Anda di halaman 1dari 19

MACAM-MACAM GAYA BAHASA

DALAM RETORIKA

Dosen Pengampu: Wienike Dinar Pratiwi, S.Pd., M.Pd.

Kelompok 7
Rio Alpian 1910631080165
Nizar Allauddin Sutiawan 1910631080160
Menurut Burhan Nurgiyantoro pemajasan (Figure of
thought) merupakan teknik pengungkapkan bahasa,
penggayabahasaan, yang maknanya tidak menunjuk pada
makna kata-kata yang mendukungnya, tetapi pada makna
yang ditambahkan, makna yang terkandung di dalamnya.
Dengan demikian, pemajasan merupakan gaya bahasa
yang memanfaatkan bahasa kiasan. Bahasa kiasan adalah
bahasa yang dipakai untuk mengungkapkan sesuatu
dengan tidak menunjuk secara langsung, terhadap objek
PERMAJASAN yang dituju.

Gaya bahasa adalah cara atau teknik mengungkapkan


pikiran dan perasaan dalam bentuk lisan ataupun tulisan
dengan menggunakan bahasa yang khas, sehingga
memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis serta
menghasilkan pengertian yang jelas dan menarik bagi
para pembaca
Gaya bahasa dapat dibedakan menjadi lima
kelompok, yaitu:

Gaya Bahasa Gaya Bahasa


Perbandingan Perulangan

JENIS-JENIS
Gaya Bahasa Gaya Bahasa
GAYA BAHASA Sindiran Pertentangan

Gaya Bahasa
Penegasan
Gaya Bahasa Perbandingan

Pradopo berpendapat bahwa gaya bahasa perbandingan adalah


bahasa kiasan yang menyamakan satu hal dengan yang lain,
dengan mempergunakan kata-kata pembanding, seperti bagai,
sebagai, bak, seperti, semisal, seumpama, laksana, sepantun,
penaka, se, dan kata-kata pembanding yang lain.

Gaya bahasa perbandingan ini meliputi hiperbola, metonimia,


personifikasi, perumpamaan, metafora, sinekdoke, alusi,
simile, asosiasi, eufemisme, pars pro toto, epitet, eponym, dan
hipalase.
LANJUTAN...

3) Personifikasi
1) Hiperbola, 2) Metonimia
Pradopo berpendapat bahwa
Keraf berpendapat bahwa Aminuddin berpendapat bahwa
personifikasi adalah kiasan yang
hiperbola adalah gaya bahasa metonimia adalah pengganti kata
mempersamakan benda dengan
yang mengandung pernyataan yang satu dengan kata yang lain
manusia, benda-benda mati
yang berlebihan dengan dalam suatu konstruksi akibat
dianggap dapat berbuat, berpikir,
membesar-basarkan suatu hal. adanya ciri yang bersifat tetap.
dan seperti manusia.

4) Perumpamaan
5) Metafora
Ade Nurdin, Yani Maryani, dan
Keraf berpendapat bahwa
Mumu berpendapat bahwa
metafora adalah semacam
perumpamaan adalah
analogi yang membandingkan
perbandingan dua hal yang pada
dua hal secara langsung, tetapi
hakikatnya berbeda, tetapi
dalam bentuk yang singkat.
sengaja dianggap sama.
LANJUTAN...

6) Sinekdoke
Keraf berpendapat bahwa 8) Asosiasi
sinekdoke adalah semacam 7) Alusi Asosiasi adalah gaya bahasa
bahasa figuratif yang Alusi adalah gaya bahasa yang perbandingan yang bersifat
mempergunakan sebagian dari menunjuk secara tidak langsung memperbandingkan sesuatu
sesuatu, untuk menyatakan pada tokoh atau peristiwa yang dengan keadaan lain, yang
keseluruhan atau sudah diketahui. sesuai dengan keadaan yang
mempergunakan keseluruhan dilukiskan.
untuk menyatakan sebagian.

9) Eufemisme
10) Pars pro toto
Eufemisme adalah acuan berupa
Pars pro toto adalah gaya bahasa
ungkapan yang halus untuk
yang melukiskan sebagian untuk
menggantikan acuan yang
keseluruhan. Maksudnya, pars
mungkin dirasakan menghina,
pro toto merupakan bentuk
menyinggung perasaan, atau
penggunaan bahasa sebagai
menyugestikan sesuatu yang
pengganti dari wakil keseluruhan.
tidak menyenangkan.
LANJUTAN...

12) Eponim
11) Epitet Eponim adalah gaya bahasa yang
Epitet adalah acuan yang berusaha dipergunakan seseorang untuk
menyugestikan kesamaan antarorang, menyebutkan hal atau nama dengan
tempat, atau peristiwa. menghubungkannya dengan sesuatu
berdasarkan sifatnya.

13) Hipalase 14) Simile


Hipalase adalah gaya bahasa yang Simile adalah perbandingan yang
mempergunakan kata tertentu untuk bersifat eksplisit. Perbandingan yang
menerangkan kata yang seharusnya bersifat eksplisit adalah menyatakan
dikenakan pada kata lain. langsung sesuatu sama dengan hal
lain.
Gaya Bahasa Perulangan

Gaya bahasa perulangan adalah gaya bahasa yang


mengulang kata demi kata, baik di bagian depan, tengah,
maupun akhir kalimat. Gaya bahasa perulangan ini
meliputi aliterasi, antanaklasis, anafora, anadiplosis,
mesodiplosis, epanaplipsis, dan epuzeukis.
LANJUTAN...
2) Antanaklasis
1) Alitersi
Antanaklasis adalah gaya
Aliterasi adalah gaya bahasa
bahasa yang mengandung
yang memanfaatkan kata
ulangan kata yang sama
kata yang permulaannya
dengan makna yang
sama bunyinya.
berbeda.

