Anda di halaman 1dari 40

TUGAS AKHIR

“Penentuan Supplier Bahan Baku Ayam Potong Terbaik di

CV. Berdikari Putra Abadi Menggunakan Metode Analitycal

Hierarchy Process (AHP)”

Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik

Universitas Dian Nuswantoro Semarang

Diajukan oleh :

Akhmad Dani Junianto

E12.2015.00885

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

2020

1
HALAMAN PENGESAHAN

i
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN...................................................…….. I-1

1.1 Latar Belakang......................................................................... I-1

1.2 Perumusan Masalah ................................................................ I-4

1.3Tujuan Penelitian...................................................................... I-4

1.4 Pembatasan Masalah................................................................ I-4

1.5 Manfaat.................................................................................... I-5

1.6 Peneitian Terdahulu................................................................. I-6

BAB II KAJIAN PUSTAKA....................................................... II-1

2.1 Kualitas.................................................................................... II-1

2.1.1 Langkah-Langkah Implementasi Kualitas............................ II-1

2.1.2 Pengendalian Kualitas.......................................................... II-1

2.2 Supplier.................................................................................... II-4

2.2.1 Diagram Alir Pemilihan Supplier......................................... II-4

2.3 Bahan Baku.............................................................................. II-7

2.3.1 Jenis Persediaan.................................................................... II-7

2.4 AHP (Analitical Heirarki Process)......................................... II-8

2.4.1 Tahapan AHP........................................................................ II-9

2.4.2 Implementasi AHP................................................................. II-9

BAB III METODE PENELITIAN.....................................III-1

3.1 Rancangan Penelitian.......................................................III-1

ii
3.1.1 Studi Pendahuluan.........................................................III-1

3.1.2 Studi Literatur................................................................III-2

3.1.3 Jenis Data......................................................................III-2

3.2 Teknik Pengumpulan Data...............................................III-3

3.2.1 Studi Lapangan..............................................................III-3

3.2.2 Wawancara....................................................................III-3

3.2.3 Studi Pustaka.................................................................III-4

3.2.4 Objek Penelitian............................................................III-4

3.3 Alur Kerangka dan Metode Penelitian.............................III-4

3.4 Pengolahan Data...............................................................III-5

3.4.1 Mendefinisikan Masalah...............................................III-5

3.4.2 Menetapkan Prioritas Elemen........................................III-6

3.4.3 Sintesis...........................................................................III-6

3.4.4 Mengukur Konsentrasi..................................................III-7

3.4.5 Menghitung Consistency Index dan Ratio.....................III-7

3.5 Analisa dan Pembahasan..................................................III-8

3.6 Kesimpulan dan Saran......................................................III-9

3.7 Rencana Pelaksanaan Penelitian......................................III-9

DAFTAR PUSTAKA..............................................................xix

iii
DAFTAR TABEL

Tabel I.1 Data sumber bahan baku CV.Berdikari Putra A........I-2

Tabel I.2 Tabel Bahan Baku Masuk..........................................I-3

Tabel I.3 Tabel Perbedaan Penelitian Terdahulu......................I-6

Tabel II.1 Tabel Perbandingan Kriteria.. ..............................II-10

Tabel II.2 Tabel Normalisasi.................................................II-12

Tabel II.3 Tabel Eigen Value.................................................II-12

Tabel II.4 Tabel Nilai AKhir.................................................II-12

Tabel III.1 Tabel Prioritas Elemen.........................................III-5

Tabel III.2 Tabel Jadwal Penelitian .......................................III-8

iv
I. BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan di dunia perindustrian saat ini semakin pesat, terutama

industri sekunder yang dimana mengharapkan adanya produksi yang

efektif dan efisien yang dimulai dari pemesanan bahan baku, sampai pada

proses pengiriman kepada pasar/konsumen. Kondisi tersebut tentunya

memicu suatu kompetisi yang ketat antar perindustrian sejenis. Maka dari

hal tersebut, perusahaan dituntut berdaya saing lebih unggul guna

mempertahankan kualitas produk yang dihasilkan untuk konsumen/pasar.

Konsumen menjadikan kualitas produk sebagai indikator dalam memilih

sebuah produk serta menjadikan faktor vital yang mengaruhi kepuasan

konsumen/pasar. Dalam peroses produksi, pemesanan bahan baku dan

penerimaan bahan baku ialah langkah pertama yang membutuhkan

manajemen serta perencanaan yang baik dalam perusahaan agar bahan

baku yang diterima tersebut sangat baik dan berkualitas, sehingga

menghasilkan produk yang unggul serta siap untuk di distribusikan di

dalam pengolahan bahan baku di perlukan yang namanya manajemen

persediaan bahan baku yang bagus sebab ketidaktepatan pembelian bahan

baku dapat berakibat pada kualitas produksi, beban kerja yang dirasakan

pekerja dan kecepatan produksi, lalu penelitian yang dilakukan mengamati

terkait proses produksi pemotongan ayam konsumsi, dimana kualitas

bahan baku ayam memengaruhi kualitas ayam potong yang telah jadi.

