Anda di halaman 1dari 25

Analisis Kelayakan

Aplikasi Pedagang Keliling

Software Engineering

KP: D
Anggota Kelompok 2:

160421114 Noel flanery darmadji


160421095 Aftar Fadilah
160421128 Rissel Andersen
160719028 Kiki Fernando
160421150 Charlie Hans
160421077 Amirullah

Dosen:
Arizia Aulia Aziiza, S.Pd., M.Kom.

Departemen Informatika
Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi
Universitas Surabaya
2022
I. Pendahuluan
Pedagang Keliling adalah sebuah usaha kecil yang tidak memiliki tempat yang tetap
atau berpindah-pindah. Pedagang sendiri ialah orang yang melakukan transaksi penjualan,
namun pada umumnya pedagang berjualan di suatu lahan atau rumah yang mereka miliki.
Sedangkan pedagang keliling menjual barangnya diatas sebuah kendaraan seperti gerobak,
mobil, dll. Pedagang keliling banyak disukai karena kepraktisannya. Para pembeli tidak perlu
jauh-jauh jalan ke toko melainkan pedagang itulah yang berkeliling ke rumah-rumah warga.
Demi kebutuhan tersebut terpenuhi, banyak berdiri pedagang keliling yang menyediakan
menjual berbagai macam kebutuhan mulai dari makanan hingga bahan pangan. Meskipun
banyak yang menyukai kehadiran pedagang keliling, pendapatan pedagang keliling sangat
bervariasi setiap harinya tergantung rute yang ia tempuh.
Kemajuan teknologi pada zaman ini sudah menjadi kebutuhan sehari-hari warga.
Dengan memanfaatkan teknologi perangkat ponsel genggam pintar yang hampir dimiliki seluruh
warga saat ini, kita dapat menutupi kekurangan dari pemilihan rute pedagang keliling. Aplikasi
yang dibuat dapat membantu pedagang keliling untuk memilih rute yang paling efektif dimana
rute tersebut memiliki banyak pembeli yang terdaftar.
Untuk mengkaji dalam penelitian tentang analisa studi kelayakan dalam pengembangan
aplikasi pedagang keliling yang menggunakan platform berbasis Android, penting sifatnya
mengatasi permasalahan pemilihan rute untuk pedagang dan menampilkan informasi
ketersediaan pedagang yang melalui komplek rumah kepada user. Tetapi, aplikasi ini perlu
dianalisis terlebih dahulu kelayakannya dengan menggunakan pendekatan uji kelayakan
TENLOS.
Adapun hal yang dibahas dalam faktor kelayakan TENLOS, yaitu Technology, Economic,
Legal, Operational, Schedule. Semakin tinggi nilai TENLOS, maka semakin besar persentase
sistem dapat mencapai kesuksesan. Maka dari itu, sebuah perusahaan atau organisasi
memerlukan analisis terhadap kelayakan dari sistem informasi yang akan dikembangkan
sehingga nantinya sistem informasi dapat berguna dan bermanfaat bagi perusahaan atau
organisasi tersebut.

a. Pernyataan Masalah

Dalam proses berdagang keliling yang dilakukan oleh para pedagang, mereka harus
memilih rute yang ditempuh selama berdagang. Disinilah para pedagang harus
pandai untuk menentukan rute yang paling efektif dan paling banyak menghasilkan
keuntungan. Namun, proses penentuan rute ini membutuhkan waktu yang lumayan
banyak karena pedagang hanya bisa mencoba 1 rute dalam 1 hari. Sehingga
seringkali pedagang keliling harus memakan waktu 2 minggu untuk berkeliling demi
mencari rute yang paling efektif untuk dilalui.

b. Lingkungan Implementasi

Sistem informasi ini diujicobakan pada beberapa pedagang keliling yang berjualan di
sekitar area Surabaya.
II. Bahan dan Metode

A. Konsep Dasar Sistem

Sistem ini akan membantu pedagang keliling dalam menentukan pemilihan rute yang
akan ia tempuh. Sistem juga akan membantu pembeli untuk mengetahui pedagang
mana saja yang akan menempuh rute yang melewati area sekitar rumah pembeli.

