Tardho Hakim
Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Tidar
email : tardhohakim08@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pembangunan PLTU yang ada di Desa
Bunton, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap. Kehadiran PLTU
memberikan berbagai pengaruh bagi masyarakat sekitar baik dari segi
ekonomi, sosial atau budaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh PLTU terhadap kondisi masyarakat di Desa Bunton, Kecamatan
Adipala, Kabupaten Cilacap. Metode yang dipakai dalam penelitian ini
menggunakan metode Kuantitatif. Teknik yang di gunakan untuk
mengumpulkan data yaitu dengan membagi angket dan selanjutnya hasil dari
data tersebut di konversi dalam bentuk angka dan dimasukan kedalam tabel.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Kehadiran PLTU berdampak pada
kesejahteraan masyarakat di bidang ekonomi, Namun tidak begitu berdampak
pada kondisi sosial budaya masyarakat di Desa Bunton, Kecamatan Adipala,
Kabupaten Cilacap.
ABSTRACT
This research was motivated by the construction of a steam power plant in
Bunton Village, Adipala District, Cilacap Regency. The presence of PLTU
provides various influences for the surrounding community, both in terms of
economy, social or culture. This study aims to determine the effect of PLTU on
the condition of the community in Bunton Village, Adipala District, Cilacap
Regency. The method used in this research is the quantitative method. The
technique used to collect data is by dividing the questionnaire and then the
results of the data are converted into numbers and entered into a table. The
results of this study indicate that the presence of the PLTU has an impact on
the welfare of the community in the economic field, but does not have much
impact on the socio-cultural conditions of the community in Bunton Village,
Adipala District, Cilacap Regency.
1. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara dengan sumber daya alam yang sangat besar. Sumber daya
alam seperti minyak bumi, batu bara, mineral, dan logam merupakan komoditas yang
menyumbang pendapatan negara. Batubara merupakan komoditas yang sering digunakan. Batu
bara memiliki banyak keunggulan, salah satunya dapat dipakai untuk sumber energi
pembangkit listrik tenaga uap yang dinilai mampu mencukupi kebutuhan energi yang terus
meningkat seiring dengan pertambahan penduduk. Menurut (Sepang et al., 2021) kontribusi
sektor ESDM terhadap PNBP Nasional telah melampaui target dan merupakan sektor
penyumbang terbesar, dengan angka Rp. 217,8 triliun dari realisasi Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP) sebesar Rp407,1 triliun pada tahun 2018 dan pada tahun 2019 dari target
Rp214,2 triliun hingga triwulan III-2019 yang telah terealisasi sebesar Rp123,5 triliun.
Salah satu Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batubara yang telah di dirikan di
Desa Bunton, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap. PLTU ini di dirikan tahun 2014 di desa
Bunton. PLTU ini mempunyai kapasitas 1 x 700 megawatt. Kehadiran PLTU ini tentunya
memberikan dampak baik secara positif maupun negatif bagi penduduk masyarakat sekitar.
Besarnya dampak masyarakat sebagai akibat dari pembangunan PLTU tersebut akan
mengakibatkan berbagai perubahan bagi warga di desa Bunton, Kecamatan Adipala.
Perubahan dalam masyarakat dapat terjadi dengan cepat atau lambat. Menurut Nooraliza &
Salam (2022), Perubahan mata pencaharian yaitu Perubahan dalam pekerjaan dasar yang
diperbuat oleh manusia untuk hidupnya dan sumber daya yang ada untuk membangun
keberadaan yang berarti disebut sebagai transisi mata pencaharian (peningkatan standar hidup).
Kehadiran PLTU disambut hangat oleh masyarakat sekitar karena memberikan banyak
peluang baru, khususnya bagi para pekerja konstruksi. Setiap pembangunan memiliki pengaruh
positif dan negatif. Salah satu pengaruh negatif pembangunan PLTU yaitu pencemaran
lingkungan yang dapat menimbulkan perubahan dalam masyarakat, baik dalam situasi sosial
ekonomi maupun kondisi budaya masyarakat sekitar.