1
CV. Berdikari Putra Abadi merupakan perusahaan yang

memproduksi ayam potong yang di jual ke pasar swalayan atau

supermarket dan rumah makan, CV. Berdikari Putra Abadi ini terletak di

Solo, Jawa Tengah. Bahan baku yang digunakan prusahaan ini yaitu ayam

broiler yang akan di potong untuk di konsumsi oleh konsumen. Bahan

baku ayam broiler tersebut di tentukan dengan bobot ayam dan kondisi

ayam pada saat ingin di potong yaitu dengan bobot ayam 1,5 kg – 3 kg dan

kondisi ayam tidak boleh mati pada saat ingin di potong. Dari bahan baku

tersebut ayam akan di potong menjadi beberapa potongan ayam, seperti

karrkas, leher dan kepala, sayap, paha, dada, jeroan, dll. Berikut ini adalah

tabel data bahan baku dan masing masing ukuran ayam potomg broiler.

Tabel 1.1 Data sumber bahan baku CV. Berdikari Putra Abadi

Jumlah Ayam Ayam Ayam


Bobot
Ayam Hidup Mati Cacat/susut
Ayam
(bln) (ekor) (ekor) (ekor)
1,5 kg 58080 40656 5808 11616
2 kg 116160 46464 40656 29040
2,5 kg 72600 54450 11008 7142
3 kg 43560 26136 8432 8992
Sumber: Olah Data 2020

Selama CV. Berdikari Putra Abadi ini berdiri tak luput dari

permasalahan yang ada di perusahaan tersebut. Berdasarkan penelitian

yang dilaksanakan, di dapatkan permasalahan utama yang dihadapi CV.

Berdikari Putra Abadi ini yaitu kualitas bahan baku yang tidak baik /

kurang baik. Kualitas bahan baku yang kurang baik / jelek berasal dari

supplier ayam broiler. Permasalahan utama dari penerimaan bahan baku

2
adalah tidak adanya sistem pengembalian bahan baku cacat atau ayam

yang mati kepada supplier.

Permasalahan selanjutnya yaitu perusahaan masih bingung untuk

memilih supplier mana dari masing – masing supplier bahan baku ayam

broiler yang harus di proritaskan sebagai supplier utama berdasarkan

kriteria harga, pengiriman, pelayanan dan kualitas ayam broiler. Terkait

permasalahan tersebut perusahaan saat ini hanya memproitaskan dua

supplier yaitu peternak ayam broiler bapak H. Kusnawi dan bapak Susanto

sebagai supplier bahan baku ayam broiler , dari peternak ayam broiler

tersebut sebagai proitas utamanya berdasarkan harga termurah lalu

perusahaan masih bingung untuk mengambil keputusan supplie yang harus

di proitaskan dari tiap supplier bahan baku berdasar pada kriteria yang

diinginkan. Perusahaan menginginkan perhitungan prioritas supplier bahan

baku yang sudah ada saat ini, berdasarkan data sebagai berikut ini,

merupakan tabel bahan baku masuk dan total bahan baku cacat dan mati

pada lini produksi penyembelehan di CV. Berdikari Putra Abadi dengan

data 6 bulan produksi dan sample data pada bulan janiari.

3
Tabel 1.2 Tabel Bahan Baku Masuk

Bahan Bobot Ayam Ayam Tidak Ayam


Ayam Mati
Bulan Baku Siap potong Cacat/susut
(ekor)
Masuk (ekor) (ekor)
1,5 kg 2 kg 2,5 kg 3 kg

Januari 290400 58080 116160 72600 43560 167706 58% 65904 39% 56790 33%
Februar
290600 87180 101710 72650 29060 188890 65% 32111 17% 156779 83%
i
Maret 298900 53802 95648 104615 44835 167384 56% 15065 9% 152319 91%

April 291223 55332 90279 72806 72806 165998 57% 48139 29% 117859 71%

Mei 296500 103775 74125 50405 68195 180865 61% 56068 31% 124797 69%

Juni 295565 103448 73891 50246 67980 168472 57% 16847 10% 151625 90%
Sumber: Olah Data 2020

Berdasarkan perolehan data menunjukkan jumlah bahan baku

ayam broiler mati dan cacat/menyurut yang belum siap pakai. Dalam

penerimaan bahan baku tersebut berdampak pada waktu proses produksi

terutama proses penyembelihan. Oleh sebab itu untuk meningkatkan

produksi dan meningkatkan produksi pada CV. Berdikari Putra Abadi di

butuhkan suatu metode yang tepat, bertujuan memilih supplier yang

berkriteria terbaik, guna menentukan supplier bahan baku berdasar pada

pemilihan supplier terbaik. Solusinya penyelesaian permasalahan dengan

memanfaatkan metode AHP, dikarenakan sebuah perbaikan serta

mendorong efektivitas dan efisiensi dilaksanakan secara berkelanjutan

guna mengoptimalkan kualitas produksi ayam potong. Oleh karenanya

dengan memanfaatkan metode yang tepat diharapkan bisa memaksimalkan

kualitas produksi perusahaan. Berdasar pada uraian tersebut, peneliti

menjadikan “Penentuan Supplier Bahan Baku Ayam Potong Terbaik

di CV. Berdikari Putra Abadi Menggunakan Metode Analitycal

Hierarchy Process (AHP)” sebagai judul penelitian.

