A. DATA SUBJEKTIF
1. Biodata
a. Identitas Ibu
Nama : Ny. Rachmawati
Umur : 31 tahun
Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMF
Pekerjaan : IRT
Alamat : Naga Sakti Rt 5 No 46
b. Identitas Suami
Nama : Tn. Edy Yulian
Umur : 35 tahun
Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMF
Alamat : Jl. Naga Sakti Rt 5 No 46
2. Status Perkawinan
a. Kawin : Iya
b. Usia Kawin : 29 tahun
c. Lamanya Kawin : 2 tahun
d. Berapa Kali : 1 kali
e. Istri Keberapa dari suami sekarang : pertama
3. Keluhan Utama
Ibu mengeluh hamil cukup bulan dan ingin melahirkan
Ibu mengatakan ada keluar lendir darah serta merasa mules-mules sejak
pukul 19.00 wita
b. Riwayat Ginekologi
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit yang berhubungan
dengan alat genetalia
c. Riwayat Kehamilan
G1 P0 A0
5. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Ibu
Ibu tidak pernah menderita penyakit hipertensi, DM, jantung, asma, dan
lain-lain serta ibu juga tidak pernah menderita penyakit menular seksual.
6. Riwayat KB
Sebelum hamil ibu tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi jenis apapun.
8. Data Biologis
a. Nutrisi
Ibu malas makan tapi ada minum air putih dan teh manis
b. Eliminasi
Ibu tidak ada buang air kecil selama di Rumah Sakit
c. Aktifitas
Selama di Rumah Sakit, keadaan ibu lemah dan ibu merasa selalu ada
dorongan untuk meneran dan buang air besar
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : compos mentis
c. TB : 148 cm
d. BB : sebelum hamil : 45 kg
sesudah hamil : 55 kg
e. TTV
- TD : 130/80 mmHg
- N : 88 x/m
- R : 24 x/m
- T : 37,50C
2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
- Rambut : Tampak bersih dan tidak rontok
- Muka : Tidak odem, tidak pucat dan tidak ada cloasma
gravidarum
- Mata : Konjungtiva anemis dan sclera tidak ikterik
- Telinga : Simetrik dan tidak tampak pengeluaran sekret
- Hidung : Tidak ada pernafasan cuping hidung dan tidak
ada pengeluaran sekret
Bibir tidak pucat, tidak ada peradangan gusi, gigi
- Mulut : tidak caries dan lidah bersih
b. Palpasi
- Leopold I : TFU 33 cm (3 jari dibawah Prx), TBJ: 2486 gram
Bagian kiri teraba memanjang, keras dan datar, bagian
- Leopold II :
kanan teraba bagian-bagian Kecil janin (Pu-Ki)
- Leopold III :
Teraba bulat keras dan melenting (presentasi kepala)
- Leopold IV : Kedua tangan tidak saling menyatu (divergen), bagian
terendah sudah masuk PAP V (2/5)
- His : 3x/10’/30”-40”
c. Auskultasi
- DJJ : 136 x/m
d. Perkusi
Reflek patella : Ka/Ki (+/+)
e. Pemeriksaan Dalam
VT : Portio teraba tipis dan lunak, 8 cm, Ketuban (-), Kepala HII
f. Pemeriksaan Penunjang
- Hb : 11 gram %
- Golongan darah :A
C. ASSESSMENT
G1 P0 A0 hamil 39-40 minggu inpartu Kala I fase Aktif janin tunggal hidup
intra uteri presentasi kepala sudah masuk PAP V (2/5)
D. PLANNING
1. Memberitahukan kepada ibu dan keluarga hasil pemeriksaan
2. Memberikan terapi dr. SPOG, seperti :
- Infus RL 20 t/m
- Pemberian antiobiotik (Injeksi Dexamethason 15 mg pukul 07.50 wita)
3. Observasi DJJ dan tanda-tanda Inpartu
4. Menganjurkan ibu untuk makan, minum untuk menambah tenaga
5. Menganjurkan ibu untuk miring kiri
6. Memantau kemajuan persalinan dengan partograf
7. Menyiapkan alat partus, menyiapkan pertolongan persalinan dan persiapan
diri.
8. Menganjurkan cara mengejan yang baik, seperti :
a. Bisa dengan Posisi Miring, seperti :
Kaki kiri lurus, kaki kanan di tekuk dan ditumpangkan ke paha kiri ibu
lalu tangan ibu ditaruh dipaha luar atas dan bila ada kontraksi, maka ibu
boleh meneran dengan menarik paha ibu, supaya penurunan kepala bayi
dapat terlihat dan bisa dilihat apakah ibu meneran dengan benar/ tidak,
bila salah, maka kita bantu ibu, agar ibu bisa menera dengan baik dan
benar, dan kepala bayi dapat terlihat penurunannya di dalam vulva,
tendanya lubang anus membuka.
b. Bisa dengan posisi ½ duduk/ litotomi, seperti :
Kedua kaki ibu ditekuk, kedua tangan ditaruh di bagian paha luar atas dan
bila ibu ingin meneran, maka angkat kepala ibu dan buka mata ibu untuk
melihat ke arah perut sambil meneran dan anjurkan ibu untuk tidak
mengangkat bokong saat meneran, karena bisa terjadi ruftur perineum
total.
