Anda di halaman 1dari 12

FERITILITAS

GEOGRAFI PENDUDUK

DISUSUN OLEH:

ARDILA
(20376GEO0089)
FATMAWATI SARI
(20376GEO0094)
SERLI B
(20376GEO0107)
RIFKA HASTI FEBRIYANA SAPUTRI
(20376GEO0104)
KARWAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PELITA NUSANTARA BUTON
T.A 2021-2022

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT


berkat rahmat dan hidayahnya kami selaku penyusun dapat meyelesaikan
makalah ini. Shalawat serta salam kami curahkan kepada rasulullah SAW,
keluarga, dan sahabatnya.

Selanjutnya, kami ingin meyampaikan rasa terimakasih yang tak


terhingga kepada semua pihak yang membantu kelancaran pembuatan makalah
ini, baik berupa dorongan moral maupun materi. Terimakasih kepada dosen mata
kuliah Geografi Penduduk yang telah membimbing. Semoga makalah ini dapat
berguna baik untuk diri kami, teman-teman, maupun yang membaca makalah ini.

Kami memohon maaf atas segala kekurangan yang terdapat dalam


makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan dapat memenuhi
tugas yang diberikan.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................i


DAFTAR ISI ......................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................1
1.3 Tujuan ..................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................2
2.1 Pengertian Fertilitas ..............................................................................2
2.2 Konsep Fertilitas ...................................................................................3
2.3 Ukuran Fertilitas ...................................................................................3
2.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Fertilitas .......................................5
BAB III PENUTUP ............................................................................8
3.1 Kesimpulan ...............................................................................8
3.2 Saran .........................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Fertilitas (kelahiran) sama dengan kelahiran hidup (live birth), yaitu terlepasnya bayi dari
rahim seorang perempuan dengan ada tanda-tanda kehidupan misalnya bernafas, berteriak, jantung
berdenyut dan sebagainya.

Fertilitas adalah suatu istilah yang dipergunakan dalam bidang demografi untuk
menggambarkan jumlah anak yang benar-benar dilahirkan hidup (Pollard, 1989). Disamping
istilah fertilitas ada juga istilah fekunditas (fecundity) sebagai petunjuk kepada kemampuan
fisiologis dan biologis seorang perempuan untuk menghasilkan anak lahir hidup (Mantra, 2006).
Fertilitas biasanya diukur sebagai frekuensi kelahiran yang terjadi di dalam sejumlah penduduk
tertentu. Disatu pihak mungkin akan lebih wajar bila fertilitas dipandang sebagai jumlah kelahiran
per orang atau per pasangan, selama masa kesuburan (Barcla, 1984).

1.2. Rumusan Masalah

A. Pengertian fertilitas menurut para ahli


B. Konsep-konsep fertilitas
C. Factor-faktor yang mempengaruhi fertilitas
D. Ukuran-ukuran fersilitas

1.3. Tujuan

A. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan fertilitas


B. Untuk mengetahui konsep-konsep fertilitas
C. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi fertilitas
D. Untuk mengetahui ukuran-ukuran fertilitas

