Anda di halaman 1dari 15

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.2 (2021.1)

Nama Mahasiswa : JONES RODRIGO SIMANJUNTAK

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 042842346

Tanggal Lahir : 15 JUNI 1999

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4209 / ILMU NEGARA

Kode/Nama Program Studi : 311 / ILMU HUKUM S1

Kode/Nama UPBJJ : 17 / JAMBI

Hari/Tanggal UAS THE : SENIN, 27 DESEMBER 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN


TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : JONES RODRIGO SIMANJUNTAK


NIM : 042842346
Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4209 / ILMU NEGARA
Fakultas : HUKUM
Program Studi : 311 / ILMU HUKUM S1
UPBJJ-UT : JAMBI

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Senin, 27 Desember 2021

Yang Membuat Pernyataan

JONES RODRIGO SIMANJUNTAK


BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

JAWABAN
1. a. Pentingnya mempelajari Ilmu Negara dalam mempelajari hukum yaitu Ilmu negara adalah
dasar dalam melakukan penyelenggaraan dalam praktek ketatnegaraan yang telahn diatur
dalam hukum tata negara yang lebih lanjut, jadi kesimpulanya ilmu negara mempelajari
konsep, teori tentang negara yang menjadi dasar dalam mempelajari Hukum Tata Negara.
lmu negara merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang ilmu yang
obyeknya adalah negara. Hubungan ilmu negara dengan hukum tata negara sendiri sangat
spesifikan internal khusus ilmu negara dengan hukum tata negara yang sama-sama
mempersoalkan negara sebagai obyek kajiannya hukum tata negara yang mempelajari suatu
negara dengan sistem ketatanegaraan. Ilmu negara sendiri dibagi menjadi 2 bagian, yaitu
tinjauan secara sosiologis dan tinjuan secara yuridis. Tinjauan secara sosiologis yaitu meninjau
tentang sifat-sifat negara, sedangankan tinjauan secara yuridis yaitu meninjau tentang
konstitusi negara. Tujuan mempelajari ilmu negara sendiri adalah:
- Tujuan secara akademis, dimana untuk memahami secara holistik tentang persoalan
yang berkaitan dengan negara menggunakan metode dan pendekatan kenegaraan
atau secara politik dan hukum sebagai dasar ilmu hokum tata negara.
- Tujuan secara praktis, memberikan pemahaman ke mahasiswa tentang dasar-dasar
dari negara dan sisi hukum serta mampu menganalisis secara ilmiah dan obyektif
untuk kedinamikaan negara.
- Sebagai bahan kajian kenegaraan
b. Dilihat berdasarkan kedudukannya :
1) Ilmu negara merupakan pengantar bagi HTN dan HAN.
2) Ilmu negara, ilmu teoritis-ilmiah yang akan dipraktekan dalam HTN.
Manfaatnya menurut Rengers Hora Sicama :
- Dilihat tugas ahli hukum: Ilmu negara sebagai penyelidik yang hendak mendapatkan
kebenaran-kebenaran secara obyektif. Ilmu negara tidak melaksanakan hukum,
sedangkan HTN sebagai pelaksana hukum.
- Dilihat dari objek kajian: Ilmu negara obyek penyelidikannya adalah asas-asas pokok dan
pengertian-pengertian pokok tentang negara pada umumnya sein wissenschaft.
Sedangkan HTN objeknya adalah hukum positif normativen wissenschaft.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

c. Menurut George Jellinek membuat sistimatika ilmu negara sebagai berikut:


