya yang digunakan adalah uang. Uang tersebut
disimpan di bank yang dipercaya dalam bentuk uang tabungan. Sedangkan dalam berinvestasi, bisa
memilih berbagai macam instrumen yang tersedia.
Ketika melakukan kegiatan menabung, bisa mengakses atau mendapatkan uang di manapun dan
kapanpun jika dibutuhkan. Dana tabungan dapat diambil kapan saja, tinggal berkunjung ke ATM atau
ke bank langsung.
Hal yang berbeda pada akses dalam berinvestasi. Ketika menginvestasikan tidak bisa mengambil
uang tersebut sewaktu-waktu karena biasanya ada jangka periode dalam pengambilan uang yang
diinvestasikan. Jangka periode tersebut membatasi akses dalam mengambil uang atau modal yang
diinvestasikan karena jenis penyimpanan ini memang ditujukan untuk penyimpanan jangka panjang.
5. Kelemahan
Dalam menabung, uang yang disimpan dalam tabungan tidak dapat tumbuh secara signifikan. Ada
keuntungan yang dihasilkan dari bunga tabungan tahunan, tapi tidak terlalu besar. Bahkan hasil dari
bunga tabungan tahunan tersebut nilainya sama dengan jumlah biaya administrasi bulanan yang
dikeluarkan. Di samping itu ketika mengambil uang di bank jumlah uang yang diambil memiliki
batasan per hari tergantung kebijakan bank di mana menyimpan uang.
Sedangkan, risiko dalam berinvestasi sebanding dengan hasil keuntungan yang didapatkan. Tentunya
dalam melakukan investasi diperlukan kecakapan dan keterampilan dalam melihat situasi pasar.
Dibutuhkan kemampuan dalam melakukan manajemen risiko dan mengelola saham di pasar
modal. Dalam menginvestasikan produk-produk properti, tentunya membutuhkan dana yang besar
untuk modal. Apalagi jenis investasi dalam bentuk properti ini tidak likuid karena butuh usaha yang
lebih dan waktu yang lebih lama untuk menjualnya.
Yang menarik jika bisa menabung dan berinvestasi sekaligus untuk mendapatkan keuntungan yang
maksimal. Asalkan bisa mengelola modal yang dimiliki sebaik-baiknya.
INVESTASI Page 5
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU INVESTASI
Secara teoritis dampak perubahan tingkat / nilai tukar dengan investasi bersifat uncertainty (tidak
pasti). Dalam jangka pendek, penurunan tingkat kurs ini akan menyebabkan nilai riil aset masyarakat
yang disebabkan kenaikan tingkat harga-harga secara umum dan selanjutnya akan menurunkan
permintaan domestik masyarakat.
Pada sisi penawaran, pengaruh aspek pengalihan pengeluaran (expenditure switching) akan
perubahan tingkat kurs pada investasi relatif tidak menentu. Penurunan nilai tukar mata uang
domestik akan menaikkan produk-produk impor yang diukur dengan mata uang domestik.
Tingkat bunga mempunyai pengaruh yang signifikan pada dorongan untuk berinvestasi. Pada
kegiatan produksi, pengolahan barang-barang modal atau bahan baku produksi memerlukan modal
(input) lain untuk menghasilkan output / barang final.
Tingkat inflasi berpengaruh negatif pada tingkat investasi hal ini disebabkan karena tingkat inflasi
yang tinggi akan meningkatkan resiko proyek-proyek investasi dan dalam jangka panjang inflasi yang
tinggi dapat mengurangi rata-rata masa jatuh pinjam modal serta menimbulkan distrosi informasi
tentang harga-harga relatif.
4. Pengaruh Infrastruktur
Pembangunan kembali infrastruktur tampaknya menjadi satu alternatif pilihan yang dapat diambil
oleh pemerintah dalam rangka menanggulangi krisis. Pembangunan infrastruktur akan menyerap
banyak tenaga kerja yang selanjutnya akan berpengaruh pada meningkatnya gairah ekonomi
masyarakat. Dengan infrastruktur yang memadai, efisiensi yang dicapai oleh dunia usaha akan makin
besar dan investasi yang didapat semakin meningkat.
Faktor yang dapat mempengaruhi investasi yang dijadikan bahan pertimbangan investor dalam
menanamkan modalnya, antara lain: faktor Sumber Daya Alam, faktor Sumber Daya Manusia, faktor
stabilitas politik dan perekonomian, guna menjamin kepastian dalam berusaha, faktor kebijakan
pemerintah, faktor kemudahan dalam perizinan.
Penanaman modal dalam negeri adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di
wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal dalam negeri dengan
menggunakan modal dalam negeri. Baik perorangan maupun badan usaha bisa menjadi penanam
modal dalam negeri tersebut. Seperti pemerintah, badan usaha negeri, dan perorangan (Warga
Negara Indonesia).
Ketentuan mengenai Penanaman Modal diatur di dalam Undang-undang No. 25 Tahun 2007 tentang
Penanaman Modal.
INVESTASI Page 6
Tujuan Penanaman Modal Dalam Negeri
a) Untuk mendapatkan keuntungan berupa biaya produksi yang rendah, manfaat pajak lokal dan
lain-lain.
b) Untuk membuat rintangan perdagangan bagi perusahaan perusahaan lain.
c) Untuk mendapatkan return yang lebih tinggi dari pada di dalam negeri melalui tingkat
pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, sistem perpajakkan yang lebih menguntungkan dan
infrastruktur yang lebih baik.
d) Untuk menarik arus modal yang signifikan ke dalam negeri.
Penanaman modal asing adalah merupakan transfer modal baik nyata maupun tidak nyata dari
suatu negara ke negara lain, tujuannnya untuk digunakan di negara tersebut agar menghasilkan
keuntungan di bawah pengawasan dari pemilik modal, baik secara total maupun sebagian.
INVESTASI Page 7
c) Sumber tabungan atau devisa.
Peranan PDRB sangat penting, karena semakin meningkat PDRB suatu negara maka pertumbuhan
ekonomi suatu negara akan meningkat, sehingga lapangan pekerjaan terbuka luas, pendapatan
masyarakat meningkat. Peningkatan pendapatan akan menggeliatkan daya beli masyarakat,
permintaan barang dan jasa semakin meningkat, keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan akan
meningkat sehingga investasi semakin banyak.
b) Tingkat Inflasi
Inflasi merupakan salah satu hal yang menjadi fokus bagi pemerintah dalam menjaga kestabilan
perekonomian, karena gejolak yang ditimbulkan oleh inflasi berpengaruh pada semua sektor
perekonomian. Inflasi yang sangat berat akan menyebabkan iklim investasi memburuk, karena
dengan tingginya inflasi pertumbuhan ekonomi akan melemah dan daya saing menurun, hal ini
dikarenakan pada saat inflasi tinggi biaya produksi akan meningkat sebagai akibat dari kenaikan
harga pada barang.
c) Nilai Tukar
Nilai tukar merupakan nilai yang digunakan untuk mendapatkan mata uang asing sejumlah dengan
mata uang dalam negeri yang dimiliki. Nilai tukar terdiri dari dua jenis yaitu nilai tukar nominal dan
nilai tukar riil.
1. Nilai tukar nominal adalah nilai tukar dalam bentuk surat berharga.
2. Sedangkan nilai tukar riil adalah nilai tukar nominal dikalikan dengan harga barang domestik
dibagi dengan harga barang asing. Peningkatan yang terjadi pada nilat tukar riil akan
menyebabkan harga barang dalam negeri cenderung meningkat dan harga barang luar negeri
menjadi murah, begitu pula sebaliknya.
Oleh karena itu, jika kurs rendah maka masyarakat akan cenderung membeli barang dalam negri
dibanding luar negeri sehingga permintaan barang akan meningkat, dan ini dapat mempengaruhi
investor menanamkan modalnya.
d) Upah
Kenaikan upah akan menyebabkan biaya faktor produksi akan meningkat, sehingga harga barang
akan meningkat, peningkatan ini berpengaruh pada kurangnya minat investor karena daya beli
pemerintah akan menurun dan keuntungan yang diperoleh akan berkurang.
e) Tarif Pajak
Pajak merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan untuk tetap menciptakan iklim
investasi yang kondusif karena tarif pajak yang besar akan memberatkan para investor.
INVESTASI Page 8
Investasi bukanlah satu-satunya tolak ukur kondisi perekonomian di Indonesia. Ada beberapa faktor
yang dapat mempengaruhinya. Dalam hal ini, investasi hanya satu dari sekian alasan bagi mereka
yang ingin pembangunan ekonomi di Indonesia lebih merata dan terus berkembang.
Berdasarkan data dari Bank Dunia, Indonesia berada pada peringkat 72 dari 190 negara untuk
kategori kemudahan berusaha atau Ease of Doing Business. Hal tersebut membuktikan bahwa
keyakinan atas perekonomian Indonesia saat itu di luar dari kondisi perekonomian global.
Contoh: Di tahun 2019 selama triwulan II realisasi investasi dari Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) sebesar Rp 95,6 triliun sedangkan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 104,9 triliun.
Persentase dari PMDN dan PMA tersebut dari 18,6% dan 9,6% periode yang sama di tahun 2018.
Sedangkan kuartal I 2019 realisasinya meningkat sebesar 5,3% dibandingkan dari tahun sebelumnya
yaitu Rp 195,1 triliun.
Namun, untuk memajukan pertumbuhan ekonomi tidak hanya diperlukan investasi tetapi juga
dibutuhkan pemerataan dalam menyerap SDM sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran
serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tentunya pemerintah sudah melakukan banyak hal
seperti melakukan akselerasi perbaikan dan pembangunan investasi yang dapat membantu
menghubungkan para UKM produktif kepada sentra ekonomi lainnya.
Selain itu sektor swasta juga merupakan investor yang berpotensi besar untuk mengembangan
infrastruktur di negara ini, baik itu yang melalui pasar obligasi maupun sekuritisasi utang. Itulah
alasan mengapa pemerintah membuka aset infrastruktur kepada para sektor swasta.
Salah satu teori dari Harrod Domar menjelaskan bahwa kegiatan melakukan investasi dianggap
menjadi salah satu faktor penting terhadap 2 peran untuk membawa pengaruh terhadap
perekonomian.
Yang pertama yaitu investasi memiliki hubungan yang positif terhadap pendapatan negara.
Karenanya, semakin mudah proses investasi, maka akan semakin banyak pula kegiatan investasi dan
semakin tinggi juga pendapatan yang bisa dihasilkan suatu negara.
Kedua investasi bisa memperbesar kapasitas produksi ekonomi dengan cara meningkatkan stok
modal. Pembentukan modal tersebut bisa dianggap sebagai suatu pengeluaran yang dapat
menambah permintaan kebutuhan seluruh masyarakat.
Karenanya kedua hal tersebut membuktikan bahwa adanya investasi ini dapat mempengaruhi
permintaan dan juga mempengaruhi penawaran. Tetapi, dalam jangka waktu yang panjang investasi
juga bisa mempengaruhi permintaan agregatif tetapi juga dapat mempengaruhi penawaran
agregatif melalui perubahan kapasitas produksi.
INVESTASI Page 9
PENGELUARAN KONSUMSI MASYARAKAT DAN PENGELUARAN PEMERINTAH
Perilaku konsumsi dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh individu atau kelompok yang
berhubungan dengan penggunaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya.
Menurut Adji (2004), bila dilihat dari segi pertimbangan rasional (akal sehat), perilaku konsumsi
dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
Adalah perilaku konsumsi yang didasari atas pertimbangan rasional (nalar) dalam memutuskan
untuk mengkonsumsi suatu produk. Suatu pembelian dapat dikatakan rasional bila dasar
pertimbangannya adalah:
a) Produk tersebut mampu memberikan kegunaan optimal (optimum utility) bagi konsumen.
b) Produk tersebut benar-benar dibutuhkan konsumen yaitu perlu tidaknya akan barang tersebut
dapat dilihat dari posisi barang tersebut dalam skala prioritas.
c) Mutu produk terjamin.
d) Harga terjangkau dan sesuai dengan kemampuan konsumen yang membeli.
Tindakan dalam berbelanja dapat dikatakan tidak rasional bila seorang konsumen memutuskan
membeli barang tanpa pertimbangan baik. Misalnya:
a) Membeli barang hanya karena tertarik dengan iklannya yaitu banyak iklan yang menipu atau
menyembunyikan informasi.
b) Tertarik membeli barang hanya karena mereknya yang terkenal.
c) Membeli barang hanya karena obral atau untuk memperoleh bonus.
d) Konsumsi hanya untuk pamer atau gengsi, bukan karna kebutuhan akan barang tersebut.
Pola konsumsi adalah berbagai macam informasi yang memberikan gambaran mengenai jenis,
jumlah, dan frekuensi bahan makanan yang dikonsumsi atau dimakan setiap hari oleh
kelompok masyarakat tertentu (Baliawati, dkk. 2004).
Melalui perbandingan-perandingan perilaku dan pola konsumsi masyarakat, telah disingkap adanya
kesenjangan antara masyarakat perdesaan dan masyarakat perkotaan. Pengeluaran konsumsi
masyarakat dapat pula difungsikan untuk mendeteksi ketimpangan kemakmuran antar lapisan
masyarakat, sebab sebagaimana diketahui kesenjangan kemakmuran dapat diukur baik dengan
pendekatan pendapatan maupun pendekatan pengeluaran.
Pola konsumsi masyarakat berbeda antar lapisan pengeluaran. Terdapat kecenderungan umum
bahwa semakin rendah kelas pengeluaran masyarakat semakin dominan alokasi belanjanya untuk
pangan. Di lain pihak, kian tinggi kelas pengeluarannya kian tinggi pula proporsi belanjanya untuk
konsumsi bukan makanan.
Dalam kelompok pengeluaran untuk non-makanan, terjadi gejala sebaliknya. Semakin tinggi
pengeluarannya semakin besar proporsinya secara umum, dan secara spesifik untuk berbagai Janis
pengeluaran non-makanan tertentu.
TABUNGAN MASYARAKAT
Tabungan adalah bagian dari pendapatan dapat dibelanjakan (disposable income) yang tidak
dikeluarkan untuk konsumsi. Ini merupakan tabungan masyarakat. Tabungan pemerintah adalah
selisih positif antara penerimaan dalam negeri dan pengeluaran rutin. Kedua macam tabungan ini
membentuk tabungan nasional, merupakan sumber dana investasi.
Kendati pada dasarnya semua sisa pendapatan yang tidak dikonsumsi adalah tabungan, namun tidak
seluruhnya merupakan tabungan sebagaimana yang dikonsepsikan dalam makro ekonomi. Hanya
bagian yang dititipkan pada lembaga perbankan sajalah yang dapat dinyatakan sebagai tabungan,
karena secara makro dapat disalurkan sebagai dana investasi. Sisa pendapatan tidak dikonsumsi
yang disimpan sendiri (istilah umumnya celengan) tidak tergolong sebagai tabungan.
Menabung merupakan salah satu hal yang penting. Jadi kenapa orang-orang yang sudah
berpendapatan biasanya mengalokasikan penghasilan mereka untuk dua hal, yakni konsumsi dan
tabungan. Sehingga hal tersebut dapat dituliskan dalam sebuah persamaan
Y=C+S
Keterangan:
Y = pendapatan
C = konsumsi
S = tabungan
FUNGSI KONSUMSI
Alasan kurva konsumsi memiliki slope positif adalah hubungan antara Y dan C yang searah, Ketika
pendapatan meningkat, maka konsumsi akan meningkat pula.
Alasannya karena konsumsi tidak mungkin 0, yaitu karena adanya nilai konsumsi autonomous, yaitu
nilai konsumsi Ketika pendapatan seseorang nol.
1 : C = C0 + MPC(Y-Tx+Tr)
2 : C = C0 + MPCY
3 : C = a + MPC
4 : C = a + bY
Keterangan:
C0 = konsumsi autonomous
Yaitu perubahan nilai konsumsi Ketika pendapatan seseorang berubah. Nilai MPC berada pada
rentang 0 hingga 1. Rumus perhitungan MPC yaitu:
Y = pendapatan
Tx = Pajak
Pajak memiliki sifat sebagai pengurang, artinya adalah semakin tinggi pajak, maka nilai pendapatan
untuk konsumsi akan semakin rendah, begitu pula sebaliknya.
Tr = Transfer Payment
Transfer payment juga bisa disebut sebagai tunjangan sosial. Nilai dari transfer payment bersifat
menambah, sehingga semakin tinggi transfer payment maka konsumsi akan semakin tinggi, begitu
pula sebaliknya.
