NAMA : Rohmat Agung Yulianto

NIM : 2006581035
Mata Kuliah : Hama dan Penyakit Tanaman Lanskap
Program Studi : Arsitektur Lanskap
Kuis
1. Jamur apa yang memproduksi Toksin HV? dan tahun berapa jamur yang memproduksi
Toksin HV ini muncul?

Jawab : Jamur yang memproduksi Victorin atau toksin Hv adalah jamur Cochliobolus victoriae. Jamur
ini muncul pada tahun 1945 setelah pengenalan dan penggunaan luas dari varietas oat Victoria dan
turunannya.

2. Jamur apa yang memproduksi Tentoksin dan apa akibat dari terjangkitnya Tentoksin?

Jawab : Jamur yang memproduksi tentoksin adalah jamur Alternaria alternata, yang menyebabkan
bitnik-bintik dan klorosis pada tumbuhan dari banyak spesies. Bibit dengan lebih dari sepertiga luas
daunnya mati klorosis, dan mereka dengan klorosis lebih sedikit jauh sedikit lebih kuat daripada
tanaman yang sehat.

3. Jelaskan penyusun dan fungsi dari protein pada tanaman!

Jawab : Sel tumbuhan atau tanaman mengandung protein berbeda yang tak terhitung banyaknya,
dimana protein ini disusun oleh 20 jenis atau lebih yang memiliki kandungan asam amino berbeda.
Fungsi protein pada tanaman adalah sebagai katalis reaksi seluler (enzim) atau sebagai bahan struktural
(dalam membran dan dinding sel).

4. Jelaskan proses pembentukan oksigen aktif dan cara kerjanya dalam menyakiti tanaman!

Jawab : Salah satu jenis racun jamur pada tanaman adalah jenis cercosporin. Racun ini dikatakan unik
karena dapat diaktifkan oleh cahaya yang selanjutnya akan menghasilkan spesies oksigen aktif,
terutama oksigen tunggal. Oksigen tunggal aktif yang telah dihasilkan ini akan menghancurkan
membran tanaman inang dan menyediakan nutrisi untuk patogen antar sel sehingga patogen dapat
berkembang pada tanaman dan menganggu proses berlangsungnya kehidupan tanaman.

5. Apa saja bagian dari lapisan alifatik?

Jawab : Lapisan alifatik terdiri dari rantai panjang zat lipid, ditambah beberapa asam lemak khusus,
dan terletak di antara dinding sel primer dan plasmalemma.

6. Jamur apa yang pertama kali mengisolasi Giberelin dan apa dampaknya?

Jawab : Giberelin pertama kali diisolasi dari jamur Gibberella fujikuroi, penyebab penyakit kecambah
padi. Dampak yang ditimbulkan yaitu mempercepat pemanjangan varietas kerdil ke ukuran normal dan
mendorong pembungaan, pemanjangan batang dan akar, dan pertumbuhan buah. Pemanjangan tersebut
dalam beberapa hal menyerupai yang disebabkan oleh IAA, dan giberelin juga menginduksi
pembentukan IAA.

7. Dimana letak lignin atau zat kayu dalam tanaman ?

Jawab : Lignin ditemukan di bagian lamela tengah, serta di dinding sel sekunder pembuluh xilem dan
serat yang memperkuat tanaman.
8. Dimana hormon auksin diproduksi dalam tanaman ?

Jawab : Hormon auksin merupakan hormon pada tumbuhan yang di produksi pada bagian titik tumbuh
(koleoptil), ujung batang, ujung akar dan jaringan lain bersifat merismatik. Auksin yang terdapat secara
alami pada tumbuhan adalah indole-3-acetic acid. Diproduksi terus-menerus dalam jaringan tanaman
yang sedang tumbuh, IAA bergerak cepat dari jaringan hijau muda ke jaringan yang lebih tua, tetapi
dihancurkan terus-menerus oleh enzim indole-3-acetic acid oxidase, yang menjelaskan rendahnya
konsentrasi auksin. Produksi dan peran auksin dalam penyakit tanaman telah dipelajari lebih luas di
beberapa penyakit bakteri tanaman.

9. Dimana letak terjadinya flavonoid?

Jawab : Flavonoid adalah kelas besar senyawa fenolik yang terjadi di sebagian besar jaringan tanaman,
terutama di vakuola. Beberapa fungsi Flavonoid bertindak sebagai molekul sinyal untuk fungsi tertentu
dalam kombinasi tanaman/mikroba tertentu.

10. Apa fungsi utama lipid dan dimana letak lipid?

Jawab : Fungsi utama lipid sebagai penghalang hidrofobik dengan memisahkan sel-sel dari lingkungan
mereka dan menjaga organel seperti kloroplas dan mitokondria utuh dan terpisah dari sitoplasma. Lipid
ini umumnya terletak di sitoplasma pada hampir semua sel tanaman.

11. Bakteri apa yang memproduksi Tabtoksin?

Jawab : Tabtoksin diproduksi oleh bakteri Pseudomonas.

12. Dimanakah Hormon Auksin di prosuksi?

Jawab : Auksin yang terdapat secara alami pada tumbuhan adalah indole-3-acetic acid. Diproduksi
terus-menerus dalam jaringan tanaman yang sedang tumbuh, IAA bergerak cepat dari jaringan hijau
muda ke jaringan yang lebih tua, tetapi dihancurkan terus-menerus oleh enzim indole-3-acetic acid
oxidase, yang menjelaskan rendahnya konsentrasi auksin. Produksi dan peran auksin dalam penyakit
tanaman telah dipelajari lebih luas di beberapa penyakit bakteri tanaman.

13. Apa fungsi paling dasar dari kontrol gen virus?

Jawab : Beberapa fungsi paling dasar dari kontrol gen virus adalah infektivitas pada inang tertentu,
replikasi virus, pergerakan virus dari sel ke sel, transportasi virus jarak jauh di tanaman, penularan virus
dari tanaman ke tanaman, dan produksi. dari protein mantel virus.

14. Etilen memberikan berbagai efek pada tanaman yang terdiri atas?

Jawab : Diproduksi secara alami oleh tanaman, etilen memberikan berbagai efek pada tanaman,
termasuk klorosis, absisi daun, epinasty, stimulasi akar adventif, dan pematangan buah. Etilen juga
menyebabkan peningkatan permeabilitas membran sel, yang merupakan efek umum dari infeksi. Etilen
diproduksi oleh beberapa jamur dan bakteri patogen tanaman. Etilen juga terlibat dalam gejala epinasti
daun dari sindrom layu pembuluh darah dan dalam defoliasi dini yang diamati pada beberapa jenis
penyakit tanaman.

15. Jelaskan pengertian Zat Pektik?

Jawab : Zat pektik merupakan komponen utama dari lamela tengah, yaitu, semen antar sel yang
menahan sel-sel jaringan tanaman. Sedangkan zat pektik juga merupakan bagian besar dari primer
dinding sel di mana mereka membentuk pengisian gel amorf ruang antara mikrofibril selulosa.
16. Pengaruh Cochliobolus carbonum terhadap tanaman jagung?

Jawab : Ras 1 Cochliobolus carbonum menyebabkan penyakit bercak daun utara dan busuk telinga
pada jagung. Dua ras jamur lainnya tidak menghasilkan toksin tetapi menginfeksi jagung di seluruh
dunia, meskipun menyebabkan lesi yang lebih kecil. Garis jagung resisten memiliki gen yang
mengkode enzim yang disebut HC toxin reduktase yang mengurangi dan dengan demikian
mendetoksifikasi toksin