George Jellineck dalam bukunya “Algemeine Statslehre” membuat sistematika tentang Ilmu
Negara: Statswissenchaf (ilmu negara dalam arti luas) :
1. Statswissenchaft (ilmu negara dalam arti sempit)
2. Rechtswissenchaft ( ilmu hukum)
Statswissenchaft dalam arti sempit dibagi:
1. Algemeine statslehre (ilmu negara umum)
2. Besondere statslehre (ilmu negara khusus)
Algemeine statslehre terdiri dari:
1. Algemeine soziale statslehre, menyelidiki negara sebagai gejala sosial,
seperti: hakekat negara, teori pembenaran negara, teori terjadinya negara, teori terjadinya
hukum negara, teori mengenai tujuan negara.
2. Algemeine statsrechtslehre, menyelidiki negara dari segi hukum.
Misalnya: teori bentuk negara, teori konstitusi, teori fungsi negara.
Besondere statslehre dibagi dua:
1. Individualle statslehre, mengkaji negara yang konkret.
2. Spezialle statslehre, mengkaji hal-hal tertentu dari negara misalnya: Parlemen.
2. a. Krabbe memulai teorinya dengan pertanyaan apakah yang dimaksud dengan hukum berlaku?
Kenapa hukum berlaku. Jawabnya hukum berlaku karena otoritas kekuasaan. Sepanjang
kekuasaan dari yang berdaulat dipakai sebagai titikpangkal maka dasarnya akan
sampai pada kehendak Tuhan atau kelompok yangmenyatu dengan yang berdaulat atau
kekuatan kodrat dari yang kuat atas yang lemah.Tetapi dilain pihak, dalam Kedaulatan
hukum hanya melihat dasarnya pada kekuasaan yang dijumpai dalam kehidupan kerohanian
manusia. Khususnya padabagian kehidupan spiritual yang beroperasi dalam diri kita yang
disebut kesadaran hukum. Dalam teori kedaulatan hukum, dasar berlakunya hukum berada
pada dayainternal bukan daya eksternal seperti teori kedaulatan negara. Kesadaran hukum
inilahsumber dari kekuasaan itu. Inilah makna teori kedaulatan hukum Krabbbe. Menurut
Krabbe, moralitas dan hukumbersumber pada kesadaran hukum (rechtsbewusstsein/sense
of right). Hukum tetapeksis hanya karena orang terus menerus menilai dan menilai
kembali kepentingan-kepentingannya. Mereka bertujuan mencapai keseimbangan kepentingan.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Orang ingin melindungi kepentingan sendiri dan mengakui kepentingan orang lain yang
berkaitan dengannya. Kesadaran akan hak dan kewajiban timbal balik ini merupakan landasan
bagi bangunan organisasi-organisasi politik untuk terjaminnya kepentingan umum.
b. kaidah yang berasal dari perasaan hukum seseorang hanya berlaku baginya saja. Jadi apabila
tiap orang mempunyai anggapan sendiri tentang hukum, maka hukum yang berdasarkan
anggapan sendiri itu jumlah dan macamnya tidak terkira banyaknya. Sedangkan tata tertib
masyarakat menghendaki adanya hukum yang sama bagi semua orang; jika tidak demikian,
maka masyarakat menjadi kacau (anarki). Setelah mengetahui kekurangan ini, maka Krabbe
mengubah teori tersebut dan membuat batasan yang baru yang berbunyi: “Hukum berasal dari
perasaan hukum yang ada pada bagian besar dari anggota suatu masyarakat.” (Menurut Krabbe,
maka negara seharusnya negara hukum (rechtsstaat)). Tiap tindakan negara harus dapat
dipertanggung jawabkan pada hukum.
c. Menurut saya, pandangan ini tidak salah, tetapi juga tidak sepenuhnya benar. Savigny meyakini
bahwa hukum sebagai produk budaya akan mengangkat pengalaman-pengalaman berhukum
masyarakat itu ketingkat yang lebih abstrak. Jadi, hukum dalam perspektif Savigny tumbuh
dari dua sumber ekstrem sekaligus. Pada satu sisi ada proses historis yang terus memproduksi
hukum yang hidup (living law) sebagaimana secara kasat mata terlihat dari perilaku kehidupan
bermasyarakat keseharian. Pada sisi lain ada juga falsafah berhukum yang ikut terbentuk
sebagai hasil kristalisasi hukum yang hidup dan kemudian dipelihara menjadi “idealisme”
kehidupan bermasyarakat. Sekali lagi, harus dicatat bahwa keduanya tidak lahir sebagai
produk by-design. Keduanya tumbuh dengan sendirinya, tanpa rekayasa. Savigny juga percaya
bahwa setiap rakyat (bangsa) tumbuh dalam ruang dan waktu yang membingkai kehidupan
mereka secara berbeda-beda. Jadi, seharusnya tiap bangsa punya sejarah hukumnya sendiri-
sendiri. Dengan demikian, pandangan Savigny sangat kontras dengan anggapan aliran hukum
kodrat mengenai adanya hukum yang universal.
3. a. Menurut van der Pot, setiap negara kesatuan dapat disusun dan diselenggarakan menurut asas
dan sistem sentralisasi atau desentralisasi. L.J. van Apeldoorn, mengatakan: “...suatu negara
disebut negara kesatuan apabila kekuasaan hanya dipegang oleh pemerintah pusat, sementara
provinsi-provinsi menerima kekuasaan dari pemerintah pusat. Provinsi-provinsi itu tidak
mempunyai hak mandiri. Negara kesatuan sebagai negara dengan sentralisasi kekuasaan.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