4
1.2 Perumusan Masalah

Mengacu latar belakang yang diuraikan di atas, bisa ditarik

perumusan masalah penelitian ini, yakni “Bagaimana menentukan supplier

yang terbaik dengan menggunakan metode AHP?”

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai pemaparan perumusan masalah tersebut, maka didapat

tujuan penelitian ini yaitu, guna memberikan solusi penentuan atau

pemilihan supplier yang terbaik dengan menggunakan metode AHP.

1.4 Batasan Masalah

Beberapa batasan masalah penelitian ini, meliputi:

1. Pelaksanaan penelitian di CV. Berdikari Putra Abadi pada departemen

purchasing, dengan produk bahan baku ayam broiler.

2. Data dalam penelitian adalah data selama 6 bulan atau dari bulan

Januari 2019 sampai dengan Juni 2019.

3. Pengamatan dan usulan pemilihan supplier bahan baku hanya pada

department purchasing CV. Berdikari Putra Abadi.

4. Pengamatan dan usulan hanya meliputi pemilihan supplier bahan baku

terbaik.

5. Solusi serta usulan pemilihan supplier yang diberikan sebatas

berbentuk saran yang ditujukan pada perusahaan.

1.5 Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini, diharapkan bisa memberi manfaat di

antaranya:

5
1. Bagi Peneliti

Dapat mengaplikasikan ilmu Teknik Industri yang sudah dipelajari

selama menempuh pendidikan di Universitas Dian Nuswantoro guna

diterapkan di dunia industri dan di kehidupan bermasyarakat.

2. Bagi Akademik

Bisa dijadikan tambahan referensi akademik pada Perpustakaan

serta untuk mahasiswi dan mahasiswa bisa dimanfaatkan sebagai

perbandingan terkait penelitian dengan topik yang sama.

3. Bagi Perusahaan

Dapat menjadi referensi dan informasi bagi perusahaan terkait

kondisi bahan baku serta taraf efisiensi dan efektivitas produksi

sebagai sarana guna menunjang peningkatan produktivitas dan kinerja

sumber daya dalam perusahaan. Selain itu juga bisa dijadikan usulan

penerapan standar penerimaan bahan baku produk yang ada sehingga

bisa menunjang peningkatan produksi dengan lebih efisien dan waktu

yang efektif.

6
1.6 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang menggunakan metode Analitycal

Hierarchy Process (AHP) atau penelitian-penelitian tentang pemilihan

supplier bahan baku.

Tabel 1.3 Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Saat ini

No Judul Nama Penulis Kesimpulan

Peringkat pertama
adalah TL dengan net
“PEMILIHAN flow senilai 0.254, UD.
SUPPLIER BAHAN Kemudian peringkat
BAKU PARTIKEL kedua adalah SD
1 Ratri Wulandari
DENGAN METODE dengan net flow senilai
AHP DAN 0.144 dan peringkat
PROMETHEE”. ketiga adalah PT.KTI
sebagai dengan net flow
senilai -0.397
2 “PENERAPAN Surja Surjandy; Melva Pemanfaatan DSS
METODE AHP UNTUK dengan metode AHP
SUBSISTEM akan sangat membantu
PENDUKUNG perusahaan dalam
PEMILIHAN SUPPLIER memilih supplier.
PADA OUTHOUSE Melalui metode ini
COSTING pemilihan bisa
INTEGRATED SISTEM dilaksanakan dengan
(OCIS) DI PT ADM” cepat serta sesuai akan
standar yang diperlukan
perusahaan.
Ditambahkan juga
dengan Analisis
Sensitivitas, yang mana

7
sangat membantu dalam
mencari supplier yang
tepat akan tujuan dari
order
Data diolah dengan
memanfaatkan metode
AHP (Analytic
Hierarchy Process) dan
ANP (Analytic Network
Process) dimana
menghasilkan kriteria
“ANALISIS
serta nilai bobot kriteria
PEMILIHAN SUPPLIER
yakni, customer care
BAHAN BAKU
(0,10), jarak (0,21),
BENANG
ketepatan pengiriman
MENGGUNAKAN
3 Herawan, Topan (0,24), kualitas (0,23),
METODE ANALYTIC
dan Harga (0,22).
NETWORK PROCESS
Sehingga didapat bahwa
(ANP)
yang bernilai bobot
(STUDY KASUS HOME
kriteria paling tinggi
INDUSTRY NEDY)”
yakni ketepatan
pengiriman, oleh
karenanya kriteria
ketepatan pengiriman
adalah kriteria yang
paling penting di antara
kriteria lainnya.
4 “ANALISIS RENY Kriteria yang paling
PEMILIHAN SUPPLIER RAHMAYANTI berpengaruh dalam
MENGGUNAKAN pemiIihan supplier kayu
METODE pada PT Caziikhal
ANALYTICAL adalahkriteria kualitas
HIERARCHY PROCESS dengan bobot 0,486.
(AHP) (Studi Kasus Pada Prioritas kedua yang