B. Studi Kelayakan

Studi Kelayakan (Feasibility Study) adalah suatu studi atau pengkajian dari suatu
proyek/gagasan usaha untuk menentukan apabila dilaksanakan dapat berjalan dan
berkembang sesuai dengan tujuannya atau tidak. (Sutrisno, 1982)

III. Faktor Kelayakan TENLOS

A. Kelayakan Teknis

Kelayakan teknis meliputi aspek kebutuhan yang dibutuhkan oleh sistem agar dapat
menyusun teknologi yang akan digunakan dalam proyek. Data yang dihasilkan berupa
kemudahan akses, keterjangkauan harga, kemudahan pemakaian dari teknologi
tersebut. Jika data tersebut dianggap cukup, maka teknologi tersebut bisa dinyatakan
layak. Kelayakan teknologi juga dapat berupa tersedianya hardware dan software untuk
melaksanakan pemrosesan yang diperlukan

B. Kelayakan Ekonomi

Aspek yang paling utama dari aspek kelayakan TENLOS yakni kelayakan ekonomi.
Tujuan utama dari pengembangan sistem informasi sudah pasti demi memperkuat
finansial dan keuntungan perusahaan. Maka dari itu, kelayakan ekonomi sering menjadi
pertimbangan utama dalam pengembangan sistem. Uji kelayakan ini berhubungan
dengan return investment atau durasi waktu yang dibutuhkan agar investasi dapat
kembali.

C. Kelayakan Non Ekonomi

Kelayakan non ekonomi memastikan bahwa proyek memberikan manfaat untuk


developer diluar dari bagian ekonomi atau bukan berupa uang. Tujuan pengujian non
ekonomi untuk uji kelayakan dari awal modal proyek apakah market yang dituju bisa
membarikan benefit non uang yang memudahkan developer untuk banyak kasus.

D. Kelayakan Operasional

Kelayakan Operasional menguji prosedur yang dilakukan oleh anggota organisasi dalam
menjalankan suatu prosedur. Kelayakan ini menyangkut aspek-aspek seperti kebutuhan
sistem harus benar-benar bisa menyelesaikan masalah yang ada. Sistem yang
dihasilkan juga harus benar-benar dibutuhkan oleh pengguna. Kelayakan operasional ini
juga mencakup mengenai penerimaan karyawan, dukungan manajemen dan
persyaratan pemerintah dan persyaratan lainnya.

E. Kelayakan Hukum

Kelayakan hukum menjelaskan secara hukum apakah sistem yang dikembangkan tidak
melawan hukum yang berlaku pada negara perusahaan.
F. Kelayakan Jadwal

Penilaian kelayakan jadwal ini digunakan untuk mengetahui bahwa pengembangan


sistem akan dapat dilakukan dalam batas waktu yang telah ditetapkan. Analisis sistem
mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut dengan mewawancarai beberapa beberapa stakeholder penting dalam area
pemakai.

IV. Menilai Faktor Kelayakan TENLOS

A. Menilai Kelayakan Teknis

Dalam suatu faktor kelayakan TENLOS perlu adanya sebuah contoh pertanyaan yang
sebaiknya ditanya kepada setiap penguji dan akan disediakan jawaban yang benar.
Sebagai contoh, jika sistem yang baru hendak menggunakan teknologi yang stabil dan
telah diketahui, penilaiannya mungkin 9.5 atau 10. Di sisi lain, mungkin teknologi
tersebut baru bagi perusahaan dan pemakainya, atau tidak standar (baik terhadap
perusahaan atau industri), atau berisikan keluaran pertama dari pemasok atau
beberapa pemasok terlibat atau dia dia menggunakan sistem jaringan kerja yang sangat
kompleks sehingga satu atau kombinasi jawaban “ya” cenderung menurunkan penilai
secara drastis dibawah 10.0.

B. Menilai Kelayakan Ekonomi

Pertanyaan yang harus ditanyakan mengenai kelayakan ekonomi kepada penguji tidak
terkecuali manajemen tinggi untuk mendukung pengembangan proyeksi sistem hingga
selesai dengan sumber daya yang cukup. Tanpa dukungan manajemen tinggi,
pengembangan proyek akan menjadi sangat sulit meskipun faktor kelayakan lain sudah
baik. Jika manajemen tinggi memberi dukungan terhadap sistem tapi dana masih belum
disediakan, maka penilaian kelayakan ekonomi berkisar antara 5.0 hingga 8.0,
tergantung pada situasi dan riwayat dukungan manajemen atas terhadap proyek sistem
yang lama. Jika dana yang diperlukan telah diberikan maka penilaian berkisar antara 9.0
hingga 10.0.

C. Menilai Kelayakan Non Ekonomi

Pertanyaan penilain kelayakan non ekonomi untuk mendukung pengmbangan


gambaran sistem hingga selesai dengan dengan dukungan dari luar. Tanpa dukungan
dari luar tujuan efisiensi modal tidak tarcapai dan score faktor kelayakan akan
mempengaruhi nilai kelayakan ekonomi karena akan menyebabkan modal makin
membesar. Jika dalam suatu proyek semua divisinya memberikan output yang baik
seperti kualitas produk, service dan support yang maksimal, user diberikan reward itu
membarikan kepercayaan kepada costumer. Jika semua aspek tersebut sudah
didapatkan penilaian barkisar 9.5 sampai dengan 10.