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang diuraikan diatas, penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut terkait Pengaruh pembangkit listrik tenaga uap
(PLTU) di desa Bunton, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap baik pengaruh terhadap
kondisi ekonomi, soial maupun budaya bagi masyarakat setempat.
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Desa Bunton, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap. Metode yang
dipakai dalam penelitian ini yaitu mennggunakan metode kuantitatif. Data yang dikumpulkan
menggunakan metode ini diubah ke bentuk angka sehingga dapat dievaluasi, dan hasil
penelitian akan menunjukkan hubungan antara faktor-faktor yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
3. PEMBAHASAN
Pada analisis frekuensi, diperoleh data bahwa responden menjawab “ya” atas keberadaan
PLTU yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sebanyak 14 responden atau 40 %
persen. Mengatakan "tidak" mendapat 21 responden, atau 60 %, dan "tidak tahu" mendapat 0
suara, atau 4,3 %. Tabel berikut menggambarkan hal ini dengan lebih jelas:
Dari segi manfaat PLTU untuk masyarakat, responden menjawab “ya” sejumlah 25 orang atau
71.4%, “tidak” sejumlah 10 orang atau 28.6 %, dan “tidak tahu” sejumlah 0 orang atau 0 %.
Tabel berikut menggambarkan hal ini dengan lebih jelas:
Selanjutnya Pertanyaan apakah ada lebih dari 2 keagamaan yang ada di masyarakat, responden
menjawab “ya” sejumlah 27 orang atau 77,1% ,“tidak” sejumlah 6 orang atau 17,2% , dan
“tidak tahu” sejumlah 2 orang atau 5,7%. Tabel berikut menggambarkan hal ini dengan lebih
jelas:
Responden pertanyaan tentang jumlah kesenian yang ada di masyarakat lebih dua menjawab
“ya” sejumlah 19 atau 54,3%, “tidak” sejumlah 11 orang atau 31,4%, dan “tidak tahu” sejumlah
5 orang atau 14,3%. Tabel berikut menggambarkan hal ini dengan lebih jelas:
Responden pertanyaan tentang apakah PLTU membantu di bidang pendidikan bagi masyarakat,
menjawab “ya” sejumlah 9 atau 25,7%, “tidak” sejumlah 24 orang atau 68.6%, dan “tidak tahu”
sejumlah 2 orang atau 5,7%. Tabel berikut menggambarkan hal ini dengan lebih jelas:
4. SIMPULAN
Keberadaan PLTU di Desa Bunton, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, dinilai
berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Pendirian PLTU secara tidak langsung telah
menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi lingkungan sekitar. Beberapa masyarakat yang
bekerja di PLTU, direkrut langsung oleh PLTU atau oleh mitra PLTU. Bagi masyarakat,
keduanya sama, dan memperoleh pekerjaan berarti menerima upah yang di dapatkan setiap
bulanya. Menerima gaji atau upah menunjukkan bagaimana sebuah keluarga memperoleh janji
untuk memenuhi semua kebutuhan keluarga.
Untuk masyarakat yang tidak bekerja di PLTU juga mendapatkan penghasilan lain
seperti menyewakan tempat tinggal/kost, menjual makanan, menjual pulsa, dan lain-lain.
Masyarakat dapat menjual makanan yang dijual di sepanjang jalan. dan banyak karyawan
PLTU/masyarakat luar yang berbelanja makanan. Dengan keadaan tersebut, perekonomian
masyarakat terus berputar dan lebih stabil dari sebelumnya.
Namun, pendirian PLTU tersebut tidak banyak berdampak terhadap kondisi sosial
budaya masyarakat. Dalam hal keyakinan dan aktivitas keagamaan, masyarakat tidak
terpengaruh oleh keberadaan PLTU. Demikian juga, komponen kesenian dan budaya tidak
terpengaruh oleh aktivitas dari PLTU Bunton seperti dukungan pendidikan, bantuan hidup,
kegiatan seni, ataupun pembangunan masjid.