Software Engineering
KP: D
Anggota Kelompok 2:
Dosen:
Arizia Aulia Aziiza, S.Pd., M.Kom.
Departemen Informatika
Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi
Universitas Surabaya
2022
I. Pendahuluan
Pedagang Keliling adalah sebuah usaha kecil yang tidak memiliki tempat yang tetap
atau berpindah-pindah. Pedagang sendiri ialah orang yang melakukan transaksi penjualan,
namun pada umumnya pedagang berjualan di suatu lahan atau rumah yang mereka miliki.
Sedangkan pedagang keliling menjual barangnya diatas sebuah kendaraan seperti gerobak,
mobil, dll. Pedagang keliling banyak disukai karena kepraktisannya. Para pembeli tidak perlu
jauh-jauh jalan ke toko melainkan pedagang itulah yang berkeliling ke rumah-rumah warga.
Demi kebutuhan tersebut terpenuhi, banyak berdiri pedagang keliling yang menyediakan
menjual berbagai macam kebutuhan mulai dari makanan hingga bahan pangan. Meskipun
banyak yang menyukai kehadiran pedagang keliling, pendapatan pedagang keliling sangat
bervariasi setiap harinya tergantung rute yang ia tempuh.
Kemajuan teknologi pada zaman ini sudah menjadi kebutuhan sehari-hari warga.
Dengan memanfaatkan teknologi perangkat ponsel genggam pintar yang hampir dimiliki seluruh
warga saat ini, kita dapat menutupi kekurangan dari pemilihan rute pedagang keliling. Aplikasi
yang dibuat dapat membantu pedagang keliling untuk memilih rute yang paling efektif dimana
rute tersebut memiliki banyak pembeli yang terdaftar.
Untuk mengkaji dalam penelitian tentang analisa studi kelayakan dalam pengembangan
aplikasi pedagang keliling yang menggunakan platform berbasis Android, penting sifatnya
mengatasi permasalahan pemilihan rute untuk pedagang dan menampilkan informasi
ketersediaan pedagang yang melalui komplek rumah kepada user. Tetapi, aplikasi ini perlu
dianalisis terlebih dahulu kelayakannya dengan menggunakan pendekatan uji kelayakan
TENLOS.
Adapun hal yang dibahas dalam faktor kelayakan TENLOS, yaitu Technology, Economic,
Legal, Operational, Schedule. Semakin tinggi nilai TENLOS, maka semakin besar persentase
sistem dapat mencapai kesuksesan. Maka dari itu, sebuah perusahaan atau organisasi
memerlukan analisis terhadap kelayakan dari sistem informasi yang akan dikembangkan
sehingga nantinya sistem informasi dapat berguna dan bermanfaat bagi perusahaan atau
organisasi tersebut.
a. Pernyataan Masalah
Dalam proses berdagang keliling yang dilakukan oleh para pedagang, mereka harus
memilih rute yang ditempuh selama berdagang. Disinilah para pedagang harus
pandai untuk menentukan rute yang paling efektif dan paling banyak menghasilkan
keuntungan. Namun, proses penentuan rute ini membutuhkan waktu yang lumayan
banyak karena pedagang hanya bisa mencoba 1 rute dalam 1 hari. Sehingga
seringkali pedagang keliling harus memakan waktu 2 minggu untuk berkeliling demi
mencari rute yang paling efektif untuk dilalui.
b. Lingkungan Implementasi
Sistem informasi ini diujicobakan pada beberapa pedagang keliling yang berjualan di
sekitar area Surabaya.
II. Bahan dan Metode
Sistem ini akan membantu pedagang keliling dalam menentukan pemilihan rute yang
akan ia tempuh. Sistem juga akan membantu pembeli untuk mengetahui pedagang
mana saja yang akan menempuh rute yang melewati area sekitar rumah pembeli.
B. Studi Kelayakan
Studi Kelayakan (Feasibility Study) adalah suatu studi atau pengkajian dari suatu
proyek/gagasan usaha untuk menentukan apabila dilaksanakan dapat berjalan dan
berkembang sesuai dengan tujuannya atau tidak. (Sutrisno, 1982)
A. Kelayakan Teknis
Kelayakan teknis meliputi aspek kebutuhan yang dibutuhkan oleh sistem agar dapat
menyusun teknologi yang akan digunakan dalam proyek. Data yang dihasilkan berupa
kemudahan akses, keterjangkauan harga, kemudahan pemakaian dari teknologi
tersebut. Jika data tersebut dianggap cukup, maka teknologi tersebut bisa dinyatakan
layak. Kelayakan teknologi juga dapat berupa tersedianya hardware dan software untuk
melaksanakan pemrosesan yang diperlukan
B. Kelayakan Ekonomi
Aspek yang paling utama dari aspek kelayakan TENLOS yakni kelayakan ekonomi.
Tujuan utama dari pengembangan sistem informasi sudah pasti demi memperkuat
finansial dan keuntungan perusahaan. Maka dari itu, kelayakan ekonomi sering menjadi
pertimbangan utama dalam pengembangan sistem. Uji kelayakan ini berhubungan
dengan return investment atau durasi waktu yang dibutuhkan agar investasi dapat
kembali.