D. Menilai Kelayakan Operasional


Sistem dengan dasar lokal atau group umumnya lebih mudah untuk dioperasikan dari
pada sistem yang enterprise wide, karena sistem terlebih kecil dan sederhana dan lebih
sedikit orang yang harus dilatih. Tetapi bila system enterprise wide adalah sistem
standar yang dikenal, maka dapat dinilai lebih tinggi daripada sistem dengan dasar
group atau lokal yang memerlukan teknik yang unik atau bersifat eksperimen. Jika
pengguna adalah user baru dan tidak terlatih dengan baik sehubungan dengan kerja
mereka, maka kelayakan operasional hanya bernilai 7.0
E. Menilai Kelayakan Hukum

Legalitas dari suatu proyek sistem bukanlah suatu permasalahan. Penilaian kelayakan
legalitas seharusnya menerima nilai 10.0. Jika data personal yang sangat sensitif seperti
data kesehatan tidak tersimpan dengan baik, maka organisasi dapat dikenakan sanksi
hukum. Adapun jika perancang tidak merancang dan memasukkan kontrol yang cukup
terhadap kekacauan yang timbul, maka stockholder dan lainnya akan berjalan di jalur
hukum untuk menentang perusahaan dan bahkan organisasi yang merancang sistem.
Oleh karena itu data yang ada harus dijaga sebaik mungkin agar tidak terjadi kesalahan
fungsi atau penyalahgunaan lainnya. Maka dari itu, penilaian kelayakan hukum bernilai
9.5.

F. Menilai Kelayakan Jadwal

Pertanyaan Kelayakan Jadwal yang paling utama adalah jadwal dan tanggal
penyelesaian sebagaimana kriteria yang tertera di bagian gant atau PERT? Karena
jadwal dan tersebut hanyalah estimasi maka ada kemungkinan salah. Besarnya
kesalahan estimasi adalah pertimbangan kunci. Jika sistem diselesaikan sesudah
tanggal perkiraan, maka bisa saja hal tersebut tidak dapat diterima oleh penerima.
Pengukuran kesalahan estimasi adalah kunci keberhasilan. Jika sistem terlihat
sederhana, standar berbasis lokal dimana total waktu pengembangan diukur dalam jam
atau hari, maka kesalahan perkiraan yang dibutuhkan untuk perancangan dan
implementasi menjadi kecil. Resiko untuk tidak mampu mengikuti jadwal estimasi lebih
besar untuk sistem yang besar dan kompleks dari sistem yang sederhana dan kecil.

V. Hasil dan Pembahasan

A. Studi Kelayakan

1. Kelayakan Teknis

Kelayakan teknologi menyoroti kebutuhan sistem yang telah disusun dari


teknologi yang akan digunakan, untuk penerapan aplikasi pedagang keliling.
Seorang pedagang keliling memerlukan sebuah sistem berbasis Android yang
digunakan untuk membantu proses pemilihan rute menggunakan ponsel
genggam android sehingga membutuhkan personal komputer serta infrastruktur
jaringan komputer yang baik.

a) Kebutuhan perangkat keras, perangkat lunak, perangkat jaringan


1. Perangkat Keras

Tabel 1. Kebutuhan Perangkat Keras


No Perangkat Keras

1 Processor Type Intel core i5

2 Memory 16 DDR3 Max 32 GB


3 Hard Drive Type 1TB

4 Network Gigabit Network

5 Optical Drive DVD-RW

6 Monitor Monitor 17”

7 Keyboard USB Keyboard

8 Mouse USB Optical Mouse

2. Perangkat Lunak

Tabel 2. Kebutuhan Perangkat Lunak


No Perangkat Lunak Kegunaan

1 Windows 10 Sistem Operasi

2 Java (JDK), XML, Kotlin Bahasa Pemrograman

3 Android Studio Environment Sistem

4 Chrome, Figma Design Platform

5 AVD Emulator Android

6 My SQLServer Database server

b) Arsitektur jaringan komputer

Aplikasi pedagang keliling berbasis Android. Jika pengguna baik


konsumen atau admin yang meminta sebuah informasi yang bertindak
sebagai client, dimana informasi itu disimpan dalam sebuah server, maka
permintaannya tersebut akan segera disampaikan kepada server dan
permintaan tersebut akan dicari oleh server, jika informasi yang diminta
tersedia, maka server akan mengirim kembali data yang diminta kepada
client.