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian fertilitas


Fertilitas adalah suatu istilah yang dipergunakan dalam bidang demografi untuk
menggambarkan jumlah anak yang benar-benar dilahirkan hidup (Pollard, 1989). Disamping
istilah fertilitas ada juga istilah fekunditas (fecundity) sebagai petunjuk kepada kemampuan
fisiologis dan biologis seorang perempuan untuk menghasilkan anak lahir hidup (Mantra,
2006). Fertilitas biasanya diukur sebagai frekuensi kelahiran yang terjadi di dalam sejumlah
penduduk tertentu. Disatu pihak mungkin akan lebih wajar bila fertilitas dipandang sebagai
jumlah kelahiran per orang atau per pasangan, selama masa kesuburan (Barcla, 1984).
Fertilitas adalah kelahiran hidup (live birth), yaitu terlepasnya bayi dari rahim seorang
perempuan dengan ada tanda- tanda kehidupan; misalnya berteriak, bernafas, jantung
berdenyut, dan sebagainya (Mantra, 2003:145).
Fertilitas diartikan sebagai kemampuan seorang wanita untuk menghasilkan kelahiran
hidup merupakan salah satu faktor penambah jumlah penduduk disampingmigrasi masuk,
tingkat kelahiran di masa lalu mempengaruhi tingginya tingkat fertilitas masa kini. Fertilitas
merupakan hasil reproduksi nyata dari seorang atau sekelompok wanita, sedangkan dalam
pengertian demografi menyatakan banyaknya bayi yang lahir hidup. Besar kecilnya jumlah
kelahiran dalam suatu penduduk, tergantung pada beberapa faktor misalnya, struktur umur,
tingkat pendidikan, umur pada waktu kawin pertama, banyaknya perkawinan, status pekerjaan
wanita, penggunaan alat kontrasepsi dan pendapatan/kekayaan Adioetomo dan Samosir (2011).
Menurut Davis dalam Bagoes Mantra (2003), faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi
rendahnya fertilitas dapat dibagi menjadi dua, yaitu faktor demografi dan factor non-
demografi. Faktor demografi diantaranya adalah struktur umur, struktur perkawinan, umur
kawin pertama, paritas, disrupsi perkawinan, dan proporsi yang kawin. Sedangkan faktor non-
demografi antara lain keadaan ekonomi penduduk, tingkat pendidikan, perbaikan status
perempuan, urbanisasi dan industrialisasi. Davis dalam Mantra, (2003) dalam tulisannya
berjudul The Social Structure of Fertility: An Analitical Framework, menyatakan bahwa
faktor-faktor sosial mempengaruhi fertilitas melalui variabel antara. Menurut pengertian
demografi, fertilitas lebih di kaitkan dengan banyaknya anak lahir hidup. Selain itu istilah
fertilitas dapat di artikan dengan kelahiranvhidup (live birth), yaitu selepasnya bayi dari rahim
seorang perempuan dengan menunjukan tanda- tanda kehidupan, misalnya berteriak, bernafas,
jantung berdenyut, dan sebagainya.

Pengertian fertilitas menurut para ahli :


a. Suandi (2010), Definisi fertilitas adalah bagian dari sistem yang dikaji secara kompleks baik
dalam disipilin ilmu sosial, biologi, dan interaksi sosialnya dengan faktor lingkungan dimana
seseorang berada.

2
b. WHO, Fertilitas yaitu terdapatnya kelahiran bayi yang dihitung berdasarakan pada lama
dikandungan dan saat memulainya kehidupan.

fertilitas biasanya diukur sebagai frekuensi kelahiran yang terjadi di dalam sejumlah
penduduk tertentu. Disatu pihak mungkin akan lebih wajar bila fertilitas dipandang sebagai
jumlah kelahiran per orang atau per pasangan, selama masa kesuburan (Barcla, 1984).

2.2 Konsep konsep fertilitas

Lahir hidup (Live Birth)

menurut UN & WHO: kelahiran bayi tanpa memperhitungkan lamanya di dalam


kandungan, dimana si bayi menunjukan tanda-tanda kehidupan, seperti bernafas, ada denyut
jantung atau denyut tali pusat atau gerakan-gerakan otot.

Lahir Mati(Still Birth)

kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur minimal sedikit 28 minggu, tanpa
menunjukan tanda-tanda kehidupan.

Abortus:kematian bayi dalam kandungan dengan umur kehamilan kurang dari 28 minggu.

Jenis Abortus:

1.Tidak disengaja (spontaneus abortion) à keguguran

2.Disengaja(induced abortion):

Alasan medis

Bukan alasan medis Masa Reproduksi(Childbearing age) atau usia subur :masa dimana wanita
mampu melahirkan, yaitu usia 15-49 tahun

Usia 15 tahun: menarche/menstruasi 1

Usia 49 tahun: menopauseWanita usia subur (WUS):wanita berusia 15-49 tahun Pasangan Usia
Subur (PUS): pasangan suami isteri, dimana isteri berusia 15-49 tahun.

2.3 Ukuran ukuran fertilitas

Pengukuran fertilitas memiliki dua macam pengukuran, yaitu pengukuran fertilitastahunan dan
pengukuran fertilitas kumulatif. Pengukuran fertilitas tahunan (vital rates) adalah mengukur
jumlah kelahiran pada tahun tertentu yang dihubungkan dengan jumlah penduduk yang
mempunyai resiko untuk melahirkan pada tahun tersebut.Sedangkan pengukuran fertilitas

3
kumulatif adalah mengukur jumlah rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang wanita hingga
mengakhiri batas usia subur.

 Ukuran-ukuran Fertilitas Tahunan


1. Tingkat Fertilitas Kasar(Crude Birth Rate)
Tingkat fertilitas kasar adalah banyaknya kelahiran hidup pada suatu tahun tertentu
tiap1.000 penduduk pada pertengahan tahun. Dalam ukuran CBR, jumlah kelahiran
tidak dikaitkan secara langsung dengan penduduk wanita, melainkan dengan penduduk
secarakeseluruhan.

CBR = BPm x k

dimana:

` CBR = Tingkat Kelahiran Kasar

Pm = Penduduk pertengahan tahun

k = Bilangan konstan yang biasanya 1.000

B = Jumlah kelahiran pada tahun tertentu

Adapun kelemahan dalam perhitungan CBR yakni tidak memisahkan penduduk


laki-lakidan penduduk perempuan yang masih kanak-kanak dan yang berumur 50 tahun ke
atas.Jadi angka yang dihasilkan sangat kasar. Sedangkan kelebihan dalam
penggunaanukuran CBR adalah perhitungan ini sederhana, karena hanya memerlukan
keterangantentang jumlah anak yang dilahirkan dan jumlah penduduk pada pertengahan
tahun.

2. Tingkat Fertilitas Umum (General Fertility Rate)


Tingkat fertilitas umum mengandung pengertian sebagai jumlah kelahiran (lahir hidup)
per 1.000 wanita usia produktif (15-49 tahun) pada tahun tertentu. Pada tingkat
fertilitaskasar masih terlalu kasar karena membandingkan jumlah kelahiran dengan
jumlah penduduk pertengahan tahun. Tetapi pada tingkat fertilitas umum ini pada
penyebutnyasudah tidak menggunakan jumlah penduduk pada pertengahan tahun lagi,
tetapi jumlah penduduk wanita pertengahan tahun umur 15-49 tahun

GFR = BPf (15-49) x k

AtauGFR =

Jumlah kelahiran pada tahun tertentuJumlah penduduk wanita umur 15-49 pada
pertengahan tahun x k dimana:

4
GFR = Tingkat Fertilitas Umum

B = Jumlah kelahiran

Pf(15-49) = Jumlah penduduk wanita umur 15-49 tahun pada pertengahan tahun

k = Bilangan konstanta yang bernilai 1.000

Kelemahan dari penggunaan ukuran GFR adalah ukuran ini tidak membedakan
kelompok umur, sehingga wanita yang berumur 40 tahun dianggap mempunyai resiko
melahirkanyang sama besar dengan wanita yang berumur 25 tahun. Namun kelebihan dari
penggunaan ukuran ini ialah ukuran ini cermat daripada CBR karena hanya
memasukkanwanita yang berumur 15-49 tahun atau sebagai penduduk yang“exposed to
risk”

2.4 Faktor- faktor yang mempengaruhi fertilitas

Menurut Davis dan Blake (dalam Sri Harjati Hatmadji, 1981) terdapat tiga tahap
penting dari proses reproduksi, yaitu:
1. Tahap hubungan kelamin (intercrouse).
2. Tahap konsepsi (conseption) .
3. Tahap kehamilan (gestation) Faktor-faktor sosial, ekonomi, dan budaya yang
mempengaruhi fertilitas akan melalui faktor-faktor yang langsung ada kaitannya
dengan ketiga tahap reproduksi di atas. Faktor-faktor yang langsung mempunyai kaitan
dengan ketiga tahap tersebut disebut “Variabel Antara”. Ada 11 variabel antara yang
mempengaruhi fertilitas, yang masing-masing dikelompokkan dalam tiga tahap proses
reproduksi, yaitu:
1) Faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan kelamin (intercrouse) 1)
Umur memulai hubungan kelamin .
2) Selibat permanen, yaitu proporsi wanita yang tidak pernah
mengadakan hubungan kelamin.
3) Lamanya berstatus kawin.
4) Abstinensi sukarela .
5) Berpantang (abstinensi) terpaksa (misal: sakit, berpisah sementara).
6) Frekuensi hubungan seksual (senggama).

Faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan terjadinya konsepsi


(conseption)

7)Kesuburan (fekunditas) atau kemandulan (infekunditas) yang disebabkan hal-hal


yang tidak disengaja 8) Menggunakan atau tidak menggunakan metode kontrasepsi:

5
o Menggunakan cara-cara mekanik dan bahan-bahan kimia.

o Menggunakan cara-cara lain

9) Kesuburan (fekunditas) atau kemandulan (infekunditas) yang disebabkan hal-hal


yang disengaja (misal, sterialisasi).

Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan

10) Mortalitas janin yang disebabkan oleh faktor-faktor yang tidak disengaja

11) Mortalitas janin oleh faktor-faktor yang disengaja

Menurut Davis dan Blake (dalam Mundiharno, 2010), variabel-variabel di atas


terdapat pada semua masyarakat, sebab masing-masing variabel memiliki pengaruh (nilai)
positif dan negatifnya sendiri-sendiri terhadap fertilitas. Misalnya, jika pengguguran tidak
dipraktekkan maka variabel nomor 11 tersebut bernilai positif terhadap fertilitas, artinya,
fertilitas dapat meningkat karena tidak ada pengguguran. Dengan demikian ketiadaan
variabel tersebut 14 menimbulkan pengaruh terhadap fertilitas, hanya pengaruhnya bersifat
positif. Karena di suatu masyarakat masing-masing variabel bernilai negatif atau positif
maka angka kelahiran yang sebenarnya tergantung kepada neraca netto dari nilai semua
variable.

negatifnya sendiri-sendiri terhadap fertilitas. Misalnya, jika pengguguran tidak


dipraktekkan maka variabel nomor 11 tersebut bernilai positif terhadap fertilitas, artinya,
fertilitas dapat meningkat karena tidak ada pengguguran. Dengan demikian ketiadaan
variabel tersebut 14 menimbulkan pengaruh terhadap fertilitas, hanya pengaruhnya bersifat
positif. Karena di suatu masyarakat masing-masing variabel bernilai negatif atau positif
maka angka kelahiran yang sebenarnya tergantung kepada neraca netto dari nilai semua
variabel.

Bongaarts (1980) mempersempit lagi menjadi 4 variabel antara, yaitu :

1) Perkawinan

2) Kontrasepsi

3) Laktasi (menyusui)

4) Pengguguran

6
Menurut Fawcett (1984) yang mengutip pendapat Hill, Stycos, dan Back (1959),
faktor-faktor yang mempengaruhi fertilitas, yaitu :

1. Tempat tinggal

2. Pekerjaan

3. Pendidikan

4. Agama

5. Status ekonomi (nilai sewa)

6. Pola perkawinan

7. Usia ketika kawin

BAB III
PENUTUP

7
3.1 Kesimpulan

Fertilitas adalah suatu istilah yang dipergunakan dalam bidang demografi untuk
menggambarkan jumlah anak yang benar-benar dilahirkan hidup (Pollard, 1989). Disamping
istilah fertilitas ada juga istilah fekunditas (fecundity) sebagai petunjuk kepada kemampuan
fisiologis dan biologis seorang perempuan untuk menghasilkan anak lahir hidup (Mantra, 2006).

Fertilitas adalah kelahiran hidup (live birth), yaitu terlepasnya bayi dari rahim seorang
perempuan dengan ada tanda- tanda kehidupan; misalnya berteriak, bernafas, jantung berdenyut,
dan sebagainya (Mantra, 2003:145).

Pengukuran fertilitas memiliki dua macam pengukuran, yaitu pengukuran fertilitastahunan


dan pengukuran fertilitas kumulatif. Pengukuran fertilitas tahunan (vital rates) adalah mengukur
jumlah kelahiran pada tahun tertentu yang dihubungkan dengan jumlah penduduk yang
mempunyai resiko untuk melahirkan pada tahun tersebut.Sedangkan pengukuran fertilitas
kumulatif adalah mengukur jumlah rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang wanita hingga
mengakhiri batas usia subur.

3.2 Saran

Dari materi yang kami sajikan tentang fertilitas, penulis menyarankan kepada pembaca untuk
mengembangkan pengetahuan tentang fertilitas. Sehingga dalam pertumbuhan penduduk pada
masa ini dapat di data melalui angka kelahiran.

DAFTAR PUSTAKA

8
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/58748/Chapter %20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y

http://digilib.unila.ac.id/14298/16/BAB%20II.pdf

http://journals.ums.ac.id/index.php/fg/article/view/4691

Ida Bagoes Mantra. 2009. Demografi Umum. Edisi kedua. Pustaka Pelajar.
Yogyakarta Sri Rahayu Sanusi,SKM,Mkes.

Anda mungkin juga menyukai