Dalam teori fungsi konsumsi, juga dikenal istilah Average Propensity to Consume (APC)
Yaitu adalah konsumsi rata-rata, yang mana APC dapat diketahui dari
Alasan kurva tabungan memiliki slope positif adalah hubungan antara Y dan S yang searah, Ketika
pendapatan meningkat, maka konsumsi akan meningkat pula.
Alasannya karena Konsumsi tidak akan bernilai 0 walaupun pendapatan berada pada nilai 0.
Sehingga Ketika kondisi tersebut terjadi maka uang yang digunakan untuk konsumsi berasal dari
tabungan. Oleh karena itu nilai tabungan -C0
3. Ketika kurva tabungan berpotongan dengan sumbu horizontal dan sejajar dengan
perpotongan C dan Y, maka artinya pada titik tersebut tercapai keseimbangan tabungan.
Secara umum Fungsi tabungan dapat digambarkan dalam persamaan sebagai berikut:
1 : S = -C0 + MPS(Y-Tx+Tr)
2 : S = -C0 + MPSY
3 : S = -a + MPSY
4 : S = -a + (1-b)Y
Keterangan:
Yaitu perubahan nilai tabungan ketika pendapatan seseorang berubah. Nilai MPS berada pada
rentang 0 hingga 1. Rumus perhitungan MPS yaitu
Dalam teori fungsi tabungan, juga dikenal istilah Average Propensity to Save (APS)
Yaitu adalah tabungan rata-rata, yang mana APS dapat diketahui dari:
PENGELUARAN PEMERINTAH
Pengeluaran pemerintah (government expenditures) merujuk pada belanja barang dan jasa oleh
pemerintah. Contohnya adalah pembelian barang untuk operasional dan investasi untuk barang
publik. Selain itu, beberapa pengeluaran tanpa melibatkan pertukaran barang dan jasa, yakni
pembayaran transfer.
Ketika pengeluaran melebihi pendapatan, pemerintah menjalankan defisit fiskal. Sebaliknya, jika
pendapatan melebihi pengeluaran, maka pemerintah menjalankan surplus fiskal. Dan, ketika
pengeluaran sama dengan pendapatan, kita menyebutnya fiskal berimbang.
2. Pengeluaran saat ini (current expenditures) mencakup belanja rutin untuk operasional.
3. Pengeluaran modal (capital expenditures) mencakup belanja untuk infrastruktur, seperti jalan.
Pengeluaran ini sangat penting untuk meningkatkan persediaan modal dalam perekonomian.
Permintaan yang lebih tinggi merangsang bisnis untuk meningkatkan produksi mereka. Mereka juga
mulai merekrut pekerja baru. Sebagai hasilnya, ekonomi tumbuh, dan tingkat pengangguran
menurun.
Ekonomi yang tumbuh mengarah ke prospek pendapatan rumah tangga yang lebih baik. Karena
memiliki lebih banyak uang, mereka seharusnya membelanjakan lebih banyak untuk barang dan
jasa. Sekali lagi, mendorong bisnis untuk meningkatkan produksi. Proses ini berlanjut, dan
karenanya, pengeluaran pemerintah menghasilkan efek berganda terhadap ekonomi.
Sebaliknya, pemerintah menerapkan kebijakan kontraktif untuk menghindari ekonomi yang terlalu
panas. Pemerintah mengurangi pengeluaran untuk mengurangi permintaan agregat dan
memoderasi tingkat inflasi.
Defisit fiskal tidak selalu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Itu tergantung pada
seberapa besar pengaruh belanja pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB).
PBB = C + I + G + NX
di mana
G: pengeluaran pemerintah
Jadi, belanja pemerintah bukan satu-satunya kontributor PDB. Ada sejumlah komponen penting
lainnya.
Pemerintah mungkin menawarkan suku bunga tinggi untuk menarik investor. Situasi ini pada
akhirnya menaikkan suku bunga dalam perekonomian. Akibatnya, biaya pinjaman menjadi lebih
mahal.
Sektor swasta dapat merespons biaya pinjaman yang lebih tinggi dengan menunda investasi.
Akibatnya, investasi swasta turun. Situasi di mana peningkatan defisit pemerintah mengurangi
investasi swasta disebut efek crowding-out.
Stabilisator otomatis
Pembayaran menurun selama boom ekonomi. Dalam kondisi ini, pengangguran menurun seiring
meningkatnya produksi dan perluasan lapangan kerja. Sebaliknya, pembayaran meningkat ketika
resesi. Pada periode ini, aktivitas ekonomi menyusut. Tingkat pengangguran tinggi karena bisnis
memangkas produksi dan mengurangi tenaga kerjanya.
PDB Potensial
PDB potensial (potential GDP) mengacu pada output maksimum yang dapat dihasilkan sebuah
perekonomian menggunakan sumber daya ekonomi yang ada saat ini. Itu mewakili penawaran
agregat jangka panjang sebuah perekonomian. Pada tingkat output ini, perekonomian sepenuhnya
memanfaatkan semua sumber dayanya dan bekerja di lapangan kerja penuh (full employment).
Istilah lain dari PDB potensial adalah output potensial, total output pada kapasitas penuh, output
jangka panjang, atau output pada lapangan kerja penuh.
Output potensial adalah indikator penting. Itu berguna untuk mengukur seberapa besar suatu
ekonomi dapat menghasilkan barang dan jasa. Dengan membandingkan PDB riil dan output
potensial, maka akan tahu apakah akan ada kemungkinan produksi untuk meningkat dan bagaimana
konsekuensinya terhadap tekanan inflasi dan pengangguran.
Selama resesi, output ekonomi aktual jatuh di bawah potensinya (kesenjangan output negatif).
Kesenjangan negatif berarti bahwa ada kapasitas yang tidak terpakai dalam perekonomian, biasanya
karena lemahnya permintaan.
Dalam kondisi semacam itu, Bank sentral biasanya akan melonggarkan kebijakan moneter untuk
merangsang pertumbuhan ekonomi. Salah satunya, bank sentral dapat menurunkan suku bunga
kebijakan. Ini akan meningkatkan jumlah uang beredar dan mendorong permintaan agregat.
Sementara itu, pada saat ledakan ekonomi (economic boom), PDB riil aktual naik di atas tingkat
potensinya (kesenjangan positif). Ekonomi terlalu panas dan biasanya menciptakan tekanan inflasi
yang tinggi. Baya tenaga kerja dan harga barang meningkat tajam. Jika peningkatan inflasi lebih
tinggi dibandingkan dengan kenaikan pendapatan, ini melemahkan daya beli konsumen.
Situasi ini mengharuskan bank sentral untuk mendinginkan perekonomian dengan menaikkan suku
bunga. Dari sisi fiskal, pemerintah dapat mengurangi pengeluaran atau menaikkan tarif pajak.
Kebijakan itu untuk mengurangi permintaan agregat dan memerangi inflasi.
PDB potensial mengukur nilai maksimum dari PDB riil, mempertimbangkan sumber daya ekonomi
saat ini. Sedangkan, PDB riil adalah nilai aktual output yang diproduksi dalam satu periode (satu
kuartal atau satu tahun).
Mungkin lebih sering mengamati PDB rill daripada PDB potensial. sering melihat angka pertumbuhan
ekonomi. Pertumbuhan ekonomi, pada dasarnya, adalah persentase pertumbuhan PDB riil dari
waktu ke waktu. Pertumbuhan ekonomi mewakili peningkatan kuantitas output dari waktu ke
waktu.
Permintaan agregat
Dari permintaan agregat, contoh faktor yang mempengaruhi PDB riil adalah konsumsi rumah tangga,
investasi bisnis, ekspor, dan belanja pemerintah. Dalam hal ini, faktor juga juga termasuk kebijakan
moneter dan kebijakan fiskal.
Sedangkan, faktor yang mempengaruhi penawaran agregat jangka pendek (dan juga PDB riil) adalah
biaya bahan baku, harga energi, upah, pajak, dan subsidi. Mereka semua mempengaruhi biaya
produksi dalam perekonomian.
Selanjutnya, dari ketiga faktor, hanya kuantitas dan kualitas faktor produksi yang mempengaruhi
PDB potensial. Secara spesifik mencakup:
Pertumbuhan pasokan tenaga kerja. Semakin banyak tenaga kerja, semakin besar output yang
dapat dihasilkan. Pasokan tenaga kerja tergantung pada pertumbuhan populasi, tingkat
partisipasi angkatan kerja, dan imigrasi bersih (imigrasi minus emigrasi).
Pertumbuhan stok modal. Itu termasuk mesin dan peralatan untuk produksi. Dalam hal ini, stok
modal tergantung pada tingkat investasi modal dalam perekonomian. Semakin tinggi investasi
modal, semakin tinggi stok modal dan semakin tinggi output potensial. Dalam makna yang lebih
luas, stok modal juga mencakup infrastruktur seperti jalan, jembatan dan pelabuhan.
Peningkatan ketersediaan sumber daya alam. Nampaknya, ini adalah yang paling ambigu
diantara faktor produksi lainnya. Tidak semua negara memiliki sumber daya alam yang
melimpah. Banyak negara miskin sumber daya alamnya (seperti jepang dan Korea Selatan),
namun mereka memiliki perekonomian yang maju. Mengapa? Mereka berinvestasi di modal
manusia, stok modal dan teknologi dalam menumbuhkan perekonomian.
Perdagangan Luar Negeri (Perdagangan Internasional) adalah Perdagangan yang mencakup kegiatan
Ekspor dan/atau Impor atas Barang dan/atau Perdagangan Jasa yang melampaui batas wilayah
negara.
Perdagangan internasional merupakan transaksi bisnis antara beberapa pihak yang melibatkan lebih
dari satu negara, perdagangan internasional dapat dilakukan oleh perseorangan maupun kelompok.
Dari aktivitas perdagangan internasional tersebut, kemudian terbentuklah hubungan ekonomi antar
negara yang menjalin kerja sama. Ada tiga bentuk hubungan ekonomi di antaranya adalah sebagai
berikut:
1. Terjadinya pertukaran output atau hasil yang diperoleh suatu negara dengan negara lain yang
telah menjalin kerja sama.
2. Terbentuknya hubungan ekonomi dalam bentuk hutang piutang yang terjadi antar negara.
Kebijakan dari perdagangan internasional telah terjadi ribuan tahun yang lalu serta memiliki dampak
dan manfaat terhadap kepentingan dan keberlangsungan ekonomi, sosial, hingga politik suatu
negara. Di beberapa negara, perdagangan internasional ini menjadi salah satu faktor utama yang
dapat meningkatkan Gross Domestic Product atau GDP.
Perdagangan internasional menurut negara partisipannya dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
Sedangkan menurut bentuknya, perdagangan internasional dibagi lagi menjadi beberapa jenis yaitu:
dapat berupa ekspor dan impor, konsinyasi, package deal, border crossing dan lainnya.
Perdagangan internasional memiliki tujuan utama yaitu untuk meningkatkan Gross Domestic
Product atau GDP, artinya perdagangan internasional bertujuan untuk meningkatkan total nilai dari
produksi barang maupun jasa yang dijual oleh suatu negara pada negara lain selama satu tahun
lamanya.
Selain tujuan utama tersebut, perdagangan internasional juga memiliki lima tujuan lain sebagai
berikut:
Tujuan yang pertama dari kebijakan perdagangan internasional adalah guna menaikan devisa
negara, bagaimana caranya?
2. Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi atau kenaikan produk nasional bruto (GDP) ini dihasilkan melalui faktor
produksi milik warga negaranya yang tinggal di dalam maupun luar negeri dan warga negara yang
tinggal di dalamnya maupun yang tinggal di luar negeri tidak termasuk dalam GDP, jadi hanya faktor
produksinya saja.
Stabilitas harga yang dimaksud merupakan cara pemerintah mempertahankan harga ketika terjadi
fenomena inflasi yang mulai meninggi. Inflasi sendiri merupakan peningkatan ketersediaan uang,
sehingga dapat menyebabkan kenaikan harga barang.
Eksistensi tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi kelancaran dari segala
tindakan yang berhubungan dengan pengadaan barang maupun jasa.
Pertumbuhan ekonomi yang terjadi di suatu negara dapat membuat perusahaan pengekspor akan
menerima banyak pesanan, sehingga perusahaan akan membutuhkan tenaga kerja tambahan agar
dapat menyelesaikan pesanan permintaan konsumen. Dengan menambah tenaga kerja, maka
perusahaan tersebut juga membuka lapangan kerja baru yang dapat menyebabkan berkurangnya
angka pengangguran di negara tersebut, sehingga dapat menguntungkan kedua belah pihak.
Kerjasama perdagangan internasional dapat membuat negara lain yang tidak memiliki barang
maupun jasa yang diinginkan menjadi terpenuhi.
Perdagangan internasional dilakukan dan disetujui oleh kedua negara yang bekerja sama untuk
memenuhi kebutuhan yang ada di negara lain, ketika negara tersebut tidak dapat memproduksi
kebutuhan yang dimaksud. Alasan tak dapat memproduksi kebutuhan tersebut bisa bermacam-
macam salah satunya adalah iklim negara yang berbeda.
Keuntungan internal yang dimaksud merupakan keuntungan yang dapat dimiliki oleh sebuah
perusahaan, contohnya seperti keuntungan yang didapatkan melalui banyaknya pesanan
permintaan barang atau jasa dari luar negeri.
Sedangkan keuntungan eksternal merupakan keuntungan spesialisasi yang diperoleh melalui fungsi
dalam yang digunakan untuk mempertinggi keefektifan penggunaan faktor produksi.
7. Memperluas Pasar
Perdagangan internasional juga dilakukan demi memperoleh keuntungan dalam hal teknologi
modern yang tidak bisa atau belum diproduksi atau diperoleh dari dalam negeri, sehingga
membutuhkan kerja sama dengan pihak luar.
Kebijakan perdagangan internasional memiliki beberapa manfaat, salah satunya adalah dapat
membuka kesempatan bagi negara lain untuk dapat memanfaatkan sumber daya yang ada di negara
lain dengan proporsional.
Selain itu, dengan perdagangan internasional kedua negara yang telah menjalin kerja sama juga
membangun hubungan ekonomi yang dapat membuat kedua belah pihak sama-sama untung.
Berikut penjelasannya:
Dengan menjalin kerja sama antar negara, maka negara tersebut dapat membentuk relasi
persahabatan dengan negara lain. Terbentuknya persahabatan antar negara tersebut juga
memungkinkan perluasan kerja sama di bidang atau sektor lain seperti bidang budaya, politik hingga
militer.
Perdagangan internasional dapat membuat suatu negara memiliki spesialisasi di satu bidang
ekonomi. Artinya, negara yang membangun kerja sama tersebut akan memiliki penduduk yang
mempunyai keahlian khusus serta berbeda dari negara. Sehingga dapat menghasilkan produk
maupun jasa yang bernilai jual dan dapat di ekspor ke negara lain.
Kegiatan perdagangan internasional dapat membawa kemakmuran pada suatu negara yang
menyetujui kerja sama tersebut. Indikator kemakmuran tersebut dapat dilihat melalui aktivitas
pelaku ekonomi yang meliputi produsen, pemerintah serta konsumen.
Ketiga pihak dalam indikator kemakmuran tersebut tentu akan sama-sama diuntungkan dengan
kebijakan perdagangan internasional. Contohnya, produsen akan makmur ketika ia bisa
meningkatkan keuntungan melalui menjual dagangannya ke luar negeri, begitu pula dengan
konsumen yang akan makmur karena kemudahan mendapatkan suatu barang, pemerintah pun akan
makmur karena akan mendapatkan devisa negara.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, apabila produsen mendapatkan banyak pesanan dan
permintaan konsumen maka produsen perlu menambah tenaga kerja agar dapat melakukan
pekerjaan dengan maksimal.
Perdagangan internasional dapat memungkinkan negara melakukan ekspor barang dengan basis
teknologi canggih, seperti mesin maupun alat modern kepada negara yang lebih membutuhkan.
Sehingga akan tercipta mobilisasi teknologi yang lebih cepat di negara pengimpor.
Secara tidak langsung, perdagangan internasional dapat menstabilkan harga yang beredar di pasar
domestik negara tertentu. Caranya adalah dengan mengatasi kelangkaan barang yang dapat
membuat barang tersebut memiliki harga mahal melalui mengimpor barang.
Begitu pula sebaliknya, apabila suatu negara memiliki persediaan barang yang berlebihan maka akan
mengakibatkan harga barang tersebut turun, sehingga dapat diatasi dengan melakukan ekspor
barang yang memiliki stok berlebih.
