Anda di halaman 1dari 6

ISSN 2548-9119

PERAN PENTING PENINGKATAN KARAKTER PESERTA DIDIK DALAM ASPEK


SOSIAL DAN SPIRITUAL DI SDN PANGARANGAN VII SUMENEP

Ahmad Husein Suryadi1, Raldy Dwi Abdillah2, R.A Thoyyiba Firdaus3,


Selvina Fajriatul Cahya4, Sinta Nuriya5, Tamara6.

Email: snuriya096@gmail.com

Abstrak
Pada perkembangan pendidikan yang didukung dengan semakin canggihnya
penggunaan teknologi entunya berdampak pada sikap dan soial peserta didik
khusunya. Maka upaya yang dapat dilakukan ialah untuk teap meningkatkan nilai
sikap spiritual dan sosial seiring eksistensinya perkembangan dunia pendidikan.
Tujuan dari hasil observasi pada studi kasus mengenai peran penting sikap spiritual
dan sikap sosial siswa kelas IV di SDN Pangarangan VII yakni untuk
mendeskripsikan bagaimana masalah perkembangan spiritual dan sosial yang ada
serta memberikan upaya atau solusi dari permasalahan tersebut. Penelitian ini
dilakukan dengan metode deskriptif dengan menggunakan intstrumen observasi
langsunng ke lapangan guna menganalisis pada studi kasus karakter siswa pada
aspek spiritual dan sosial di kelas VI SDN Pangarangan VII. Berdasrkan hasil riset di
lapangan tentunya pada peningkatan aspek sikap spiritual dan sosial siswa baik
dimana telah terintegrasi dari fokus pembentukan karakter siswa pada kurikulum
yang digunakan oleh sekolah yakni kurikulum merdeka. Diharapkan dari artikel ini
untuk dijadikan sebagai tolak ukur bagi guru dalam peningkatan sikap spiritual dan
sosial yang sangat penting untuk diterapkan dan diunggulkan di sekolah.

Kata kunci: Sikap spiritual, sikap sosial, karakter, kurikulum merdeka dan siswa.
Abstract
In the development of education which is supported by the increasingly sophisticated
use of technology, of course it has an impact on the attitudes and social skills of
students in particular. So the effort that can be done is to keep increasing the value
of spiritual and social attitudes along with the existence of the development of the
world of education. The purpose of the observations in the case study regarding the
important role of spiritual attitudes and social attitudes of fourth grade students at
SDN Pangarangan VII is to describe how existing spiritual and social development
problems exist and provide efforts or solutions to these problems. This research was
conducted with a descriptive method using direct observation instruments to the field
to analyze the case study of the students' character on the spiritual and social
aspects of class VI SDN Pangarangan VII. Based on the results of research in the
field, of course, on improving aspects of students' spiritual and social attitudes, both
of which have been integrated from the focus on building student character in the
curriculum used by schools, namely the independent curriculum. It is hoped that this
article will serve as a benchmark for teachers in improving spiritual and social
attitudes which are very important to be applied and excelled schools.

Keywords: Spiritual attitude, sosial attitude, character independent curriculum and


student.

Pendahuluan Salah satu aspek peranan penting


dalam menjalankan sistem pendidikan

1 | Peran Penting Peningkatan Karakter Dalam Aspek Sosial dan Spiritual Di SDN Pangarangann VII
Sumenep.
Ahmad Husein Suryadi, Raldi Dwi Abdillah, R.A Thoyyiba Firdaus, Selvina Fajriatul Cahya,
Sinta Nuriya, Tamara.

