Disusun Oleh:
The Centers for Disease Control (CDC) menyatakan bahwa PPD dapat menimbulkan alergi
saat kontak dengan kulit sehingga tidak boleh digunakan langsung pada kulit. Pada saat
digunakan sebagai pewarna rambut, dapat menyebabkan dermatitis kontak pada dahi, alis,
atau telinga apabila terkena pada kulit tersebut. Reaksi alergi biasanya hanya terjadi saat
pewarna tersebut teroksidasi dan terjadi pada orang yang sensitif. Rute paparan PPD ini
adalah melalui inhalasi (pernafasan), absorpsi pada kulit, tertelan, kontak langsung dengan
kulit atau mata. Gejalanya meliputi iritasi tenggorokan, asma bronkhial, dan gatal-gatal. Tipe
dan keparahan gejala bervariasi tergantung pada jumlah dan paparan yang terjadi. Reaksi
ringan terhadap pewarna rambut pada klien biasanya muncul sebagai ruam kering yang gatal
pada kelopak mata atas (lihat dermatitis kelopak mata) dan/atau tepi telinga. Reaksi yang
lebih parah menyebabkan kemerahan, lepuh dan pembengkakan pada kelopak mata, kulit
kepala, wajah dan leher. Konsentrasi tinggi PPD pada tato temporer hitam dapat
menyebabkan reaksi melepuh yang intens di tempat tato dalam 1-2 hari tato; erupsi lichenoid
mungkin timbul 1-2 minggu kemudian. Dermatitis dapat menyebar luas, karena kontak
langsung atau autoeczematisation. Orang yang bekerja dengan PPD, seperti penata rambut
dan fotografer yang mengembangkan film, dapat mengembangkan dermatitis tangan.
Dermatitis dapat menyebar ke lengan, dada dan tempat lain karena autoeczematisation.
Dermatitis dapat diikuti oleh hiperpigmentasi pasca inflamasi, hipopigmentasi atau jaringan
parut. Setelah reaksi mereda, sensitisasi seumur hidup terhadap PPD mungkin terjadi. Alergi
PPD juga jarang muncul sebagai eritema multiforme atau urtikaria kontak. PPD juga diduga
memicu leukoderma kontak dan vitiligo pada individu yang memiliki kecenderungan genetik.