1. Kemudahan mendapatkan produk impor di pasar dalam negeri bisa menghambat pertumbuhan
sektor industri dalam negeri.
2. Barang impor dengan barang kualitas tinggi dan murah memunculkan perilaku konsumtif.
3. Untuk memenuhi kebutuhan pasar dunia maka akan ada eksploitasi sumber daya alam.
4. Terlalu bergantung pada iptek dan modal asing sehingga pertumbuhan industri terhambat.
5. Persaingan industri yang tidak sehat membuat usaha yang bermodal kecil gulung tikar.
2. Subsidi ekspor, pembayaran yang dibayarkan kepada perusahaan maupun perorangan yang akan
menjual barang ke luar negeri.
3. Pembatasan impor, pembatasan langsung yang dikenakan atas jumlah barang yang
diperbolehkan untuk diimpor.
5. Persyaratan kandungan lokal, aturan mengenai bagian tertentu yang dari unit fisik.
7. Pengendalian pemerintah.
8. Hambatan birokrasi, merupakan salah satu bentuk pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah
untuk membatasi impor.
Adanya perbedaan sumber daya, iklim, dan kualitas sumber daya manusia sehingga menimbulkan
perbedaan kuantitas dan kualitas hasil produksi. Oleh karena itu, perdagangan internasional harus
dilakukan supaya kuantitas dan kualitas produksi di suatu negara bisa berjalan dengan lancar.
Setiap negara mengalami perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang berbeda-
beda. Karena hal inilah yang membuat suatu negara ingin melakukan perdagangan internasional
agar perkembangan iptek di negaranya tidak tertinggal dengan negara lain.
Jika suatu negara mengalami kelebihan produksi (barang) maka barang itu lebih baik di jual ke
negara lain. Siapa tahu saja negara lain sedang membutuhkan barang tersebut dan negara yang
menjual kelebihan produksi akan mendapatkan keuntungan. Hal seperti ini bisa menjadi penggerak
untuk melakukan perdagangan internasional.
4. Warga negara lain memiliki ketertarikan pada suatu produk yang sama
Perkembangan globalisasi tidak menutup kemungkinan bahwa akan ada warga negara lain yang
menyukai produk dalam negeri. Dengan adanya hal seperti ini maka perdagangan internasional
harus dilakukan karena untuk memenuhi keinginan atau kesukaan warga dari negara tersebut.
Salah satu kerja sama yang bisa dilakukan dengan negara lain adalah melakukan perdagangan
internasional karena dengan perdagangan internasional maka kedua negara atau lebih akan
mendapatkan keuntungan yang sama. Dengan adanya kerja sama seperti ini maka hubungan antar
negara bisa berjalan dengan baik.
Kemudahan informasi yang didapatkan membuat kehidupan sosial budaya pada warga negara lain
menjadi mudah diketahui. Jika sosial dan budaya dalam negeri sudah diketahui oleh negara lain
maka bisa saja warga negara itu berwisata ke dalam negeri sehingga pariwisata dalam negeri akan
memperoleh keuntungan.
7. Memperluas pasar
Meskipun perdagangan internasional sudah ada sejak lama, tetapi perdagangan internasional masih
menghadapi berbagai kendala. Pada umumnya, ada banyak faktor yang menyebabkan perdagangan
internasional mengalami hambatan. Berikut faktor-faktor penghambat perdagangan internasional:
Setiap negara memiliki mata uangnya sendiri dan setiap mata uang memiliki sifat fluktuasi yang
berdasarkan mekanisme pasar. Dengan demikian, mata uang yang dimiliki oleh suatu negara hanya
berlaku di negara itu saja. Karena hal itulah transaksi dan pembayaran menjadi sulit dilakukan atau
diwujudkan sehingga perdagangan internasional menjadi terhambat.
Beberapa negara sudah menerapkan perdagangan bebas. Namun, jika ada suatu negara yang
menerapkan kebijakan pembatasan impor maka perdagangan internasional menjadi terhambat.
Dengan kata lain, kebijakan pembatasan impor bisa menjadi penghambat masuknya produk impor
ke dalam negeri.
Dalam hal ini, konflik yang dimaksud, seperti kekacauan politik, peperangan kerusuhan, dan
sebagainya. Jika terjadi konflik pada suatu negara maka proses perdagangan internasional menjadi
terganggu.
Kegiatan ekspor dan impor menjadi peran penting dalam terjadinya perdagangan internasional.
Namun, kegiatan ini harus melewati bea impor dan bea ekspor pada suatu negara sehingga kegiatan
ekspor dan impor membutuhkan waktu yang lama. Waktu yang lama dalam kegiatan ekspor dan
impor merupakan hambatan dalam perdagangan internasional.
Kualitas sumber daya manusia yang baik akan menghasilkan proses produksi yang maksimal. Jika
suatu negara tidak memiliki sumber daya alam yang banyak maka negara tersebut bisa
memaksimalkan sumber daya manusianya. Dengan demikian, kekurangan atau tidak ada sumber
daya manusia yang baik merupakan hambatan dalam perdagangan internasional.
Pada saat ini, organisasi ekonomi regional sudah banyak berkembang. Namun, perkembangan ini
menjadi hambatan dalam proses terjadinya perdagangan internasional karena hanya negara anggota
dari organisasi tersebut yang diberi akses ketika melakukan perdagangan internasional.
Dengan kata lain, ketika melakukan transaksi perdagangan internasional, negara-negara di luar
anggota akan dipersulit.
Pengertian Ekspor
Merupakan kegiatan atau aktivitas mengeluarkan produk dan barang dari dalam negeri ke luar
negeri dengan mengikuti standar peraturan beserta ketentuan yang berlaku. Kegiatan ekspor
umumnya dilakukan oleh suatu negara yang mampu menghasilkan produk barang dalam jumlah
besar dan jumlah tersebut sudah terpenuhi di dalam negeri.
Kegiatan ekspor mampu menciptakan permintaan efektif baru yang membuat barang-barang di
pasar dalam negeri mencari inovasi untuk menaikkan produktivitas.
Ada dua cara yang bisa dilakukan dalam kegiatan ekspor, yakni ekspor biasa dan ekspor tanpa L/C.
Apa perbedaan di antara keduanya? Perbedaan di antara keduanya terletak pada penggunaan letter
of credit sebagai alat pembayaran.
Kegiatan ekspor biasa akan melakukan penjualan ke luar negeri dengan segala ketentuan yang
berlaku. Kemudian kegiatan ekspor biasa ditujukan ke pembeli menggunakan L/C. Sedangkan
kegiatan ekspor tanpa L/C dapat dilakukan jika departemen perdagangan telah mengeluarkan izin
khusus.
Sebuah negara yang melakukan kegiatan ekspor mampu memanfaatkan over kapasitas pada suatu
produk. Dengan begitu, negara tersebut dinilai mampu mengendalikan harga produk ekspor yang
terjadi di negaranya. Mengapa? Karena produk dalam negeri tersebut akan memiliki harga yang
lebih murah saat mampu diproduksi dengan mudah dan melimpah. Agar negara tersebut mampu
mengendalikan harga di pasar, ia melakukan kegiatan ekspor ke negara lain yang lebih
membutuhkan produk tersebut.
Kegiatan ekspor suatu negara akan melahirkan industri-industri lain yang jauh lebih besar.
Permintaan ekspor yang meningkat pada suatu produk akan berdampak langsung pada
perkembangan industri dalam suatu negara. Dengan begitu, kegiatan ekspor akan menghasilkan
iklim usaha yang lebih kondusif. Kemudian negara tersebut akan membiasakan dirinya untuk
bersaing dengan persaingan yang ketat dalam perdagangan internasional.
Nilai kekayaan yang dimiliki oleh suatu negara dalam bentuk mata uang asing disebut devisa. Untuk
perkembangan ekonomi suatu negara, aktivitas atau kegiatan ekspor akan memberikan dampak
yang positif. Adanya kegiatan ekspor bermanfaat untuk membuka peluang pasar baru di luar negeri.
Peluang tersebut akan menumbuhkan perluasan pasar domestik, investasi, dan devisa pada suatu
negara.
Kegiatan ekspor secara tidak langsung akan menghadirkan lapangan pekerjaan baru. Dengan begitu,
kegiatan ekspor juga turut menekan angka pengangguran. Selain itu, pertumbuhan ekspor di
Indonesia akan memunculkan lapangan pekerjaan yang menyebabkan penurunan angka kemiskinan.
Indonesia sebagai negara berkembang memiliki lima komoditas ekspor paling besar, yakni komoditas
produk tekstil, karet, kelapa sawit, kakao, dan produk hasil hutan.
Pengertian Impor
Suatu aktivitas atau kegiatan memasarkan produk barang dari daerah pabean atau membeli suatu
produk barang dari negara lain untuk memenuhi kebutuhan dasar dalam negeri disebut impor.
Perdagangan yang dilakukan dengan cara memasukkan barang dari luar negeri ke dalam daerah
pabean Indonesia dan mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan disebut transaksi
impor.
Selain memenuhi kebutuhan dalam negeri, tujuan dilakukannya kegiatan impor ialah meningkatkan
neraca pembayaran dan mengurangi adanya keluar devisa pada negara lain. Kemudian kegiatan
impor bermanfaat untuk meningkatkan potensi pada suatu negara.
Kegiatan impor bermanfaat untuk memperoleh barang dan jasa yang tidak bisa dihasilkan oleh suatu
negara karena faktor geografis dan sebagainya. Selain itu, kegiatan impor bermanfaat untuk
memperoleh bahan baku dan teknologi modern. Secara tidak langsung, kegiatan impor akan
mendukung stabilitas negara.
1. Faktor Alam
2. Faktor Teknologi
Dalam proses pembuatan suatu komoditi, pemanfaatan teknologi berpengaruh besar pada kualitas
produk itu sendiri. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kemajuan teknologi yang digunakan akan
memengaruhi keunggulan suatu produk komoditi.
Selain faktor alam dan teknologi, keunggulan atas suatu komoditi turut dipengaruhi oleh biaya
produksi. Harga suatu barang dipengaruhi oleh pengeluaran biaya produksi. Biaya produksi yang
semakin rendah akan membuaht harga suatu barang semakin murah.
Dalam perdagangan internasional terdapat beberapa kebijakan dalam kegiatan ekspor dan impor
barang. Berikut contoh kebijakan ekspor dan impor, sebagai berikut:
1. Politik Dumping
Politik dumping merupakan barang atau jasa di luar negeri dan memasang harga yang lebih rendah
dibandingkan harga di dalam negeri. Tujuan dari Politik Dumping ini untuk meningkatkan pasar di
luar negeri dan mematikan persaingan. Cara ini sering dilakukan perusahaan untuk mendapatkan
keuntungan yang sangat banyak. Politik dumping terjadi supaya harga pembelian di dalam negeri
tidak menurun.
Sporadic Dumping
Yaitu dumping dilakukan dalam jangka pendek. Tujuan Sporadic dumping untuk mencegah
penumpukan barang di pasar dalam negeri karena kelebihan produksi suatu barang.
Persistent Dumping
Yaitu praktik yang dilakukan secara terus menerus dan menetap, karena perbedaan pasar antara
negara importir dan eksportir atau disebut juga diskriminasi harga internasional.
Predatory Dumping
Yaitu bertujuan untuk melumpuhkan saingannya. Saat pesaing jatuh maka pelaku dumping akan
menaikkan harga produknya sesuai keinginan.
3. Tarif
Tarif merupakan pajak yang dikenakan kepada objek atau barang yang akan masuk ke wilayah suatu
negara. Semua barang yang masuk ke suatu negara atau daerah akan dikenakan tarif atau pajak
sesuai dengan nilai barang.
Pembatasan impor dilakukan apabila suatu negara mengalami peningkatan dalam proses
produksinya. Impor quota merupakan pembatasan langsung atas jumlah barang yang diimpor. Cara
ini dilakukan agar produk dalam negeri tidak tergerus dengan hadirnya produk luar negeri, sehingga
pedagang lokal dapat berkompetisi dengan sehat.
Selain itu cara membatasi masuknya barang dengan memasang pembatas tarif dan kuota yang
berguna untuk memperbaiki neraca suatu pembayaran.
5. Subsidi ekspor
Subsidi ekspor merupakan kebijakan dari pemerintah guna mendorong ekspor barang dan
mengurangi penjualan barang di pasar domestik. Subsidi ekspor merupakan pemberian dana dari
pemerintah kepada perusahaan agar bisa meningkatkan jumlah ekspor barang.
Kebijakan Perdagangan Internasional adalah kebijakan yang dilakukan suatu negarayang berupa
tindakan ataupun peraturan yang mempengaruhi baik langsung ataupun tidaklangsung terhadap
struktur, komposisi dan arah perdagangan internasional dari ke negaratersebut serta rangkaian
tindakan yang akan diambil untuk mengatasi kesulitan atau masalahhubungan perdagangan
internasional guna melindungi kepentingan nasional.
Neraca pembayaran (balance of payment /BOP) adalah catatan yang dilakukan secara sistemik atas
keseluruhan transaksi ekonomi yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain yang berupa
perdagangan barang dan jasa, transfer keuangan, dan moneter antara penduduk Indonesia dengan
penduduk luar negeri selama satu periode tertentu.
Di Indonesia transaksi neraca pembayaran dikelompokkan menjadi tiga, yaitu transaksi berjalan,
transaksi modal, dan transaksi finansial.
1. Transaksi berjalan
Transaksi berjalan adalah transaksi yang berkaitan dengan ekspor dan impor berupa barang dan jasa
dalam kurun waktu satu tahun. Transaksi berjalan terdiri dari neraca perdagangan (transaksi
barang), transaksi jasa, pendapatan primer, dan pendapatan sekunder. Namun, pada umumnya
transaksi berjalan digunakan untuk menilai atau mengukur neraca perdagangan.
a. Transaksi barang
Transaksi barang meliputi transaksi ekspor dan impor barang yang digolongkan menjadi migas dan
non migas. Karena adanya proses penerimaan pembayaran maka semua ekspor barang termasuk ke
dalam transaksi kredit. Sedangkan impor barang termasuk ke dalam transaksi debit karena
menimbulkan kewajiban pembayaran kepada negara lain.
b. Transaksi jasa
Transaksi jasa meliputi penyediaan jasa dilakukan oleh penduduk Indonesia kepada penduduk luar
negeri (ekspor) dan penduduk luar negeri kepada penduduk Indonesia (impor). Transportasi
internasional dan perjalanan (travel) merupakan bagian dari transaksi jasa.
c. Pendapatan primer
Pendapatan primer terdiri atas penerimaan dan pembayaran. Sedangkan pendapatan primer itu
sendiri dapat diartikan sebagai perolehan atau hasil yang berasal dari penyediaan faktor produksi
tenaga kerja dan modal finansial. Yang termasuk ke dalam pendapatan primer berupa dividen
(kupon, diskon, bunga).
d. Pendapatan sekunder
Pendapatan sekunder terdiri atas penerimaan dan pembayaran. Yang termasuk ke dalam
pendapatan sekunder berupa transfer penghasilan atau remitansi TKA/TKI dan transfer-transfer
lainnya (hadiah, hibah, jasa, uang).
2. Transaksi modal
Transaksi modal kurang memiliki kontribusi dalam neraca pembayaran sehingga transaksi ini tidak
begitu sering digunakan.
3. Transaksi finansial
Transaksi finansial adalah transaksi yang memberitahukan perubahan kepemilikan aset dan
kewajiban finansial luar negeri dalam waktu satu periode. Adapun kategori-kategori yang ada di
transaksi finansial, yaitu investasi langsung, investasi portofolio, derivatif finansial, dan investasi
lainnya.
Investasi langsung adalah investasi yang dilakukan investor dengan menanamkan modalnya yang
bertujuan untuk berinvestasi dalam jangka panjang di suatu perusahaan Indonesia atau luar negeri.
Modal yang semestinya ditanam cukup besar sekitar 10% dari total modal perusahaan.
Investasi portofolio adalah investasi yang keuntungannya didapatkan dari investasi di surat-surat
berharga. Investasi ini bersifat jangka pendek.
c. Derivatif finansial
Derivatif finansial adalah dokumen yang berisi tentang pencatatan derivatif yang didapatkan dari
instrumen finansial yang meliputi option (warrant) dan derivatif lainnya (forward, future, dan swap).
d. Investasi lainnya
Yang termasuk ke dalam investasi lainnya adalah semua jenis finansial yang tidak termasuk ke dalam
tiga kategori sebelumnya. Pada sisi kewajiban, sebagian besar investasi lainnya meliputi pinjaman
luar negeri baik itu pemerintah atau swasta dan hutang dagang (trade credit) yang didapatkan dari
eksportir barang dan jasa di luar negeri.