b. Pasal 1 ayat (7) UU No. 32 Tahun 2004 yang menyatakan desentralisasi merupakan penyerahan
wewenang kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus pemerintahan dalam sistem
Negara kesatuan RI, maka penyerahan wewenang oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom
bermakna peralihan wewenang secara delegasi disebut delegation of authority. Sehingga
terdapat batasan dalam pemberian desentralisasi yaitu dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun
2004 Tentang Pemerintahan Daerah tepatnya Pasal 10 ditegaskan Pemerintah Daerah
menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya, kecuali urusan
pemerintahan yang oleh Undang-Undang ini ditentukan menjadi urusan Pemerintah Pusat.
c. Pemerintah Daerah diberi kewenangan untuk membentuk Perda untuk membantu proses dalam
pelaksanaan Pemerintahan di daerah. Sesuai ketentuan Pasal 14 Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan perundang-undangan yaitu, “materi muatan
Peraturan Daerah provinsi dan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota berisi materi muatan
dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas pembantuan dan menampung kondisi
khusus daerah dan/ atau penjabaran lebih lanjut peraturan perundang-undangan yang lebih
tinggi.”
4. a. Territorial division of power, yang bersifat kewilayahan pada kasus diatas yang termasuk
pembagian kekuasaan tersebut yaitu kekuasaan negara di Indonesia dibagi menjadi dua bagian,
yaitu kekuasaan horizontal dan kekuasaan vertikal. Pembagian kekuasaan secara horizontal
merupakan pembagian kekuasaan yang sesuai dengan Trias Politic sedangkan pembagian
kekuasaan vertical dalam Pasal 18 UUD 1945 merupakan kekuasaan negara yang berjenjang
dari atas ke bawah, tingkat atas mempunyai kekuasaan lebih tinggi dari pada di bawahnya
b. Separation of power (pemisahan kekuasaan) membagi fungsi pemerintahan atas tiga yaitu:
eksekutif, yudikatif dan legislatif. Tiga fungsi ini dijalankan oleh tiga lembaga yang berbeda
masing masung dujalankan oleh presiden, kongres, dan mahkamah agung. Sedangkan Divisions
of power (difusi kekuasaan) biasanya dilaksanakan oleh negara yg menganut sistem
parlementer, disini terdapat pemisahan fungsinya pemerintahan. Kepala negara biasanya
dikepalai oleh raja sedangkan kepala pemerintahnnya parlemen. Arthur Mass membagi pengertian
pembagian kekuasaan dalam 2 (dua) pengertian yaitu:
1. Capital division of power, yang bersifat fungsional; dan
2. Territorial division of power, yang bersifat kewilayahan.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

c. Menurut saya, karena berdasarkan pengertian dari Capital division of power, yaitu pembagian
kekuasaan bersifat fungsional sedangkan Separation of power (pemisahan kekuasaan) membagi
fungsi pemerintahan. Hal ini menunjukkan bahwa Capital division of power dan Separation of
power sama-sama memisahkan kekuasan berdasarkan fungsionalnya.

Anda mungkin juga menyukai