8
berpengaruh
adalahkriiteria harga
dengan bobot 0,277.
Prioritas ketiga
adalahkriteria layanan
dengan bobot 0,091,
PT Cazikhal)” sementara prioritas
keempat dan kelima
adalahkriteria ketepatan
pengiriiman dan
ketepatan jumlah
dengan bobot yang
sama yakni 0,073.
Data diolah dengan
“ANALISIS memanfaatkan metode
PEMILIHAN SUPPLIER AHP (Analytic
MENGGUNAKAN Ngatawi, dan Ira Hierarchy Process),
5
METODE ANALYTIC Setyaningsih dengan hasilnya yakni
HIERARCHY PROCESS yang ditetapkan sebagai
(AHP)” supplier terbaik adalah
supplier “A”.
Sumber: Olah Data, 2020

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian ini, meliputi:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini memuat uraian dari latar belakang, rumusan masalah,

tujuan, batasan masalah, manfaat, penelitian terdahulu dan sistematika

penulisan.

9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisikan teori-teori dasar mengenai penerapan standar perusahaan.

.BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Berisikan obyek penelitian, metode analisis, prosedur

pengumpulan data, serta rencana pelaksaan penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berisikan uraian data yang dikumpulkan, pengolahan data, dan

hasil pengolahan data.

BAB V PENUTUP

Memuat kesimpulan dari penelitian yang sudah dijalankan serta

saran-saran berdasar dari hasil penelitan.

10
II.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kualitas

Kualitas diartikan dengan loss to society, dimana maksud dari loss

to society yakni jika pada target terjadi penyimpangan, kondisi ini adalah

berkurangnya kualitas. Kualitas yang berkurang cenderung berdampak

pada biaya (Taguchi, 1987).

Kuliatas yakni sebuah keadaan yang dinamis dimana berkaitan

dengan lingkungan dan produk jasa manusia yang melebihi atau

memenuhi harapan (Goetsch dan david,1994).

2.1.1 Langkah - Langkah Implementasi Kualitas

Berikut adalah beberapa aktivitas yang perlu dijalankan guna

meraih tujuan dari kualitas (Sofyan Assauri, 1990) :

1. Pengawasan terhadap aktivitas di berbagai macam proses

2. Pengawasan terhadap penerimaann produk yang masuk.

3. Pengecekan pada produk sebelum dikirimkan kepada konsumen.

4. Pemyelidikan pada kesalahan yang muncul

selama proses pemuatan.

2.1.2 Pengendalian Kualitas

Beberapa upaya yang bisa dijalankan untuk pengendalian

kualitas, sesuai pemaparan dari (Ahyari,1985) meliputi:

1
1. Pendekatan pada bahan baku :

Beberapa faktor yang memengaruhi kualitas produk akhir salah

satunya ialah bahan baku. Pada satu perusahaan, kualitas bahan

baku memberi pengaruh besar terhadap produk akhir, dimana

bahwa mayoritas kualitas bahan baku menentukan kualitas

produk akhir. Sehingga, bagi perusahaan dengan produknya

adalah barang, pengendalian kualitas bahan baku begitu besar

pengaruhnya terhadap kualitas.

2. Pendekatan pada proses produksi

Proses produksi adalah aktivitas pokok dalam perusahaan

manufaktur atau sejenisnya yang membuat sebuah produk.

Dalam pelaksanaan pada proses produksi, perusahaan perlu

melakukan pengendalian agar produk akhirnya berkualitas baik.

3. Pendekatan produk akhir perusahaan

Keberlangsungan hidup perusahaan sangat bergantung pada

kepuasan konsumen akan produk jadi. Sebagai tindakan untuk

meningkatkan kualitas produk perusahaan dapat melakukan

penhgumpulan informasi mengenai produklangsung dari

konsumen. Dari kritik dan saran tersebut dapat dianalisa

tentang kelemahan, kelebihan serta kekurangan produk terkait,

sehingga kualitas produk bisa dipertanggungjawabkan dan bisa

ditingkatkan.

2
2.2 Supplier

Pemasok atau supplier ialah perusahaan atau individu yang

memiliki kemampuan untuk menyediakan kebutuhan perusahaan atau

individu (Sinamarta I, 2013). Beberapa ahli memberi definisi

komprehensif terkait supplier di antaranya:

Supplier atau kerap dikenal pemasok ialah berbagai pihak yang

berkepentingan, lebih relevan terhadap keberhasilan produsen/manufaktur

daripada bisnis yang lain, seluruh perusahaan mengandalkan tingkat jasa

dan produk dari bisnis lainnya guna menunjang kemampuannya dalam

memberikan pelayanan pada pelanggannya. Secara intensif supplier

mendukung proses manufacturing; kualitas produk akhir yang dijualnya

pada pelanggan, serta harga supplier akan memengaruhi biaya

manufacturing produk. Guna menghasilkan keuntungan yang kompetitif,

maka supplier dituntut bisa mengantisipasi para kompetitor yang berupaya

mengalahkan, menduplikasi, atau meniru (David, 2011).