yang ada di negara indonesia yakni yang kurang fokus dan bergurau
mengenai sikap dimana sikap ini terdiri sebelum aktivitas mengaji tersebut
dari aspek sikap spiritual atau religius selesai ada pula pada siswa yang kurang
dan sikap sosial yang perlu untuk di jujur pada saat dikelas, kurang berani
tingkatkan dan dikembangkan seiring atau kurang percaya diri pada saat
perkembangan zaman yang semakin presentasi dikelas.
canggih khususnya pada peserta didik Memperhatikan beberapa alasan di
tingkat SD/MI. Dari sinilah peningkatan atas maka dikembangkannya nilai-nilai
dan perkembangan aspek sikap anak karakter pada diri siswa meliputi: religius,
atau peserta didik sangat penting dan jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
dibutuhkaan untuk ditanamkan sejak dini kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin
karena dengan pembiasaan dari sejak tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah
dini tentunya anak hingga dewasa nilai air, menghargai prestasi,
sikap yang dimilki akan tetap melekat bersahabat/komunikatif, cinta damai,
baik seketika anak berinteraksi dengan gemar membaca, peduli lingkungan,
sesamanya ataupun dengan lingkungan peduli sosial, dan tanggung jawab
sekitar. Dengan demikian pula anak (Ghozi, 2010, hlm.26). Perilaku atau
mampu menyesuaikan dengan kondisi sikap yang telah dideskripsikan diatas
lingkungan sekitar. perkembangan menggambarkan kondisi-kondisi spiritual
spiritual siswa SD/MI ditandai dengan dan sosial anak atau peserta didik yang
mampu terbiasa melakukan ibadah masih kurang baik dan tentunya sangat
mahdoh (hablum minallah), juga terbiasa penting untuk diperhatikan dan segera
melakukan ibadah sosial ditindak lanjuti oleh guru khususnya. Jika
(hablumminannas), yakni menyangkut hal tersebut dibiarkan maka secara
akhlak terhadap sesama manusia psikologis akan mengakar dan terbawa
(Yusuf, 2007:142). sampai dewasa dalam artian anak akan
Dari hasil observasi pada studi tetap terbiasa dengan sikap yang
lapangan yang ada pada siswa dan siswi demikian jikalau tidak adanya tindak
di SDN Pangarangan VII khususnya di lanjut dan kesadaran tersendiri pada
kelas IV dapat dikatakan baik akan terapi anak atau peserta didik.
ada pada sikap spiritual dan sosial Jika dikaji dari beberapa
peserta didik yang masih kurang sesuai permasalahan diatas khususnya pada
dengan yang diharapkan, meskipun ada peserta didik dalam penbentukn karakter
sebaliknya siswa yang baik sesuai yang yakni karakter sikap sosial dan
diharapkan dan keaktifan siswa yang religiusnya sehingga guru dituntut untuk
masih kurang yang mungkin dikarenakan tetap memberikan tindak lanjut yang
jumlah siswa yang masih sedikit. Hal ini sangat penting untuk dilaksanakan dan
dapat dilihat dari keseharian sebagian di implementasikan pada peserta didik
siswa seperti halnya pada saat dengan memberikan pembenahan dan
penerapan program sekolah setiap pengendalian yang lebih spesifik dari
minggu dihari jum’at yakni mengaji surat sebelumnya mulai dari pembenahan apa
Yasin bersama masih terdapat siswa yang menjadi faktor pemicunya yang
2 | Menurut miftahudin : Sikap spiritual yaitu reaksi seseorang yang bersifat vertical, ketuhanan ,
kepercayaan, atau keagamaan atas objek yang diindera.
ISSN 2548-9119

terjadi baik dalam faktor internal maupun Pada penelitian ini Sumber data utama
faktor eksternal. dalam penelitian kualitatif adalah data
dari narasumber dan selebihnya adalah
sumber data sekunder yang mana
Metode Penelitian penelitian ini diperoleh melalui media
Penelitian ini menggunakan penelitian perantara oleh sebab itu penelitian
kualitatif dengan metode observasi berperan sebagai pihak kedua, karena
dengana mewawancarai narasumber tidak diperoleh secara langsung dalam
secara langsung. dimana metode artian didapatkan melalui wawancara
kualitatif Menurut Satori (2011:199) secara langung terhadap narasumber
menyatakan bahwa :Penelitian kualitatif yang sumbernya telah jelas, seperti
atau disebut juga penelitian naturalistik halnya pada jurnal ilmiah dan artikel.
adalah pendekatan penelitian yang
Hasil dan Pembahasan
menjawab permasalahan penelitiannya
memerlukan pemahaman secara Berdasarkan hasil penelitian di SDN
mendalam dan menyeluruh mengenai Panagarangan VII pada aspek sikap dan
objek yang diteliti, untuk menghasilkan spiritual ditemukan data bahwa
kesimpulan-kesimpulan penelitian dalam pengimplementasian sikap spirital dan
konteks waktu dan situasi yang religiusnya sudah hampir baik akan
bersangkutan. Sehingga untuk tetapi perlu adanya sebuah pembenahan
pengumpulan data pada penelitian ini dan pengendalian tibdak lanjut baik dari
yakni pada karya ilmiah berbasis artikel guru itu tersendiri atau bahkan dari
yang ditulis secara rapi dan referensi manajemen sekolah atau juga dari
narasumber secara langsung dan leader(kepala sekolah) yang sebagai
penerbit yang jelas , serta dari jurnal pemimpin sekolah.
ilmiah yang merupakan sebuah A. Pengimplementasian sikap
pempublikasian berkala dalam spiritual dan Sosial
penerbitan akademik yang pada Pengimplementasian sikap
umumnya berbentuk laporan penelitian spiritual dan sosial ini memang
terbaru yang memiliki tujuan untuk kerap selalu menjadi acuan dalam
memajukan ilmu pengetahuan. dunia pendidikan. Sikap spiritual
yaitu reaksi seseorang yang
bersifat vertical, ketuhanan ,
kepercayaan, atau keagamaan
atas objek yang diindera. Penulis
mewawancari disalah satu
sekolah di SDN Pangarangan VII
beliau bernama ibu Rasiyah
selaku wali kelas IV. Beliau
menjelaskan pengimplentasian
sikap spiritual selalu melakukan
pembiasaan yang dilakukan oleh