4) Anadiplosis
3) Anafora
Anadiplosis adalah kata atau
Anafora adalah gaya bahasa
frasa terakhir dari suatu
yang berwujud perulangan
klausa atau kalimat menjadi
kata pertama dalam kalimat
kata atau frasa pertama dari
berikutnya.
klausa atau kalimat
berikutnya.
LANJUTAN...
5) Mesodiplosis
Mesodiplosis adalah gaya bahasa repetisi yang menggunakan pengulangan di
tengah-tengah baris atau kalimat secara berurutan.
6) Epanalipsis
Epanalipsis adalah gaya bahasa repetisi kata terakhir di akhir kalimat atau
klausa.
7) Epizeukis
Epizeukis adalah gaya bahasa repetisi yang bersifat langsung dari kata-kata
yang dipentingkan dan diulang beberapa kali sebagai penegasan.
Gaya Bahasa Sindiran

Gaya bahasa sindiran atau ironi adalah acuan yang ingin mengatakan
sesuatu dengan makna atau maksud berlainan dari isi yang terkandung
dalam rangkaian kata-katanya. Gaya bahasa sindiran meliputi sinisme,
innuendo, melosis, sarkasme, satire, dan antifrasis. Lebih jelasnya, akan
dipaparkan maksud satu per satu dari jenis gaya bahasa sindiran tersebut.
LANJUTAN...

1) Sinisme
Gorys Keraf berpendapat bahwa sinisme adalah gaya bahasa sebagai
sindiran yang berbentuk kesangsian, yang mengandung ejekan terhadap
keikhlasan dan ketulusan hati.
2) Innuendo
Gorys Keraf berpendapat bahwa innuendo adalah sindiran dengan
mengecilkan kenyataan yang sebenarnya.
3) Melosis
Melosis adalah gaya bahasa yang mengandung pernyataan merendah dengan
tujuan menekankan atau mementingkan hal yang dimaksud agar lebih
berkesan dan bersifat ironis.
LANJUTAN...

4) Sarkasme
Sarkasme adalah penggunaan kata-kata yang keras dan kasar untuk menyindir
atau mengkritik.
5) Satire
Satire adalah gaya bahasa yang berbentuk penolakan dan mengandung kritikan
dengan maksud agar sesuatu yang salah dicari kebenarannya.
6) Antifrasis
Antifrasis adalah gaya bahasa yang mempergunakan kata kata yang bermakna
sebaliknya dan bernada ironis.
Gaya Bahasa Pertentangan

Gaya bahasa pertentangan adalah gaya bahasa yang maknanya


bertentangan dengan kata-kata yang ada. Menurut Ade Nurdin
dkk., gaya bahasa pertentangan meliputi paradoks, antitesis,
litotes, oksimoron, hysteron prosteron, dan okupasi.
LANJUTAN...
1) Paradoks
Paradoks adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan yang nyata
dengan fakta yang ada.
2) Antitesis
Ade Nurdin dkk., berpendapat bahwa antitesis adalah gaya bahasa yang
menggunakan paduan kata yang artinya bertentangan
3) Litotes
Henry Guntur Tarigan berpendapat bahwa litotes adalah gaya bahasa yang
mengandung pernyataan yang dikecil kecilkan dan dikurangi dari
pernyataan yang sebenarnya.
LANJUTAN...

4) Oksimoron
Oksimoron adalah gaya bahasa yang antarbagiannya menyatakan sesuatu
yang bertentangan.
5) Histeron Prosteron
Histeron prosteron adalah gaya bahasa yang berwujud kebalikan dari
sesuatu yang logis.
6) Okupasi
Okupasi adalah gaya bahasa pertentangan yang mengandung bantahan,
tetapi disertai penjelasan.
Gaya Bahasa Penegasan

Gaya bahasa penegasan adalah gaya bahasa yang mengulang kata-


katanya dalam satu baris kalimat. Gaya bahasa penegasan ini terbagi
menjadi dua, yaitu repetisi dan pararelisme.
LANJUTAN...

1) Repetisi
Repetisi adalah perulangan bunyi, suku kata,
kata atau bagian kalimat yang dianggap penting
untuk memberi tekanan dalam konteks yang
nyata.
2) Paralelisme
Paralelisme adalah gaya bahasa perulangan
seperti repetisi yang khusus terdapat dalam
puisi, terdiri atas anafora (pengulangan pada
awal kalimat) dan epifora (pengulangan di
akhir kalimat).
KESIMPULAN
Dari beberapa pengertian yang ada di atas maka dapat disimpulkan bahwa
gaya bahasa adalah cara pengarang atau seseorang yang mempergunakan
bahasa sebagai alat mengekspresikan perasaan dan buah pikir yang
terpendam didalam jiwanya.Gaya bahasa digunakan untuk membuat orang
lain tertarik terhadap apa yang dibaca maupun didengar oleh seseorang.
Gaya bahasa adalah pengungkapan maksud dan tujuan tertentu dengan
memanfaatkan bahasa untuk mendapatkan daya tarik.

Anda mungkin juga menyukai