3
2.2.1 Diagram Alir Pemilihan Supplier

Gambar 1 Diagram Alir Pemilihan Supplyer

Sumber: Sean A.M.Pebakirang, Agung Sutrisno,dan Johan Neyland

Dari diagram alir pemilihan supplier diatas, dapat dijabarkan

sebagai berikut :

1. Kualitas adalah syarat wajib, saat melakukan pemilihan supplier

harus diketahui dulu kualitas dari produknya. Karena apabila

kualitas bahannya jelek, maka akan bisa berdampak terhadap

kualitas produk yang dihasilkan. Ada baiknya untuk terlebih dahulu

mencermati sebelum memilih. Walaupun ada yang menawarkan

biaya yang lebih murah akan tetapi jika kualitas yang akan didapat

buruk, otomatis akan menjadikan kualitas produk yang dihasilkan

nantinya juga buruk. Alangkah baiknya untuk mengeluarkan biaya

yang lebih mahal sedikit akan tetapi kualitas yang didapat terjamin.

Contohnya, pengusaha snack keripik buah tentunya memerlukan

bahan baku buah yang masih segar. Pemilihan suppliernya juga

4
beragam, ada yang menyediakan buah- buahan dengan kualitas

rendah hingga tinggi, pada dasarnya keduanya bisa dipakai, akan

tetapi kualitas produk yang dihasilkan nantinya tentu tidak sama.

Wirdianto (2008).

2. Kuantitas digunakan untuk memastikan kualitas produk dari

supplier yang dipilih, sebelumnya kita juga butuh untuk

memastikan kesanggupannya dalam memproduksi seberapa jumlah

yang kita harapkan. Kerap terjadi dalam penerapannya yakni saat

supplier merasa bahwa dirinya bisa menampung kapasitas produksi

seperti apa yang diminta pelanggan, padahal kenyataannya

peralatannya berkemampuan terbatas. Setiap supplier akan

memiliki kemampuan produksi yang tidak sama. Kita harus cermat

dalam memilih supplier yang bisa memberi jaminan ketepatan

pengiriman dengan jumlah barang seperti apa yang dipesan

Wirdianto (2008).

3. Harga juga perlu diperhatikan, walaupun supplier yang dipilih

berkualitas bagus serta kemampuannya dalam memproduksi juga

baik. Apabila biaya yang dipatok melebihi kemampuan kita maka

lebih baik untuk menemukan alternatif lainnya. Secara dasarnya,

supplier juga bisa disebut pengusaha, sehingga adalah hal yang

wajar apabila sewaktu-waktu harga yang dipatok berubah sebab

ketidakstabilan kondisi pasar. Mayoritas mereka yang baru

mengawali bisnis biasanya akan terkendala dengan harga yang

5
ditawarkan supplier. Sebaiknya untuk pemula untuk menentukan

supplier yang mematok biaya lebih murah, akan tetapi kualitas

yang dihasilkan tidak buruk Wirdianto (2008).

4. Ketersediaan Barang, dalam menetapkan supplier suatu variabel

ketersediaan barang juga harus diperhatikan. Sebab ketersediaan

barang berhubungan dengan terdapat ataukah tidak barang yang

disuplai atau diminta serta berkaitan juga dengan efektivitas waktu

pengiriman barang Wirdianto (2008).

5. Kontinuitas Proses produksi pada bisnis pastinya mempunyai

deadline kerja, maka dari hal tersebut kita wajib untuk terlebih dulu

memastikan tidak ada sesuatu yang menghambat kelancaran

produksi usaha tersebut. Permasalahan yang kerap timbul saat

sewaktu-waktu supplier mengalami kendala yang mana

menjadikannya tidak bisa mengirim bahan baku yang kita perlukan.

Kondisi tersebut selanjutnya berdampak pula kepada bisnis kita.

Apabila hal tersebut terjadi, bentuk tanggung jawab supplier seperti

pemberian kompensasi juga tidak bisa mengganti rugi bisnis kita

yang sudah kehilangan pangsa pasar. Guna menghindari terjadinya

kondisi ini, kita diharuskan untuk bisa sejak awal memprediksi

kemampuan supplier tersebut dalam menyediakan bahan secara

berkelanjutan. Oleh karenanya, kita butuh untuk memperhitungkan

berbagai faktor yang menjadi peluang kendala, semacam jumlah

tenaga kerja, jadwal kerja mereka, peralatan yang digunakan, serta

6
jarak. Kita juga perlu untuk memelajari rekam jejak supplier

tersebut. Wirdianto (2008)

2.3 Bahan Baku

Hanggana memberikan definisi komprehensif dari bahan baku

sebagai suatu hal yang dimanfaatkan untuk membuat barang jadi, dimana

bahan sendiri sudah barang tentu menyatu dengan barang jadi. (Hanggana,

2006)

Sementara itu, Baroto memaparkan bahan baku yakni berbagai

barang yang terbentuk seperti plastik, kertas, tembakau, maupun berbagai

bahan yang lain yang didapat melalui pembelian dari pemasok, berbagai

sumber alam maupun diolah oleh perusahaan sendiri guna selanjutnya

dimanfaatkan perusahaan dalam proses produksinya. (Baroto, 2002)

2.3.1 Jenis Persediaan

Masing-masing jenis persediaan berkarakteristik berbeda serta

cara pengelolaannya juga tidak sama. Berdasar pada bentuk fisiknya,

(Handoko, 1999) memaparkan bahwa persediaan bisa dikelompokkan

menjadi:

1. Raw material (Persediaan Bahan Mentah)

Yakni persediaan barang berwujud, semacam kayu, besi, dan

berbagai komponen lainnya yang dimanfaatkan dalam proses

produksi.