D. Kelayakan Operasional
Kelayakan Operasional menguji prosedur yang dilakukan oleh anggota organisasi dalam
menjalankan suatu prosedur. Kelayakan ini menyangkut aspek-aspek seperti kebutuhan
sistem harus benar-benar bisa menyelesaikan masalah yang ada. Sistem yang
dihasilkan juga harus benar-benar dibutuhkan oleh pengguna. Kelayakan operasional ini
juga mencakup mengenai penerimaan karyawan, dukungan manajemen dan
persyaratan pemerintah dan persyaratan lainnya.
E. Kelayakan Hukum
Kelayakan hukum menjelaskan secara hukum apakah sistem yang dikembangkan tidak
melawan hukum yang berlaku pada negara perusahaan.
F. Kelayakan Jadwal
Dalam suatu faktor kelayakan TENLOS perlu adanya sebuah contoh pertanyaan yang
sebaiknya ditanya kepada setiap penguji dan akan disediakan jawaban yang benar.
Sebagai contoh, jika sistem yang baru hendak menggunakan teknologi yang stabil dan
telah diketahui, penilaiannya mungkin 9.5 atau 10. Di sisi lain, mungkin teknologi
tersebut baru bagi perusahaan dan pemakainya, atau tidak standar (baik terhadap
perusahaan atau industri), atau berisikan keluaran pertama dari pemasok atau
beberapa pemasok terlibat atau dia dia menggunakan sistem jaringan kerja yang sangat
kompleks sehingga satu atau kombinasi jawaban “ya” cenderung menurunkan penilai
secara drastis dibawah 10.0.
Pertanyaan yang harus ditanyakan mengenai kelayakan ekonomi kepada penguji tidak
terkecuali manajemen tinggi untuk mendukung pengembangan proyeksi sistem hingga
selesai dengan sumber daya yang cukup. Tanpa dukungan manajemen tinggi,
pengembangan proyek akan menjadi sangat sulit meskipun faktor kelayakan lain sudah
baik. Jika manajemen tinggi memberi dukungan terhadap sistem tapi dana masih belum
disediakan, maka penilaian kelayakan ekonomi berkisar antara 5.0 hingga 8.0,
tergantung pada situasi dan riwayat dukungan manajemen atas terhadap proyek sistem
yang lama. Jika dana yang diperlukan telah diberikan maka penilaian berkisar antara 9.0
hingga 10.0.
Legalitas dari suatu proyek sistem bukanlah suatu permasalahan. Penilaian kelayakan
legalitas seharusnya menerima nilai 10.0. Jika data personal yang sangat sensitif seperti
data kesehatan tidak tersimpan dengan baik, maka organisasi dapat dikenakan sanksi
hukum. Adapun jika perancang tidak merancang dan memasukkan kontrol yang cukup
terhadap kekacauan yang timbul, maka stockholder dan lainnya akan berjalan di jalur
hukum untuk menentang perusahaan dan bahkan organisasi yang merancang sistem.
Oleh karena itu data yang ada harus dijaga sebaik mungkin agar tidak terjadi kesalahan
fungsi atau penyalahgunaan lainnya. Maka dari itu, penilaian kelayakan hukum bernilai
9.5.
Pertanyaan Kelayakan Jadwal yang paling utama adalah jadwal dan tanggal
penyelesaian sebagaimana kriteria yang tertera di bagian gant atau PERT? Karena
jadwal dan tersebut hanyalah estimasi maka ada kemungkinan salah. Besarnya
kesalahan estimasi adalah pertimbangan kunci. Jika sistem diselesaikan sesudah
tanggal perkiraan, maka bisa saja hal tersebut tidak dapat diterima oleh penerima.
Pengukuran kesalahan estimasi adalah kunci keberhasilan. Jika sistem terlihat
sederhana, standar berbasis lokal dimana total waktu pengembangan diukur dalam jam
atau hari, maka kesalahan perkiraan yang dibutuhkan untuk perancangan dan
implementasi menjadi kecil. Resiko untuk tidak mampu mengikuti jadwal estimasi lebih
besar untuk sistem yang besar dan kompleks dari sistem yang sederhana dan kecil.
A. Studi Kelayakan
1. Kelayakan Teknis
2. Perangkat Lunak
Dalam membangun sistem yang baru dibutuhkan adanya investasi yang besar
untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Sumber daya dan sumber dana yang
diperlukan dalam proses pengembangan sistem baru sebagai bentuk investasi.
Untuk menganalisis kelayakan ekonomi proyek, kalkulasi biaya dan manfaat
(cost benefit analysis) yang bertujuan memberikan gambaran kepada pengguna
yakni apa saja manfaat yang diperoleh dari sistem terbaru dibandingkan biaya
yang dikeluarkan. Pada analisis biaya dan manfaat, ada beberapa metode
kuantitatif yang digunakan untuk menemukan standar kelayakan proyek.
