Anda di halaman 1dari 2

Keberhasilan Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Budidaya Ikan Air Tawar oleh Pemerintah

Kabupaten Pasaman

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Memiliki 17.499 pulau dengan
total luas wilayah mencapai 7,81 juta km². Dari luas total wilayah tersebut sekitar 3,25 juta
km² adalah perairan. Dengan luasnya wilayah laut yang ada, Indonesia memiliki potensi
kelautan dan perikanan yang sangat besar. Tak terkecuali dengan usaha budidaya ikan air
tawar yang semakin hari semakin menggiurkan. Menurut laporan Badan Pangan PBB, pada
tahun 2021 konsumsi ikan perkapita penduduk dunia akan mencapai 19,6 kg per tahun.
Meski saat ini konsumsi ikan lebih banyak dipasok oleh ikan laut, namun pada tahun 2018
produksi ikan air tawar akan menyalip produksi perikanan tangkap. Mengapa demikian,
karena produksi perikanan tangkap akan mengalami penurunan akibat overfishing. Ikan di
laut semakin sulit didapatkan. Bahkan bila tidak ada perubahan model produksi, para peneliti
meramalkan pada tahun 2048 tak ada lagi ikan untuk ditangkap. Oleh karena itu perlu adanya
pemberdayaan masyarakat tentang budidaya ikan air tawar, salah satunya adalah hal yang
dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat.
Melalui jurnal berjudul “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Budidaya Ikan
Air Tawar di Kabupaten Pasaman” yang ditulis oleh mahasiswa Universitas Riau,
menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat dibidang budidaya ikan air tawar yang
dilakukan pemerintah Pasaman bersama masyarakat tergolong berhasil dengan semakin
meningkatnya hasil ikan air tawar yang dihasilkan dari 46.809 ton pada tahun 2013 menjadi
51.827 ton pada tahun 2018, sehingga menaikkan tingkat kesejahteraan masyarakat yang
sebelumnya berpenghasilan kurang dari Rp 10 juta saat ini telah meningkat menjadi Rp 25
juta per tiga bulan, dan menjadikan Kabupaten Pasaman salah satu daerah terbaik dalam
budidaya ikan air tawar. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan sumber
daya alam yang dimiliki oleh suatu daerah akan sangat berguna bagi kelangsungan hidup
masyarakat setempat jika setiap stakeholder dapat bekerja sama, serta peran aktif masyarakat
dalam budidaya ikan air tawar.
Dalam jurnal tersebut disebutkan bahwa masyarakat Kecamatan Rao adalah salah satu
penghasil ikan air tawar disamping profesi mereka sebagai petani di Kabupaten Pasaman.
Namun profesi tersebut belum tentu mampu meningkatkan kesejahteraan hidup
masyarakatnya. Akan tetapi sekarang bisa dikatakan bahwa program pemberdayaan ini
terbukti berhasil meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat sekitar. Dengan adanya
program ini masyarakat Kecamatan Rao dapat memaksimalkan potensi sumber daya alam
yang mereka miliki, yaitu ikan. Hal ini didukung dengan kondisi suhu dan air yang melimpah
yang sesuai dengan pembudidayaan ikan air tawar seperti ikan mas, lele, nila, dan gurame.
Meningkatnya hasil produksi ikan air tawar yang dihasilkan Kecamatan Rao Selatan setiap
tahunnya dan bisa dipasarkan ke provinsi tetangga seperti Provinsi Riau, Jambi, Sumatera
Selatan, Sumatera Utara, dan Bengkulu. Pada tahun 2014 pun Kabupaten Pasaman
merupakan tiga daerah pelaksanaan budidaya ikan yang mendapat peringkat A di
Indonesia, hal yang sangat patut diapresiasi.
Dari pemaparan diatas sudah jelas bahwa pemberdayaan masyarakat dibidang budidaya ikan
air tawar menjadi bagian yang sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan hidup
masyarakat. Mengingat bahwa kita memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah.
Seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Pasaman dalam pemberdayaan
masyarakat, mereka mampu memaksimalkan sumber daya tersebut dengan sangat baik
sehingga bisa mendapat peringkat A dalam pelaksanaan budidaya ikan. Hal seperti inilah
yang patutnya dicontoh oleh setiap pemerintah daerah, karena tidak hanya meningkatkan
kesejahteraan masyarakat tetapi sektor ekonomi pun akan menjadi meningkat.

Anda mungkin juga menyukai