7
2. Purchased parts/ componen (Persediaan komponen-komponen

rakitan)

Yakni persediaan barang yang mencakup berbagai komponen

yang didapat secara langsung dari perusahaan lainnya dimana

bisa dirakit menjadi sebuah produk.

3. Supplies (Persediaan bahan pembantu atau penolong)

Yakni persediaan barang yang dibutuhkan untuk proses produksi,

akan tetapi bukan komponen atau bagian barang jadi.

4. Work in process (Persediaan dalam proses)

Yakni persediaan barang yang mana adalah output dari setiap

bagian proses produksi atau yang sudah diolah menjadi sebuah

bentuk, namun masih diperlukan proses lebih lanjut untuk

menjadi barang jadi.

5. Finished goods (Persediaan barang jadi)

Yakni persediaan barang yang sudah selesai diolah atau diproses

dalam pabrik serta siap untuk dikirim atau dijual pada konsumen.

2.4 AHP (Analitical Heirarki Process)

AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty yang mana adalah

sebuah model pendukung keputusan. Model ini akan menjabarkan

permasalahan multi kriteria atau multi faktor yang menyeluruh menjadi

sebuah hirarki (Thomas L. Saaty, 1993). Hirarki ialah sebuah representasi

dari suatu masalah yang menyeluruh dalam struktur multi level di mana

level pertama ialah tujuan, kemudian selanjutnya faktor, kriteria, sub

8
kriteria, sampai level paling akhir dari alternatif. Melalui hierarki ini,

permasalahan yang menyeluruh bisa dijabarkan ke dalam setiap

kelompoknya dimana selanjutnya diatur menjadi bentuk hirarki sehingga

permasalahan akan tampak lebih sistematis serta terstruktur.

Alasan pemilihan AHP menjadi metode untuk mencari pemecahan

permasalahan daripada metode lainnya, yakni :

1. Memperhitungkan daya tahan output analisi sensitivitas pengambilan

keputusan.

2. Memperhitungkan validitas hingga batas toleransi inkonsistensi

berbagai alternatif dan kriteria dipilih oleh pengambil keputusan.

3. Struktur yang memiliki hierarki, sebagai konsekuesi dari kriteria yang

dipilih hingga subkriteria terdalam.

2.4.1 Tahapan AHP

Tahapan dalam metode AHP meliputi:

Gambar 2 Gambar Tahapan AHP

(Sumber :Kadarsyah Suryadi dan Ali Ramdhani 1998)

9
Bobot pemilihan supplier dihitung dengan rumus di bawah ini:

W SC = Ʃ W Kriteria x W SC

dimana :

W SC = bobot bahan baku

Ʃ W Kriteria = bobot kriteria

2.4.2 Implementasi AHP

Contoh implementasi AHP diuraikan di bawah ini:

1. Tahap pertama membuat struktur heirarki pemilihan supplier

2. Menentukan perbandingan berpasangan antara kriteria dengan

supplier

3. Sintesis

4. Mengukur Konsistensi

5. Menghitung CR (Consistency Ratio) dan CI (Cobsistency Index).

(Sumber : Ngatawi I.S ,2011)

10
Tabel 2.1 Perbandingan Kriteria

11
Sumber : Ngatawi, dan Ira Setyaningsih. 2011

Tabel 2.2 Normalisasi

Sumber : Ngatawi, dan Ira Setyaningsih. 2011

Tabel 2.3 Eigen value

Sumber : Ngatawi, dan Ira Setyaningsih. 2011

12
13
Tabel 2.4 Nilai Akhir

Sumber : Ngatawi, dan Ira Setyaningsih. 2011

Mengacu pada pemaparan tersebut, didapat bahwa yang

menempati peringkat pertama ialah supplier “A” dengan nilai 0.240,

disusul peringkat kedua yakni “B” dengan nilai 0.237, posisi ketiga

diduduki “C” dengan nilai 0.162, peringkat keempat yaitu “E” dengan

nilai 0.131, disusul peringkat kelima yakni “F” dengan nilai 0.128,

serta peringkat paling akhir yaitu “D” dengan nilai 0.102.

14
III. BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang berjudul “Penentuan Supplier Bahan

Baku Ayam Potong Terbaik di CV. Berdikari Putra Abadi Menggunakan

Metode Analitycal Hiierarchy Process (AHP) ” adalah penelitian yang

berdasar pada data kuantitatif, dengan pengambilan data dan

pengukurannya melalui survei dengan wawancara yang didapat secara

objektif, serta juga dengan observasi langsung terhadap objek dan subjek

penelitian.