Sedangkan, pada sisi aset, investasi lainnya berupa simpanan penduduk yang ada di perbankkan luar
negeri dan piutang dagang eksportir Indonesia kepada pembeli di luar negeri.
Pada dasarnya neraca pembayaran terdiri dari debit dan kredit. Pada neraca pembayaran, kredit
berfungsi untuk mencatat semua transaksi yang menghasilkan devisa atau memberikan tagihan
terhadap luar negeri.
Sedangkan, debit berfungsi untuk mencatat semua transaksi yang berkaitan dengan pengurangan
jumlah devisa karena. Pengurangan jumlah devisa yang ada pada debit diperoleh dari pembayaran
atau yang memunculkan utang terhadap luar negeri.
Neraca pembayaran defisit adalah neraca yang menandakan bahwa nilai impor lebih besar daripada
nilai ekspor. Jika suatu negara terus-menerus mengalami defisit maka sektor keuangan berjalan
lambat sehingga pertumbuhan ekonomi sulit untuk berkembang.
Namun, untuk meningkatkan komoditas ekspor bukanlah hal yang mudah karena masih tergantung
dari banyaknya produksi dalam negeri sekaligus juga melihat permintaan luar negeri. Permintaan
luar negeri ini dipengaruhi oleh kualitas barang, tingkat harga, dan nilai kurs yang berlaku.
Adapun cara-cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan komoditas ekspor yakni melakukan
diversifikasi ekspor, subsidi dan premi ekspor, devaluasi, pengendalian harga dalam negeri, dan
perjanjian internasional.
Neraca pembayaran surplus adalah neraca yang menandakan bahwa transaksi debit atau jumlah
yang harus dibayarkan ke luar negeri lebih kecil daripada penerimaan dari luar negeri (transaksi
kredit). Secara sederhana, neraca pembayaran surplus dapat diartikan seperti jumlah pemasukan
lebih besar daripada jumlah pengeluaran yang dilakukan oleh suatu negara.
Surplus yang terjadi pada neraca pembayaran menandakan bahwa negara tersebut mempunyai
cadangan devisa dan dana yang lebih. Dengan kata lain, dana yang ada pada neraca pembayaran
surplus bisa digunakan untuk melakukan pembangunan secara nasional pada suatu negara.
Neraca pembayaran seimbang adalah neraca yang menunjukkan bahwa transaksi pembayaran ke
luar negeri (transaksi debit) jumlahnya sama dengan penerimaan dari luar negeri (transaksi kredit).
Jika suatu negara ingin meningkatkan pendapatan (surplus) maka perlu menurunkan nilai impor
sekaligus menaikkan atau menambahkan nilai ekspor.
Kondisi masuk dan keluarnya dana yang terjadi pada neraca pembayaran dapat menandakan bahwa
neraca pembayaran berfungsi dengan baik. Penting bagi suatu negara untuk memperhatikan
transaksi ekonomi agar berjalan dengan semestinya bahkan diusahakan untuk berjalan ke arah yang
menguntungkan.
Sebagai bahan pemerintah dalam membuat keputusan atau kebijakan moneter yang
dilaksanakan oleh suatu negara.
Sebagai alat untuk mengukur atau menilai keadaan ekonomi yang berhubungan dengan
transaksi ekonomi internasional dari suatu negara.
Sebagai alat pendataan transaksi ekonomi supaya pemerintah suatu negara ketika
melakukan kegiatan ekspor dan impor tidak mengalami kerugian dan bisa melakukan
penyelesaian pembayaran tepat waktu.
Sebagai alat untuk mencatat anggaran yang akan dikeluarkan dalam transaksi internasional
Penyusunan neraca pembayaran yang dilakukan oleh suatu negara memiliki tujuannya masing-
masing. Setiap tujuan akan selalu memberikan manfaat bagi suatu negara.
Untuk mengamati keadaan perekonomian suatu negara bisa menggunakan neraca pembayaran.
Dengan neraca pembayaran maka pola umum perekonomian suatu negara bisa diketahui sehingga
transaksi ekonomi bisa dilakukan dengan maksimal.
Di dalam transaksi internasional, suatu negara sangat perlu untuk mengetahui keadaan terkini
perekonomian negara lain. Dengan mengetahui keadaan tersebut maka pemerintah dalam negeri
bisa menentukan kebijakan atau langkah-langkah yang harus diambil supaya ketika melakukan
transaksi ekonomi mendapatkan keuntungan.
Sumber daya yang dimiliki oleh suatu negara berbeda-beda. Oleh karena itu, suatu negara perlu
mengetahui sumber daya yang dimiliki oleh negara lain agar bisa menjalin hubungan dalam
perdagangan internasional. Pendapatan yang dihasilkan dari perdagangan internasional bisa
digunakan sebagai cadangan devisa negara dan menjalankan roda perekonomian dalam negeri.
Sumber daya yang dimiliki oleh suatu negara bisa diketahui dengan penggunaan neraca pembayaran
yang tepat. Jika sudah mengetahui sumber daya yang dimiliki oleh negara lain maka pemerintah
suatu negara bisa menentukan transaksi ekonomi seperti apa yang harus dilakukan.
3. Untuk Mengetahui Besarnya Anggaran Devisa yang Diperlukan Dalam Transaksi Ekonomi
Internasional
Cadangan devisa yang dimiliki oleh suatu negara bisa digunakan sebagai transaksi ekonomi
internasional. Agar cadangan devisa bisa bertambah maka transaksi ekonomi internasional harus
dilakukan dengan efektif dan efisien sehingga bisa memperoleh dari transaksi ini.
4. Untuk Mengetahui Langkah-Langkah yang Harus Diambil Dalam Bidang Transaksi Ekonomi
Agar tidak salah dalam melangkah saat melakukan transaksi ekonomi maka pemerintah suatu
negara perlu memikirkan langkah-langkah yang tepat supaya negara tidak mengalami kerugian saat
melakukan transaksi ekonomi.
Oleh karena itu, suatu negara harus punya neraca pembayaran agar bisa mendapatkan data-data
tentang perkembangan perekonomian negara lain. Data-data tersebut akan bermanfaat bagi
pemerintah suatu negara karena dengan memiliki data yang akurat akan menghasilkan kebijakan
yang tepat.
5. Untuk Mengetahui Permasalahan Ekonomi Dalam Negeri yang Ada Pada Suatu Negara
Suatu negara juga harus memperhatikan permasalahan ekonomi yang ada di dalam negeri. Jika
perekonomian dalam negeri terdapat masalah dan tidak segera diselesaikan maka bisa saja akan
mengganggu transaksi ekonomi internasional.
Permasalahan dalam negeri bisa diketahui melalui neraca pembayaran. Pencatatan yang ada di
dalam neraca pembayaran merupakan data-data yang akurat sehingga pemerintah akan segera tahu
permasalahan ekonomi dalam negeri dan segera menyelesaikannya.
Komponen-komponen yang ada di dalam neraca pembayaran dibagi menjadi lima kelompok neraca
yaitu:
1. Neraca Perdagangan
Neraca perdagangan adalah sebuah data yang berhubungan dengan perbandingan nilai ekspor
dengan nilai impor suatu negara yang terjadi dalam satu periode.
Neraca lalu lintas modal adalah pencatatan yang ada di dalam neraca yang mencatat setiap
pinjaman dari luar negeri atau kredit serta pinjaman atau kredit yang diberikan kepada negara lain.
Neraca lalu lintas moneter adalah pencatatan yang ada di dalam neraca yang mencatat tentang
perubahan atau pertumbuhan cadangan devisa pada suatu negara.
5. Neraca Jasa
Neraca jasa adalah pencatatan yang ada di dalam neraca yang mencatat transaksi jasa yang
dilakukan suatu negara dan diterima oleh negara lain selama satu periode.
Kurs dan valuta asing merupakan indikator atau parameter yang digunakan oleh perorangan, badan,
dan negara dalam melakukan transaksi ekonomi.
A. PENGERTIAN KURS
Kurs salah satu istilah yang sering digunakan dalam bidang keuangan dan dikenal dengan sebutan
nilai tukar (exchange rate).
Secara umum, kurs dapat diartikan sebagai harga nilai mata uang yang dapat diukur dengan nilai
mata uang luar negeri serta bisa dibeli atau ditukar dengan mata uang lain.
Valuta asing atau biasa disebut dengan valas adalah mata uang asing yang diakui dan bisa diterima
oleh negara lain. Valuta asing dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah saat melakukan
transaksi ekonomi internasional atau perdagangan internasional.
Nilai mata uang asing akan selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Pada umumnya, mata
uang yang memiliki nilai jual paling tinggi akan diperjualbelikan di dalam forex. Apa itu forex? Forex
merupakan akronim dari foreign exchange yang memiliki arti yaitu suatu transaksi pertukaran mata
uang.
Supaya bisa mengetahui tingkatan nilai mata uang maka bisa simak informasi dari tabel berikut ini:
Jika berdasarkan tabel di atas, mata uang Dolar Amerika yaitu United States Dollar menjadi peringkat
kesatu dalam transaksi pertukaran mata uang. Namun, pada umumnya, semua mata uang yang
berada di dalam tabel tersebut sering diperjualbelikan dengan cara berpasang-pasangan atau
dikenal dengan sebutan pair. Contoh, EUR/GBP, GBP/USD, EUR/USD, AUD/USD, dan GBP/JPY.
Mata uang Dolar Amerika menjadi mata uang yang paling banyak diperjualbelikan dalam transaksi
pertukaran mata uang. Hal itu dikarenakan lebih dari setengah bagian dari seluruh transaksi
pertukaran mata uang dikuasai atau didominasi oleh mata Dolar Amerika.
Adapun beberapa alasan yang bisa menyebabkan Dolar Amerika memegang kendali dalam
pasar forex:
3. Sistem politik yang dimiliki oleh Amerika Serikat cukup stabil dan kuat.
4. Dolar Amerika merupakan alat tukar atau pembayaran yang digunakan dalam transaksi
perdagangan internasional.
5. Amerika Serikat memiliki pasar keuangan terbesar dan paling cair di dunia.
Seiring perkembangan dunia, khususnya dalam bidang ekonomi membuat sektor perdagangan ikut
berkembang sehingga banyak negara yang melakukan perdagangan internasional. Dalam
perdagangan internasional dibutuhkan alat pertukaran mata uang dunia dan alat itu adalah valuta
asing.
Valuta asing memiliki tiga fungsi, yaitu alat tukar dan pembayaran internasional, alat pengendali
kurs, dan alat memperlancar perdagangan internasional.
Pada umumnya, semua transaksi membutuhkan alat tukar seperti uang. Dalam perdagangan
internasional baik berupa barang atau jasa alat tukar menukar yang digunakan ialah valuta asing.
Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa valuta asing berfungsi sebagai uang yang digunakan untuk
alat tukar menukar dalam perdagangan internasional baik berupa barang atau jasa.
Contoh: jika valuta asing berfungsi sebagai alat tukar dan pembayaran internasional adalah ketika
Indonesia mengimpor kendaraan dari Jepang, maka mata uang yang harus dibayarkan ke Jepang
adalah mata uang Yen.
Kurs mata uang yang dimiliki oleh suatu negara akan terus berubah sehingga membutuhkan sebuah
alat untuk mengendalikan perubahan pada kurs mata uang negara lain dan alat itu adalah kurs
valuta asing. Penggunaan kurs valuta asing tertentu pada suatu negara, maka negara tersebut bisa
mengatasi atau mengendalikan nilai tukar mata uang menjadi lebih mudah.
Misalnya, dengan adanya kurs Rupiah ke Dolar Amerika Serikat, maka nilai tukar Rupiah bisa
diketahui apakah sedang mengalami kenaikan atau penurunan. Dengan kata lain, kurs menjadi tolok
ukur menjaga kestabilan nilai mata uang suatu negara.
Misalnya, valuta asing yang sering digunakan dalam perdagangan internasional adalah Dolar
Amerika Serikat karena mata uang tersebut mudah ditukarkan ke dalam mata uang negara lain (yang
melakukan transaksi) sehingga transaksi perdagangan internasional berjalan dengan mudah.
Pasar valuta asing merupakan pasar yang digunakan sebagai transaksi pertukaran mata uang. Bagi
seseorang yang baru ingin masuk ke dalam transaksi pertukaran mata uang perlu mengetahui jenis-
jenis pasar valuta.
1. Pasar Spot
Pasar spot adalah pasar yang memfasilitasi transaksi penukaran mata uang yang dilakukan di bank
dan money changer dengan segera. Transaksi di pasar spot biasanya dilakukan ketika sedang ingin
berlibur ke luar negeri.
2. Pasar Forward
Pasar forward adalah pasar yang melayani pembelian mata uang asing dengan sebuah kontrak.
Biasanya, nilai kontrak pembelian mata uang di pasar ini bisa mencapai jutaan dolar AS.
Transaksi forward biasanya dilakukan oleh individu atau lembaga baik dari bank atau non bank yang
sudah memiliki kontrak khusus pada suatu bank sehingga transaksi ini bisa dikatakan sebagai
transaksi yang terjadi antar bank.
Pasar Currency Futures adalah pasar yang menyediakan perdagangan kontrak Currency Futures. Satu
jenis kontrak Currency Futures bisa memastikan suatu volume standar dari suatu valuta tertentu
yang bisa ditukarkan pada tanggal penyelesaian tertentu di masa depan.
Pada pasar Currency Futures terdapat dua jenis objek transaksi, yaitu valuta asing (financial futures
market) dan komoditas (comodity futures market). Adapun manfaat dari pasar ini yakni membatasi
risiko (hedging) dan tujuan spekulatif.
Pasar Currency Option adalah pasar yang menyediakan perdagangan atau jual beli kontrak Currency
Option. Kontrak Currency Option terbagi menjadi dua kelompok, yaitu Currency Call dan
Currency Put.
1. Transaksi spot
Transaksi spot adalah transaksi yang berupa pembelian dan penjualan valuta asing (valas) atau mata
uang dengan cara serah terima dan pembayaran antar bank yang segera diselesaikan dalam waktu
dua hari kerja. Ada beberapa cara yang digunakan ketika menyerahkan dana dalam transaksi spot,
yaitu:
Value today adalah penyerahan dana yang dilakukan pada tanggal atau hari yang sama dengan
tanggal atau hari dilakukannya suatu transaksi. Cara seperti ini dikenal juga dengan istilah same day
settlement.
Value tomorrow adalah penyerahan dana yang dilakukan pada hari kerja berikutnya atau hari kerja
setelah pembuatan kontrak. Cara seperti ini biasa disebut dengan one day settlement.
Value spot adalah penyerahan dana yang dilakukan selama dua hari kerja setelah tanggal terjadinya
transaksi. Biasanya cara seperti ini dilakukan pada transaksi internasional.
2. Transaksi forward
Transaksi forward adalah transaksi yang berupa kontrak yang disetujui pada hari yang sama, tetapi
penunaiannya akan dilakukan di masa depan (tanggal yang sudah disepakati). Karena hal itulah
transaksi ini disebut juga dengan transaksi berjangka.
Secara sederhana, ketika melakukan transaksi forward, kurs akan ditetapkan pada waktu kontrak
dilakukan, tetapi pembayaran dan penyerahannya akan dilakukan pada kontrak telah jatuh tempo.
3. Transaksi swap
Transaksi swap adalah suatu transaksi yang melibatkan kontrak pembelian dan penjualan valuta
asing dengan menggunakan harga spot yang sudah dikombinasikan dengan transaksi pembelian dan
penjualan valuta asing yang sama dengan harga forward. Dengan demikian, transaksi ini merupakan
gabungan dari transaksi spot dan transaksi forward.
Secara singkat, transaksi ini dilakukan oleh pembuat pasar (dealer) dengan membeli suatu mata
uang dengan transaksi spot dan pembayarannya dilakukan dengan jumlah yang sama, tetapi dengan
transaksi forward.
4. Transaksi option
Transaksi option adalah suatu kontrak yang dipakai untuk mendapatkan hak dalam upaya untuk
membeli atau menjual sejumlah valuta asing pada harga, rentang waktu, dan tanggal akhir tertentu.