3 | Peran Penting Peningkatan Karakter Dalam Aspek Sosial dan Spiritual Di SDN Pangarangann VII
Sumenep.
Ahmad Husein Suryadi, Raldi Dwi Abdillah, R.A Thoyyiba Firdaus, Selvina Fajriatul Cahya,
Sinta Nuriya, Tamara.

siswa disekolah tersebut seperti mengimplementasi kebiasaan


halnya di SDN Pangarangan VII tersebut. Kebiasaan merupakan
ini memiliki pembiasaan membaca ungkapan atau tindakan seragam
doa pagi. Membaca doa pagi ini antar waktu dan tempat. Menurut
kerap dilakukan setiap hari dan ibu as , didalam metode
dilaksanakan dari kelas I hingga pembiasaan ini ada dua cara yang
kelas VI. Pembiasaan yang kerap dapat dilakukan, yaitu
dilakukan yaitu mengucapkan dilaksanakan dengan cara
salam saat keluar kelas dan berulang-ulang. Kedua cara ini
masuk kelas. Tentunya di SDN harus dilaksanakan secara
Pangarangan VII ini memiliki komplementer (saling melengkapi)
program harian yakni setiap hari supaya hasilnya maksimal. Peran
jumat di sekolah tersebut guru dalam penanaman sikap
mengadakan mengaji bersama spiritual dan sosial ini juga sangat
yang bertempatan di penting bagi siswa.
perpustakaan. Beliau B. Problametika Penerapan Sikap
mengutarakan setiap jumat pagi Spirtual dan Sosial Siswa
dari kelas I hingga kelas VII Dalam penerapan sikap spiritual
mengadakan mengaji bersama dan sosial siswa disini kerap
dengan tujuan dari mengaji menimbulkan problematika
bersama ini tidak luput dari penerapakannya. Ibu rasiyah
sebuah kewajiban yang harus menjelaskan dalam penerapan
dilakukan dan kita juga sikap spiritual dan sosial ini pasti
mengajarkan siswa yang tidak ada problematika seperti saat
bias mengaji. Dalam sikap sosial program mengaji bersama yang
tentunya siswa memiliki tingkatan diadakan pada hari jumat pagi di
sosial yang berbeda-beda. Tetapi perpustakaan masih ada salah
di SDN Pangarangan VII ini selalu satu siswa yang tidak
menerapkan rasa sosial yang memperhatikan atau tidak
tinggi karena sikap sosial ini harus khusyuk dalam mengaji bersama.
diterapkan sejak dini. Sikap sosial Beliau mengatakan siswa yang
yang kerap dilakukan oleh siswa mau focus semua sulit pasti ada
di sekolah tersebut yakni dengan satu dua siswa yang kurang focus
menghargai pendapat temannya, dalam kegiatan tersebut.
dan menghormati orang yang Problematika lainnya ketika
lebih tua seperti guru. Di SDN pembelajaran berlangsung masih
Pangarangan VII ini menerapkan ada siswa yang belum memiliki
system 3S (Salam, senyum, sikap menghargai contohnya
sapa). Kebiasaan yang diterapkan ketika guru menjelaskan ada
di sekolah ini sudah bias di salah satu siswa yang keluar
katakan baik hanya saja kelas tidak pamit.peran guru disini
bagaimana mereka tentunya membimbing dan

4 | Menurut miftahudin : Sikap spiritual yaitu reaksi seseorang yang bersifat vertical, ketuhanan ,
kepercayaan, atau keagamaan atas objek yang diindera.
ISSN 2548-9119

