Anda di halaman 1dari 3

profesi pendidikan

BAB I

HAKIKAT DASAR PROFESI PENDIDIKAN

manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya melakukan berbagai aktivitas yang dapat di
golongkan menjadi jenis – jenis pekerjaan . jenis pekerjaan manusia pada umumnya ada yang bersifat
sederhana yang menuntut keterampilan tertentu tanpa harus mengikut proses pendidikan dan latihan
dalam waktu yang cukup lama , cukup dengan kekuatan otot dn keterampilan tertentu dapat
melakukan pekerjaan tertentu yang dapat memenuhi kebuuhan hidup sehari – hari , seperti kaum tani ,
buruh , ataupun tukang becak . namun pada pekerjaan tertentu , pekerjaan di tuntut memenuhi
pesyaratan tertentu yang tidak boleh diabaikan kerena bisa menimbulkan resiko yang fatal jika syarat
tersebut tidak terpenuhi , seperti pekerjaan dokter . pekerjaan tersebut tidak sembarang boleh
melakukannya , hanya yang memiliki keahlian , kemampuan , kecakapan , dan terampilan yang di
peroleh melalui proses pendidikan dan latihan sedemikian rupa sehingga orang yang dibantu / dilayani
benar – benar sembuh atau terlayani .

pekerjaan tenaga pendidik dan kependidikan telah diakui sebagai satu profesi yang dapat diemban
oleh orang-orang khusus (spesial) yang di pesiapkan secara khusus melalui proses pendidikan dan
latihan hingga tingkat perguruan tinggi ang di tandai dengan penyandagan gelar “sarjana pendidikan”
lengkap dengan predikat lainya yang di tetapkan oleh peraturan perundang – undangan di suatu
negara .pekerjaan di bidang pendidikan yang telah mendapat pengakuan sebagai jabatan profesional
adalah pekerjaan guru , kepala sekolah , pengawas pendidikan , dan konselor .

BAB II

PROFESIONALISASI JABATAN GURU

Pekerjaan guru sejak awal hingga dewasa ini telah mengalami perkembangan sejajar dengan
berkembangnya kemajuan di tengah masyarakat . pekerjaan profesional dapat diartikan sebagai
pekerjaan yang memerlukan pendidikan khusus , memenuhi persyaratan khusus yang di tetapkan oleh
organisasi , dan mendapat pengakuan dari negara satu jenis pekerjaan baru yang dapat di kategorikan
profesional bila memenuhi ciri – ciri dalam berbagai aspek : fungsi dan sigifikan sosial , keahlian ,
keterampilan disiplin , ilmu tertentu , memeperlukan pendidikan dan latihan nilai – nilai
profesionalisme dapat diaplikasikan kepada masyarakat mempunyai kode etik , mempunyai tanggung
jawab tetentu , diakui dan mendapat imbalan yang layak atas profesinya .

Guru sebagai pekerjaan profesional memerlukan empat kompetensi yang meliputi kompetensi
kepribadian , sosial , pedagogik, dan profesional . kepemilikan empat tersebut memerlukan waktu
yang relatif lama ( hingga tingkat perguruan tinggi ). Upaya memperoleh dan mempertahankan
keempat kompetensi itu hingga dinyatakan menjadi guru yang profesional disebut sebagai
profesionalisasi guru . selama menjalani profesionalisasi tersebut kehidupan guru diperlengkapi
dengan kode etik guru , yang di susun dan si sepakati organisasi guru profesional . dan agar guru yang
sebagai profesi aman dalam statusnya , perlu mendapat perlindungan yang mencakup : perlindungan
LPTK sebagai satu – satunya lembaga pelatihan dan pendidik guru ,guru hanya boleh di jabat oleh
lulusan – lulusan LPTK , organisasi guru , seperti PGRI , dilibatkan dalam memberi pertimbngan
dalam hal – hal yang menyangkut status , pengembagan , pemberhengtian , dan hak – hak guru , serta
pengawasan terhadap kode etik profesi guru .
BAB III

ORGANISASI DAN SIKAP PROFESI KEPENDIDIKAN

Sebagai seorang tenaga profesional , guru harus senantiasa proaktif meningkatkan


pengetahuan , sikap , dan keterampilannya secara terus menerus . sasaran penyikapan itu meliputi
terhadap perundang – undangan , organisasi profesi, teman sejawat , peserta didik , tempat kerja ,
pimpinan kelembagaan , dan lingkungan pekerjaan . sebagai jabatan yang harus dapat menjawab
tantangan perkembangan masyarakat , jabatan guru harus pula selalu dikembangkan dan
dimutakhirkan . dalam bersikap guru harus selalu mengadakan pembaharuan sesuai dengan tuntutan
Zaman yang melekat dlam tugas – tugasnya .