Setelah mengetahui pengertian dari kurs dan valuta asing maka kurs valuta asing bisa diartikan
sebagai rasio/perbandingan nilai mata uang dalam negeri dan mata uang luar negeri.
Kurs valuta asing sering digunakan pada perdagangan internasional sehingga suatu negara sebelum
melakukan transaksi pada perdagangan internasional maka akan melihat dan mengamati
perkembangan kurs valuta asing.
Valuta asing mempunyai beberapa sistem dalam penggunaannya. Adapun sistem-sistem tersebut
dibagi menjadi tiga, yaitu:
Sistem kurs tetap adalah suatu sistem nilai tukar mata uang yang bersifat tetap atau harus mengikuti
atauran-aturan yang sudah dbuat oleh bank sentral (pemerintah).
Sistem kurs bebas atau mengambang adalah suatu sistem yang nilai tukar mata uangnya dipengaruhi
atau ditentukan oleh kekuatan-kekuatan pasar. Penawaran dan permintaan pada mata uang asing
akan menentukan nilai mata uang itu sendiri.
Sistem ini bersifat bebas atau akan selalu berubah sehingga bagi para peserta pasar valuta asing
harus terus mengamati perkembangan yang terjadi pada kurs mata uang asing.
Sistem kurs mengambang terkendali adalah suatu sistem nilai valuta asing yang di mana pemerintah
dan pasar sama-sama mempunyai hak untuk menentukan nilai tukar valuta asing.
1. Kurs jual
Kurs jual adalah harga mata uang valuta asing yang diberikan atau ditentukan oleh bank atau money
changer kepada seseorang yang ingin menjual valuta asing atau menukarkan Rupiah dengan valuta
asing.
2. Kurs beli
Kurs beli adalah harga mata uang valuta asing yang diberikan atau ditentukan oleh bank atau money
changer kepada seseorang yang ingin membeli valuta asing atau menukarkan valuta asing dengan
Rupiah.
3. Kurs tengah
Kurs tengah adalah kurs yang diberikan bank atau money changer antara kurs jual dan kurs beli (kurs
jual dan kurs beli dijumlah kemudian dibagi dua).
Suatu hari Putri sedang diberikan pekerjaan ke luar negeri dan ia mendapatkan bayaran dari
perjalanan itu sebesar Rp 45.000.000,00.
Berapa bayaran yang akan diperoleh Putri dalam nilai Dolar Amerika Serikat?
Jadi, uang yang dimiliki oleh Putri dalam bentuk Dolar Amerika sebesar US $3.000.
Sektor industri diyakini sebagai sektor yang dapat memimpin sektor-sektor lain dalam sebuah
perekonomian menuju kemajuan. Produk – produk industrialisasi selalu memiliki“dasar tukar”
(terms of trade) yang tinggi atau lebih menguntungkan serta meciptakan nilai tambah yang lebih
besar dibandingkan produk – produk sektor lain. Hal ini disebabkan karena sektor industri memiliki
produk yang sangat beragam dan mampu memberikan manfaat marjinal yang tinggi kepada
pemakainya seta memberikan marjin/keuntungan yang lebih menarik. Oleh sebab itu industrialisasi
dianggap sebagai ‘obat mujarab’ (panacea) untuk mengatasi masalah pembangunan ekonomi di
negara berkembang.
Menurut Simon Kuznets, pertumbuhan ekonomi dicapai oleh tiga faktor, yaitu peningkatan stabilitas
pasokan barang, kemajuan teknologi, serta penggunaan teknologi yang efisien dan efektif.
Industrialisasi (industrialization)
Adalah sebuah proses di mana perekonomian bertransisi dari berbasis pertanian ke basis
manufaktur. Investasi di fasilitas-fasilitas produksi meningkat pesat. Itu kemudian mengarah ke
produksi barang dan jasa dalam skala besar.
Tenaga kerja ditransfer dari pertanian ke pabrik-pabrik di mana peralatan modal terkonsentrasi.
Orang berpindah dari pedesaan ke perkotaan, di mana aktivitas manufaktur berlokasi. Produktivitas
dan output meningkat pesat untuk mengimbangi peningkatan permintaan barang.
Perekonomian semakin modern. Mesin menggantikan pekerjaan manusia. Metode produksi yang
lebih canggih seperti lean production dan agile manufacturing, juga mendukung output yang lebih
besar dan bervariasi. Pekerjaan manual individu tergantikan oleh produksi massal mekanis dan
pengrajin diganti oleh jalur perakitan.
Kontribusinya terhadap perekonomian meningkat – diukur dari persentase output finalnya terhadap
produk domestik bruto (PDB). Begitu juga, sektor ini juga menciptakan lebih banyak lapangan kerja,
membuat penyerapan tenaga kerja meningkat dari waktu ke waktu dan lebih cepat dibandingkan
dengan sektor lainnya.
Karakteristik industrialisasi:
Meningkatnya urbanisasi.
Pergeseran budaya.
Metode dan teknologi produksi adalah lebih canggih. Itu memungkinkan produktivitas yang lebih
tinggi dan produk yang lebih beragam.
Pasokan energi – seperti minyak dan batubara – melimpah. Sehingga, menyebabkan biaya
energi dan transportasi lebih murah.
Infrastruktur dibangun seperti jalan, jalur kereta api, pelabuhan dan komunikasi, menurunkan
biaya logistik dan memudahkan akses, baik ke sumber bahan baku ataupun pelanggan.
Pembagian kerja dan spesialisasi diperkenalkan. Perusahaan membagi sistem produksi yang
kompleks menjadi berbagai tugas dan pekerjaan yang spesifik. Dikombinasikan dengan
mekanisasi, itu memungkinkan peningkatan produktivitas pekerja secara signifikan.
Pemerintah memperkenalkan kebijakan dan peraturan yang ramah investasi. Itu bertujuan
untuk menarik lebih banyak investasi di sektor manufaktur, baik oleh investor domestik maupun
asing. Contohnya adalah dengan memberikan subsidi, menawarkan keringanan pajak,
mengurangi birokrasi untuk mempermudah investasi asing langsung dan mendorong pasar
tenaga kerja yang lebih fleksibel.
Pasar keuangan berkembang semakin maju. Pengusaha menjadi lebih mudah untuk
mengumpulkan dana yang dibutuhkan untuk mendirikan perusahaan atau ekspansi bisnis.
Mereka dapat mengakses dana yang lebih murah dan lebih melimpah daripada hanya
mengandalkan pinjaman bank atau tabungan pribadi.
Efek industrialisasi
Barang dan jasa semakin beragam dan bernilai tambah lebih tinggi.
Kesempatan kerja meningkat dan upah lebih tinggi daripada upah di sektor primer.
Produktivitas tenaga kerja adalah lebih tinggi karena spesialisasi, dibantu dengan mesin yang
lebih canggih.
Pendapatan nasional meningkat seiring nilai tambah yang lebih tinggi dan berkembangnya
berbagai industri pendukung, menciptakan lebih banyak pekerjaan dan pendapatan di dalam
perekonomian.
Perekonomian mengekspor lebih banyak barang bernilai lebih tinggi, meningkatkan pendapatan
ekspor dan cadangan devisa.
Neraca perdagangan membaik karena ekspor meningkat dan, pada saat yang sama, impor
berkurang karena pasokan domestik lebih dapat memenuhi permintaan domestik.
Standar hidup membaik karena akses yang lebih baik terhadap barang dan jasa yang lebih
mudah dan bervariasi seperti kesehatan dan pendidikan.
Pekerja berkualitas semakin banyak seiring dengan upaya untuk meningkatkan produktivitas
melalui pelatihan dan pendidikan.
Praktik kerja yang buruk muncul seperti upah rendah, kondisi kerja yang buruk dan pekerja anak
karena pemanufaktur mengejar output dan keuntungan.
Penduduk perkotaan menghadapi kondisi hidup yang buruk di mana urbanisasi memunculkan
berbagai masalah, misalnya, terkait akses terhadap perumahan dan kriminalitas.
Pencemaran lingkungan meningkat melalui polusi, sampah perkotaan yang menumpuk, dan
emisi gas rumah kaca.
Sumber daya alam semakin menipis karena dieksploitasi untuk memenuhi kebutuhan bahan
baku sektor manufaktur yang meningkat.
Ekspansi manufaktur mempersulit bisnis untuk merekrut tenaga kerja baru, terutama jika tidak
didukung dengan sistem pendidikan dan pelatihan yang memadai.
Pemilik modal semakin kaya tapi buruh kesulitan untuk mendapatkan lebih banyak uang,
menciptakan kesenjangan kekayaan yang lebih lebar.
Mekanisasi di sektor pertanian mengarah pada pengangguran struktural yang lebih tinggi di
sektor ini karena beberapa buruh tani tidak dapat mengupgrade keahlian mereka sebagaimana
yang diminta pasar.
Impor lebih besar untuk bahan baku dan barang modal, terutama jika sumber daya alam
domestik tidak memadai dan industrialisasi tidak tidak diarahkan untuk membangun rantai
pasokan yang terintegrasi di pasar domestik.
Perekonomian domestik lebih rentan terhadap guncangan eksternal dan nilai tukar karena
semakin terhubung dengan perekonomian luar negeri melalui perdagangan internasional dan
investasi.
Industri Sekunder
Industri ini terlibat dalam produksi daur ulang dan perbanyakan rempah-rempah tumbuhan dan
hewan tertentu sebagai objek penjualan. Tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan keuntungan
dari penjualan tersebut. Misalnya: kompos alami, pembibitan tanaman, beternak, unggas,
peternakan.
Industri Ekstraktif
Industri berkaitan dengan ekstraksi atau ekstraksi barang mentah dari darat, udara atau air.
Umumnya produk industri termasuk dalam bentuk mentah dan digunakan oleh industri manufaktur
dan konstruksi untuk menghasilkan barang jadi. Contohnya, Indusri minyak, pertambangan,
batubara, bajih besi, dan lainya.
Industri manufaktur
Industri ini bergerak dalam mengubah bahan mentah menjadi produk jadi dengan melibatkan
bantuan mesin dan tenaga kerja. Barang jadi meliputi, barang konsumsi dll. Misalnya tekstil, bahan
kimia, industri gula, industri kertas.
Industri konstruksi
Industri konstruksi berkaitan dengan pekerjaan konstruksi bangunan, jembatan, jalan, bendungan,
kanal. Industri ini sangat berbeda dengan jenis industri lainnya karena dari segi barang, industri lain
dapat diproduksi di suatu tempat dan kemudian dijual ke tempat lain. Di sisi lain, industri konstruksi
barang yang diproduksi dan dijual dipasang langsung di satu tempat.
Industri Jasa
Di era milenial, sektor jasa memegang peranan penting dalam pembangunan negara. Sektor industri
utama yang termasuk dalam kategori ini antara lain: perbankan, perhotelan, pariwisata, hiburan.
Industri Kuarter
Industri ini melibatkan penggunaan industri teknologi tinggi. Orang-orang yang bekerja untuk
perusahaan ini harus memiliki kualifikasi yang tinggi di bidang pekerjaannya. Perusahaan penelitian
dan pengembangan adalah model bisnis yang paling umum di sektor industri kuaterner.
Hasil Produk
Semua perusahaan akan memproduksi barang produksi yang sama terkait dengan bahan baku
olahan yang saling berkelanjutan satu sama lain. Contoh: Bahan baku kapas diekstraksi oleh industri
primer, kapas kemudian dapat dimodifikasi menjadi barang sandang di industri sekunder. Industri
tersier dapat mengiklankan barang di majalah dan surat kabar. Sektor industri kuaterner dapat
melibatkan produk / barang yang diiklankan serta diteliti untuk memastikan apakah setiap item
pakaian tersebut memenuhi standar yang diklaimnya.
Industri yang mempekerjakan tenaga kerja dalam jumlah besar di setiap unitnya, misalnya: Industri
tekstil kapas.
Berbeda dengan industri skala besar, industri hanya mempekerjakan sejumlah kecil tenaga kerja per
unit, misalnya: industri radio dan televisi.
Industri kecil
Industri yang dimiliki dan dijalankan oleh perorangan dan yang mempekerjakan hanya sedikit
pekerja atau terkadang dijalankan oleh pemiliknya sendiri, misalnya: toko.
Industri berat
Industri yang menggunakan bahan baku besar dan menghasilkan produk dari kategori serupa,
misalnya: industri besi dan baja.
Industri ringan
Industri ringan yaitu industri yang memakai bahan baku ringan dan menghasilkan produk jadi yang
ringan, misalnya: kipas angin listrik, mesin jahit.
Industri yang dimiliki oleh perorangan atau kelompok / perusahaan yang dikelola dan dimiliki oleh
pihak swasta.
Industri milik negara yang dikelola ditujukan untuk kepentingan umum atau masyarakat.
Industri yang dimiliki berdasarkan kerjasama swasta dan BUMN, kemudian dijalankan, industrinya
dikembangkan.
Industri yang dimiliki dan dijalankan secara kooperatif oleh sekelompok masyarakat yang pada
dasarnya merupakan penghasil bahan baku industri tertentu seperti pabrik gula yang dimiliki dan
dijalankan oleh petani.
Industri berbasis agregat adalah industri yang memperoleh bahan baku dari pertanian, misalnya:
industri tekstil kapas, industri tekstil goni, industri pembuatan gula dan minyak nabati.
Bahan baku utama industri ini adalah bahan galian, contoh: industri besi, baja, aluminium, semen.
Industri ini mengandalkan hewan untuk bahan bakunya. Kulit, tulang, tanduk, sepatu, produk susu
dari hewan, dll. Adalah beberapa industri berbasis pastoral.
Bahan baku dalam proses pembuatan hasil hutan misalnya: karton, kertas, lac, rayon, damar,
penyamakan kulit, alat pengering, keranjang industri.
Kompetisi sempurna
Industri ketika banyak perusahaan kecil muncul saling bersaing. Persaingan ini terjadi pada
perusahaan dalam industri kompetitif yang menghasilkan tingkat output (produk) optimal secara
sosial dengan biaya produksi per unit minimum.
Monopoli
Perusahaan yang bisa dikatakan tidak memiliki pesaing di industrinya. Dalam prosesnya mengurangi
output untuk menaikkan harga dan meningkatkan keuntungan. Produk yang dihasilkan oleh
perusahaan ini secara sosial kurang optimal dan biaya yang dikeluarkan lebih mahal dibandingkan
perusahaan pesaing.
Oligopoli
Industri ini terjadi di beberapa perusahaan. Jika perusahaan bersaing, hal itu dapat dilihat dari
pengurangan output dan peningkatan keuntungan, seperti monopoli. Karena dorongan kuat untuk
menipu kesepakatan kolusi, oligopoli sering bersaing satu sama lain.
Kegiatan ekspor menjadi salah satu indikator pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hingga April 2021,
produk nonmigas mendominasi komoditas ekspor Indonesia ke beberapa negara, seperti Cina,
Amerika Serikat, Jepang, India, dan Malaysia. Sementara, persentase produk migas tidak sampai 10%
dari total ekspor Indonesia. Keberagaman komoditas tersebut menunjukkan negara kita punya
banyak produk potensial yang bernilai ekspor.
Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI) di bawah naungan Kementerian
Perdagangan menyebutkan 9 komoditas ekspor Indonesia yang menjadi produk utama:
Produksi kayu dan hasil hutan yang melimpah juga menempatkan Indonesia sebagai produsen mebel
teratas di dunia. Meski industri mebel sempat mengalami pasang surut akibat terpaan pandemi,
perlahan ekspor furnitur dan produk model mulai bergeliat kembali. Furnitur buatan Indonesia di
beberapa negara, seperti AS, Belanda, Singapura, Korea Selatan, Jepang, Perancis, dan Inggris.
Komponen Otomotif
Mengingat beberapa pabrikan otomotif sudah punya pusat produksi di Indonesia, Sebut saja, BMW,
Daihatsu, Suzuki, Nissan, hingga Isuzu, Semua memungkinkan konsumen lokal memperoleh suku
cadang terbaik berkualitas global. Ini membuat ekspor komponen otomotif memberi harapan pada
roda perekonomian Indonesia lewat ekspor rutin ke beberapa negara, seperti AS, India, Jepang, Cina,
dan Thailand.
Elektronika
Data ekspor tahun 2020 mencatat angka ekspor elektronika sebesar US$9,23 miliar. Ini mencakup
perlengkapan elektrik dan mesin. Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Cina, Thailand, Vietnam, Belgia,
Inggris, dan AS adalah sebagian negara tujuan ekspor elektronika.