memberikan arahan kepada sekolah. Hal yang dilakukan guru


peserta didik. Beliau saat mengetahui keadaan siswa
menjelasakan problematika yang yang mengalamai masalah diluar
kerap terjadi yaitu sopan santu sekola ini yaitu dengan
terhadap guru atau sikap siswa mendatangkan orang tua murid
dalam melakukan suatu kegiatan. tersebut dan mengkomunikasikan
Seperti siswa tersebut ada hal yang terjadi. Karena rata-rata
keperluan terhadap teman dilain aspek sosial yang di SDN
kelasnya siswa tersebut langsung Pangarangan VII ini lebih ke
masuk kelas dan berbicara ke menengah kebawah jadi, peran
temannya tanpa permisi ke guru sekolah membantu memfasilitasi
pengajar. Dalam rana pendidikan kebutuhan siswa.
tentunya problematika yang terjadi D. Upaya /Solusi yang akan
disekolah ini kerap terjadi. Namun dikembangkan Oleh sekolah.
bagaimana seorang guru bias Dalam dunia pendidikan ini
mengatasi problematika tersebut. memang selalu mempunyai
C. Faktor Kendala/Pemicu permasalah di sekolahnya
Terjadinya Permasalahan Pada masing-masing. Upaya atau solusi
Sikap Sosial dan Spiritual dari permasalahan diatas harus
Siswa dikembangkan oleh sekolah. Di
Faktor adanya problematika SDN Pangarangan VII kami
dalam penerapan sikap sosial dan mewawancarai kepala sekolah di
sikap spiritual ini memiliki pemicu sekolah tersebut, beliau bernama
atau kendala yang tengah dialami Muhammad Hadianto beliau baru
oleh siswa tersebut. Beliau menjabat sebagai kepala sekolah
mengutarakan ada factor pemicu di SDN Pangarangan VII ini baru
salah seorang anak memiliki menginjak 2 tahun. Beliau
masalah di kelasnya. Ibu rasiyah menjelaskan tentang bagaimana
menjelaskan dikelas IV ini ada upaya atau solusi yang akan
salah seorang siswa yang benar- dikembangkan di sekolah yakni
benar pintar tetapi siswa tersebut sekolah tersebut sudah
jarang mengikuti pelajaran. memfasilitasi untuk biaya sekolah
Pemicu siswa tersebut jarang di SDN Pangarangan VII ini. Jadi
mengikuti pelajaran dikarenakan siswa yang notaben kurang
siswa tersebut memiliki mampu dapat terbantu dari
permasalahan di luar sekolah. fasilitas sekolah ini. Beliau juga
Atau anak tersebut adalah anak mengungkapkan disekolah ini
brokenhome. Jadi karena pemicu menerapkan hafalan ayat al-quran
ini anak tersebut sangat dan mengaji bersama. Karena
disayangkan tidak masuk kelas. momen ini mengajarkan siswa
Pemicu lainnya yang terjadi di untuk memiliki spiritual yang lebih
kelas VI ini yaitu tidak ada yang baik.
mengantar saat berangkat
5 | Peran Penting Peningkatan Karakter Dalam Aspek Sosial dan Spiritual Di SDN Pangarangann VII
Sumenep.
Ahmad Husein Suryadi, Raldi Dwi Abdillah, R.A Thoyyiba Firdaus, Selvina Fajriatul Cahya,
Sinta Nuriya, Tamara.

SDN Pangarangan VII ini permasalahan


yang di kemukakan yakni peran penting
Kesimpulan
dalam pengimplementasian sikap
Permasalahan pendidikan spiritual dan sikap sosial. Maka upaya-
merupakan sebuah keniscayaan upaya yang ditawarkan yaitu memotivasi
sebagaimana keberhasilan pendidikan. siswa secara eksternal supaya tertanam
Pintu peluang dan jurang hambatan dalam diri siswa. Upaya motivasi ini bisa
sama-sama terbuka di hadapan para dilakukan melalui kegiatan-kegiatan
penyelenggara pendidikan. Untuk itu sekolah seperti mengaji bersama,
permasalahan dan hambatan tidak perlu mengucapkan salam, gotong-royong dan
ditakuti, apalagi dihindari. Yang perlu saling membantu. Kegiatan ini
dilakukan dalam penyelenggaraan menanamkan sikap spiritual dan sosial
pendidikan adalah upaya-upaya bagi siswa.
mengatasi permasalahan tersebut. Di

Daftar Pustaka
Gusviani, Evi. (2016). Analisis Kemunculan Sikap Spiritual Dan Sikap Sosial Dalam
Kegiatan Pembelajaran IPA Kelas IV SD Yang Menggunakan KTSP Dan
Kurikulum 2013. Vol:8 Jurnal Pendidikan Dasar, Universitas Pendidikan
Indonesia.

Hasanah, H. dkk. (2017). Pengintegrasian Sikap Spiritual dan Sikap Sosial Dalam
Pembelajaran Teks Ulasan Film/Drama Di kelas XII MIPA SMA Negeri 3
Singaraja. Vol:7 No: 2. Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, Universitas Pendidikan Ganesha.

Januarti, Rini. (2017). Implementasi Penilaian Sikap Spiritual Dalam Pembelajaran


Tematik Di Kelas IV Sekolah Dasar Islam Al-Azhar 21. Pontianak: Universitas
Tanjung Pura.

Samsudin, Aso Mohamad. (2020). Menumbuhkan Sikap Sosial dan Spiritual Siswa
Di Sekolah. Vol.4, No. 2. Fakultas Tarbiyah Universitas Ibrahimy Sitbondo.

6 | Menurut miftahudin : Sikap spiritual yaitu reaksi seseorang yang bersifat vertical, ketuhanan ,
kepercayaan, atau keagamaan atas objek yang diindera.

Anda mungkin juga menyukai