Menilai Kelayakan Teknis

Sistem baru dapat digunakan, dan didirikan menggunakan teknologi yang


terkenal. Teknologi ini ini merupakan keluaran baru untuk perusahaan dan
konsumennya. Sistem jaringan yang digunakan dari proyek ini cukup kompleks.
Karena perancangan sistem umum yang dievaluasi membutuhkan teknologi baru
yang standar dalam industri dan dapat berjalan (nilai 8.5), berdasarkan nilai
perwakilan user dan manajer proyek.
2. Kelayakan Ekonomi

Dalam membangun sistem yang baru dibutuhkan adanya investasi yang besar
untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Sumber daya dan sumber dana yang
diperlukan dalam proses pengembangan sistem baru sebagai bentuk investasi.
Untuk menganalisis kelayakan ekonomi proyek, kalkulasi biaya dan manfaat
(cost benefit analysis) yang bertujuan memberikan gambaran kepada pengguna
yakni apa saja manfaat yang diperoleh dari sistem terbaru dibandingkan biaya
yang dikeluarkan. Pada analisis biaya dan manfaat, ada beberapa metode
kuantitatif yang digunakan untuk menemukan standar kelayakan proyek.

a) Analisis Biaya dan Manfaat

(1) Komponen Biaya

Biaya yang berhubungan dengan pembuatan sistem pedagang


keliling berbasis android dapat diklasifikasikan ke dalam 3 kategori
utama, yaitu:

1. Biaya pengadaan (procurement cost), yaitu biaya


pengadaan perangkat keras dan perangkat lunak yang
dibutuhkan untuk memulai pengembangan sistem yang
akan dibuat.
2. Biaya pengembangan, yaitu biaya saat proses
pengembangan yang diantaranya tetapi tidak terbatas
pada biaya konsultasi, biaya tahap analisa sistem, biaya
desain sistem, dan biaya penerapan sistem.
3. Biaya operasi dan perawatan, yaitu biaya yang dikeluarkan
untuk menjalankan sistem setelah aplikasi ini diluncurkan
baik untuk perawatan perangkat keras maupun perangkat
lunak.

(2) Komponen Manfaat

Manfaat yang didapat dari sistem informasi pedagang keliling


dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Keuntungan berwujud (tangible benefit), adalah


keuntungan yang berupa penghematan atau peningkatan
finansial yang dapat diukur. Keuntungan berwujud antara
lain:
a. Pengurangan biaya operasional
2. Keuntungan tak berwujud (intangible benefit), adalah
keuntungan yang tidak bisa diukur. Diantaranya adalah:
a. Ketersediaan sistem pedagang keliling online
b. Peningkatan efektifitas rute pedagang keliling
c. Peningkatan kepuasan konsumen
Tabel 3. Tabel Cost dan Benefit
Cost Benefit

Keperluan Perkiraan Keuntungan Perkiraan


Nominal (Rp) Nominal (Rp)

Tahun 0

Pembelian 1.800.000
langganan figma

Pembelian 25.000.000
- Hardware
- Komputer Server

Biaya instalasi 14.400.000


Aplikasi kedalam
server

Biaya 6.000.000
pengembangan
sistem

Tahun 1

Biara operasional 8.500.000 Pengurangan 1.800.000


- Listrik Biaya operasional
- Internet - Berhenti
langganan figma

Biaya Perawatan 4.000.000 Peluncuran mitra 5.000.000


- Pemeliharaan bersama
Server pedagang keliling
- Pemeliharaan - Biaya
Keamanan data registrasi

Mengadakan 5.000.000 Pendapatan 4.000.000


diskon kepada komisi bersama
pembeli dari Mitra
pedagang keliling - Komisi 10%

Tahun 2

Biara operasional 8.500.000 Kedatangan 20.000.000


- Listrik investor
- Internet

Biaya Perawatan 4.000.000 Peningkatan 15.000.000


- Pemeliharaan komisi bersama
Server mitra
- Pemeliharaan - Komisi 10%
Keamanan data

Mengadakan 5.000.000 Afiliasi bersama 20.000.000


diskon kepada vendor
pembeli dari pembayaran
pedagang keliling non-tunai (DANA,
OVO, GoPay)

Tahun 3

Biara operasional 8.500.000 Kedatangan 25.000.000


- Listrik investor
- Internet

Biaya Perawatan 4.000.000 Peningkatan 35.000.000


- Pemeliharaan komisi bersama
Server mitra
- Pemeliharaan - Komisi 10%
Keamanan data

Mengadakan 5.000.000 Afiliasi bersama 20.000.000


diskon kepada vendor
pembeli dari pembayaran
pedagang keliling non-tunai (DANA,
OVO, GoPay)

Afiliasi dengan 10.000.000


toko-toko atau
pedagang yang
menerima pesan
antar

Total Cost 99.700.000 Total Benefit 155.800.000

Adapun metode untuk melakukan analisis biaya dan manfaat adalah:


a. Metode Periode Pengembalian (Payback Period)
Metode ini adalah uji kuantitatif yang digunakan untuk menghitung jangka
waktu yang diperlukan untuk membayar kembali biaya investasi dalam
pembuatan aplikasi yang telah dikeluarkan. Penilaian kelayakan untuk
payback meliputi:
- Dinyatakan layak apabila waktu pengembalian lebih kecil dari
umur investasi
- Dinyatakan tidak layak apabila waktu pengembalian lebih besar
dari umur investasi.
Perhitungan PP:
Nilai Investasi: Rp 884.500.000;
Proses Tahun 1: 246.200.000;
PP: 884.500.000 / 310.500.000;
PP: 2,85 Tahun
PP: Kurang lebih 2-3 tahun