Alas Kaki
Laman Kementerian Perindustrian menyebutkan bahwa pada 2019 Indonesia tampil sebagai
produsen alas kaki nomor empat terbesar dunia. Disebutkan kapasitas produksi alas kaki ‘made in
Indonesia’ bisa mencapai 1.271 juta pasang dalam satu tahun. AS, Perancis, Italia, Kanada, Sri Lanka,
dan Jerman jadi beberapa negara tujuan ekspor alas kaki.
Tekstil
Tekstil ini juga menjadi salah satu komoditas ekspor Indonesia. Sering disebut sebagai TPT (tekstil
dan produk tekstil), industri tekstil domestik mengalami pertumbuhan pesat selama beberapa tahun
terakhir. Mayoritas produk tekstil Indonesia diekspor dalam bentuk bahan baku yang kemudian
digunakan oleh industri mode dunia. Negara tujuan ekspor TPT antara lain Italia, Panama, Inggris,
Perancis, AS, Jerman, Belanda, Korea Selatan, dan Spanyol.
Produk pertanian ekspor Indonesia yang menjadi unggulan salah satunya adalah karet. Di tahun
2020, menurut data BPS, total ekspor produk karet ke mancanegara mencapai sekitar 2,2 juta ton
dengan nilai US$2,9 miliar. Negara utama tujuan ekspor karet meliputi AS, Jepang, Tiongkok, India,
Korea Selatan, Brasil, Kanada, Jerman, Belgia, Turki, dan sebagainya.
Kopi, teh dan kakao merupakan produk pertanian Indonesia yang dominan di pasar ekspor.
Indonesia mengirimkan produk kopi, teh dan kakao ke beberapa negara seperti Jepang, Singapura,
Malaysia, India, Mesir, Amerika Serikat, Inggris, Italia, dan negara-negara lainnya.
Udang
Setelah Malaysia, Indonesia berada di posisi kedua produsen minyak kelapa sawit. Ini membuat
minyak nabati menduduki peringkat teratas daftar komoditas ekspor nonmigas pada 2020 lalu.
Dengan total ekspor mencapai US$22,97 miliar, menguasai sekitar 55% pasar ekspor sawit
global. Indonesia mengekspor minyak kelapa sawit ke Cina, India, Vietnam, Afrika Selatan, AS,
Jerman, dan Turki.
Selain 9 produk utama, PPEI juga menunjukkan daftar produk potensial yang dapat diekspor ke
beberapa negara. Sebut saja, makanan kemasan, kerajinan, produk kulit, produk perikanan, rempah-
rempah, dan peralatan medis.
Daya saing industri adalah kemampuan perusahaan atau industri dalam menghadapi tantangan
persaingan dari para pesaing asingnya.
Daya saing mencakup efisiensi (mencapai sasaran dengan biaya serendah mungkin) dan efektivitas
(memiliki sasaran yang tepat). Pilihan tentang inilah yang sangat menentukan dari sasaran industri.
Daya saing meliputi baik tujuan akhir dan cara mencapai tujuan akhir tersebut.
Di antara contoh pengertian daya saing pada tingkat industri ini adalah sebagai berikut:
Suatu industri dikatakan berdaya saing (kompetitif) jika memiliki tingkat produktivitas faktor
keseluruhan (total factor productivity/TFP) sama atau lebih tinggi dibandingkan dengan pesaing
asingnya (foreign competitors).
Suatu industri dikatakan berdaya saing (kompetitif) jika memiliki biaya satuan (rata-rata) sama
atau lebih rendah dibandingkan dengan pesaing asingnya (foreign competitors).
Kebijakan industri diartikan sebagai penggunaan kekuasaan dan sumberdaya pemerintah untuk
menjalankan suatu kebijakan untuk memenuhi kebutuhan sektor atau industri tertentu (dan, jika
diperlukan untuk perusahaan tertentu) dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas faktor
masukan adalah salah satu bentuk regulasi pemerintah untuk mencapai kebijakan makroekonomi
yang pada akhirnya diharapkan akan menghasilkan daya saing sektor industri atau perusahaan
tersebut.
Di tengah terjadinya kontraksi pertumbuhan ekonomi akibat pandemi, sektor pertanian pada
triwulan II/2020 justru dapat menjadi pengungkit yang membantu pertumbuhan ekonomi. Data
Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa kontribusi pertanian ke perekonomian meningkat
pada kuartal II/2020 sebesar 15,46%, dari tahun sebelumnya yang hanya tumbuh sebesar 13,57%.
Pertanian memiliki peranan penting karena sektor tersebut merupakan penyumbang terbesar ketiga
dalam struktur ekonomi Indonesia. Selama pandemi, resiliensi sektor pertanian tak lain karena
Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya alam melimpah, terutama pada bidang
pertanian. Di balik fakta tersebut ternyata pertanian Indonesia masih memiliki berbagai masalah
besar dari hulu hingga hilir yang menghambat kemajuan pertanian Indonesia.
Pada sisi tenaga kerja, petani di Indonesia masih didominasi oleh generasi tua yang rata-rata berusia
di atas 50 tahun. Hanya sekitar 4% pemuda di Indonesia dengan usia 15–35 tahun yang berminat
menjadi petani. Sisanya, sebagian besar cenderung untuk memilih bekerja di sektor industri.
Persoalan pertanian ini akan mampu lebih cepat diselesaikan jika petani di Indonesia mulai bersedia
bersahabat dengan penggunaan teknologi modern. Selama ini, penggunaan teknologi dalam
pertanian di Indonesia masih terbelakang dibandingkan dengan negara lain. Di sisi lain, kecepatan
pertumbuhan penduduk Indonesia dan dunia meningkat pesat tanpa penyeimbangan luasan lahan
produksi pertanian.
Kunci dari kemandirian suatu bangsa berpijak dari kekuatan ketahanan pangannya. Melalui formula
kebijakan yang tepat, Indonesia sebagai negara dengan kekayaan alam yang melimpah, memiliki
peluang sangat besar untuk menjadikan sektor pertanian sebagai leader pemulihan ekonomi.
Sektor pertanian Indonesia kedepannya tentu akan bergantung pada teknologi dan generasi penerus
khususnya anak muda. Pemerintah Indonesia menargetkan akan menjadikan Indonesia sendiri
sebagai lumbung pangan dunia di tahun 2045. Untuk mencapai visi tersebut, pemerintah menyusun
beberapa kebijakan untuk menjaga kestabilan rantai ketahanan pangan nasional.
Dari indeks peringkat ketahanan pangan yang diberikan oleh Global Food Security Index terhadap
negara-negara, Indonesia di tahun 2021 masih menempati peringkat ke-65.
Menurut FAO (Food & Agriculture) mengatakan bahwa adanya 4 pilar dalam ketahanan pangan yang
wajib dicapai yaitu ketersediaan, akses, keterjangkauan fisik dan ekonomi, utilisasi atau keragaman
hingga stabilitas atau keberlangsungan.
Tentu saja sektor pertanian Indonesia mempengaruhi ketahanan pangan nasional, jika ketahanan
pangan terancam situasi politik akan ikut terganggu. Efek domino pada kacaunya sistem
perekonomian tentu akan menghantam harga pangan jika ketersediaannya tidak dijaga.
Setiap daerah di Indonesia tentu diperkaya dengan hasil alam yang beragam dan berbeda jenis.
Sehingga, pekerjaan petani dalam setiap daerah tentu mampu dijadikan sebagai sumber mata
pencaharian bagi sebagian warga desa. Adanya penguatan sektor pertanian Indonesia tentu akan
sangat membantu meningkatkan taraf hidup para petani termasuk kesejahteraan mereka.
Subsektor pertanian meliputi tanaman pangan (tanaman padi dan tanaman palawija), tanaman
hortikultura (dicakup hanya tanaman sayuran dan buah-buahan), tanaman perkebunan (meliputi
perkebunan rakyat, besar negara, dan besar swasta), tanaman kehutanan, perikanan (perikanan
tangkap dan budidaya), dan perternakan.
Subsektor tanaman pangan meliputi semua kegiatan ekonomi yang menghasilkan komoditi bahan
makanan seperti padi, jagung, ketela pohon, ketela rambat, ubi-ubian, kacang tanah, kacang kedelai,
sayur-sayuran, buah- buahan, padi-padian, serta bahan makanan lainnya.
Stabilitas ekonomi yang tidak merata sehingga banyak sebagian dari penduduk yang keterbatasan
ekonomi makin miskin karena tingginya kebutuhan hidup yang harus dipenuhi.Usaha Kecil dan
Koperasi adalah basis ekonomi bangsa yang dapat menjadi alternatif pilihan guna mengangkat
perekonomian kita dari keterpurukan.
Usaha kecil merupakan usaha yang integral dalam dunia usaha nasional yang memiliki kedudukan,
potensi, dan peranan yang signifikan dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional pada
umumnya dan pembangunan ekonomi pada khususnya.
Selain itu, usaha kecil juga merupakan kegiatan usaha dalam memperluas lapangan pekerjaan dan
memberikan pelayanan ekonomi yang luas, agar dapat mempercapat proses pemerataan dan
pendapatan ekonomi masyarakat.
Secara garis besar, Usaha Kecil adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang
memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri.
Definisi usaha kecil menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh
orang perorangan yang dilakukan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana
dimaksud dalam undang-undang.
Adapun kriteria usaha kecil Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2008 tentang
Usaha Kecil antara lain:
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 sampai dengan paling banyak Rp
500.000.000,00 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 sampai dengan paling banyak Rp
2.500.000.000,00 (ket.: nilai nominal dapat diubah sesuai dengan perkembangan perekonomian
yang diatur oleh Peraturan Presiden)
1. Usaha kecil tidak memiliki sistem pembukuan, yang menyebabkan pengusaha kecil tidak
memiliki akses yang cukup menunjang terhadap jasa perbankan.
2. Pengusaha kecil memiliki kesulitan dalam meningkatkan usahanya, karena teknologi yang
digunakan masih bersifat semi modern, bahkan masih dikerjakan secara tradisional.
3. Terbatasnya kemampuan pengusaha kecil dalam mengembangkan usahanya, seperti: untuk
tujuan ekspor barangbarang hasil produksinya.
Pengertian Koperasi
UU No. 25/1992: Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
TEORI UKM
Usaha Kecil Menengah atau UKM adalah jenis bisnis yang dijalankan dalam skala kecil hingga
menengah. UKM bukan anak perusahaan, cabang perusahaan, atau bagian dari perusahaan atau
bisnis skala besar.
Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Usaha
Mikro adalah usaha yang punya omset di bawah 300 juta per tahun dan jumlah pekerja di bawah 20
orang.
UKM adalah suatu jenis usaha yang punya kontribusi cukup besar dalam mendorong pertumbuhan
ekonomi. UKM berperan dalam memperluas kesempatan kerja dan penyerapan tenaga kerja. Peran
penting UKM akan terasa dalam pembentukan PDB (Produk Domestik Bruto).
UKM adalah pilar terpenting dalam perekonomian di Indonesia. Berdasarkan data Kementrian
Koperasi dan UKM pada kuartal pertama 2021 mencatat jumlah Usaha Kecil Menengah di Indonesia
mencapai 64.2 juta. Kontribusi terhadap PDB mencapai 61.07% atau senilai Rp 8.573,89 triliun. UKM
dan UMKM juga dapat menyerap 97% dari total tenaga kerja dan menghimpun 60.4% dari total
investasi.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008, UKM atau Usaha Kecil Menengah dibagi
menjadi 3 kelompok, yaitu Mikro, Kecil, dan Menengah.
1. Usaha Mikro
Usaha Mikro adalah usaha yang dimiliki oleh perorangan dan badan usaha milik perorangan. Usaha
Mikro memiliki aset maksimal Rp 50 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha). Usaha
Mikro punya omset maksimal Rp 300 juta per tahun.
2. Usaha Kecil
Usaha Kecil adalah usaha yang berdiri sendiri, bukan anak usaha atau cabang dari usaha menengah
atau besar. Usaha Kecil memiliki aset senilai Rp 50 juta sampai Rp 500 juta, di luar tanah dan
bangunan. Hasil penjualan mencapai Rp 300 juta sampai Rp 2.5 miliar per tahun.
Usaha kelas menengah juga dimiliki oleh perorangan atau badan usaha milik pribadi. Usaha ini juga
bukan cabang atau anak usaha perusahaan lain. Jumlah aset yang dimiliki Usaha Menengah senilai
Rp 500 juta sampai Rp 10 miliar. Sedangkan untuk omset atau penjualan yang didapatkan sebesar Rp
2.5 miliar sampai 50 miliar per tahun.
Contoh UKM di Indonesia: UKM Kuliner, UKM Fashion, UKM Pendidikan dan Pelatihan, UKM
Agribisnis, UKM Tour & Travel, UKM Produk Kreatif, UKM Teknologi & Internet, UKM Jasa
Kebersihan.
Istilah UKM seringkali digunakan untuk menjelaskan unit usaha kecil dan menengah. Sementara
itu, UMKM atau Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah lebih sering menitikberatkan pada cakupan
unit usaha mikro. Keduanya memiliki definisi yang berbeda-beda menurut berbagai literatur.
Namun, sebagian besar literatur dan peraturan pemerintah lebih sering menggunakan istilah
UMKM karena dianggap lebih mewakili ketiga unit usaha yang mencakup di dalamnya.
Berbagai peraturan juga lebih menekankan pada penjelasan soal perbedaan tiga unit usaha,
yakni unit usaha mikro, unit usaha kecil, dan unit usaha menengah.
Dari sisi pembinaan dan pemberdayaan, ketiga unit usaha dikelola oleh pihak berbeda. Menurut
aturan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, unit usaha mikro dibina oleh
kabupaten dan kota, usaha kecil diurus oleh provinsi, sedangkan usaha menengah berskala
nasional.
Dari sisi yuridis formal, usaha mikro relatif tidak berbadan hukum, sedangkan usaha kecil
menengah wajib memiliki dasar hukum.
Berdasarkan BPS, kriteria UMKM dibedakan berdasarkan jumlah karyawan. Usaha kecil
merupakan entitas usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja lima sampai 19 orang. Sedangkan
usaha menengah merupakan entitas usaha yang memiliki tenaga kerja 20 sampai 99 orang.
Di sisi lain, Bank Dunia memiliki kriteria sendiri dalam mendefinisikan unit UMKM. Misalnya,
usaha yang termasuk dalam unit mikro harus memiliki kriteria jumlah karyawan kurang dari 30
orang. Jumlah karyawan usaha kecil kurang dari 100 orang, dan usaha menengah tak lebih dari
300 orang.
Ada beberapa jenis koperasi yang disebutkan di dalam UU nomor 25 tahun 1992 Pasal 15:
1. Koperasi primer
Koperasi primer adalah koperasi yang didirikan oleh orang-seorang serta beranggotakan lebih dari
20 orang.
2. Koperasi sekunder
Koperasi sekunder adalah koperasi yang didirikan oleh koperasi yang beranggotakan koperasi juga.
Berdasarkan jenis usaha yang dijalankan, koperasi terbagi menjadi empat jenis, yaitu:
1. Koperasi Produsen
Koperasi produsen adalah koperasi yang menyediakan sarana kepada produsen untuk melakukan
produksi. Produk berasal dari anggota dan ditawar dengan harga relatif lebih tinggi untuk kemudian
dijual kepada anggota dan non-anggota.
2. Koperasi Konsumen
Koperasi konsumen adalah koperasi yang menyediakan kegiatan usaha berupa barang untuk
kebutuhan anggota dan non-anggota.
3. Koperasi Jasa
Koperasi jasa adalah koperasi yang menyediakan jasa (kecuali simpan pinjam) untuk kebutuhan
anggota dan non-anggota.
Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang melayani anggota dan non-anggota dengan melakukan
jasa simpan-pinjam sebagai satu-satunya kegiatan usaha lembaga.
Prinsip Koperasi
1. Keanggotaan tidak dipaksa. Oleh karenanya harus berdasarkan sukarela dan terbuka.
3. Pembagian hasil usaha diberikan secara adil sesuai dengan porsi kontribusi masing-masing
anggota terhadap koperasi.
4. Pemberian balas jasa terhadap pemberi modal sesuai dengan jumlah modal yang diberikan.
5. Mengutamakan kemandirian.
Asas Koperasi
UU No. 25/1992, pasal 2, menetapkan kekeluargaan sebagai asas Koperasi. Di satu pihak, hal itu
sejalan dengan penegasan ayat 1 pasal 33 UUD 1945 beserta penjelasannya, sejauh bentuk-bentuk
perusahaan lainnya tidak dibangun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaaan,
semangat kekeluargaan ini merupakan pembeda utama antara Koperasi dengan bentuk-bentuk
perusahaan lainnya.