Tahun 0
Pembelian 1.800.000
langganan figma
Pembelian 25.000.000
- Hardware
- Komputer Server
Biaya 6.000.000
pengembangan
sistem
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Biaya-biaya
Biaya Th 0 = Rp47,200,000
Biaya Th 1 = Rp17,500,000
Biaya Th 2 = Rp17,500,000
Biaya Th 3 = Rp17,500,000
Total = Rp99,700,000
Manfaat-manfaat
Biaya Th 0 = Rp0
Biaya Th 1 = Rp10,800,000
Biaya Th 2 = Rp55,000,000
Biaya Th 3 = Rp55,000,000
Total = Rp120,800,000
4. Kelayakan Operasional
Informasi yang ada hanya melalui Informasi yang dihasilkan dapat lebih
mulut ke mulut atau tidak ada sama tepat (real time) dan lebih akurat
sekali
Biaya yang dikeluarkan tinggi karena Biaya yang dikeluarkan relatif lebih
harus berkeliling selama berhari-hari rendah karena jumlah pembeli dan
dahulu untuk mendapatkan hasil jumlah waktu tempuh suatu rute dapat
survey dilakukan secara online
Karena masih banyak pedagang keliling yang masih kurang paham tentang
telpon genggam atau ponsel pintar, perlu adanya pelatihan untuk mendukung
proses sistem aplikasi pedagang keliling tersebut. Maka nilainya menjadi 7.
5. Kelayakan Hukum
Berdasarkan perancangan sistem, data yang disimpan meliputi data sensitif yang
disetujui, sehingga pada saat melakukan penyimpanan data maka data tersebut
harus dijaga dan dikontrol. Hal ini dilakukan agar sistem tidak terjadi error atau
malfunction lainnya. Hasilnya, kelayakan hukum dapat diberikan nilai 9.5
6. Kelayakan Jadwal
W1 W2 W3 W4 W5 W6 W7 W8 W9 W10 W11 W12 W13 W14 W15 W16 W17 W18 W19 W20 W21 W22 W23 W24 W25 W26 W27 W28
Tahap
wawancara
Tahap
analisa
kebutuhan
pedagang
Tahap
analisa
pemilihan
rute
Tahap studi
kelayakan
Tahap
desain user
interface
Tahap
desain data
Tahap
desain
proses
Tahap
persiapan
perangkat
Tahap
instalasi
hardware
dan software
Tahap uji
aplikasi
Tahap
pelatihan
pedagang
keliling
Tahap uji
sistem
Tahap
dokumentasi
Pengembangan diukur dalam jam, hari, minggu, dan bulan maka kesalahan perkiraan (estimation error) yang diperkirakan untuk
merancang dan mengimplementasikan nya menjadi kecil sehingga dapat diberikan nilai 9.5
VI. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Berdasarkan tujuan dari analisis studi Kelayakan Sistem Informasi pedagang keliling berbasis
Android dengan metode TENLOS, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Hasil dari analisis studi kelayakan TENLOS Sistem Informasi pedagang keliling Berbasis
Android dinyatakan layak untuk dikembangkan
2. Seorang pedagang keliling sebaiknya melakukan proses integrasi terhadap metode
pemilihan rute yang sudah ada demi mencapai keuntungan yang maksimal.
Saran
1. Analisis studi kelayakan sistem yang dilakukan untuk selanjutnya dengan menggunakan
sistem analisis selain TENLOS misalnya analisis PDM (Strategic Factor) dan MURRE
(Design Factor)
2. Sistem Informasi pedagang keliling Berbasis Android selanjutnya dilanjutkan ke tahap
implementasi.
Tabel Manajemen Resiko
Resiko Kategori Probabilitas Impact
Rute melewati jalan besar seperti jalan raya dan TO 50% High
jalan tol
… … … …
Lembar Informasi Resiko
Resiko pertama: Karyawan sakit atau berhalangan untuk bekerja
Deskripsi Resiko:
Karyawan yang ditugaskan tidak mampu untuk mengerjakan tugasnya karena sakit ataupun
berhalangan sehingga tidak dapat pergi ke kantor.
Deskripsi Resiko:
Setiap pedagang keliling memiliki kebutuhan atau keadaan tertentu saat menentukan rute
yang akan ditempuh saat berdagang keliling.
Deskripsi Resiko:
Karena pedagang keliling sering mengambil rute dimana terdapat banyak pengunjung, tidak
jarang pedagang keliling harus memilih rute gang-gang kecil yang hanya bisa dilewati dengan
gerobak dan biasanya tidak ter-rute didalam tools Google Map.
Deskripsi Resiko:
Beberapa user pasti memiliki tempat tinggal di jalan besar dan kadang harus melewati jalan
raya yang tidak bisa ditempuh oleh pedagang keliling
Resiko kelima: Jumlah pedagang keliling yang mendaftar untuk bekerja sama tidak mencapai
ekspektasi
Deskripsi Resiko:
Saat peluncuran aplikasi pedagang keliling, jumlah pendaftar mitra pedagang keliling tidak
mencapai ekspektasi atau jumlah yang telah di-estimasikan saat analisa