Berdasarkan perhitungan diatas, diketahui bahwa periode pengembalian


sudah dapat dicapai pada tahun pertama jika aplikasi yang dibuat
langsung diluncurkan. Maka, dapat disimpulkan bahwa investasi yang
telah diberikan akan mencapai titik impas pada waktu kurang lebih 2-3
tahun, yang berarti perusahaan sudah akan mendapat keuntungan dari
sistem tersebut sehingga sistem ini cukup layak untuk dikembangkan.

b. Metode Pengembalian Investasi (Return on Investment)


Metode pengembalian investasi digunakan untuk mengukur persentase
manfaat yang dihasilkan dari proyek dengan biaya yang dikeluarkan.
Return on Investment (ROI) dari suatu proyek dapat dihitung dengan
rumus seperti berikut:
- Layak jika ROI > 0
- TIdak Layak jika ROI < 0

Biaya-biaya

Biaya Th 0 = Rp47,200,000
Biaya Th 1 = Rp17,500,000
Biaya Th 2 = Rp17,500,000
Biaya Th 3 = Rp17,500,000
Total = Rp99,700,000

Manfaat-manfaat

Biaya Th 0 = Rp0
Biaya Th 1 = Rp10,800,000
Biaya Th 2 = Rp55,000,000
Biaya Th 3 = Rp55,000,000
Total = Rp120,800,000

ROI = ((120,800,000 - 99,700,000)/99,700,000)x100%


= 0.2116x100%
= 0,2116 = 0,2 > 0 (Layak)
Menilai Kelayakan Ekonomi

Setelah mendapatkan hasil analisa berdasarkan kedua hitungan yang dilakukan


diatas, demi mendapatkan dukungan penuh dari pejabat atas, walaupun dana
belum ada tetapi sudah dapat dibuktikan bahwa nilai finansial nya positif, maka
nilai yang dapat diberikan dari kelayakan ekonominya diberikan 8

3. Kelayakan Non Ekonomi

Hasil analisa kelayakan non ekonomi berdasarkan keuntungan tak berwujud


(intangible benefit) sebelumnya ialah:

1. Efektifitas dan ketersediaan sistem pedagang keliling online


a. Aplikasi pertama yang menyediakan layanan pedagang keliling online
b. Peminat pedagang keliling menjadi semakin banyak
2. Peningkatan efektifitas rute pedagang keliling
a. Pedagang tidak perlu survey untuk mendapatkan rute terbaik
b. Rute yang disediakan berdasarkan data pengguna yang terdaftar
3. Peningkatan kepuasan konsumen
a. Konsumen akan lebih menyukai membeli jajanan dari pedagang keliling
b. Jika konsumen ingin makanan murah, dapat membeli dari pedagang
keliling melalui aplikasi.

Menilai Kelayakan Non-Ekonomi

Setelah mendapatkan hasil analisa berdasarkan daftar keuntungan tak berwujud


dari daftar diatas, dapat dibuktikan bahwa nilai keuntungan tak berwujudnya
banyak dan bermanfaat, maka nilai yang dapat diberikan dari kelayakan
ekonominya diberikan 7.5

4. Kelayakan Operasional

Kelayakan operasional dinilai dengan menggunakan kerangka kerja PIECES.


yakni meliputi:

Performance (kinerja) untuk mengetahui apakah sistem menyediakan hasil dan


kecepatan respon yang cukup
Sistem Lama Sistem Baru

Waktu yang dibutuhkan untuk Waktu yang dibutuhkan untuk


mendapatkan rute butuh mendapatkan rute paling efektif
berminggu-minggu agar dapat sangat cepat.
mengetahui rute yang efektif
Information (informasi) untuk mengetahui apakah sistem menyediakan informasi
yang berkualitas bagi pengguna akhir.
Sistem Lama Sistem Baru

Informasi yang ada hanya melalui Informasi yang dihasilkan dapat lebih
mulut ke mulut atau tidak ada sama tepat (real time) dan lebih akurat
sekali

Economy (Ekonomi) untuk mengetahui apakah sistem menawarkan tingkat dan


kapasitas pelayanan yang memadai untuk mengurangi biaya dan meningkatkan
keuntungan
Sistem Lama Sistem Baru

Biaya yang dikeluarkan tinggi karena Biaya yang dikeluarkan relatif lebih
harus berkeliling selama berhari-hari rendah karena jumlah pembeli dan
dahulu untuk mendapatkan hasil jumlah waktu tempuh suatu rute dapat
survey dilakukan secara online

Control (pengendalian) untuk mengetahui apakah sistem menawarkan Control


(pengendalian) untuk mengatasi kecurangan-kecurangan dan untuk menjamin
keakuratan dan keamanan data
Sistem Lama Sistem Baru

Pedagang tidak harus berkeliling Pemilihan rute dilakukan berdasarkan


ditempat yang tidak berpotensi pembeli terdaftar sehingga rute yang
memiliki pembeli atau berbahaya ada bisa terjamin.

