Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN KEGIATAN MEMBACA BUKU

Judul Buku: Ensiklopedia Bahasa dan Sastra Jilid 3

Pengarang: Nana Supriatna

Penerbit: Multazam Mulia Utama

Kota Terbit: Jakarta Timur

A. Kegiatan Prabaca
1) Apa yang dimaksud dengan fabel?
2) Apakah fiksi itu?
3) Apa yang dimaksud dengan fonem?
4) Darimanakah filologi berasal?
5) Apa yang dimaksud dengan fonetik?
6) Apa itu finologi?
7) Apa saja jenis-jenis frasa?
8) Apa perbedaan dari fakta dan opini?
9) Apa yang dimaksud dengan klausa?
10) Apa itu kalimat?
11) Apa saja jenis-jenis gaya bahasa?
12) Bagaimana cara menemukan gagasan utama dari sebuah paragraf?
13) Apa hubungan antara hiponim dan hipernim?
14) Apa yang dimaksud dengan homofon?
15) Apa saja contoh kata-kata yang termasuk homograf?
16) Apa saja contoh homonim?
17) Apa yang dimaksud dengan imbuhan?
18) Apa saja contoh imbuhan asing?
19) Apa itu intonasi?
20) Apa yang dimaksud dengan inversi?
21) Mengapa di dalam buku terdapat sebuah indeks?

B. Kegiatan Pasca Baca


Pendahuluan
Pengetahuan tentang Bahasa Indonesia dan latar belakangnya mulai ditunjang oleh
banyaknya era kesastraan di Indonesia. Sebagai generasi muda, sudah seharusnya kita
melestarikan budaya khasanah berbahasa Indonesia yang baik dan benar.

1
Buku Ensiklopedi Bahasa Dan Sastra Jilid 3 ini dirancang untuk merangkum
pengetahuan tentang apa yang terkandung dalam kekayaan bahasa kita. Buku ini juga
menyajikan perkembangan ilmu terbaru di sastra Indonesia.
 Fabel
Fabel diambil dari bahasa Belanda adalah cerita yang menggunakan hewan sebagai
tokoh utamanya. Banyak sastrawan dan penulis dunia yang juga memanfaatkan
bentuk fabel dalam karangannya. Salah seorang pengarang fabel yang terkenal adalah
Michael de La Fontaine dari Perancis. Penyair Sufi Fariduddin Altar dari Persia juga
menuliskan karyanya yang termasyhur yakni Musyawarah Burung dalam bentuk
fabel. Biasa pada sebuah fabel tersirat moral atau makna yang lebih mendalam.
 Fiksi
Fiksi adalah sebuah istilah sastra yang berarti tidak benar terjadi atau sebuah
karangan belaka. Terdapat dua jenis fiksi, yaitu fiksi mini dan fiksi ilmiah. Fiksi
ilmiah adalah suatu bentuk fiksi spekulatif yang terutama membahas tentang
pengaruh sains dan teknologi yang diimajinasikan terhadap masyarakat dan para
individual.
 Fonem
Fonem merupakan istilah linguistik dan merupakan satuan terkecil dalam sebuah
bahasa yang masih bisa menunjukkan perbedaan makna. Fonem berbentuk bunyi.
Misalnya dalam bahasa Indonesia bunyi [K] dan [G] merupakan dua fonem yang
berbeda, misalnya dalam kata "cagar" dan "cakar".
 Filologi
Filologi berasal dari bahasa Yunani philein, "cinta" dan logos, "kata". Filologi
merupakan ilmu yang mempelajari naskah-naskah manuskrip, biasanya dari zaman
kuno.
Sebuah teks yang termuat dalam sebuah naskah manuskrip, terutama yang berasal
dari masa lampau seringkali sulit untuk dipahami, tidak karena bahasanya yang sulit
tetapi karena naskah manuskrip disalin berulang-ulang kali. Dengan begini naskah-
naskah banyak yang memuat kesalahan-kesalahan.
 Fonetik
Fonetik atau fonetika adalah bagian ilmu dalam linguistik yang mempelajari bunyi
yang diproduksi oleh manusia.
Fonetik memiliki tiga cabang utama :
a) Fonetik artikulotaris
b) Fonetik akustik
c) Fonetik auditori
 Finologi
Finologi adalah ilmu tentang perbendaharaan fonem sebuah bahasa dan distribusinya.
 Frasa
Frasa atau frase merupakan satuan linguistik yang lebih besar dari kata dan lebih kecil
dari kalimat.