Penyikapan profesi kependidikan mengandung makna kecendrungan guru atau tenaga


pendidik memandang dan memperlakukan jabatan sebagai profesi . guru harus menyadari karena
kemauan dan kemampuannya memilih , menentukan dan memutuskan untuk menjadi guru lah yang
mewajibkan untuk sungguh – sungguh melaksanakan tugas keprofesianya dibidang keguruan . dengan
demikian jika seseorang sudah setuju untuk menjadi guru dengan segala resikonya , maka individu
tersebut akan melakukan tindakan positif dan mau melaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab .
pengembangan sikap profesi pendidikan ini di lakukan sebelum dan selama memangku profesi
keguruan .

BAB IV

PERANAN GURU DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN

Manajemen kependidikan adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan sebagai alat ,
manajemen pendidikan harus di jalankan secara efektif dan efesien dengan memberdayakan segala
sumberdaya yang tersedia ada baik manusia dan non manusia sehingga semua menjadi satu menuju
satu titik akhir , guru secara profesional melakasanakan proses pembelajaran agar peserta didik mau
dan dapat belajar hingga mencapai tujuan pendidikan . manajemen pendidika di sekolah harus di
jalankan sesuai dengan fungsi – fungsinya dan berpegang pada prinsip – prinsip manajemen yang
efektif dan efesien .senagai bagian tidak terpisahkan dari sistem pendidikan guru bidang studi harus
memahami dan mampu menjadi bagian yang terintegrasi dalam manajemen pendidikan dengan
melaksanakan segala tugas dan tanggung jawab pada setiap bidang garapan yang di kelola oleh
kepala sekolah sebagai manajer pendidikan di sekolah .

BAB V

HAKIKAT SUPERVISI PENDIDIKAN

Sesungguhnya supervisi pada awalnya kebutuhan akan landasan pembinaan situasi


pembelajaran dengan cara membimbing guru dalam memilih metode mengajar yang tepat , dan
pentingnya mempersiapkan guru yang mampu .latarbelakang pentingnya supervisi pendidikan :
penyelenggaraan pendidikan melibatkan peran sejumblah orang yang perlu dikendalikan dala kerja
sama .pada umumnya semua petugas pendidikan , khususnya guru , memiliki potensi yang lebih besar
dari pada apa yang di tampilkan , para pengajar tidak mungkin selalu dapat melaksanakan tugasnya
dengan baik , perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan tuntutan kebutuhan
masyarakat semakin kompleks. Tujuan suvervisi pendidikan bukan menyodorkan suatu teori tetapi
menganjurkan sesuai dengan kebutuhan dan mengungkapkan beberapa karakteristik esensial
teori .fungsi suvervisi pendidikan , mengacu pada tujuan pengajaran yaitu memberikan layanan dan
bantuan untuk meninngkatkan kualitas mengajar guru yang ada gilirannya dapat meningkatkan
kualitas belajar siswa .prinsip suvervisi pendidikan , anatara lain adalah ilmiah yang berarti
sistemastis dilaksanakan secara tersusun , kontiniu , teratur , objektif demokratis , koperatif ,
menggunakan alat , konstruktif dan kreatif.permasalahan pada supervisi guru , dewey menyatakan
bahwa mengajar bukan hanya menyangkut bahan tetapi juga menyangkut banyak proses . hal yang
penting adalah mengontrol bahwa guru melaksanakan tugas profesional pengajaran tetap pada standar
yang ditentukan dan kualitas kerja memenuhi standar .

BAB VI

BIMBINGAN KONSELING DAN PERAN GURU

Bimbingan konseling di sekolah merupakan salah satu aktivitas pendidikan yang tidak boleh
lepas dari perhatian administrator , manajer dan guru di sekolah .konsep dasar konseling secara umum
konseling dapat diartikan sebagai bantuan . namun dalam pengertian sebenarnya tidak setiap bantuan
adalah konseling bentuk bantuan dalam arti konseling membutuhkan syarat bentuk prosedur dan
pelaksanaantertentu sesuai dengan , prinsip , dan tujuaanya .konseling merupakan suatu proses
pertemuan langsung antar konselor dengan konseli yang bermasalah dimana pembimbing membantu
konseling dalam mengusahakan perubahan sikap .tujuan konseling secara umum pelayanan konseling
di sekolah bertujuan agar siswa mendapat pelayanan konseling secara optimal sesuai dengan bakat
kemampuan dan nilai – nilai yang dimiliki .fungsi konseling sebagaimana telah di kemukakan dalam
tujuan konseling supaya para peserta didik mampu mengatur kehidupan sehari – hari , memperoleh
perkembangan diri secara optimal mungkin dapat mewujudkan semua potensi yang dimilikinya da
dapat menyelesaikan tugas hidupnya dengan baik .fungsinya antara lain : fungsi pemahaman , fungsi
pencegahan , fungsi penyaluran , fungsi penyesuaian , fungsi perbaikan , fungsi pengembagan.
Landasan layanan bimbingan konseling , layanan bimbingan dan konseling merupakan bagian integral
dari pendidikan di indonesia . sebagai sebuah layanan profesional , kegiatan layanan bimbingan dan
konseling tidak bisa di lakukan secara sembarangan namun harus berangkat dan berpijak dari suatu
landasan yang kokoh , yang di dasarkan pada hasil – hasil pemikiran dan penelitian yang medalam .

Anda mungkin juga menyukai