Efficiency (efisiensi) untuk mengetahui apakah sistem menggunakan secara


maksimum sumber yang tersedia termasuk orang, waktu aliran form,
menimalkan penundaan proses.
Sistem Lama Sistem Baru

Menghabiskan waktu berhari-hari Lebih hemat waktu karena informasi


untuk mendapatkan rute dengan pembeli sudah dapat dilihat saat
jumlah pembeli yang paling efektif pemilihan rute.
pada setiap rutenya.

Services (Pelayanan) untuk mengetahui apakah sistem menyediakan layanan


yang diinginkan dan handal pada siapa saja yang menginginkannya, dan apakah
sistem fleksibel dan dapat dikembangkan.
Sistem Lama Sistem Baru

Proses pemilihan rute membutuhkan Proses pemilihan rute lebih cepat


survey berhari-hari

Menilai Kelayakan Operasional

Karena masih banyak pedagang keliling yang masih kurang paham tentang
telpon genggam atau ponsel pintar, perlu adanya pelatihan untuk mendukung
proses sistem aplikasi pedagang keliling tersebut. Maka nilainya menjadi 7.

5. Kelayakan Hukum

Kelayakan hukum adalah kelayakan yang berkaitan dengan legalitas suatu


aplikasi. Yang artinya bahwa sistem informasi yang dikerjakan tidak boleh
melanggar hukum yang berlaku. Proyek aplikasi akan dikembangkan sesuai
dengan hukum yang layak karena perangkat lunak yang digunakan resmi sesuai
dengan perizinan yang ada. Adapun aplikasi yang bersifat open-source yang
berarti bahwa secara hukum penggunaan software tersebut adalah legal.

No Open Source Lisensi

1 PHP, HTML Microsoft Word

2 XAMPP Microsoft Excel

3 MySQL Server Microsoft Access

4 Figma Windows (OS)

Menilai Kelayakan Hukum

Berdasarkan perancangan sistem, data yang disimpan meliputi data sensitif yang
disetujui, sehingga pada saat melakukan penyimpanan data maka data tersebut
harus dijaga dan dikontrol. Hal ini dilakukan agar sistem tidak terjadi error atau
malfunction lainnya. Hasilnya, kelayakan hukum dapat diberikan nilai 9.5

6. Kelayakan Jadwal

Kelayakan jadwal digunakan untuk menentukan apakah pengembangan sistem


dapat dilakukan sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan. Pengembangan
sistem direncanakan selesai dalam waktu maksimal kurang lebih 28 minggu.
Perkiraan tahap-tahap pengembangan sistem dapat diperkirakan sebagai
berikut:
- Tahap wawancara
- Tahap analisa kebutuhan pedagang keliling
- Tahap analisa pemilihan rute
- Tahap studi kelayakan
- Tahap desain user interface
- Tahap desain data
- Tahap desain proses
- Tahap persiapan perangkati
- Tahap instalasi hardware dan software
- Tahap uji aplikasi
- Tahap pelatihan pedagang keliling
- Tahap uji sistem
- Konversi sistem tahap dokumentasi
Jadwal GanttChart

Task Januari Februari Maret April Mei Juni Juli

W1 W2 W3 W4 W5 W6 W7 W8 W9 W10 W11 W12 W13 W14 W15 W16 W17 W18 W19 W20 W21 W22 W23 W24 W25 W26 W27 W28

Tahap
wawancara

Tahap
analisa
kebutuhan
pedagang

Tahap
analisa
pemilihan
rute

Tahap studi
kelayakan

Tahap
desain user
interface

Tahap
desain data

Tahap
desain
proses
Tahap
persiapan
perangkat

Tahap
instalasi
hardware
dan software

Tahap uji
aplikasi

Tahap
pelatihan
pedagang
keliling

Tahap uji
sistem

Tahap
dokumentasi

Menilai Kelayakan Jadwal

Pengembangan diukur dalam jam, hari, minggu, dan bulan maka kesalahan perkiraan (estimation error) yang diperkirakan untuk
merancang dan mengimplementasikan nya menjadi kecil sehingga dapat diberikan nilai 9.5
VI. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Berdasarkan tujuan dari analisis studi Kelayakan Sistem Informasi pedagang keliling berbasis
Android dengan metode TENLOS, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Hasil dari analisis studi kelayakan TENLOS Sistem Informasi pedagang keliling Berbasis
Android dinyatakan layak untuk dikembangkan
2. Seorang pedagang keliling sebaiknya melakukan proses integrasi terhadap metode
pemilihan rute yang sudah ada demi mencapai keuntungan yang maksimal.

Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka ada beberapa saran diantaranya adalah:

1. Analisis studi kelayakan sistem yang dilakukan untuk selanjutnya dengan menggunakan
sistem analisis selain TENLOS misalnya analisis PDM (Strategic Factor) dan MURRE
(Design Factor)
2. Sistem Informasi pedagang keliling Berbasis Android selanjutnya dilanjutkan ke tahap
implementasi.
Tabel Manajemen Resiko
Resiko Kategori Probabilitas Impact

Karyawan sakit atau berhalangan untuk bekerja PE 45% High

Pedagang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda RE 20% Catastrophic

Rute untuk gang-gang kecil tidak masuk peta TO 20% High

Rute melewati jalan besar seperti jalan raya dan TO 50% High
jalan tol

Jumlah pedagang keliling yang mendaftar untuk ES 30% Catastrophic


bekerja sama tidak mencapai ekspektasi

… … … …
Lembar Informasi Resiko
Resiko pertama: Karyawan sakit atau berhalangan untuk bekerja

Lembar Informasi Resiko

Risk ID: R01-3-2 Tanggal: 9/10/22 Probabilitas: 30% Impact: Critical

Deskripsi Resiko:
Karyawan yang ditugaskan tidak mampu untuk mengerjakan tugasnya karena sakit ataupun
berhalangan sehingga tidak dapat pergi ke kantor.

Penyebab / Alasan terjadinya Resiko:


- Satu atau lebih kartyawan tidak dapat pergi ke kantor dan tidak dapat melanjutkan
tugasnya karena sedang sakit
- Terjadi bencana pada satu atau lebih karyawan sehingga tidak dapat bekerja karena
tidak sedang tidak produktif.

Langkah Mitigasi / Pengawasan Resiko:


1. Pastikan jam kerja karyawan sudah sesuai
2. Hindari jadwal yang padat agar karyawan tidak perlu lembur
3. Pastikan proses pekerjaan karyawan tersimpan di sistem kantor dan bukan di laptop
atau komputer pribadi karyawan. Supaya pekerjaan karyawan yang sedang sakit atau
berhalangan tersebut dapat diambil alih dan dilanjutkan oleh karyawan lain.

Cara Antisipasi Resiko:


Cari dan pilih karyawan lain yang sedang tidak sibuk atau memiliki slack time dalam
jadwalnya. Karyawan yang ditunjuk akan ditugaskan untuk melanjutkan tugas atau pekerjaan
tersebut.

Keadaan saat ini:


- : Belum ada karyawan yang sakit atau berhalangan hingga saat ini

Ditemukan oleh: Aftar Fadilah Diatasi oleh: [Nama Karyawan]

Resiko kedua: Pedagang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda

Lembar Informasi Resiko

Risk ID: R02-4-1 Tanggal: 9/10/22 Probabilitas: 20% Impact: Catastrophic

Deskripsi Resiko:
Setiap pedagang keliling memiliki kebutuhan atau keadaan tertentu saat menentukan rute
yang akan ditempuh saat berdagang keliling.

Penyebab / Alasan terjadinya Resiko:


- Pedagang A membutuhkan perhitungan tertentu untuk menentukan rute nya
- Sementara, Pedagang B tidak membutuhkan perhitungan tersebut

Langkah Mitigasi / Pengawasan Resiko:


1. Lakukan interview pedagang dengan seksama
2. Pastikan pertanyaan yang diberikan sudah mencakup semua kebutuhan pedagang
keliling
3. Analisis dan tentukan kebutuhan mana yang paling utama dari jawaban-jawaban
interview pedagang keliling

Cara Antisipasi Resiko:


Pastikan pada saat tahap analisis, semua kebutuhan pedagang sudah ditentukan dan
disimpulkan. Saat menentukan rute, sediakan pedagang 1 - 3 rute yang dapat dipilih
berdasarkan hasil analisis tersebut (Jarak tempuh, waktu rute, kemungkinan jumlah pembeli).

Keadaan saat ini:


10/10/22 : Masih membuat pertanyaan yang akan ditanyakan ke pedagang keliling

Ditemukan oleh: Aftar Fadilah Diatasi oleh: [Nama Karyawan]

Resiko ketiga: Rute untuk gang-gang kecil tidak masuk peta

Lembar Informasi Resiko

Risk ID: R03-4-2 Tanggal: 10/10/22 Probabilitas: 15% Impact: High

Deskripsi Resiko:
Karena pedagang keliling sering mengambil rute dimana terdapat banyak pengunjung, tidak
jarang pedagang keliling harus memilih rute gang-gang kecil yang hanya bisa dilewati dengan
gerobak dan biasanya tidak ter-rute didalam tools Google Map.