2
Beberapa jenis frasa :
 Frasa ekosentris, yaitu frasa yang tidak mempunyai persamaan distribusi dengan
unsurnya.
 Frasa endosentris, yaitu frasa yang memiliki unsur pusat.
 Frasa nominal
 Frasa verbal
 Fakta dan Opini
Fakta adalah sesuatu yang tertangkap oleh indera manusia. Fakta seringkali diyakini
oleh orang banyak (umum) sebagai hal yang sebenarnya, baik karena mereka telah
mengalami kenyataan-kenyataan dari dekat maupun karena mereka dianggap telah
melaporkan pengalaman orang lain yang sesungguhnya.
Opini adalah pendapat, ide, atau pikiran untuk menjelaskan kecenderungan atau
preferensi tertentu terhadap prespektif dan ideologi akan tetapi bersifat tidak objektif
karena belum mendapatkan pemastian atau pengujian.
 Klausa
Klausa adalah sekumpulan kata yang terdiri dari subjek dan predikat walau dalam
beberapa bahasa dan beberapa jenis klausa, subjek dari klausa mungkin tidak tampak
secara eksplisit dan hal ini khususnya umum dalam bahasa bersubjek nol.
 Gaya Bahasa
Jenis-jenis gaya bahasa atau majas :
Majas perbandingan :
 Alegori : pengungkapan melalui kiasan atau penggambaran.
 Metafora : pengungkapan berupa perbandingan analogis dengan menghilangkan
kata, seperti layaknya, bagaikan, dan lain-lain.
 Litotes : pengungkapan berupa penurunan kualitas suatu fakta dengan tujuan
merendahkan.
 Hiperbola : melebih-lebihkan kenyataan sehingga tidak masuk akal.
 Personifikasi : ungkapan menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada
sesuatu yang bukan manusia.
 Simbolik : melakukan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk
menyatakan maksud.
 Asosiasi : perbandingan terhadap dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama.
 Gagasan Utama Dalam sebuah Paragraf
Gagasan utama biasanya ditemukan di awal paragraf, yaitu kalimat yang bersifat
umum dan kalimat berikutnya merupakan penjelas dari gagasan utama.
Di akhir paragraf juga biasa terdapat gagasan utama, artinya paragraf itu dimulai
dengan rincian, baru ditutup dengan pernyataan umum.
 Hiponim dan Hipernim
Hiponim adalah suatu kata atau frasa yang maknanya tercakup dalam kata atau frasa
lain yang lebih umum, yang disebut hiperonim atau hipernim.

3
Suatu hiponim adalah anggota kelompok dari hipernimnya dan beberapa hiponim
yang memiliki hipernim yang sama disebut dengan kohiponim.
 Homofon
Homofon merujuk kepada kata yang diucapkan sama dengan kata lain tetapi berbeda
dari segi maksud. Contohnya, "massa" (dalam perkataan media massa) dan "masa"
(waktu).
 Homograf
Homograf adalah kata yang sama ejaannya dengan kata lain, tetapi berbeda lafal dan
maknanya. Contohnya, "apel", yang dapat bermakna buah atau kumpul.
 Homonim
Homonim adalah kata yang bentuk penulisan dan pengucapannya sama tetapi artinya
berbeda.
Contohnya :
 Bisa : dapat
Bisa : racun
 Buku : ruas
Buku : kitab
 Genting : gawat
Genting : benda penutup atap rumah
 Imbuhan
Afiks atau imbuhan adalah bunyi yang ditambahkan pada sebuah kata, entah di awal,
di akhir, ditengah, atau gabungan dari antara tiga itu, untuk membentuk kata baru
yang artinya berhubungan dengan kata pertama.
Imbuhan digolongkan berdasarkan posisi penambahannya sebagai berikut:
 Awalan
 Sisipan
 Akhirnya
 Konfiks
 Imbuhan Asing
Macam-macam imbuhan asing:
a) Imbuhan asing dari bahasa daerah
 Awalan tak = tidak
Contohnya, tak sadar, tak aktif, dan lain-lain.
 Awalan serba = seluruhnya / semuanya
Contohnya, serba merah.
b) Imbuhan asing dari bahasa sansekerta
 Awalan maha = sangat / besar
 Awalan pra = sebelum
 Intonasi
Intonasi (tekanan) adalah suatu jenis unsur suprasegimental yang ditandai oleh keras
lembutnya arus ujaran.

4
 Inversi
Inversi adalah pola kalimat dalam bahasa Indonesia yang predikatnya selalu
mendahului subjek (P–S). Pada umumnya kalimat inversi menyaratkan subjek yang
tidak tertentu atau tidak definit.
 Indeks
Sebuah indeks buku dibutuhkan untuk memudahkan pemahaman arti kata yang
tercantum pada halaman buku. Susunan indeks biasanya di-sort berdasarkan abjad
ataupun simbol tertentu. Halaman yang berisikan kata-kata yang terindeks pun
tercantum lengkap dalam susunan tersebut.

C. Kegiatan Membaca Buku

Tempat/waktu membaca Halaman

Di Sekolah 1 - 13
Rabu, 03 Agustus 2022 (11.18 - 12.00)

Di Rumah 14 - 29
Rabu, 03 Agustus 2022 (20.40 - 21.08)

Di Sekolah 30 - 51
Kamis, 04 Agustus 2022 (11.48 - 12.35)

Anda mungkin juga menyukai