Tujuan Koperasi
3. Membantu pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi rakyat yang adil dan
makmur
5. Membantu produsen dengan memberikan penawaran harga yang relatif lebih tinggi.
6. Membantu konsumen dengan memberikan penawaran harga yang relatif lebih terjangkau.
7. Memberikan bantuan peminjaman modal kepada unit-unit usaha skala mikro dan kecil.
Fungsi Koperasi
Fungsi pertama dari koperasi, yaitu membangun sekaligus mengembangkan potensi dan
kemampuan anggotanya secara khususnya dan masyarakat secara umum. Demikian juga, untuk
mewujudkan kesejahteraan sosial dan ekonomi rakyat.
Fungsi kedua dari koperasi, yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan masyarakat
secara aktif. Kualitas SDM yang semakin meningkat akan memberikan manfaat bagi perekonomian.
Fungsi ketiga dari koperasi, yaitu memperkuat ketahanan ekonomi kerakyatan. Fungsi ini bisa
dikatakan sebagai pondasi kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan menjadikan
koperasi sebagai sokogurunya.
Kegiatan atau jenis usaha yang dilakukan oleh usaha kecil cenderung atau pada umumnya
bersifat usaha informal dan juga jarang memiliki sebuah perencanaan usaha.
Pembagian kerja yang longgar di dampingi dengan jumlah tenaga kerja yang tidak terlalu banyak
dan terbatas.
Penenkanan biaya yang cenderung agak sukar karena minimnya sistem akutansi.
Walaupun terkesan kecil dan rentan terhadap faktor-faktor kegagalan usaha. Namun, berikut
beberpa keunggulan yang dimiliki oleh usaha kecil, yaitu:
Modal Minim: Tentu saja untuk membuka usaha kecil tidak memerlukan modal besar dan
banyak, modal minim saja sudah bisa membuat seseorang membuka sebuah usaha kecil.
Action Yang Lebih Cepat : Karena memerlukan modal yang lebih sedikit dan minim tentunya
anda lebih mudah melakukan dam memulai usaha ini. Bahkan usaha kecil yang dianggap lebih
mudah terpapar dengan penyebab kegagalan usaha malah mampu bertahan dan biasanya tidak
akan memberikan dampak yang besar walaupun terkena sebuah krisis prekenomian negara
sekalipun.
Tahan Banting : Biasanya usaha kecil akan lebih tahan banting dan memiliki kemampuan
bertahan yang lebih baik daripada usaha besar atau menengah yang mudah tergoyahkan oleh
beragam permasalahan perekonomian bangsa.
Fokus Konsumen Yang Tinggi : Pelayanan yang dibelrikan kebada konsumen akan lebih terarah
dan lebih terfokuskan karena mereka akan lebih baik dalam mengenali dan manajemen
pelayanan langsung terhadap para konsumen tersebut.
Lebih Fleksibel : Karena usaha kecil inihanya berupa usaha yang berdiri sendiri tanpa ada
tuntutan dari beragam jenis perusahaan besar yang berada diatas mereka, maka usaha kecil bisa
lebih fleksibel dalam mengembangkan sayap mereka untuk mendapatkan kinerja yang lebih baik
kedepannya.
Bebas : selain fleksibel dan mudahnya melakukan perubahan. Salah satu keunggulan lain yang
dimiliki oleh usaha kecil adalah kebebasan dalam melakukan usaha produksi maupun distribusi
barang atau jasa yang mereka hasilkan.
Penuh Tantangan : karena modal minim yang dimiliki oleh usaha tersebut maka pelaku usaha
harus lebih dituntut untuk kreatif dan melakukan hal yang pantas agar usaha mereka bisa
berkembang dengan baik dan juga bertahan diatas banyaknya persaingan usaha kala ini.
Ciri Koperasi:
Kegiatan Koperasi harus bersifat swadaya (usaha sendiri), swakerta (buatan sendiri),
swasembada (kemampuan sendiri).
Anggota koperasi tidak bersifat permanen atau tetap sehingga menyebabkan modal koperasi
juga tidak pasti.
Anggota memiliki kekuasaan tertinggi dalam koperasi, yang tercermin dalam forum Rapat Anggota,
sering kali secara teknis disebut RAT (Rapat Anggota Tahunan). Fungsi Rapat Anggota adalah :
Menetapkan Rencana Kerja, Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi serta
pengesahan Laporan Keuangan.
Pengurus koperasi adalah suatu perangkat organisasi koperasi yang merupakan suatu
lembaga/badan struktural organisasi koperasi. Kedudukan pengurus sebagai pemegang kuasa rapat
anggota memiliki tugas dan wewenang yang ditetapkan oleh undang-undang nomor 25 tahun 1992
tentang perkoperasian, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta peraturan lainnya yang
berlaku dan diputuskan oleh rapat anggota. Dalam pasal 29 ayat 2 undang-undang nomor 25 tahun
1992 tentang perkoperasian disebutkan bahwa pengurus merupakan pemegang kuasa rapat
anggota, sedang dalam pasal 30 di antaranya juga disebutkan bahwa :
Mengajukan laporan keuangan & pertanggung jawaban daftar anggota dan pengurus.
Wewenang.
Adanya fungsi pengawasan dalam suatu organisasi koperasi, dimaksudkan sebagai salah satu upaya
untuk memperkecil resiko yang mungkin timbul sebagai akibat dari terjadinya penyimpangan-
penyimpangan kebijakan dari rencana yang telah ditetapkan.
Pengawas dipilih melalui rapat anggota bersama dengan pemilihan pengurus dengan masa jabatan
tiga tahun.Jabatan pengawas tidak boleh dirangkap dengan jabatan pengurus, sedangkan
persyaratan badan pengawas sama dengan persyaratan pengurus.
Wewenang Pengawas.
Menetapkan struktur organisasi dan manajemen koperasi serta menjamin kelangsungan usaha.
Dapat bekerja terus selama tidak bertentangan dengan anggaran dasar dan keputusan rapat
anggota, sekalipun ada penggantian pengurus.
Mengembangkan kepercayaan atas kekuatan dan kemampuan koperasi sendiri dalam kegiatan-
kegiatannya.
6. Anggota
Demokrasi Ekonomi adalah sistem perekonomian nasional yang kekuasaannya dipegang oleh rakyat
berdasarkan UUD 1945 dan Pancasila.
Globalisasi Ekonomi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan
dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan dan
investasi.
Globalisasi ekonomi atau free trade adalah kegiatan ekonomi dan perdagangan banyak negara yang
terintegrasi dengan memiliki kekuatan pasar tanpa menghiraukan batas territorial negara.
Ciri-ciri demokrasi ekonomi memiliki poin-poin utama yang membedakannya dengan sistem
perekonomian lainnya. Beberapa negara di dunia menggunakan sistem demokrasi ekonomi dalam
menjalankan roda perekonomian, termasuk Indonesia.
Di Indonesia sendiri, ciri-ciri demokrasi ekonomi tercantum dalam TAP MPRS No. XIII/MPRS/1996
tentang GBHN. Demokrasi ekonomi menjadi dasar kehidupan perekonomian, sekaligus menjadi ciri
khas kegiatan ekonomi bangsa Indonesia.
Dalam hal ini, negara berperan untuk mengatur, membimbing, dan mengarahkan kegiatan
perekonomian rakyat Indonesia. Oleh karena itu, terdapat kerja sama dan hubungan timbal balik
antara pemerintah, swasta, dan masyarakat.
Demokrasi ekonomi sebagai dasar pembangunan, memiliki ciri-ciri positif yang harus dipupuk dan
dikembangkan dalam poin-poin berikut ini:
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh negara.
3. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
7. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan
masyarakat.
8. Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan dalam batas-batas yang
tidak merugikan kepentingan umum.
Menurut TAP MPR No.II/MPR/1993 tentang GBHN, walaupun memiliki banyak ciri-ciri positif,
demokrasi ekonomi Indonesia tetap harus menghindari ciri-ciri negatif berikut ini:
1. Sistem Free Fight Liberalism, yaitu kebebasan dapat menimbulkan eksploitasi terhadap manusia
dan bangsa lain. Sejarah menunjukkan bahwa, eksploitasi terhadap manusia menempatkan
Indonesia dalam posisi terlemah dalam perekonomian dunia.
2. Sistem Etatisme, yaitu keadaan pemerintah yang bersifat dominan, mendesak, serta mematikan
potensi, sekaligus daya kreasi sektor-sektor ekonomi.
3. Monopoli, yaitu pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok tertentu yang merugikan
masyarakat.
Dengan globalisasi ekonomi, faktor pertumbuhan ekonomi diantara negara-negara menjadi saling
terkait dan saling bergantung satu sama lain sehingga memunculkan berbagai perusahaan
multinasional dan meningkatkan pertumbuhan perdagangan internasional.
Ciri-ciri globalisasi berikutnya adalah perkembangan media massa yang sangat pesat seperti televisi,
film musik dan berita-berita internasional. Informasi-informasi yang beraneka ragam ini dapat kita
nikmati dengan cepat.
4. Produksi meningkat
Globalisai ekonomi yang tidak membatasi batas-batas wilayah sangat memungkinkan peningkatan
produksi termasuk produksi dunia yang meningkat dari hari ke hari. Hal ini termasuk pula pada
produk impor yang memungkinkan para konsumen untuk menikmati lebih banyak pilihan barang.
Adanya banyak modal yang didapatkan dari investasi asing juga merupakan ciri ciri globalisasi
ekonomi. Seperti kita ketahui, semakin mudah kita dalam mendapatkan modal investasi dari luar
negeri, maka kegiatan ekonomi semakin berjalan dengan baik. Modal ini biasanya didapat dari bank
atau pasar saham terutaman dari negara maju yang menyediakan modal investasi.
7. Persaingan meningkat
Hal ini terjadi mengingat kegiatan ekonomi berlangsung tanpa memperhatikan batas-batas di
masing-masing negara.
Masuknya tenaga kerja asing juga menjadi ciri ciri globalisasi ekonomi. Selain jangkauan pasar yang
luas, globalisasi ekonomi turut mendatangkan pekerja-pekerja asing ke dalam negeri.
Globalisai ekonomi juga ditandai dengan munculnya berbagai bentuk kerjasama antara perusahaan
dalam negeri bermitra dengan perusahaan luar negeri seperti badan kerjasama ekonomi
regional, bentuk kerjasama multilateral dan lainnya. Dampak yang bisa ditimbulkan dari adanya
kerja sama ini adalah kondisi industri dalam negeri yang menjadi sulit berkembang.
Apabila sudah terjadi fenomena maraknya barang-barang selundupan dari luar negeri, maka sudah
bisa dipastikan bahwa globalisasi ekonomi sedang terjadi. Meskipun hal ini merupakan masalah
ekonomi bisnis, namun hal ini tidak bisa untuk dihindari.
Potensi,inisiatif,dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan dalam batas-batas yang tidak
merugikan kepentingan umum
Pasar yang sangat terbuka untuk produk-produk ekspor (dengan catatan produk ekspor
Indonesia dapat bersaing si pasar internasional).
Dengan demikian kesempatan pengusaha Indonesia sangat terbuka dalam menciptakan produk
berkualitas yang dibutuhkan oleh pasar dunia.
Mudah untuk mengakses modal investasi yang berasal dari luar negeri. Mudah mendapatkan
barang yang dibutuhkan masyarakat dan belum diproduksi di Indonesia.
1. Dorongan pasar
Pasar dunia merupakan pasar yang sangat potensial. Hal ini mendorong perusahaan untuk
memasuki pasar internasional dan pasar global dan memperoleh keuntungan yang maksimal.
2. Dorongan biaya
Perusahaan global mencari negara – negara yang mampu memberikan biaya produksi suatu produk
yang murah dan mengkombinasikan bebagai produkdari beberapa negara sehingga akan
meminimalkan biaya produksi. Dorongan untuk meminimalkan biaya produksi ini mendorong banyak
perusahaan untuk menjadi perusahaan global.
3. Dorongan pemerintah
Adanya perjanjian antar negara seperti APEC, AFTA, MEE, NAFTA semakin memberikan fasilitas dan
mempermudah perkembangan globalisasi ekonomi global.
4. Dorongan persaingan
Adanya persaingan yang semakin ketat baik di pasar domestik dan pasar internasional mendorong
banyak perusahaan untuk memaksimalkan kombinasi biaya produksi yang paling murah walaupun
harus berasal dariberbagai negara sehingga akan mampu bersaing dengan perusahaan lain.
5. Faktor lain
Faktor perkembangan teknologi dan informasi yang cepat mendorong semakin cepatnya globalisasi
yang terjadi. Fasilitas transportasi yang cepat, internet dan telephon menjadikan globalisasi
berkembang dengan cepat.
Faktor Globalisasi
1. Kedekatan
Kemajuan teknologi dan informasi semakin memperdekat jarak antara satu tempat dengan tempat
yang lain. Dengan pesawat jet dan peralatan telepon serta internet orang akan mudah bertemu dan
bertatap muka secara cepat walaupun terpisah jarak yang jauh.
2. Lokasi
Globalisasi mendorong perusahaan bisnis untuk menggunakan banyak tempat sebaga tempat usaha
maupun pemasaran produk mereka.
3. Sikap
Dampak Positif
Selain mendorong perekonomian negara berkembang, ternyata globalisasi ekonomi juga akan
mendorong dunia ekonomi secara menyeluruh di dunia. Salah satu caranya adalah dengan melalui
perubahan lokasi industri yang lebih efisien. Selain itu bisa dengan meningkatkan pergerakan modal
internasional, termasuk penanaman modal internasional (Foreign Direct Investment).
Tingkat kemiskinan merupakan salah satu masalah utama yang dimiliki oleh seluruh negara di
dunia.Terdapat salah satu cara yang dianggap paling efektif untuk menurunkan angka kemiskinan
tersebut, yakni dengan adanya globalisasi ekonomi. Hal tersebut, dikarenakan adanya peluang untuk
meningkatkan angka pemasukan negara hasil dari perdagangan yang terjadi di dalam ruang lingkup
internasional.
Efisiensi ekonomi di seluruh negara juga akan meningkat seiring dengan berjalannya waktu. Dengan
adanya globalisasi ekonomi, diharapkan negara akan lebih bisa mengefisiensikan dunia
perekonomiannya agar mampu bersaing di pasar dunia.
Oleh karena globalisasi ekonomi memiliki ruang lingkup internasional, maka tak mengherankan akan
berdampak pada pendapatan per-kapitanya.
Meningkatkan Variasi Komoditas Barang atau Jasa yang Tersedia di Berbagai Negara
Dengan adanya globalisasi ekonomi komoditas barang atau jasa yang ada di pasar dunia akan
semakin bervariasi. Hal ini disebabkan karena negara yang ikut berpartisipasi jumlahnya banyak dan
menawarkan komoditi bermacam-macam. Maka dari itu, kebutuhan sebuah negara akan semakin
bisa terpenuhi dengan adanya variasi ini.
Dampak Negatif
Pertumbuhan tingkat perkapita akan menyebabkan timbulnya ketimpangan, terutama untuk negara
maju dan berkembang yang pastinya akan terjadi.
Karena memiliki ruang lingkup yang cukup besar, dampak negative akan timbul dari globalisasi
ekonomi ini. Salah satu yang paling terlihat adalah tingkat keamanan pekerjaan yang akan
berkurang. Karena, pasar yang terlibat berada dalam skala besar, sehingga akan sulit untuk
memastikan kemanan ketika melakukan pekerjaan atau transaksi.
Karena ruang lingkupnya cukup luas, akan timbul instabilitas dan sensifitas ekonomi terhadap
berbagai fenomena di seluruh negara yang terlibat. Contoh isu yang paling sering ditemukan karena
adanya kesensitifan ini adalah terorisme dan perang antar negara.
Disebabkan oleh pihak yang terlibat ada di seluruh dunia, membuat mekanisme penyusunan
ekonomi di sebuah negara menjadi tidak efektif. Hal ini dikarenakan negara harus bersikap fleksibel
jika ingin ikut berpartisipasi di dalam pasar dunia. Jadi, negara harus mampu menyusun dan
menyesuaikan mekanisme perekonomian yang membuat kinerja menjadi tidak efektif.
Karena melibatkan banyak pihak, mulai dari proses produksi hingga konsumsinya, otomatis
kerusakan lingkungan yang timbul akan semakin besar.
