Anda di halaman 1dari 3

Analisis Isu Menggunakan USG untuk menentukan prioritas isu atau masalah

yang mendesak akan dipilih dalam Rancangan Aktualisasi

Penilaian Kriteria
No Jml Rank
Masalah U S G

1 Kurangnya penerapan komunikasi terapeutik oleh 5 5 5 15 1


perawat di ruang IGD RSUD Depati Hamzah
Pangkalpinang
2 Kurangnya pelaksanaan manajemen transfer 4 4 4 12 2
pasien di ruang IGD RSUD Depati Hamzah
Pangkalpinang
3 Kurangnya sosialisasi kriteria pasien yang 4 3 3 10 3
ditanggung bpjs di ruang IGD RSUD Depati
Hamzah Pangkalpinang

Cara menentukan kriteria penilaian dengan skala likert 1 – 5 :

Mendesaknya Gawat Cepat


Urgency (U) Seriousness (S) Growth (G)
Genting Penting Perkembangan
Sangat Mendesak = 5 Sangat Gawat = 5 Sangat Cepat = 5
Mendesak = 4 Gawat = 4 Cepat = 4
Cukup Mendesak = 3 Cukup Gawat = 3 Cukup Cepat = 3
Kurang Mendesak = 2 Kurang Gawat = 2 Kurang Cepat = 2
Tidak Mendesak = 1 Tidak Gawat = 1 Tidak Cepat = 1

Identifikasi Prioritas Isu Yang Akan Diangkat :


Isu yang terpilih sebagai isu prioritas yaitu Kurangnya penerapan
komunikasi terapeutik oleh perawat di ruang IGD RSUD Depati Hamzah
Pangkalpinang.

Alasan Memilih Core Isu Dan Tujuan Penyelesaian Masalah


Komunikasi terapeutik sangat penting untuk dilakukan karena bertujuan
untuk meningkatkan kenyamanan, keamanan, kepercayaan, kesejahteraan dan
kesehatan pasien. Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dilakukan secara
sadar, bertujuan, dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien. Jika
komunikasi terapeutik terus diterapkan maka akan berdampak pada peningkatan
pelayanan rumah sakit dan meningkatkan kesehatan pasien. Dengan menggunakan
komunikasi terapeutik, seorang perawat idealnya dapat lebih mudah memahami dan
berempati kepada pasien.
Akibat dari kurangnya penerapan komunikasi terapeutik akan
memperlambat proses kesembuhan pasien, dan mengurangi tingkat kepuasan
pasien sehingga berdampak pada pelayanan rumah sakit yang diberikan
kepada masyarakat.

Ide Gagasan Pemecahan Isu.


Berdasarkan hasil analisis isu tersebut, perlu mencari cara atau ide gagasan
sebagai solusi pemecahan isu yaitu bagaimana meningkatkan penerapan
komunikasi terapeutik dengan judul Rancangan Aktualisasi : Peningkatan
Penerapan Komunikasi Terapeutik oleh Perawat di Ruang IGD RSUD Depati
Hamzah Pangkalpinang dengan video simulasi.
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dilakukan dalam tujuan
terapi atau perawatan. Dilansir dari buku Komunikasi Untuk Perawat (2003) oleh
Indrawati, komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara
sadar, bertujuan, dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien. Indrawati
menambahkan bahwa komunikasi terapeutik termasuk komunikasi interpersonal
dengan titik tolak saling memberikan pengertian antar perawat dengan pasien.
Komunikasi terapeutik ini dapat ditemukan di lingkungan kesehatan atau rumah
sakit, khususnya antara perawat dengan pasien.
Dilansir dari buku principles and exercise of Psychiatric Nursing (1998) karya
Stuart dan Sundeen, memaparkan bahwa komunikasi terapeutik terdiri dari empat
tahap. Tahap-tahap tersebut yaitu:

 Tahap pre-interaksi

Tahap ini merupakan tahap persiapan perawat sebelum bertemu dan


berkomunikasi dengan pasien. Perawat perlu menilai dirinya seberapa
kemampuan yang dimilikinya dalam menjalankan komunikasi terapeutik.
 Tahap orientasi atau perkenalan

Tahap ini dimulasi saat perawat dan pasien bertemu untuk pertama kalinya.
Perawat berkenalan dengan pasien. Tugas perawat pada tahap ini untuk
membangun hubungan saling percaya dengan pasien.
 Tahap kerja

Tahap ini merupakan inti dari proses komunikasi terapeutik yang dilakukan
perawat kepada pasien. Perawat dituntut mampu memberikan dukungan
dan bantuan kepada pasien.
 Tahap terminasi

Tahap ini merupakan tahap akhir dari proses komunikasi terapeutik.


Perawat dan pasien diharapkan meninjau kembali proses yang telah dilalui
dan dicapai.

Menurut William dan Torrens (1980), kepuasan pasien adalah suatu


ukuran yang merefleksikan output dan struktur pelayanan. Kuesioner kepuasan
pasien merupakan suatu upaya untuk mendapatkan respon dari pasien / kelurga
pasien tentang tingkat kepuasan atas kualitas yang diberikan oleh UPTD RSUD
Depati Hamzah Pangkalpinang secara keseluruhan. Hasil dari kuesioner
kepuasan pasien ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi manajemen untuk
menyusun langkah-langkah strategis serta membenahi hal-hal yang masih
kurang berdasarkan hasil kuesioner yang dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai