GEOGRAFI PENDUDUK
DISUSUN OLEH:
ARDILA
(20376GEO0089)
FATMAWATI SARI
(20376GEO0094)
SERLI B
(20376GEO0107)
RIFKA HASTI FEBRIYANA SAPUTRI
(20376GEO0104)
KARWAN
i
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Fertilitas (kelahiran) sama dengan kelahiran hidup (live birth), yaitu terlepasnya bayi dari
rahim seorang perempuan dengan ada tanda-tanda kehidupan misalnya bernafas, berteriak, jantung
berdenyut dan sebagainya.
Fertilitas adalah suatu istilah yang dipergunakan dalam bidang demografi untuk
menggambarkan jumlah anak yang benar-benar dilahirkan hidup (Pollard, 1989). Disamping
istilah fertilitas ada juga istilah fekunditas (fecundity) sebagai petunjuk kepada kemampuan
fisiologis dan biologis seorang perempuan untuk menghasilkan anak lahir hidup (Mantra, 2006).
Fertilitas biasanya diukur sebagai frekuensi kelahiran yang terjadi di dalam sejumlah penduduk
tertentu. Disatu pihak mungkin akan lebih wajar bila fertilitas dipandang sebagai jumlah kelahiran
per orang atau per pasangan, selama masa kesuburan (Barcla, 1984).
1.3. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
b. WHO, Fertilitas yaitu terdapatnya kelahiran bayi yang dihitung berdasarakan pada lama
dikandungan dan saat memulainya kehidupan.
fertilitas biasanya diukur sebagai frekuensi kelahiran yang terjadi di dalam sejumlah
penduduk tertentu. Disatu pihak mungkin akan lebih wajar bila fertilitas dipandang sebagai
jumlah kelahiran per orang atau per pasangan, selama masa kesuburan (Barcla, 1984).
kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur minimal sedikit 28 minggu, tanpa
menunjukan tanda-tanda kehidupan.
Abortus:kematian bayi dalam kandungan dengan umur kehamilan kurang dari 28 minggu.
Jenis Abortus:
2.Disengaja(induced abortion):
Alasan medis
Bukan alasan medis Masa Reproduksi(Childbearing age) atau usia subur :masa dimana wanita
mampu melahirkan, yaitu usia 15-49 tahun
Usia 49 tahun: menopauseWanita usia subur (WUS):wanita berusia 15-49 tahun Pasangan Usia
Subur (PUS): pasangan suami isteri, dimana isteri berusia 15-49 tahun.
Pengukuran fertilitas memiliki dua macam pengukuran, yaitu pengukuran fertilitastahunan dan
pengukuran fertilitas kumulatif. Pengukuran fertilitas tahunan (vital rates) adalah mengukur
jumlah kelahiran pada tahun tertentu yang dihubungkan dengan jumlah penduduk yang
mempunyai resiko untuk melahirkan pada tahun tersebut.Sedangkan pengukuran fertilitas
3
kumulatif adalah mengukur jumlah rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang wanita hingga
mengakhiri batas usia subur.
CBR = BPm x k
dimana:
AtauGFR =
Jumlah kelahiran pada tahun tertentuJumlah penduduk wanita umur 15-49 pada
pertengahan tahun x k dimana:
4
GFR = Tingkat Fertilitas Umum
B = Jumlah kelahiran
Pf(15-49) = Jumlah penduduk wanita umur 15-49 tahun pada pertengahan tahun
Kelemahan dari penggunaan ukuran GFR adalah ukuran ini tidak membedakan
kelompok umur, sehingga wanita yang berumur 40 tahun dianggap mempunyai resiko
melahirkanyang sama besar dengan wanita yang berumur 25 tahun. Namun kelebihan dari
penggunaan ukuran ini ialah ukuran ini cermat daripada CBR karena hanya
memasukkanwanita yang berumur 15-49 tahun atau sebagai penduduk yang“exposed to
risk”
Menurut Davis dan Blake (dalam Sri Harjati Hatmadji, 1981) terdapat tiga tahap
penting dari proses reproduksi, yaitu:
1. Tahap hubungan kelamin (intercrouse).
2. Tahap konsepsi (conseption) .
3. Tahap kehamilan (gestation) Faktor-faktor sosial, ekonomi, dan budaya yang
mempengaruhi fertilitas akan melalui faktor-faktor yang langsung ada kaitannya
dengan ketiga tahap reproduksi di atas. Faktor-faktor yang langsung mempunyai kaitan
dengan ketiga tahap tersebut disebut “Variabel Antara”. Ada 11 variabel antara yang
mempengaruhi fertilitas, yang masing-masing dikelompokkan dalam tiga tahap proses
reproduksi, yaitu:
1) Faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan kelamin (intercrouse) 1)
Umur memulai hubungan kelamin .
2) Selibat permanen, yaitu proporsi wanita yang tidak pernah
mengadakan hubungan kelamin.
3) Lamanya berstatus kawin.
4) Abstinensi sukarela .
5) Berpantang (abstinensi) terpaksa (misal: sakit, berpisah sementara).
6) Frekuensi hubungan seksual (senggama).
5
o Menggunakan cara-cara mekanik dan bahan-bahan kimia.
10) Mortalitas janin yang disebabkan oleh faktor-faktor yang tidak disengaja
1) Perkawinan
2) Kontrasepsi
3) Laktasi (menyusui)
4) Pengguguran
6
Menurut Fawcett (1984) yang mengutip pendapat Hill, Stycos, dan Back (1959),
faktor-faktor yang mempengaruhi fertilitas, yaitu :
1. Tempat tinggal
2. Pekerjaan
3. Pendidikan
4. Agama
6. Pola perkawinan
BAB III
PENUTUP
7
3.1 Kesimpulan
Fertilitas adalah suatu istilah yang dipergunakan dalam bidang demografi untuk
menggambarkan jumlah anak yang benar-benar dilahirkan hidup (Pollard, 1989). Disamping
istilah fertilitas ada juga istilah fekunditas (fecundity) sebagai petunjuk kepada kemampuan
fisiologis dan biologis seorang perempuan untuk menghasilkan anak lahir hidup (Mantra, 2006).
Fertilitas adalah kelahiran hidup (live birth), yaitu terlepasnya bayi dari rahim seorang
perempuan dengan ada tanda- tanda kehidupan; misalnya berteriak, bernafas, jantung berdenyut,
dan sebagainya (Mantra, 2003:145).
3.2 Saran
Dari materi yang kami sajikan tentang fertilitas, penulis menyarankan kepada pembaca untuk
mengembangkan pengetahuan tentang fertilitas. Sehingga dalam pertumbuhan penduduk pada
masa ini dapat di data melalui angka kelahiran.
DAFTAR PUSTAKA
8
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/58748/Chapter %20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y
http://digilib.unila.ac.id/14298/16/BAB%20II.pdf
http://journals.ums.ac.id/index.php/fg/article/view/4691
Ida Bagoes Mantra. 2009. Demografi Umum. Edisi kedua. Pustaka Pelajar.
Yogyakarta Sri Rahayu Sanusi,SKM,Mkes.