Sebagian perusahaan menganggap bahwa persaingan di era globalisasi adalah tantangan yang juga
dijadikan sebagai peluang dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Sebuah Negara dapat dikatakan mendukung globalisasi ekonomi ketika mampu menghasilkan
inovasi melalui pemanfaatan teknologi. Teknologi dapat dimanfaatkan untuk membuat prediksi di
lingkungan yang kompleks dengan cara melakukan sebuah penelitian dan kajian dari pengetahuan
tertentu.
Tidak bisa dipungkiri memang bahwa dengan masuknya globalisasi maka akan semakin banyak
masalah yang akan dihadapi. Meski demikian, dengan adanya inovasi dan sistem operasi produk
Critical Thinking
Yang dapat berdampak nyata bagi kualitas hidup populasi masyarakat di dunia adalah tingkat
pendapatan global. Hal ini dikarenakan teknologi menghasilkan harga yang mudah dengan
keuntungan jangka panjang di efisiensi dan produktivitas.
Dengan teknologi tersebut maka biaya transportasi dan komunikasi akan menurun, logistic dan
rantai pemasokan menjadi lebih efektif dan biaya perdagangan akan berkurang. Semua hal ini akan
memberikan dampak membuka pasar baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Creativity
People Management
Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan seorang yang mampu mengarahkan pada hasil
kuat dan berkelanjutan. Caranya hanay dengan meningkatkan keterlibatan sumber daya manusia
yang bekerja untuk mereka. Dengan demikian hal ini berdampak langsung pada pekerja di kelas
bawah.
Di era globalisasi seperti saat ini, teknologi dalam sektor ekonomi begitu krusial sehingga
membutuhkan bantuan yang sangat efektif untuk meningkatkan skala keuntungan. Hal ini
dibutuhkan keterampilan untuk berkoordinasi dengan baik. Cakupannya yaitu kapasitas untuk
mengatur dan menghubungkan dengan keseluruhan alur kerja yang mencakup penanganan krisis,
rintangan atau erupsi yang bisa tidak terduga.
Emotional Intelligence
Digitalisasi tentu memiliki kemampuan untuk memacu setiap informasi yang diterima oleh seluruh
masyarakat. Sehingga dalam hal ini setiap orang bisa mendapat berbagai informasi baik informasi
yang bersifat lokal maupun internasional.
Namun di satu sisi hal ini dapat membuat manusia mendapatkan informasi yang diperlukan. Namun
di sisi lain hal ini akan menjadi beban berlebih dari seluruh proses informasi yang diterima oleh
setiap masyarakat sehingga dibutuhkan kecerdasan emosional yang dapat mengidentifikasikan dan
mampu mengelola tingkat emosional orang lain.
Keputusan yang baik tentu membutuhkan tujuan yang jelas, spesifik, realistis, terukur dan disepakati
oleh sebagian pendukung. Namun tidak banyak perusahaan yang siap menghasapi kondisi ini,
Oleh karena ini perusahaan sangat perlu melakukan evaluasi desain dan sistem operasi yang selama
ini berjalan. Namun jangan pernah berhenti untuk beradaptasi dengan berbagai perkembangan
ekonomi global dan persaingan digital.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memiliki catatan keuangan bisnis yang baik dan
benar sebagai dasar bisnis yang kuat.
Proses perkembangan demokrasi dan globalisasi dewasa ini banyak memberikan pengaruh dalam
proses pembentukan dan pelaksanaan fungsi administrasi publik. Proses demokratisasi dalam
perspektif liberal adalah peran negara yang minimal (minimal state) atau dibatasi, karena Negara
dianggap suatu kejahatan tapi dibutuhkan (necessary evil).
Dalam perspektif ini, proses demokratisasi dilakukan justru dengan mengurangi peran Negara.
Proses demokratisasi ekonomi dilakukan dengan mengurangi sebanyak mungkin perilaku invesionis
Negara, sehingga perkernbangan ekonomi sebebas mungkin mengikuti mekanisme pasar dan
persaingan bebas.
Kapitalisme merupakan prasyarat (necessary condition) dari suatu demokrasi dan bukan sebaliknya.
Dalam kapitalisme, hak milik perseorangan (property right) diakui dan dilindungi. Selanjutnya,
alokasi sumberdaya tidak ditentukan oleh Negara, melainkan diserahkan kepada tangan-tangan gaib
(invisible hand), yaitu mekanisme pasar. Negara adalah visible hand yang peranannya bisa
mendistorsi pasar dan karena itu harus dibatasi hingga seminimal mungkin. Itulah demokrasi
ckonomi yang akan membuat demokrasi politik, yang menjunjung tinggi nilai individu itu terwujud.
Yang perlu dilakukan Indonesia adalah mengkonsolidasikan seluruh potensi SDA dan dana yang
ada untuk membangun kekuatan industri, teknologi, SDM dan keuangan, sehingga kita mampu
bertanding di arena percaturan globalisasi.
Selain itu juga perlu mengatur agenda stabilisasi makro, liberalisasi perdagangan, investasi dan
sektor keuangan, serta privatisasi hanya dilakukan apabila sesuai dengan kondisi politik,
ekonomi, sosial, dan kelembagaan di Indonesia.
Dengan perubahan orientasi kebijakan ekonomi seperti ini, Indonesia akan lebih berpeluang
menjadi pemenang, bukan pecundang globalisasi.
Perjanjian Perdagangan Bebas Tahun 2015 menanggapi Globalisasi Ekonomi yakni adanya perjanjian
AFTA.
AFTA merupakan akronim dari ASEAN Free Trade Area sejatinya merupakan kesepakatan dari negara
– negara di ASEAN untuk membentuk sebuah kawasan bebas perdagangan. Tujuannya agar bisa
Dengan adanya kebijakan perdagangan bebas AFTA ini, nantinya tidak akan akan ada hambatan
tarif(bea masuk 0-5%) ataupun hambatan non tarif untuk negara – negara anggota ASEAN. Dengan
begitu, tentunya keuntungan dan tantangan akan muncul untuk negara Indonesia juga. Lantas,
apakah negara kita Indonesia sudah siap? Siap memanfaatkan kondisi ini untuk membuat negara
lebih maju dan berkembang? Apalagi AFTA ini efektif tahun 2015,
1. Tantangan Pendidikan
2. Tantangan Perdangangan
1. Pada masa demokrasi liberal (1959-1957) Pemotongan nilai uang dimaksudkan untuk
mengurangi jumlah uang yang beredar, agar tingkat harga turun. Program ini dikenal
dengan sebutan ....
a. Gunting Syarifuddin** c. Gunting Baharudin
b. Gunting Hasanudin d. Gunting Revolusi
2. Salah satu tokoh yang terkenal pada masa atau era Kebangkitan Sosiologi Konsumsi
adalah...
a. Pierre Bourdieu** c. Max Weber
b. Karl Marx d. George Simmel
3. Secara garis besar, teori konsumsi dibagi dalam tiga bagian yaitu, kecuali...
a. Teori Konsumsi Klasik
b. Teori Konsumsi Ordelama**
c. Era Kebangkitan Sosiologi Konsumsi
d. Konsumsi dan Postmodernisme
7. Karakteristik menunjukkan ciri yang mendasari dari sebuah objek. Adapun karakteristik
perekonomian Indonesia, dipengaruhi oleh, kecuali ...
a. Faktor Geografi c. Faktor Sosial, Budaya dan Politik
b. Faktor Demografi d. Faktor Eksternal**
8. Tingginya ULN dari banyak LCDs disebabkan oleh faktor-faktor berikut, kecuali...
a. Defisit TB
b. Kebutuhan untuk membiayai S-I gap yang negatif
c. Tingkat inflasi yang rendah**
d. Ketidak efisiensinya struktrual didalam perekonomian mereka
10. Manfaat arus modal internasional (investasi) dari Negara DCs ke LDCs dapat dilihat
dalam bentuk, kecuali…..
a. Pertumbuhan output (PDB)
b. Kesempatan kerja dan pendapatan
c. Peluang meningkatkan barang-barang import**
d. Peralihan teknologi
11. Secara umum faktor yang mempengaruhi konsumsi terdiri atas, kecuali....
a. Faktor ekonomi c. Non ekonomi
b. Demografi d. Faktor internal**
12. Kemampuan perusaahaan industri, daerah, negara atau antar daerah untuk mengahasilkan
faktor pendapatan dan faktor pekerjaan yang relatif tinggi dan berkesinambungan untuk
menghadapi persaingan internasional, pengertian dari....
a. Industri c. Daya kemampuan industri
b. Industrialisasi d. Daya saing**
13. Perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduknya ke pulau yang masih jarang
penduduknya, disebut......
a. Emigrasi c. Evakuasi
b. Ruralisasi d. Transmigrasi**
14. Pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan
selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Merupakan pengertian
dari pendapatan..
a. Pendapatan Perseorangan (PI)
b. Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)**
c. Pendapatan National Netto (NNI)
d. Produk National Netto (NNP)
15. Isdiovo (2010), membedakan penyebab kemiskinan didesa dan dikota. Kemiskinan
didesa terutama disebabkan oleh faktor-faktor antara lain, kecuali….
a. Ketidakberdayaan c. Kerentanaan
b. Keterkucilan d. Pergaulan**
16. Kegiatan membeli barang atau jasa dari Negara lain disebut…..
a. Impor** c. Barter
b. Ekspor d. Semua salah
17. Suatu korelasi antara APBN dan saldo TB yang dapat dijelaskan dengan beberapa
persamaan berikut :
a. Y = C + G + X-M c. Y = G + I + X-M
b. Y = C + G + I d. Y = C + G + I + X-M**
18. Ada sejumlah faktor-faktor yang membuat intensitas dari proses industrialisasi berbeda
antar Negara, faktor-faktor tersebut adalah, kecuali…..
a. Kondisi dan struktur awal ekonomi dalam negeri
b. Ciri industrialisasi
c. Besarnya pasar Negara
d. Keberadaan SDM**
19. Penyebab utama tingginya ULN Negara-negara sedang berkembang (LDCs) adalah,
kecuali….
a. Tabungan domestik rendah c. Berorientasi pada import
b. Tingkat inflasi tinggi d. Defisit transaksi berjalan**
20. Penanaman dana yang dilakukan oleh suatu perusahaan ke dalam suatu aset dengan
harapan memperoleh pendapatan dimasa yang akan datang disebut dengan…..
a. Pendapatan c. Investasi**
b. Pengetahuan d. Modal
21. Pada tahun 1795, VOC dibubarkan karena dianggap gagal dalam mengeksplorasi
kekayaan Hindia Belanda (Indonesia). Kegagalan itu Nampak pada defisitnya kas VOC,
yang antara lain disebabkan oleh, kecuali ...
a. Peperangan yang terus-menerus dilakukan oleh VOC dan memakan biaya besar
b. Korupsi yang dilakukan pegawai VOC sendiri
c. Penggunaan tantara sewaan membutuhkan biaya besar
d. Tidak adanya pembagian deviden**
22. Total penerimaan negara dalam satu periode (satu tahun) atau pendapatan yang diterima
oleh masyarakat/pemilik faktor produksi suatu negara selama kurun waktu tertentu adalah
pengertian dari...
a. Pendapatan nasional** c. Pendapatan perseorangan
b. Pengeluaran nasional d. Pendapatan setelah kena pajak
23. Dibawah ini yang bukan merupakan manfaat keberadaan BUMN adalah :
a. Memenuhi kebutuhan hidup masyarakat berupa barang dan jasa
b. Mengurangi kuantitas dan kualitas produksi komoditi ekspor**
c. Membuka dan memperluas kesempatan kerja
d. Mencegah monopoli pasar barang dan jasa
24. Usaha kecil (UK) termaksud usaha mikro (UM) menurut departemen koperasi adalah
suatu usaha yang berdiri apabila memiliki kekayaan....
a. Lebih dari Rp. 200 juta c. Maksimal Rp.200 juta**
b. Rp. 200 juta s/d 1milyar d. Diatas 10 milyar
25. Tingkat pengembalian yang diharapkan yang paling berpengaruh terhadap investasi
adalah...
a. Suku bunga riil, yaitu suku bunga noimal yang dikurangi dengan angka laju inflasi.
b. Agar pengeluran investasi barang modal menjadi lebih efisien.
c. Mendorong perusahaan untuk lebih meningkatkan lagi nilai investasi nya
d. Memberikan harapan keuntungan yang besar, investor akan meningkatkan
nilai investasi tersebut.**
27. Didefinisikan sebagai pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf,
pendidikan, dan standard hidup untuk semua Negara seluruh dunia. Merupakan
pengertian dari.......
a. Indikator Perencanaan Manusia
b. Indikator Pembangunan Manusia
c. Indeks Perencanaan Manusia
d. Indeks Pembangunan Manusia**
28. Kegiatan impor membawa banyak manfaat bagi masyarakat. Berikut ini yang bukan
manfaat kegiatan impor :….
a. Memperoleh barang dan jasa yang tidak bisa dihasilkan
b. Memperoleh peningkatan hutang**
c. Memperoleh teknologi modern
d. Memperoleh bahan baku
29. Industri semen, industri baja, industri BBM (bahan bakar minyak bumi), dan industri
serat sintetis termasuk dalam kegiatan industri pertambangan berdasarkan....
a. Pertanian c. Bahan mentah**
b. Perkebunan d. Bahan setengah jadi
30. Kaufman dan Hotchkiss (1999), mengidentifikasi penyebab pengangguran adalah sebagai
berikut, kecuali…..
a. Proses Mencari Kerja c. Efisiensi Upah
b. Kekakuan upah d. Mencari pengalaman**
31. Pentingnya aspek pemerataan, tampaknya disadari betul dalam masa orde baru, sehingga
muncul istilah 8 (delapan) jalur pemerataan sebagai basis kebijakan ekonominya.
Dibawah ini yang buka termasuk dalam delapan jalur pemerataan :
a. Kebutuhan pokok c. Pembagian pendapatan
b. Pendidikan dan kesehatan d. Inflasi**
32. Suatu kebijakan moneter yang dijalankan dengan mengatur uang beredar dan tingkat
suku bunga melalui operasi pasar, merupakan contoh dari…..
a. Kebijakan moneter kuantitatif
b. Kebijakan moneter terpusat**
c. Kebijakan moneter kualitatif
d. Kebijakan fiskal kuantitatif
33. Wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat, perairan, dan ruang udara
diatasnya, serta tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif dan landas kontinen,
disebut…
a. Daerah perbatasan c. Daerah persemakmuran
b. Daerah pabean** d. Semua salah
34. Kategori ketimpangan ditentukan dengan menggunakan kriteria, Jika proporsi jumlah
pendapatan dari masyarakat yang masuk katagori 40 % terhadap pendapatan penduduk
kurang dari 12 % maka ditribusi pendapatan dikatagorikan sebagai…
a. Memiliki ketimpangan pendapatan tinggi**
b. Memiliki ketimpangan pendapatan sedang
c. Memiliki ketimpangan pendapatan rendah
d. Memiliki ketimpangan pendapatan stabil
35. Maju mundurnya UKM terutama UK di Indonesia dalam era perdagangan bebas dan
globalisasi perekonomian dunia, adalah tergantung kepada, kecuali....
a. Kemampuan menguasai teknologi
b. Mempunyai kualitas SDM yang tinggi
c. Penguasaan ilmu pengetahuan
d. Memiliki SDA yang besar**
37. Kegiatan ekspor membawa banyak manfaat bagi masyarakat. Berikut ini yang bukan
manfaat kegiatan ekspor…
a. Memperluas pasar bagi produk ekspor
b. Menambah devisa Negara
c. Memperluas lapangan kerja
d. Menambah pengangguran**
38. Menurut faisal basri ada 5 faktor yang melatar belakang keberadaan BUMN, diantara
adalah, kecuali :
a. Penyeimbang kekuatan-kekuatan swasta besar
b. Sumber pendapatan Negara
c. Hasil dari nasionalisasi perusahaan
d. Pengelolaan dibidang strategi**
39. Ada sejumlah faktor-faktor yang membuat intensitas dari proses industrialisasi berbeda
antar Negara faktor-faktor adalah, kecuali…..
a. Kondisi dan struktur awal ekonomi dalam negeri
b. Ciri industrialisasi
c. Besarnya pasar dalam negeri
d. Kebaradaan SDM**
40. Sasaran pembangunan manusia diprioritaskan pada tiga tujuan dasar, yaitu..
a. Usia hidup (longevity)
b. Pekerjaan (employment)**
c. Standar hidup Layak (decent living)
d. Pengetahuan (knowledge)