9. Catatan Perkembangan
Hari/ Kegiatan
Tanggal
Kamis S : Ibu mengatakan sakit bertambah sering, ada rasa ingin
15-05-2008
meneran dan rasa ingin Buang Air Besar
08.40 Wita
O : Inspeksi : Di daerah vagina terlihat lendir dan
darah, keluar bertambah banyak
Tampak adanya tanda dan gejala
Kala II : seperti :
- adanya dorongan ibu untuk
meneran
- adanya tekanan pada anus dan
spingter ani membuka
- perineum menonjol
- vulva membuka
Palpasi : His 5x/10’/> 40”
DJJ : 140 x/m teratur
Vagina : portio tidak teraba
Toucher lengkap
Ketuban (-)
Kepala HIII (+)
UUK di depan
A : G1P0 Ab0 hamil 39-40 minggu inpartu kala II janin tunggal
hidup intra uterin pres-kep sudah masuk PAP 0/5 V
P : - Memantau DJJ setiap 15 menit sekali pada Kala II
- Menolong persalinan sesuai APN
o penolong memasang celemek
o penolong mencuci tangan
o penolong memasang sarung tangan
- Ibu dipimpin mengedan setelah tampak kepala bayi
dengan diameter 5-6 cm membuka vulva, maka lindungi
perineum dengan 1 tangan yang dilapisi dengan kain
bersih dan kering, tangan yang lain menahan kepala
untuk menahan posisi defleksi dan membantu lahirnya
kepala. Anjurkan ibu untuk meneran perlahan serta
bernafas cepat dan dangkal
- Saat kepala janin lahir, maka seka dengan lembut muka,
mulut dan hidung bayi dengan kasa / kain bersih dan
segera periksa, apakah ada lilitan tali pusat, jika ada,
maka segera ambil tindakan yang sesuai kemudian
lanjutkan proses kelahiran bayi.
Jika tali pusat melilit leher secara longgar,
maka segera lepaskan lewat bagian atas
kepala bayi
Jika tali pusat melilit leher secara kuat, maka
klem tali pusat didua tempat, kemudian
potong di antara dua klem tersebut
- Tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara
spontan
- Setelah kepala bayi melakukan putaran paksi luar, maka
lahirkan bahu dengan cara : pegang secara biparietal dan
anjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi – dengan
lembut gerakkan kepala ke arah bawah dan distal hingga
bahu depan muncul dibawah arkus pubis dan kemudian
gerakan kepala kanan kearah atas dan distal secara
lembut untuk melahir kan bahu belakang
- Setelah kedua bahu lahir, maka lahirkan badan dan
tungkai dengan cara : sangga dan susur (geser tangan
bawah ke arah perineum ibu untuk menyangga kepala,
lengan dan siku sebelah bawah, gunakan tangan atas
untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku
sebelah atas.
- Setelah tubuh dan lengan lahir, maka penelusuran tangan
atas berlanjut ke punggung, bokong, tungkai dan kaki.
Pegang kedua mata kaki (masukkan telunjuk di antara
kaki dan pegang masing-masing mata kaki ibu jari dan
jari-jari lainnya)
- Setelah tubuh bayi lahir seutuhnya (pukul 09.00 Wita),
maka segera lakukan penanganan BBL yakni: penilaian
segera BBL seperti :
o Apakah bayi menangis kuat dan bernafas tanpa
kesulitan
o Apakah bayi bergerak dengan aktif
o Jika bayi tidak menangis, tidak bernafas / megap-
megap maka lakukan langkah resusitasi
o Jika bayi menangis kuat dan aktif, maka segera
keringkan kepala dan tubuh bayi kemudian bungkus
kepala dan badan bayi, kecuali tali pusat, lalu jepit
tali pusat dengan kain kira-kira 3 cm dari pusat bayi.
Kemudian mendorong isi tali pusat ke arah distal
(ibu) dan jepit kembali tali pusat dengan klem kira-
kira 2 cm distal dari klem pertama. Kemudian
dengan 1 tangan pegang tali pusat yang telah dijepit
dan lakukan pengguntingan (lindungi perut bayi) tali
pusat di antara 3 klem tersebut, kemudian ikat tali
pusat dengan benang tali pusat/ klem tali pusat, lalu
bayi dibersihkan dengan kain bersih dan kering
kemudian lakukan IMD
Laporan Pendahuluan tentang Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Poli Tum-Bang
Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin Tahun 2008
Banjarmasin, 2008
Mengetahui
Pembimbing Akademik Mahasiswi
Hj. MARIA ULFAH WINDRI ERLIYANTI
NIP. NIM. 06057 bid
LAPORAN PENDAHULUAN
TENTANG PNEUMONIA
DI RUANG POLI TUM-BANG RSUD ULIN
BANJARMASIN
Disusun Oleh :