Penyebab / Alasan terjadinya Resiko:


- Gang-gang sempit yang hanya bisa dilewati pejalan kaki tidak ter-rute didalam Google
Maps

Langkah Mitigasi / Pengawasan Resiko:


1. Gunakan API Google Maps versi terbaru.
2. Buatlah kerja sama dengan tim Google API untuk menambah rute yang nantinya
dikeluhkan pedagang keliling

Cara Antisipasi Resiko:


Sediakan sistem untuk pedagang keliling agar dapat memberi masukan kepada service
mengenai ketidaklengkapannya rute.

Keadaan saat ini:


10/10/22 : Masih belum ada keluhan dari Pedagang Keliling mengenai rute yang ditempuh

Ditemukan oleh: Aftar Fadilah Diatasi oleh: [Nama Karyawan]


Resiko keempat: Rute melewati jalan besar seperti jalan raya dan jalan tol

Lembar Informasi Resiko

Risk ID: R04-4-2 Tanggal: 10/10/22 Probabilitas: 30% Impact: High

Deskripsi Resiko:
Beberapa user pasti memiliki tempat tinggal di jalan besar dan kadang harus melewati jalan
raya yang tidak bisa ditempuh oleh pedagang keliling

Penyebab / Alasan terjadinya Resiko:


- Pemilihan rute yang diberikan kepada pedagang keliling melewati jalan raya yang
tidak bisa dilalui pedagang keliling
- Pemilihan rute yang diberikan kepada pedagang keliling melewati jalan tol yang tidak
bisa dilalui pedagang keliling

Langkah Mitigasi / Pengawasan Resiko:


1. Sediakan pilihan kendaraan untuk pedagang keliling.
2. Sediakan rute untuk pedagang keliling yang tidak menggunakan kendaraan, dan yang
menggunakan kendaraan, termasuk roda dua dan roda empat.

Cara Antisipasi Resiko:


Tambahkan opsi pemilihan rute berdasarkan kendaraan pedagang keliling. Jika pedagang
keliling berkeliling dengan jalan kaki, maka sediakan rute yang bisa dilewati pejalan kaki.
Begitu juga dengan pedagang yang memiliki kendaraan, baik roda dua ataupun roda empat.

Keadaan saat ini:


10/10/22 : -

Ditemukan oleh: Aftar Fadilah Diatasi oleh: [Nama Karyawan]

Resiko kelima: Jumlah pedagang keliling yang mendaftar untuk bekerja sama tidak mencapai
ekspektasi

Lembar Informasi Resiko

Risk ID: R05-3-2 Tanggal: 10/10/22 Probabilitas: 30% Impact: Catastrophic

Deskripsi Resiko:
Saat peluncuran aplikasi pedagang keliling, jumlah pendaftar mitra pedagang keliling tidak
mencapai ekspektasi atau jumlah yang telah di-estimasikan saat analisa

Penyebab / Alasan terjadinya Resiko:


- Pedagang keliling merasa tidak membutuhkan aplikasi
- Pedagang keliling tidak mengetahui keberadaan aplikasi

Langkah Mitigasi / Pengawasan Resiko:


1. Adakan kegiatan untuk mengajarkan pedagang keliling cara menggunakan aplikasi
sehingga pedagang keliling bisa langsung terdaftar saat aplikasi diluncurkan.
2. Buatlah atribut untuk pedagang keliling sehingga adanya rekognisi brand melalui mitra
yang sudah ada.

Cara Antisipasi Resiko:


Adakan sistem gelombang dalam pendaftaran mitra, sehingga mitra yang terdaftar pada
gelombang pertama peluncuran akan mendapatkan insentif yang lebih dibandingkan
gelombang kedua, dan seterusnya.

Keadaan saat ini:


10/10/22 : -

Ditemukan oleh: Aftar Fadilah Diatasi oleh: [Nama Karyawan]


LAPORAN TUGAS

Nama Mata Kuliah/KP : SOFTWARE ENGINEERING


Hari Kuliah : RABU, 19 OKTOBER 2022
Judul Tugas : Analisis Kelayakan Aplikasi Pedagang Keliling
Anggota Kelompok :6

NRP NAMA Kontribusi (A/B/C/D)


160421114 Noel flanery darmadji B
160421095 Aftar Fadilah A
160421128 Rissel Andersen B
160719028 Kiki Fernando B
160421150 Charlie Hans B
160421077 Amirullah B

Anda mungkin juga menyukai