Waktu dan lokasi penelitian ini di CV. Berdikari Putra Abadi yang

terletak di Solo , Jawa Tengah. Tujuannya guna mengetahui proses

pemesanan dan penerimaan bahan baku serta memilih supplier yang tepat

pada CV. Berdikari Putra Abadi.

3.1.1 Studi Penelitian

Guna melakukan penelitian lebih lanjut, diperlukan suatu studi

pendahuluan untuk selanjutnya dapat menentukan topik masalah

penelitian. Studi pendahuluan mencakup pengamatan langsung di

lapangan serta studi literatur.

1
3.1.1 Studi Literatur

Yakni tahapan guna menyelesaikan masalah dengan mensurvei

atau menelusuri berbagai sumber yang terpercaya dan sebelumnya

pernah dibuat, seperti media internet, buku ilmiah, dan jurnal yang

bisa menunjang penyusunan Tugas Akhir.

Pelaksanaan studi literatur yakni dengan memelajari berbagai

literatur yang berhubungan dengan perbaikan manajemen produksi

produksi ayam potong dengan memanfaatkan metode Analitycal

Hierarki Process (AHP) guna memilih Supplier paling baik

berdasarkan kriteria yang ditentukan, dengan objek penelitiannya

yakni pada proses penerimaan bahan baku ayam potong pada CV.

Berdikari Putra Abadi.

3.1.3 Jenis Data

3.1.3.1 Data Primer

Data diperoleh langsung dari pembimbing lapangan

CV. Berdikari Putra Abadi yaitu meninjau hasil pengamatan

(observasi), wawancara (interview) dan pencatatan objek penelitian

pada seluruh bagian secara langsung. Data yang dikumpulkan data

produksi selama enam bulan produksi yakni data jadwal

pengiriman (waktu proses pengiriman), harga bahan baku setiap

supplier, kualitas bahan baku setiap supplier, dan jumlah supplier.

2
3.1.3.2 Data Sekunder

Yakni data yang secara tidak langsung didapat dari

pihak lain. Data sekunder yang dimaksud seperti arsip, literatur,

dan dokumentasi yang berhubungan dengan masalah penelitian.

Penelitian ini memanfaatkan data sekunder berupa visi, misi, profil,

dan sejarah perusahaan.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

3.2.1 Studi Lapangan

Pelaksanaan pengamatan secara langsung guna mensurvei dan

mengamati lingkup permasalahan yang hendak dibahas serta

berhubungan dengan penulisan Tugas Akhir. Peneliti mengamati

langsung aktivitas proses penerimaan dan pemesanan bahan baku.

Selanjutnya dikonfirmasi dengan pembimbing lapangan apakah hasil

pengamatannya sudah memenuhi standar perusahaan.

3.2.2 Wawancara

Pelaksanaan wawancara dengan operator secara spontanitas

namun tetap memerhitungkan ketepatan situasi serta waktu. Ini

dijalankan supaya informasi yang diperlukan bisa jelas dan detail.

Data yang diperoleh berwujud pencacatan atas objek penelitian

berbentuk data kriteria supplier, data bahan baku tiap supplier, dan

data supplier. Selama pelaksanaan wawancara, pertanyaan diberikan

dengan bertahap supaya kinerja objek wawancara tidak terganggu,

3
kemudian objek wawancara menjawab pertanyaan dengan jelas dan

singkat.

3.2.3 Studi Pustaka

Yakni media informasi, buku-buku, hingga metode yang

berhubungan dengan permasalahan atau suatu objek yang dituju

sebagai bahan perbandingan dengan penelitian yang hendak

dijalankan supaya memudahkan pengolahan data dari perusahaan.

3.2.4 Objek Penelitian

Waktu dan lokasi penelitian ini di CV. Berdikari Putra Abadi

yang terletak di Solo , Jawa Tengah. Tujuannya guna mengetahui

proses pemesanan dan penerimaan bahan baku serta memilih supplier

yang tepat pada CV. Berdikari Putra Abadi.

3.3 Alur Kerangka dan Objek Penelitian

Pelaksanaan penelitian guna memilih supplier yang paling baik

dengan mengimplementasikan pengetahuan serta berbagai metode

manajemen teknik industri supaya pemilik perusahaan bisa mengetahui

supplyer yang berkualitas terbaik .

Alur kerangka penelitian penentuan supplyer terbaik dengan

metode AHP, yakni:

4
Gambar 3. 1 Flowchart Metodologi Penelitian

Sumber: Data yang Diolah, 2020

3.4 Pengolahan Data

3.4.1 Mendefinisikan Masalah

Pengidentifikasian masalah dengan metode AHP yakni

dengan membentuk hirarki, hirarki ialah serangkaian data yang saling

berhubungan antar sesamanya.

5
3.4.2 Menetapkan Prioritas Elemen

Guna menetapkan prioritas elemen dalam memilih supplier

yakni melalui pembuatan perbandingan berpasangan, dengan

membandingkan secara berpasangan terhadap elemen sesuai dengan

kriteria yang berlaku.

