Anda di halaman 1dari 6

BAHAN AJAR KD 3.

AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Kompetensi Dasar:

3.20 Menganalis is dokumen sumber dan dok-men pendukung pada perusahaan manufaktur (harga pokok
pesanan/harga pokok proses)

4.20 Melakukan pengecekan dokumen sumber dan dokumen pendukung pada perusahaan manufaktur (harga pokok
pesanan/harga pokok proses)

Indikator Pencapaian Kompetensi :

3.20.1 Menyimpulkan karakteristik perusahaan manufaktur.


3.20.2 Menganalisis dokumen sumber dan pendukung perusahaan manufaktur
4.20.1 Mengidentifikasi dokumen sumber dan pendukung perusahaan manufaktur
4.20.2 Menyiapakan dokumen transaksi perusahaan manufaktur masing-masing akun setelah penyesuaian

A. Transaksi Keuangan Perusahaan Manufaktur

Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatan utamanya mengolah bahan baku
menjadi produk jadi, kemudian menjual barang tersebut.

- Karaketristik perusahaan manufaktur :


Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatannya mengolah bahan baku menjadi barang
setengah jadi atau barang jadi yang siap dijual atau dipasarkan ke konsumen. Akuntansi. Dua fungsi utama
yang dimiliki perusahaan manufaktur adalah fungsi produksi dan fungsi pemasaran. Fungsi produksi
bertugas untuk mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sedangkan fungsi pemasaran bertugas
memasarkan atau menjual produk tersebut. Untuk mendukung fungsi tersebut, dibentuklah fungsi ketiga
yang biasa disebut sebagai fungsi administrasi dan umum. Fungsi ini bertanggungjawab terhadap aktivitas-
aktivitas di luar produksi dan pemasaran, antara lain bagian akuntansi, keuangan serta personalia dan
umum.
- Terminologi Biaya
Apa yang dimaksud dengan biaya? Biaya umumnya didefinisikan sebagai kas atau setara kas yang
dikorbankan untuk memperoleh barang atau jasa yang diharapkan dapat memberikan manfaat saat ini atau
dimasa yang akan datang bagi perusahaan. Terdapat empat unsur pokok dalam definisi biaya tersebut:
1. Merupakan pengorbanan ekonomi
2. Diukur dalam satuan moneter/uang
3. Yang telah terjadi atau potensial akan terjadi
4. Dilakukan untuk tujuan tertentu
- Klasifikasi biaya
Istilah costs bisa dipakai untuk istilah biaya atau harga pokok atau harga perolehan atau harga beli. Di
akuntansi manufaktur istilah costs sama dengan biaya. Sedangkan expense dipakai untuk istilah beban.
Kalau “costs” identik dengan nilai barang modal yang dibeli, kalau expense identik dengan nilai barang
modal yang sudah terpakai atau susut. Dalam akuntansi manufaktur, biaya dapat digolongkan ke dalam
beberapa biaya. Umumnya penggolongan biaya ini ditentukan oleh tujuan yang diharapkan dari
penggolongan biaya tersebut. Hal ini dikenal dengan konsep “biaya berbeda untuk tujuan yang berbeda”.
Berikut ini adalah dasar yang digunakan dalam klasifikasi biaya:
1. Elemen produk
a. Biaya bahan baku (raw material costs)
b. Biaya tenaga kerja langsung (direct labour costs)
c. Biaya overhead manufaktur (manufacturing labour costs)
2. Ketertelusuran terhadap produk
a. Biaya langsung (direct costs)
b. Biaya tak langsung (indirect costs)
3. Hubungan dengan produksi
a. Biaya utama (prime costs)
b. Biaya konversi (conversion costs)
4. Perilaku biaya
a. Biaya variabel (variable costs)
b. Biaya tetap (fixed costs)
c. Biaya campuran (mixed costs)
5. Fungsi pokok
a. Biaya produksi (productions costs)
b. Biaya pemasaran (marketing costs)
c. Biaya administrasi dan umum (administrative costs)
6. Periode
a. Biaya produk (products costs)
b. Biaya periodik (periodic costs)
7. Jangka waktu manfaat
a. Pengeluaran modal (capital expenditure)
b. Pengeluaran pendapatan (revenue expenditure)

Kegiatan perusahaan manufaktur jika digambarkan terlihat seperti berikut:

Pembelian Pemakaian

Bahan Baku

Pemakaian Tenaga kerja Pembebanan Penyelesaian Penjualan


Langsung Barang
Jadi
Proses
Pemakaian Biaya Pembebanan Produksi
Overhead
Pabrik

Transaksi dalam perusahaan Manufaktur antara lain:


1. Pembelian bahan baku
2. Retur pembelian dan pengurangan harga
3. Potongan pembelian
4. Beban angkut pembelian
5. Pemakaian bahan baku
6. Hasil Produksi
7. Penjualan barang jadi
8. Retur penjualan dan pengurangan harga
9. Potongan penjualan
10. Beban angkut penjualan
11. Pembayaran utang
12. Penerimaan piutang

B. Dokumen Transaksi Perusahaan Manufaktur

Dokumen transaksi dalam perusahaan manufaktur pada dasarnya sama dengan dokumen transaksi pada
perusahaan dagang, meliputi; kuitansi, faktur, nota kontan, nota debit, nota kredit, memo, dan sebagainya.
Perbedaan pada perusahaan manufaktur ada pada dokumen transaksi dalam pemakaian bahan baku untuk
produksi dan hasil dari proses produksi.

Dokumen transaksi yang ada pada perusahaan manufaktur hampir sama dengan dokumen transaksi yang ada
pada perusahaan jasa dan dagang, hanya ada beberapa dokumen yang berbeda. Dokumen transaksi yang ada
pada perusahaan manufaktur misalnya:
1. Faktur pembelian  Faktur pembelian digunakan sebagai bukti transaksi pembelian bahan baku atau bahan
pembantu.
2. Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang Bukti ini digunakan sebagai bukti transaksi pemakaian
bahan baku atau bahan pembantu dalam proses produksi.

3. Daftar gaji dan upah yang disusun berdasarkan kartu jam kerja Daftar gaji dan upah digunakan sebagai
bukti pemakaian tenaga kerja dalam proses produksi.

4. Laporan produk selesai Laporan ini digunakan sebagai bukti pencatatan harga pokok produk jadi untuk
transfer ke gudang prduk jadi.
5. Faktur penjualan  Faktur penjualan digunakan sebagai bukti transaksi penjualan produk yang dihasilkan.

6. Bukti pengeluaran kas Bukti ini digunakan sebagai bukti transaksi pembayaran hutang, gaji, dll
7. Bukti penerimaan kas Bukti ini digunakan sebagai bukti transaksi penerimaan kas dari piutang, penjualan
tunai dan penerimaan kas dari transaksi lain.

Suatu transaksi biasanya dibuktikan dengan adanya dokumen. Dan dikatakan sah atau benar bila didukung oleh
bukti-bukti yang sah, bukti transaksi dapat berasal dari perusahaan sendiri ini disebut bukti intern atau diperoleh
dari luar disebut eksternal.

Bukti transaksi berguna untuk:


1. Merekam peristiwa ekonomi/transaksi secara formal
2. Memastikan keabsahan transaksi yang dicatat
3. Digunakan sebagai rujukan, apabila dikemudian hari terjadi masalah

C. Penyiapan dokumen transaksi

Informasi yang dapat diperoleh dari adanya dokumen transaksi adalah;


1. Siapa pihak yang melakukan transaksi.
2. Jenis transaksi apa yang terjadi berdasarkan dokumen transaksi
3. Rekening apa saja yang terpengaruh dengan adanya transaksi yang terjadi.

Berdasarkan pengolahan data akuntansi, bukti transaksi dapat dibedakan menjadi:


a. Dokumen Sumber, yaitu dokumen utama sebagai sumber pencatatan transaksi akuntansi ke dalam Jurnal.
Contoh: faktur, kuitansi, memo
b. Dokumen Pendukung, yaitu dokumen yang melampiri dan memperkuat dokumen sumber sebagai bukti
transaksi. Contoh: surat order pengiriman, dokumen penerimaan barang

Dokumen transaksi hendaklah memenuhi memenuhi keabsahan formal dan keabsahan material. Dokumen
transaksi dikatakan memenuhi keabsahan formal apabila dokumen tersebut ditandatangan pihak terkait yang
mempunyai kewenangan melakukan transaksi bersangkutan. Sedangkan dokumen transaksi dikatakan
memenuhi keabsahan material apabila perhitungan nominal dan penerapan metode serta ketentuan pajak yang
terkait dengan transaksi, dilakukan dengan benar.

Berikut ini cara untuk mengidentifikasi dokumen transaksi:


1. Identifikasi keabsahan fisik bukti transaksi, yaitu menentukan pihak mana yang mengeluarkan bukti
transaksi serta meneliti kebenaran identitas fisik bukti transaksi yang bersangkutan.
2. Identifikasi dan meneliti transaksi, apakah transaksi dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan.
3. Identifikasi kebenaran penghitungan nilai uang, yaitu dengan meneliti perhitungan dan penerapan metode
yang digunakan, serta peraturan perpajakan yang berlaku.
4. Menentukan akun-akun dan jumlah rupiah yang harus didebet dan dikredit sebagai akibat terjadinya
transaksi.

Anda mungkin juga menyukai