Matriks perbandingan berpasangan isi memakai bilangan,

guna menentukan taraf kepentingan antar elemen. Skala dasar

perbandingan berpasangan dipaparkan di bawah ini:

Tabel 3.1 Prioritas Elemen

Sumber: Olah data 2020

3.4.3 Sintesis

Sintesis dimanfaatkan guna pertimbangan terhadap

perbandingan berpasangan serta guna mendapat data prioritas secara

keseluruhan atau global, tahapan sintesis meliputi:

1. Nilai pada matriks dari masing-masing kolom dijumlahkan

6
2. Masing-masing nilai dari kolom dengan total yang bersangkutan

dibagi guna mendapat data normalisasi matriks

3. Nilai dari masing-masing baris dijumlahkan serta membaginya

dengan jumlah elemen guna memperoleh mean.

3.4.4 Mengukur Konsitensi

Konsistensi perlu diukur guna memperoleh keputusan yang

mengacu suatu pertimbangan dengan taraf konsistensi nilai yang

tinggi, dengan nilai maksimal CR <= 10% atau 0,1. Tahapan

pengukuran konsistensi, meliputi:

1. Masing-masing nilai dalam kolom pertama dikali prioritas relatif

elemen pertama, hingga seterusnya.

2. Masing-masing baris dijumlahkan

3. Hasil penumlahan tahap nomor dua dibagi dengan elemen

prioritas relatif yang bersangkutan.

4. Hasil pembagian sebelumnya dijumlahkan dengan total elemen

yang ada, kemudian hasilnya dinamakan I maks

3.4.5 Menghitung Consistency Index dan Consistency Ratio

Rumus menghitung indeks konsistensi dari matrik berordo n

sesuai pemaparan dari L. Saaty, yakni :

CI = Alfa maksimum -n / n -1

Keterangan:

7
λmaksimum = Nilai eigen terbesar dari matrik berordo n jika C.I

nilainya nol, artinya matrik konsisten.

C.I = Indek Konsistensi

Saaty menetapkan pengukuran batas ketidakkonsistensian dengan

memanfaatkan CR (Rasio Konsistensi), yaitu perbandingan indeks

konsistensi dengan nilai RI (pembangkit random) yang diuraikan

dalam tabel 4. Nilai tersebut bergantung kepada ordo matrik n.

Sehingga, rumus untuk rasio konsistensi yakni:

CR = CI/RI

Nilai RI bisa diambil dari tabel berikut:

3.5 Analisa dan Pembahasan

Uraian analisa dan pembahasan terkait hasil pengolahan data,

meliputi:

1. Data supplier dan kriteria supplier.

2. Data kualitas bahan baku masing-masing supplier dan harga bahan

baku masing-masing supplier.

3. Menilai supplier serta memilih supplier dengan memanfaatkan metode

AHP.

8
3.6 Kesimpulan dan Saran

Berisikan kesimpulan dari hasil analisis pemecahan permasalahan

serta pengolahan data sebagai acuan untuk CV. Berdikari Putra Abadi

terutama terkait proses seleksi bahan baku dalam meningkatkan kuantitas

dan kualitas hasil produksi serta memilih supplier dengan kualitas bahan

baku dan pelayanan paling baik.

3.7 Rencana Pelaksanaan Penelitian

Uraian rencana pelaksanaan penelitian ini sebagai berikut :

9
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian

Bulan

Juni Juli Agustus September

No Kegiatan Minggu

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Studi Pendahuluan

Identifikasi Masalah

Tujuan Penelitian

Pengumpulan Data
1

Pengambilan Data

Supplier pada
2
departemen

Penyembelihan

3 Pengolahan Data

4 Analisa, Hasil dan

Simulasi

5 Kesimpulan dan Saran

Sumber : Pengolahan Data,2020

10
IV. DAFTAR PUSTAKA

Ahyari,Agus.(1985).Management Produksi Perencanaan Sistem Produksi.

Yogyakarta :BPFE .

Assouri , Sofjan I .(1993) . Edisi 4. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta:

Lembaga Penerbit FE UI

Baroto T, (2002), Perencanaan dan Pengendalian Produksi , Ghalia Indonesia,

Jakarta.

David, Fred,R (2011). Strategic Management Strategi Konsep , Edisi 12,Salemba

Empat ,Jakarta

Goetsch dan Davis, (1994) dalam Nasution (2005) Manajemen Mutu Terpadu :

Control Quality Management, Edisi kedua , Ghalia Indonesia, Bogor:14

Handoko , T Hari , (1999) Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi , Edisi

Ketuju. BPPEE: Yogyakarta.

Kadrasah Suryadi dan Ali Ramadhani , Sistem Pendukung Keputusan Suatu

Wacana Stuktural Idealisasi dan Implementasi Konsep Pengembangan

Keputusan ,2nd ed., Wuly Ansah, Ed.Bandung Indonesia :PT.


Rosdakara,2000

xix
ix

Anda mungkin juga menyukai